asal usul kota banyumas

7
ASAL USUL KOTA BANYUMAS Sejarah kabupaten Banyumas (asal usul Babad Banyumas) berawal dari kisah Raden Joko Kahiman, tepatnya pada jaman Pemerintahan Kesultanan PAJAN, di bawah Raja Sultan !adiwijaya" Raden Joko Kahiman adalah putra R" Banyaksasro den#an Nyi Banyaksosro, putri Adipati Banyak aleh ($an#kubumi %% dariPasir&uhur"R" Banyaksosro adalahputraR" Baribin seoran#pan#eran $ajapahit yan# karena suatu kesalahan maka men#hindar ke Pajajaran yan# akhir dijodohkan den#an 'yah AyuRatu Pamekas (putri Raja Pajajaran)" Semenjak ke il Raden Joko Kahiman diasuh oleh Kyai Sambarta dan Nyai N#aisah yaitu put R" Baribin yan# bun#su" Saat itu terjadi peristiwa musibah pembunuhan di 'esa Bener, Ke amatan &owano, Kabupaten Purworejo (sekaran#) atas diri Adipati irasaba ke *% ( ar +tama ke %) yan# disebabkan oleh kesalahpahaman Kanjen# Sultan" dalam perjalanan pulan# dari pisowanan ke Pajan#" +ntuk menebus kesalahannya terse maka Sultan Pajan# berkein#inan untuk meman##il putra Adipati irasaba" Namu diantara semua putranya tersebut tidak ada yan# berani men#hadap" !in##a akhi salah satu putra menantunya (Raden Joko Kahiman) memberanikan diri untuk men#hadap setelah semua keluar#a sepakat bahwa apabila nanti mendapat sanksi maka akan dihadapi olehnya seoran# diri dan apabila mendapatkan anu#erah maka putra putra yan# lain tidak boleh iri hati" 'an sesampainya di kediaman Kasultanan Pajan# ternyata Raden Joko Kahiman diberikan anu#erah sebuah jabatan mulia untuk menjadi Adipati irasa ke *%% den#an #elar Adipati ar#a +tama %%"Sekembalinya dari Kasultanan Pajan# Raden Joko Kahiman tidak lantas takabur" 'en#an seijin dari Kanjen# Sultan maka wilayah kadipaten irasaba diba# menjadi empat ba#ian untuk diberikan kepada iparnya" -" ilayah Banjar Pertambakan diberikan kepada Kyai N#abei irayuda" ." ilayah $erden diberikan kepada Kyai N#abei irakusuma" /" ilayah irasaba diberikan kepada Kyai N#abei ar#awijaya" 0" ilayah Kejawar dikuasai oleh Raden Joko Kahiman sendiri Karena kebijaksanaannya memba#i wilayah Kadipaten menjadi empat untuk para iparnya maka dijuluki Adipati $arapat" 'i wilayah Kejawar inilah Raden Kahiman mulai membuka hutan $an#li untuk dijadikan pusat pemerintahan yan# akhirnya diberi nama Kabupaten Banyumas" Kabupaten Banyumas berdiri pada ha Jum1at Kliwon tan##al 2 April -34. $asehi (-. Robiul Awwal 556 !ij Kemudian ditetapkan den#an Peraturan 'aerah (P7R'A) Kabupaten 'aerah 8in#kat %% Banyumas Nomor . tahun -556" 'ari sejarah terun#kap bahwa Raden Joko Kahiman adalah merupakan SA8R%A yan# san#at luhur untuk bisa diteladani oleh se#enap war#a K Banyumas khususnya karena men erminkan 9

Upload: fita

Post on 06-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Cerita Legenda

TRANSCRIPT

ASAL USUL KOTA BANYUMAS

Sejarah kabupaten Banyumas(asal usul Babad Banyumas) berawal dari kisahRaden Joko Kahiman, tepatnya pada jaman Pemerintahan Kesultanan PAJANG, di bawah Raja Sultan Hadiwijaya.Raden Joko Kahimanadalah putra R. Banyaksasro dengan Nyi Banyaksosro, putri Adipati Banyak Galeh (Mangkubumi II) dari Pasir Luhur. R. Banyaksosro adalah putra R. Baribin seorang pangeran Majapahit yang karena suatu kesalahan maka menghindar ke Pajajaran yang akhirnya dijodohkan dengan Dyah Ayu Ratu Pamekas (putri Raja Pajajaran). Semenjak kecilRaden Joko Kahimandiasuh oleh Kyai Sambarta dan Nyai Ngaisah yaitu putri R. Baribin yang bungsu.

Saat itu terjadi peristiwa musibah pembunuhan di Desa Bener, Kecamatan Lowano, Kabupaten Purworejo (sekarang) atas diri Adipati Wirasaba ke VI (Warga Utama ke I) yang disebabkan oleh kesalahpahaman Kanjeng Sultan. dalam perjalanan pulang dari pisowanan ke Pajang. Untuk menebus kesalahannya tersebut, maka Sultan Pajang berkeinginan untuk memanggil putra Adipati Wirasaba. Namun diantara semua putranya tersebut tidak ada yang berani menghadap. Hingga akhirnya salah satu putra menantunya (Raden Joko Kahiman) memberanikan diri untuk menghadap setelah semua keluarga sepakat bahwa apabila nanti mendapat sanksi maka akan dihadapi olehnya seorang diri dan apabila mendapatkan anugerah maka putra-putra yang lain tidak boleh iri hati.

Dan sesampainya di kediaman Kasultanan Pajang ternyataRaden Joko Kahimandiberikan anugerah sebuah jabatan mulia untuk menjadi Adipati Wirasaba ke VII dengan gelar Adipati Warga Utama II. Sekembalinya dari Kasultanan PajangRaden Joko Kahimantidak lantas takabur.

Dengan seijin dari Kanjeng Sultan maka wilayah kadipaten Wirasaba dibagi menjadi empat bagian untuk diberikan kepada iparnya.1. Wilayah Banjar Pertambakan diberikan kepada Kyai Ngabei Wirayuda.2. Wilayah Merden diberikan kepada Kyai Ngabei Wirakusuma.3. Wilayah Wirasaba diberikan kepada Kyai Ngabei Wargawijaya.4. Wilayah Kejawar dikuasai olehRaden Joko Kahimansendiri

Karena kebijaksanaannya membagi wilayah Kadipaten menjadi empat untuk para iparnya maka dijuluki Adipati Marapat. Di wilayah Kejawar inilahRaden Joko Kahimanmulai membuka hutan Mangli untuk dijadikan pusat pemerintahan yang akhirnya diberi namaKabupaten Banyumas.Kabupaten Banyumasberdiri pada hari Jumat Kliwon tanggal 6 April 1582 Masehi (12 Robiul Awwal 990 Hijriyah). Kemudian ditetapkan dengan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Daerah Tingkat II Banyumas Nomor 2 tahun 1990.

Dari sejarah terungkap bahwaRaden Joko Kahimanadalah merupakan SATRIA yang sangat luhur untuk bisa diteladani oleh segenap wargaKabupaten Banyumaskhususnya karena mencerminkan :

a. Sifat altruistis yaitu tidak mementingkan dirinya sendiri.b. Merupakan pejuang pembangunan yang tangguh, tanggap dan tanggon.c. Pembangkit jiwa persatuan kesatuan (Majapahit, Galuh Pakuan, Pajajaran) menjadi satu darah dan memberikan kesejahteraan ke kepada semua saudaranya.

Moto dan etos kerja untukKabupaten Banyumasadalah SATRIA. Candra atau surya sengkala untuk hari jadiKabupaten Banyumasadalah Bektining Manggala Tumataning Praja yang berarti Kebaktian dalam ujud kerja seseorang pimpinan/manggala menghasilkan akan tertatanya atau terbangunnya suatu pemerintahan.

ASAL-USUL BENTENG VAN DER WIJCK

Benteng ini adalah benteng pertahanan Hindia-Belanda yang dibangun sekitar abad ke 18, Nama Van Der Wijck sendiri berasal dari nama komandan pada saat itu yang karirnya cukup cemerlang dalam membungkam perlawanan rakyat Aceh. Pada awal didirikan, benteng ini diberi nama Fort Cochius (Benteng Cochius) dari nama salah seorang Jenderal Belanda Frans David Cochius (1787-1876) yang pernah ditugaskan di daerah Bagelen (salah wilayah karesidenan Kedu), Van der Wijck merupakan perwira militer dengan karir cemerlang karena konon mampu memenangkan berbagai peperangan di Indonesia. Tidak ada catatan pasti dalam sejarah kapan dimulainya pembangunan benteng tersebut, namun ada yang memperkirakan tahun 1827.

Benteng Van der Wicjk adalah barak militer yang awalnya digunakan untuk meredam kekuatan pasukan Pangeran Diponegoro. Karena kehebatan beliau yang juga didukung pemimpin-pemimpin lokal di selatan Jawa, Belanda menerapkan taktik benteng stelsel yaitu pembangunan benteng di lokasi yang sudah dikuasainya. Tujuannya jelas, untuk memperkuat pertahanan sekaligus mempersempit ruang gerak musuh, terutama di karesidenan Kedu Selatan. Benteng ini didirikan atas prakarsa Jenderal Van den Bosch.

Pada saat terjadinya peperangan Pangeran Diponegoro sekitar 1825-1830, Benteng Van Der Wijck digunakan sebagai tempat pertahanan. Meski demikian, ada sejumlah ahli yang yakin kalau benteng itu bukan merupakan benteng pertahanan, melainkan sebagai benteng logistik dan Puppilen School atau sekolah calon militer. Secara pasti memang tidak ada sejarah yang mencatat secara persis untuk apa saja benteng itu difungsikan.

Selepas penjajahan Belanda, Benteng Van Der Wijck pernah difungsikan untuk tempat melatih tentara Indonesia bentukan Jepang yakni PETA sebagai pasukan tambahan menghadapi Sekutu. Di zaman itulah, seluruh tulisan Belanda yang ada di benteng dicat hitam. Kemudian dimanfaatkan untuk tentara Indonesia. Bahkan, semasa KNIL, penguasa Orde Baru, Soeharto, menjadi salah satu penghuni benteng itu.

LEGENDA ARYO MENAK

Dikisahkan pada jaman Aryo Menak hidup, pulau Madura masih sangat subur. Hutannya sangat lebat. Ladang-ladang padi menguning. Aryo Menak adalah seorang pemuda yang sangat gemar mengembara ke tengah hutan. Pada suatu bulan purnama, ketika dia beristirahat dibawah pohon di dekat sebuah danau, dilihatnya cahaya sangat terang berpendar di pinggir danau itu. Perlahan-lahan ia mendekati sumber cahaya tadi. Alangkah terkejutnya, ketika dilihatnya tujuh orang bidadari sedang mandi dan bersenda gurau disana.

Ia sangat terpesona oleh kecantikan mereka.Timbul keinginannya untuk memiliki seorang diantara mereka. Iapun mengendap-endap, kemudian dengan secepatnya diambil sebuah selendang dari bidadari-bidadari itu.

Tak lama kemudian, para bidadari itu selesai mandi dan bergegas mengambil pakaiannya masing-masing. Merekapun terbang ke istananya di sorga kecuali yang termuda. Bidadari itu tidak dapat terbang tanpa selendangnya. Iapun sedih dan menangis.

Aryo Menak kemudian mendekatinya. Ia berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi. Ditanyakannya apa yang terjadi pada bidadari itu. Lalu ia mengatakan: Ini mungkin sudah kehendak para dewa agar bidadari berdiam di bumi untuk sementara waktu. Janganlah bersedih. Saya akan berjanji menemani dan menghiburmu.

Bidadari itu rupanya percaya dengan omongan Arya Menak. Iapun tidak menolak ketika Arya Menak menawarkan padanya untuk tinggal di rumah Arya Menak. Selanjutnya Arya Menak melamarnya. Bidadari itupun menerimanya.

Dikisahkan, bahwa bidadari itu masih memiliki kekuatan gaib. Ia dapat memasak sepanci nasi hanya dari sebutir beras. Syaratnya adalah Arya Menak tidak boleh menyaksikannya.

Pada suatu hari, Arya Menak menjadi penasaran. Beras di lumbungnya tidak pernah berkurang meskipun bidadari memasaknya setiap hari. Ketika isterinya tidak ada dirumah, ia mengendap ke dapur dan membuka panci tempat isterinya memasak nasi. Tindakan ini membuat kekuatan gaib isterinya sirna.

Bidadari sangat terkejut mengetahui apa yang terjadi. Mulai saat itu, ia harus memasak beras dari lumbungnya Arya Menak. Lama kelamaan beras itupun makin berkurang. Pada suatu hari, dasar lumbungnya sudah kelihatan. Alangkah terkejutnya bidadari itu ketika dilihatnya tersembul selendangnya yang hilang.Begitu melihat selendang tersebut, timbul keinginannya untuk pulang ke sorga. Pada suatu malam, ia mengenakan kembali semua pakaian sorganya. Tubuhnya menjadi ringan, iapun dapat terbang ke istananya.

Arya Menak menjadi sangat sedih. Karena keingintahuannya, bidadari meninggalkannya. Sejak saat itu ia dan anak keturunannya berpantang untuk memakan nasiLEGENDA AJI SAKA

Dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Medang Kamulan yang diperintah oleh raja bernama Prabu Dewata Cengkar yang buas dan suka makan manusia. Setiap hari sang raja memakan seorang manusia yang dibawa oleh Patih Jugul Muda.Sebagian kecil dari rakyat yang resah dan ketakutan mengungsi secara diam-diam ke daerah lain.

Di dusun Medang Kawit ada seorang pemuda bernama Aji Saka yang sakti, rajin dan baik hati. Suatu hari, Aji Saka berhasil menolong seorang bapak tua yang sedang dipukuli oleh dua orang penyamun. Bapak tua yang akhirnya diangkat ayah oleh Aji Saka itu ternyata pengungsi dari Medang Kamulan. Mendengar cerita tentang kebuasan Prabu Dewata Cengkar, Aji Saka berniat menolong rakyat Medang Kamulan. Dengan mengenakan serban di kepala Aji Saka berangkat ke Medang Kamulan.

