askep batu ginjal

31
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka prevalensi rata-rata di seluruh dunia adalah 1-12 % penduduk menderita batu saluran kemih. Penyebab terbentuknya batu saluran kemih diduga berhubungan dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik). Ginjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah yang sangat banyak (sangatvaskuler) tugasnya pada dasarnya adalah “menyaring/membersihkan darah. Aliran darah ke ginjal adalah 1,2 liter/menit atau 1.700 liter/hari, darah tersebut disaring menjadi cairan filtrat sebanyak 120 ml/menit (170 liter/hari) ke Tubulus. Cairan filtrat ini diproses dalam Tubulus sehingga akhirnya keluar dari ke-2 ginjal menjadi urin sebanyak 1-2 liter/hari. Batu ginjal merupakan batu saluran kemih (urolithiasis), sudah dikenal sejak zaman Babilonia dan Mesir kuno dengan diketemukannya batu pada kandung kemih mummi. Batu saluran kemih dapat diketemukan sepanjang saluran kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-buli dan uretra. Penyakit batu saluran kemih menyebar di seluruh dunia dengan perbedaan di negara berkembang banyak ditemukan batu

Upload: isnaini-amaliah

Post on 17-Sep-2015

44 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

nain

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangAngka prevalensi rata-rata di seluruh dunia adalah 1-12 % penduduk menderita batu saluran kemih. Penyebab terbentuknya batu saluran kemih diduga berhubungan dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik).Ginjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah yang sangat banyak (sangatvaskuler) tugasnya pada dasarnya adalah menyaring/membersihkan darah.Aliran darah ke ginjal adalah 1,2 liter/menit atau 1.700 liter/hari, darah tersebut disaring menjadi cairan filtrat sebanyak 120 ml/menit (170 liter/hari) ke Tubulus. Cairan filtrat ini diproses dalam Tubulus sehingga akhirnya keluar dari ke-2 ginjal menjadi urin sebanyak 1-2 liter/hari.Batu ginjalmerupakan batu saluran kemih (urolithiasis), sudah dikenal sejak zaman Babilonia dan Mesir kuno dengan diketemukannya batu pada kandung kemih mummi. Batu saluran kemih dapat diketemukan sepanjang saluran kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-buli dan uretra.Penyakit batu saluran kemih menyebar di seluruh dunia dengan perbedaan di negara berkembang banyak ditemukan batu buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai batu saluran kemih bagian atas (gunjal dan ureter), perbedaan ini dipengaruhi status gizi dan mobilitas aktivitas sehari-hari.

B. Rumusan Masalah1. Bagaimana anatomi dan fisiologis organ ?2. Pengertian dari penyakit batu ginjal ?3. Apa saja yang penyebab dari batu ginjal ?4. Apa saja tanda dan gejala dari batu ginjal ?5. Bagaimana pemeriksaan diagnostik dan penunjang dari batu ginjal ?6. Bagaimana penatalaksanaan medis dan keperwatan dari batu ginjal ?7. Apa saja komplikasi dari batu ginjal ?8. Bagaimana WOC dari batu ginjal ?9. Bagaimana asuhan keperawatan dari batu ginjal ?

C. Tujuan1. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologis organ2. Untuk mengetahui pengertian dari batu ginjal3. Untuk mengetahui penyebab dari batu ginjal4. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari batu ginjal5. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnotik dan penunjang dari batu ginjal6. Untuk mengetahui penatalaksanaan medis dan keperawatan dari batu ginjal7. Untuk mengetahui komplikasi dari batu ginjal8. Untuk mengetahui WOC dari batu ginjal9. Untuk mengetahui landasan teori asuhan keperawatan dari batu ginjal

