askep conduct disorder ani
TRANSCRIPT
5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 1/14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku disorder (CD) merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang
paling sulit pada anak-anak dan remaja. Conduct disorder melibatkan sejumlah perilaku
bermasalah, termasuk perilaku oposisi dan menantang dan kegiatan antisosial (misalnya,
berbohong, mencuri, melarikan diri, kekerasan fisik, perilaku seksual koersif).
Gangguan ini ditandai dengan konflik kronis dengan orang tua, guru, dan rekan-
rekan dan dapat mengakibatkan kerusakan properti, cedera fisik dan lain-lain. Pola-pola
perilaku yang konsisten dari waktu ke waktu. Diagnostik dan Statistik Manual of Mental
Disorder, mendefinisikan karakteristik penting sebagai "pola perilaku gigih di mana hak-
hak dasar orang lain atau norma sosial utama yang sesuai usia dilanggar.
Perilaku disorder dapat didiagnosis pada anak-anak muda dari usia 10 tahun jika
mereka menunjukkan salah satu kriteria perilaku antisosial. Conduct disorder secara
umum diklasifikasikan ke dalam 4 kategori utama (1) agresi terhadap orang-orang dan
hewan; (2) perusakan properti tanpa agresi terhadap orang atau hewan; (3) tipu,
berbohong, dan pencurian,(4) dan pelanggaran aturan.
Cunduct disorder biasanya muncul pada anak usia dini dan remaja sebagai
perilaku menantang. Evaluasi interaksi orangtua terhadap anak dan interaksi guru
terhadap anak juga penting. Bahkan dalam lingkungan rumah yang stabil, sejumlah kecil
anak-anak usia prasekolah menunjukkan sifat lekas marah yang signifikan dan agresi
yang mengakibatkan gangguan cukup parah yang diklasifikasikan sebagai Conduct
disorder. DSM-IV menentukan bahwa Conduct disorder dapat didiagnosis pada anak-
anak muda dari usia 10 tahun jika mereka menunjukkan salah satu kriteria perilaku
antisosial.
5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 2/14
Gangguan pemberontak menentang (ODD) didiskriminasikan dari Conduct
disorder berdasarkan prilaku yang bertentangan dengan aturan dan interaksi verbal
argumentatif terlibat dalam ODD. Conduct disorder melibatkan agresi lebih disengaja,
perusakan, penipuan, dan pelanggaran aturan yang serius, seperti begadang semalam
suntuk atau pembolosan sekolah kronis.
B. Tujuan
5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 3/14
BAB II
ISI
A. Defenisi
Conduct disorder adalah suatu prilaku berulang dan pola perilaku gigih di mana
hak-hak dasar orang lain atau norma sosial utama dan adat istiadat yang sesuai usia
dilanggar(APA, 2000).
Conduct disorder adalah gangguan utama masalah kesehatan masyarakat karena
pemuda dengan gangguan perilaku tidak hanya menimbulkan masalah fisik yangmembahayakan psikologis pada orang lain, tetapi mereka berada pada peningkatan risik
untuk penjara , cedera , depresi , penyalahgunaan zat , dan kematian oleh pembunuhan
dan bunuh diri .
Sulit untuk mengetahui seberapa umum gangguan ini, karena banyak kualitas
yang dibutuhkan untuk membuat diagnosis (seperti "menantang" dan "melanggar aturan")
akan sulit untuk didefinisikan. Untuk diagnosis yang akurat, perilaku tersebut harus jauh
lebih ekstrim dari pemberontakan remaja yang sederhana atau kegembiraan kekanak-
kanakan.
Gangguan perilaku atau conduct disorder juga bisa menjadi tanda awal dari
depresi atau gangguan bipolar. Anak-anak dengan gangguan perilaku cenderung impulsif,
sulit untuk mengontrol, dan tidak peduli tentang perasaan orang lain.
