askep dm (finish)
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Askep Dm (Finish)
1/17
B. *Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Merupakan informasi pertama atau biografi yang sangat membantu dalam
menyusun riwayat kesehatan. Informasi tersebut meliputi : nama, alamat, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, suku, bahasa, agama, pekerjaan individu yang
bersangkutan dan sebagainya.
b. Keluhan Utama
Keluhan yang dirasakan oleh pasien pada saat dilakukan pengkajian atau
keluhan-keluhan yang lazim yang ditemui. Dapat ditemukannya keluhan poliuria,
polidipsia, polifagia, penurunan berat badan, kelelahan, gangguan penglihatan,
dan kram otot
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan sekarang.
Keadaan atau keluhan yang dirasakan pada saat masuk rumah sakit dapat
berupa poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan, pruritus
vulvular, kelelahan, gangguan penglihatan, peka rangsang, dan kram otot.
2) Riwayat Kesehatan Masa Lalu.
Riwayat tentang penyakit, obesitas, riwayat pankreatitis kronik, riwayat
melahirkan anak lebih dari 4 kg, riwayat glukosuria selama stress
(kehamilan, pembedahan, trauma, infeksi, penyakit) atau terapi obat
(glukokortikosteroid, diuretik tiasid, kontrasepsi oral).
3) Riwayat Kesehatan Keluarga.
Riwayat kesehatan kelurga disini termasuk genogram. Genogram bertujuan
untuk mengetahui kemungkinan adanya faktor keturunan dari generasi
sebelumnya ataupun mengetahui kemungkinan turunan terhadap generasi.
d. Riwayat Psikososial, meliputi :
1) Pola konsep diri : Pandangan pasien terhadap keadaannya.2) Pola Kognitif : Pengetahuan pasien terhadap penyakit yang
diderita.
3) Pola interaksi : Menggambarkan bagian hubungan pasien
dengan keluarga, orang lain, perawat dan tenaga kesehatan lainnya.
e. Riwayat Spiritual
Yang dikaji dalam hal ini adalah bagaimana keadaan pasien dalam menjalankan
ibadah sesuai dengan keyakinannya dan bagaimana dukungan keluarga
terhadap keyakinan pasien serta ritual dan acara keagamaan yang biasa
dilakukan sebelum dan selama sakit.
-
7/22/2019 Askep Dm (Finish)
2/17
f. Pengkajian Persistem
1) Aktifitas / Istirahata) Gejala : Lemah, letih, sulit bergerak / berjalan. Kram otot, tonus otot
menurun, gangguan tidur / istirahatb) Tanda : Takikardia, takipnea pada keadaan istirahat atau letargi /
disorientasi, koma, penurunan kekuatan otot.2) Sirkulasi
a) Gejala : Adanya riwayat hipertensi, kesemutan ekstramitas, ulkus
pada kaki, penyembuhan yang lama.b) Tanda : Takikardia, perubahan tekanan daripostural hipertensi, nadi
yang menurun / tidak ada, kulit panas, kering dan
kemerahan, bola mata cekung.3) Integritas Ego
a) Gejala : Stress, tergantung pada orang lain, masalah finansial yang
berhubungan dengan kondisi.b) Tanda : Anxietas, peka rangsang.
4) Eliminasia) gejala : Perubahan pola berkemih (Poliurua), ISK baru / berulang,
nyeri tekan abdomen, diare.b) tanda : Urine pucat kering, Poliurua (dapat berkembang menjadi
oliguria / anuria, jika terjadi hipovolemia berat), urine
berkabut, bau busuk (infeksi), abdomen keras, adanya asites,
bising usus lemah dan menurun.5) Makanan dan Cairan
a) gejala : Hilang nafsu makan, mual/muntah, tidak mengikuti diet,
peningkatan masukan glukosa, karbohidrat, penurunan berat
badan lebih dari periode beberapa hari/minggu, haus.b) tanda : Penggunaan diuretik, tiazid, kulit kering / bersisik, turgor kulit
jelek, kekakuan / distensi abdomen, muntah, pembesaran
tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik dengan peningkatan
gula darah).6) Neurosensori
a) gejala : Pusing, pening, sakit kepala, kelemahan pada
otot,parestesia, gangguan penglihatan.b) tanda : Disorientasi (mengantuk, letargi, stupor apabila tahap lanjut),
kacau mental, reflek tendon dalam menurun, aktivitas kejang
dapat terjadi.7) Nyeri / kenyamanan
a) gejala : Abdomen yang tegang / nyeri (sedang/berat).b) tanda : Wajah meringis dengan palpitasi / tampak sangat berhati-
hati.8) Pernafasan
a) Gejala : Merasa kurang oksigen, batuk dengan/tanpa sputum purulen
tergantung adanya infeksi/tidak.
