askep conduct disorder ani

14
 BAB I PENDAHULUAN A. Lata r Bela kang Peril aku disorde r (CD) merup akan salah satu mas alah keseha tan mental yang  paling sulit pada anak-anak dan remaja. Conduct disorder melibatkan sejumlah peril aku  bermasalah, termasuk perilaku oposisi dan menantang dan kegiatan antisosial (misalnya,  berbohong, mencuri, melarikan diri, kekerasan fisik, perilaku seksual koersif). Gangguan ini ditandai dengan konflik kronis dengan orang tua, guru, dan rekan- rekan dan dapat mengakibatkan kerus akan properti, cedera f isik dan lain-lain. P ola-pola  perilaku yang konsisten dari waktu ke waktu.  Diagnostik dan Statistik Manual of Mental  Disorder, mendefinisikan karakteristik penting sebagai "pola perilaku gigih di mana hak- hak dasar orang lain atau norma sosial utama yang sesuai usia dilanggar. Perilaku disorder dapat didiagnosis pada anak-anak muda dari usia 10 tahun jika merek a menunj ukkan salah satu krit eria perilaku antis osial . Conduct disorder secara umum diklasifikasikan ke dalam 4 kategori utama (1) agresi terhadap orang-orang dan hewan ; (2) per usakan pr ope rt i ta npa agresi te rhadap orang at au hewan; (3) ti pu,  berbohong, dan pencurian,(4) dan pelanggaran aturan. Cund uct dis order bia sanya muncul pada anak usi a dini dan remaja sebagai  pe ril aku menant ang. Eva lua si int era ksi ora ngt ua ter hadap ana k dan int era ksi gur u terhadap anak juga penting. Bahkan dalam lingkungan rumah yang stabil, sejumlah kecil anak-anak usia prasekolah menunjukkan sifat lekas marah yang signifikan dan agresi yang mengakiba tka n gang guan cuku p par ah yan g diklas if ika sik an sebagai Conduct disorder.  DSM-IV menent ukan bahwa Conduct dis order dapat didi agnosi s pada anak- anak muda dari usia 10 tahun jika mereka menunjukkan salah satu kriteria perilaku antisosial.

Upload: zartikaagisha

Post on 09-Jul-2015

264 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Conduct Disorder Ani

5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 1/14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perilaku disorder (CD) merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang

 paling sulit pada anak-anak dan remaja. Conduct disorder melibatkan sejumlah perilaku

 bermasalah, termasuk perilaku oposisi dan menantang dan kegiatan antisosial (misalnya,

 berbohong, mencuri, melarikan diri, kekerasan fisik, perilaku seksual koersif).

Gangguan ini ditandai dengan konflik kronis dengan orang tua, guru, dan rekan-

rekan dan dapat mengakibatkan kerusakan properti, cedera fisik dan lain-lain. Pola-pola

 perilaku yang konsisten dari waktu ke waktu. Diagnostik dan Statistik Manual of Mental 

 Disorder, mendefinisikan karakteristik penting sebagai "pola perilaku gigih di mana hak-

hak dasar orang lain atau norma sosial utama yang sesuai usia dilanggar.

Perilaku disorder dapat didiagnosis pada anak-anak muda dari usia 10 tahun jika

mereka menunjukkan salah satu kriteria perilaku antisosial. Conduct disorder secara

umum diklasifikasikan ke dalam 4 kategori utama (1) agresi terhadap orang-orang dan

hewan; (2) perusakan properti tanpa agresi terhadap orang atau hewan; (3) tipu,

 berbohong, dan pencurian,(4) dan pelanggaran aturan.

Cunduct disorder biasanya muncul pada anak usia dini dan remaja sebagai

  perilaku menantang. Evaluasi interaksi orangtua terhadap anak dan interaksi guru

terhadap anak juga penting. Bahkan dalam lingkungan rumah yang stabil, sejumlah kecil

anak-anak usia prasekolah menunjukkan sifat lekas marah yang signifikan dan agresi

yang mengakibatkan gangguan cukup parah yang diklasifikasikan sebagai Conduct

disorder.  DSM-IV  menentukan bahwa Conduct disorder dapat didiagnosis pada anak-

anak muda dari usia 10 tahun jika mereka menunjukkan salah satu kriteria perilaku

antisosial.

Page 2: Askep Conduct Disorder Ani

5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 2/14

Gangguan pemberontak menentang (ODD) didiskriminasikan dari Conduct

disorder berdasarkan prilaku yang bertentangan dengan aturan dan interaksi verbal

argumentatif terlibat dalam ODD. Conduct disorder melibatkan agresi lebih disengaja,

  perusakan, penipuan, dan pelanggaran aturan yang serius, seperti begadang semalam

suntuk atau pembolosan sekolah kronis.