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Anatomi Fisiologi Organ1. Anatomi Organa) MakroskopisGinjalterletak dibagian belakang abdomen atas, dibelakang peritonium (retroperitoneal), didepan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar (transversus abdominis, kuadratus lumborum dan psoas mayor) di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjaradrenal (juga disebutkelenjar suprarenal). Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal pada orang dewasa berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3 cm, kira-kira sebesar kepalan tangan manusia dewasa. Berat kedua ginjal kurang dari 1% berat seluruh tubuh atau kurang lebih beratnya antara 120-150 gram.Bentuknya seperti biji kacang, dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Jumlahnya ada 2 buah yaitu kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari pada ginjal wanita. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit ke bawah dibandingkan ginjal kiri untuk memberi tempat lobus hepatis dexter yang besar. Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh bantalan lemak yang tebal. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam guncangan.Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna coklat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna coklat lebih terang dibandingkan cortex. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis.Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus. Pelvis renalis berbentuk corong yang menerimaurinyang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga kaliks renalis majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga kaliks renalis minores.Medulla terbagi menjadi bagian segitiga yang disebut piramid. Piramid-piramid tersebut dikelilingi oleh bagian korteks dan tersusun dari segmen-segmen tubulus dan duktus pengumpul nefron. Papila atau apeks dari tiap piramid membentuk duktus papilaris bellini yang terbentuk dari kesatuan bagian terminal dari banyak duktus pengumpul (Price,1995 : 773).b) MikroskopisGinjal terbentuk oleh unit yang disebut nephron yang berjumlah 1-1,2 juta buah pada tiap ginjal. Nefron adalah unit fungsional ginjal. Setiap nefron terdiri dari kapsula bowman, tumbai kapiler glomerulus, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle dan tubulus kontortus distal, yang mengosongkan diri keduktus pengumpul. (Price, 1995)Unit nephron dimulai dari pembuluh darah halus / kapiler, bersifat sebagai saringan disebut Glomerulus, darah melewati glomerulus/ kapiler tersebut dan disaring sehingga terbentuk filtrat (urin yang masih encer) yang berjumlah kira-kira 170 liter per hari, kemudian dialirkan melalui pipa/saluran yang disebut Tubulus. Urin ini dialirkan keluar ke saluran Ureter,kandung kencing, kemudian ke luar melalui Uretra.Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin.c) Vaskularisasi ginjalArteri renalis dicabangkan dari aorta abdominalis kira-kira setinggi vertebra lumbalis II. Vena renalis menyalurkan darah kedalam vena kavainferior yang terletak disebelah kanan garis tengah. Saat arteri renalis masuk kedalam hilus, arteri tersebut bercabang menjadi arteri interlobaris yang berjalan diantara piramid selanjutnya membentuk arteri arkuata kemudian membentuk arteriola interlobularis yang tersusun paralel dalam korteks. Arteri interlobularis ini kemudian membentuk arteriola aferen pada glomerulus (Price, 1995).Glomeruli bersatu membentuk arteriola aferen yang kemudian bercabang membentuk sistem portal kapiler yang mengelilingi tubulus dan disebut kapiler peritubular. Darah yang mengalir melalui sistem portal ini akan dialirkan kedalam jalinan vena selanjutnya menuju vena interlobularis, vena arkuarta, vena interlobaris, dan vena renalis untuk akhirnya mencapai vena cava inferior. Ginjal dilalui oleh sekitar 1200 ml darah permenit suatu volume yang sama dengan 20-25% curah jantung (5000 ml/menit) lebih dari 90% darah yang masuk keginjal berada pada korteks sedangkan sisanya dialirkan ke medulla. Sifat khusus aliran darah ginjal adalah otoregulasi aliran darah melalui ginjal arteiol afferen mempunyai kapasitas intrinsik yang dapat merubah resistensinya sebagai respon terhadap perubahan tekanan darah arteri dengan demikian mempertahankan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus tetap konstan ( Price, 1995).d) Persarafan Pada GinjalMenurut Price (1995) Ginjal mendapat persarafan dari nervus renalis (vasomotor), saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk kedalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal.2. Fisiologi GinjalGinjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah yang sangat banyak (sangat vaskuler) tugasnya memang pada dasarnya adalah menyaring/membersihkan darah. Aliran darah ke ginjal adalah 1,2 liter/menit atau 1.700 liter/hari, darah tersebut disaring menjadi cairan filtrat sebanyak 120 ml/menit (170 liter/hari) ke Tubulus. Cairan filtrat ini diproses dalam Tubulus sehingga akhirnya keluar dari ke-2 ginjal menjadi urin sebanyak 1-2 liter/hari.Fungsi ginjal :1) Fungsi ekskresi Mempertahankan osmolaritas plasma sekitar 285 m osmol dengan mengubah ekskresi air Mempertahankan kadar masing-masing elektrolit plasma dalam rentang normal. Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dengan mengeluarkan kelebihan dan membentuk kembali HCO3 Mengekskresikan produk akhir nitrogen dan metabolisme protein terutama urea, asam urat dan kreatinin.2) Fungsi non ekskresiMenghasilkan renin, penting untuk pengaturan tekanan darah Menghasilkan eritropoietin, faktor penting dalam stimulasi produksi sel darah merah oleh sumsum tulang Metabolisme vitamin D menjadi bentuk aktif nya Degradasi insulin Menghasilkan prostaglandin