-
7/22/2019 Askep Dm (Finish)
3/17
b) Tanda : Lapar udara, batuk dengan/tanpa sputum purulen (infeksi),
frekwensi pernafasan meningkat.9) Keamanan
a) Gejala : Kulit kering, gatal, ulkus kulit.b) Tanda : Demam, diaphoresis, kulit rusak, lesi/ulserasi, menurunnya
kekuatan umum/rentang gerak.10) Seksualitas
a) Gejala : Rabas vagina (cenderung infeksi).Masalah impotensi pada pria
11) Penyuluhan / Pembelajarana) Gejala : Faktor resiko keluarga DM, penyakit jantung, stroke,
hipertensi, penyembuhan yang lambat, penggunaan obat
seperti steroid, diuretik (tiazid), dilantin (dapat meningkatkan
kadar glukosa darah)12) Rencana Pemulangan
Mungkin memerlukan bantuan dalam pengaturan diet, pengobatan,
perawatan diri, pemantauan terhadap glukosa darah.
2. Diagnosa Keperawatan
Pada Pasien dengan DM pada umumnya :
a. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan
nutrisi yang tidak adekuat, masukan dibatasi.
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik.
c. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi metabolik, insufisiensi
insulin, peningkatan kebutuhan energi.
d. Perubahan membran mukosa mulut berhubungan dengan efek obat, xerostomia,
kesulitan mengunyah, perubahan pengecapan, oral hygiene tidak adekuat, gigi
rusak atau hilang.
e. Kurang pengetahuan tentang masalah dan penanganan penyakit berhubungan
dengan kurang mendapat informasi.
Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien gangren kaki diabetik adalah
sebagai berikut :
a. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya / menurunnya aliran
darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.
b. Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada
ekstrimitas.
c. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan.
d. Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka.
e. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
-
7/22/2019 Askep Dm (Finish)
4/17
intake makanan yang kurang.
f. Potensial terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis ) berhubungan dengan tingginya
kadar gula darah.
g. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.
h. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan
berhubungan dengan kurangnya informasi.
i. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu
anggota tubuh.
j. Ganguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki
3. Intervensi Keperawatan
Pada pasien DM pada umumnya :
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan
nutrisi yang tidak adekuat.
Tujuan : Menjamin masukan nutrisi yang adekuat.
1) Kekurang
Intervensi Rasional
1. Timbang berat badan klien
(tanyakan berapa berat badan
terakhir).
2. Anjurkan klien makan makananporsi sedikit tapi sering.
3. Anjurkan klien untuk menghindari
kopi, alkohol, dan merokok
4. Anjurkan mengkonsumsi vitamin Bkompleks, tambahan diet lain sesuai
indikasi.
5. Berikan klien petunjuk makanan
sehari-hari untuk lansia
1. Memberikan informasi tentang
kebutuhan diet/keefektifan intervensi.
2. Makanan sedikit menurunkankelemahan dan membantu proses
pemulihan.
3. Kafein dapat meningkatkan aktivitas
lambung, rokok dapat mengurangi
sekresi pancreas sehingga menghambat
netralisasi asam lambung, juga memacu
kerja jantung.
4. Memperbaiki kekurangan danmembantu proses penyembuhan.
5. Membantu klien untuk mengatur pola
diet sehari-hari.
-
7/22/2019 Askep Dm (Finish)
5/17
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik.
