asal usul

21
1) AHADIYAH Belum ada sifat, belum ada ada asma', belum ada afaal dan belum ada apa-apa lagi yaitu pada Martabat LA TAKYIN, ALLAH tungal (sudah berilmu),ALLAH yang AWAL,ALLAH yang AKHIR,ALLAH yang BATHIN, Allah bersendirian dengan diriNya sendiri!. 2) WAHDAH Lalu Allahpun mula terfikir untuk membena sebuah negeri dan sudah mula terfikir untuk membuat istana. ALLAH “menciptakan” roh idhofi/roh qudus/roh suci dinamai Nur MUHAMMAD ,Di alam ini ALLAH yang WUJUD ,ALLAH yang Zhahir. sudah ada yang bernama sifat, sudah ada yang bernama afaal, sudah ada yang bernama asma dan sudah ada yang bernama zat” (yang ada hanya yang ada)(Alam ILMU,KALAM,AKAL ALLAH ),di dalam alam ini martabat HAKEKAT SYAHADAT. 3) WAHDIYAH Allah telah mencipta alam ini, dengan sekali lafas (berkata dengan sepatah ucapan, Yaitu kun). Maka jadiah sekalian alam, dari mula sampai akhir. Yang tidak ada pertambahan atau pengurangan sesudah lafas perkataan kun. Jadi maka jadilah (kun maka fayakunlah). Allah tidak perlu mencari negeri untuk dijadikan tapak pemerintahan dan Allah tidak perlu membina istana untuk dijadikan singgah sana!. Awal itu Allah, akhir itu Allah, zahir itu Allah dan batin itu

Upload: singgih

Post on 10-Jul-2016

38 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

asal usul

TRANSCRIPT

Page 1: asal usul

1) AHADIYAH

Belum ada sifat, belum ada ada asma', belum ada afaal dan belum ada apa-apa lagi yaitu pada Martabat LA TAKYIN, ALLAH tungal (sudah berilmu),ALLAH yang AWAL,ALLAH yang AKHIR,ALLAH yang BATHIN, Allah bersendirian dengan diriNya sendiri!.

2) WAHDAH

Lalu Allahpun mula terfikir untuk membena sebuah negeri dan sudah mula terfikir untuk membuat istana. ALLAH “menciptakan” roh idhofi/roh qudus/roh suci dinamai Nur MUHAMMAD ,Di alam ini ALLAH yang WUJUD ,ALLAH yang Zhahir. sudah ada yang bernama sifat, sudah ada yang bernama afaal, sudah ada yang bernama asma dan sudah ada yang bernama zat” (yang ada hanya yang ada)(Alam ILMU,KALAM,AKAL ALLAH ),di dalam alam ini martabat HAKEKAT SYAHADAT.

3) WAHDIYAH

Allah telah mencipta alam ini, dengan sekali lafas (berkata dengan sepatah ucapan, Yaitu kun). Maka jadiah sekalian alam, dari mula sampai akhir. Yang tidak ada pertambahan atau pengurangan sesudah lafas perkataan kun. Jadi maka jadilah (kun maka fayakunlah).

Allah tidak perlu mencari negeri untuk dijadikan tapak pemerintahan dan Allah tidak perlu membina istana untuk dijadikan singgah sana!. Awal itu Allah, akhir itu Allah, zahir itu Allah dan batin itu juga Allah. Tidak ada ruang untuk ujud (untuk adanya) makhluk!. Perkataan jadipun Allah, menjadipun Allah dan dijadikannyapun Allah!. Wujud, ujud dan maujudpun Allah.

Ketiga-tiga alam dimartabat ini (ahadiyah, wahdah dan wahdiyah) itu, adalah alam kebesaran Allah (bersifat dengan sifat salbiah). Di masa alam ini, yang belum ada waktu, masa atau ruang!. Semasa ketiga-tiga martabat ini, belum lagi terciptanya jarak, belum tercipta masa dan belum tercipta ruang waktu!.

* Bedanya alam wahdah itu, ilmu Alah belum tersusun manakala alam martabat wahdiyah itu, ilmu Allah sudah siap tersun, tinggal lagi untuk dihidang dan tinggal lagi untuk dipezahirkan dialam arwah

Page 2: asal usul

“Seungguhnya Allah menciptakan sebelum sesuatu, adalah Nur Muhamad dari NurNya”.

“Seandainya tidak kerana engkau ya Muhamad (Nur Muhamad ), tidaklah aku jadikan semesta alam ini”.

Hadis:Inilah yang dikatakan “Ana minallahi wal mukminuna minni” (aku dari Allah dan sekalilan mukmin daripada ku).