B. Landasan Teoritis Penyakit1. PengertianBatu ginjalmerupakan batu saluran kemih (urolithiasis), sudah dikenal sejak zaman Babilonia dan Mesir kuno dengan diketemukannya batu pada kandung kemih mummi. Batu saluran kemih dapat diketemukan sepanjang saluran kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-buli dan uretra.Urolithiasis adalah kalsifikasi dengan sistem urinari kalkuli, seringkali disebut batu ginjal.Batu dapat berpindah ke ureter dan kandung kemih (Black, Joyce, 1997, hal. 1595).Batu ini mungkin terbentuk di di ginjal kemudian turun ke saluran kemih bagian bawah atau memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah karena adanya stasis urine seperti pada batu buli-buli karena hiperplasia prostat atau batu uretra yang terbentu di dalam divertikel uretra.Batu ginjaladalah batu yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan merupakan batu slauran kemih yang paling sering terjadi (Purnomo, 2000, hal. 68-69).Urolithiasis adalah pengkristilan mineral yang mengelilingi zat organik, misalnya nanah, darah, atau sel yang sudah mati. Biasanya batu kalkuli terdiri atas garam kalsium ( oksalat dan fosfat) atau magnesium fosfat dan asam urat.(Mary baradero,SPC,MN & Yakobus Siswandi, MSN, klien gangguan ginjal, hal 59).

2. EtiologiPenyakit batu saluran kemih menyebar di seluruh dunia dengan perbedaan di negara berkembang banyak ditemukan batu buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai batu saluran kemih bagian atas (gunjal dan ureter), perbedaan ini dipengaruhi status gizi dan mobilitas aktivitas sehari-hari.Secara epidemiologis, terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih yang dibedakan sebagai faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.Faktor Intrinsik, meliputi:a.Herediter; diduga dapat diturunkan dari generasi ke generasi.b.Umur; paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahunc.Jenis kelamin; jumlah pasien pria 3 kali lebih banyak dibanding pasien wanita.Faktor Ekstrinsik, meliputi:a. Geografi; pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian yang lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt (sabuk batu)b. Iklim dan temperaturc. Asupan air; kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih.d. Diet; diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya batu saluran kemih.e. Pekerjaan; penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktivitas fisik (sedentary life).Teori Terbentuknya Batu Saluran KemihBeberapa teori terbentuknya batu saluran kemih adalah:1.Teori NukleasiBatu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu atau sabuk batu (nukleus). Partikel-partikel yang berada dalam larutan kelewat jenuh akan mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu. Inti, batu dapat berupa kristal atau benda asing saluran kemih.2.Teori MatriksMatriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin, globulin dan mukoprotein) sebagai kerangka tempat mengendapnya kristal-kristal batu.3.Penghambat KristalisasiUrine orang normal mengandung zat penghambat pembentuk kristal yakni magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar salah satu atau beberapa zat ini berkurang akan memudahkan terbentuknya batu dalam saluran kemih.Komposisi BatuBatu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur: kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat, magnesium-amonium-fosfat (MAP), xanthyn dan sistin. Pengetahuan tentang komposisi batu yang ditemukan penting dalam usaha pencegahan kemungkinan timbulnya batu residif.