Tujuan : kekurangan volume cairan teratasi
Intervensi Rasional
g. Dapatkan riwayat pasien
sehubungan dengan pengeluaran
urine yang sangat berlebihan.
h. Pantau tanda-tanda vital, catat
adanya perubahan tekanan darah
ortostatik.
i. Observasi suhu, warna kulit dan
kelembabannya.
j. Kaji turgor kulit dan membrane
mukosa.
k. Pantau masukan dan pengeluaran.
l. Pertahankan untuk memberikan
cairan paling sedikit 2.500 cc /
hari.
m. Tingkatkan lingkungan yang dapat
menimbulkan rasa nyaman,
selimuti pasien dengan selimut
tipis.
n. Berikan terapi cairan sesuai
dengan indikasi.
1. Membantu dalam memperkirakan
kekurangan volume total.
2. Hipovolemia dapat dimanifestasikan
oleh hipotensi dan takikardia.
3. Demam dengan kulit yang kemerahan,
kering mungkin sebagai cerminan dari
dehidrasi
4. Merupakan indikator dri tingkat
dehidrasi atau volume sirkulasi yang
adekuat.
5. Memberikan perkiraan kebutuhan
akan cairan pengganti
6. Mempertahankan hidrasi / volume
sirkulasi.
7. Menghindari pemanasan yang
berlebihan terhadap pasien lebih lanjut
akan dapat menimbulkan kehilangan
cairan.
8. Tipe dan jumlah dari cairang
tergantung pada derajat kekurangan
cairan dan respon pasien secara
individual.
c. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik,
kebutuhan energi meningkat.
Tujuan : Menunjukkan peningkatan tingkat energi
-
7/22/2019 Askep Dm (Finish)
6/17
Diagnosa 4 d. Perubahan membran mukosa mulut berhubungan dengan efek obat,
xerostomia, kesulitan mengunyah, perubahan pengecapan, oral hygiene tidak
adekuat, gigi rusak atau hilang.
Tujuan : Menjamin perbaikan membran mukosa mulut
Intervensi Rasional
1. Beritahu klien bahwa mulut yang
kering dapat disebabkan oleh efek
obat dan harus dievaluasi sebelum
memulai obat simptomatik.
2. Beri tahu klien bahwa mengunyah
permen karet atau menhisap permen
yang asem dapat merangsang
produksi saliva (bila dapat ditoleransi)
3. Anjurkan klien untuk minum 10-12gelas/hari
1. Memberikan pemahaman kepada klien
tentang sebab keringnya mukosa
mulut dan pentingnya untuk
melakukan evaluasi.
2. Sebagai informasi bagi klien tentang
cara lain untuk mencegah mulut kering
3. Membantu memberikan kelembaban
pada mukosa mulut.4. Dapat menimbulkan eksoserbasi pada
Intervensi Rasional
1. Anjurkan klien untuk melakukan
aktivitas yang dapat ditoleransi
2. Anjurkan klien untuk istirahat yang
cukup
3. Kaji faktor yang dapat meningkatkan
dan mengurangi kelelahan
4. Diskusikan bersama klien hal-hal
apa yang dapat menimbulkan
kelelahan
1. Mencegah kelelahan yang berlebihan
2. Mengembalikan energi yang telah
terpakai / pengumpulan energi.
3. Membantu dalam pembuatan diagnosa
dan kebutuhan terapi ataupun intervensi
4. Memberi kesempatan kepada klien untuk
bersama-sama perawat mengidentifikasi
hal-hal / aktivitas yang perlu dihindari.
-
7/22/2019 Askep Dm (Finish)
7/17
4. Anjurkan klien untuk menghindari
mencuci mulut dengan bahan yang
mengandung alkohol.
5. Anjurkan klien untuk menghindari
rokok
6. Anjurkan klien agar teratur dalam
melakukan oral hygien
mulut.
5. Rokok dapat menimbulkan
eksoserbasi pada mulut dan dapat
mengiritasi membran mukosa mulut.
6. Mulut yang kering dapat meningkatkan
resiko kerusakan
f. Kurang pengetahuan tentang masalah dan penanganannya berhubungan
dengan kurang mendapat informasi.
