asatir revolusi.blogspot.com 2015 01 valas sejarah pengertian dan

9
Valas; Sejarah, Pengertian dan Kedudukannya Dalam Islam Oleh. M. Najmuddin Huda Ad‐Danusyiri Sejarah Uang Pada awalnya manusia tidak mengenal uang, sehingga melakukan pertukaran antar barang dan jasa secara barter sampai mereka mendapat petunjuk dari Allah SWT untuk membuat uang. Kemudian Allah SWT menciptakan barang tambang emas dan perak sebagai nilai untuk setiap harta. Dinar dan Dirham berfungsi sebagai medium untuk mengukur harga komoditas, disamping juga berfungsi untuk alat tukar transaksi dan barang simpanan kekayaan. Bangsa Yunani membuat ”uang komoditas” yang disebar antara mereka. Kemudian mereka membuat emas dan perak yang berupa batangan sampai masa dimulainya percetakan uang tahun 406 SM. Matauang utama mereka adalah Drachma yang terbuat dari perak. Bangsa Romawi pada masa sebelum abad ke3 SM. menggunakan mata uang yang terbuat dari perunggu yang disebut aes (Aes Signatum Aes Rude). Mereka juga menggunakan mata uang koin yang terbuat dari tembaga. Kemudian mereka mencetak Denarius dari emas yang kemudian menjadimata uang utama imperium Romawi yang dicetak pada tahu 268 SM. Bangsa Persia mengadopsi percetakan uang dari bangsa Lydia setelah penyerangan mereka pada tahun 546 SM. Uang dicetak dari emas dan perak dengan perbandingan (ratio) 1:13,5. Suatu hal yang membuat naiknya nilai emas dari perak. Uang yang semula berbentuk persegi empat kemudian mereka ubah menjadi bundar dan mereka ukir pada uang itu ukiran tempat peribadatan dan tempat nyala api. Bangsa Arab di Hijaz pada masa Jahiliyah tidak memiliki mata uang tersendiri. Mereka menggunakan mata uang yang mereka peroleh berupa Dinar Emas Hercules, Byziantum dan Dirham Perak dinasti Sasanid dari Iraq, dan sebagian mata uang bangsa Himyar, Yaman. Sedangkan penduduk Mekkah tidak memperjual belikan Dinar kecuali emas yang tidak ditempa dan tidak diolah.[1] Akan tetapi para sejarawan Islam mencatat perilaku transaksi yang memakai alat tukar berupa emas pada perak tela terjadi pada masa Nabi Tsit bin Adam A.s. Selain itu juga pernah tercatat pererdaran dirham pada masa Nabi Yusuf A.s. masih kecil. Pada saat Nabi Muhammad SAW diutus sebagai nabi dan rasul, beliau menetapkan apa yang telah menjadi tradisi penduduk Mekkah, Dinar emas dan dirham perak serta uang logam (uang tembaga) merupakan mata uang yang

Upload: moed-dlhox

Post on 12-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

valas sejarah dan pengertian

TRANSCRIPT

Page 1: Asatir Revolusi.blogspot.com 2015 01 Valas Sejarah Pengertian Dan

Valas; Sejarah, Pengertian dan Kedudukannya Dalam Islam

Oleh. M. Najmuddin Huda Ad‐Danusyiri

Sejarah UangPada awalnya manusia tidak mengenal uang, sehingga

melakukan pertukaran antar barang dan jasa secara barter sampai merekamendapat petunjuk dari Allah SWT untuk membuat uang. KemudianAllah SWT menciptakan barang tambang emas dan perak sebagai nilaiuntuk setiap harta. Dinar dan Dirham berfungsi sebagai medium untukmengukur harga komoditas, disamping juga berfungsi untuk alat tukartransaksi dan barang simpanan kekayaan.

Bangsa Yunani membuat ”uang komoditas” yang disebar antaramereka. Kemudian mereka membuat emas dan perak yang berupabatangan sampai masa dimulainya percetakan uang tahun 406SM. Matauang utama mereka adalah Drachma yang terbuat dari perak.Bangsa Romawi pada masa sebelum abad ke­3 SM.menggunakan mata uang yang terbuat dari perunggu yang disebut aes(Aes Signatum Aes Rude). Mereka juga menggunakan mata uang koinyang terbuat dari tembaga. Kemudian mereka mencetak Denarius dariemas yang kemudian menjadimata uang utama imperium Romawi yangdicetak pada tahu 268 SM.

Bangsa Persia mengadopsi percetakan uang dari bangsa Lydiasetelah penyerangan mereka pada tahun 546 SM. Uang dicetak dari emasdan perak dengan perbandingan (ratio) 1:13,5. Suatu hal yang membuatnaiknya nilai emas dari perak. Uang yang semula berbentuk persegiempat kemudian mereka ubah menjadi bundar dan mereka ukir padauang itu ukiran tempat peribadatan dan tempat nyala api. Bangsa Arab diHijaz pada masa Jahiliyah tidak memiliki mata uang tersendiri. Merekamenggunakan mata uang yang mereka peroleh berupa Dinar EmasHercules, Byziantum dan Dirham Perak dinasti Sasanid dari Iraq, dansebagian mata uang bangsa Himyar, Yaman. Sedangkan pendudukMekkah tidak memperjual belikan Dinar kecuali emas yang tidakditempa dan tidak diolah.[1]

Akan tetapi para sejarawan Islam mencatat perilaku transaksiyang memakai alat tukar berupa emas pada perak tela terjadi pada masaNabi Tsit bin Adam A.s. Selain itu juga pernah tercatat pererdarandirham pada masa Nabi Yusuf A.s. masih kecil. Pada saat NabiMuhammad SAW diutus sebagai nabi dan rasul, beliau menetapkan apayang telah menjadi tradisi penduduk Mekkah, Dinar emas dan dirhamperak serta uang logam (uang tembaga) merupakan mata uang yang

Page 2: Asatir Revolusi.blogspot.com 2015 01 Valas Sejarah Pengertian Dan

berlaku sejak zaman Rasulullah SAW. Mata uang tersebut terusdigunakan dalam transaksi berbagai kebutuhan dan perdagangan hinggamuncul mata uang kertas (paper money).[2]

History legalisasi valas dimulai semenjak Daulah Ustmaniyah(1862 M). Hanya saja pelegalan yang diprakarsai oleh ‘Utsmâniyyahbelum mendapat respon secara luas dari masyarakat. Hal tersebutdikarenakan minimnya kepercayaan mayoritas penduduknya terhadapeksistensi uang kertas pada waktu itu, dan masyarakat setempatmemandang penggunaannya bertentangan dengan tradisi mereka dalambertransaksi. Di sela­sela Perang Dunia Pertama (1333 H., 1914 M.­1337H., 1918 M.) Dawlah ‘Utsmâniyyah runtuh. Pada saat itulah uang kertasditarik dari peredaran, kemudian kurensi emas serta perak kembalimendominasi di pasaran. Meskipun demikian, sebagian negara Islam adayang tetap memakai uang kertas sebagai alat tukar hingga sekarang.[3]

Pasar Valuta Asing atau ValasPasar valuta asing (bahasa Inggris: foreign exchange market,

forex) atau disingkat valas merupakan suatu jenis perdagangan atautransaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap matauang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar­pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan.

Pergerakan pasar valuta asing berputar mulai dari pasar SelandiaBaru dan Australia yang berlangsung pukul 05.00–14.00 WIB, terus kepasar Asia yaitu Jepang, Singapura, dan Hongkong yang berlangsungpukul 07.00–16.00 WIB, ke pasar Eropa yaitu Jerman dan Inggris yangberlangsung pukul 13.00–22.00 WIB, sampai ke pasar AmerikaSerikatyang berlangsung pukul 20.30–10.30 WIB. Dalam perkembangansejarahnya, bank sentral milik negara­negara dengan cadangan matauang asing yang terbesar sekalipun dapat dikalahkan oleh kekuatan pasarvaluta asing yang bebas.

Menurut survei BIS (Bank International for Settlement, banksentral dunia), yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksipasar valuta asing mencapai lebih dari USD$1,4 triliun per harinya.Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yangtinggi tersebut, valuta asing juga telah menjadi alternatif yang palingpopuler karena ROI (return on investment atau tingkat pengembalianinvestasi) serta laba yang akan didapat bisa melebihi rata­rataperdagangan pada umumnya. Akibat pergerakan yang cepat tersebut,maka pasar valuta asing juga memiliki risiko yang tinggi.

Di bursa valas (valuta asing) ini orang dapat membeli ataupunmenjual mata uang yang diperdagangkan. Secara obyektif adalah untuk

Page 3: Asatir Revolusi.blogspot.com 2015 01 Valas Sejarah Pengertian Dan

mendapatkan profit atau keuntungan dari posisi transaksi yang andalakukan. Di Bursa valas dikenal istilah Lot dan Pip. 1 Lot nilainya adalah$100.000 dan 1 pip nilainya adalah $10. Sedangkan nilai dolar di bursavalas berbeda dengan nilai dolar yang kita kenal di bank­bank. Nilaidolar di bursa

Transaksi di valuta asing dapat dilakukan dengan cara dua arahdalam mengambil keuntungannya. Seseorang dapat membeli dahulu(open buy), lalu ditutup dengan menjual (sell) ataupun sebaliknya,melakukan penjualan dahulu, lalu ditutup dengan membeli.[4]

Kedudukan Uang Dalam IslamSebelum membahas kedudukan dan hukum valas dalam fiqih

muamalah, alangkah baiknya membahas kedudukan uang dalam Islamsecara mendetail terlebih dahulu. Secara etimologi, kata uang dalamterjemahan bahasa Arab nuqud mempunyai beberapa makna: baik, tundalawan tempo atau tunai, yakni memberikan bayaran segera. Disebutkandalam hadits: Naqadani al­tsaman الثمن) (نقدني yakni dia membayarkuharga dengan tunai. Kata uang (nuqud/money) tidak terdapat dalam Al­Qur’an maupun dalam al Hadits. Karena bangsa Arab menggunakan katadinar untuk mata uang emas dan dirham untuk mata uang perak. Merekajuga menggunakan kata wariq untuk menunjukkan dirham perak dan ’ainuntuk dinar emas. Sedangkan kata fulus dipakai untuk menunjukan alattukar tambahan untuk membeli barang­barang murah.[5]

Di kalangan para ahli fiqh terdapat beberapa istilah yang pentinguntuk diketahui. Diantaranya adalah:[6]

Pertama: 'Ardl dan jamak (bentuk plural)­nya 'Uruudl. 'Ardlartinya adalah sesuatu yang bukan emas dan perak. 'Urudl at­Tijarahartinya adalah benda selain emas dan perak yangdiperdagangkan.

Kedua: an­Naqd. Dalam 'urf para fuqaha' Naqd adalah emas danperak, baik yang telah dicetak menjadi mata uang ataupun berbentukbatangan, atau dalam bentuk aslinya (at­Tibr); bahan mentah emas yangberupa butiran­butiran kecil.

Sedangkan dalam fiqih juga dikenalistilah atsmaan. Atsmaanadalah jamak (bentuk plural) dari Tsaman; yangberarti mata uang yang berfungsi sebagai alat tukar ketika membelibarang. Alat tukar atau mata uang yang terbuat dari emas dan perakmemiliki istilah khusus yaitunaqd. Sedangkan mata uang yang terbuatdari tembaga memiliki nama lain yaitu fals, jamak (bentuk plural)­nya fuluus, dan ini sudah dikenal sejak zaman para sahabat Nabi.Abdullah ibnu 'Umar mengatakan tentang seseorang yang bakhil dan

Page 4: Asatir Revolusi.blogspot.com 2015 01 Valas Sejarah Pengertian Dan

kikir:يحب الخمر من مال الندامى ويكره أن تفارقه الفلوس

"Dia menyukai khamer yang dibeli dengan harta teman­temannya sesama peminum, dan membenci jika uangnya sendiri yangdipakai untuk itu ".

Para ulama fiqih menyebut mata uang dengan menggunakan katadinar, dirham dan fulus. Untuk menunjukan dinar dan dirham merekamenggunakan kata naqdain (mustanna). Menurut Al­Sarkhasy, nuqudhanya dapat digunakan untuk transaksi atas nilai yang terkandung,karenanya nuqud tidak dapat dihargai berdasarkan bendanya. Jadidefinisi uang adalah apa yang digunakan manusia sebagai standar nilaiharga, media transaksi dan media simpanan. Dengan demikian nampakjelas bahwa para ulama’ fikih mendefinisikan uang dari perspektiffungsi­fungsinya dalam ekonomi, yaitu: a. Sebagai standar nilai hargakomoditi dan jasa; b. Sebagai media pertukaran komoditi dan jasa; dan c.Sebagai alat simpanan.

Kesimpulannya, mata uang adalah setiap sesuatu yangdikukuhkan pemerintah sebagai uang dan memberinya kekuatan hukumyang bersifat memenuhi tanggungan dan kewajiban, serta diterima secaraluas. Sedangkan uang lebih umum dari pada mata uang, karenamencakup mata uang dan yang serupa dengan uang. Dengan demikian,setiap mata uang adalah uang, tetapi tidak setiap uang itu mata uang.

Islam tidak menentukan mata uang tertentu untuk dijalankan olehumat muslim. Kalaupun Rasulullah saw menyebutkan Dinar dan Dirhambukan berarti mata uang yang harus dipraktikkan hanya terbatas kepadajenis itu saja. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek. Pertama, semuateks agama yang menyebut kata Dinar dan Dirham tidak menyebut satu­satunya alat transaksi. Kedua, karakteristik muamalah (transaksi) bersifatdinamis, diserahkan kepada kreatifitas manusia sepanjang tidak berbuatzalim. Karena pada dasarnya muamalah adalah halal. Ketiga, uang kertasdapat dianalgikan (qiyas) dengan Dinar dalam aspek sebagai stándarnilai, alat tukar dan alat saving.[7]

Kedudukan Valas Dalam Fiqih Ubudiyah (Zakat)Di era modern ini penukaran uang itu telah menjadi lahan bisnis

dan industri. Dikatakan demikian karena memang uang telah menjadibarang industri, selain tiga fungsi lainnya, yaitu fungsi alat tukar, standarnilai dan menyimpan kekayaan. Oleh karenanya, transaksi keuangan bisaterjadi dalam skala kecil seperti menukar uang pecahan kecil denganpecahan besar dengan ketentuan selisih nilainya atau antar mata uangdengan mata uang asing dalam tujuan industri dan bisnis.

Page 5: Asatir Revolusi.blogspot.com 2015 01 Valas Sejarah Pengertian Dan

Mata uang selain emas dan perak, seperti mata uang logam ataukertas tidak wajib dizakati menurut imam Malik, Syafi'i dan Ahmad ibnHanbal. Mereka melihat bahwa Allah ta'ala dalam al Qur'an (Q.S. at­Taubah: 34) hanya mengancam orang yang tidak mengeluarkan zakatemas dan perak saja di antara atsmaan yang ada. Padahal Allah mahamengetahui bahwa nanti akan ada atsmaan selain emas dan perak.Namun demikian Allah hanya mengancam orang yang tidakmengeluarkan zakat atsmaan dari emas dan perak. Demikian jugaRasulullah tidak menyebutkan zakat atsmaan selain emas dan perak.Menurut para ulama’, tidak diperhitungkannya emas dan perak tersebutkarena pada saat itu berfungsi seperti mata uang emas dan perak padatransaksi­transaksi yang berlaku sekarang. Ketentuan ini berlaku jikamemang mata uang tersebut tidak diperdagangkan. Sedangkan jikadiperdagangkan seperti dalam akad sharf (pertukaran dengan mata uangasing) atau Bay' maal bi maal (pertukaran mata uang sejenis sepertirupiah dengan rupiah atau berbeda jenis) misalnya maka berlakupadanya zakat tijarah.

Kedudukan Valas Dalam Fiqih MuamalahBerangkat dari pemahaman terhadap al­Qur’an dan al­Hadîts

tentang kompetensi riba dalam muamalah, para pakar hukum Islammenyimpulkan bahwa jenis­jenis harta ribawi yang dijelaskan oleh nashhanya berjumlah enam: emas, perak, gandum, jelai, kurma, dan yangterakhir garam. Dari keenam komoditas di atas, dua di antaranyamewakili komoditas uang (commodity money), sedangkan yang lainnyamewakili bahan pokok makanan. Dalam memahami matan teks teksyang menjelaskan permasalahan ini, ulama bersilang pendapat.Diantaranya adalah kelompok kontekstualis. Aliansi ini terdiri darimadzhab Hanbaliyyah, Mâlikiyyah, Hanafiyyah. Ketiga madzhabtersebut masing­masing mempunyai struktur penalaran yang bervariasiyang akan kami uraikan di bawah ini.[8]

Dalam perspektif Hanbali, terjadi kontradiksi, tetapi menurutpendapat yang lebih populer (qaul asyhar) dinyatakan bahwa ‘ilat ribadalam emas dan perak adalah jenis barang yang memakai standartimbangan (mawzûn al­jinsi). Oleh sebab itu, pintu analogi menjaditerbuka bagi setiap jenis materi yang mempunyai standarisasi timbangan.Dengan demikian uang kertas tidak termasuk harta ribawi karenastandarnya bukan timbangan.

Sementara Mâlikiyyah mempunyai pandangan yang sedikitberbeda, mereka menegaskan bahwa ‘ilat riba dalam kurensi emas danperak adalah commodity money (tsamaniyyah). Dengan demikian

Page 6: Asatir Revolusi.blogspot.com 2015 01 Valas Sejarah Pengertian Dan

keharaman riba juga terdapat pada uang kertas berdasarkan inferensi­analogis (istinbath­qiyasi). Pandangan ini senada denganmadzhabHanafiyyah, tetapi Hanafiyyah lebih memilih pendekatanhermeneutis dengan cara menelisik konteks historis yang melatarimunculnya Hadîts ‘Ubâdah bin Shâmit. Proses dekontekstualisasihistoris tersebut dicanangkan guna menelanjangi sosio­kultural danekonomi yang menyebabkan mengapa teks Hadîts tersebut berbunyidemikian, yakni teks yang hanya membatasi pada enam jenis hartaribawi. Ternyata, menurut mereka, pembatasan tersebut mempunyai talikaitan erat dengan konteks perekonomian yang dipraktikkan pada saatitu, di mana pada umumnya dunia perdagangan masih berkisar padajenis­jenis komoditas tersebut, dan kurensi emas dan perak merupakandua komoditas uang yang menjadi alat tukar yang terlaku pada zamanitu.

Setelah melakukan dekontekstualisasi historis,madzhabHanafiyyah melanjutkan kerja penafsirannya dalam rangkamembumikan ruh Hadîts tersebut pada realitas kekinian. Tugas iniolehHanafiyyah didasarkan pada analogi kurensi uang kertas terhadapemas dan perak dengan landasan ‘ilat berupa commoditymoney (atsmân al­asyyâ’) dan mempunyai potensi berkembang (nama’).Dengan demikian, Hanafiyyah memandang bahwa ketentuan hartaribawi juga terlaku dalam uang kertas.[9]

Konsep di atas dalam kaitannya dengan perbankan Islammempunyai implikasi ketentuan tukar­menukar antara barangribawi yaitu termasuk diantaranya perdagangan atau transaksi yangmemperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negaralainnya atau yang lebih kita kenal dengan valuta asing, dengan uraiansebagaimana berikut:

Tukar­menukar (jual beli) antara barang­barang ribawi dalamjenis yang sama hendaklah dalam kualitas dan kuantitas yangsama (jumlah serta kadarnya sama). Di samping itu barangtersebut harus diserahkan pada saat transaksi jual beli.Misalnya, penukaran rupiah dengan rupiah dengan rupiahhendaklah Rp 1.000 dengan Rp 1.000, dan diserahkan ketikatransaksi, tidak boleh Rp 1.000 dengan Rp 8.000.

Jual beli antar barang­barang ribawi yang berlainan jenisdiperbolehkan dengan jumlah dan kadar yang berbeda dengansyarat barang tersebut diserahkan pada saat transaksi jual beli,seperti transaksi di bank­bank valuta asing, di mana mata uangdolar Amerika Serikat (US$) ditukar dengan rupiah atau mata

Page 7: Asatir Revolusi.blogspot.com 2015 01 Valas Sejarah Pengertian Dan

uang asing lainnya. Misalnya, Rp 8.000 dengan 1 dollarAmerika.

Konsekuensi yang muncul dari uraian diatas adalah uangtermasuk harta ribawi dan dalam memperjualbelikannya haruslah samajumlahnya ketika masih dalam satu macam dan satu jenis. Namun bilavalas yang dimaksud beda macamnya serta nila jual (valuation) yang adadi dalamnya juga berbeda walaupun dari satu jenis maka menggantidengan jumlah yang tidak sama tidak lagi menjadi syarat, justru bolehmemberikan lebih kepada yang lain. [10]

Praktek di lapangan membuktikan sistem nilai (value system)mayoritas negara di dunia menggunakan dolar sebagai penaksir (valuer).Sehingga pelunasan hutangnya pun menggunakan standar kurs yang adapada saat ini. Namun ketika terjadi transaksi ataupun pelunasan hutangdengan memakai dua mata uang dari dua negara yang berbeda, semisalrupiah dan dolar, maka tidak dituntut harus sama (mumatsalah) akantetapi yang diwajibkan hanya persamaan nominal yang terkandung.Sebaliknya ketika transaksi tersebut dalam satu macam mata uang,ketentuan mumatsalah harus selalu ada. Karena menurut hemat kami,semua mata uang itu adalah satu jenis, sedangkan perbedaan negaramerupakan representasi perbedaan macam mata uang.[11]

Menurut Imam Al­Jaziri dalam kitabnya[12], ada syarat­syaratkhusus yang harus dipenuhi dalam melakukan jual beli valas antara duamata uang yang berbeda. Syarat­syarat tersebut adalah sebagai berikut:

Kontan (khulul). Hukumnya tidak sah jual beli valas yang tidak kontan(tertunda).

Transaksi dilakukan dengan serah terima di tempat akadYakni serah terima valas dilakukan secara .(التقابض فى المجلس)langsung pada saat transaksi terjadi Berdasarkan dalil hadits diatas ( وال تبيعوا منها غائبا بناجز). Apabila kedua pihak berpisahsebelum menerima barang atau valas yang dijual, makatransaksi dianggap batal.

Apabila valuta atau mata uang yang dijual berasal dari matauang yang sama, seperti rupiah dengan rupiah, maka nilainyaharus sama. Maka tidak boleh menjual beli 50.000 rupiahdengan 55.000 rupiah Indonesia.

Syarat adanya taqabuq (serah terima) dalam transaksi diatasadalah pendapat para ulama yang mengatakan bahwa uang dihukumisebagai nuqud. Tetapi menurut pendapat ulama’ yang tidak menganggapbahwa mata uang tersebut sebagai nuqud maka boleh bertransaksi tanpa

Page 8: Asatir Revolusi.blogspot.com 2015 01 Valas Sejarah Pengertian Dan

bersyarat.[13]

Fatwa MUI Tentang ValasDalam fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia

(MUI) NO: 28/DSN­MUI/III/2002 tentang jual beli mata uang (al­sharf)menerangkan bahwa jual beli mata uang pada prinsipnya bolehdengan ketentuan sebagai berikut:[14]

1. Tidak untuk spekulasi (untung­untungan)2. Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga­jaga

(simpanan)3. Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis

maka nilainya harus sama dan secara tunai (at­taqabudh).4. Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai

tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dilakukan dansecara tunai.

Selain menjekaskan ketentuan­ketentuan tentang transaksi alas,MUI juga memberikan penjelasan tentang jenis transaksi valas yanghalal dan haram. Jenis transaksi tersebut adalah[15]:

1. Transaksi Spot, yaitu transaksi pembelian dan penjualanvaluta asing (valas) untuk penyerahan pada saat itu (overthe counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalamjangka waktu dua hari. Hukumnya adalah boleh, karenadianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap sebagaiproses penyelesaian yang tidak bisa dihindari منه) بد ال (مما dan merupakan transaksi internasional.

