temporomandibular joint disorder

23
Temporomandibular Joint Disorder KELO MPOK 7

Upload: edwin-fransiari

Post on 30-Dec-2014

240 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Temporomandibular Joint Disorder

Temporomandibular Joint DisorderKELOMP

OK 7

Page 2: Temporomandibular Joint Disorder

Latar Belakang Rahang terdiri atas 2 yaitu

◦ rahang atas (maksila) ◦ rahang bawah (mandibula).

Sendi Temporo Mandibular sendi yang paling kompleks Dapat bergerak ke segala arah, (atas, bawah, ke

samping kanan dan kiri, memutar untuk dapat mengunyah makanan).

Banyak kelainan dapat timbul pada temporomandibular joint (TMJ) kelainan tsb hampir memiliki ciri – ciri sama

Biasanya sakit yang dirasakan tidak di daerah TMJ atau rahang, tetapi sakit kepala, pegal pada bahu, dan sebagainya (rasa sakit tidak langsung)

Menyebabkan pasien sering tidak mengetahui penyakit yang dialaminya.

Page 3: Temporomandibular Joint Disorder

Deskripsi TopikSeorang anak perempuan berusia 18 tahun

datang ke rumah sakit gigi dan mulut pendidikan (RSGMP) dengan keluhan mulut tidak dapat dibuka dengan benas (kaku), ukuran rahang kecil. Menurut pasien ketika berumur 6 tahun pernah mengalami kecelakaan di daerah wajah. Hasil pemeriksaan ekstra oral diperoleh mulut dan rahang lebih kecil dari normal, pada pemeriksaan intraoral pembukaan rahang terbatas. Tidak dijumpai adanya tanda-tanda infeksi pada pasien tersebut. Pasien kemudian dilakukan röntgen foto di daerah TMJ.

Page 4: Temporomandibular Joint Disorder

Ada banyak gangguan pada TMJ yang disebabkan oleh banyak etiologi. Contohnya:◦Ankylosis Tulang dan fibrous◦Trismus◦Disfungsi Sendi TMJ◦Arthritis Pyogenik Akut dan Arthritis

Rhematoid Kronis◦Clicking◦Dislokasi Mandibula, dll.

Page 5: Temporomandibular Joint Disorder

Etiologi dari ganguan TMJ juga dipengaruhi dari beberapa hal, yaitu:◦Faktor Umum : Trauma, terlalu lama

membuka mulut, kerusakan otot.◦Faktor Oklusal : Kehilangan gigi posterior◦Faktor Psikologi : Emosi dan stress◦Faktor Predisposisi : kondisi anatomi TMJ,

jenis maloklusi, perawatan gigi dan proses pencabutan gigi, serta penyakit sistemik yang menyertainya. Aktifitas parafungsi.

Page 6: Temporomandibular Joint Disorder

Menurut kasus…Dapat didiagnosa bahwa anak usia

18 tahun tersebut mengalami Ankilosis Tulang.

Hasil anamnesis pasien pernah mengalami kecelakaan pada umur 6 tahun.

Dari terbatasnya membuka rahang pada pasien, dapat dilihat bahwa rahang pasien semakin mengecil

Page 7: Temporomandibular Joint Disorder
Page 8: Temporomandibular Joint Disorder

FAKTOR – FAKTOR LAIN YANG MENYEBABKAN KELAINAN PADA RAHANG

Infeksi otitis media (mastoiditis), osteomyelitis, haematogenous (pyogenic arthritis)

Arthritides systemic juvenil arthritis, osteoarthritis, rheumatoid arthritis

Neoplasma chondroma, osteochondroma, osteoma

Synovial chondromatosisBruksismHyperflasiakondilus

Page 9: Temporomandibular Joint Disorder

Beberapa Faktor yang Menyebabkan Terbatasnya Pembukaan Rahang

Intracapsular : infective arthritis, juvenile arthritis, arthritis traumatik, fraktur intracapsularcondylar

Pericapsular : irradiation, dislocation, condylar neck fracture, infection and inflamation

Muscular : TMJ dysfunction syndrome, myalgia (bruxism), haematoma, tetanus.

Others : oral submucous fibrosis, systemic sklerosis, zigomatic and maxillary fracture, drugs, cranofacial anomalies.

Page 10: Temporomandibular Joint Disorder

MEKANISME TERJADINYA RAHANG KECIL

Fraktur / Trauma

Pembentukan tulang berupa

dakondilus

Pertumbuhan mandibula terganggu

Jarang menggunaka

n rahang

Mikrognasi

Pertumbuhan gigi

terganggu

Merusak estetis dan

fungsiBird face

Page 11: Temporomandibular Joint Disorder

MICROGNATHIA(BIRD FACE)

Page 12: Temporomandibular Joint Disorder

OTOT YANG MEMPENGARUHI PERGERAKAN RAHANG

Gerakan membuka◦Dipengaruhi oleh M. Pterygoideus Externus, M.

Mylohyoid, M. Geniohyoid, M. Digastrikus.◦Kedua kondilus ditarik ke depan oleh M.