Tujuan : Meningkatkan pengetahuan klien tentang pengertian penyakit, faktor
yang dapat mendukung munculnya masalah kesehatan yang dihadapi
dan penanganannya: Meningkatkan kesadaran klien tentang
pengaturan diet dan kebiasaan makan.
-
7/22/2019 Askep Dm (Finish)
8/17
Intervensi Rasional
1. Kaji pengetahuan klien tentang masalah
kesehatan yang dialami.
2. Identifikasi bersama klien kebiasaan
yang memungkinkan munculnya
masalah
3. Anjurkan klien untuk teratur
mengkonsumsi obat-obatan penurun
glukosa darah sesuai resep (kolaborasi)
4. Berikan klien daftar zat-zat yang harus
dihindari (misalnya: kafein, nikotin,
permen, coklat, makanan yang manis,
dll)
5. Anjurkan klien untuk menyesuaikan diet
dengan makanan yang disukai, pola
makan dan jumlah yang dibutuhkan.
6. Jelaskan kepada klien informasi tentang
diabetes mellitus yang meliputi:
pengertian, penyebab, gejala klinik dan
cara penanggulangannya.
7. Berikan dorongan kepada klien untuk
mematuhi semua saran-saran yang
disampaikan oleh perawat.
8. Berikan klien kesempatan bertanya
tentang hal-hal yang berhubungan
dengan masalah yang sedang dihadapi
1. Membantu menentukan hal spesifik
yang akan menjadi topik/materi
penyuluhan.
2. Membantu klien mengidentifikasi
hubungan kebiasaan dengan
masalah yang dihadapi saat ini.
3. Memberikan dorongan kepada klien
agar konsisten terhadap program
penyembuhan.
4. Memberikan informasi kepada klien
dan panduan agar dapat dipatuhi.
5. Memberi kesempatan kepada klien
untuk bekerjasama dengan perawat
dalam pengaturan diet.
6. Informasi yang diberikan kepada klien
bertujuan untuk memberikan
pemahaman tentang hal-hal yang
berhubungan dengan DM dan
penanganannya.
7. Meningkatkan kesadaran klien
tentang pengaturan diet dan
kebiasaan makan.
8. Memberikan kesempatan kepada
klien untuk mencari informasi tentanghal-hal yang belum diketahui dan
dipahami.
-
7/22/2019 Askep Dm (Finish)
9/17
Sedangkan untuk pasien gangren kaki diabetic adalah :
a. Gangguan perfusi berhubungan dengan melemahnya/menurunnya aliran
darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.
Tujuan : mempertahankan sirkulasi perifer tetap normal.
Intervensi Rasional
1. Ajarkan pasien untuk melakukan
mobilisasi
2. Ajarkan tentang faktor-faktor yang
dapat meningkatkan aliran darah :
Tinggikan kaki sedikit lebih rendah
dari jantung ( posisi elevasi pada
waktu istirahat ), hindari
penyilangkan kaki, hindari balutan
ketat, hindari penggunaan bantal, di
belakang lutut dan sebagainya.
3. Ajarkan tentang modifikasi faktor-
faktor resiko berupa : Hindari diet
tinggi kolestrol, teknik relaksasi,
menghentikan kebiasaan merokok,
1. Mobilisasi meningkatkan sirkulasi
darah.
2. Meningkatkan melancarkan aliran
darah balik sehingga tidak terjadi
oedema.
3. Kolestrol tinggi dapat mempercepat
terjadinya arterosklerosis, merokok
dapat menyebabkan terjadinya
-
7/22/2019 Askep Dm (Finish)
10/17
dan penggunaan obat vasokontriksi.
4. Kerja sama dengan tim kesehatan
lain dalam pemberian vasodilator,
pemeriksaan gula darah secara rutin
dan terapi oksigen ( HBO ).
vasokontriksi pembuluh darah,
relaksasi untuk mengurangi efek
dari stres.
