asal usul pandhawa

4
 Asal Usul Prabu Pandu Dewanata mempunyai dua orang isteri yaitu Dewi Kuntitalibrata dengan Dewi Madrim. Prabu Pandu adalah putra Raden Abiyasa raja dari Astina, sedangkan Dewi Kuntitalibrata adalah putri dari Prabu Kuntibojo raja Mandura, dan Dewi Madrim adalah putri dari Prabu Mandrapati raja Mandraka. Dari perkawinan Pandu dengan Kunti mengha silkan 3 putra yaitu: Puntadewa, Bratasena dan Arjuna, sedangkan dari perkawinannya dengan Madrim menghasilkan 2 putra, yaitu: Nakula dan Sadewa, yang dilahir kan kembar. Tetapi kedua anak kembar ini mulai kecil diasuh oleh ibu Kunti karena ditinggal mati ayah dan ibunya (Madrim). Ketika mengasuh anak Kunti tidak pernah membedakan antara satu dengan lainnya, atau antara anak tiri dengan anak kandung yang dididik dengan cinta kasih seorang ibu sampai menjadi dewasa. K unti adalah pencerminan seorang IBU yang patut diteladani. Kelima anak Prabu Pandu itulah yang disebut dengan PANDAWA 1. PUNTADEWA. adalah raja negara Amarta atau Indrapasta. Setelah perang Baratayuda Puntadewa menjadi raja Astina yang bergelar Prabu Kalimataya. Nama lain  yang dipakai adalah: Darmawangsa, Darmakus uma, K antakap ura, Gunatalikrama, Yudistira, Sami Aji (sebutan dari Prabu K resna). Sifatnya:  jujur, sabar, hatinya suci, berbudi luhur, suka menolong sesama, mencintai orang tua serta melindungi saudara-saudaran ya. Pusakanya bernama: Jamus Kalimasada, yang mempunyai kekuatan sebagai perlindungan dan petunjuk pada kebenaran serta kesejahteraan. Mempunyai dua isteri yaitu: Dewi Drupadi dan Dwi Kuntulwilaten. 2. BRATASENA. Setelah dewasa bernama Werkudara. adalah ksatria Jodipati dan Tunggulpamenang. Pernah menjadi raja di Gilingwesi, dengan gelar Prabu Tuguwasesa. Nama lain yang dipakai adalah: Bima, Bayusutu, Dandun Wacana, Kusuma Waligita. Sifatnya: jujur, tidak sombon g, jiwanya suci, sangat patuh kepada guru-gurunya (terutama dengan Dewa Ruci), mencintai ibunya serta menjaga saudara-saudaranya. Bila berperang semboyannya adalah menang, bila kalah berarti mati. Bratasena adalah merupakan suri tauladan kehidupan dengan sifat yang jujur dan jiwanya suci.

Upload: idha-kurniasih

Post on 13-Jul-2015

82 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asal Usul pandhawa

5/12/2018 Asal Usul pandhawa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asal-usul-pandhawa 1/4

 

Asal Usul

Prabu Pandu Dewanata mempunyai dua orang isteri yaitu Dewi Kuntitalibrata dengan

Dewi Madrim. Prabu Pandu adalah putra Raden Abiyasa raja dari Astina, sedangkan

Dewi Kuntitalibrata adalah putri dari Prabu Kuntibojo raja Mandura, dan DewiMadrim adalah putri dari Prabu Mandrapati raja Mandraka.

Dari perkawinan Pandu dengan Kunti menghasilkan 3 putra yaitu: Puntadewa,

Bratasena dan Arjuna, sedangkan dari perkawinannya dengan Madrim menghasilkan

2 putra, yaitu: Nakula dan Sadewa, yang dilahirkan kembar. Tetapi kedua anak

kembar ini mulai kecil diasuh oleh ibu Kunti karena ditinggal mati ayah dan ibunya

(Madrim).

Ketika mengasuh anak Kunti tidak pernah membedakan antara satu dengan lainnya,

atau antara anak tiri dengan anak kandung yang dididik dengan cinta kasih seorangibu sampai menjadi dewasa. Kunti adalah pencerminan seorang IBU yang patut

diteladani.