3. Manifestasi Klinis

a.Perubahan dalam Buang air kecil dan warna urinSalah satuFungsi ginjaladalah membuat air kencing (urin) ,apabila ginjal manusia mengalami gangguan,maka akan terjadi lah gangguan pada pembentukan urin,baik dari warna,bau dan karakterisitiknya. Akibat dari gangguan ini,maka terjadilah perubahan dalam frekuensi buang air kecil.mungkin buang air kecil lebih sering dan lebih banyak dari pada biasanya dengan warna urin yang pucat. Dan mungkin buang air kecil dalam jumlah sedikit dari biasanya dengan urin yang berwarna gelapb.Tubuh mengalami pembengkakanKetika ginjal gagal untuk melakukan fungsinya, yakni mengeluarkan cairan atau toksin dalam tubuh , maka tubuh akan dipenuhi cairan yang mengakibatkan pembengkakan terhadap beberapa bagian tubuh , diantaranya di bagian kaki, pergelangan kaki, wajah dan atau tanganc.Tubuh cepat lelah / kelelahanGinjal yang sehat memproduksi hormon yang disebut dengan erythropoietin yang mempunyai fungsi sebagai memerintahkan tubuh untuk membuat oksigen yang membawa sel darah merah. Ketika tubuh mengalami gagal ginjal, maka ginjal hanya memproduksi sedikit. Dengan demikian karena sel-sel darah merah pembawa oksigen tadi berkurang sehingga otot dan otak tubuh menjadi cepat lelah. Kondisi ini disebut juga sebagai anemia. Oleh karena itu, apabila mengalami anemia yang berkelanjutan, hati-hati karena hal tersebut bisa saja merupakan gejala penyakit ginjal.d.Bau Mulut / ammonia breathPenumpukan limbah dalam darah (disebut juga sebagai uremia) karena adanya gagal ginjal dapat membuat rasa tidak enak dalam makanan dan bau mulut yang busuk.juga bisa mendadak berhenti menyukai daging dan kehilangan berat badan drastis. Di beberapa kasus ada juga yang merasa bau mulutnya seperti meminum cairan besi.e.Rasa Mual dan Ingin MuntahGejala penyakit ginjal yang lainnya adalah rasa mual berkelanjutan dan selalu ingin muntah. Gejala ini muncul disebabkan karena uremia tadi (penumpukan limbah dalam darah). Gejala ini berhubungan dengan gejala penyakit ginjal sebelumnya yakni bau mulut. Karena bau mulut,akan mengalami mual yang berakibat sulit makan dan kehilangan berat badan yang sangat drastis.

4. Pemeriksaan Diagnostika) UrinalisaWarna mungkin kuning ,coklat gelap,berdarah,secara umum menunjukan SDM, SDP, kristal ( sistin,asam urat,kalsium oksalat), ph asam (meningkatkan sistin dan batu asam urat) alkali ( meningkatkan magnesium, fosfat amonium, atau batu kalsium fosfat), urine 24 jam :kreatinin, asam urat kalsium, fosfat, oksalat, atau sistin mungkin meningkat), kultur urine menunjukan ISK, BUN/kreatinin serum dan urine; abnormal (tinggi pada serum/rendah pada urine) sekunder terhadap tingginya batu obstruktif pada ginjal menyebabkan iskemia/nekrosis.b) Darah lengkapHb,Ht,abnormal bila psien dehidrasi berat atau polisitemia.c) Hormon Paratyroid mungkin meningkat bila ada gagal ginjal ( PTH. Merangsang reabsobsi kalsiumm dari tulang, meningkatkan sirkulasi s\erum dan kalsium urine.d) Foto RntgenMenunjukan adanya kalkuli atau perubahan anatomik pada area ginjal dan sepanjang urewter.e) IVPMemberukan konfirmasi cepat urolithiasis seperti penyebab nyeri,abdominal atau panggul.Menunjukan abnormalitas pada struktur anatomik (distensi ureter).f) SistoureterokopiVisualiasi kandung kemih dan ureter dapat menunjukan batu atau efek obstruksi.g) USG ginjalUntuk menentukan perubahan obstruksi,dan lokasi batu.