Louh Mahfudz (scenario ALLAH)

Nur itu kepada empat bahagian, daripada pertama ia jadikan al-Qalam, daripada yang kedua Ia jadikan Lauh (Lauh Mahfuz), daripada yang ketiga Ia jadikan ‘Arasy, kemudian Ia membagi pula juzu’ yang keempat itu kepada empat bahagi , maka daripada juzu’ yang pertyama Ia jadikan malaikat penjaga ‘Arasy, daripada juzu’ yang kedua Ia jadikan Kursi, daripada yang ketiga Ia jadikan malaikat-malaikat lagi.Kemudian Ia bagikan lagi yang keempat itu kepada empat bahagi yang pertamanya dijadikan langit-langit, yang keduanya bumi-bumi, yang ketiganya Syurga dan Neraka.Kemudian yang keempatnya dibahagikan kepada empat bahagian : yang pertamanya dijadikanNya nur pandangan mata Muslimin, yang kedua cahaya hati

mereka, ia ma’rifat terhadap Allah,daripada yang ketiga dijadikanNya nur kejinakan mereka (dengan Tuhan)

QS 2: 30 yang artinya:

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? " Tuhan berfirman: "Sesugguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"

Proses Penciptaan Adam Allah SWT berfirman kepada Jibril, "Hai Jibril, turunlah engkau ke bumi. Ambilkan Aku segenggam tanah. Aku hendak menciptakan Adam!"

Jibril pun turun ke bumi, saat akan diambil tanah itu bergoncang hebat. Dengan ijin-Nya, Jibril dapat mendengar perkataan bumi. "Demi Allah, Tuhan Yang Maha Tinggi. Hai Jibril, jangan engkau ambil, aku takut (diriku) dijadikan sebagai khalifah, karena aku takut berbuat durhaka kepada Tuhan seru seluruh alam. Dan aku sangat takut terhadap siksa neraka."

Jibril pun kembali kepada Allah SWT. la melaporkan sikap bumi yang menolaknya untuk dijadikan sebagai bahan penciptaan Adam. Jibril bersedia diperintahkan sekali lagi, namun Allah SWT memerintahkan malaikat Mikail yang harus mengambil tanah di bumi. Mikail pun mengalami perlakuan seperti halnya Jibril. Seperti juga Jibril, Mikail pun melaporkan hasil kerjanya kepada Allah SWT, dan siap pula menjalankan perintahnya sekali lagi.

Page 3: asal usul

Namun, Allah tidak memerintahkan lagi Mikail, melainkan malaikat Israfil yang akan mengambilnya. Israfil juga disumpahi oleh bumi agar tidak mengambil bagian dirinya. Setelah melaporkannya kepada Allah SWT, Dia memerintahkan malaikat Izrail.

Sebagaimana ketiga Malaikat tadi, Izrail pun disumpahi agar tidak mengambil tanah, namun izrail mengatakan, "Hai bumi, bahwa engkau menyumpahiku ini telah kuketahui. Akan tetapi ini bukan kehendakku, melainkan atas firman Allah Tuhan semesta alam pula”. Luruhlah hati bumi mendengar perkataan dari Izrail itu. Izrail kemudian mengambil tanah di muka bumi. Tangannya menembus sampai ke lapisan bumi ketujuh untuk mengambil tanah. Bekas tempat pengambilan tanah itu konon menjadi Lautan Qulzum. Tanah itu pun kemudian dibawa menghadap kepada Allah SWT. Tanah yang diambil berwarna-warni : hitam, putih, merah, biru, hijau dan kuning. Oleh karena itulah, anak cucu Adam kelak akan beragam warna-warna kulitnya pada tiap bangsa atau etnis.

"Ya Rabbi, ya Saidi, Ya llahil ‘aalamin, bahwa Engkau jugalah Tuhan yang amat mengetahui bahwa hamba-Mu disumpahi oleh bumi," ucap Izrail.

Allah SWT berfirman, "Bahwasanya sumpah bumi kepadamu telah aku tolak, hai Izrail. Bahwasanya Aku hendak menciptakan Adam. Maka mereka (Adam dan Hawa) dan anak cucunya, terserah (kehendak-Ku, akan) Kusuruh Izrail untuk mengambil nyawanya."

"Ya Tuhanku, jika demikian, mereka (akan) bermusuhan dengan hamba-Mu ini."

Firman Allah SWT, "Hai Izrail, Aku amat kuasa berbuat sekehendak-Ku. Jika Aku perintahkan seorang hamba-Ku untuk

mengerjakan suatu pekerjaan, di mana halnya engkau akan dibawanya (untuk) bermusuhan. Lebih khusus pula terhadap seorang yang Kumatikan yang disebabkan karena demam, atau sakit yang parah, atau tenggelam di dalam air, atau disebabkan dimakan oleh binatang, atau disebabkan karena berkelahi melawan sesamanya, atau sebab terbakar dilahap api, atau sebab jatuh tertimpa kayu. Maka semua itu (hanyalah) namanya tersebabkan. Dengan demikian tidak ada siapapun dapat berdalih kepadamu lagi."