B. Tujuan

Page 3: Askep Conduct Disorder Ani

5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 3/14

BAB II

ISI

A. Defenisi

Conduct disorder adalah suatu prilaku berulang dan pola perilaku gigih di mana

hak-hak dasar orang lain atau norma sosial utama dan adat istiadat yang sesuai usia

dilanggar(APA, 2000).

Conduct disorder adalah gangguan utama masalah kesehatan masyarakat karena

  pemuda dengan gangguan perilaku tidak hanya menimbulkan masalah fisik yangmembahayakan psikologis pada orang lain, tetapi mereka berada pada peningkatan risik 

untuk   penjara , cedera , depresi ,   penyalahgunaan zat , dan kematian oleh  pembunuhan 

dan  bunuh diri .

Sulit untuk mengetahui seberapa umum gangguan ini, karena banyak kualitas

yang dibutuhkan untuk membuat diagnosis (seperti "menantang" dan "melanggar aturan")

akan sulit untuk didefinisikan. Untuk diagnosis yang akurat, perilaku tersebut harus jauh

lebih ekstrim dari pemberontakan remaja yang sederhana atau kegembiraan kekanak-

kanakan.

Gangguan perilaku atau conduct disorder juga bisa menjadi tanda awal dari

depresi atau gangguan bipolar. Anak-anak dengan gangguan perilaku cenderung impulsif,

sulit untuk mengontrol, dan tidak peduli tentang perasaan orang lain.

Pada suatu waktu atau lain kebanyakan anak-anak dan remaja melakukan hal-hal

yang merusak atau menyusahkan untuk diri sendiri atau orang lain. Setiap remaja

memiliki metode coping, hanya beberapa metode yang merepotkan atau merusak. Hal ini

menunjukkan gangguan perilaku atau conduct disorder terjadi jika perilaku tersebut terus

 berlanjut.

Page 4: Askep Conduct Disorder Ani

5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 4/14

Gangguan ini jauh lebih umum di antara anak laki-laki dibandingkan anak 

 perempuan. Sebanyak 50% dari orang tua dari 4 - untuk melaporkan anak 6-tahun bahwa

anak mereka telah menunjukkan beberapa perilaku tersebut, namun sebagian besar anak-

anak tersebut menunjukkan penurunan perilaku antisosial dalam beberapa tahun

mendatang.

Conduct disorder adalah gangguan dari masa kanak-kanak dan remaja yang melibatkan

masalah prilaku kronis seperti:

•  Defiant, impulsive, or antisocial behavior 

•  Drug use

• Criminal activity

Menurut DSM-IV-TR, conduct disorder dibagi menjasi 2 subtipe berdasarkan umur :

1) Anak-anak 

Didefinisikan dengan kehadiran 1 karakteristik kriteria dari Conduct disorder 

sebelum seorang individu berusia 10 tahun, individu ini biasanya anak laki-laki,

menunjukan tingkat tinggi perilaku agresif, mengganggu teman-teman sebayanya.

Mereka mungkin memiliki opositional disorder selama masa anak-anak. Kriteria

conduct disorder sepenuhnya ditemukan saat puberitas. Saat pada masa dewasanya

individu ini akan menjadi antisosial.

2) Remaja

Didefinisikan dengan tidak adanya kriteria karakteristik dari Conduct disorder 

sebelum seorang individu berusia 10 tahun.. Individu ini cenderung kurang agresif 

dan memiliki hubungan lebih normal dengan teman sebaya dari pada childhood-onset type. individu ini cenderung memiliki conduct disorder persiten atau lebih

sedikit mengembangkan sikap antisosial childhood-onset type. Perbandingan laki-laki

dan perempuan lebih sedikit pada masa remaja di bandingkan pada masa anak-anak 

(childhood-onset type).

Page 5: Askep Conduct Disorder Ani

5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 5/14

B. Etiologi

Pengaruh Biologi :

1) Factor genetic

2) Temperament

3) Factor biokimia

Beberapa penelitian berpendapat bahwa anak-anak dengan conduct disorder memiliki

tingkat epineprin yang lebih rendah,dan kurang sensitif terhadap hukuman dan sedikit

menunjukan rasa cemas.(fisher, 1997)

Pengaruh Psikososial :

- Hubungan teman sebaya

Kelompok sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan anak.