Pada suatu waktu atau lain kebanyakan anak-anak dan remaja melakukan hal-hal
yang merusak atau menyusahkan untuk diri sendiri atau orang lain. Setiap remaja
memiliki metode coping, hanya beberapa metode yang merepotkan atau merusak. Hal ini
menunjukkan gangguan perilaku atau conduct disorder terjadi jika perilaku tersebut terus
berlanjut.
5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 4/14
Gangguan ini jauh lebih umum di antara anak laki-laki dibandingkan anak
perempuan. Sebanyak 50% dari orang tua dari 4 - untuk melaporkan anak 6-tahun bahwa
anak mereka telah menunjukkan beberapa perilaku tersebut, namun sebagian besar anak-
anak tersebut menunjukkan penurunan perilaku antisosial dalam beberapa tahun
mendatang.
Conduct disorder adalah gangguan dari masa kanak-kanak dan remaja yang melibatkan
masalah prilaku kronis seperti:
• Defiant, impulsive, or antisocial behavior
• Drug use
• Criminal activity
Menurut DSM-IV-TR, conduct disorder dibagi menjasi 2 subtipe berdasarkan umur :
1) Anak-anak
Didefinisikan dengan kehadiran 1 karakteristik kriteria dari Conduct disorder
sebelum seorang individu berusia 10 tahun, individu ini biasanya anak laki-laki,
menunjukan tingkat tinggi perilaku agresif, mengganggu teman-teman sebayanya.
Mereka mungkin memiliki opositional disorder selama masa anak-anak. Kriteria
conduct disorder sepenuhnya ditemukan saat puberitas. Saat pada masa dewasanya
individu ini akan menjadi antisosial.
2) Remaja
Didefinisikan dengan tidak adanya kriteria karakteristik dari Conduct disorder
sebelum seorang individu berusia 10 tahun.. Individu ini cenderung kurang agresif
dan memiliki hubungan lebih normal dengan teman sebaya dari pada childhood-onset type. individu ini cenderung memiliki conduct disorder persiten atau lebih
sedikit mengembangkan sikap antisosial childhood-onset type. Perbandingan laki-laki
dan perempuan lebih sedikit pada masa remaja di bandingkan pada masa anak-anak
(childhood-onset type).
5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 5/14
B. Etiologi
Pengaruh Biologi :
1) Factor genetic
2) Temperament
3) Factor biokimia
Beberapa penelitian berpendapat bahwa anak-anak dengan conduct disorder memiliki
tingkat epineprin yang lebih rendah,dan kurang sensitif terhadap hukuman dan sedikit
menunjukan rasa cemas.(fisher, 1997)
Pengaruh Psikososial :
- Hubungan teman sebaya
Kelompok sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan anak.
Teman sepermainan berperan penting pada kemampuan interpersonal dalam
bersosialisasi.sikap agresi atau perlawanan ditemukan karena adanya penolakan dari
teman sebaya sehingga membantu ke arah prilaku yang maladaptif.
Pengaruh Keluarga :
Faktor-faktor selanjutya dihubungkan pada dinamika keluarga yang meliputi sebagai
faktor predisposisi terhadap conduct disorder. (clunn,1991; popper et al, 2003; sadock &
sadock, 2003)
• Penolakan dari orang tua
• Manajemen disiplin dan tidak tetap
• Keluarga besar
• Kehilangan ayah
5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 6/14
• Orang tua dengan prilaku antisosial atau yang ketergantungan terhadap alkohol
• Konflik suami istri dan perceraian
Perilaku gangguan telah dikaitkan dengan:
• Child abuse
• Family conflicts ( konflik keluarga )
• Genetic defects ( Cacat genetik )
• Parental drug addiction or alcoholisme ( kecanduan narkoba atau kecanduan
alkohol)
• Poverty ( Kemiskinan )
C. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan data yang di dapat dari pengkajian keperawatan, diagnosa yang mungkin
di muncul untuk pasien dengan conduct disorder adalah
- Resiko mencederai orang lain berhubungan dengan karakter sikap
temperamental, penolakan teman sebaya , model peran yang buruk dari orang
tua , disfungsi dinamika keluarga
5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 7/14
- Gangguan interaksi social berhubungan dengan model peran yang buruk dari
orang tua, kerusakan hubungan teman sebaya yang mengakibatkan perilaku
sosial yang tidak pantas
- Pertahanan koping berhubungan dengan penghargaan terhadap diri yang
rendah dan disfungsi sistem keluarga
- Harga diri rendah berhubungan dengan kurangnya umpan balik dan rasa
ketidakpuasan orang tua terhadap anak.
Kriteria yang bisa digunakan untuk pengukuran terhadap hasil dari perawatan yang
diberikan pada klien dengan conduct disorder adalah
- Tidak merugikan diri sendiri ataupun orang lain
- Interaksi dengan orang lain pada lingkungan social menunjukkan cara
bersikap yang wajar.
- Menerima langsung tanpa mempertahankan ego.
- Memperlihatkan fakta dari peningkatan penghargaan diri dengan berhenti
memanfaatkan dan perilaku meminta terhadap orang lain.
3. Intervensi
a. Diagnose : Resiko mencederai orang lain
Berhubungan dengan karakter sikap temperamental, penolakan temansebaya , model peran yang buruk dari orang tua , disfungsi dinamika
keluarga.
Kriteria hasil : klien tidak mencederai orang lain atau peralatan orang lain
5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 8/14
Intervensi Rasional
1) Amati frekuensi perilaku klien
melalui aktifitas rutin daninteraksinya……………. dari
perilaku yang mengindikasikan
sebuah peningkatan pada
hasutan
2) Mengalihkan perilakukekerasan dengan kegiatan fisik
untuk menahan kemarahan dan
frustasi.
3) Mendorong klien untuk
mengekspresikan kemarahan
dan mempraktekkan contoh
perilakunya untuk mengetahui
ekspresi yang cocok untuk
marah.
4) Pastikan bahwa jumlah staf
yang tersedia cukup untuk
mengindikasikan sebuah
kekuatan yang diperlihatkan
pasien jika diperlukan
5) Memberi obat penenang. Jika
diperlukan, atau menggunakan
mekanisme restrain atau
ruangan isolasi hanya jika
situasi tidak bisa dikontrol
1) Pengamatan terhadap perilaku
penyerangan itu dapat memberikesempatan untuk mengintervensi
sebelum tindakan kekerasan
terjadi.
2) Melepaskan energi dengan
merealisasikannya melalui aktifitasfisik untuk mendapatkan relaksasi.
3) Diskusikan tentang situasi yang
membuat marah untuk mengetahui
lebih banyak cara efektif untuk
mengatasi kemarahan tersebut.
4) Menunjukkan sebuah fakta control
penuh terhadap situasi dan
menyediakan perlindungan fisik
bagi staff.
5) Mengharapkan klien untuk menggunakan teknik yang benar
demi memberikan perlindungan
bagi klien dan orang lain dengan
sedikit membatasi makna.
5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 9/14
dengan mengurangi
keterbatasan makna.
b. Diagnosa : Gangguan interaksi social
Berhubungan dengan model peran yang buruk dari orang tua, kerusakan
hubungan teman sebaya yang mengakibatkan perilaku social yang tidak
pantas
Kriteria hasil : klien mau berinteraksi dengan pegawai dan teman sebaya sesuai
umur dengan perilaku yang pantas.
Intervensi Rasional
1) Bina hubungan saling percaya
dengan klien. Menunjukkan
penerimaan terhadap pemisahan
dari orang dengan perilaku
menyimpang.
2) Diskusikan dengan klien
perilaku yang pantas dan yang
tidak pantas. Gambarkan contoh
real perkara dan konsekuensi
dari perilaku menyimpang.
3) Sediakan situasi kelompok yang
baik untuk klien.
1) Penerimaan tanpa syarat
meningkatkan harga diri.
