ascaris lumbricoides makalah

8/18/2019 Ascaris Lumbricoides Makalah

1/19

Ascaris LumbricoidesTerakhir diperbaharui pada 15 Desember 2015 oleh Candra Wiguna

Ascaris lumbricoides adalah salah satu jenis cacing nematoda intestinalis dengan

ukuran terbesar yang menginfeksi manusia. Penyakit yang disebabkan cacing ini

disebut askariasis. Parasit ini bersifat kosmopolit, yaitu tersebar di seluruh dunia,

terutama di daerah tropis dengan kelembaban cukup tinggi.

Morfologi Ascaris Lumbricoides

Cacing Ascaris lumbricoides mempunyai bentuk tubuh silindris dengan ujung

anterior lancip. Bagian anteriornya dilengkapi tiga bibir (triplet) yang tumbuh

dengan sempurna. Cacing betina panjangnya 2!"# cm, sedangkan cacing jantan

panjangnya $#!"$ cm. Pada cacing jantan, ujung posteriornya lancip dan melengkung

ke arah %entral dan dilengkapi pepil kecil serta dua buah spekulum berukuran 2 mm.

Cacing betina posteriornya membulat dan lurus, dan sepertiga bagian anterior

tubuhnya terdapat cincin kopulasi, tubuhnya ber&arna putih sampai kuning

kecoklatan dan diselubungi oleh lapisan kutikula bergaris halus.

'elur cacing ini memiliki empat bentuk, yaitu tipe dibuahi (fertrilied), tidak dibuahi

(afertilied), matang, dan dekortikasi . 'elur yang dibuahi berukuran * +# mikron

dengan dua lapis dinding tebal. apisan luar terdiri dari jaringan albuminoid ,

sedangkan lapisan dalam jernih. -si telur berupa massa sel telur. el telur yang tidak

dibuahi berbentuk lonjong dan lebih panjang daripada tipe yang dibuahi ukurannya

/ * + mikron, dengan dinding luar yang lebih tipis. -si telur berupa massa granula

refraktil. 'elur matang berisi lar%a (embrio), tipe ini menjadi infelatif setelah berada

di tanah 0" minggu. 'elur yang dekortikasi tidak dibuahi, namun lapisan luar yaitu

albuminoid sudah hilang.

Daur Hidup Ascaris Lumbricoides

Cacing betina menghasilkan 2 ribu butir per hari. 'elur Ascaris lumbricoides

berkembang dengan baik pada tanah liat dengan kelembaban tinggi pada suhu 2#1!

"1 C. Pada kondisi ini, telur tumbuh menjadi bentuk infektif (mengandung lar%a)

dalam &aktu 2!" minggu. 'elur yang infektif bila tertelan manusia akan menetas

menjadi lar%a di usus halus. ar%a menembus dinding usus halus menuju pembuluh

http://duniaiptek.com/author/candrawiguna/http://duniaiptek.com/author/candrawiguna/


2/19

darah atau saluran limpa, kemudian terba&a oleh darah sampai ke jantung dan

menuju paru!paru. ar%a di paru!paru menembus dinding al%eolus dan masuk ke

rongga al%eolus dan naik ke trakea. ari trakea lar%a menuju ke faring dan

menimbulkan iritasi. Penderita akan batuk karena rangsangan lar%a ini. ar%a difaring tertelan dan terba&a ke esofagus, sampai di usus halus, dan menjadi de&asa.

ari telur matang yang tertelan sampai menjadi cacing de&asa membutuhkan &aktu

kurang lebih 2 bulan.

Gejala Askariasis

Patogenesisnya berhubungan erat dengan respon umum hospes, efek migrasi lar%a,

efek mekanik cacing de&asa, dan defisiensi gii. 3ika lar%a mengalami siklus dalam

jumlah besar,dapat menimbulkan pneumonitis. 3ika lar%a menembus jaringan dan

masuk ke dalamalveoli , dapat mengakibatkan kerusakan epitel bronkus. Apabila

terjadi reinfeksi dan migrasi lar%a ulang, &alaupun jumlah lar%a sedikit, tetap dapat

menimbulkan reaksi jaringan yang hebat yang terjadi di hati dan paru!paru disertai

infiltrasi eosinofil, makrofag, dan sel!sel epitel. 4eadaan ini disebut pneumonitis


3/19

ascaris. elanjutnya timbul reaksi alergi seperti batuk kering, dan demam ("/,/ oC 5

+oC).

Cacing de&asa yang ditemukan dalam jumlah besar (hiperinfeksi) dapat

mengakibatkan kekurangan gii pada anak!anak. Cairan tubuh cacing de&asa dapat

menimbulkan reaksi toksik sehingga terjadi gejala mirip demam tifoid yang disertai

alergi seperti urtikaria, edema pada &ajah, konjungti%itis, dan iritasi alat pernafasan

bagian atas.

4adang!kadang cacing de&asa bermigrasi akibat adanya rangsangan dan

menimbulkan kelainan yang serius. 6fek migrasi juga dapat menimbulkan obstruksi

usus, masuk ke dalam saluran empedu, saluran pankreas, dan organ!organ lainnya.

7igrasi juga sering terjadi keluar melalui anus, mulut, bahkan hidung.

Diagnosis Askariasis

Pada fase migrasi lar%a, diagnosis dapat dibuat dengan menemukan lar%a dalam

spudium atau bilas lambung. elama fase intestinal, diagnosis dilakukan dengan

menemukan telur dan cacing de&asa dalam tinja.

Epidemiologi Askariasis

i -ndonesia pre%alensi askariasis termasuk cukup tinggi, terutama terjadi pada

anak!anak. 8rekuensinya antara !/9.