Teman sepermainan berperan penting pada kemampuan interpersonal dalam

 bersosialisasi.sikap agresi atau perlawanan ditemukan karena adanya penolakan dari

teman sebaya sehingga membantu ke arah prilaku yang maladaptif.

Pengaruh Keluarga :

Faktor-faktor selanjutya dihubungkan pada dinamika keluarga yang meliputi sebagai

faktor predisposisi terhadap conduct disorder. (clunn,1991; popper et al, 2003; sadock &

sadock, 2003)

• Penolakan dari orang tua

• Manajemen disiplin dan tidak tetap

• Keluarga besar 

• Kehilangan ayah

Page 6: Askep Conduct Disorder Ani

5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 6/14

• Orang tua dengan prilaku antisosial atau yang ketergantungan terhadap alkohol

• Konflik suami istri dan perceraian

Perilaku gangguan telah dikaitkan dengan:

• Child abuse

•  Family conflicts ( konflik keluarga )

• Genetic defects ( Cacat genetik )

•   Parental drug addiction or alcoholisme ( kecanduan narkoba atau kecanduan

alkohol)

•  Poverty ( Kemiskinan )

C. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

2. Diagnosa keperawatan

Berdasarkan data yang di dapat dari pengkajian keperawatan, diagnosa yang mungkin

di muncul untuk pasien dengan conduct disorder adalah

- Resiko mencederai orang lain berhubungan dengan karakter sikap

temperamental, penolakan teman sebaya , model peran yang buruk dari orang

tua , disfungsi dinamika keluarga

Page 7: Askep Conduct Disorder Ani

5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 7/14

- Gangguan interaksi social berhubungan dengan model peran yang buruk dari

orang tua, kerusakan hubungan teman sebaya yang mengakibatkan perilaku

sosial yang tidak pantas

- Pertahanan koping berhubungan dengan penghargaan terhadap diri yang

rendah dan disfungsi sistem keluarga

- Harga diri rendah berhubungan dengan kurangnya umpan balik dan rasa

ketidakpuasan orang tua terhadap anak.

Kriteria yang bisa digunakan untuk pengukuran terhadap hasil dari perawatan yang

diberikan pada klien dengan conduct disorder adalah

- Tidak merugikan diri sendiri ataupun orang lain

- Interaksi dengan orang lain pada lingkungan social menunjukkan cara

 bersikap yang wajar.

- Menerima langsung tanpa mempertahankan ego.

- Memperlihatkan fakta dari peningkatan penghargaan diri dengan berhenti

memanfaatkan dan perilaku meminta terhadap orang lain.

3. Intervensi

a. Diagnose : Resiko mencederai orang lain

Berhubungan dengan karakter sikap temperamental, penolakan temansebaya , model peran yang buruk dari orang tua , disfungsi dinamika

keluarga.

Kriteria hasil : klien tidak mencederai orang lain atau peralatan orang lain

Page 8: Askep Conduct Disorder Ani

5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 8/14

Intervensi Rasional

1) Amati frekuensi perilaku klien

melalui aktifitas rutin daninteraksinya……………. dari

 perilaku yang mengindikasikan

sebuah peningkatan pada

hasutan

2) Mengalihkan perilakukekerasan dengan kegiatan fisik 

untuk menahan kemarahan dan

frustasi.

3) Mendorong klien untuk 

mengekspresikan kemarahan

dan mempraktekkan contoh

  perilakunya untuk mengetahui

ekspresi yang cocok untuk 

marah.

4) Pastikan bahwa jumlah staf 

yang tersedia cukup untuk 

mengindikasikan sebuah

kekuatan yang diperlihatkan

 pasien jika diperlukan

5) Memberi obat penenang. Jika

diperlukan, atau menggunakan

mekanisme restrain atau

ruangan isolasi hanya jika

situasi tidak bisa dikontrol

1) Pengamatan terhadap perilaku

  penyerangan itu dapat memberikesempatan untuk mengintervensi

sebelum tindakan kekerasan

terjadi.

2) Melepaskan energi dengan

merealisasikannya melalui aktifitasfisik untuk mendapatkan relaksasi.

3) Diskusikan tentang situasi yang

membuat marah untuk mengetahui

lebih banyak cara efektif untuk 

mengatasi kemarahan tersebut.

4) Menunjukkan sebuah fakta control

  penuh terhadap situasi dan

menyediakan perlindungan fisik 

 bagi staff.

5) Mengharapkan klien untuk menggunakan teknik yang benar 

demi memberikan perlindungan

 bagi klien dan orang lain dengan

sedikit membatasi makna.

Page 9: Askep Conduct Disorder Ani

5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 9/14

dengan mengurangi

keterbatasan makna.

b. Diagnosa : Gangguan interaksi social

Berhubungan dengan model peran yang buruk dari orang tua, kerusakan

hubungan teman sebaya yang mengakibatkan perilaku social yang tidak 

 pantas

Kriteria hasil : klien mau berinteraksi dengan pegawai dan teman sebaya sesuai

umur dengan perilaku yang pantas.

Intervensi Rasional

1) Bina hubungan saling percaya

dengan klien. Menunjukkan

 penerimaan terhadap pemisahan

dari orang dengan perilaku

menyimpang.

2) Diskusikan dengan klien

  perilaku yang pantas dan yang

tidak pantas. Gambarkan contoh

real perkara dan konsekuensi

dari perilaku menyimpang.

3) Sediakan situasi kelompok yang

 baik untuk klien.

1) Penerimaan tanpa syarat

meningkatkan harga diri.

2) Penguatan negatif bisa mengubah

atau memadamkan perilaku yang

tidak diinginkan.

3) Semestinya perilaku social itu

sering diperoleh dari umpan balik 

  positif dan negative dari

lingkungan/teman.

Page 10: Askep Conduct Disorder Ani

5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 10/14

c. Diagnosa : Pertahanan koping

Berhubungan dengan penghargaan terhadap diri yang rendah dan disfungsisystem keluarga.

Kriteria hasil : klien memberi respon menerima pada perilakunya sendiri dan

mau berinteraksi dengan orang lain tanpa mempertahankan ego.

Intervensi Rasional

1) Jelaskan pada klien hubungan

antara kekurangan dan

kebutuhan akan penerimaan

dari orang lain dan bagaimana

 perasaan tersebut menyebabkan

mempertahankan ego, seperti

menyalahkan orang lain atas

 perilaku sendiri.2) Sediakan langsung, fakta,

umpan balik yang tidak diduga

untuk perilaku menyimpang.

3) Bantu mengidentifikasi situasi

yang menyebabkab timbulnya

ego dan latih melalui role-play

dengan tanggapan yang

semestinya.

4) Sediakan dengan cepat umpan

 balik positif pada perilaku yang

 benar.

1) Pengakuan dari masalah

adalah tahap pertama pada proses

 perubahan menuju penyelesaian.

2) Klien mungkin tidak 

menyadari bagaimana perilaku ini

 bias disadari dengan orang lain.

3) Role-play menyediakan

kepercayaan untuk setuju dengan

situasi sukar ketika itu benar-benar 

terjadi.

4) Umpan balik positive

mendorong pengulangan, dan

langsung adalah penting bagi

remaja yang berespon langsung

Page 11: Askep Conduct Disorder Ani

5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 11/14

kepuasannya.

d. Diagnosa : Harga diri rendah

Berhubungan dengan kurangnya umpan balik dan rasa ketidakpuasan

orang tua terhadap anak.

Kriteria hasil : klien dapat menunjukkan peningkatan rasa penghargaan terhadap

dirinya dengan pernyataan positif secara verbal tentang dirinya dan menunjukkan

 berkurangnya perilaku menyimpang.

Intervensi Rasional

1) Pastikan tujuan nyata tercapai

2) Rencanakan aktifitas yang

menyediakan kesempatan untuk 

sukses.

3) Menunjukkan penerimaan tanpa

syarat dan tanggapan positif 

4) Batasi pengendalian perilaku.

Identifikasi konsekuensi dari

  penyelewangan tersebut. beri

konsekuensi ketika

 penyelewangan itu terjadi.

5) Bantu klien memahami perilaku

yang mereka lakukan supaya

1) Tujuan yang tidak nyata

membentuk klien bangkit dari

kesalahan, yang mengurangi

 penghargaan terhadap dirinya.

2) Sukses meningkatkan harga diri

3) Komunikasikan bahwa klien

adalah seseorang yang berarti

yang bisa meningkatkan harga

diri.

4) Konsekuensi dapat dilakukan

untuk mengurangi perilaku

menyimpang.

5) Ketika klien merasa dirinya lebih

 baik, itu membutuhkan dukungan

Page 12: Askep Conduct Disorder Ani

5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 12/14

mencoba menguranginya.

Intervensi untuk menyelesaikan

tujuan ini.

orang lain.

4. Implementasi

Dari rencana asuhan keperawatan untuk anak dengan gangguan perilaku yang

  berulang-ulang, biasanya menggunakan diagnose keperawatan untuk gangguan

 perilaku,hasil kriteria, dan intervensi keperawatan dan rasional yang tepat.

5. Evaluasi

Berikut,rencana asuhan keperawatan dan implementasi, dan evaluasi dari

  perubahan-perubahan kelakukuan pada anak dengan gangguan perilaku yang

 berulang-ulang. kepandaian dapat di tentukan jika tujuan dari terapi tersebut dapat

tercapai.sebelum di kaji, selanjutnya langkah-langkah proses keperawatan yang

mungkin muncul dapat di peroleh informasi dari pertanyan berikut:

Page 13: Askep Conduct Disorder Ani

5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 13/14

a. Apakah dengan tindakan keperawatan langsung untuk mengatur perilaku

aggressive klien efektif?

b. Apakah intervensi mencegah kerugian bagi orang lain?

c. Apakah pasien memiliki sikap untuk cepat marah?

d. Apakah pasien mengembangkan lebih adaptif strategi coping dengan

mengendalikan marah dan pemikiran yang aggressive?

e. Apakah pasien mempunyai kemampuan menolak untuk mempercayai orang lain?

laki-laki/perempuan yang memiliki gaya bergaul dengan staff dan kawan sebaya?

Applikasi proses keperawatan untuk gangguan perilaku yang berulang-ulang

Data dasar belakang kewajiban (symptomatology)

Karakteristik clasik dari gangguan perilaku yang berulang-ulang menggunakan

serangan fisik dari berbagai pihak.

Conduct disorders

Anak remaja dengan conduct disorders menunjukkan prilaku kekerasan terhadap hak-hak 

orang lain atau norma-norma social dan adat-istiadat. Contohnya berkelahi, kekejaman,

 bolos sekolah, dan merusak barang. Ramaja dengan conduct disorders sering mempunyai

hubungan yang kurang baik dengan orang tua mereka. Perilaku antisosial mengizinkan

mremaja untuk mengekspresikan kemarahannya terhadap orang tua sehingga remaja

tersebut sering dihukum, anak-anak tersebut disosialisasikan oleh orang tua mereka dan

sesuai harapan mereka, belajar dari perilaku yang dapat diterima oleh orang tua merekayang menjadi bagian dari mereka atau………..

Bagaimanapun remaja tidak hanya belajar dari orang tua tetapi juga dari orang lain.

Sekolah dan teman sebaya merupakan factor yang berpengaruh. Seperti social, ekonomi

dan budaya lingkungan. Perilaku yang merusak diri sendiri Nampak pada conduct

Page 14: Askep Conduct Disorder Ani

5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 14/14

disorder pada remaja yang mungkin membutuhkan hukuman. Marah kepada keluarga,

tekanan dari teman sebaya, depresi, penyesalan kepada diri sendiri. Mencari kesempatan

untuk meluapkan rasa emosi yang mereka rasakan dan merasakan pengalaman yang

menggairahkan yang menguasai pikiran, penjajaran dengan penjahat memberikan

kekalahan perasaan respect diri pada remaja dan rasa persahabatan diri dengan

kebudayaan kecil selesai atau terhenti.

Riset penelitian mengatakan bahwa waktu depresi dan conduct disorder terjadi secara

 bersamaan dan menjadi masalah utamanya adalah depresi. Bagaimanapun remaja adalah

orang yang sangat membutuhkan bantuan dengan harapan bahwa seseorang harus

melakukan sesuatu untuk mereka. Akhirnya kedua grub tersebut memecahkan masalah

dengan moral dan superego, conduct disorder cenderung kepada masalah keluarga,

 banyak pada masalah kelurga daripada depresi pada remaja tersebut.

Kekerasan

Sebagian besar remaja menunjukkan sikap agresi yang pernah mengalami frustasi dan

memiliki contoh kekerasan pada waktu kanak-kanak. Agresi adalah gerakan hati manusia

untuk harus membangun sinyal dengan proses pembelajaran yang terjadi melalui sebuahdukungan. Hubungan kasih sayang dibawah keadaan yang lebih baik. Seorang anak akan

  belajar bagaimana agresi kesehatan serta keterlibatan untuk aktivitas tersebut yang

hasilnya merupakan tekanan dan pemecahan. Menyelesaikan masalah kesehatan dibawah

keadaan normal. Agresi bias terjadi di dalam aktivitas yang merusak dan itu akan

membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Kekerasan bias juga merupakan cara koping yang maladaptive pada frustasi dan

kecemasan remaja seperti yang jelas dalam respon kemarahan.