2) Penguatan negatif bisa mengubah
atau memadamkan perilaku yang
tidak diinginkan.
3) Semestinya perilaku social itu
sering diperoleh dari umpan balik
positif dan negative dari
lingkungan/teman.
5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 10/14
c. Diagnosa : Pertahanan koping
Berhubungan dengan penghargaan terhadap diri yang rendah dan disfungsisystem keluarga.
Kriteria hasil : klien memberi respon menerima pada perilakunya sendiri dan
mau berinteraksi dengan orang lain tanpa mempertahankan ego.
Intervensi Rasional
1) Jelaskan pada klien hubungan
antara kekurangan dan
kebutuhan akan penerimaan
dari orang lain dan bagaimana
perasaan tersebut menyebabkan
mempertahankan ego, seperti
menyalahkan orang lain atas
perilaku sendiri.2) Sediakan langsung, fakta,
umpan balik yang tidak diduga
untuk perilaku menyimpang.
3) Bantu mengidentifikasi situasi
yang menyebabkab timbulnya
ego dan latih melalui role-play
dengan tanggapan yang
semestinya.
4) Sediakan dengan cepat umpan
balik positif pada perilaku yang
benar.
1) Pengakuan dari masalah
adalah tahap pertama pada proses
perubahan menuju penyelesaian.
2) Klien mungkin tidak
menyadari bagaimana perilaku ini
bias disadari dengan orang lain.
3) Role-play menyediakan
kepercayaan untuk setuju dengan
situasi sukar ketika itu benar-benar
terjadi.
4) Umpan balik positive
mendorong pengulangan, dan
langsung adalah penting bagi
remaja yang berespon langsung
5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 11/14
kepuasannya.
d. Diagnosa : Harga diri rendah
Berhubungan dengan kurangnya umpan balik dan rasa ketidakpuasan
orang tua terhadap anak.
Kriteria hasil : klien dapat menunjukkan peningkatan rasa penghargaan terhadap
dirinya dengan pernyataan positif secara verbal tentang dirinya dan menunjukkan
berkurangnya perilaku menyimpang.
Intervensi Rasional
1) Pastikan tujuan nyata tercapai
2) Rencanakan aktifitas yang
menyediakan kesempatan untuk
sukses.
3) Menunjukkan penerimaan tanpa
syarat dan tanggapan positif
4) Batasi pengendalian perilaku.
Identifikasi konsekuensi dari
penyelewangan tersebut. beri
konsekuensi ketika
penyelewangan itu terjadi.
5) Bantu klien memahami perilaku
yang mereka lakukan supaya
1) Tujuan yang tidak nyata
membentuk klien bangkit dari
kesalahan, yang mengurangi
penghargaan terhadap dirinya.
2) Sukses meningkatkan harga diri
3) Komunikasikan bahwa klien
adalah seseorang yang berarti
yang bisa meningkatkan harga
diri.
4) Konsekuensi dapat dilakukan
untuk mengurangi perilaku
menyimpang.
5) Ketika klien merasa dirinya lebih
baik, itu membutuhkan dukungan
5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 12/14
mencoba menguranginya.
Intervensi untuk menyelesaikan
tujuan ini.
orang lain.
4. Implementasi
Dari rencana asuhan keperawatan untuk anak dengan gangguan perilaku yang
berulang-ulang, biasanya menggunakan diagnose keperawatan untuk gangguan
perilaku,hasil kriteria, dan intervensi keperawatan dan rasional yang tepat.