5. Penatalaksanaan Medis dan KeperawatanBatu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih harus segera dikeluarkan agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih berat. Indikasi untuk melakukan tindakan pada batu saluran kemih adalah telah terjadinya obstruksi, infeksi atau indikasi sosial. Batu dapat dikeluarkan melalui prosedur medikamentosa, dipecahkan dengan ESWL, melalui tindakan endo-urologi, bedah laparoskopi atau pembedahan terbuka.a. Menghilangkan obstruksib. Mengobati infeksic. Menghilangkan rasa nyeri.d. Mencegah terjadinya gagal ginjal dan mengurangi kemungkinan terjadinya rekurensiPencegahanSetelah batu dikelurkan, tindak lanjut yang tidak kalah pentingnya adalah upaya mencegah timbulnya kekambuhan. Angka kekambuhan batu saluran kemih rata-rata 7%/tahun atau kambuh >50% dalam 10 tahun.Prinsip pencegahan didasarkan pada kandungan unsur penyusun batu yang telah diangkat. Secara umum, tindakan pencegahan yang perlu dilakukan adalah:a. Menghindari dehidrasi dengan minum cukup, upayakan produksi urine 2 - 3 liter per harib. Diet rendah zat/komponen pembentuk batuc. Aktivitas harian yang cukupd. MedikamentosaBeberapa diet yang dianjurkan untuk untuk mengurangi kekambuhan adalah:a. Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam.b. Rendah oksalatc. Rendah garam karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuriad. Rendah purine. Rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada hiperkalsiuria absorbtif type II

6. Komplikasia.Infeksib.Obstruksic.Hidronephrosis.

7. WOC( WOC terlampir )

C. Landasan Teoritis Asuhan Keperawatan1. PengkajianBerdasarkan klasifikasi Doenges dkk. (2000) riwayat keperawatan yang perlu dikaji adalah:a) Aktivitas/istirahat:Gejala: Riwayat pekerjaan monoton, aktivitas fisik rendah, lebih banyak duduk Riwayat bekerja pada lingkungan bersuhu tinggi Keterbatasan mobilitas fisik akibat penyakit sistemik lainnya (cedera serebrovaskuler, tirah baring lama)b) SirkulasiTanda: Peningkatan TD, HR (nyeri, ansietas, gagal ginjal) Kulit hangat dan kemerahan atau pucatc) EliminasiGejala: Riwayat ISK kronis, obstruksi sebelumnya Penurunan volume urine Rasa terbakar, dorongan berkemih DiareTanda: Oliguria, hematuria, piouria Perubahan pola berkemih Makanan dan cairan:Gejala: Mual/muntah, nyeri tekan abdomen Riwayat diet tinggi purin, kalsium oksalat dan atau fosfat Hidrasi yang tidak adekuat, tidak minum air dengan cukupTanda: Distensi abdomen, penurunan/tidak ada bising usus Muntahd) Nyeri dan kenyamanan:Gejala:Nyeri hebat pada fase akut (nyeri kolik), lokasi nyeri tergantung lokasi batu (batu ginjal menimbulkan nyeri dangkal konstan)Tanda: Perilaku berhati-hati, perilaku distraksi Nyeri tekan pada area ginjal yang sakite) Keamanan:Gejala: Penggunaan alkohol Demam/menggigilf) Penyuluhan/pembelajaran:Gejala: Riwayat batu saluran kemih dalam keluarga, penyakit ginjal, hipertensi, gout, ISK kronis Riwayat penyakit usus halus, bedah abdomen sebelumnya, hiperparatiroidisme Penggunaan antibiotika, antihipertensi, natrium bikarbonat, alopurinul, fosfat, tiazid, pemasukan berlebihan kalsium atau vitamin.

IdentitasNama :Dengan inisialUmur : Paling sering 30 50 tahunJenis kelamin : Lebih banyak pada priaAlamat : Tinggal di daerahpanas

Keluhan UtamaBiasanya keluhan utama klien merasakan nyeri, akut/kronik dankolik yang menyebar ke paha dan genetelia.Riwayat Penyakit DahuluBiasanya klien yang menderita penyakit batu ginjal,pernah menderita penyakitinfeksi saluran kemih.Riwayat Penyakit KeluargaKeluarga menderita batu ginjal dan hipertensi

2. Fungsional Gordona) Pola persepsi dan managementPola ini akan menjelaskan bagaimana penderita batu ginjal ini mengatasi penyakit yang di deritanya,apakah langsung di bawa ke rumah sakit atau tidakb) Pola nutrisi dan metabolicMenjelaskan bagaimana makan klien, apakah mengalami muntah. Dan biasanya klien sering mengalami hidrasic) Pola eliminasiKlien akan mengalami gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit. Dan biasanya klien terserang diared) Pola aktivitas dan latihanAktivitas dan latihan klien akan terganggu, karena klien mengalami nyeri dan bengkak pada tungkaie) Pola kognitif dan perceptualBiasanya klien yang menderita batu ginjal tidak mengalami gangguan pada penglihatan, dan pendengaranf) Pola istirahat dan tidurBiasanya tidur dan istirahat klien terganggu, karena merasakan nyeri yang sangat hebat pada daerah tungkaig) Pola konsep diri dan persepsiBiasanya klien sering merasa cemas akan penyakitnyah) Pola peran dan hubunganKlien lebih sering menutup diri, dan sering mengabaikan perannya baik sebagai suami, maupun ayahi) Pola reproduksi dan seksualBiasanya klien yang menderita batu ginjal mengalami gangguan reproduksi dan seksual nya, sehingga iya tidak dapat memenuhi kebutuhan seksualnyaj) Pola coping dan toleransiKlien yang menderita batu ginjal cenderung stres, karena cemas memikirkan penyakitnya, yang tak kunjung sembuhk) Pola nilai dan keyakinanKlien agak susah melakukan aktivitas ibadah nya, karena dirumah sakit klien menggunakan kateter

D. Diagnosa keperawatan (NANDA, NOC, NIC )

NODIAGNOSANOCNIC

1Nyeri akutDefenisi :Pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang muncul dari kerusakan jaringan secara aktual dan potensial atau menunjukkan adanya kerusakanKontrol NyeriKlien diharapkan mampu untuk :-Menilai factor penyebab-Menilai gejala dari nyeri-Gunakan tanda tanda vital memantau perawatan-Laporkan tanda / gejala nyeri pada tenaga kesehatan professional-Gunakan catatan nyeriTingkat KenyamananKlien diharapkan mampu untuk :-Melaporkan Perkembangan Fisik-Melaporkan perkembangan kepuasan-Melaporkan perkembangan psikologi-Mengekspresikan perasaan dengan lingkungan fisik sekitar-Menekspresikan kepuasan dengan Kontrol nyeri

Tingkatan NyeriKlien diharapkan mampu untuk:-Melaporkan Nyeri-Ekspresi nyeri lisan-Ekspresi wajah saat nyeri-Melindungi bagian tubuh yang nyeri-Perubahan frekuensi pernapasanManajemen NyeriIntrevensi yang akan dilakukan :-Lakukan penilaian nyeri secara komprehensif dimulai dari lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan penyebab.-Evaluasi bersama pasien dan tenaga kesehatan lainnya dalam menilai efektifitas pengontrolan nyeri yang pernah dilakukan-Bantu pasien dan keluarga mencari dan menyediakan dukungan.-Gunakan metoda penilaian yang berkembang untuk memonitor perubahan nyeri serta mengidentifikasi faktor aktual dan potensial dalam mempercepat penyembuhanPemberian Obat PenenangIntrevensi yang akan dilakukan :-Kaji riwayat kesehatan pasien dan riwayat pemakaian obat penenang-Tanyakan kepada pasien atau keluarga tentang pengalaman pemberian obat penenang sebelumnya-Lihat kemungkinan alergi obat-Tinjau ulang tentang contraindikasi pemberian obat penenangPemberian AnalgesicIntrevensi yang akan dilakukan :-Tentukan lokasi , karakteristik, mutu, dan intensitas nyeri sebelum mengobati pasien-Periksa order/pesanan medis untuk obat, dosis, dan frekuensi yang ditentukan analgesik-Cek riwayat alergi obat

