askep acne vulgaris

20
Askep Acne Vulgaris Departemen Medial Bedah

Upload: pelita-caroline

Post on 26-Nov-2015

66 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Keperawatan

TRANSCRIPT

Askep Acne Vulgaris

Departemen Medial Bedah

• Jerawat (bahasa Inggris: acne) adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit.

• Daerah yang mudah terkena jerawat ialah di muka, dada, punggung dan tubuh bagian atas lengan.

• Jerawat digolongkan ringan bila bentuknya masih komedo dengan jumlah lesi kurang dari 30. Apabila jumlah lesi berkisar antara 30-125 maka dinamakan jerawat sedang (papule). Jerawat besar yang disebut nodul atau kista timbul bila lesi di atas 125.

• Munculnya jerawat sering terjadi pada masa pubertas antara usia 14-19 tahun yang disebabkan oleh perubahan hormone pada remaja.

TANDA DAN GEJALA.

Erupsi pada kulit ditempat predileksi yaitu muka, bahu, punggung bagian atas, leher, dada dan lengan bagian atas. Dapat disertai rasa gatal. Erupsi kulit berupa komedo, papul, pustula, nodus atau kista. Isi komedo ialah sebum yang kental dan padat sedang isi kista adalah pus dan darah.

Penyebab Jerawat

a. Produksi Minyak Berlebihan• Jerawat tidak melulu muncul karena kotor,

melainkan lebih disebabkan faktor dari dalam tubuh.Jerawat adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceus gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Penyebab jerawat yang paling umum adalah hormon, tumpukan minyak atau sebum di kulit berkolaborasi dengan bakteri

b. Sel-Sel Kulit Mati• Umumnya, jerawat dsebabkan oleh kelebihan

kelenjar minyak karena giat diproduksi hormon androgen Jerawat timbul karena kelenjar minyak yang berlebih tersebut bercampur dengan sel kulit mati Ketika sel-sel kulit itu bercampur dengan jumlah sebum yang sudah meningkat itu, campuran yang tebal dan lengket itu dapat membentuk penyumbat yang menjadi bintik hitam atau putih.

c. Bakteri• Yang membuat masalah semakin rumit, bakteri

biasanya ada di kulit, yang disebut p.acne, yang cenderung berkembang biak didalam kelenjar sebaceous yang tersumbat, yang menghasilkan zat-zat yang menimbulkan iritasi daerah sekitarnya. Kelenjar tersebut terus membengkak, dan mungkin akan pecah, kemudian menyebarkan radang ke kulit daerah sekitarnya. Inilah yang menyebabkan jerawat batu jenis yang paling mungkin, yaitu meninggalkan pigmentasi jangka panjang dan bekas luka seperti cacar yang permanen.

d. Kosmetik• Penyumbatan pori-pori seringkali terjadi oleh

penggunaan kosmetik yang mengandung banyak minyak atau penggunaan bedak yang menyatu dengan foundation. Foundation yang terkandung pada bedak menyebabkan bubuk bedak mudah menyumbat pori-pori

e. Obat-obatan • Konsumsi obat kortikosteroid, baik oral (obat

minum) maupun topical (obat oles), yang mengakibatkan daya tahan tubuh menurun, juga meningkatkan potensi timbulnya jerawat karena aktivitas bakteri patogen yang meningkat.

3. Macam-macam Jerawat

a. Jerawat (Acne) KomedoKomedo yg tertutup, atau whitehead, memiliki

kulit yg tumbuh di atas pori2 yg tersumbat; makanya terlihat spt tonjolan putih kecil2 dibawah kulit. Jerawat jenis komedo ni disebabkan oleh sel2 kulit mati dan kelenjar minyak yg berlebihan pd kulit.

3. Cystic Acne (Jerawat Batu/Jerawat Jagung)

cystic-acne; jerawat yg besar, dgn tonjolan2 yg meradang hebat, berkumpul di seluruh muka (berbeda dgn jerawat biasa yang berkumpul di salah satu bag. muka). Inilah `godfather'nya jerawat, yang paling merusak tidak hanya secara fisik, tapi juga kepercayaan diri.

• Penderita cystic-acne biasanya juga memiliki keluarga dekat yg juga menderita jerawat jenis ini; secara genetic penderitanya memiliki:

• (1) kelenjar minyak yang over-aktif yg membanjiri pori2 dgn minyak• (2) pertumbuhan sel2 kulit yg tidak normal yg tdk bisa beregenerasi

secepat kulit normal dan• (3) memiliki respons yg berlebihan terhadap peradangan sehingga

meninggalkan bekas di kulit.

Patofisiologi

• Petiologi (hormonal,stres,genetik,bakteri) –> masa pubertas –> Hormon androgen menstimulasi kelenjar sebasea –> kelenjar sebasea membesar dan mensekresikan sebum –> sebum merembas naik hingga puncak folikel rambut –> mengalir keluar pada pemukaan kulit –> duktus pilosebaseus tersumbat sebum –>lesi obstruktif –>di latasi folikel sebasea dampaknya dibagi 2 yaitu :

1. penipisan dinding folikular 2. penipisan dinding folikular –> pecah –>isi folikular keluar dan

mengiritasi dermis –> lesi baru –>infeksi berulang• –>risiko infeksi• –> mikro komedo dibagi 2 yaitu :• –> komedo terbuka, hitam akibat akumulasi lipid, bakteri dan

debris epitel• –> komedo tertutup –>perembasan isi folikel ke dermis –> inflamasi

–lesi akne• dampak lesi akne di bagi 3:• –>papula eritematosa • ====> gangguan integritas kuli, gangguan citra tubuh, ansietas• –> kista inflamatorik • –> pustyla

PENGOBATAN1. Topikal :

Bahan-bahan iritasi, misalnya resorsinol 3%, asam salisilat 3-5%, asam vit. A 0,05%. Anti bakteri, misal : tetrasiklin 1%, eritromisin 1%, peroksida benzoil 2,5%. Lain-lain : sulfur 4-20%, kortikosteroid, etil laktat 10% dalam gliserin 5-10% dan etanol 80%.

2. Sistemik : Anti bakteri : tetrasiklin, minosiklin, kotrimoksasol, lingkomisin, klindamisin. Hormon : estrogen, anti androgen, kortikosteroid { intolesi }. Retinol dan vitamin A. Lain-lain : anti inflamasi non steroid { ibuprofen }, dapson.

Pengkajian

2. Diagnosa Keperawatan

1). Gangguan citra tubuh berhubungan dengan inflamasi lesi akne

2). Ansietas berhubungan dengan lesi akne. 3). Gangguan integritas kulit yang ditandai dengan adanya

papula eritematosa, pustule, dan kista inflamatorik.4). Risiko infeksi berhubungan dengan infeksi bakteri kulit.5). Kurang pengetahuan berhubungan dengan faktor pemicu

dan perawatan akne

Intervensi Keperawatan

* citra tubuh berhubungan dengan inflamasi lesi akne

• a. Dorong klien untuk menyatakan perasaan tentang penyakitnya pertahankan pendekatan positif, hindari ekspresi menghina atau reaksi berubah mendadak.

• b. Bersikap realitis dan positif selama pengobatan, pada penyuluhan kesehatan

* Resiko infeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai penatalaksanaan perawatan kulit.Intervensi : Ajarkan pasien agar dapat mengidentifikasikan perubahan yang terjadi pada klit sedini mungkin. Demonstrasikan perawatan kulit dan tekankan pentingnya tehnik aseptik. Tekankan pentingnya diet nutrisi untuk meningkatkan pemulihan. Jelaskan hal-hal yang dapat menimbulkan infeksi lain.