asal usul suku di ntt

14
Asal-Usul Suku Sabu Tentang asal usul orang Sabu dan negeri asalnya, terdapat beberapa versi menurut ceritera beberapa orang Mone Ama dan mereka yang mengetahui tentang sejarah Sabu. Meskipun demikian, dari tuturan mereka itu terdapat satu kesimpulan yang sama bahwa nenek-moyang orang Sabu berasal dari suatu negeri yang sangat jauh, letaknya di ufuk Barat pulau Sabu. Sejarah dunia memberitahukan bahwa antara abad ke-3 sampai abad ke-4 ada arus perpindahan penduduk yang cukup banyak dari India Selatan, ke kepualauan Nusantara. Perpindahan penduduk itu disebabkan karena pada kurun waktu terjadi peperangan yang berkepanjangan di India Selatan, Raja Chandragupta II yang memerintah di India Utara dari tahun 375-413 telah menyerang dan menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil, teramasuk kerajaan Gujarat di India Selatan. Keamanan yang buruk telak mendorong orang untuk mencari daerah pemukiman baru yang lebih aman. Jauh hari sebelumnya, telah tersebar berita bahwa di kepulauan Nusantara, di mana pengaruh India sudah semakin besar, adalah negeri yang aman, tenteram dan makmur. Maka terbitlah dorongan kuat diantara penduduk untuk meninggalkan negeri asalnya menuju negeri baru yaitu kepulauan Nusantara. Dari syair-syair kuno dalam bahasa Sabu dapat diperoleh informasi sejarah

Upload: indradhi-lasmana

Post on 14-Apr-2016

11 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

IAD

TRANSCRIPT

Page 1: Asal Usul Suku Di Ntt

Asal-Usul Suku Sabu

Tentang asal usul orang Sabu dan negeri asalnya, terdapat beberapa versimenurut ceritera beberapa orang Mone Ama dan mereka yang mengetahui tentangsejarah Sabu. Meskipun demikian, dari tuturan mereka itu terdapat satukesimpulan yang sama bahwa nenek-moyang orang Sabu berasal dari suatunegeri yang sangat jauh, letaknya di ufuk Barat pulau Sabu.

Sejarah dunia memberitahukan bahwa antara abad ke-3 sampai abad ke-4 adaarus perpindahan penduduk yang cukup banyak dari India Selatan, kekepualauan Nusantara. Perpindahan penduduk itu disebabkan karena padakurun waktu terjadi peperangan yang berkepanjangan di India Selatan,Raja Chandragupta II yang memerintah di India Utara dari tahun 375-413telah menyerang dan menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil, teramasukkerajaan Gujarat di India Selatan. Keamanan yang buruk telak mendorongorang untuk mencari daerah pemukiman baru yang lebih aman.

Jauh hari sebelumnya, telah tersebar berita bahwa di kepulauanNusantara, di mana pengaruh India sudah semakin besar, adalah negeriyang aman, tenteram dan makmur. Maka terbitlah dorongan kuat diantarapenduduk untuk meninggalkan negeri asalnya menuju negeri baru yaitukepulauan Nusantara.Dari syair-syair kuno dalam bahasa Sabu dapat diperoleh informasi sejarahmengenai negeri asal dari leluhur Sabu. Syair-syair itu mengungkapkanbahwa negeri asal orang Sabu terletak sangat jauh di seberang laut disebelah Barat yang bernama Hura. Dalam peta India memang terdapat KotaSurat di Wilayah Gujarat, India Selatan. Kota Surat terletak di sebelahKota Bombay, teluk Cambay, India Selatan. Daerah Gujarat pada waktu itusudah di kenal di mana-mana sebagai pusat perdagangan di India Selatan.Kota dagang yang terkenal adalah Koromandel.

Orang Sabu tidak dapat melafalkan kata Surat dan Gujarat itu sebagaimana mestinya. Lidah mereka menyebutnya Hura.

Sebelum perpindahan penduduk itu, antara abad ke 2-3 sudah terjalinhubungan perdagangan antara kepulauan Nusantara dengan pedagang-pedagangdari India Selatan. Pengaruh India Selatan besar sekali terhadapkepualauan Nusantara. Pada abad ke-2 sampai abad-16 telah berdirikerajaan-kerajaan Hindu-Budha, mula-mula di Jawa, kemudian di Sumateradan Kalimantan. Dari antara kerajaan-kerajaan itu yang paling terkenaldan paling besar pengaruhnya di kepulauan Nusantara adalah kerajaanMajapahit. Sisa-sisa pengaruhnya masih dapat ditemui di kalanganmasyarakat Sabu.