Perjalanan menuju Medang Kamulan tidaklah mulus, Aji Saka sempat bertempur selama tujuh hari tujuh malam dengan setan penunggu hutan, karena Aji Saka menolak dijadikan budak oleh setan penunggu selama sepuluh tahun sebelum diperbolehkan melewati hutan itu.

Tapi berkat kesaktiannya, Aji Saka berhasil mengelak dari semburan api si setan. Sesaat setelah Aji Saka berdoa, seberkas sinar kuning menyorot dari langit menghantam setan penghuni hutan sekaligus melenyapkannya.

Aji Saka tiba di Medang Kamulan yang sepi. Di istana, Prabu Dewata Cengkar sedang murka karena Patih Jugul Muda tidak membawa korban untuk sang Prabu.Dengan berani, Aji Saka menghadap Prabu Dewata Cengkar dan menyerahkan diri untuk disantap oleh sang Prabu dengan imbalan tanah seluas serban yang digunakannya.

Saat mereka sedang mengukur tanah sesuai permintaan Aji Saka, serban terus memanjang sehingga luasnya melebihi luas kerajaan Prabu Dewata Cengkar. Prabu marah setelah mengetahui niat Aji Saka sesungguhnya adalah untuk mengakhiri kelalimannya.

Ketika Prabu Dewata Cengkar sedang marah, serban Aji Saka melilit kuat di tubuh sang Prabu. Tubuh Prabu Dewata Cengkar dilempar Aji Saka dan jatuh ke laut selatan kemudian hilang ditelan ombak.

Aji Saka kemudian dinobatkan menjadi raja Medang Kamulan. Ia memboyong ayahnya ke istana. Berkat pemerintahan yang adil dan bijaksana, Aji Saka menghantarkan Kerajaan Medang Kamulan ke jaman keemasan, jaman dimana rakyat hidup tenang, damai, makmur dan sejahtera.

TIMUN EMAS

Mbok Sirni namanya, ia seorang janda yang menginginkan seorang anak agar dapat membantunya bekerja. Suatu hari ia didatangi oleh raksasa yang ingin memberi seorang anak dengan syarat apabila anak itu berusia enam tahun harus diserahkan keraksasa itu untuk disantap. Mbok Sirnipun setuju. Raksasa memberinya biji mentimun agar ditanam dan dirawat setelah dua minggu diantara buah ketimun yang ditanamnya ada satu yang paling besar dan berkilau seperti emas. Kemudian Mbok Sirni membelah buah itu dengan hati-hati. Ternyata isinya seorang bayi cantik yang diberi nama timun emas.

Semakin hari timun emas tumbuh menjadi gadis jelita. Suatu hari datanglah raksasa untuk menagih janji Mbok sirni amat takut kehilangan timun emas, dia mengulur janji agar raksasa datang 2 tahun lagi, karena semakin dewasa,semakin enak untuk disantap, raksasa pun setuju. Mbok Sirnipun semakin sayang pada timun emas, setiap kali ia teringat akan janinya hatinyapun menjadi cemas dan sedih.

Suatu malam mbok sirni bermimpi, agar anaknya selamat ia harus menemui petapa di Gunung Gundul. Paginya ia langsung pergi. Di Gunung Gundul ia bertemu seorang petapa yang memberinya 4 buah bungkusan kecil, yaitu biji mentimun, jarum, garam,dan terasi sebagai penangkal. Sesampainya dirumah diberikannya 4 bungkusan tadi kepada timun emas, dan disuruhnya timun emas berdoa.

Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji. Timun emaspun disuruh keluar lewat pintu belakang untuk Mbok sirni. Raksasapun mengejarnya. Timun emaspun teringat akan bungkusannya, maka ditebarnya biji mentimun. Sungguh ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasapun memakannya tapi buah timun itu malah menambah tenaga raksasa.

Lalu timun emas menaburkan jarum, dalam sekejap tumbuhlan pohon-pohon banbu yang sangat tinggi dan tajam. Dengan kaki yang berdarah-darah raksasa terus mengejar. Timun emaspun membuka bingkisan garam dan ditaburkannya. Seketika hutanpun menjadi lautan luas. Dengan kesakitannya raksasa dapat melewati.

Yang terakhit Timun Emas akhirnya menaburkan terasi, seketika terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, akhirnya raksasapun mati. Terimakasih Tuhan, Engkau telah melindungi hambamu ini Timun Emas mengucap syukur. Akhirnya Timun Emas dan Mbok Sirni hidup bahagia dan damai.