Kemudian Allah SWT memerintahkan Izrail untuk mencampurkan tanah di atas bumi dengan air. Dicampurkanlah dengan empat jenis air, yaitu: air tawar, air asin, air anyir, dan air pahit. Kemudian Allah resapkan Nur kebenaran dalam diri Adam dengan berbagai macam "sifat". Air tawar itu yang nantinya akan menjadi air liur. Air asin menjadi air mata. Air anyir menjadi lendir di hidung. Air pahit menjadi kotoran telinga. Proses pencampuran itu dilakukan selama empat puluh tahun.

Kata Ibnu Abbas r.a. bahwa Allah SWT menciptakan Adam ‘alaihis salam dari tujuh lapisan bumi. Di antaranya: Kepalanya dari tanah Baitul Maqdis; dadanya berasal dari tanah Dahna; tulangnya dari tanah bukit Qof; zakarnya dari tanah Babil; hati dari tanah sorga Jarnnatul Firdaus; kedua matanya dari tanah Hud; lidahnya dari tanah Thaif; kakinya dan tanah Hindi, dan bagian belakangnya dari tanah Arafah.

Kemudian Allah menjadikan di dalam tubuh anak Adam sembilan pintu, yaitu di kepalanya terletak pada kedua lubang hidung, kedua lubang telinga kedua mata, mulut, dubur, dan kemaluan. Diciptakannya pula panca indera. Penciptaan ini dilakukan pada hari Jum’at. Panjang tubuhnya enam puluh hasta. Bidang dadanya tujuh hasta.

Page 4: asal usul

Setelah semua organ tubuhnya sudah lengkap, Allah SWT membaringkannya di antara Mekah dan Thaif. Kemudian oleh beberapa malaikat, atas perintah Allah, tubuh tersebut diangkat ke langit. Melihat keberadaan tubuh Adam itu, para Malaikat bertanya:

"Ya Tuhanku, hikmah apakah pada yang demikian ini?"

"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi," jawab Allah SWT.

"Siapakah yang akan Engkau jadikan (khalifah) itu, ialah yang akan berbuat kerusakan di muka bumi ini, dan mengucurkan darah sesamanya. Sejak semula kami senantiasa mengucap tasbih kepada Engkau dengan mensucikan-Mu" ujar para Malaikat.

"Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui," firman Allah SWT.

Selanjutnya Allah SWT menurunkan air hujan duka-cita mengguyur tubuh Adam selama empat puluh tahun lamanya. Kemudian hujan suka-cita mengguyurnya selama setahun. Sehingga segala kesedihan dan kebahagian telah menyatu ke dalam jasad Adam. Hal itu mengisyaratkan bahwa kelak anak cucu Adam akan lebih banyak menerima keadaan duka cita daripada suka citanya.

Kini, Allah SWT hendak memasukkan nyawa ke dalam jasad Adam. Sebelumnya Allah telah menciptakan nyawa dua ribu tahun sebelum menciptakan tubuh Adam. Sebagaimana terdapat di dalam sebuah hadist, yang artinya "bahwasanya Allah Ta’ala menciptakan nyawa terlebih dahulu daripada jasad kira-kira selama dua ribu

tahun." Di dalam riwayat yang lain ada yang menyatakan selama empat ribu tahun.

Nyawa itulah Cahaya (Nur) Muhammad saw. Maka rahasia Cahaya itu pun dicampurkan dengan sebagian dari tubuh Adam. Allah SWT berfirman kepada Jibril:

"Bawalah tanah yang bercampur dengan ruh (nur) itu dengan kesturi, ambar, za’faran, dan kapur, dan khalembak." Jibril pun menurutinya.

"Bawalah tanah cahaya itu, kenakanlah pada dahi tubuh itu!"

Jibril melakukan seperti apa yang diperintahkan. Lalu tubuh Adam itu digenggam dengan genggaman "Jabarut" kemudian diletakkan di dalam "Alam Malakut". Kemudian tubuh itu dibenamkan di dalam air "Kudral-lzzah-Nya" yaitu sifat "Jalai dan Jammal". Lalu diciptakan menjadi tubuh Adam yang sempurna.

Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail,

"Setiap dari kalian bersama dengan (masing-masing) tujuh ribu malaikat, maka bawalah olehmu baki yang berisi nyawa Adam itu."

Lalu nyawa itu pun dibawa oleh para Malaikat menuju tubuh Adam. Nyawa kemudian dihantarkan di kepalanya.

"Masuklah engkau ke dalam jasad ini," perintah Allah SWT kepada nyawa,

"Bahwa badan inilah tempatmu diam."

Namun sang nyawa tidak langsung masuk, melainkan mengelilinginya terlebih dahulu tujuh kali. Para Malaikat yang tengah menyaksikan kejadian itu, sangat

Page 5: asal usul

menantikan sang nyawa segera masuk ke dalam tubuh Adam.

"Ya Tuhanku, bahwasanya aku ini adalah ruh yang amat lembut dengan cahayaku. Maka betapakah aku masuk ke rumah yang kelam ini," ujar nyawa.

"Masuk dipaksa, dan tatkala engkau keluar pun dipaksa juga," firman Allah SWT.

Dan awal penciptaan hingga nyawa masuk ke dalam tubuh Adam, memakan waktu selama 120 tahun. Akhirnya nyawa itu pun masuk melalui mulut. Setelah itu menuju otak, dan di bagian ini ia berkeliling seraya memuji Allah SWT, dua ratus tahun lamanya. Kehadiran nyawa itu mulai memunculkan kesadaran Kepada tubuh Adam.

Kata Adam kepada Allah SWT, "Ya Ilahi, Kau segerakanlah kiranya penciptaanku ini sebelum tenggelamnya matahari”.

Firman Allah SWT yang artinya. "Diciptakan Adam dengan tergesa-gesa."

Kemudian nyawa berada di bagian mata, maka terbukalah mata Adam. Dilihatnya tubuhnya yang terbuat dari tanah itu, dan dilihatnya pula buah-buahan yang ada di sorga. Ketika nyawa berada di telinganya, terdengarlah ucapan-ucapan tasbih dari para malaikat. Saat nyawa telah masuk ke bagian hidung, Adam mulai dapat bersin. Allah SWT mengilhamkan kepada Adam untuk mengucapkan tahmid, setelah nyawa sampai di mulutnya.

Allah membalas ucapannya dengan ucapan: "Yarhamukallaahu”’artinya, "Semoga Allah mengasihimu, hai Adam. Inilah anugerah-Ku kepadamu sebagai balasan terhadap pujianmu tadi, hai Adam."

Nyawa berangsur menuju ke kerongkongan; terus ke dada; dan ke pusar Adam. Adam mulai ingat makan tatkala nyawa sudah berada di perut. Tangan Adam mulai dapat digerakkan. Adam pun berusaha duduk, namun masih belum mampu.

Malaikat berkomentar: " (Karena) setengah badannya masih tanah, bahwa hendak duduk pun (tidak bisa). Perangai ini amat tergesa-gesa".

Allah SWT berfirman: "Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa". (Q.S. 17:11 )

Akhirnya, sampailah nyawa itu pada setiap rongga tubuh Adam, dan lengkaplah nyawa itu pada setiap organ tubuhnya. Daging dan darah pun mulai tumbuh. Lalu hiduplah Adam a.s.

Kemudian Allah SWT menciptakan asap dari ruh Adam. Allah menyuruh Jibril untuk menyimpannya. Sesungguhnya terdapat hikmah Allah di dalamnya, yaitu kelak Allah SWT akan menciptakan seseorang yang bernama Isa a.s. dari asap tersebut. Jibril pun menuruti perintah Nya. Dipeliharanya asap itu hingga datang masanya Isa menjadi Nabi.

Nabi Adam a.s. mulai berdiri. Dianugerahkan kepadanya pakaian kebesaran. Nabi Adam pun banyak berbuat kebajikan setiap harinya. Tidak berbuat dosa sedikit pun. Itulah kesempurnaan Nabi Adam. Diberikan pula pakaian dari sorga, yaitu makat dan qomar, dan sejumlah perhiasan.

Nabi Adam a.s. diperintahkan untuk melilingi langit bersama para Malaikat agar dapat menyaksikan segala kebesaran Allah SWT. Dengan menunggang seekor kuda yang bernama Mihun. Kuda tersebut diciptakan dari kapur, kasturi, za’fuur. Bulu

Page 6: asal usul

kuduknya dari zabarjad. Kedua sayapnya terbuat dari mutiara dan marjan. P elananya dari marjan dan kekangnya dari yakut. Pada mulut kuda itu terdengar ucapan-ucapan tasbih, tahlil, takbir, dan tahmid. Jibril mengawal di sebelah depan. Mikail di sebelah kanan. Israfil di sebelah kiri, dan Izrail dari belakang. Mereka mulai berkeliling untuk melihat segala keajaiban Allah SWT yang akan membuatnya semakin yakin terhadap kebesaran-Nya. Segala apa pun yang melihat Adam, terkesima seraya memuji keindahan Adam. Pada setiap perjumpaannya dengan para Malaikat, Adam a.s. selalu mengucapkan salam kepada mereka.

Allah SWT berfirman, "Hai Adam, bahwa salam inilah pegangan (ucapan) bagimu dan seluruh anak cucumu hingga datang pada han kiamat(kelak)."

Dikisahkan tatkala Nabi Adam a.s. sudah diarak mengelilingi langit, kemudian diarak pula menuju bumi. Di bumi ini pada waktu itu terdapat para Malaikat bersama Iblis. Allah SWT memerintahkan kepada para Malaikat dan Iblis untuk bersujud hormat,

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’ maka sujudlah mereka kecuali Iblis" (Q.S. 2:34). Para malaikat yang melihat Iblis tidak bersujud, bergumam di dalam hatinya:

"Siapa yang telah tidak mau bersujud, itulah Iblis, dan ialah (akan) menjadi Iblis."

Para malaikat sekali lagi bersujud, sujud syukur kali ini, yaitu memuji karunia Tuhan terhadap Nabi Adam a.s. Para malaikat akan selalu menjujung tinggi dan menuruti segala apa yang difirmankan-Nya, serta tidak akan mengikuti segala apa yang tidak diperintahkannya. Oleh karena itu, para

malaikat hingga kini selalu taat terhadap perintah Allah SWT.

Perilaku Iblis yang tidak menuruti perintah Allah SWT menjadi pertanyaan Allah SWT,

"Hai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku?’ (Q.S. 38:75)

Jawab lblis; "Aku lebih baik darinya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". (Q.S. 38:76)

“Hai Iblis, keluarlah engkau di bawah langit-Ku dan dari atas bumi-Ku, dan keluarlah engkau dari rupa malaikat-Ku, masuklah engkau pada rupa Iblis, dan engkau kaku tiada berkesudahan."

Maka Azazil(nama sebelum menjadi Iblis) pun berubah menjadi rupa Iblis. Matanya menjadi menonjol keluar.

Allah SWT menghardiknya, "Ikrarkanlah terhadap diri engkau, hai Iblis!"

Iblis menyanggupinya. Lalu berucap: "Karena Adamlah maka aku Engkau murkai, dan nikmat dari-Mu Engkau ambil dari hamba-Mu. Akan tetapi, mulai hari ini hingga datang hari kiamat, aku minta janji ke hadirat- Mu, ya Tuhanku, perkenankan pinta hamba-Mu, maka beranilah hamba- Mu datang sembah ke hadirat-Mu, ya Tuhanku."

Jawab Allah SWT, "Telah-Ku perkenankan pintamu itu Berdatang sembahlah engkau, hai Iblis."

Ibils menjawab, “Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka". (Q S. 38:82-83)

Page 7: asal usul

Allah berfirman: "Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Kukatakan". (Q.S. 38:84)

“Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahanam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya”. (Q..S. 38:85)

Sejak kejadian itu, dendam mulai merasuki hati Iblis terhadap Nabi Adam as. dan anak cucunya. Iblis berupaya dengan segala cara untuk menyesatkan mereka semua. Dan itulah pekerjaan tetapnya hingga hari kiamat datang.

Ketahuilah, semuga engkau diberi taufik kepada segala yang dicintai dan diredhai allah, Makhluk yang pertama yang diciptakan Allah adalah Ruh Muhammad s.a.w. Ia diciptakan daripada Cahaya Jamal Allah. Sebagaimana firman Allah didalm Hadis Qudis “Aku ciptakan ruh Muhammad dari cahaya-Ku. Nabi s.a.w bersabda:-Yang pertama diciptakan oleh Allah ialah ruhku. Dan yang pertama diciptakan oleh Allah ialah cahayaku dan yang pertama diciptakan oleh Allah ialah Qalam. Dan yang pertama diciptakan oleh Allah ialah akal. Ruh, cahaya, qalam dan akal pada dasarnya satu iaitu Hakikat Muhammad. : Telah datang kepadamu cahaya dan kitab penerang dari Allah Hakikat Muhammad disebut NUR, kerana bersih dari segala kegelapan yang menghala firman Allah Hakikat Muhammad disebut juga akal, kerana ia yang menemukan segala sesuatu. Hakikat Muhammad disebut Qalam, kerana ia yang menjadi sebab perpindahan ilmu seperti halnya mata pena sebagai pengalih ilmu di alam huruf. Ruh Muhammad adalah ruh yang termurni sebagai makhluk pertama dan asal seluruh makhluk, sesuai dengan sabda Rasulullah s.a.w “Aku dari Allah dan makhluk lain dari aku. Dan dari ruh

Muhammad itulah Allah menciptakan semua ruh di alam Lahut dalam bentuk yang terbaik yang hakiki. Itulah nama seluruh manusia di alam Lahut. Alam Lahut adalah negeri asal setelah 4,000 tahun dari penciptaan Ruh Muhammad maka Allah menciptakan Aras dari Nur Muhammad. Begitu pula seluruh makhluk lainnya diciptakan dari Nur Muhammad. Selanjutnya ruh-ruh diturunkan kealam yang terendah, dimasukkan pada makhluk yang terendah, iaitu jasad. Sebagaimana firman Allah Kemudian Ku-turunkan manusia ke tempat yang terendah. Proses turunnya adalah setelah ruh diciptakan di alam Lahut, maka diturunkan kealam Jabraut dan dibalut dengan cahaya Jabraut, Sebagai pakaian antara dua haram lapis kedua ini disebut ruh Sultani. Selanjutnya diturunkan lagi ke alam Malakut dan dibalut dengan cahaya malakut yang disebut ruh Rohani. Kemudian diturunkan lagi kealam Mulki dan dibalut dengan cahaya Mulki, lapis keempat ini disebut ruh Jasmani. Selanjutnya allah mencipta Adam dari Mulki seperti firam Allah. Dari bumi aku mencipta kamu, kepada bumi aku mengembalikanmu dan dari bumi pulalah aku mengelurakanmu. Ketika ruh berada didalam jasad dan merasa senang berada pada jasad, ruh lupa akan perjanjian awal di alam lahut, iaitu hari perjanjian “Alastu birabbikum”? ruh menjawab Benar engkau adalah tuhan kami. Kerana ruh lupa pada perjanjian awal, maka ruh tidak dapat kembali ke alam Lahut sebagai tempat asal, Dengan kasihnya Allah menolong mereka dengan menurunkan kitab-kitab samawi sebagai perintah tentang peringatan tentang negeri asal bagi mereka sesuai dengan firman Allah Berikanlah peringatan pada mereka tentang hari-hari Allah iaitu hari pertemuan Allah dengan seluruh ARWAH di alam lahut. Lain halnya dengan para nabi, mereka datang ke bumi dan kembali ke ahkirat badanya di bumi, sedangkah ruh intinya berada di negeri asal

Page 8: asal usul

kerana adanya peringatan ini. Sangat sedikit orang yang sedar dan kembali serta berkeinginan dan sampai kealam asal. Nabi mengajak mereka agar kembali dan sampai serta bertemu dengan Jamal Allah yang azali sesuai dengan firman Allah katakanlah ini adalah jalanku. Aku mengajak ke jalan Allah dengan pandangan yang jelas aku dan para pengikutku. Nabi bersabda Para sahabatku seperti bintang-bintang, mengikut yang mana pun kamu akan mendapat petunjuk. Pandangan yang jelas yang disebut didalam AlQuran disebut basyirah. Basyirah adalah dari ruh asli yang terbuka pada mata hati bagi para aulia. Basyirah tidak akan terbuka hanya dengan ilmu zahir sahaja, tetapi untuk membuka harus dengan ilmu laduni batin, sesuai dengan firman Allah kepada dia ku berikan ilmu yang langsung dari aku. Wahai saudaraku, masuklah pada jalan kembali kepada allah dan kembalikah kepada tuhanmu bersama golongan ahli rohani. Waktu sangat sempit jalan hampir tertutup dan sulit mencari teman untuk kembali ke negeri asal. Firman Allah dalam surah Ar Rahman ayat 19-20 Dia membirakan dua lautan mengalir yang keduan bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Firman Allah dalam surah Adz Dzariyat ayat 56:- Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan mereke supaya menyembahKu. Yang dimaksudkan dengan ibadah disini ialah Marifat, yang dimaksudkan dengan Alam Marifat adalah Alam Lahut iaitu negeri asal tempat diciptakan ruh Al-Qudsi dalam wujud terbaik. Yang dimaksudkan ruh Al Qudsi ialah hakikat manusia yang disimpan di lubuk hati, keberadaannya akan diketahui dengan taubat dan talqin dan mudawamah kalimah الله إال إله ال Pertama dengan lidah fiziknya, kemudian bila hatinya sudah hidup beralih dengan lidah hatinya. Ahli tasauf menamakan ruh Al-Qudsi dengan sebutan Tiflul Ma’ani (bayi ma’nawi) kerana ia dari

ma’nawiayah qudsiyyah. Pemberian nama tiflul ma’ani didasarkan kepada:- 1) Ia lahir dari hati, seperti lahirnya bayi dari Rahim seorang ibu dan ia diurus dan dibesarkan hingga dewasa.Ia lahir dari hati, seperti lahirnya bayi dari Rahim seorang ibu dan ia diurus dan dibesarkan hingga dewasa.Ia lahir dari hati, seperti lahirnya bayi dari Rahim seorang ibu dan ia diurus dan dibesarkan hingga dewasa. 2) Dalam mendidik anak-anak tentang keislaman, ilmu yang didahulukan adalah ilmu maarifat. Begitu pula bagi bayi ma’anawiah ini. 3) Bayi bersih dari segala kotoran dosa lahirah. Begitulah pula bayi ma’nawi, ia bersih dari syirik dan ghaflah (lupa kepada allah) 4) Perumpamaan bayi ma’nawi merupaka gambaran kesucian kerana anak-anak lebih banyak yang suci daripada yang lainnya. Oleh kerana itu bayi ma’nawi terlihat dalam mimpi dengan rupa yang tampan. 5) Ahli syurga disifati dengan sifat anak-anak, 6) Kerana bayi ma’nawi itu halus dan suci. 7) Pengunaan nama tiflul ma’ani adalah majazi ditinjau dari kaitannya dengan badan, ia berwujud seperti rupa manusia, jua kerana manisnya bukan kerana kecilnya, dan dilihat dari awal adanya, ia adalah manusia hakiki kerana dialah yang berhubung langsung dengan Allah, sedangkan badan dan ruh jasmani bukan mahramnya bagi dia berdasarkan Hadis nabi s.a.w Aku punya waktu khusus dengan Allah, Malaikat terdekat, nabi dan rasul tidak akan dapat memilikinya. Yang dimaksudkan dengan malaikat terdekat dalam hadis tadi adalah ruh ruhani yang diciptakan di alam Jabaraut, seperti halnya malaikat yang dapat masuk ke alam Lahut. Ketika Allah mencipta Ruh Al-Qudsi dalam wujud yang terbaik di alam Lahut, maka berkehendak menurunkan manusia kea lam yang terendah untuk menyempurnakan kemanusiaannya dan pendekatannya kepada Allah di Maq’adi Sidqin, Inda Malikin Muqtadir, itulah maqam para wali dan para Nabi. Pertama-

Page 9: asal usul

tama Allah Menurunkan ruh Al-Qudsi yang dicipta dari nur Muhammad ke alam Jabarut dengan membawa bibit Tauhid, maka dititipkan dari cahayanya di alam tersebut, dan dibalut dengan pakaian cahaya, begitu pula perpindahan dari alam Jabarut ke alam Malakut dan dari alam Malakut kealam Mulki, disetiap alam yang tiga ini Allah Melapisi Ruh Al-qudsi dengan lapisan-lapisan sampai ke lapisan Mulkiyah yang disebut Qiswah Unsuriyah, agar jasad tidak terbakar oleh Ruh Al-Qudsi. Lapisan yang dibalutkan di alam Jabaraut disebut Ruh Sultani. Lapisan di alam Malakut disebut Ruh Sairani Rawani. Dan lapisan di alam Mulki disebut Ruh Jasmani. Tujuan utama didatangkan manusia kealam terendah ini, agar manusia berupaya kembali mendekatkan diri kepada Allah dan mencapai darjat, dengan menggunakan hati dan jasad. Maka ditanamkanlah Bibit Tauhid di ladang hati agar tumbuh menjadi pohon tauhid yang akarnya tertanam di dalam rasa dan menghasilkan buah tauhid untuk mencapai ridha Allah taala. Bibit Syariat ditanamkan di ladang hati dan akan tumbuh menjadi Pohon Syraiat dan buahnya adalah Buah Darjat. Kemudian Allah memerintahkan ruh dengan seluruh lapisannya untuk masuk ke dalam jasad dan Allah menentukan tempatnya masing-masing. Tempat Ruh Jismani adalah didalam jasad antara daging dan darah. Tempat Ruh Al qudsi adalah rasa. Setiap Ruh mempunyai Hanut (tempat) didaerah keberadaannya, dan bekal/alat untuk pengolahannya dan keuntungannya/hasi pengolahannya dan cara pengolahannya yang tidak pernah sia-sia yang diketahui secara tertutup /rahsia atau secara terbuka. Mereke mengharapkan perjuangan yang tidak sia-sia. Wajib bagi semua manusia untuk mengetahui bagaimana cara mengolah dirinya.

Page 10: asal usul
Page 11: asal usul
Page 12: asal usul
Page 13: asal usul

Jadi roh tidak perlu dilihat atau dicari , kerana yang melihat, mendengar, berkata-kata,bergerak,merasa itu sendiri itu, adalah kerana adanya roh. Persoalannya siapakah roh?

1. Roh Idofi (Roh Ilofi) : adalah roh yang sangat utama bagi manusia. Roh Idofi juga disebut �JOHAR AWAL SUCI�, karena roh inilah maka manusia dapat hidup. Bila roh tersebut keluar dari raga, maka manusia yang bersangkutan akan mati. Roh ini sering disebut �NYAWA�. Roh Idofi merupakan sumber dari roh-roh lainnyapun akan turut serta. Tetapi sebaliknya kalau salah satu roh yang keluar dari raga, maka roh Idofi tetap akan tinggal didalam jasad. Dan manusia itu tetap hidup. Bagi mereka yang sudah sampai pada irodat allah atau kebatinan tinggi, tentu akan bisa menjumpai roh ini dengan penglihatannya. Dan ujudnya mirip diri sendiri, baik rupa maupun suara serta segala sesuatunya. Bagai berdiri di depan cermin. Meskipun roh-roh yang lain juga demikian, tetapi kita dapat membedakannya dengan roh yang satu ini.Alamnya roh idofi beruoa nur terang benderang dan rasanya sejuk tenteram (bukan dingin). Tentu saja kita dapat menjumpainya bila sudah mencapai tingkat �INSAN KAMIL�.