Page 2: Asal Usul Suku Di Ntt

Para pendatang dari Gujarat ini ketika tiba di pula Raijua dapat hidupbersama dengan para imigran yang berasal perpindahan penduduk gelombangkedua yang berasimilasi dengan imigran gelombang pertama, meskipunpengaruh mereka tampak dominan.

Menurut ahli sejarah sebelum India Selatan, Nusantara sudah dihuni olehAustronesia kira-kira 2000 SM. Kemudian disusul ras Mongoloid, lewatMuangthai, Malasyia Barat dan menyebar di Nusantara, kira-kira 500 SM.

Rombongan India Selatan menjadi penghuni pertama pulau Raijua di bawahpimpinan Kika Ga. Setelah kawin mawin mereka kemudian menyebar di pulauSabu dan Raijua menjadi cikal bakal orang Sabu.

Pada abad ke 14 sampai awal abad ke 16, Majapahit berhasil menguasai danmenyatukan Nusantara. Majapahit adalah sebuah kerajaan Hindu-Jawa.Meskipun demikian setiap kerajaan di bawah kekuasaanya memiliki otonomiseluas-luasnya untuk mengurus rumah-tangganya dengan satu persyaratanyakni tetap mengakui kedaulatan Majapahit lewat pemberian upeti. Buktipengaruh Majapahit terhadap Sabu dapat dilihat dalam:

a. Mitos (ceritra rakyat) yang meberikan penghormatan terhadap rajaMajapahit. Sehingga muncul ceritra bahwa Raja Majapahit dan istrinyapernah tinggal di Ketita di pulau Raijua dan Pulau Sabu.

b. Ada kewajiban bagi setiap rumah tangga untuk memelihara babi yangsetiap saat akan dikumpul untuk dipersembahkan kepada Raja Majapahit.

c. Ada batu peringatan untuk Raja Majapahit yang disebut wowadu Maja dan sebuah sumur Maja di wilayah Daihuli dekat Ketita.

d. Setiap 6 tahun sekali ada upacara yang diadakan oleh salah satu Udu diRaijua, Udu Nadega yang diberi julukan Ngelai yang menurut ceritraadalah keturunan orang-orang Majapahit.

e. Motif pada tenunan selimut orang Sabu yang bergambar Pura.

f. Di Mesara ada desa yang bernama Tanah Jawa yang penduduknya mempunyaiprofil seperti orang Jawa. Sedangkan di Mesara juga ada tempat dekatpelabuhan Mesara yang disebut dengan Mulie yang diambil dari bahasa Jawayakni Mulih yang berarti pulang.

IV. Pembagian Wilayah dan Penyebaran Penduduk di Sabu.

Pembagian wilayah ini terjadi pada masa Wai Waka (generasi*) ke 18).Pembagian ini dibuat berdasarkan jumlah anak-anaknya yang dibagikan.Pembagian tersebut adalah:

Page 3: Asal Usul Suku Di Ntt

a. Dara Wai mendapat wilayah Habba (Seba)

b. Kole Wai mendapat wilayah Mehara (Mesara)

c. Wara Wai mendapat wilayah Liae.

d. Laki Wai mendapat wilayah Dimu (Timu).

e. Dida Wai mendapat wilayah Menia.

f. Jaka Wai mendapat wilayah Raijua.

Dari pembagian ini telah menyebabkan terbentuknya komunitasgenelogis-teritorial, dimana suatu rumpun keluarga terikat padapemukiman tertentu.

Karena rumpun ini berkembang semakin besar maka dibentuk suatusub-rumpun yang disebut Udu yang dikepalai oleh seorang Bangu Udu. DiHabba (Seba) terdapat 5 Udu yang nanti akan terbagi lagi menjadiKerogo-kerogo.

5 Udu di Seba tersebut adalah:

a. Udu Nataga (terdiri dari 9 kerogo).

b. Udu Namata (terdiri dari 4 kerogo).

c. Udu Nahoro (terdiri dari 4 kerogo).

d. Udu Nahpu

5e. Udu Naradi (kedua terakhir tidak terbagi dalam kerogo).

Di Sabu dan Raijua seluruhnya terdapat 43 Udu dan 104 kerogo.

V. Agama Suku & Hal-hal Menyangkut Ritual.

Sistim Kepercayaan.

Agama suku Sabu atau Agama Asli Sabu tidak diketahui namanya. Padaumunya orang menyebut agama suku Sabu dengan nama “jingitiu”, yangberasal dari kata “jingiti Au” yang diartikan atau ditafsir oleh parapenginjil dan pendeta dahulu dengan nada lecehan yakni “jingi” artinyamelanggar atau menolak, “ti” artinya dari dan “Au” artinya engkau(Tuhan). Jadi dapat diartikan secara harafiah bahwa Jingitiu adalahagama yang menolak Tuhan. Padahal nama ini adalah penyebutan yang

Page 4: Asal Usul Suku Di Ntt

berikan oleh penginjil Potugis yang datang ke Sabu pada Tahun 1625.Mereka menyebut dengan Gentios (kafir/ tidak mengenal tuhan). Yangmenurut pelafalan orang Sabu adalah jingitiu. Hal tersebut dapat dilhatjuga dalam penyebutan mereka terhadap agama suku di Belu yang dilafalkanoleh orang Belu dengan Dintiu.Para Mone Ama (pimpinan agama suku) padawaktu itu menerima penyebutan tersebut karena ketidak mengertian merekaterhadap arti dari istilah/ penyebutan tersebut.

Beberapa hal mengenai sistim kepercayaan Agama Suku Sabu:

1. Orang Sabu Pecaya pada satu Zat Ilahi yang disapa dengan “Deo Ama”(Allah Bapa asal dari segala sesuatu), “Deo Woro Deo Pennji” (Tuhanpencipta semesta) atau “Deo Mone Ae” (Tuhan Maha Kuasa/ Maha Agung).

2. Segala ciptaan terdiri dari 2 unsur yang esensial, mengandung dayayang saling bertentangan, bergantungan, dan saling melengkapi. Contohnyalaki-laki dan perempuan. Keduanya adalah setara dengan masing-masingfungsi yang saling melengkapi. Sehingga dalam kehidupan orang SabuLaki-laki dan perempuan selalu dilihat sebagai suatu kesetaraan atau apayang kenal sekarang dengan istilah “gender.”

3. Manusia harus selalu menjaga hubungan atau relasi yang baik denganTuhan. Jika hubungan itu baik maka disebut dengan “Meringgi” atau dinginyang mendatangkan damai sentosa, mengerru (hijau/ kesuburan) dan merede(kelimpahan). Tetapi sebaliknya dan bila terjadi kesalahan ataupelanggaran terhadap aturan atau tatanan yang ada akan mendatangkanhal-hal yang “Pana” (Panas) atau hal-hal yang berupa petaka, bencana.

4. Untuk menjaga Relasi yang harmonis antara Manusia dan Tuhan makadalam tatanan kehidupan diatur juga tentang ritual-ritual keagamaan,hubungan kekerabatan dan hukum adat.

Tentang Nada

Nada adalah tempat beribadat bagi penganut agama suku Sabu (Agama Asli).Nada pertama didirikan Kika Ga di Kolo Marabbu (generasi 11, MihaNgara). Nada perkembang menjadi dua, yang satu tetap di Merabbu, yangsatu di Kolo Teriwu.

Pada masa Wai Waka (generasi 18) diadakan pembagian wilayah dan masing-masing wilayah didirikan Nada.

Pada masa Robo Aba (Generasi 24) terjadi perpindahan Nada dari KoloTeriwu ke Namata. Tidak semua yang dipindahkan termasuk Eku (salah satualat penting). Eku baru berhasil dibawa ke Namata pada masa Mata Lai

Page 5: Asal Usul Suku Di Ntt

(generasi 29). Dengan demikian lengkaplah sudah perlengkapan upacarabagi penduduk di wilayah Habba.