4. Pemberian vasodilator akan
meningkatkan dilatasi pembuluh
darah sehingga perfusi jaringan
dapat diperbaiki, sedangkan
pemeriksaan gula darah secara
rutin dapat mengetahui
perkembangan dan keadaan
pasien, HBO untuk memperbaiki
oksigenasi daerah ulkus/gangren.
b. Ganguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada
ekstrimitas.
Tujuan : Tercapainya proses penyembuhan luka.
Intervensi Rasional
1. Kaji luas dan keadaan luka serta
proses penyembuhan
2. Rawat luka dengan baik dan benar :
membersihkan luka secara aseptik
menggunakan larutan yang tidak
iritatif, angkat sisa balutan yang
menempel pada luka dan nekrotomi
jaringan yang mati.
3. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian insulin, pemeriksaan
kultur pus, pemeriksaan gula darah,
pemberian antibiotik.
1. Pengkajian yang tepat terhadap luka
dan proses penyembuhan akan
membantu dalam menentukan
tindakan selanjutnya.
2. Merawat luka dengan teknik aseptik,
dapat menjaga kontaminasi luka
dan larutan yang iritatif akan
merusak jaringan granulasi yang
timbul, sisa balutan jaringan
nekrosis dapat menghambat proses
granulasi
3. Insulin akan menurunkan kadar gula
darah, pemeriksaan kultur pus untuk
mengetahui jenis kuman dan
antibiotik yang tepat untuk
pengobatan, pemeriksaan kadar
gula darah untuk mengetahui
perkembangan penyakit
-
7/22/2019 Askep Dm (Finish)
11/17
c. Ganguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan.
Tujuan : rasa nyeri hilang/berkurang
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi
nyeri yang dialami pasien.
2. Jelaskan pada pasien tentang
sebab-sebab timbulnya nyeri.
3. Ciptakan lingkungan yang tenang.
4. Ajarkan teknik distraksi dan
relaksasi.
5. Atur posisi pasien senyaman
mungkin sesuai keinginan pasien.
6. Lakukan massage dan kompres
luka dengan BWC saat rawat luka.
7. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian analgesik.
1. Mengetahui berapa berat nyeri yang
dialami pasien
2. Pemahaman pasien tentang
penyebab nyeri yang terjadi akan
mengurangi ketegangan pasien dan
memudahkan pasien untuk diajak
bekerjasama dalam melakukan
tindakan.
3. Rangasangan yang berlebihan dari
lingkungan akan memperberat rasa
nyeri.
4. Teknik distraksi dan relaksasi dapat
mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
pasien.
5. Posisi yang nyaman akan membantu
memberikan kesempatan pada otot
untuk relaksasi seoptimal mungkin.
6. Massage dapat meningkatkan
vaskulerisasi dan pengeluaran pus
sedangkan BWC sebagai desinfektan
yang dapat memberikan rasa
nyaman.
7. Obat obat analgesik dapat
membantu mengurangi nyeri pasien.
-
7/22/2019 Askep Dm (Finish)
12/17
d. Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.
Tujuan : Pasien dapat mencapai tingkat kemampuan aktivitas yang optimal
e. Gangguan pemenuhan nutrisi ( kurang dari ) kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake makanan yang kurang.
Tujuan : Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi
Intervensi Rasional1. Kaji status nutrisi dan kebiasaan
makan.
2. Anjurkan pasien untuk mematuhi
diet yang telah diprogramkan.
3. Timbang berat badan setiapseminggu sekali.
1. Mengetahui tentang keadaan dan
kebutuhan nutrisi pasien sehingga
dapat diberikan tindakan dan
pengaturan diet yang adekuat.
2. Kepatuhan terhadap diet dapat
mencegah komplikasi terjadinya
hipoglikemia/hiperglikemia.
3. Mengetahui perkembangan beratbadan pasien ( berat badan
Intervensi Rasional1. Kaji dan identifikasi tingkat kekuatan
otot pada kaki pasien.
2. Beri penjelasan tentang pentingnya
melakukan aktivitas untuk menjaga
kadar gula darah dalam keadaan
normal.
3. Anjurkan pasien untuk
menggerakkan/ mengangkat
ekstrimitas bawah sesuai
kemampuan.
4. Bantu pasien dalam memenuhi
kebutuhannya.
5. Kerja sama dengan tim kesehatan
lain : dokter ( pemberian analgesik )
dan tenaga fisioterapi.
1. Mengetahui derajat kekuatan otot-
otot kaki pasien.
2. Pasien mengerti pentingnya
aktivitas sehingga dapat kooperatif
dalam tindakan keperawatan.
3. Melatih otot otot kaki sehingga
berfungsi dengan baik.
4. Agar kebutuhan pasien tetap dapat
terpenuhi.
5. Analgesik dapat membantu
mengurangi rasa nyeri, fisioterapi
untuk melatih pasien melakukan
aktivitas secara bertahap dan
benar.
-
7/22/2019 Askep Dm (Finish)
13/17
4. Identifikasi perubahan pola
makan.
5. Kerja sama dengan tim kesehatan
lain untuk pemberian insulin dan
diet diabetik.
merupakan salah satu indikasi untuk
menentukan diet ).
4. Mengetahui apakah pasien telah
melaksanakan program diet yang
ditetapkan.
5. Pemberian insulin akan meningkatkan
pemasukan glukosa ke dalam
jaringan sehingga gula darah
menurun,pemberian diet yang sesuai
dapat mempercepat penurunan gula
darah dan mencegah komplikasi.
f. Potensial terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis) berhubungan dengan tinggi
kadar gula darah.
Tujuan : Tidak terjadi penyebaran infeksi (sepsis).
-
7/22/2019 Askep Dm (Finish)
14/17
g. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.
Tujuan : rasa cemas berkurang/hilang.
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat kecemasan yang
dialami oleh pasien.
2. Beri kesempatan pada pasien
untuk mengungkapkan rasa
cemasnya.
3. Gunakan komunikasi terapeutik.
4. Beri informasi yang akurat tentang
proses penyakit dan anjurkan
pasien untuk ikut serta dalam
tindakan keperawatan.
5. Berikan keyakinan pada pasien
bahwa perawat, dokter, dan tim
kesehatan lain selalu berusaha
memberikan pertolongan yang
terbaik dan seoptimal mungkin.
6. Berikan kesempatan pada
keluarga untuk mendampingi
pasien secara bergantian.
7. Ciptakan lingkungan yang tenang
dan nyaman.
1. Menentukan tingkat kecemasan yang
dialami pasien sehingga perawat bisa
memberikan intervensi yang cepat
dan tepat.
2. Dapat meringankan beban pikiran
pasien
3. Agar terbina rasa saling percaya antar
perawat-pasien sehingga pasien
kooperatif dalam tindakan
keperawatan.
4. Informasi yang akurat tentang
penyakitnya dan keikutsertaan pasien
dalam melakukan tindakan dapat
mengurangi beban pikiran pasien.
5. Sikap positif dari tim kesehatan akan
membantu menurunkan kecemasan
yang dirasakan pasien.
6. Pasien akan merasa lebih tenang bila
ada anggota keluarga yang
menunggu.
7. lingkungan yang tenang dan nyaman
dapat membantu mengurangi rasa
cemas pasien.
h. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan, dan
pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.
Tujuan : Pasien memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang
penyakitnya.
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat pengetahuan
pasien/keluarga tentang penyakit
1. Memberikan informasi pada
pasien/keluarga, perawat perlu
-
7/22/2019 Askep Dm (Finish)
15/17
DM dan gangren.
2. Kaji latar belakang pendidikan
pasien.
3. Jelaskan tentang proses penyakit,
diet, perawatan dan pengobatan
pada pasien dengan bahasa dan
kata-kata yang mudah dimengerti.
4. Jelasakan prosedur yang akan
dilakukan, manfaatnya bagi pasien
dan libatkan pasien didalamnya.
5. Gunakan gambar-gambar dalam
memberikan penjelasan (jika ada /
memungkinkan).
mengetahui sejauh mana informasi
atau pengetahuan yang diketahui
pasien/keluarga.
2. Agar perawat dapat memberikan
penjelasan dengan menggunakan
kata-kata dan kalimat yang dapat
dimengerti pasien sesuai tingkat
pendidikan pasien.
3. Agar informasi dapat diterima
dengan mudah dan tepat sehingga
tidak menimbulkan
kesalahpahaman.
4. Dengan penjelasan yang ada dan
ikut secra langsung dalam tindakan
yang dilakukan, pasien akan lebih
kooperatif dan cemasnya berkurang.
5. Gambar-gambar dapat membantu
mengingat penjelasan yang telah
diberikan.
i. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu
anggota tubuh.
Tujuan : Pasien dapat menerima perubahan bentuk salah satu anggota
tubuhnya secar positif.
Intervensi Rasional
1. Kaji perasaan/persepsi pasien
tentang perubahan gambaran diri
berhubungan dengan keadaan
anggota tubuhnya yang kurang
berfungsi secara normal.
2. Lakukan pendekatan dan bina
hubungan saling percaya dengan
pasien.
3. Tunjukkan rasa empati, perhatian
dan penerimaan pada pasien.
1. Mengetahui adanya rasa negatif
pasien terhadap dirinya.
2. Memudahkan dalam menggali
permasalahan pasien.
3. Pasien akan merasa dirinya di hargai.
-
7/22/2019 Askep Dm (Finish)
16/17
4. Bantu pasien untuk mengadakan
hubungan dengan orang lain.
5. Beri kesempatan kepada pasien
untuk mengekspresikan perasaan
kehilangan.
6. Beri dorongan pasien untuk
berpartisipasi dalam perawatan
diri dan hargai pemecahan
masalah yang konstruktif dari
pasien.
4. Dapat meningkatkan kemampuan
dalam mengadakan hubungan
dengan orang lain dan menghilangkan
perasaan terisolasi.
5. Mendapatkan dukungan dalam proses
berkabung yang normal.
6. Meningkatkan perilaku yang adiktif
dari pasien
j. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.
Tujuan : Gangguan pola tidur pasien akan teratasi.
Intervensi Rasional
1. Ciptakan lingkungan yang nyaman
dan tenang.
2. Kaji tentang kebiasaan tidur pasien
di rumah.
3. Kaji adanya faktor penyebab
gangguan pola tidur yang lain
seperti cemas, efek obat-obatan
dan suasana ramai.4. Anjurkan pasien untuk
menggunakan pengantar tidur dan
teknik relaksasi.
5. Kaji tanda-tanda kurangnya
pemenuhan kebutuhan tidur pasien.
1. Lingkungan yang nyaman dapat
membantu meningkatkan
tidur/istirahat.
2. Mengetahui perubahan dari hal-hal
yang merupakan kebiasaan pasien
ketika tidur akan mempengaruhi
pola tidur pasien.
3. Mengetahui faktor penyebab
gangguan pola tidur yang dialami
dan dirasakan pasien.
4. Pengantar tidur akan memudahkan
pasien jatuh dalam tidur, teknik
relaksasi akan mengurangi
ketegangan dan rasa nyeri.
5. Mengetahui terpenuhi atau tidaknya
kebutuhan tidur pasien akibat
gangguan pola tidur sehingga dapat
diambil tindakan yang tepat.
-
7/22/2019 Askep Dm (Finish)
17/17
4. Implementasi
Dalam fase pelaksanaan ini merupakan pengolahan dan perwujudan rencana
keperawatan pada seorangpasien dalam melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
dengan cara yang telah disusun berdasarkan kebutuhan pasien untuk mencegah,
mengurangi dan menghilangkan masalah yang ada pada pasien.
Perlu dilihat kembali bahwa setiap akan menerapkan asuhan keperawatan
sebaiknya mengkaji ulang data karena kemungkinan muncul data yang baru, bila
terjadi demikian perlu revisi rencana yang ada sesuai kebutuhan pasien.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Evaluasi adalah
kegiatan terus menerus dilakukan dengan melibatkan pasien, perawat dan anggota
kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan pasien dalam
mencapai tujuan. Hasil asuhan keperawatan dalam bentuk perubahan tingkah laku
pasien merupakan fokus dari evaluasi.