2. Transaksi Forward, yaitu transaksi pembelian dan penjualanvalas yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang dandiberlakukan untuk waktu yang akan datang, antara 2 x 24jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya adalah haram,karena harga yang digunakan adalah harga yangdiperjanjikan (muwa’adah) dan penyerahannya dilakukandi kemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahantersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati,kecuali dilakukan dalam bentuk forward agreement untukkebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah).

3. Transaksi Swap, yaitu suatu kontrak pembelian ataupenjualan valas dengan harga spot yang dikombinasikandengan pembelian antara penjualan valas yang samadengan harga forward. Hukumnya haram, karenamengandung unsur maisir (spekulasi).

4. Transaksi Option, yaitu kontrak untuk memperoleh hak

Page 9: Asatir Revolusi.blogspot.com 2015 01 Valas Sejarah Pengertian Dan

dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidakharus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada hargadan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu.Hukumnyaharam, karena mengandungunsur maisir (spekulasi).

[1] M. Cholil Nafis, “Mengenal Uang Kertas dalam Perspektif Islam”, NUOnline, diakses dari http://www.nu‐online.com, pada tanggal 23 Mei2013 Pukul 09.30 WIB.

[2] As‐Showi, “Hasiyah al‐Allamah As‐Showi ”, Juz III, Surabaya: Al‐Hidayah, 2003, hlm. 6.[3] Mudhor Nizar Al‐‘Any, Ahkâm al‐Taghayyur al‐Qimat al‐‘Umalât al‐

Naqdiyyah wa Asyariha fi Tasdîd al‐Qard, Ordon: Dar Nafais, 2001,hlm. 39.

[4] Pasar valuta asing, Wikipedia, diaksesdarihttp://www.id.wikipedia.org/wiki/Halamann: Pasar_valutaasing, Pada tanggal 29 Mei 2013, Pukul 10.00 WIB.

[5] M. Cholil Nafis, Op.Cit.[6] Malik Bin Anas Al‐Asbahi, Almudawwanah Al‐Kubra, Juz I, Beirut:

Darul kutub Al‐Ilmiyyah, tt., hlm. 292.[7] M. Cholil Nafis, Op.Cit.[8]

Wizarah al‐Awqâf wa al‐Syu’un al‐Islamiyah bi al‐Kuwait, al‐Mausu’ah al‐Fiqhiyah, Juz 12, cet. Kuwait : Wizarah al‐Awqâf al‐Kuwaitiyyah, tt., hlm. 56. Lihat pula dalam Abi Hasan ‘Ali bunMuhammad bin Habib al‐Mâwardi, al‐Hâwi al‐Kabîr, Juz 6, Beirut:Dar al‐Fikr, hlm. 93‐105.

[9] Wahbah az‐Zuhayli, Fiqh al‐Islami Wa Adillatuhu, Juz 4, Damaskus:Dar Al‐Fikr, 2000, hlm. 676.[10] Kumpulan Makalah Pon‐Pes Sirojuth Tholibin, Naqd Dan uang Kertas

Oleh LBM Pon‐Pes Lirboyo, Brabo: Pustaka PP. Sirbin Brabo, 2005,hlm. 2.

[11] Ibid[12] Abdurrahman Al‐Jaziri, Al‐fiqhu ‘Ala al‐Madzahib Al‐Arba’ah, Juz 2,hlm. 5050‐506.[13] Muhammad At‐Turmusi, Mauhibah Dzil Fadzl, Juz 4, Mesir:

Matba’ah Al‐‘Amirah Al‐Syarfiyyah, tt., Hlm. 29.[14] Majelis Ulama Indonesia, Fatwa Tentang Jual Beli Mata Uang (Al‐

Sharf), diaksesdarihttp://www.mui.or.id/mui_in/product_2/fatwa.php?id=36&pg=2,23 Mei 2013 Pukul 09.30 WIB.