Dalam perkembangan disamping Nada di Namata ( Nada Ae Namata ) di bangunNada di Rai Dana (Nada Ae Gurikebeu). Nada ini juga diurus oleh MoneAma dari Namata.

a. Batu-batu (wowadu)di Nada Ae Namata, antara lain :

1. Wowadu Piga Hina ;

2. Wowadu Ngellu ;

3. Wowadu Lirru Bella ;

4. Wowadu Dahi Bella ;

5. Wowadu Lawarai (batu peringatan terhadap Hawu Miha di Teriwu;

6. Wowadu Kika Ga;7. Wowadu Petti Ma Ratu Kaho, dan beberapa batu lainnya yang semuanya ada berjumlah 14 buah.b. Batu-batu di Nada Ae Gurikeberu, antara lain:

1. Wowadu Ettu (batu Ulat);

2. Wowadu Lale Dahi (batu kiamat atau air bah);

3. Wowadu Lakati (batu penyakit cacar);

4. Wowadu Kolera (batu penyakit kolera);

5. Wowadu Heraba (batu penyakit serampa atau morbili); dan beberapa batu lain.

Perlu diingat bahwa batu dalam agama suku Sabu bukanlah sembahan tetapimerupakan sarana berupa mesbah untuk meletakkan korban persembahan bagiDeo.Mone Ama (Majelis Adat & Agama).

Dalam tata kehidupan termasuk didalamnya dalam urusan pemerintahan,keagamaan diatur oleh sebuah sistim kemajelisan yang mempunyai fungsimasing-masing. Majelis ini disebut dengan Majelis Mone Ama. Bagi orangSabu Agama dan Hukum Adat merupakan dasar bagi kehidupan mereka, naikdalam bidang sosial, ekonomi, kesenian. Sehingga segala aspek kehidupantersebut harus mencerminkan totalitas yang serasi dengan agama (agamasuku).

Page 6: Asal Usul Suku Di Ntt

Di Habba pada mulanya Majelis Mone Ama ini cuma terdiri dari 4 orang (masa Roba Aba, genarasi 24) masing-masing adalah:

• Deo Rai

• Do Heleo.

• Rue.

• Pulodo.

Dari majelis ini, yang memimpin kemajelisan adalah yang memangku jabatansebagai Deo Rai. Hal tersebut dapat dilihat dalam hal perlengkapanupacara serta urutan-urutan dalam pelaksanaan upacara.

Dalam perkembangannya dengan melihat kebutuhan dan permasalahan dalammasyarakat yang semakin kompleks maka jumlah Mone Ama juga bertambah. DiHabba berkembang menjadi 9 orang, yakni:

• Deo Rai.

Tugasnya sebagai pemimpin, penegak syarat agama dan adat sertamenjalankan pemerintahan. Memimpin upacara yang bersangkutan dengantugasnya antara lain; Puru Hogo, Baga Rae, Jelli Ma, Hanga Dimu, Daba,Banga Liwu, Hole. Selain itu juga ia bertugas dalam masalah tanah,paertanian (Kacang hijau) dan yang terakhir adalah tugasnya sebagaipemimpin upacara untuk memanggil hujan.

• Pulodo.

Tugasnya adalah masalah pertanian (padi), kesuburan tanah,kegiatan-kegiatan musim kemarau termasuk sabung ayam, mendampingi DeoRai dalam upacara Puru Hogo dan upacara lainnya, berkoordinasi denganBengu Udu dalam urusan pemerintahan.

• Doheleo.

Mengawasi agar adat ditegakkan secara tertib dan teratur, melihat setiapperistiwa (bencana) yang terjadi karena pelanggaran adat. Memimpinupacara tolak bala. Masalah pertanian (jagung Rote/ sorgum) sertaurusan kesuburan tanah.

• Rue.

Melakukan upacara menghilangkan akibat dari perbuatan haram (tolak bala). Menyelesaikan bencana alam, hama dan wabah penyakit.

Page 7: Asal Usul Suku Di Ntt

• Latia

Memimpin upacara pentahiran yang bersangkutan dengan korban manusia, tanaman dan rumah yang terbakar.

• Bakka Pahi.

Memimpin upacara pentahiran yang bersangkutan dengan korban manusia, tanaman dan rumah akan tetapi tidak terbakar atau lebih tepat pada upacara cedera dari benda tajam seperti pisau ( Tudi ) dan Parang ( Wela).

• Maukia.

Menangani segala urusan menyangkut peperangan. Menangani apa yangbersangkutan dnega barang-barang yang bersifat haram dari luar, lewatupacara memuat dalam suatu perahu dan dihanyutkan ke laut.

• Kenuhe.

Pada waktu perang dan ada musuh yang terbunuh maka tugasnya lah untuk memangku mayat sementara upacara berlangsung.

• Tutudalu.

Setiap mayat dalam pangkuan Kenuhe dikuliti kulit kepala dan ditanam dalam nada dan hal ini dilakukan oleh Tutudalu.Kalender Adat dan Upacara menurut Siklus Kehidupan Orang Sabu.

Tidak ada satupun aktivitas hidup orang Sabu selama satu tahun kalenderyang dapat terpisah dari kehidupan keagamaan. Pola ini ini didasarkanatas 9 amanat Deo Ama, yakni:

• Puru Hogo

• Baga Rae

• Jelli Ma

• Hanga Dimu

• Daba • Banga Liwu

• Hole

• Hapo

Page 8: Asal Usul Suku Di Ntt

• Made

Hal tersebut merupakan syarat agama sekaligus merupakan adat orang Sabu, terutama bagi mereka masih menganut agama asli.

Dalam penyelenggaraan pemenuhan 9 amanat ini maka pelaksanaannya tidaktelepas kaitannya dengan kalender kegiatan tahunan. Adapun kalenderTahunan tersebut adalah:

1. Kelila Wadu (Jul-Agust)

2. Tunu Manu (Agust-Sept)

3. Bagarae (Sept-Okt)

4. Ko’o Ma (Okt-Nov)

5. Naiki Kebui (Nov-Des)

6. Wila Kolo (Des-Jan)7. Hanga Dimu (Jan-Ferb)

8. Daba Akki (Ferb-Mart)

9. Daba Ae (Mart-April)

10. Banga Liwu (April-Mei)

11. A’a (Mei-Juni)

12. Ari (Juni-Juli)

Pelaksanaan 9 Amanat Deo:

• Puru Hogo; diadakan pada bulan Kelila Wadu, saat akan dimulainyakegiatan iris tuak & dan masak gula yang merupakan salah satu bahanmakanan pokok orang Sabu.

• Baga Rae; diadakan pada akhir bulan Baga Rae, dengan tujuan;

Sebagai tanda akhir dari kegiatan iris tuak dan masak gula.

Menyumbat mulut tanah agar jangan menelan korban.

Mengecek tentang curah hujan pada musim penghujan yang akan datang.

Memagari daerah agar terhindar dari musuh dan malapetaka.

Page 9: Asal Usul Suku Di Ntt

Mempererat tali persaudaraan antara warga udu dan kerogo.

• Jelli Ma; diadakan pada bulan Ko’o Ma sebagai upacara membersihkan kebun.

• Hanga Dimu; diadakan pada bulan Hanga Dimu, yakni Deo Rai dan Pululodomemulai panen Kacang Hijau dilanjutkan dengan acara Nga’a Hanga Dimu.Setelah itu baru warga boleh memulai panen kacang hijau.

• Daba; dalam daur hidup dikenal tahap; lahir (metana), pemberian nama(pe wie ngara), hapo (pengakuan tentang sahnya anak), daba (baptis),leko wue (belajar memakai pakaian), bagga (sunat) , potong gigi danperkawinan (peloko nga’a) serta kematian (made).

Daba merupakan rangkaian acara yang dilaksanakan pada hari ketigasetelah panen sorgum dan pesta pado’a. Daba diadakan pada bulan DabaAkki.

• Banga Liwu; diadakan pada bulan Banga Liwu (malam ke 9 dari bulan baru). Dalam rangkai upacara tersebut bertujuan untuk:

Mendinginkan obyek-obyek seperti kebun kapas, kebun kelapa, pinang dan kandang ternak.

Penghormatan terhadap arwah leluhur dengan membawa sirih pinang ke pekuburan leluhur dan malamnya diadakan “Pe-do’a bui ihi”.

• Hole; dilakukan pada hari ke 7 setelah purnama pada bulan Banga Liwu.Salah satu tujuannya adalah melepaskan celaka ke laut serta menutupmulut laut agar hasil yang dari darat jangan terhisap atau tertelan kedalam laut. Atau dapat dikatakan dengan istilah buang sial.

• Hapo; merupakan acara pengakuan terhadap anak yang dilahirkan.

• Made; upacara yang bersangkutan dengan kematian.Di kutip dari : Kampung Sabu

Share this: