askep acne vulgaris

17
 Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Akne V u lgaris Oleh : 1. I Putu Adi Suwandana 08.321.0188 2. I Putu Agus Nata Diantara 08.321.0189 3. I Putu Aris Pratama B. 08.321.0192 4. Lilik Nurindah Sari 08.321.019 . Luh Putu Sri Indrad!wi 08.321.019" ". Ni Luh #$ ani %i di$an ti 08.321.0201 &. N'ni (an)! *. Ndun 08.321.0210 8. Pand! +ad! ,risna D!wi 08.321.0212 9. Putu Ari ,!suma D!wi 08.321.0214 10.#u-ina ,arm!lia L!' Bunga 08.321.0219 Pr'gram Studi S1 ,!!rawatan S/,LA INI IL+ ,/S/AAN %I#A +/DI,A PPNI BALI 2009

Upload: nitameliandari

Post on 05-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Integumen

TRANSCRIPT

Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Akne Vulgaris

Oleh :

1. I Putu Adi Suwandana

08.321.0188

2. I Putu Agus Nata Diantara

08.321.0189

3. I Putu Aris Pratama B.

08.321.0192

4. Lilik Nurindah Sari

08.321.0195

5. Luh Putu Sri Indradewi

08.321.0196

6. Ni Luh Ryani Widiyanti

08.321.0201

7. Noni Zance F. Ndun

08.321.0210

8. Pande Made Krisna Dewi

08.321.0212

9. Putu Ari Kesuma Dewi

08.321.0214

10. Rufina Karmelia Leo Bunga

08.321.0219Program Studi S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI

2009Konsep Dasar Gangguan Integumen (Akne Vulgaris)I. Definisi/pengertian

A. Akne vulgaris ( jerawat ) penyakit kulit akibat perdangan kronik folikel pilosebasea yang umunya terjadi pada masa remaja dengan gambaran klinis berupa komedo, papula, pustul, nodus, dan kista pada tempat predileksinya ( Arif Mansjoer, dkk. 2000)B. Akne vulgaris ( jerawat ) merupakan kelainan folikel umum yang mengenai pilosebasea ( polikel rambut ) yang rentan dan paling sering ditemukan di daerah muka, leher, serta bagian atas. Akne ditandai dengan komedo tertutup ( white head ), komedo terbuka ( black head ), papula, pustul, nodus, dan kista ( Brunner & Suddarth, 2001 )II. Epidemiologi/ insiden kasus

Akne vulgaris biasanya terjadi pada seseorang antara usia 40 dan 60 tahun.

Akne vulgaris sering dialami oleh mereka yang berusia remaja dan dewasa muda, dan akan dengan sendirinya pada usia sekitar 20 30 tahun. Walaupun demikian ada banyak juga orang setengah baya yang mengalami serangan akne. Akne tidak terdapat pada laki laki yang dikastrasi sebelum puberitas atau pada perempuan yang sudah diooforektomi.

III. Etiologi/penyebab

Akne biasanya disebabkan oleh tingginya sekresi sebum. Androgen telah diketahui sebagai perangsang sekresi sebum, estrogen mengurangi produksi sebum.

Penyebab eksternal acne vulgaris jarang teridentifikasi.* Beberapa kosmetik dan minyak rambut (hair pomades) dapat memperburuk akne.

* Obat-obatan pemicu timbulnya akne antara lain: steroid, lithium, beberapa antiepilepsi, dan iodides.

* Congenital adrenal hyperplasia, polycystic ovary syndrome, dan kelainan endokrin lainnya (dengan kadar androgen yang berlebihan) dapat memicu perkembangan acne vulgaris.

* Acne vulgaris dapat juga dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik.