Kelima anak Prabu Pandu itulah yang disebut dengan PANDAWA 

1.  PUNTADEWA.

adalah raja negara Amarta atau Indrapasta. Setelah perang Baratayuda

Puntadewa menjadi raja Astina yang bergelar Prabu Kalimataya. Nama lain

 yang dipakai adalah: Darmawangsa, Darmakusuma, Kantakapura,Gunatalikrama, Yudistira, Sami Aji (sebutan dari Prabu Kresna). Sifatnya:

 jujur, sabar, hatinya suci, berbudi luhur, suka menolong sesama, mencintai

orang tua serta melindungi saudara-saudaranya.

Pusakanya bernama: Jamus Kalimasada, yang mempunyai kekuatan sebagai

perlindungan dan petunjuk pada kebenaran serta kesejahteraan. Mempunyai

dua isteri yaitu: Dewi Drupadi dan Dwi Kuntulwilaten.

2.  BRATASENA.

Setelah dewasa bernama Werkudara. adalah ksatria Jodipati dan

Tunggulpamenang. Pernah menjadi raja di Gilingwesi, dengan gelar PrabuTuguwasesa. Nama lain yang dipakai adalah: Bima, Bayusutu, Dandun Wacana,

Kusuma Waligita. Sifatnya: jujur, tidak sombong, jiwanya suci, sangat patuh

kepada guru-gurunya (terutama dengan Dewa Ruci), mencintai ibunya serta

menjaga saudara-saudaranya. Bila berperang semboyannya adalah menang,

bila kalah berarti mati. Bratasena adalah merupakan suri tauladan kehidupan

dengan sifat yang jujur dan jiwanya suci.

Page 2: Asal Usul pandhawa

5/12/2018 Asal Usul pandhawa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asal-usul-pandhawa 2/4

 

Pusakanya adalah: Kuku Pancanaka di tangan kanan dan kiri sangat ampuh,

sangat kuat dan tajam. Selain kuku pancanaka Werkudara juga mempunyai

kekuatan angin (lima kekuatan angin), serta dapat membongkar gunung.

Mempunyai dua permaisuri yaitu: Arimbi dan Nagagini. Dengan Arimbi

mendapatkan putra bernama Gatotkaca, yang dapat terbang tanpa sayap. Dariperkawinannya dengan Nagagini memperoleh putra bernama Antasena yang

dapat masuk ke dalam bumi dan menguasai samodra. Bratasena pada waktu

lahir dalam keadaan bungkus. Yang menyobek bungkus tersebut adalah Gajah

Situ Seno. Pada waktu itu Gajah Situ Seno masuk ke dalam tubuh Bratasena,

sehingga mempunyai kekuatan luar biasa dan bisa menyobek bungkus

tersebut.

3.  ARJUNA.

adalah ksatria Madukara, juga menjadi raja di Tinjomoya. Nama lain yang

dipakai sangat banyak, antara lain: Janaka, Parta, Panduputra, Kumbawali,Margana, Kuntadi, Indratanaya, Prabu Kariti, Palgunadi, Dananjaya. Sifatnya:

Suka menolong sesama, gemar bertapa, cerdik dan pandai, ahli dibidang

kebudayaan dan kesenian.

Arjuna adalah ksatria yang sakti mandraguna, kekasih para Dewa, ia adalah

titisan Dewa Wisnu. Istri Arjuna banyak sekali, ia dijuluki lelananging jagad,

parasnya sangat tampan dan tidak ada tandingannya. Permaisurinya di

arcapada adalah Wara Sumbadra dan Wara Srikandi. Selain itu masih banyak

lagi istri-istrinya antara lain: Rarasati, Sulastri, Gandawati, Ulupi, Maeswara,

dsbnya.

Permaisuri di kahyangan antara lain Dewi Supraba, Dewi Dersanala pada

bidadari di Tinjomaya. Arjuna berjiwa ksatria, berjiwa luhur, suka menolong,

serta kesayangan para Dewa. Tetapi ada kelemahan yang tidak boleh

diteladani dan ditrapkan pada jaman sekarang yaitu beristri banyak.

4.  NAKULA.

adalah anak ke empat Prabu Pandu Dewanata dengan Dewi Madrim yang lahir

kembar dengan Sadewa. Ayah dan ibunya (Madrim) meninggal pada waktu si

kembar masih kecil, oleh karena itu sejak kecil mereka diasuh oleh ibu Kunti

dengan tidak membedakan antara satu dengan lainnya.