Pencegahan Askariasis

1. Pencegahan Primer

•

7elakukan promosi kesehatan yaitu pendidikan kesehatan dan penyuluhan

kesehatan tentang sanitasi yang baik, hygiene keluarga dan hygiene pribadi

seperti tidak menggunakan tinja sebagai pupuk tanaman, sebelum melakukan

persiapan makanan dan hendak makan, tangan dicuci terlebih dahulu dengan

menggunakan sabun, sayuran segar (mentah) yang akan dimakan sebagai

lalapan, harus dicuci bersih dan disiram lagi dengan air hangat karena telur

cacing Ascaris dapat hidup dalam tanah selama bertahun!tahun. 3uga


4/19

peyuluhan tentang pentingnya buang air besar di jamban, tidak di kali atau di

kebun untuk menghindari penyebaran dan penyakit ini.

• Proteksi spesifik dengan melakukan pengobatan massal bulan sekali di

daerah endemik atau di daerah yang ra&an askariasis.

2. Pencegahan Sekunder

• eteksi dini terhadap orang yang mempunyai risiko terkena penyakit

askariasis ini.

• 7engobati dengan tepat penderita askariasis

3. Pencegahan Tersier

• 7embatasi ketidakmampuan penderita askariasis dengan memberikan

pengobatan pirantel pamoat $ mg:kgBB dosis tunggal, 7ebendaol # mg

dosis tunggal (sekali saja) atau $ mg 2 * sehari selama tiga hari berturut!

turut, Albendaol + mg dosis tunggal (sekali saja), tetapi tidak boleh

digunakan selama hamil atau melakukan operasi pembedahan apabila

pengobatan secara oral sudah tidak memungkinkan lagi

4amis, # 7aret 2$#

ACA;-


5/19

ASCARIS LUMBRICOIDES

Nama : Andi Ysti Y!s!"

Nim : A#m$%&'$

*las : &+

A*ADEMI ANALIS *ESE,A-AN

MU,AMMADIYA,

MA*ASSAR

.$&/


6/19

as+aris l!m0ri+!ids

A1

pngrtian

Ascaris lumbricoides adala2 +a+ing 3ang prtama #ali diidnti"i#asi dan di#lasi"i#asi ol2

Linna!s mlal!i o0sr4asi dan st!din3a antara ta2!n &5$6&5/$an1 Dari 2asil

o0sr4asin3a7 Linna!s prgi # 00rapa tmpat di d!nia !nt!# mngon"irmasi 8ila3a2

pn30aran parasit trs0!t1 Linna!s di0ri #smpatan !nt!# mnamai parasit

trs0!t1

As+ariasis mr!pa#an in"#si +a+ing 3ang paling sring ditm!i1 Dipr#ira#an pr4alnsi

di d!nia ./ 9 ata! &7./ miliar pnd!d!# di d!nia1 Biasan3a 0rsi"at s3mtomatis1

Pr4alnsi tr0sar pada dara2 tropis dan di ngara 0r#m0ang dimana sring tradi

#ontaminasi tana2 ol2 tina man!sia ata! pngg!naan tina s0agai p!p!# (Sogianto7.$$/)1

As+aris l!m0ri+oids mr!pa#an nmatoda #d!a 3ang paling 0an3a# mngin"#si

man!sia1 As+aris tla2 di#nal pada masa Roma8i s0agaiL!m0ri+!s trs dan

m!ng#in tla2 mngin"#si man!sia slama ri0!an ta2!n1 ;nis ini 0an3a# trdapat di

dara2 3ang 0ri#lim panas dan lm0a07 ttapi !ga dapat 2id!p di dara2 0ri#lim

sdang1 As#ariasis adala2 pn3a#it parasit 3ang dis0a0#an ol2 +a+ing glang As+aris

l!m0ri+oids1 As#ariasis adala2 pn3a#it #d!a tr0sar 3ang dis0a0#an ol2 ma#2l!#

parasit1

Pn30a0 !tama dari #0an3a#an in"#si ol2 parasit ini adala2 pngg!naan #otoran

man!sia !nt!# mn3!0!r#an tana2 la2an prtanian ata! pr#0!nan dimana tana2

trs0!t dig!na#an !nt!# mn!m0!2#an tanaman s0agai 0a2an ma#anan1 Ca+ing

d8asa 2id!p di dalam !s!s 0sar dan tl!r 3ang di2asil#an 0tinan3a tr0a8a ol2

matrial "ss1 Pada matrial trs0!t lar4a +a+ing dalam tl!r 0r#m0ang mn+apai

stadi!m in"#ti" di dalam tana21 Ma#anan 3ang 0rasal dari aral agri#!lt!r dimana

tana2n3a tla2 tr#ontaminasi ol2 "ss 3ang 0risi tl!r in"#ti"7 dapat

mntransmisi#an tl!r s+ara langs!ng # man!sia1 Ma#anan 3ang tr#ontaminasi

dngan tl!r in"#ti" dima#an ol2 man!sia dan lar4a trs0!t #l!ar dari tl!r di dalam

!s!s1


7/19

B1 mor"ologi

Ca+ing Ascaris lumbricoides mmili#i . stadi!m dalam pr#m0angann3a7 3ait! :

&1 -l!r : tl!r "rtil7 in"rtil dan 3ang tla2 mngalami d#orti#asi

.1 Bnt!# d8asa

Stadi!m tl!r spsis ini 0r0nt!# 0!lat o4al dan !#!rann3a 0r#isar antara '/ < 5/

mi#ron = / < /$ mi#ron1 -l!r Ascaris lumbricoides sangat #2as dngan s!s!nan

dinding tl!rn3a 3ang rlati" t0al dngan 0agian l!ar 3ang 0r0nol60nol1 Dinding

tl!r trs0!t trs!s!n atas tiga lapisan7 3ait! :

&1

Lapisan l!ar 3ang t0al dari 0a2an al0!minoid 3ang 0rsi"at imprmia0l1

.1 Lapisan tnga2 dari 0a2an 2ialin 0rsi"at imprmia0l ( lapisan ini 3ang mm0ri0nt!# tl!r )

1 Lapisan paling dalam dari 0a2an 4itllin 0rsi"at sangat imprmia0l s0agaiplapis sl tl!rn3a1

-l!r +a+ing ini sring ditm!#an dalam . 0nt!#7 3ait! tl!r "rtil (di0!a2i) dan tl!r

3ang in"rtil (tida# di0!a2i)1 -l!r "rtil 3ang 0l!m 0r#m0ang 0iasan3a tida# mmili#i

rongga !dara7 ttapi 3ang tla2 mngalami pr#m0angan a#an didapat#an rongga

!dara1 Pada tl!r "rtil 3ang tla2 mngalami pmatangan #adang#ala mngalami

pngl!pasan dinding tl!r 3ang paling l!ar s2ingga pnampa#an tl!rn3 tida# lagi

0r0nol60nol #asar mlain#an tampa# 2al!s1 -l!r 3ang tla2 mngalami

pngl!pasan pada lapisan al0!minoidn3a trs0!t sring di#ata#an tla2 mngalami

pross d#orti#asi1 Pada tl!r ini lapisan 2ialin mnadi lapisan 3ang paling l!ar1-l!r

in"rtil> 0nt!#n3a l0i2 lonong7 !#!ran l0i2 0sar7 0risi protoplasma 3ang mati

s2ingga tampa# l0i2 transparan1

Pada stadi!m d8asa7 +a+ing spsis ini dapat di0da#an nis #laminn3a1 Biasan3a

nis 0tina mmili#i !#!ran 3ang rlati" l0i2 0sar di0anding#an antan1 Pada 0agian

#pala (antrior) trdapat 0!a2 0i0ir 3ang mmili#i snsor papilla7 sat! pada

mdiodorsal dan . 0!a2 pada 4ntrolatral1 Diantara 0i0ir trs0!t trdapat 0!+al

+a4it3 3ang 0r0nt!# triang!lr dan 0r"!ngsi s0agai m!l!t1 ;nis #lamin antan

mmili#i !#!ran panang 0r#isar antara &$ < $ +m sdang#an diamtrn3a antara . <

' mm1 Pada 0agian postrior #orn3a mling#ar # ara2 4ntral dan mmili#i . 0!a2

spi#!la1 Sdang#an nis #lamin 0tina panang 0adann3a 0r#isar antara .$ < / +m

dngan diamtr t!0!2 antara < ? mm1 Bagian #orn3a rlati" l!r!s dan r!n+ing1

Ca+ing 0tina d8asa mmp!n3ai 0nt!# t!0!2 postrior 3ang mm0!lat (+oni+al)7

0r8arna p!ti2 #mra26mra2an dan mmp!n3ai #or l!r!s tida# mlng#!ng1 Ca+ing

0tina mmp!n3ai panang .. 6 / +m dan mmili#i l0ar 6 ? mm1 Smntara +a+ing

antan d8asa mmp!n3ai !#!ran l0i2 #+il7 dngan panangn3a &. 6 & +m dan

l0arn3a . 6 ' mm7 !ga mmp!n3ai 8arna 3ang sama dngan +a+ing 0tina7 ttapi


8/19

mmp!n3ai #or 3ang mlng#!ng #ara2 4ntral1 *palan3a mmp!n3ai tiga 0i0ir

pada !!ng antrior (0agian dpan) dan mmp!n3ai gigi6gigi #+il ata! dnti#l pada

pinggirn3a7 0i0irn3a dapat dit!t!p ata! dipanang#an !nt!# mmas!##an ma#anan

(Sodarto7 &&)1

Pada potongan mlintang +a+ing mmp!n3ai #!ti#!l!m t0al 3ang 0rdampingan

dngan 2ipodrmis dan mnonol #dalam rongga 0adan s0agai #orda latral1 Sl otot

somati# 0sar dan panang dan trlta# di 2ipodrmis> gam0aran 2istologin3a

mr!pa#an si"at tip pol3m3arin6+olom3arin1

Alat rprod!#si dan sal!ran pn+rnaan mngap!ng didalam rongga 0adan7 +a+ing

antan mmp!n3ai d!a 0!a2 sp#!l!m 3ang dapat #l!ar dari #loa#a dan pada +a+ing

0tina7 4!l4a tr0!#a pada pr0atasan sprtiga 0adan antrior dan tnga27 0agian ini

l0i2 #+il dan di#nal s0agai +in+in #op!lasi1 -l!r 3ang di 0!a2i ("rtili@d) 0r0nt!#

o4oid dngan !#!ran ?$65$ = $6/$ mi#ron1 Bila 0ar! di#l!ar#an tida# in"#ti" dan 0risi

sat! sl t!nggal1

Sl ini di#lilingi s!at! mm0ran 4itlin 3ang .$$& digitali@d 03 USU digital li0ar3 tipis

!nt!# mning#at#an da3a ta2an tl!r +a+ing trs0!t tr2adap ling#!ngan s#itarn3a7

s2ingga dapat 0rta2an 2id!p sampai sat! ta2!n1 Di s#itar mm0ran ini ada #!lit

0ning dan t0al 3ang di#lilingi lagi ol2 lapisan al0!minoid 3ang prm!#aan3a tida#

trat!r ata! 0rd!ng#!l (mamillation)1 Lapisan al0!minoid ini #adang6#adang dilpas#an

ata! 2ilang ol2 @at #imia 3ang mng2asil#an tl!r tanpa #!lit (d+orti+atd)1

Didalam rongga !s!s7 tl!r mmprol2 8arna #+o#latan dari pigmn mpd!1 -l!r

3ang tida# di0!a2i (!n"rtili@d) 0rada dalam tina7 0nt!# tl!r l0i2 lonong dan

mmp!n3ai !#!ran %%6' = '$6'' mi#ron7 mmili#i dinding 3ang tipis7 0r8arna +o#lat

dngan lapisan al0!minoid 3ang #!rang smp!rna dan isin3a tida# trat!r1

C1

#lasi"i#asi

*ingdom : Animalia

il!m : Nmat2lmint2s

*las : Nmatoda

S!0#las : P2asmida

Ordo : R2a0didata

S!0ordo : As+aridata

amil3 : As+aridida

n!s : As+aris

Spsis : As+aris l!m0ri+oids


9/19

As+aris s!!m go@

As+aris t=ana Smit2 And ot2 ( &$')

D1

s!m0r pn!laran ata! in"#si

-l!r as+aris 3ang in"#ti" trtlan man!sia dan mn+apai d!odn!m7 di sini tl!r

mnadi lar4a

&1

Lar4a ini mnm0!s dinding !s!s7 mlal!i sal!ran lim" 0rmigrasi # 2par dan

par!

.1 Ban3a#n3a lar4a di par!6par! mnim0!l#an gala Lo"llr S3ndrom At3pi+alPn!monia

1 Lar4a mn+apai piglottis dan #m0ali # !s!s #+il1 Di sini t!m0!2 mnadi +a+ing

d8asa7 +a+ing 0tina 0rtl!r lagi

'1

Pralanan +a+ing 2ingga mnadi d8asa 0!lan

Ca+ing mas!# # dalam t!0!2 man!sia l8at ma#anan ata! min!man 3ang tr+mar

tl!r6tl!r +a+ing1 Um!mn3a7 +a+ing pr!t mmili2 tinggal di !s!s 2al!s 3ang 0an3a#

0risi ma#anan1 Ms#i ada !ga 3ang tinggal di !s!s 0sar1 Pn!laran pn3a#it +a+ing

dapat l8at 0r0agai +ara7 tl!r +a+ing 0isa mas!# dan tinggal dalam t!0!2 man!sia1 Ia

0isa mas!# l8at ma#anan ata! min!man 3ang dimasa# mngg!na#an air 3ang

tr+mar1 ;i#a air 3ang tla2 tr+mar it! dipa#ai !nt!# mn3irami tanaman7 tl!r6tl!r

it! nai# # darat1 Bgit! air mngring7 mr#a mnmpl pada 0!tiran d0!1 -l!r 3ang

mn!mpang pada d0! it! 0isa mnmpl pada ma#anan dan min!man 3ang diaa#an

di pinggir alan ata! tr0ang # tmpat6tmpat 3ang sring dipgang man!sia1 Mr#a

!ga 0isa 0rpinda2 dari sat! tangan # tangan lain1 Stla2 mas!# # dalam !s!s

man!sia7 +a+ing a#an 0r#m0ang 0ia#7 mm0nt!# #oloni dan mn3rap 2a0is sari6

sari ma#anan1 Ca+ing mn+!ri @at gi@i7 trmas!# protin !nt!# mm0ang!n ota#1

Stiap sat! +a+ing glang mma#an $7&' gram #ar0o2idrat dan $7$/ protin pr

2ari1 Ca+ing +am0!# mng2a0is#an $7$$/ milimtr dara2 pr 2ari dan +a+ing tam0ang


10/19

min!m $7. milimtr dara2 pr 2ari1 *ala! !mla2n3a rat!san7 0rapa 0sar #2ilangan

@at gi@i dan dara2 3ang digogotin3a1 S#or +a+ing glang 0tina d8asa 0isa

mng2asil#an .$$1$$$ tl!r stiap 2ari1 Bila di dalam pr!t ada tiga #or saa7 dalam

s2ari mr#a sangg!p mmprod!#si ?$$1$$$ tl!r1

In"#si ringan cacing gelang 0iasan3a tida# mnim0!l#an gala sdang#an pada

in"#si 3ang para2 a#an mnim0!l#an gala gangg!an gastrointstinal7 #!rang gi@i7

pr!t 0!n+it dan ls! #!rang smangat1

E1

diagnosa la0oratori!m

Diagnosa pasti !nt!# As#arisasis 3ait! dngan +ara mnm!#an tl!r +a+ing d8asa

pada "ss1 Mtod6mtod 3ang dig!na#an dalam pmri#saan "ss ada d!a +ara7

3ait! dngan mtod langs!ng (dngan #a+a prn!t!p ata!p!n tida# dngan #a+a

pn!t!p) dan mtod tida# langs!ng (dngan +ara sdimntasi ata! sntri"!g7 +ara

"lotasi dngan NaCl n!2)1

Sala2 sat! mtod pmri#saan tl!r +a+ing slain dngan pmri#saan tina 3ang

diagnosis7 dapat p!la di0!at 0ila +a+ing d8asa #l!ar sndiri 0ai# mlal!i m!l!t

(0r!pa m!nta2an) ata!p!n #otoran ata! tina1

&1 Mtod langs!ng

a1 Sdiaan langs!ng tanpa p8arnaan

-#ni# pmri#saan :

a)

Sdia#an o03# glass 3ang 0rsi2 dan #ring

0)

-ts#an pada 0agian #iri dan #anan o03# glass7 #m!dianmasing6masing dittsi

air garam "aal (ara# ' +m)

+) Dngan 0atang pngad!# dari #a3! 3ang 0rsi2 dan #ring diam0il sdi#it "ss

ata! 0agian 3ang 0rlndir lal! di!sap#an pada ttsan6ttsan air garam pada 3ang

s!da2 ditts#an1

d)

-!t!p masing6masing sdiaan dngan +o4r glass

)

Pri#sa di 0a8a2 mi#ros#op7 m!la6m!la dngan pr0saran lma2 #m!dian

diprtgas dngan pr0saran #!at1

01

Sdiaan langs!ng dngan p8arnaan iodi!m ( l!gol) -#ni# pmri#saan :

a) Sdia#an o03# glass 3ang 0rsi2 dan #ring1

0) -ts#an pada 0agian #iri dan #anan o03# glass7 #m!dian masing6masing dittsi

air garam "aal (ara# ' +m)


11/19

+) Dngan 0atang pngad!# dari #a3! 3ang 0rsi2 dan #ring diam0il sdi#it "ss

ata! 0agian 3ang 0rlndir lal! di!sap#an pada ttsan6ttsan air garam pada 3ang

s!da2 ditts#an1

d)

Pada sdiaan s0la2 #iri ditam0a2#an & tts osin .$ 9 dan dis0la2 #anan

ditts#an & tts iodi!m l!gol lal! masing6masing di+amp!r7 angan sampai sdiaan &

tr+amp!r dngan sdiaan .1

) -!t!p masing6masing sdiaan dngan +o4r glass

") Pri#sa di 0a8a2 mi#ros#op7 m!la6m!la dngan pr0saran lma2 #m!dian

diprtgas dngan pr0saran #!at1

.1

-ida# langs!ng

a1 Cara #onsntrasi dngan nSO'1 -2ni# pmri#saan :

a) Di0!at s!spnsi "ss &:&$7 3ait! & 0agian "ss F &$ Bagian air panas

0) Saring s!spnsi trs0!t dngan #ain #asa dan "iltrat ditamp!ng dalam ta0!ng

+ntri"!g1

+) P!tar dngan #+patan .1/$$ rpm slama & mnit1

d) S!prnatan di0!ang7 sdimnn3a ditam0a2 .6 ml air dan diad!# sampai 2omogn1

)

P!tar lagi7 s!prnatan rni2 dit!ang ( #ala! prl! !langi pm!taran)

") Sdimnn3a ditam0a2#an 6' ml @in# s!l"at n!2 ( 9 lar!tan nSO'

mmp!n3ai B &1&% )7 Diad!# dngan 0atang pngad!#7 s2ingga 2omogn dan

ditam0a2#an nSO' sampai 0atas &1/ +m dari prm!#aan ta0!ng

g) P!tar dngan #+patan tinggi slama & mnit1

2) Pinda2#an lapisan atas dari s!prnatan dngan o2s dan tar!2 di atas o03# glass

3ang 0rsi27 #m!dian tam0a2#an & tta l!gol7 +amp!r1

i) -!t!p dngan +o4r glass7 pri#sa di 0a8a2 mi#ros#op

1 pn+ga2an

&1

Pn+ga2an Primr

Mla#!#an promosi #s2atan 3ait! pndidi#an #s2atan dan pn3!l!2an #s2atan

tntang sanitasi 3ang 0ai#7 23gin #l!arga dan 23gin pri0adi sprti tida#

mngg!na#an tina s0agai p!p!# tanaman7 s0l!m mla#!#an prsiapan ma#anan

dan 2nda# ma#an7 tangan di+!+i trl0i2 da2!l! dngan mngg!na#an sa0!n7 sa3!ran

sgar (mnta2) 3ang a#an dima#an s0agai lalapan7 2ar!s di+!+i 0rsi2 dan disiram

lagi dngan air 2angat #arna tl!r +a+ing As+aris dapat 2id!p dalam tana2 slama

0rta2!n6ta2!n1 ;!ga p3!l!2an tntang pntingn3a 0!ang air 0sar di am0an7 tida# di#ali ata! di #0!n !nt!# mng2indari pn30aran dan pn3a#it ini1


12/19

Prot#si spsi"i# dngan mla#!#an pngo0atan massal ? 0!lan s#ali di dara2

ndmi# ata! di dara2 3ang ra8an as#ariasis1

.1

Pn+ga2an S#!ndr

Dt#si dini tr2adap orang 3ang mmp!n3ai risi#o tr#na pn3a#it as#ariasis ini1

Mngo0ati dngan tpat pndrita as#ariasis

1

Pn+ga2an -rsir

Mm0atasi #tida#mamp!an pndrita as#ariasis dngan mm0ri#an pngo0atan

pirantl pamoat &$ mg#gBB dosis t!nggal7 M0nda@ol /$$ mg dosis t!nggal (s#ali

saa) ata! &$$ mg . = s2ari slama tiga 2ari 0rt!r!t6t!r!t7 Al0nda@ol '$$ mg dosis

t!nggal (s#ali saa)7 ttapi tida# 0ol2 dig!na#an slama 2amil ata! mla#!#an oprasi

pm0da2an apa0ila pngo0atan s+ara oral s!da2 tida# mm!ng#in#an lagi1

Brdasar#an pada si#l!s 2id!p dan si"at tl!r +a+ing ini7 ma#a !pa3a pn+ga2an dapat

dila#!#an s0agai 0ri#!t ( S3ams!7 .$$5 ):

&1 Mm0ri pn3!l!2an tntang sanitasi ling#!ngan1

.1 Mla#!#an !sa2a a#ti" dan pr4nti" !nt!# dapat mmata2#an si#l!s 2id!p +a+ing

misaln3a mma#ai am0an1

1 -ida# mng!na#an tina s0agai p!p!# tanaman1 S0l!m mla#!#an prsiapan

ma#an dan 2nda# ma#an7 tangan di+!+i trl0i2 da2!l! dngan mng!na#an sa0!n1

'1

Bagi 3ang mng#ons!msi sa3!ran sgar ( mnta2 ) s0agai lalapan7 2nda#la2

di+!+i 0rsi2 dan disiram lagi dngan air 2angat1

/1 Mngada#an pngo0atan massal stiap ? 0!lan s#ali di dara2 ndmi+ ata!p!n

dara2 3ang ra8an tr2adap pn3a#it as+ariasis1

1

pngo0atan

&1 O0at pili2an: pipra@in sitrat (antpar) &/$ mg#g BB2ari7 dosis t!nggal dngan

dosis ma#sim!m g2ari

.1

,#sil rsorsinol dngan dosis&$$ mgta2!n (!m!r)

1

Ol!m #nopodii dngan dosis & ttsta2!n (!m!r)

'1

Santonin : tida# mm0inasa#an as#aris ttapi 2an3a mlma2#an1 Biasan3a

di+amp!r dngan #aloml (,gClG la#sans ringan) dalam !mla2 3ang sama di0ri#an

slama 2ari 0rt!r!t6t!r!t1

Dosis : $6&ta2!n G = / mg

&6 ta2!n G = &$ mg


13/19

&6' 6/ ta2!n G = &/ mg

&6/ L0i2 dari / ta2!n G = .$ mg

&6? D8asa G = ./ mg

/1 Pirantl pamoat (+om0antrin) dngan dosis &$ mg #g BB2ari dosis t!nggal1

?1 Papain 3ait! "rmn dari 0atang ppa3a 3ang #ran3a mng2an+!r#an +a+ing1

Prparatn3a : llardon1

51

Pngo0atan gastrointstinal as+ariasis mngg!na#an al0nda@ol ('$$ mg P1O1

s#ali !nt!# sm!a !sia)7 ma0nda@ol (&$ mg P1O1 !nt!# 2ari ata! /$$ mg P1O1

s#ali !nt!# sgala !sia) ata! 3rantl pamoat (&& mg#g P1O1 sa#ali7 dosis ma#sim!m &

g)1 Pipra@in!m +itrat (prtama : &/$ mg#g P1O1 dii#!ti ? #ali dosis ? mg#g pada

intr4al &. 2ari)1

%1

Prognosis : 0ai#7 tr!tama i#a tida# trdapat #ompli#asi dan +pat di0ri#an

pngo0atan1

da"tar p!sta#a

Bro8n ,H7 &%1 Dasar Parasitologi *linis1 ramdi1 ;a#arta

iJar 17 Lo2 A*7 &1 B!#! Pn!nt!n Parasitologi *do#tran1 Pnr0it Bina+ipta1

Onggo8al!3o7 Samido ;ang#!ng1.$$&1 Parasitologi Mdi# & ,lmintologi1EC:;a#arta

2ttp:adit3a6pand2!10logspot1+om.$&$$'as+aris6l!m0ri+oids6+a+ing6pr!t12tml

2ttp:n18i#ipdia1org8i#iAs+arisKl!m0ri+oids


14/19

BAB II

ISI

2.1. Askariasis

Askariasis adalah penyaki parasi yang disebabkan oleh !a!ing gelang Ascaris

lumbricoides. Askariasis adalah penyaki kedua erbesar yang disebabkan oleh makhluk

parasi. inang dari Askariasis adalah manusia. Di manusia" lar#a As!aris akan berkembang

men$adi de%asa dan menagdakan kopulasi sera akhirnya berelur. &enyaki ini si'anya

kosmopoli" erdapa hampir di seluruh dunia. &re#alensi askariasis sekiar (0)*0+.

Ca!ing $anan berukuran sekiar 10),0 !m" sedangkan beina sekiar 22),5 !m. &ada

!a!ing $anan diemukan spikula aau bagian seperi unaian rambu di u$ung ekornya

-poserior. &ada !a!ing beina" pada seperiga depan erdapa bagian yang disebu !in!in aau

gelang kopulasi.

Ca!ing de%asa hidup pada usus manusia. Seekor !a!ing beina dapa berelur hingga

sekiar 200.000 elur per harinya. Telur yang elah dibuahi berukuran /0 5 mikron.

Sedangkan elur yang ak dibuahi" benuknya lebih besar sekiar 0 0 mikron. Telur yang

elah dibuahi inilah yang dapa mengin'eksi manusia.

2.2. &ola &enyebaran

Penyebaran infeksi cacing Ascharis dan Trichuris mempunyai pola yang hampir sama.

Aschariasis adalah penyakit infeksi cacingan yang distribusinya di seluruh dunia dan

menginfeksi lebih dari 1.000 juta orang. Sebagian besar infeksi terjadi di negara yang

sedang berkembang, di Asia dan Amerika latin. Di Indonesia, berdasarkan hasil surei

yang dilakukan di Indonesia tahun !00!"!00# menunjukkan bah$a

prealensi Aschariasis dan Trichuris berkisar antara %& ' " (0'.

Di daerah endemik dengan tingkat kejadian Ascaris dan )richiuris tinggi terjadi

penularan secara terus menerus. )ransmisi ini dipengaruhi oleh berbagai hal yangmenguntungkan parasit, seperti keadaan iklim dan tanah yang sesuai. *edua spesien ini

memerlukan tanah liat untuk berkembang. )elur Ascaris yang telah dibuahi jatuh di

tanah yang sesuai, menjadi matang dalam + minggu pada suhu optimum !%"+00.

)elurascaris akan matang dalam $aktu + minggu pada suhu optimum kira"kira +0 0.

Selain keadaan tanah dan iklim yang sesuai, keadaan endemic juga dipengaruhi oleh

jumlah telur yang dapat hidup sampai menjadi bentuk infektif dan masuk ke dalam

tubuh hospes. -eberapa jenis antelmentik mempunyai efek memperlambat masa

perkembangan telur bahkan menimbulkan perubahan bentuk telur sehingga

memperkecil reinfeksi.

Banyak elur yang dihasilkan sau ekor !a!ing adalah sebagai beriku 3 As!aris kira)kira200.000 sehari" Tri!huris kira)kira 5.000 sehari dan !a!ing ambang .000)10.000 sehari.

4umlah elur yang dapa berkembang semakin banyak pada masyaraka dengan in'eksi yang

semakin bera akiba de'ekasi di sembarang empa khususnya di anah.

2.,. ue &a$anan Ascaris Lumbricoides


15/19

&ada gambar diaas dapa di$elaskan bah%a penularan !a!ing gelang dia%ali dari 'eses

yang keluar dari anak penderia. Di anah" dia akan umbuh dan berkembang selama ,

minggu unuk men$adi lar#a yang in'eki'. Bila lar#a ini ermakan manusia" maka akan pe!ah

di usus. 6emudian masuk ke pembuluh darah balik -#ena menu$u $anung" dilan$ukan ke

paru)paru. Selan$unya" dari paru)paru lar#a menu$u enggorokan" lalu ke lambung" berakhir

di usus halus. Di usus halus ini" lar#a akan bergani kuli" kemudian men$adi de%asa. Seelah

2 bulan mengin'eksi" !a!ing beina akan berelur sekiar 20.000 buir per hari.

2.. &enyebaran" &erumbuhan dan 7ekanisme perahanan Ascaris Lumbricoides

Antara faktor"faktor resiko kejadian infeksi cacing adalah adanya lahan pertanian

terutama dengan suhu !"+00 yang optimum untuk pertumbuhan lara Necator

americanus, sedangkan suhu !+"!%0 adalah suhu optimum untuk pertumbuhan

lara Ascaris lumbricoides/Sebastian dan Santiago, !000. Di Sumatera tara, ibu yang

memiliki pekerjaan sebagai petani berhubungan bermakna dengan kejadian kecacingan

pada anak. Ibu yang kurang memperhatikan kebersihan diri dalam kehidupan sehari"hari

ditambah dengan pekerjaan selalu kontak dengan tanah, maka anak yang berada dalam

asuhannya berpeluang cukup besar untuk terinfeksi penyakit kecacingan /2inting,

!00+. 3enurut 4ote5 /!00, semakin parah tingkat kemiskinan masyarakat maka akan

semakin berpeluang untuk mengalami infeksi cacing. 4al ini dikaitkan dengan

kemampuan dalam menjaga personal higine dan sanitasi lingkungan tempat tinggal.3enurut 2inting /!00+, kejadian infeksi yang lebih kecil ditemukan pada anak sekolah

yang orang tuanya memilki tingkat pendidikan yang lebih baik. Selain itu, di *abupaten

6embara -ali, ditemukan bah$a tempat kebiasaan buang air besar merupakan salah

satu faktor yang berhubungan dengan kejadian infeksi cacing /3aryanti, !007.

2.5. Dampak In'eksi 6e!a!ingan Terhadap 6esehaan

Adanya !a!ing dalam usus akan menyebabkan kehilangan 8a besi sehingga

menimbulkan kekurangan gi8i dan anemia. 6ondisi yang kronis ini selan$unya dapa

berakiba menurunnya daya ahan ubuh sehingga anak mudah $auh saki. Ca!ingan sendiri

merupakan peranda bah%a kebersihan perorangan pada panderia kurang baik sehingga inimerupakan peluang unuk er$adinya berbagai in'eksi saluran pen!ernaan. 4ika keadaan ini

berlangsung kronis maka pada usia sekolah akan er$adi penurunan kemampuan bela$ar yang

selan$unyaa berakiba penurunan presasi bela$ar. &ada orang de%asa" gangguan ini akan

menurunkan produki#ias ker$a. -Sasongko" 2000

9asil peneliian :ining -2005 $uga diperoleh kesimpulan bah%a in'esasi !a!ing pada

anak akan mengganggu perumbuhan" menurunkan kemampuan 'isik" produki'ias bela$ar

dan inelekualias. Selain iu $uga dapa menyebabkan gangguan gi8i" anemia" gangguan

perumbuhan yang pada akhirnya akan mempunyai pengaruh erhadap ingka ke!erdesan

seorang anak. Ca!ing peru yang diularkan melalui anah dapa mengakibakan menurunnya

kondisi kesehaan" gi8i" ke!erdasan dan produki'ias penderianya sehingga se!ara ekonomi banyak menyebabkan kerugian" karena menyebabkan kehilangan karbohidra dan proein


16/19

sera kehilangan darah" sehingga menurunkan kualias sumber daya manusia.-Depkes I"

200/

2./. 7eode In#esigasi

Cari dan emukan penderia lain yang perlu diberi pengobaan. &erhaikan lingkungan

yang er!emar yang men$adi sumber in'eksi eruama disekiar rumah penderia. Tindakan

&enanggulangan Wabah 3 lakukan sur#ei pre#alensi di daerah endemis inggi" berikan

penyuluhan pada masyaraka enang saniasi lingkungan dan higiene perorangan dan

sediakan 'asilias pengobaan.

2.(. Conoh &enderia

-a -b

&ada gambar a" !a!ing keluar melalui lubang hidung dan mulu. Sedangkan pada gambar

b" !a!ing keluar melalui lubang dubur. 9al ini erdapa pada penderia yang mengalami

as!ariasis ergolong parah

2.*. :e$ala 6linik

:e$ala ke!a!ingan memang idak nyaa dan sering dika!aukan dengan penyaki)penyaki

lain. &ada permulaan mungkin ada bauk)bauk. ;rang -anak yang menderia !a!ingan

biasanya lesu" idak bergairah" konsenrasi bela$ar kurang. &ada anak)anak yang

menderia Ascariasis perunya nampak bun!i -karena $umlah !a!ing dan kembung peru"

biasanya maanya pu!a dan koor seperi saki maa -rembes" dan seperi bauk pilek. &eru

sering saki" diare" na'su makan kurang. 6arena orang -anak masih dapa ber$alan dan

sekolah aau beker$a" sering kali idak dianggap saki" sehingga er$adi salah diagnosis dan

salah pengobaan. &adahal se!ara ekonomis sudah menun$ukkan kerugian yaiu menurunkan produki'ias ker$a dan mengurangi kemampuan bela$ar. -Depkes I" 200/

2.. :e$ala 6linis 6ronik

Beberapa penderia menun$ukkan ge$ala kelainan paru)paru -pneumoniis" sindroma

kg BB


17/19

o &ipera8ine. Dosis (5 mg>kg BB -maks ,"5 gr selama 2 hari. In'eksi bera bisa diberikan

sampai hari.

o 7ebenda8ole dosis unggal 500 mg

o Albenda8ole" dosis unggal 00 mg

o


18/19

BAB III

&@T@&

6esimpulan

As!ariasis adalah penyaki yang disebabkan oleh agen biologis berupa !a!ing ascaris

lumbricoides. &re#alensi penyaki ini masih !ukup inggi karna !a!ina penyebab penyaki ini

hidupnya didaerah ropis" bersi'a kosmopoli. -dimana)mana. &enularan melalui !a!ing

ersebu yang meleka pada sayuran dan makanan idak bersih yang erkonaminasi elur

!a!ing. &enularan !a!ing gelang dia%ali dari 'eses yang keluar dari anak penderia. Di anah"

dia akan umbuh dan berkembang selama , minggu unuk men$adi lar#a yang in'eki'. Bila

lar#a ini ermakan manusia" maka akan pe!ah di usus. 6emudian masuk ke pembuluh darah

balik -#ena menu$u $anung" dilan$ukan ke paru)paru. Selan$unya" dari paru)paru lar#a

menu$u enggorokan" lalu ke lambung" berakhir di usus halus. Di usus halus ini" lar#a akan

bergani kuli" kemudian men$adi de%asa. Seelah 2 bulan mengin'eksi" !a!ing beina akan

berelur sekiar 20.000 buir per hari.In'esasi !a!ing pada anak akan mengganggu perumbuhan" menurunkan kemampuan

'isik" produki'ias bela$ar dan inelekualias. Selain iu $uga dapa menyebabkan gangguan

gi8i" anemia" gangguan perumbuhan yang pada akhirnya akan mempunyai pengaruh

erhadap ingka ke!erdesan seorang anak.

A. Cara Pencegahan :

1. Berikan penyuluhan kepada masyaraka unuk menggunakan 'asilias $amban yang

memenuhi syara kesehaan.

2. Sediakan 'asilias yang !ukup memadai unuk pembuangan kooran yang layak dan

!egah konaminasi anah pada daerah yang berdekaan langsung dengan rumah" eruama di

empa anak bermain.,. Di daerah pedesaan" bualah $amban umum yang konsruksinya sedemikian rupa

sehingga dapa men!egah penyebaran elur As!aris melalui aliran air" angin" dan lain)lain.

6ompos yang dibua dari kooran manusia unuk digunakan sebagai pupuk kemungkinan

idak membunuh semua elur.

. Dorong kebiasaan berperilaku higienis pada anak)anak" misalnya a$arkan mereka unuk

men!u!i angan sebelum makan dan men$amah makanan.

5. Di daerah endemis" $aga agar makanan selalu diuup supaya idak erkena debu dan

kooran. 7akanan yang elah $auh ke lanai $angan dimakan ke!uali elah di!u!i aau

dipanaskan.

B. PengobatanSpesi'ik 3 Mebendazole -ermo dan albendazole -Eenel.

6edua oba ersebu merupakan konraindikasi unuk diberikan selama kehamilan.

&enyimpangan migrasi dari !a!ing as!aris elah dilaporkan seelah pemberian erapi

7ebenda8ole= namun hal ini dapa $uga er$adi dengan erapi oba yang lain aau

penyimpangan migrasi dapa $uga er$adi se!ara sponan pada in'eksi yang bera. Pyrantel

pamoate -Animinh" Combanrin $uga e'eki' diberikan dalam dosis unggal.


19/19

Da'ar &usaka

%%%.in'okedokeran.!om

%%%.s!ribd.!om

hp3>>%ardana)sl.blogspo.!om>2012>02>penyaki)!a!ingan.hml
http://www.infokedokteran.com/http://www.scribd.com/http://www.infokedokteran.com/http://www.scribd.com/

ascaris lumbricoides makalah

Documents