IV. Faktor Predisposisi

selain faktor dari dalam ada juga faktor lain yang mempengaruhi akne yaitu faktor faktor mekanik seperti mengusap, menggesek tekanan, dan meregangkan kulit yang kaya akan kelenjar sebasea dapat memperburuk akne yag sudah ada. Selain itu obat obatan juga dapat mencetuskan akne sperti kortikosteroid oral kronik yang dipakai untuk mengobati penyakit lain ( seperti lupus eritematosus sistemik atau transplantasi ginjal ), dapat menimbulkan vistula dipermukaan kulit wajah. Dada dan punggung, kontrasepsi juga dapat memperburuk akne.Akne pada perempuan yang berusia sekitar 20 an, 30-an dan 40-an sering kali disebabkan oleh kosmetik dan pelembab yang dasarnya dari minyak dan menimbulkan komedo.

V. Patofisiologi

Etiologi

+

Faktor Predisposisi

Terbentuknya trigliserida dalam sebum

Asam lemak bebas

Flora folikel

Produksi & kekentalan sebum

Keratinisasi Folikel

Sumbatan saluran pilosebasea

Reaksi radang

Papul, pustul, nodus, kista

Jaringan parut hiperpigmentasi

Black komedo

White komedo

Nyeri

Resti

ansietasKurang

kerusakangangguan

penyebaran

pengetahuan

integritasperubahan

infeksi

kulit

citra tubuh

VI. Klasifikasi Akne Vulgaris

Akne diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Komedonal ( komedo hitam dan komedo putih )

2. Papulopustular ( papula dan Postula )3. Kistik

Macam macam akne:

1. Ekskoriata terjadi pada individu yang memanipulasi jerawat secara obsesif, dengan demikian dapat menimbulkan jaringan parut yang banyak sekali.

2. Akne konglobata merupakan bentuk akne kistik yang paling berat dengan kista profunda, komedo multiple dan jaringan parut yang nyata. Keadaan ini dapat disertai demam, dan mungkin pasien perlu dirawat dirumah sakit.

3. Akne koloidalis memiliki jaringan parut dan keloid multiple di tempat tempat terdapat lesi akne.VII. Gejala Klinis* Gejala lokal termasuk nyeri (pain) atau nyeri jika disentuh (tenderness).* Biasanya tidak ada gejala sistemik pada acne vulgaris.* Akne yang berat (severe acne) disertai dengan tanda dan gejala sistemik disebut sebagai acne fulminans.* Acne dapat muncul pada pasien apapun sebagai dampak psikologis, tanpa melihat tingkat keparahan penyakitnya.*Erupsi kulit berupa komedo, papul, pustule,nodus atau kusta dapat disertai rasa gatal. Isi komedo adalah sebum yang kental atau padat. Isi kkista biasanya berupa pus dan darah. Tempat predileksi adalah muka, bahu, leher, dada, punggung bagian atas dan lengan bagian atas.VIII. Pemeriksaan FisikAcne vulgaris bercirikan adanya komedo, papula, pustula, dan nodul pada distribusi sebaceous.

Komedo dapat berupa whitehead (komedo tertutup) atau blackhead (komedo terbuka) tanpa disertai tanda-tanda klinis dari peradangan apapun.

Papula dan pustula terangkat membenjol (bumps) disertai dengan peradangan yang nyata.

Wajah dapat menjadi satu-satunya permukaan kulit yang terserang jerawat; namun dada, punggung, dan lengan atas juga sering terkena jerawat.

* Pada akne komedo (comedonal acne), tidak ada lesi peradangan. Lesi komedo (comedonal lesions) merupakan lesi akne yang paling awal, sedangkan komedo tertutup (closed comedones) merupakan lesi precursor dari lesi peradangan (inflammatory lesions)

* Akne peradangan yang ringan (mild inflammatory acne) bercirikan adanya komedo dan papula peradangan.

* Akne peradangan yang sedang (moderate inflammatory acne) memiliki komedo, papula peradangan, dan pustula. Akne ini memiliki lebih banyak lesi dibandingkan dengan akne peradangan yang lebih ringan.

* Acne nodulocystic bercirikan komedo, lesi-lesi peradangan, dan nodul besar yang berdiameter lenih dari 5 mm. Seringkali tampak jaringan parut (scarring).

IX. Pemeriksaan Diagnostik

A. Pemeriksaan LaboratoriumPenegakan diagnosis acne vulgaris berdasarkan diagnosis klinis.

* Pada pasien wanita dengan nyeri haid (dysmenorrhea) atau hirsutisme, evaluasi hormonal sebaiknya dipertimbangkan. Pasien dengan virilization haruslah diukur kadar testosteron totalnya. Banyak ahli juga mengukur kadar free testosterone, DHEA-S, luteinizing hormone (LH), dan kadar follicle-stimulating hormone (FSH).

* Kultur lesi kulit untuk me-rule out gram-negative folliculitis amat diperlukan ketika tidak ada respon terhadap terapi atau saat perbaikan tidak tercapai. B. Pemeriksaan Histopatologis Microcomedo dicirikan oleh adanya folikel berdilatasi dengan a plug of loosely arranged keratin. Seiring kemajuan (progression) penyakit, pembukaan folikular menjadi dilatasi dan menghasilkan suatu komedo terbuka (open comedo). Dinding follicular tipis dan dapat robek (rupture). Peradangan dan bakteri terlihat jelas, dengan atau tanpa follicular rupture. Follicular rupture disertai reaksi badan asing (a foreign body reaction). Peradangan padat (dense inflammation) menuju dan melalui dermis dapat berhubungan dengan fibrosis dan jaringan parut (scarring).

X. Prognosis

* Pada pria, akne biasanya menghilang pada usia dewasa muda. Lima persen pria masih memiliki akne pada usia 25 tahun.

* Pada wanita, 12% masih memiliki akne di usia 25 tahun, sedangkan 5% masih memiliki akne di usia 45 tahun.

* Rata-rata prognosis orang dengan akne adalah baik.XI. Therapy

Pengobatan akne meliputi penghentian pemakaian semua faktor yang dapat mmperberat akne seperti pemakaian make up dan krim pelembab yang bahan dasarnya terbuat dari minyak. Pembersihan dan penggosokan wajah dengan sabun dapat melenyapkan minyak diperlukan kulit dan melepaskan beberapa komedo. Dianjurkan dengan memakai sabun seperti dial, pernox, postek, neutrogenadan desquam-X wash dan benzoil peroksida

Antibiotic topical yang dihgunakan untuk mengobati akne, papula dan pustula superpisial adalah klindamisin dan ertromisin.

Antibiotik sistemik merupakan therapy utama untuk akne popular dan pustular ropunda. Pasien biasanya diberi tetrasiklin, eritromisin dan minosiklin.Farmakoterapi JerawatTujuan farmakoterapi adalah untuk mengurangi morbiditas dan untuk mencegah komplikasi. Secara umum ada dua golongan:1. Retinoid, misalnya: 1.1. isotretinoin, 1.2. tretinoin, 1.3. adapalene, 1.4. tazarotene.2. Antibiotik, misalnya: 2.1. minocycline,2.2. doxycycline,2.3. tetracycline, 2.4. trimethoprim/sulfamethoxazole.

Berikut ini sedikit uraian tentang farmakoterapi jerawat beserta nama dagangnya di Amerika:1. Retinoid1.1. Isotretinoin (Accutane)

Mekanisme KerjaPengobatan (medication) secara oral yang paling efektif mengobati berbagai kondisi dermatologis yang serius.Isotretinoin merupakan bentuk isomer 13-cis sintetis dari tretinoin yang terjadi secara alami (trans-retinoic acid). Struktur kedua agen tersebut berhubungan dengan vitamin A. Menurunkan ukuran kelenjar sebaseus dan produksi sebum. Juga menghambat diferensiasi kelenjar sebaseus dan keratinisasi abnormal.Pasien wanita haruslah memberikan informed consent secara tertulis (dan menandatanganinya), yang menyatakan bahwa mereka akan menggunakan kontrasepsi selama menjalani terapi dan untuk 30 hari paskaterapi.

DosisTotal dosis kumulatif yang direkomendasikan sebesar 120-150 mg/kg berat badan, dosis awal (starting dose) sebaiknya