5. Evaluasi
Berikut,rencana asuhan keperawatan dan implementasi, dan evaluasi dari
perubahan-perubahan kelakukuan pada anak dengan gangguan perilaku yang
berulang-ulang. kepandaian dapat di tentukan jika tujuan dari terapi tersebut dapat
tercapai.sebelum di kaji, selanjutnya langkah-langkah proses keperawatan yang
mungkin muncul dapat di peroleh informasi dari pertanyan berikut:
5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 13/14
a. Apakah dengan tindakan keperawatan langsung untuk mengatur perilaku
aggressive klien efektif?
b. Apakah intervensi mencegah kerugian bagi orang lain?
c. Apakah pasien memiliki sikap untuk cepat marah?
d. Apakah pasien mengembangkan lebih adaptif strategi coping dengan
mengendalikan marah dan pemikiran yang aggressive?
e. Apakah pasien mempunyai kemampuan menolak untuk mempercayai orang lain?
laki-laki/perempuan yang memiliki gaya bergaul dengan staff dan kawan sebaya?
Applikasi proses keperawatan untuk gangguan perilaku yang berulang-ulang
Data dasar belakang kewajiban (symptomatology)
Karakteristik clasik dari gangguan perilaku yang berulang-ulang menggunakan
serangan fisik dari berbagai pihak.
Conduct disorders
Anak remaja dengan conduct disorders menunjukkan prilaku kekerasan terhadap hak-hak
orang lain atau norma-norma social dan adat-istiadat. Contohnya berkelahi, kekejaman,
bolos sekolah, dan merusak barang. Ramaja dengan conduct disorders sering mempunyai
hubungan yang kurang baik dengan orang tua mereka. Perilaku antisosial mengizinkan
mremaja untuk mengekspresikan kemarahannya terhadap orang tua sehingga remaja
tersebut sering dihukum, anak-anak tersebut disosialisasikan oleh orang tua mereka dan
sesuai harapan mereka, belajar dari perilaku yang dapat diterima oleh orang tua merekayang menjadi bagian dari mereka atau………..
Bagaimanapun remaja tidak hanya belajar dari orang tua tetapi juga dari orang lain.
Sekolah dan teman sebaya merupakan factor yang berpengaruh. Seperti social, ekonomi
dan budaya lingkungan. Perilaku yang merusak diri sendiri Nampak pada conduct
5/10/2018 Askep Conduct Disorder Ani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-conduct-disorder-ani 14/14
disorder pada remaja yang mungkin membutuhkan hukuman. Marah kepada keluarga,
tekanan dari teman sebaya, depresi, penyesalan kepada diri sendiri. Mencari kesempatan
untuk meluapkan rasa emosi yang mereka rasakan dan merasakan pengalaman yang
menggairahkan yang menguasai pikiran, penjajaran dengan penjahat memberikan
kekalahan perasaan respect diri pada remaja dan rasa persahabatan diri dengan
kebudayaan kecil selesai atau terhenti.
Riset penelitian mengatakan bahwa waktu depresi dan conduct disorder terjadi secara
bersamaan dan menjadi masalah utamanya adalah depresi. Bagaimanapun remaja adalah
orang yang sangat membutuhkan bantuan dengan harapan bahwa seseorang harus
melakukan sesuatu untuk mereka. Akhirnya kedua grub tersebut memecahkan masalah
dengan moral dan superego, conduct disorder cenderung kepada masalah keluarga,
banyak pada masalah kelurga daripada depresi pada remaja tersebut.
Kekerasan
Sebagian besar remaja menunjukkan sikap agresi yang pernah mengalami frustasi dan
memiliki contoh kekerasan pada waktu kanak-kanak. Agresi adalah gerakan hati manusia
untuk harus membangun sinyal dengan proses pembelajaran yang terjadi melalui sebuahdukungan. Hubungan kasih sayang dibawah keadaan yang lebih baik. Seorang anak akan
belajar bagaimana agresi kesehatan serta keterlibatan untuk aktivitas tersebut yang
hasilnya merupakan tekanan dan pemecahan. Menyelesaikan masalah kesehatan dibawah
keadaan normal. Agresi bias terjadi di dalam aktivitas yang merusak dan itu akan
membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Kekerasan bias juga merupakan cara koping yang maladaptive pada frustasi dan
kecemasan remaja seperti yang jelas dalam respon kemarahan.