2. Roh Rabani : Roh yang dikuasai dan diperintah oleh roh idofi. Alamnya roh ini ada dalam cahaya kuning diam tak bergerak. Bila kita berhasil menjumpainya maka kita tak mempunyai kehendak apa-apa. Hatipun terasa tenteram. Tubuh tak merasakan apa-apa.

3. Roh Rohani : Roh inipun juga dikuasai oleh roh idofi. Karena adanya roh Rohani ini, maka manusia memiliki kehendak dua rupa. Kadang-kadang suka sesuatu, tetapi di lain waktu ia tak menyukainya. Roh ini mempengaruhi perbuatan baik dan perbuatan buruk. Roh inilah yang menepati pada 4 jenis nafsu, yaitu :

*Nafsu Luwamah (aluamah)

Page 14: asal usul

*Nafsu Amarah

*Nafsu Supiyah

*Nafsu Mulamah (Mutmainah).

Kalau manusia ditinggalkan oleh roh rohani ini, maka manusia itu tidak mempunyai nafsu lagi, sebab semua nafsu manusia itu roh rohani yang mengendalikannya. Maka, kalau manusia sudah bisa mengendalikan roh rohani ini dengan baik, ia akan hidup dalam kemuliaan. Roh rohani ini sifatnya selalu mengikuti penglihatan yang melihat. Dimana pandangan kita tempatkan, disitu roh rohani berada. Sebelum kita dapt menjumpainya, terlebih dulu kita akan melihat bermacam-macam cahaya bagai kunang-kunang. Setelah cahaya-cahaya ini menghilang, barulah muncul roh rohani itu.

4. Roh Nurani : Roh ini dibawah pengaruh roh-roh Idofi. Roh Nurani ini mempunyai pembawa sifat terang. Karena adanya roh ini menjadikan manusia yang bersangkutan jadi terang hatinya. Kalau Roh Nurani meninggalkan tubuh maka orang tersebut hatinya menjaid gelap dan gelap pikirannya.Roh Nurani ini hanya menguasai nafsu Mutmainah saja. Maka bila manusia ditunggui Roh Nurani maka nafsu Mutmainahnya akan menonjol, mengalahkan nafsu-nafsu lainnya.Hat orang itu jadi tenteram, perilakunyapun baik dan terpuji. Air mukanya bercahaya, tidak banyak bicara, tidak ragu-ragu dalam menghadapi segala sesuatu, tidak protes bila ditimpa kesusahan. Suka, sedih, bahagia dan menderita dipandang sama.

5. Roh Kudus (Roh Suci) : Roh yang di bawah kekuasaan Roh Idofi juga. Roh ini mempengaruhi orang yang bersangkutan mau memberi pertolongan kepada sesama manusia, mempengaruhi berbuat kebajikan dan mempengaruhi berbuat ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya.

6. Roh Rahmani : Roh dibawah kekuasaan roh idofi pula. Roh ini juga disebut Roh Pemurah. Karena diambil dari kata �Rahman� yang artinya pemurah. Roh ini mempengaruhi manusia bersifat sosial, suka memberi.

7. Roh Jasmani : Roh yang juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Roh ini menguasai seluruh darah dan urat syaraf manusia. Karena adanya roh jasmani ini maka manusia dapat merasakan adanya rasa sakit, lesu, lelah, segar dan lain-lainnya. Bila Roh ini keluar dari tubuh, maka ditusuk jarumpun tubuh tidak terasa sakit. Kalau kita berhasil menjumpainya, maka ujudnya akan sama dengan kita, hanya berwarna merah.Roh jasmani ini menguasai nafsu amarah dan nafsu hewani. Nafsu hewani ini memiliki sifat dan kegemaran seperti binatang, misalnya: malas, suka setubuh, serakah, mau menang sendiri dan lain sebagainya.

8. Roh Nabati : ialah roh yang mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan badan. Roh ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi.

Page 15: asal usul

9. Roh Rewani : ialah roh yang menjaga raga kita. Bila Roh Rewani keluar dari tubuh maka orang yang bersangkutan akan tidur. Bila masuk ke tubuh orang akan terjaga. Bila orang tidur bermimpi dengan arwah seseorang, maka roh rewani dari orang bermimpi itulah yang menjumpainya. Jadi mimpi itu hasil kerja roh rewani yang mengendalikan otak manusia. Roh Rewani ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Jadi kepergian Roh Rewani dan kehadirannya kembali diatur oleh Roh Idofi. Demikian juga roh-roh lainnya dalam tubuh, sangat dekat hubungannya dengan Roh Idofi.