Setelah perang Bratajuda Nakula dan Sadewa menjadi raja di Mandraka

dengan Sadewa. Nama lain adalah Raden Pinten. Nakula adalah ahli dalam

bidang Pertanian. Pada waktu perang Baratayuda, Nakula dan Sadewa yang

bisa meluluhkan hati Prabu Salya (dari pi- hak Kurawa). Sebab Prabu Salya

adalah saudara Dewi Madrim, selain itu sebenarnya dalam hatinya memihak

pada kebenaran yaitu Pandawa. Akhirnya Prabu Salya memberitahukan kepada

Page 3: Asal Usul pandhawa

5/12/2018 Asal Usul pandhawa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asal-usul-pandhawa 3/4

 

Nakula dan Sadewa bahwa yang bisa mengalahkannya hanyalah Puntadewa,

karena Puntadewa berdarah putih.

5.  SADEWA.

adalah anak kelima Prabu Pandu dengan Madrim, dilahirkan kembar dengan

Nakula. Setelah perang Baratayuda Sadewa menjadi raja dengan Nakula diMandraka. Nama kecil Sadewa adalah raden Tangsen. Sadewa adalah ahli

dalam bidang peternakan.

Ia kawin dengan Endang Sadarmi, anak Bagawan Tembangpetra dari

Pertapaan Parangalas, dan mempunyai putra bernama Sabekti.

Dengan adanya sifat-sifat Pandawa yang seperti tersebut diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dengan adanya Pandawa, kerajaan Amarta menjadi kerajaan yang

kuat, aman, adil dan makmur. Hal ini dapat dibuktikan selain dengan sifat-sifat

mereka yang jujur, membela kebenaran dan sebagainya, juga berkat kemampuandisegala bidang. Puntadewa adalah ahli dalam bidang kerohanian, ahli dalam hal

bertapa, ia berdarah putih, tokoh ini mementingkan perdamaian, persatuan,

kesejahteraan bersama.

Werkudara adalah tokoh yang menguasai keamanan, kekuatannya tidak tertanding,

apalagi dengan kehadiran kedua putranya dimana Gatotkaca menguasai keamanan

samodra (laut) dan darat. Arjuna adalah tokoh yang sakti, pemanah yang ulung, suka

menolong sesama, rasa kemanusiaannya tinggi, tutur katanya lembut, ahli dalam

bidang kebudayaan dan kesenian, ahli dalam bidang bertapa. Tetapi ada satu halkelemahannya yaitu terlalu banyak istri. Pada jaman dulu istri merupakan lambang

kehormatan, bisa juga sebagai upeti waktu memenangkan perang, berbeda halnya

dengan sekarang apalagi dengan adanya PP. 10 th. 1983 yang mengatur tentang

perkawinan.

Si Kembar Nakula dan Sadewa adalah tokoh yang mencerminkan tingkah laku untuk

mencapai kesejahteraan/kemakmuran hidup, karena Nakula adalah ahli dan tekun

dalam bidang pertanian, sedangkan Sadewa ahli dan tekun dalam bidang peternakan.

Sebenarnya Pandawa masih mempunyai saudara tua yang bernama Adipati Karno,semasa kecil dinamakan Suryatmaja. Suryatmaja adalah putra Dewi Kunti dengan

Dewa Surya sebelum menikah dengan Pandu. Ini disebabkan adanya perbuatan

serong Dewa Surya yang bisa mengakibatkan Kunti menjadi hamil. Akhirnya Dewa

Surya ber tanggung jawab atas perbuatannya itu dengan jalan, pada waktu

melahirkan bayi (Suryatmaja) keluar lewat telinga, dengan demikian maka Kunti

Page 4: Asal Usul pandhawa

5/12/2018 Asal Usul pandhawa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asal-usul-pandhawa 4/4

 

dianggap masih suci.

Bayi yang diberi nama Suryatmaja kemudian dilarung (dihanyutkan) disungai Yamuna

 yang kemudian diketemukan oleh Prabu Radeya di Petapralaya (dibawah kokuasaan

Astian). Karena merasa dibesarkan dan mukti wibawa di Astina, maka pada waktu

perang Baratayuda Adipati Karna berjuang dengan gagah berani untuk membela

negaranya. Ia menjadi senapati perang di pihak Astina, tetapi akhirnya karna gugur

oleh adiknya sendiri yaitu Arjuna.

Adipati Karna adalah suri tauladan sebagai pahlawan yang gigih membela negara,

meskipun rajanya (Astina) dipihak yang salah tetapi bagaimanapun juga negaranya

harus dibela dari kehancuran, yang dibuktikan sampai titik darah penghabisan.