asal kata allah

8

Click here to load reader

Upload: euaggelion-soteria

Post on 28-Jun-2015

197 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asal kata Allah

http://mengenal-islam.t35.com/allah_dewa_bulan.htm

ALLAH Sembahan Muhammad adalah Mantan Dewa Bulan

Was Allah The Moon God of Ancient Arab Pagan? Apakah Allah Dewa Bulan Agama Berhala Kuno Arab ? By Syed Kamran Mirza

Bukti sejarah, logika obyektif, referensi yang dicek berkali2 ... semuanya menunjuk bahwa: (a) Allah adalah nama dewa yang eksis jaman pra-Islam (b) Orang2 penyembah berhala jaman pra-Islamic memuja Allah sbg dewa tertinggi mereka (dewa bulan).

Jadi : Apakah Arab jaman kuno masa pra-Islam memuja 360 dewa ? Ya

Apakah mereka memujua matahari, bulan dan bintang ? Ya

Apakah mereka membangun pura utk dewa bulan ? Ya

Apakah suku2 Arab itu memberi nama berbeda2 bagi dewa bulan mereka itu ? Ya

Apa nama2 itu ? Sin, Hubul, Ilumquh, Al-ilah.

Apakah julukan “al-ilah” (the god) digunakan utk Dewa Bulan ? Ya

Kata "Allah” dari kata “al-ilah?” Ya

Apakah “Allah” salah satu dari banyak dewa ? Ya

Ia dipuja di Kabah? Ya

Apakah ada patung Hubul di atas Kabah? Ya

Pada saat itu, Hubul dianggap dewa bulan ? Ya

Jadi, kalau gitu apakah Kabah adalah “rumah dewa bulan”? Ya

Apakah nama “Allah” akhirnya menggantikan Hubul sbg nama Dewa Bulan ? Ya

Mereka menyebut Kabah “rumah Allah”? Ya

Apakah al-Lat, al-Uzza dan Manat disebut “puteri2 Allah”? Ya

Yusuf Ali menjelaskan di fn. 5096, hal. 1445, bahwa Lat, Uzza dan Manat dikenal sbg “puteri2 Allah.” Apakah Qur’an mengatakan bahwa Muslim harus memuja al-Lat, al-Uzza and Manat? Ya: lihat Surah 53:19-20.

Apakah ayat2 itu di “abrogasi” ? Ya.

Apa nama ayat2 itu ? “Ayat2 Setan.”

Berbagai nama (Sin, Hubul, llumquh, Al-ilah) dewa bulan digunakan oleh berbagai suku Arab jaman pra-islam. SIN adalah nama Dewa Bulan.

Siapa sebenarnya Allah? Menurut pakar teologi Islam (Mullah, Maulana, Mulavi, etc.), atau ajaran Islam-- Allah adalah tuhan tertinggi atau pencipta yang (tiba2 suatu hari) berbicara atau memperkenalkan diri kpd Nabi Muhamad lewat malaikat Jibril dan mengatakan bahwa Allah adalah yang menciptakan semuanya di alam semesta ini. Anehnya, Qur’an tidak pernah

Page 2: Asal kata Allah

menjelaskan kata “Allah”, siapa dia atau siapa dia sehubungan dgn para berhala lainnya. 99% Muslim percaya bahwa — nama Allah diciptakan atau dimulai pada saat Jibril mengatakannya (?) kpd Muhamad dalam goa di Gunung Hira dan memberikan Quran kpd Muhamad. Mereka percaya bahwa sebelum pengungkapan ini—kaum Arab berhala berada dalam masa kegelapan (Andhakar Zuug) dan memuja berbagai dewa-dewi dan bahwa mereka orang2 jahat.

Faktor2 penting yg menunjukkan bahwa nama “Allah” sudah digunakan kaum berhala sbg nama dewa tertinggi mereka adalah :

(A) jaman pra-Islam dulu (Muslim menyebutnya : jahilyah) orang Arab menyembah dewa dewi dan pada dasarnya animistik. Lewat, bulan, bintang, matahari, planet, binatang, pohon, batu, goa dan sumber air serta berbagai obyek2 alam lainnya, manusia bisa berhuubungan dgn dewa. Di Mekah, “Allah” adalah dewa tertinggi bangsa Quraish, sukunya Nabi. Allah memiliki 3 puteri: Al Uzzah (Venus) yagn paling dipuja dan senang dgn korban manusia; Manah, dewi nasib dan Al Lat, dewi tumbuh2an. Mereka dianggap paling kuasa dan campur tangan mereka atas nama pemuja sangat penting.

(B) Arab sering menamakan anak2 mereka —Abdullah (budak Allah). Bukti nyata; nama ayah Muhamad adalah “Abdullah”. Analogi logis disini adalah, kalau memang tidak ada kata "Allah” di jaman pra-islam, maka tidak juga akan ada anak2 yg dinamakan Abdullah atau budaknya Allah di wilayah Arab.

(C) Bahkan sekarangpun di seluruh dunia Arab, non-Muslim-pun (Yahudi, Kristen, Sabian, Bahai, atheis dsb.) Arabs mengatakan —“Ya Allah” sbg ungkapan sedih/kaget.

(D). Pernyataan Albert Hourani: “Nama Islam bagi Tuhan adalah “Allah”, yang sudah dipakai utk dewa2 setempat "(bahkan dipakai orang Yahudi dan Kristen yg berbicara Arab--lihat A history Of Arab people by Albert Hourani, 1991, page-16, Belknap press of Harvard University, USA).

Menurut sejarah ada 2 teori eksistensi Allah di dan sekitar Kaba Sharif: (1) kaum berhala menyebut patung terbesar diantara ke 360 dewa dewi itu ALLAH—yg mereka anggap dewa tertinggi(god). Atau, (2) Kaum berhala Arab memuja 360 dewa dewi didalam Kaba Sharif, dan mereka dianggap lebih kecil dan dibawah penguasaan penuh dewa tertinggi yg disebut “ALLAH” yagn tidak dapat dilihat (Nirakar) dan Maha Kuasa, Maha Tahu dan sangat tidak dapat diketahui.

Persamaan Luar Biasa dgn Hindu :

Teori nomor 2 diatas itu sangat mirip dgn kepercayaan Hindu. Walau Hindu memuja berbagai dewa dewi -mereka percaya akan satu dewa yang tidak nampak bernama “Bhagaban” (atau “Ischhaar”) yang mereka panggil “Nirakar”. Dan, herannya tidak ada satupun bentuk/penampakan dewa yang satu ini dalam patung ataupun seni visual bagi sosok Bhagaban ini. Namun Hindu tetap memujanya.

Nah, apa yang akan terjadi jika seorang nabi pandai menyuruh orang Hindu untuk berhenti memuja para dewa dewi kecuali sang Bhagaban dan membuatnya menjadi agama monotheis ? Persis seperti Islam?

Beberapa faktor yang menunjukkan “Allah” adalah Dewa Bulan kaum Arab pemuja berhala :

(A) Dlm Qura’n paling tidak ada 12 surat di mana Allah berulang2 bersumpah atas nama bulan, matahari, planet, malam, angin dsb. Memang misteri mengapa sang pencipta, Allah, harus bersumpah atas ciptaannya. Biasanya, kami bersumpah atas nama sesuatu yang lebih superior dari kami, Tuhan atau bapak kami (yg dianggap lebih superior dari kami). Tapi kami tidak pernah bersumpah atas nama sesuatu yang lebih rendah dari kami. Namun dalam Quran gaya Allah bersumpah pada bulan atau bintang menunjukkan bahwa Allah menganggap hal2 ini lebih tinggi darinya. Dan inilah yang membuat kami bertanya, siapa sebenarnya yang bertindak sbg Allah dlm Quran?

Namun, dlm penjelasannya mengapa Qur’an bersumpah atas nama bulan dalam Surah 74:32 , “Nay, verily by the Moon,”Yusuf Ali berkomentar, “Bulan dipuja sbg dewa dalam saat2 gelap”(fn. 5798, pg. 1644). Mungkin, sumpah Allah ini akibat kebiasaan budaya yang sudah mendalam menyembah bulan

Page 3: Asal kata Allah

sbg Tuhan.

(B) Yusuf Ali menjelaskan (Page-1921-1623 of his English Translation of Holy Quran):

“Pemujaan Bulan-sangat populer dalam berbagai bentuk ………Apollo dan Diana—saudara kembar, mewakili bulan dan matahari … dalam agama Vedic India, dewa bulan adalah Soma, dewa planet……. Jaman India kuno dulu, bulan adalah dewa (laki2). Bulan juga dewa (laki2) dalam agama Semitik kuno dan kata Arab bagi bulan, “qamar’, juga memiliki gender maskulin. Sementara, kata Arab bagi matahari “shams” adalah gender feminin. [b]Kaum berhala Arab nampaknya menganggap matahari sang dewi dan bulan sang dewa.[/b]

Dewa dewi berhala yang paling terkenal di sekitar Mekah adalah Lat, Uzza, dan Manat.…ke-360 dewa dewi di Kabah itu juga kira2 mewakili jumlah hari dalam satu tahun. Ini sebenarnya pemujaan berhala yang dikenal kaum Quraish pada jaman nabi kami.”

(C) Pengaruh Bulan pada Islam:

Siapa yang bisa membantah pentingnya pengaruh bulan dalam kehidupan Muslim ? Dalam Islam, bulan dianggap obyek astronomi yang paling sakral dan bulan adalah patokan segala festival/ritual Islam. Kontradiksi dan konflik sangat umum dengan tanggal2 Id dan Ramadhan dan jelas ini problem kronis dan bulan adalah sumber segala permasalahan ini. Bulan sabit adalah lambangg pada bendera negara2 Muslim, mesjid, kuburan dsb.

Nabi Muhamad memanfaatkan kaum berhala untuk mendirikan Islam di semenanjung Arab:

Nabi Muhamad menggunakan taktik mengadaptasi ritual berhala dalam Islam agar dapat mengakomodasi kaum berhala. Ia terikat berbagai perjanjian politik dgn para pemimpin kaum berhala spt Abu Sofyan guna mengakomodasi agama barunya ini dan setuju utk mencakupkan ritual2 berhala dalam Islam. Nabi Muhamad meminta para penyembah berhala agar hanya memuja “Allah” dewa paling besar dan menghancurkan lambang2 dewa dewi lainnya yang eksis dalam Kabah.

Utk mendirikan monotheisme-nya Allah, ia berkali2 meminta mereka agar tidak menomorduakan (not to make any partners to) Allah. Itulah kenapa kita bisa menemukan ratusan surah Quran “meminta agar "not to make any partners to Allah". Akhirnya, Nabi sanggup meyakinkan (tentunya dengan kekerasan) agar kaujm berhala menghancurkan semua patung2 dewa dewi dan sebagai gantinya setuju (mungkin) utnuk membiarkan nama2 alternatif dewi yang paling penting, Allah—oleh karena itulah Islam memiliki 99 NAMA ALLAH.

Nabi Muhamad memerintahkan pengikutnya agar turut serta dalam upacara berhala saat kaum berhala masih menguasai Mekah.

(Lihat Yusuf Ali, fn. 214, pg. 7. ... “seluruh hijrah (berhala) diberi arti spiritual dalam Islam ... the whole of the [pagan] pilgrimage was spiritualized in Islam...” (Yusuf Ali: fn. 223 pg. 80). Dalam Tafsir (Quran-2:200) Maulana Yusuf Ali mengatakan : “Dlm masa pemujaan berhala, setelah hijrah, para peziarah biasanya berkumpul dalam kelompok2 dan menyanyikan pujian2 pada nenek moyang mereka. Seluruh ritual hijrah diberi arti spiritual dalam Islam, jadi akhirnya Hijrah juga di-spiritualisasi. Dianjurkan agar para peziarah utk tinggal selama 2 atau 3 hari setelah hijrah, tetapi mereka harus menggunakannya untuk solat dan pemujaan kdp Tuhan. (#223 of Shane’nazul by Maoulana Yousuf Ali, page-81)

Dalam Islam banyak ritual Muslim atas nama Allah ada hubungannya dengan pemujaan berhala yang ada sebelum Islam. Praktek berhala Hijrah di Kabah sekali setahun--puasa Ramadan, lari keliling Kabah 7 kali, mencium batu hitam, mencukur kepala, korban binatang, lari keatas dan kebawah 2 bukit, melemparkan batu kpd setan, mendenguskan air dari hidung, solat beberapa kali sehari menghadap Mekah, zakat, solat Jumat dsb diikuti secara ketat oleh Muslims. Tetapi tidak ada yang bisa mengingkari fakta bahwa, ritual2 tsb eksis jauh sebelum adanya Islam.

Sangat masuk akal bahwa mencakupkan ritual berhala dalam agama baru Islam, nabi dgn sukses mengurangi risiko pemberontakan dari kaum berhala dan mungkin salah satu langkah penting utk dapat menarik pengikut.

Page 4: Asal kata Allah

Kesimpulan, tidak dapat dipungkiri bahwa Islam bukan agama baru, namun bentuk reformasi pemujaan berhala. Saya percaya semua agama monotheis memiliki asal usul yang sama. Pemikiran monotheis dinyatakan oleh para raja Faraoh, Raja Mesopotamia Hamarubi (3000 B.C.) dan Alexander the Great (300 B.C.). Dan pada akhirnay, raja2 ini menuntut bahwa merekalah Tuhan yang harus dipuja orang.

---------------------------------------------------------------------- -----References: 1. The Holy Qur’an, Translated by A. Yousuf Ali, Published by Amana Corporation, Brentwood, Maryland, 19832. Buchari Sharif, Bengali Translation by Maulana Muhammad Mustafizur Rahman, Sulemani Printers and Publishers, Dhaka, Second edition-19993. A History of the Arab peoples, by Albert Hourani, the Belknap press of Harvard University press, Cambridge, Massachusetts, 1991 4. Dr. Robert Morey, 1996 Research and Education Foundation. 5. Gilchrist, The Temple, The Ka’aba, and the Christ (Benoni, South Africa, 1980), p. 16. 6. G. J. O. Moshay, Who Is This Allah?, (Dorchester House, Bucks, UK, 1994), pg. 138 7. Ibn Warraq, Why I Am Not A Muslim, (Prometheus, Amherst, 1995) p. 42. 8. Encyclopedia of Islam, eds. Lewis, Menage, Pellat, Schacht (Leiden: E. J. Brill, 1971, II:1093.) 9. Encyclopedia of Religion and Ethics (ed. Hastings), I:326. 10.The Ultimate Encyclopedia of Mythology, Arthur Cotterell and Rachel Storm, Lorenz Books, New York 10011, Anness Publishing Limited 1999 11. Roots of the Western Tradition, (a short history of ancient world) by C.Warren Hollister, Library of congress cataloging-in-publication data, 6th edition, 1

[email protected]

 

Tanggapan Robert (Al-Islah)

Saya ingin meluruskan pengertian yang menyimpang dari kata “ ALLAH “ yang diindentifikasikan oleh artikel Al-islahonline ini sebagai nama Allahnya Nabi-Nabi zaman dahulu seperti Abraham, Musa dan Bangsa Israel yang oleh Umat Islam diakui sebagai Allah mereka. Apakah memang demikian……?

Pengakuan Umat Islam bahwa Allah yang mereka sembah dengan menyebut nama TUHAN dengan sebutan “ALLAH “ yang ditafsirkan sebagai terjemahan dari kata “El dalam bahasa Ibrani, yang berarti Tuhan.  El-Elohim berarti Tuhannya para tuhan atau Sang Tuhan “ sangatlah penting difahami oleh Umat Islam karena menyangkut “ Kepada pribadi Allah yang mana yang mereka akui mereka untuk disembah ?”

Saya coba menjelaskan sejarah dan latar belakang penyebutan Allah oleh bangsa Arab yang diakui juga sebagai Allahnya Abraham dan Musa.

Siapa sebenarnya nama Pencipta yang banyak disebut dengan sebutan “ ALLAH “ atau “ TUHAN “ oleh kitab suci baik Kristen (Khususnya kitab Taurat/perjanjian Lama ) maupun Islam yang diakui sebagai agama Semit yang berasal dari satu keturunan yaitu Abraham.

Untuk memahami siapa “ALLAH “ itu sebenarnya maka kita akan membahas awal mula penyebutan Allah oleh para nabi khususnya Nabi-nabi dari kalangan Israel ( Karena sebagian besar nabi yang tercatat dalam kitab suci berasal dari keturunan Abraham dan dari Bangsa Israel ) sehingga Allah mereka sebagai barometer menentukan Allah yang benar.

Dalam Alkitab perjanjian Lama ( Bahasa Ibrani dan Aramaik ) penggunaan nama pencipta ( Allah ) disebutkan sebagai YAHWEH dengan 4 huruf konsonan “ YHWH “.

Sebutan Yahweh/YHWH adalah nama Tuhan yang khas ditujukan kepada Tuhan Israel yang membawa umat keluar dari tanah Mesir (Kel.6:1-2). Dalam Tenakh Yahudi (Perjanjian Lama) dalam bahasa Ibrani, Nama Yahweh bukanlah satu-satunya nama diri yang digunakan Tuhan, sebab ada nama lain yang juga digunakan sebagai nama diri yaitu El, Elohim, Eloah, dan juga Adonai, sekalipun keempat ini juga

Page 5: Asal kata Allah

banyak dipakai sebagai nama sebutan. Demikian juga dalam terjemahan Perjanjian Lama ke bahasa Yunani yang dikenal sebagai Septuaginta (LXX), para penerjemah 70 tua-tua Israel yang diutus oleh Imam Besar Yahudi Eliezer atas permintaan raja Ptolomeus Philadelphus di Alexandria (Afrika Utara), menerjemahkan nama Yahweh dan Adonai ke dalam bahasa Yunani sebagai ‘Kurios’ dan nama El/Eloah/Elohim sebagai ‘Theos’. Dalam naskah asli Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani, kecuali sebagai ungkapan ‘Halleuya’ (terpujilah Yah, Why.19:1,3,4,6), penggunaan nama Kurios (yang bisa berarti Yahweh/Adonai), dan Theos (yang bisa berarti El/Eloah/Elohim) dalam LXX diikuti. Ini berarti bahwa penggunaan nama terjemahan adalah hasil kesepakatan para penulis/penerjemah yang dipimpin Roh Kudus. Yesus dalam hidupnya tidak menyebut nama Yahweh tetapi dengan nama ‘El’, bahkan di kayu salib Ia memanggil nama Bapa ‘Eli-Eli Lama Sabakhtani’ dalam bahasa Aram. (BPK-GM, 2003, cetakan ke-2 )

Jika memang Allahnya Bangsa Israel mula-mula disebut sebagai Yahweh ( Ibrani dan Adonai ( Yunani ) lalu kenapa terjadi perubahan penyebutan nama pencipta tersebut sebagai “ ALLAH “ yang akhirnya dipakai oleh Umat islam ( Agama Islam ) ?

ALLAH bukanlah nama Tuhannya bangsa Arab namun lebih tepat disebut sebagai nama ‘El’ dalam dialek Arab dalam rumpun bahasa Semitik (jadi bukan terjemahan). Dalam dialek Aram-Siria, nama ‘El’ menjadi ‘alaha/aloho’ yang dipakai dalam Alkitab Siria ‘Peshita.’ Dalam Ensiklopedia Britannica, nama ‘Allah’ disebut sebagai “berasal dari sumber tulisan Semitik dimana nama Tuhan adalah ‘Il’ atau ‘El’. Yang terakhir disebut sebagai sinonim nama Yahweh. Allah adalah nama standar dalam bahasa Arab untuk ‘Tuhan’ yang juga digunakan oleh orang Arab Kristen sebagaimana digunakan oleh Arab Islam” (1999-2000 Britannica.com). Baik orang Arab yang beragama Yahudi & Kristen sudah ada sebelum hadirnya Islam, sudah menggunakan nama ‘Allah’ untuk menyebut ‘El’ Semitik. Saat ini ada 4 versi Alkitab Kristen dalam bahasa Arab dan semuanya menggunakan nama ‘Allah’ untuk menyebut ‘El’ Ibrani maupun ‘Theos’ Yunani. Bangsa Arab sudah masuk ke Indonesia sejak abad-13, jadi sebelum agama Kristen masuk, dan nama ‘Allah’ Arab sudah dimasukan sebagai kosa-kata bahasa Indonesia, maka penggunakan nama ‘Allah’ dalam Alkitab Indonesia adalah sah dan bahkan paling tepat. (BPK-GM, 2003, cetakan ke-2 )

Apakah nama “ ALLAH “ dari bangsa Arab sama dengan “ ALLAH / El-Lohim “ dari bangsa Israel ?