2Kekurangan Volume CairanDefenisi :Keadaan individu yang mengalami penurunan cairanintravaskuler,interstisial, dan atauintrasel. Diagnosis ini merujuk ke dehidrasi yang merupakan kehilangan cairan saja tanpa perubahan dalam natrium.Keseimbangan Elektrolit Asam dan BasaKlien diharapkan mampu untuk:-Denyutjantung-Irama jantung-Pernapasan-Irama napas-Kekuatan ototKeseimbangan CairanKlien diharapkan mampu untuk:-Tekanan darah-Tekanan arteri-Tekanan vena sentral-Palpasi nadi perifer-Kesimbangan intake & output (24jam)-Kestabilan berat badan-Konfusi yang tidak tampak-Hidrasi kulitHidrasiKlien diharapkan mampu untuk:-Hidrasi kulit-Kelembaban membran mukosa-Haus yang abormal (-)-Perubahan suara napas (-)-Napas pendek (-)-Mata yang cekung (-)-Demam (-)-Keringat

Manajemen ElektrolitIntrevensi yang akan dilakukan :-Monitor serum elektrolit abnormal-Monitor manifestasi imbalance cairan-Pertahankan kepatenan akses IV-Berikan cairan sesuai kebutuhan-Catat intake dan output secara akuratManajemen SyokIntrevensi yang akan dilakukan :-Monitor tanda dan gejala perdarahan yang konsisten.-Catat pendarahan tertutup pada pasien.-Cegah kehilangan darah (ex : melakukan penekanan pada tempat terjadi perdarahan)-Berikan cairan IV, yang tepat/-Catat Hb/Ht sebelum dan sesudah kehilangan darah sesuai indikasi.-Berikan tambahan darah (ex : platelet, plasma) yang sesuai.-Monitor faktor koagulasi, termasuk waktu protombin (PT), PTT, fibrinogen, degrtadasi fibrin, den jumlah platelet, jika diperlukan.-Gunakan celana MAST jika perlu.

Pemantauan CairanIntrevensi yang akan dilakukan :-Kaji tentang riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan pola eliminasi-Kaji kemungkinan factor resiko terjadinya imbalan cairan (seperti : hipertermia, gagal jantung, diaforesis, diare, muntah, infeksi, disfungsi hati)-Monitor BB, intake dan output-Monitor nilai elektrolit urin dan serum-Monitor osmolalitas urin dan serum-Monitor denyut jantung, status respirasi

3Gangguan EliminasiDefenisi :disfungsi dalam eliminasi urine

Eliminasi urinKlien diharapkan mampu untuk:-Pola eliminasi-Bau urin-Jumlah urin-Warna urin-Partikel urin yang bebas-Kejernihan urin-Pencernaan cairan yang adekuat-Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam-Urin yang keluar disertai nyeri-Urin yang tak lancar keluar-Urin yang keluar dengan tergesa-gesa-Pengawasan urin-Pengosongan kandung kemih dengan lengkap-Tahu akan keluarnya urin

Manajemen cairanIntrevensi yang akan dilakukan :-Timbang BB tiap hari-Hitung haluran-Pertahankan intake yang akurat-Pasang kateter urin-Monitor status hidrasi (seperti :kelebapan mukosa membrane, nadi)-Monitor TTV-Monitor adanya indikasi retensi/overload cairan (seperti :edem, asites, distensi vena leher)-Monitor perubahan BB klien sebelum dan sesudah dialisa-Monitor status nutrisi

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanJadi batu ginjal adalahbatu yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan merupakan batu slauran kemih yang paling sering terjadi.Batu ini terbentuk di ginjal kemudian turun ke saluran kemih bagian bawah atau memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah karena adanya stasis urine seperti pada batu buli-buli karena hiperplasia prostat atau batu uretra yang terbentu di dalam divertikel uretra.Penyakit batu saluran kemih menyebar di seluruh dunia dengan perbedaan di negara berkembang banyak ditemukan batu buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai batu saluran kemih bagian atas (gunjal dan ureter), perbedaan ini dipengaruhi status gizi dan mobilitas aktivitas sehari-hari.Pencegahan dari batu ginjal ini dapat dilakukan denganmenghindari dehidrasi dengan minum cukup upayakan produksi urine 2 - 3 liter per hari, diet rendah zat/komponen pembentuk batu, aktivitas harian yang cukup dan medikamentosa.

B. SaranSaya berharap semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita.