asas kurikulum
TRANSCRIPT
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 1/27
BAB I
PENDAHULUAN
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
pendidikan. Tanpa kurikulum, proses pendidikan tidak akan berjalan mulus.
Kurikulum diperlukan sebagai salah satu komponen untuk menentukan tercapainya
tujuan pendidikan. Di dalam kurikulum terangkum berbagai kegiatan dan pola
pengajaran yang dapat menentukan arah proses pembelajaran. Itulah sebabnya,
menelaah dan mengkaji kurikulum merupakan suatu kewajiban bagi guru.
Berbagai pendapat mengenai kurikulum telah dikemukakan oleh para ahli
pendidikan. Dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang SNP dijelaskan bahwa kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (2007:3)
Senada dengan pengertian di atas, Oemar Hamalik (1990:32) menyatakan
bahwa kurikulum adalah suatu alat yang amat penting dalam rangka merealisasi dan
mencapai tujuan pendidikan sekolah. Dalam arti luas kurikulum dapat diartikan
sesuatu yang dapat mempengaruhi siswa, baik dalam lingkungan sekolah maupun
luar sekolah. Namun, kurikulum haruslah direncanakan agar pengaruhnya terhadap
siswa benar-benar dapat diamati dan diukur hasilnya. Adapun hasil–hasil belajar
tersebut haruslah sesuai dengan tujuan pendidikan yang diinginkan, sejalan dengan
nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, relevan dengan kebutuhan sosial ekonomi
dan sosial budaya masyarakat, sesuai dengan tuntutan minat, kebutuhan dan
kemampuan para siswa sendiri, serta sejalan dengan dengan proses belajar para
siswa yang menempuh kegiatan-kegiatan kurikulum.
Sementara itu ,Oliver dalam Oliva (1982: 7-8) menyamakan kurikulum
dengan program pendidikan, dan membaginya ke dalam empat elemen dasar, yaitu:
(1) program studi, (2) program pengalaman, (3) program pelayanan, dan (4)
kurikulum tersembunyi. Kurikulum tersebunyi menurut Oliver adalah nilai-nilai
yang diajukan sekolah, perhatian dari guru, tingkat antusiasme para guru, dan iklim
fisik serta sosial di sekolah.
1
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 2/27
Soedijarto mengemukakan bahwa kurikulum adalah segala pengalaman dan
kegiatan belajar yang direncanakan, diorganisasikan untuk ditaati para siswa untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah diterapkan untuk suatu lembaga pendidikan.
Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa kurikulum merupakan
seperangkat pelajaran yang harus diberikan kepada siswa dengan metode tertentu
dan pengalaman belajar yang relevan dengan tujuan pembelajaran di bawah
tanggung jawab sekolah. Kurikulum merupakan keseluruhan hasil belajar yang
direncanakan dan di bawah tanggung jawab sekolah. Kurikulum tidak sekadar
mempersoalkan sesuatu yang diajarkan, tetapi menyangkut pula bagaimana sebuah
mata pelajaran diajarkan, diorganisasikan menjadi pengalaman bermakna bagi
siswa.
Kurikulum mengalami perubahan sesuai dengan berkembangnya zaman. Di
Indonesia, kurikulum sudah mengalami perubahan beberapa kali. Kurikulum di
Indonesia diberi nama sesuai dengan tahun mulai berlakunya. Misalnya kurikulum
1975, 1984, 1994, 2004, dan yang termutakhir adalah kurikulum 2006 yang juga
disebut KTSP.
Mulyasa, (2007: 8) mengatakan bahwa KTSP adalah kurikulum yang
dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah,
karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik
peserta didik. KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum ini dikembangkan
berdasarkan Standar isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar dalam Standar Isi merupakan penyempurnaan dari SK dan KD
dalam KBK.
Implementasi KTSP sangat dipengaruhi oleh guru sebagai ujung tombak
pelaksana kurikulum. Sebaik apa pun kurikulum, tidak akan dapat dilaksanakan
tanpa adanya kemampuan guru dalam memahami dan menerapkannya dalam
pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, guru harus mampu mengembangkan KTSP
dengan mempertimbangkan potensi sekolah, karakteristik sekolah, sosial budaya
masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik. Di samping itu, dalam
mengembangkan KTSP, guru harus memperhatikan asas-asas kurikulum agar KTSP
2
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 3/27
sesuai dengan asas-asas yang dijadikan dasar dalam pengembangan kurikulum
secara umum. Adapun asas-asas kurikulum akan dijelaskan pada bagian berikut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asas-Asas Kurikulum
3
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 4/27
Guru, sebagai pengembang kurikulum dalam skala mikro, perlu
memahami kurikulum dan asas-asas yang mendasarinya. Nasution (2008:11-14)
menjelaskan bahwa ada empat asas yang mendasari pengembangan kurikulum.
Keempat asas tersebut adalah:
1. Asas Filosofis
Sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi manusia yang “baik”.
Faktor “baik” tidak hanya ditentukan oleh nilai-nilai, cita-cita, atau filsafat yang
dianut sebuah negara, tetapi juga oleh guru, orang tua, masyarakat, bahkan dunia.