Pterygoideus Externus ◦Dibantu oleh otot – otot suprahyoid dan

infrahyoid.Gerakan menutup

◦Dipengaruhi oleh M. Temporalis, M. Masseter, M. Pterygoideus Internus.

◦Mandibula ditarik ke atas sehingga gigi-geligi kembali beroklusi. Gerakan ini dibantu oleh otot tersebut.

Page 13: Temporomandibular Joint Disorder

OTOT YANG MEMPENGARUHI PERGERAKAN RAHANG

Gerakan ke depan◦ Dibantu oleh M. Pterygoideus Externus dan M.

Temporalis◦ M. Pterygoideus Externus dibantu oleh serabut –

serabut anterior untuk menarik kondilus ke depan ◦ M. Temporalis menarik ke atas dengan tumpahan

pada prossesus koronoideus.Gerakan lateral

◦ Gerakan ini bersifat asimetris dimana kondilus kanan dan kiri memiliki gerakan yang berbeda.

◦ Dipengaruhi oleh M. Pterygoideus Externus kiri yang akan berkontraksi sendiri lalu M. Pterygoidus Externus kanan dan otot – otot lainnya akan dalam keadaan istirahat.

Page 14: Temporomandibular Joint Disorder

OTOT YANG MEMPENGARUHI PERGERAKAN RAHANG

Gerakan menggiling dan mengunyah◦ Gerakan ini merupakan pergerakan kombinasi antara

gerak membuka dan menutup serta menyamping◦ Bila perlu, gerak protrusi dan retrusi yang terjadi

berulang – ulang. ◦ Dipengaruhi oleh otot M. Temporalis pada sisi yang

sama, M. Pterygoideus Externus dan Internus pada sisi yang berlawanan, M. Masseter yang terjadi secara berganti.

Gerakan retrusi◦ Gerakan ini merupakan kebalikan dari pergerakan

protrusi. ◦ Rahang tertarik kembali ke belakang akibat gerak M.

Temporalis terutama serabut – serabut posterior.

Page 15: Temporomandibular Joint Disorder

GAMBARAN RADIOLOGI

Beberapa teknik untuk membantu menegakkan diagnosa TMJ: ◦Foto röntgen biasa (panoramic)◦Tomografi◦Arthrography◦Computed Tomography (CT)◦MRI

Page 16: Temporomandibular Joint Disorder

GAMBARAN RADIOLOGI

Panoramic Biasanya memberikan gambaran

radiologi yang menyeluruh pada semua gigi-geligi.

Foto panoramic TMJ tidak terlalu jelas tidak terlalu akurat untuk mendeteksi kelainan TMJ.

Page 17: Temporomandibular Joint Disorder

GAMBARAN RADIOLOGI

TomografiTomografi digunakan untuk

mengevaluasi posisi kondil pada fossa glenoid.

Lebih terpercaya daripada panoramic. Kerugian yang paling besar adalah

kurangnya visualisasi jaringan lunak sendi temporomandibular, juga pada radiography biasa, royeksi biasa dan panoramik.

Page 18: Temporomandibular Joint Disorder

GAMBARAN RADIOLOGI

ArthrographyMerupakan satu-satunya metode

yang tersedia untuk melihat hubungan sebenar antara diskus dan kondil (visualisasi).

Sangat penting untuk penegakkan diagnosis pada kelainan internal yang terjadi.

Page 19: Temporomandibular Joint Disorder

GAMBARAN RADIOLOGI

CT (Computer Tomography)Keakuratan dari penentuan

dislokasi diskus jika menggunakan CT hanya sekitar 40%-67% dalam studi material spesimen autopsi

CT bukanlah metode yang baik untuk mendiagnosa kelainan sendi temporomandibular.

Page 20: Temporomandibular Joint Disorder

GAMBARAN RADIOLOGI

MRIKeakuratan MRI mengevaluasi

perubahan osseus pada penelitian terhadap spesimen autopsi adalah 60% sampai 100%

Keakuratan mengevaluasi dislokasi diskus adalah 73% sampai 95%

MRI adalah metode terbaik untuk pencitraan jaringan keras dan jaringan lunak sendi temporomandibular.

Page 21: Temporomandibular Joint Disorder

KESIMPULAN

Banyak penyebab kelainan pada TMJ

Dapat dipastikan dengan menggunakan radiografi seperti MRI, ataupun Tomografi.

Beberapa otot yang mempengaruhi pergerakan dari TMJ seperti M. Temporalis, M. Pterygoideus Externus dan Internus, dll.

Page 22: Temporomandibular Joint Disorder

Daftar PustakaLukman D. Dasar – Dasar

Radiologi Dalam Ilmu Kedokteran Gigi. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Widya Medika, 1995.

J. Short Marjorie. Head, Neck and Dental Anatomy. Edisi 3. Canada, 2002.

Peters RA, Gross SG. Clinical Management Of Temporo Mandibular Disorder and Orofacial Pain. USA: Quitenssence Book, 1995.

Page 23: Temporomandibular Joint Disorder

TERIMA KASIH!