Hendaklah disadari bahwa bangsa Israel dan bangsa Arab adalah bersaudara. Setidaknya bangsa Arab merupakan keturunan dari empat keluarga Semitik (keturunan Sem), yaitu: (1) keturunan Aram (Kej.10:21-25); (2) keturunan Yoktan; (3) keturunan Ismail (Abraham+Hagar); dan (4) keturunan Keturah (+Abraham). Baik buku-buku Islam maupun Kristen menyimpulkan hal ini. Selain itu sebenarnya bangsa Arab berasal dari campuran bangsa Ibrani juga (keturunan Eber) karena Yoktan adalah anak Eber, dan juga termasuk keturunan Abraham (melalui Ismael dan Keturah). Sebelum ada Islam Tuhan bangsa Arab adalah ‘El’ Semit, Ibrani maupun ‘Tuhan Monotheisme Abraham’, ini dilestarikan oleh kaum Haniff/hunafa. Dalam dialek Arab nama ‘El’ itu mengalami transliterasi menjadi ‘Allah’ (‘al-ilah’ yang dalam bahasa Aram Siria menjadi ‘alaha/aloho’), Jadi ‘Allah’ (dalam bahasa Arab) tidak lain menunjuk kepada ‘El’ bahasa Ibrani/Semitik. Bahwa kemudian ada perbedaan konsep antara ‘El’ Ibrani dan ‘Allah’ Islam, itu terjadi karena perbedaan wahyu yang dipercayai, apalagi ketika terjadi kemerosotan agama Arab masa jahiliah dimana ada orang Arab yang menggunakannya untuk menyebut nama dewa (bandingkan .Kel.32, dimana nama Elohim & Yahweh juga ditujukan kepada dewa Anak Lembu Emas). Namun perlu diketahui bahwa konsep ‘Allah’ Arab-Kristen juga berbeda dengan ‘Allah’ Arab-Islam. Demikian juga kita harus menyadari bahwa sekalipun ‘Theos’ Kristen menunjuk oknum yang sama yaitu ‘El’ Yahudi, pada dasarnya ajaran (aqidah) keduanya mengenai nama yang sama itu berbeda juga. Kristen mempercayai ‘El’ Abraham Ishak & Yakub (dan Yahweh Musa), tetapi juga mempercayai Yesus sebagai ‘Allah’ (Yesus menyebut dirinya ‘Ego Eimi’ Yoh.5:58) ini sama dengan pengakuan El dalam Kel.3:14 (Aku adalah Aku, yang dalam Septuaginta ditulis ‘Ego Eimi’ dan Septuagintalah yang dibaca Yesus pada masa Perjanjian Baru). (BPK-GM, 2003, cetakan ke-2 )

Kesimpulan :Dari penjelasan diatas maka dapat diambil 2 kesimpulan utama apakah sebutan pribadi dan nama Allah/TUHAN dari bangsa Arab ( Agama Islam ) dengan Allah dari Bangsa Israel ( Allahnya Abraham, Musa, Ishak, Yakub dan akhirnya Yesus dan pengikutnya /Umat Kristen ) memiliki kesamaan sejarah..1. Jika Umat islam melalui ajaran Muhammad ( Agama Islam ) mengakui Allah mereka adalah Allahnya Abraham, Musa dan para nabi dahulu ( Bangsa Israel ) maka harus diakui kenyataannya bahwa mereka harus mengimani Allahnya bangsa Israel yang disebut sebagai sebutan Yahwrh/YHWH , Adonay atau secara jamak disebut El-lohim.

Page 6: Asal kata Allah

2. Jika Umat islam tidak mengakui bahwa Allah mereka adalah Yahweh/YHWH atau Adonai sebagai sebutan Allahnya Abraham dan para nabi maka harus pula diakui bahwa Umat islam menyembah kepada “ ALLAH Yang berbeda dengan Allahnya Para Nabi tersebut “. Dan menurut sejarah perkembangan Agama Islam dan Al-illah yang disembah oleh Muhammad dan pengikutnya merupakan nama dari Illah Pagan yang pada masa itu dikenal sebagai Dewi Bulan ( Allahnya bangsa-bangsakafir dan pagan Arab zaman dahulu )

Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Kesempurnaan hanya milik Allah semata.

WasalamRobert

 

 

simbol dewa bulan

simbol bulan bintang di koin kuno Harran (Sumeria)

symbol dewa bulan dan bintang dari Karum

Page 7: Asal kata Allah

 

Quote:

Dalam masyarakat kuno, Arab Al Uzza mewakili dewi bintang-bintang. Dengan ditampilkannya bintang di bulan sabit plus kata “kami” di Quran, itu menunjukkan wajah sebenarnya dari Cult Islam , yang disarukan dengan monotheism Yahudi.

Pilgrim (Hajj), Sacred Place (Mekkah), Direction (Kiblah), adalah bagian dari ritual kuno bangsa penyembah bulan (Sumeria, Mesopotamia dan Arab).