Kurikulum mempunyai hubungan yang erat dengan filsafat suatu bangsa, terutama
dalam menentukan manusia yang dicita-citakan sebagai tujuan yang harus dicapai
melalui pendidikan formal. Kurikulum yang dikembangkan harus mampu menjamin
terwujudnya tujuan pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
Jadi, asas filosofis berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai
dengan filsafat negara. Perbedaan filsafat suatu negara menimbulkan implikasi yang
berbeda di dalam merumuskan tujuan pendidikan, menentukan bahan pelajaran dan
tata cara mengajarkan, serta menentukan cara-cara evaluasi yang ditempuh. Apabila
pemerintah bertukar, tujuan pendidikan akan berubah sama sekali. Di Indonesia,
penyusunan, pengembangan, dan pelaksanaan kurikulum harus memperhatikan
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Garis-Garis Besar Haluan Negara
sebagai landasan filosofis negara.
Mengapa filsafat sangat diperlukan dalam dunia pendidikan? Menurut
Nasution (2008: 28), filsafat besar manfaatnya bagi kurikulum, yakni:
• filsafat pendidikan menentukan arah ke mana anak-anak harus dibimbing.
Sekolah ialah suatu lembaga yang didirikan oleh masyarakat untuk mendidik
anak menjadi manusia dan warga negara yang dicita-citakan oleh masyarakat
itu. Jadi, filsafat menentukan tujuan pendidikan.
• dengan adanya tujuan pendidikan ada gambaran yang jelas tentang hasil
pendidikan yang harus dicapai, manusia yang bagaimana yang harus dibentuk.
• filsafat juga menentukan cara dan proses yang harus dijalankan untuk
mencapai tujuan itu.
4
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 5/27
• filsafat memberikan kebulatan kepada usaha pendidikan, sehingga tidak
lepas-lepas. Dengan demikian terdapat kontinuitas dalam perkembangan anak.• tujuan pendidikan memberikan petunjuk apa yang harus dinilai dan hingga
mana tujuan itu telah tercapai.
• tujuan pendidikan memberi motivasi dalam proses belajar-mengajar, bila
jelas diketahui apa yang ingin dicapai.
2. Asas Psikologi Anak dan Psikologi Belajar
a) Psikologi Anak Sekolah didirikan untuk anak, untuk kepentingan anak, yakni menciptakan
situasi-situasi yang memungkinkan anak dapat belajar mengembangkan
bakatnya. Selama berabad-abad, anak tidak dipandang sebagai manusia yang
lain daripada orang dewasa. Hal ini tampak dari kurikulum yang mengutamakan
bahan, sedangkan anak “dipaksa” menyesuaikan diri dengan bahan tersebut
dengan segala kesulitannya. Padahal anak mempunyai kebutuhan sendiri sesuai
dengan perkembangannya. Pada permulaan abad ke -20, anak kian mendapat
perhatian menjadi salah satu asas dalam pengembangan kurikulum. Kemudian
muncullah aliran progresif, yakni kurikulum yang semata-mata didasarkan atas
minat dan perkembangan anak (child centered curiculum). Kurikulum ini dapat
diapandang sebagai reaksi terhadap kurikulum yang diperlukan orang dewasa
tanpa menghiraukan kebutuhan anak.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dlam pengembangan kurikulum
adalah:
• Anak bukan miniatur orang dewasa
• Fungsi sekolah di antaranya mengembangkan pribadi anak
seutuhnya.
• Faktor anak harus benar-benar diperhatikan dalam pengembangan
kurikulum
• Anak harus menjadi pusat pendidikan/sebagai subjek belajar dan
bukan objek belajar.
5
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 6/27
• Tiap anak unik, mempunyai ciri-ciri tersendiri, lain dari yang lain.
Kurikulum hendaknya mempertimbangkan keunikan anak agar ia sedapatmungkin berkembang sesuai dengan bakatnya.
• Walaupun tiap anak berbeda dari yang lain, banyak pula persamaan
di antara mereka. Maka sebagian dari kurikulum dapat sama bagi semua.
b) Psikologi Belajar
Pendidikan di sekolah diberikan dnegan kepercayaan dan keyakinan
bahwa anak-anak dapat dididik, dpat dipengaruhi kelakuannya. Anak-anak
dapat belajar, dapat menguasai sejumlah pengetahuan, mengubah sikapnya,
menerima norma-norma, menguasai sejumlah keterampilan. Soal yang penting
ialah: bagaimana anak itu belajar? Kalau kita tahu betul bagaimana proses
belajar berlangsung, dalam keadaan yang bagaimana belajar itu memberikan
hasil sebaik-baiknya, maka kurikulum dapat direncanakan dan dilaksanakan
dengan cara seefektif-efektifnya.
Oleh sebab belajar itu ternyata suatu proses yang pelik dan kompleks,
timbullah berbagai teori belajar yang menunjukkan ketidaksesuaian satu sama
lain. Pada umumnya tiap teori mengandung kebenaran. Akan tetapi tidak
memberikan gambaran tentang keseluruhan prooses belajar. Jadi, yang
mencakup segala gejala belajar dari yang sederhana sampai yang paling pelik.
Dengan demikian, teori belajar dijadikan dasar pertimbangan dalam
pengembangan kurikulum.
Pentingnya penguasaan psikologi belajar dalam pengembangan kurikulum
antara lain diperlukan dalam hal:
• seleksi dan organisasi bahan pelajaran
• menentukan kegiatan belajar mengajar yang paling serasi
• merencanakan kondisi belajar yang optimal agar tujuan belajar
tercapai. (Nasution, 2008:57)
3. Asas Sosiologis
6
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 7/27
Anak tidak hidup sendiri terisolasi dari manusia lain. Ia selalu hidup dalam
suatu masyarakat. Di situ, ia harus memenuhi tugas-tugas yang harus dilakukannya
dengan penuh tanggung jawab, baik sebagai anak maupun sebagai orang dewasa
kelak. Ia banyak menerima jasa dari masyarakat dan ia sebaliknya harus
menyumbangkan baktinya bagi kemajuan masyarakat.
Tiap masyarakat mempunyai norma-norma, adat kebiasaan yang harus
dikenal dan diwujudkan anak dalam pribadinya, lalu dinyatakannya dalam
kelakuan. Tiap masyarakat berlainan corak nilai-nilai yang dianutnya. Tiap anak
akan berbeda latar belakang kebudayaanya. Perbedaan ini harus dipertimbangkan
dalam kurikulum. Selain itu, perubahan masyarakat akibat perkembangan iptek
merupakan faktor yang benar-benar harus dipertimbangkan dalam pengembangan
kurikulum. Karena masyarakat merupakan faktor penting dalam pengembangan
kurikulum, masyarakat dijadikan salah satu asas
4. Asas Organisatoris
Asas ini berkenaan dengan masalah bagaimana bahan pelajaran akan
disajikan. Apakah dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah, ataukah
diusahakan adanya hubungan antara pelajaran yang diberikan, misalnya dalam
bentuk broad field atau bidang studi seperti IPA, IPS, Bahasa, dan lain-lain.
Ataukah diusahakan hubungan secara lebih mendalam dengan menghapuskan
segala batas-batas mata pelajaran (dalam bentuk kurikulum terpadu). Penganut ilmu
jiwa asosiasi akan memilih bentuk organisasi kurikulum yang berpusat pada mata
pelajaran, sedangkan penganut ilmu jiwa gestalt akan cenderung memilih
kurikulum terpadu.
B. Landasan Pengembangan Kurikulum
Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan empat landasan utama
dalam pengembangan kurikulum, yaitu: (1) filosofis; (2) psikologis; (3) sosial-
budaya; dan (4) ilmu pengetahuan dan teknologi. Tapi sebelum uraian tentang
7
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 8/27
landasan pengembangan kurikulum dari Nana Syaodih Sukmadinata kita lihat
faktor-faktor pengembangan kurikulum
• Filosofi
merupakan konseptual dan ideal Sasaran pendidikan (tujuannya?)
Proses pendidikan (bagaimana caranya?) mendidik-siswa (siapa peserta didik,
siapa pendidik?)
• PSIKOLOGIS
- Rencana belajar untuk pengalaman
- Perkembangan siswa
- Karakteristik siswa
- Metode belajar-mengajar
• Sosial Budaya
dalam hal ini masyarakat (siswa, keluarga, masyarakat umum) merupakan
sesuatu yang nyata Perubahan tata nilai Perubahan tuntutan kehidupan
Perubahan tuntutan kerja
• Ilmu Dan Teknologi
Arahnya bahwa pendidikan tidak hanya untuk sekarang tetapi untuk masa
depan Teori baru Teknologi baru Menurut Hansiswany Kamarga dalam
Landasan Dan Prinsip Pengembangan Kurikulum
8
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 9/27
1. Landasan Filosofis
Filsafat memegang peranan penting dalam pengembangan kuikulum. Sama
halnya seperti dalam Filsafat Pendidikan, kita dikenalkan pada berbagai aliran
filsafat, seperti : perenialisme, essensialisme, eksistesialisme, progresivisme, dan
rekonstruktivisme. Dalam pengembangan kurikulum berlandaskan pada aliran-
aliran filsafat tertentu, sehingga akan mewarnai terhadap konsep dan implementasi
kurikulum yang dikembangkan.Hubungan Antara Filsafat Dengan Filsafat Pendidikan
• Donald Butler (1957), filsafat memberikan arah & metodologi terhadap
praktek pendidikan; praktek pendidikan memberikan bahan bagi pertimbangan
filsafat
• Brubacher (1950), mengemukakan 4 pandangan tentang hubungan ini :
• Filsafat merupakan dasar utama dalam filsafat pendidikan
• Filsafat merupakan bunga, bukan akar pendidikan
• Filsafat pendidikan berdiri sendiri sebagai disiplin yang mungkin memberi
keuntungan dari kontak dengan filsafat, tetapi kontak tersebut tidak penting
• Filsafat dan teori pendidikan menjadi satu
• John Dewey, filsafat dan filsafat pendidikan adalah sama, seperti
pendidikan sama dengan kehidupan
9
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 10/27
Dengan merujuk kepada pemikiran Ella Yulaelawati (2003), di bawah ini
diuraikan tentang isi dari-dari masing-masing aliran filsafat, kaitannya dengan
pengembangan kurikulum.
• Perenialisme lebih menekankan pada keabadian, keidealan, kebenaran dan
keindahan dari pada warisan budaya dan dampak sosial tertentu. Pengetahuan
dianggap lebih penting dan kurang memperhatikan kegiatan sehari-hari.
Pendidikan yang menganut faham ini menekankan pada kebenaran absolut ,
kebenaran universal yang tidak terikat pada tempat dan waktu. Aliran ini lebih
berorientasi ke masa lalu
• Essensialisme menekankan pentingnya pewarisan budaya dan pemberian
pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik agar dapat menjadi anggota
masyarakat yang berguna. Matematika, sains dan mata pelajaran lainnya
dianggap sebagai dasar-dasar substansi kurikulum yang berharga untuk hidup di
masyarakat. Sama halnya dengan perenialisme, essesialisme juga lebih
berorientasi pada masa lalu.
• Eksistensialisme menekankan pada individu sebagai sumber pengetahuan
tentang hidup dan makna. Untuk memahami kehidupan seseorang mesti
memahami dirinya sendiri. Aliran ini mempertanyakan : bagaimana saya hidup
di dunia ? Apa pengalaman itu ?
• Progresivisme menekankan pada pentingnya melayani perbedaan individual,
berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman belajar dan proses.
Progresivisme merupakan landasan bagi pengembangan belajar peserta didik
aktif.
• Rekonstruktivisme merupakan elaborasi lanjut dari aliran progresivisme.
Pada rekonstruktivisme, peradaban manusia masa depan sangat ditekankan. Di
samping menekankan tentang perbedaan individual seperti pada progresivisme,
rekonstruktivisme lebih jauh menekankan tentang pemecahan masalah, berfikir
kritis dan sejenisnya. Aliran ini akan mempertanyakan untuk apa berfikir kritis,
memecahkan masalah, dan melakukan sesuatu ? Penganut aliran ini
menekankan pada hasil belajar dari pada proses.
10
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 11/27
Aliran Filsafat Perenialisme, Essensialisme, Eksistensialisme merupakan
aliran filsafat yang mendasari terhadap pengembangan Model Kurikulum Subjek-
Akademis. Sedangkan, filsafat progresivisme memberikan dasar bagi
pengembangan Model Kurikulum Pendidikan Pribadi. Sementara, filsafat
rekonstruktivisme banyak diterapkan dalam pengembangan Model Kurikulum
Interaksional. Masing-masing aliran filsafat pasti memiliki kelemahan dan
keunggulan tersendiri. Oleh karena itu, dalam praktek pengembangan kurikulum,
penerapan aliran filsafat cenderung dilakukan secara eklektif untuk lebih
mengkompromikan dan mengakomodasikan berbagai kepentingan yang terkait
dengan pendidikan.
2. Landasan Psikologis
Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan bahwa minimal
terdapat dua bidang psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum yaitu (1)
psikologi perkembangan dan (2) psikologi belajar. Psikologi perkembangan
merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan dengan
perkembangannya. Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang hakekat
perkembangan, pentahapan perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas
perkembangan individu, serta hal-hal lainnya yang berhubungan perkembangan
individu, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan
mendasari pengembangan kurikulum. Psikologi belajar merupakan ilmu yang
mempelajari tentang perilaku individu dalam konteks belajar. Psikologi belajar
mengkaji tentang hakekat belajar dan teori-teori belajar, serta berbagai aspek
perilaku individu lainnya dalam belajar, yang semuanya dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangans ekaligus mendasar pengembangankurikulum.
Masih berkenaan dengan landasan psikologis, Ella Yulaelawati
memaparkan teori-teori psikologi yang mendasari Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Dengan mengutip pemikiran Spencer, Ella Yulaelawati mengemukakan pengertian
kompetensi bahwa kompetensi merupakan “karakteristik mendasar dari seseorang
11
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 12/27
yang merupakan hubungan kausal dengan referensi kriteria yang efektif dan atau
penampilan yang terbaik dalam pekerjaan pada suatu situasi“.
Selanjutnya,dikemukakan pulatentang 5 tipe kompetensi,yaitu:
• motif; sesuatu yang dimiliki seseorang untuk berfikir secara konsisten atau
keinginan untuk melakukansuatuaksi
• bawaan; yaitu karakteristik fisik yang merespons secara konsisten berbagai
situasi atau informasi. yaitu; tingkahlaku, nilai atau image seseorang;
• pengetahuan; yaitu informasi khusus yang dimiliki seseorang; dan
• keterampilan; yaitu kemampuan melakukan tugas secara fisik maupun
mental.
Keterampilan dan pengetahuan cenderung lebih tampak pada permukaan
ciri-ciri seseorang, sedangkan konsep diri, bawaan dan motif lebih tersembunyi dan
lebih mendalam serta merupakan pusat kepribadian seseorang. Kompetensi
permukaan (pengetahuan dan keterampilan) lebih mudah dikembangkan. Pelatihan
merupakan hal tepat untuk menjamin kemampuan ini. Sebaliknya, kompetensi
bawaan dan motif jauh lebih sulit untuk dikenali dan dikembangkan.
3. Landasan Sosial-Budaya
Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan. Sebagai
suatu rancangan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Kita
maklumi bahwa pendidikan merupakan usaha mempersiapkan peserta didik untuk
terjun ke lingkungan masyarakat. Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan
semata, namun memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta nilai-nilai untuk
hidup, bekerja dan mencapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat. Peserta
didik berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan baik formal maupun
informal dalam lingkungan masyarakat dan diarahkan bagi kehidupan masyarakat
pula. Kehidupan masyarakat, dengan segala karakteristik dan kekayaan budayanya
menjadi landasan dan sekaligus acuan bagi pendidikan. Dengan pendidikan, kita
mengharapkan melalui pendidikan dapat lebih mengerti dan mampu membangun
kehidupan masyakatnya. Oleh karena itu, tujuan, isi, maupun proses pendidikan
harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik, kekayaan dan
12
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 13/27
perkembangan yang ada di masyakarakat. Karena setiap lingkungan masyarakat
masing-masing memiliki sistem-sosial budaya tersendiri yang mengatur pola
kehidupan dan pola hubungan antar anggota masyarakat. Salah satu aspek penting
dalam sistem sosial budaya adalah tatanan nilai-nilai yang mengatur cara
berkehidupan dan berperilaku para warga masyarakat. Nilai-nilai tersebut dapat
bersumber dari agama, budaya, politik atau segi-segikehidupanlainnya.
Israel Scheffer (Nana Syaodih Sukamdinata, 1997) mengemukakan bahwa
melalui pendidikan manusia mengenal peradaban masa lalu, turut serta dalam
peradaban sekarang dan membuat peradaban masa yang akan datang.
4. Landasan Ilmu PengetahuandanTeknologi
Pada awalnya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia
masih relatif sederhana, namun sejak abad pertengahan mengalami perkembangan
yang pesat. Berbagai penemuan teori-teori baru terus berlangsung hingga saat ini
dan dipastikan kedepannya akan terus semakin berkembang. Dalam abad
pengetahuan sekarang ini, diperlukan masyarakat yang berpengetahuan dengan
standar mutu yang tinggi. Sifat pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai
masyarakat sangat beragam dan canggih, sehingga diperlukan kurikulum yang
disertai dengan kemampuan meta-kognisi dan kompetensi untuk berfikir dan belajar
bagaimana belajar (learning to learn) dalam mengakses, memilih dan menilai
pengetahuan, serta mengatasi siatuasi yang ambigu dan antisipatif terhadap
ketidakpastian karena berbagai penemuan teknologi baru terus berkembang.
Perkembangan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, terutama dalam
bidang transportasi dan komunikasi telah mampu merubah tatanan kehidupan
manusia. Oleh karena itu, kurikulum seyogyanya arahnya bersifat tidak hanya untuk
sekarang tetapi untuk masa depan dapat mengakomodir dan mengantisipasi laju
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga peserta didik dapat
mengimbangi dan sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk kepentingan bersama, kepnetingan sendiri dan kelangsungan hidup manusia.
13
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 14/27
C. Selayang Pandang Perjalanan Kurikulum Nasional
Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan
nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968,
1975, 1984, 1994, dan direncanakan pada tahun 2004. Perubahan tersebut
merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial
budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab,
kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara
dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua
kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan
UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta
pendekatan dalam merealisasikannya.
1. Kurikulum 1968 dan sebelumnya
Awalnya pada tahun 1947, kurikulum saat itu diberi nama Rentjana
Pelajaran 1947 . Pada saat itu, kurikulum pendidikan di Indonesia masih
dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang, sehingga hanya
meneruskan yang pernah digunakan sebelumnya. Rentjana Pelajaran 1947 boleh
dikatakan sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda. Karena suasana
kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang merebut kemerdekaan
maka pendidikan sebagai development conformism lebih menekankan pada
pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar
dengan bangsa lain di muka bumi ini.
Setelah Rentjana Pelajaran 1947 , pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia
mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini diberi nama Rentjana Pelajaran
Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan
nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa
setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan
dengan kehidupan sehari-hari.
14
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 15/27
Usai tahun 1952, menjelang tahun 1964, pemerintah kembali
menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia. Kali ini diberi nama Rentjana
Pendidikan 1964. Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari
kurikulum ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat
mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga
pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana (Hamalik, 2004), yaitu
pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan, dan jasmani.
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu
dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana
menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan
ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat
jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti,
dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi
kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
2. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968 menggunakan
pendekatan-pendekatan di antaranya sebagai berikut.
• Berorientasi pada tujuan
• Menganut pendekatan integrative dalam arti bahwa setiap pelajaran
memiliki arti dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan
yang lebih integratif.
• Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu.
• Menganut pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan Prosedur
Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Sistem yang senantiasa mengarah
kepada tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam
bentuk tingkah laku siswa.
15
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 16/27
• Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus
respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill ).Kurikulum 1975 hingga menjelang tahun 1983 dianggap sudah tidak
mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Bahkan sidang umum MPR 1983 yang produknya tertuang dalam GBHN
1983 menyiratakan keputusan politik yang menghendaki perubahan kurikulum dari
kurikulum 1975 ke kurikulum 1984. Karena itulah pada tahun 1984 pemerintah
menetapkan pergantian kurikulum 1975 oleh kurikulum 1984.
3. Kurikulum 1984
Secara umum dasar perubahan kurikulum 1975 ke kurikulum 1984 di
antaranya adalah sebagai berikut.
• Terdapat beberapa unsur dalam GBHN 1983 yang belum tertampung ke
dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah
• Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi
dengan kemampuan anak didik
• Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan pelaksanaannya di
sekolah
• Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap
jenjang.
• Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) sebagai bidang
pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari tingkat kanak-kanak sampai sekolah
menengah tingkat atas termasuk Pendidikan Luar Sekolah.
• Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk memenuhi kebutuhan
perkembangan lapangan kerja.
Atas dasar perkembangan itu maka menjelang tahun 1983 antara
kebutuhan atau tuntutan masyarakat dan ilmu pengetahuan/teknologi terhadap
pendidikan dalam kurikulum 1975 dianggap tidak sesuai lagi, oleh karena itu
diperlukan perubahan kurikulum. Kurikulum 1984 tampil sebagai perbaikan atau
revisi terhadap kurikulum 1975. Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
16
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 17/27
• Berorientasi kepada tujuan instruksional. Didasari oleh pandangan bahwa
pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu belajar yang sangatterbatas di sekolah harus benar-benar fungsional dan efektif. Oleh karena itu,
sebelum memilih atau menentukan bahan ajar, yang pertama harus dirumuskan
adalah tujuan apa yang harus dicapai siswa.
• Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar
siswa aktif (CBSA). CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual,
dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara
maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
• Materi pelajaran dikemas dengan nenggunakan pendekatan spiral. Spiral
adalah pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan
kedalaman dan keluasan materi pelajaran. Semakin tinggi kelas dan jenjang
sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yang diberikan.
• Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Konsep-
konsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, baru
kemudian diberikan latihan setelah mengerti. Untuk menunjang pengertian alat
peraga sebagai media digunakan untuk membantu siswa memahami konsep
yang dipelajarinya.
• Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa.
Pemberian materi pelajaran berdasarkan tingkat kematangan mental siswa dan
penyajian pada jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret,
semikonkret, semiabstrak, dan abstrak dengan menggunakan pendekatan
induktif dari contoh-contoh ke kesimpulan. Dari yang mudah menuju ke sukar
dan dari sederhana menuju ke kompleks.
• Menggunakan pendekatan keterampilan proses. Keterampilan proses adalah
pendekatan belajat mengajar yang memberi tekanan kepada proses
pembentukkan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan
perolehannya. Pendekatan keterampilan proses diupayakan dilakukan secara
efektif dan efesien dalam mencapai tujuan pelajaran.
17
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 18/27
4. Kurikulum 1994
Pada kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 1984, proses pembelajaran
menekankan pada pola pengajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar
dengan kurang memperhatikan muatan (isi) pelajaran. Hal ini terjadi karena
berkesesuaian suasan pendidikan di LPTK (lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan) pun lebih mengutamakan teori tentang proses belajar mengajar.
Akibatnya, pada saat itu dibentuklah Tim Basic Science yang salah satu tugasnya
ikut mengembangkan kurikulum di sekolah. Tim ini memandang bahwa materi (isi)
pelajaran harus diberikan cukup banyak kepada siswa, sehingga siswa selesai
mengikuti pelajaran pada periode tertentu akan mendapatkan materi pelajaran yang
cukup banyak.
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan
dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran,
yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem
caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan
dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran
cukup banyak.
Terdapat ciri-ciri yang menonjol dari pemberlakuan kurikulum 1994, di
antaranya sebagai berikut.
• Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan
• Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup
padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi)
• Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem
kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat
kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran
sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar.
• Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan
strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan
sosial. Dalam mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal yang
18
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 19/27
mengarah kepada jawaban konvergen, divergen (terbuka, dimungkinkan lebih
dari satu jawaban), dan penyelidikan.
• Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan
kekhasan konsep/pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa, sehingga
diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada
pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan
menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.
• Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah
ke hal yang sulit, dan dari hal yang sederhana ke hal yang komplek.
• Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk
pemantapan pemahaman siswa.
Selama dilaksanakannya kurikulum 1994 muncul beberapa permasalahan,
terutama sebagai akibat dari kecenderungan kepada pendekatan penguasaan materi
(content oriented), di antaranya sebagai berikut.
• Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan
banyaknya materi/substansi setiap mata pelajaran
• Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan
tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang
terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.
Permasalahan di atas terasa saat berlangsungnya pelaksanaan kurikulum
1994. Hal ini mendorong para pembuat kebijakan untuk menyempurnakan
kurikulum tersebut. Salah satu upaya penyempurnaan itu diberlakukannya
Suplemen Kurikulum 1994. Penyempurnaan tersebut dilakukan dengan tetap
mempertimbangkan prinsip penyempurnaan kurikulum, yaitu
• Penyempurnaan kurikulum secara terus menerus sebagai upaya
menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta tuntutan kebutuhan masyarakat.
• Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk mendapatkan proporsi yang
tepat antara tujuan yang ingin dicapai dengan beban belajar, potensi siswa, dan
keadaan lingkungan serta sarana pendukungnya.
19
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 20/27
• Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk memperoleh kebenaran
substansi materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa.• Penyempurnaan kurikulum mempertimbangkan berbagai aspek terkait,
seperti tujuan materi, pembelajaran, evaluasi, dan sarana/prasarana termasuk
buku pelajaran.
• Penyempurnaan kurikulum tidak mempersulit guru dalam
mengimplementasikannya dan tetap dapat menggunakan buku pelajaran dan
sarana prasarana pendidikan lainnya yang tersedia di sekolah
•Penyempurnaan kurikulum 1994 di pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan bertahap, yaitu tahap penyempurnaan jangka pendek dan
penyempurnaan jangka panjang.
e. Kurikulum Berbasis Kompetensi – Versi Tahun 2002 dan 2004
Usaha pemerintah maupun pihak swasta dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan terutama meningkatkan hasil belajar siswa dalam berbagai mata
pelajaran terus menerus dilakukan, seperti penyempurnaan kurikulum, materi
pelajaran, dan proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Soejadi (1994:36), khususnya dalam mata pelajaran matematika mengatakan bahwa
kegiatan pembelajaran matematika di jenjang persekolahan merupakan suatu
kegiatan yang harus dikaji terus menerus dan jika perlu diperbaharui agar dapat
sesuai dengan kemampuan murid serta tuntutan lingkungan.
Implementasi pendidikan di sekolah mengacu pada seperangkat
kurikulum. Salah satu bentuk inovasi yang dikembangkan pemerintah guna
meningkatkan mutu pendidikan adalah melakukan inovasi di bidang kurikulum.
Kurikulum 1994 perlu disempurnakan lagai sebagai respon terhadap perubahan
struktural dalam pemerintahan dari sentralistik menjadi desentralistik sebagai
konsekuensi logis dilaksanakannya UU No. 22 dan 25 tahun 1999 tentang Otonomi
Daerah.
Kurikukum yang dikembangkan saat ini diberi nama Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengembangan
kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan
20
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 21/27
standar performance yang telah ditetapkan. Competency Based Education is
education geared toward preparing indivisuals to perform identified competencies
(Scharg dalam Hamalik, 2000: 89). Hal ini mengandung arti bahwa pendidikan
mengacu pada upaya penyiapan individu yang mampu melakukan perangkat
kompetensi yang telah ditentukan. Implikasinya adalah perlu dikembangkan suatu
kurikulum berbasis kompetensi sebagai pedoman pembelajaran.
Sejalan dengan visi pendidikan yang mengarahkan pada dua
pengembangan, yaitu untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan kebutuhan masa
datang, maka pendidikan di sekolah dititipi seperangkat misi dalam bentuk paket-
paket kompetensi.
Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar
yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan berpikir dan
bertindak secara konsisten dan terus menerus dapat memungkinkan seseorang untuk
menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai
dasar untuk melakukan sesuatu (Puskur, 2002a). Dasar pemikiran untuk
menggunakan konsep kompetensi dalam kurikulum adalah sebagai berikut.
• Kompetensi berkenaan dengan kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam
berbagai konteks.
• Kompetensi menjelaskan pengalaman belajar yang dilalui siswa untuk
menjadi kompeten.
• Kompeten merupakan hasil belajar (learning outcomes) yang menjelaskan
hal-hal yang dilakukan siswa setelah melalui proses pembelajaran.
• Kehandalan kemampuan siswa melakukan sesuatu harus didefinisikan
secara jelas dan luas dalam suatu standar yang dapat dicapai melalui kinerja
yang dapat diukur.
(Puskur, 2002a).
Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan perangkat rencana dan
pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa,
penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan
dalam pengembangan kurikulum sekolah. Kurikulum Berbasis Kompetensi
21
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 22/27
berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta
didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (2) keberagaman
yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya
(Puskur, 2002a).
Rumusan kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan
pernyataan apa yang diharapkan dapat diketahui, disikapi, atau dilakukan siswa
dalam setiap tingkatan kelas dan sekolah dan sekaligus menggambarkan kemajuan
siswa yang dicapai secara bertahap dan berkelanjutan untuk menjadi kompeten.
Suatu program pendidikan berbasis kompetensi harus mengandung tiga
unsur pokok, yaitu:
• pemilihan kompetensi yang sesuai;
• spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan
pencapaian kompetensi;
• pengembangan sistem pembelajaran.
Kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual
maupun klasikal.
• Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
• Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode
yang bervariasi.
• Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur edukatif.
• Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
(Puskur, 2002a).
Struktur kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam suatu
mata pelajaran memuat rincian kompetensi (kemampuan) dasar mata pelajaran itu
dan sikap yang diharapkan dimiliki siswa. Mari kita lihat contohnya dalam mata
22
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 23/27
pelajaran matematika, Kompetensi dasar matematika merupakan pernyataan
minimal atau memadai tentang pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai
yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah siswa
menyelesaikan suatu aspek atau subaspek mata pelajaran matematika.
(Puskur, 2002b).
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika merupakan gambaran
kompetensi yang seharusnya dipahami, diketahui, dan dilakukan siswa sebagai hasil
pembelajaran mata pelajaran matematika. Kompetensi dasar tersebut dirumuskan
untuk mencapai keterampilan (kecakapan) matematika yang mencakup kemampuan
penalaran, komunikasi, pemecahan masalah, dan memiliki sikap menghargai
kegunaan matematika.
Struktur kompetensi dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi ini dirinci
dalam komponen aspek, kelas dan semester. Keterampilan dan pengetahuan dalam
setiap mata pelajaran, disusun dan dibagi menurut aspek dari mata pelajaran
tersebut.
Pernyataan hasil belajar ditetapkan untuk setiap aspek rumpun pelajaran
pada setiap level. Perumusan hasil belajar adalah untuk menjawab pertanyaan,
“Apa yang harus siswa ketahui dan mampu lakukan sebagai hasil belajar mereka
pada level ini?”. Hasil belajar mencerminkan keluasan, kedalaman, dan
kompleksitas kurikulum dinyatakan dengan kata kerja yang dapat diukur dengan
berbagai teknik penilaian.
Setiap hasil belajar memiliki seperangkat indikator. Perumusan indikator
adalah untuk menjawab pertanyaan, “Bagaimana kita mengetahui bahwa siswa
telah mencapai hasil belajar yang diharapkan?”. Guru akan menggunakan indikator
sebagai dasar untuk menilai apakah siswa telah mencapai hasil belajar seperti yang
diharapkan. Indikator bukan berarti dirumuskan dengan rentang yang sempit, yaitu
tidak dimaksudkan untuk membatasi berbagai aktivitas pembelajaran siswa, juga
tidak dimaksudkan untuk menentukan bagaimana guru melakukan penilaian.
Misalkan, jika indikator menyatakan bahwa siswa mampu menjelaskan konsep atau
23
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 24/27
gagasan tertentu, maka ini dapat ditunjukkan dengan kegiatan menulis, presentasi,
atau melalui kinerja atau melakukan tugas lainnya.
5. Kurikulum Berbasis Kompetensi – Versi KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan)
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan.
Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9
tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga
agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan
relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan
tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan
efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis
sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan
Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan
delapan standar nasional pendidikan, yaitu: (1) standar isi, (2)standar proses,
(3)standar kompetensi lulusan, (4)standar pendidik dan tenaga kependidikan,
(5)standar sarana dan prasarana, (6)standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan (7) standar penilaian pendidikan.
Kurikulum dipahami sebagai seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu, maka dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005, pemerintah telah menggiring pelaku pendidikan untuk mengimplementasikan
kurikulum dalam bentuk kurikulum tingkat satuan pendidikan, yaitu kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan.
24
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 25/27
Secara substansial, pemberlakuan (baca: penamaan) Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) lebih kepada mengimplementasikan regulasi yang ada,
yaitu PP No. 19/2005. Akan tetapi, esensi isi dan arah pengembangan pembelajaran
tetap masih bercirikan tercapainya paket-paket kompetensi (dan bukan pada tuntas
tidaknya sebuah subject matter ), yaitu:
• Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual
maupun klasikal.
• Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
• Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode
yang bervariasi.
• Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur edukatif.
• Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
Terdapat perbedaan mendasar dibandingkan dengan kurikulum berbasis
kompetensi sebelumnya (versi 2002 dan 2004), bahwa sekolah diberi kewenangan
penuh menyusun rencana pendidikannya dengan mengacu pada standar-standar
yang telah ditetapkan, mulai dari tujuan, visi – misi, struktur dan muatan kurikulum,
beban belajar, kalender pendidikan, hingga pengembangan silabusnya.
BAB III
PENUTUP
25
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 26/27
Kesimpulan
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
pendidikan. Tanpa kurikulum, proses pendidikan tidak akan berjalan mulus.
Kurikulum diperlukan sebagai salah satu komponen untuk menentukan tercapainya
tujuan pendidikan. Di dalam kurikulum terangkum berbagai kegiatan dan pola
pengajaran yang dapat menentukan arah proses pembelajaran. Itulah sebabnya,
menelaah dan mengkaji kurikulum merupakan suatu kewajiban bagi guru.
Asas-Asas Kurikulum : Asas Filosofis, Asas Psikologi Anak dan Psikologi
Belajar, Asas Sosiologis, Asas Organisatoris
Landasan Pengembangan Kurikulum: Landasan Filosofi, Landasan
Psikologis, Landasan Sosial Budaya, Landasan Ilmu Dan Teknologi
Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional
telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984,
1994, dan direncanakan pada tahun 2004. Perubahan tersebut merupakan
konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi,
dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai
seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan
tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional
dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945,
perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam
merealisasikannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/22/landasan-kurikulum/
26
5/16/2018 Asas Kurikulum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asas-kurikulum-55ab53d90d7fc 27/27
http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/09/landasan-pengembangan-
kurikulum.html
http://my.opera.com/dhaniklopedia/blog/2010/06/11/makalah-landasan-
pengembangan-kurikulum
http://tonipurwakarta.blogspot.com/2009/01/azas-azas-kurikulum.html
http://www.beli-buku.com/asasasas-kurikulum-p-197.html
http://okvina.wordpress.com/2009/02/18/perjalanan-kurikulum-indonesia/
http://suji.student.fkip.uns.ac.id/2009/06/25/perjalanan-kurikulum-di-indonesia/
27