artikel.docx
DESCRIPTION
artikeelTRANSCRIPT
Pengarang : Bayu Puspita Rani
Pembimbing 1 : dr. Zulfian, Sp.Pk
Pembimbing 2 : dr. Eka Silvia
ABSTRAK
Setiap tahunnya terjadi peningkatan
angka kematian yang disebabkan oleh
penyakit jantung koroner. Pola makanan
modern yang mengandung lemak dan
intensitas makan yang tinggi serta kemajuan
teknologi pengelolahan pangan yang
semakin maju membuat kolesterol sulit di
kontrol. Jus jambu biji merah adalah salah
satu buah yang banyak di gunakan
masyarakat untuk menurunkan kadar
kolesterol total. Jus jambu biji merah
mengandung pektin, niasin, dan vitamin C
yang berperan dalam menurunkan
kolesterol.
Penelitian ini bersifat eksperimen
dengan rancangan Pre-test dan Post-test
with Control Group Design menggunakan
24 tikus putih jantan Wistar yang dibagi
menjadi 4 kelompok sebagai subjek.
Penelitian dilaksanakan selama 28 hari, 7
hari untuk adaptasi, lalu 7 hari tikus diberi
pakan tinggi kolesterol, selanjutnya 14 hari
tikus di beri perlakuan yaitu jus jambu biji
merah dengan dosis 1,2 gr, 2,5 gr, dan 3,7
gr. Pengambilan darah darah di lakukan
pada hari ke 7, hari ke 14 sebagai pre-test
dan hari ke- 28 sebagai post-test.
Hasil dari Uji Normalitas didapatkan
distribusi normal (p > 0,05) dan Uji Anova
di dapatkan perbedaan yang bermakna tiap
kelompok (p = 0,00). Uji post hock
didapatkan perbedaan yang bermana antara
kelompok kontrol dan perlakuan (p < 0,05).
Dengan demikian pemberian diet jus
jambu biji merah dengan dosis 1,2 gr, 2,5
gr, 3,7 gr selama 2 minggu dapat
menurunkan kadar kolesterol total darah
pada tikus putih jantan galur Wistar dan
dosis yang paling besar pengaruhnya
terhadap penurunan kadar kolesterol total
adalah dosis 3,7 gr jus jambu biji merah.
Kata Kunci : Jus jambu biji merah, tikus
putih jantan galur wistar, dan kadar kolestrol
total darah.
Kepustakaan : 24 (1988-2012)
ABSTRACT
Each year an increase in mortality due
to coronary heart disease. Modern diet
containing fat and eating a high intensity as
well as the advancement of technology more
advanced administration of food that makes
difficult to control cholesterol. Guava juice
is one of the fruits that many people use to
reduce total cholesterol. Guava juice
containing pectin, niacin, and vitamin C
plays a role in lowering cholesterol.
This research is an experimental
design of pre-test and post-test with control
group design using 24 male Wistar rats were
divided into 4 groups as subjects. The
experiment was conducted for 29 days, 7
days for adaptation and 7 days the mice
were fed a high-cholesterol, 14 days later the
mice given the treatment that guava juice
with a dose of 1,2 gr, 2,5 gr, and 3,7 gr.
Blood blood draw done on day 7, on day 14
as a pre-test and post-test 28 as.
Normality Test on get the normal
distribution (p> 0.05), and it can test Anova
in each group were significant differences (P
= 0,000). Post hock test found a significant
difference between the control ang treatment
group ( p < 0,05).
restricting guajava juice at a dose of
1,2 gr, 2,5 gr, 3,7 gr for 2 weeks can lower
total blood cholesterol levels in white male
rats Wistar strain and the most dose in
fluential can lower total blood cholesterol
level is dose 3,7 gr guava juice.
Keyword: Guava juice, white male wistar
rats, and total cholesterol levels.
Literature : 24 (1988-2012)
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pola makan penduduk dunia secara
global telah berubah seiring dengan
perkembangan zaman. Hal ini di sebabkan
oleh majunya teknologi pengelolaan
makanan dan meningkatnya taraf
kesejahteraan hidup. Perubahan ini kadang
membawa dampak buruk yaitu
meningkatnya kecenderungan untuk
mengkonsumsi makanan berlemak tinggi.
Pola makanan di masyarakat dan kuantitas
makanan siap saji yang mengandung lemak
tinggi, disertai frekuensi makan yang tinggi
membuat kadar kolesterol total darah sangat
sulit dikendalikan. Hal itulah yang
menyebabkan semakin meningkatnya angka
penderita hiperkolesterolemia yang dapat
menyebabkan penyakit jantung koroner.
Hiperkolesterolemia adalah salah
satu faktor resiko yang menyebabkan
meningkatnya angka Peyakit Jantung
Koroner. Menurut National Cholesterol
Education Program Adult Panel III (NCEP-
ATP III) batas kolesterol yang dianjurkan
sekitar kurang dari 200 mg.
WHO menyatakan bahwa penyakit
jantung merupakan penyakit yang
mematikan no 1 di dunia. Setiap tahun 29%
angka kematian di dunia di sebabkan oleh
penyakit jantung. Perhitungan ini
berdasarkan catatan kematian di 112 negara
maju di dunia. Penyakit jantung dan
pembuluh darah (kardiovaskular) kini telah
menjadi penyebab kematian utama di
Indonesia, khususnya penyakit jantung
koroner. Angka prevalensi penyakit jantung
di Indonesia berdasarkan provinsi
khususunya lampung pada tahun 2007
mencapai 0.5% .
Penyakit jantung koroner disebabkan
oleh aterosklerosis yang terjadi di arteri
koroner merupakan penyebab paling umum
dari infark miokard. Masalah mendasar yang
disebabkan oleh aterosklerosis pembuluh
darah arteri koroner adalah ketidak
seimbangan untuk penyediaan dan
kebutuhan oksigen sehingga menyebabkan
penyakit jantung iskemik atau infark
miokard.
Secara umum penggunaan obat anti
hiperkolesterolemia berhasil mengendalikan
dan menurunkan kadar kolesterol dalam
darah. Namun penggunaan dalam jangka
panjang dapat menyebabkan beberapa efek
samping. Karena itu salah satu alternatif
yang dapat digunakan dalam jangka panjang
adalah penggunaan bahan-bahan alami yang
dapat menurunkan kadar kolesterol dalam
darah. Obat tradisional tetap aman
digunakan dalam jangka panjang atau sangat
minim menimbulkan efek samping bagi
kesehatan menjadi pilihan yang tepat.
Menurut Singh Medical Hospital and
Research Center Morrbad, India, jambu biji
merah (Psidium guajava) dapat menurunkan
kadar kolesterol total.
Banyak masyarakat yang
menggunakan obat-obat tradisional yang
berasal dari bahan alami untuk menurunkan
dan mengontrol kadar kolesterol darah yang
tidak memiliki efek yang membahayakan
dalam penggunaan jangka panjang.
Penggunaan obat tradisional lebih ekonomis
dibandingkan dengan obat-obatan modern.
Bahkan, saat ini ilmu Farmakologi sudah
mempelajari manfaat obat tradisional dan
1
menggunakannya sebagai tanaman obat
herbal. Oleh karena itu perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui efek pemberian
diet jus jambu biji (Psidium guajava) dan
dosis yang tepat terhadap penurunan kadar
kolesterol total.
Penurunan kadar kolesterol
dipengaruhi oleh cara kerja pektin, vitamin
C, dan niasin pada kandungan buah jambu
biji tersebut. Pektin dapat mempengaruhi
penyerapan di usus dengan mengikat asam
empedu sehingga dapat menurunkan
penyerapan lemak yang akan dikeluarkan
bersama feses. Vitamin C berfungsi sebagai
anti oksidan dan dapat meningkatkan kadar
HDL dan mengurangi LDL serta
meningkatkan laju kolesterol yang dibuang
bersama asam empedu. Mengurangi
pembentukan lipoprotein pembawa
kolesterol VLDL.
Dalam penelitian ini, digunakan
tikus putih jantan galur wistar sebagai
hewan percobaan disebabkan karena tikus
putih jantan galur wistar secara fisiologis
hampir sama dengan fisiologi tubuh
manusia. Selain itu, tikus putih jantan tidak
dipengaruhi oleh siklus menstruasi sehingga
hasil yang dicapai akan lebih maksimal.
Tikus putih jantan akan diinduksi dengan
lemak kuning telur untuk mencapai keadaan
yang tinggi kadar kolesterolnya. Pemberian
diet kuning telur pada tikus sangat
mempengaruhi metabolisme kadar kolesterol
darah. Penelitian yang telah dilakukan oleh
Endro Susilo telah membuktikan bahwa
pemberian diet kuning telur secara
intermiten dapat menaikan kadar kolesterol
total. Oleh karena itu perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai efek jus
jambu biji merah (psidium guajava) terhadap
kadar kolesterol darah tikus putih jantan
(Rattus norvegicus) galur wistar.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “ apakah
pemberian diet jus jambu biji merah
(Psidium guajava) dapat menurunkan kadar
kolesterol total pada tikus putih jantan
(Rattus norvegicus) galur wistar”.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui efek pemberian diet jus
jambu biji merah (psidium guajava)
terhadap penurunan kadar kolesterol total
darah pada tikus putih jantan (Rattus
norvegicus) galur wistar.
2 . Tujuan Khusus
Mengetahui dosis jus jambu biji
merah (Psidium guajava) yang paling
signifikan terhadap penurunan kadar
kolesterol total darah pada tikus putih jantan
(Rattus norvegicus) galur wistar.
Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
2. Bagi Masyarakat
3. Bagi Institusi
Hipotesa
1. Ada efek pemberian diet jus jambu biji
merah (Psidium guajava) dengan dosis 2,5
cc, 5 cc, 7,5 cc selama 2 minggu terhadap
penurunnan kadar kadar kolesterol total
darah pada tikus putih jantan (Rattus
norvegicus) galur wistar.
2. Semakin tinggi dosis jus jambu biji
merah (Psidium guajava) yang diberikan
maka semakin besar penurunnan kadar
kolesterol total darah tikus putih jantan
(Rattus norvegicus) Galur Wistar.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah
eksperimental, yaitu suatu penelitian dengan
melaukan kegiatan percobaan (eksperimen).
Waktu dan tempat penelitianPenelitian di lakukan mulai Maret
2013 sampai dengan selesai. Tempat
penelitian Laboratorium Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
dan laboratorium Rumah Sakit Pertamina
Bintang Amin Husada.
Sampel
Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tikus putih jantan galur
wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak
yaitu kuning telur.
Rancangan Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan rumus Federer, sebagai
berikut:
(t-1) (n-1) ≤ 15
Keterangan:
t = banyaknya perlakuan
n = besar pengulangan tiap kelompok
(4-1) (n-1) ≥ 15
(3) (n-1) ≥ 15
3n-3 ≥ 15
3n ≥ 18
n ≥ 6
Berdasarkan perhitungan tersebut,
maka jumlah ulangan yang diperlukan untuk
setiap kelompok dosis adalah 6 kali
pengulangan.
Definisi Operasional
1. Kadar Kolesterol (Variable dependent)
Suatu nilai atau jumlah kolesterol
total darah setelah pemberian kuning telur.
Kadar kolesterol dapat di ukur dengan
fotometer. Setelah darah di sentrifugasi,
pisahkan antara serum dan darah. Serum di
campur dengan reagen kolesterol,
selanjutnya diukur dengan fotometer. Hasil
kadar kolesterol dalam ukuran milligram.
Skala : Numerik
2. Jus jambu biji Merah (Variable
Independent)
Jambu biji yang dihaluskan dengan
cara di blender. Alat ukur yang digunakan
untuk takaran jus jambu adalah timbangan.
Jambu biji yang telah di blender kemudian
di timbang sesuai dosis yang ingin di
berikan. Dosis jus jmabu yang diberikan
pada penelitian ini yaitu 1,2 gr, 2,5 gr, dan
3,7 gr.
Skala : Ordinal.
Prosedur Penelitian
1. Tahap aklimatisasi
Tikus dikelompokkan menjadi 4
kelompok dan masing-masing kelompok
terdiri dari 6 ekor. Setiap kelompok
dipisahkan dalam kandang yang berbeda.
Sebelum penelitian dilakukan, tikus
diaklimatisasi selama 7 hari untuk
membiasakan pada lingkungan percobaan
dan diberi makan biasa.
2. Tahap pemberian kuning telur
Seluruh kelompok penelitian
diberikan lemak kuning telur secara oral
sebanyak 7 gram/ 200 gr BB. Pemberian
lemak kuning telur dilakukan setiap hari
selama 21 hari.
3. Tahap pemberian jus jambu biji
Jus jambu biji diberikan kepada 3
kelompok yaitu kelompok II (dosis 1,2
gram), III (2,5 gram), dan IV (3,7 gram)
yang diberikan 2 jam setelah pemberian
kuning telur.
4. Tahap pengambilan darah
Tikus dimasukan ke dalam tempat
khusus yang sudah diberikan kloroform,
kemudian dipegang pada bagian lehernya
dengan erat tentukan denyut jantung paling
keras lalu tusuk dengan spuit 1 cc, ambil
darahnya kira-kira 0,5 cc.
5. Tahap Sentrifugasi
Darah yang telah diambil
disentrifugasi selama 10 menit dengan
kecepatan 3000 rpm dan akan didapatkan
serum darah tikus untuk diperiksa kadar
kolesterol total. Kolesterol total diukur
dengan metode fotometri.
6. Tahap pengukuran kadar kolesterol
Setelah di sentrifugasi, ambil serum
darah sebanyak 0,5 cc ke tabung yang baru
dengan menggunakan mikropipet hematokrit
kemuadian campurkan reagen kolesterol
sebanyak 0,1 cc tunggu selama 10 menit.
Kemudian hitung dengan fotometer.
Hasil Dan Pembahasan
Penelitian ini dilakukan selama 28 hari,
dengan menggunakan 28 Tikus Putih Jantan
Galur wistar sebagai subjek yang dibagi
menjadi 6 kali perlakuan. Masing-masing
kelompok terdiri dari 6 ekor tikus dan 1 ekor
sebagai cadangan.
Rata-rata nilai kolesterol total
No. awal Pre test Post test
K1 40,00 61,67 88,67
KII 40,00 61,83 49,33
KIII 39,83 64,83 48,50
KIV 38,67 62,33 39,00
Berdasarkan tabel diatas nilai rata-
rata awal, pre test, post test pada kelompok I
sampai IV tampak perbedaan rata-rata. Pada
minggu ke-3 penelitian ini, tikus putih jantan
diberikan jus jambu dengan dosis yang
berbeda-beda yaitu dosis I 1,2 gr, dosis II
2,5 gr, dan dosis III dengan dosis 3,7 gr.
Terlihat perbedaan rata-rata antar kelompok,
Kelompok I tetap mengalami kenaikan,
karena pada minggu ke-3 kelompok I atau
control tidak diberi jus jambu biji, tetapi
tetap diberi kuning telur. Pada kelompok II
dengan rata-rata pre test 61,83 dan post test
49,33, dapat disimpulkan bahwa terjadi
penurunnan kadar kolesterol total. Pada
kelompok III dengan dosis 2,5 g juga terlihat
penurunan kadar kolesterol total yang
terlihat dari perubahan rata-rata pre test
sebesar 64,83 dan post test menjadi 48,50.
Pada kelompok IV dengan dosis 3,7 gr
terlihat penurunan rata-rata yang cukup
besar di bandingkan dengan kelompok lain,
rata-rata pre test sebesar 62,33 dan post test
39,00. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kelompok IV dengan dosis 3,7 gram
yang paling signifikan menurunkan kadar
kolesterol total darah.
Hal itu juga telihat dari hasil uji
statistik One Way Anova. Sebelum
dilakukan uji One Way Anova maka
dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas terlebih dahulu. Uji normalitas
Shapiro-Wilk (signifikasi > 0,05) yang
menunjukkan data berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil uji Post hock
menunjukkan adanya perbedaan yang
bermakna antara kelompok. Dengan dosis
yang berbeda, hal tersebut dapat dilihat nilai
signifikansinya yang kurang dari 0,05.
Efek kandungan pada jambu yang
dapat menurunkan kadar kolesterol yaitu
niasin, vitamin C, dan pektin. Pektin
merupakan salah satu jenis serat yang larut
dalam air. Pektin dapat menurunkan kadar
kolesterol dengan cara mengikat asam
empedu, sehingga absorbsi lemak menjadi
berkurang.
Kandungan vitamin C pada jambu
biji 2 kali lipat lebih banyak dari pada
kandungan vitamin C pada jeruk. Vitamin C
dapat menghambat sintesis VLDL, sehingga
LDL berkurang dan dapat meningkatkan
kadar HDL. Selain itu vitamin C dapat dapat
mengikat asam empedu sehingga terjadi
penurunan absorsi kolesterol.
Niasin dapat menurunkan kadar
kolesterol dengan cara menghambat sintesis
VLDL dan meningkatkan HDL.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Terjadi penurunan kadar kolesterol total
darah pada tikus putih jantan (Rattus
norvegicus) Galur Wistar dengan dosis jus
jambu biji merah (Psidium guajava) 1,2 gr,
2,5 gr, dan 3,7 gr.
2. Terdapat perbedaan penurunan antar
masing-masing kelompok, dosis 3,7 gr yang
lebih signifikan menurunkan dibandingkan
dengan dosis 1,2 gr dan 2,5 gr. Maka
semakin tinggi dosis semakin besar
penurunan kadar kolesterol total.
Saran
1. Untuk pembaca atau masyarakat agar
dapat memberikan informasi tentang jus
jambu biji merah ini kepada saudara atau
orang lain yang menderita penyakit-penyakit
berhubungan dengan hiperkolesterolemia.
2. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan
memperhatikan pemberian variasi jus jambu
biji merah (Psidium guajava) sebagai
pembanding dalam menurunkan kadar
kolesterol total darah.
3. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan
variasi dosis perlakuan sehingga didapatkan
dosis pasti jus jambu biji merah (Psidium
guajava) untuk menurunkan kadar kolesterol
total darah dan menambah rentang waktu
pengamatan penelitian.
4. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya
untuk mengetahui efek samping jus jambu
terhadap organ lainnya seperti hepar, ginjal,
gaster dll.
5. Perlu dilakukan penelitian langsung
tentang pengaruh pekti, niasin, dan vitamin
C terhadap penurunan kadar kolesterol total.
UCAPAN TERIMAKASIH
1. Dekan fakultas kedokteran Universitas
Malahayati dr.T. Marwan Nusri,M.PH.
2. Wakil dekan bidang akademik dr. Edy
Ramdhani.
3. dr. Resti Arania, Sp.PA selaku penguji,
yang telah meluangkan waktunya dan
selalu memberikan motivasi, dan
semangat.
4. dr. Zulfian, Sp.PK selaku pembimbing 1
dan dr. Eka Silvia selaku pembimbing II
yang selalu meluangkan waktunya
untuk membimbing dalam penyusunan
skripsi ini.
5. dr. Wien Wiratmoko GPT,
Sp.PA ,selaku Pembimbing Akademik
yang telah memberikan dukungan.
6. Orang tuaku Drs. Bambang Suhardjo
dan Yuliah, Amd.keb, yang selalu
memberikan semangat dan doanya
7. Semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini baik
secara langsung maupun tidak langsung.
DAFTAR PUSTAKA
1. Yekti M. Cara Jitu Mengatasi
Kolesterol. Edisi I. Jakarta : C.V Andi
Offset; 2011. p. 62.
2. Marty T. Khasiat Istimewa Jambu
Klutuk. Jakarta: Dunia Sehat; 2012 . p.
37-74.
3. www.depkes.go.id . Diakses tanggal 1
Maret 2013 pukul 16.00 WIB
4. Rosita, Ratna. Profil kesehatan
Indonesia Tahun 2011. Jakarta:
Kementrian Kesehatan republik
Indonesia ; 2011.
5. Price S, Wilson L. Patofisiologi konsep
klinis proses-proses penyakit. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006.
p. 576-611.
6. Almatsier , S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama;
2010. p. 14-74.
7. Dewi. Pengaruh perasan Buah
Belimbing Manis Per Oral terhadap
kadar kolesterol total tikus putih Galur
wistar. Skripsi. Fakultas Kedokteran
Universitas Malahayati Bandar
Lampung, 2012.
8. Susilo, E. Efek pemeberian bubuk
daging jambu biji merah (psidium
guajava) terhadap kadar kolesterol
total darah & gambaran histologis
organ hati pada tikus putih jantan galur
wistar setelah pemberian kuning telur.
Skrpsi, Fakultas Kedokteran Universitas
Malahayati, Bandar Lampung, 2012.
9. Robert KM, Daryl KG, Victor WR.
Biokimia Harper. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 2009. p. 225-
49.
10. Guyton, Hall. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2007. p. 1028-91.
11. Adam J. Dislipidemia. In: Sudoyo A,
Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M,
Setiati S, editor. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Edisi V. Jakarta:
Interna Publishing; 2009 . p. 1984-92.
12. Dawn, Allan, Collen. Biokimia
Kedokteran Dasar. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 2000. p. 655-
58.
13. Siregar. www. repostory. usu. ac. id. Pdf
metabolisme kolesterol. Diakses 12
Januari 2013 pukul 09.00 WIB
14. Smith, Mangkoewidjojo. Pemeliharaan,
pembiakan dan Penggunaan Hewan
Percobaan di Daerah Tropis. Jakarta:
UI Press; 1988.
15. Parimin. Budi Daya Jambu Biji Dan
Ragam Pemanfatannya. Bogor: Penebar
Swadaya; 2005. p. 11-12.
16. Purbianti. Pemanfaatan Kulit Buah
Jeruk dalam pembuatan Pektin . www.
Digilab umm.ac.id. Diakses 9 Desember
2012 Pukul 11.00 WIB
17. Mustofa, Pengaruh pemberian air
rebusan Daun Pare (Momordica
charanti) terhadap kadar Kolesterol
Total Serum Darah Tikus Putih Dengan
Induksi Hiperkolesterolemia, Laporan
Ilmiah, Universitas Sebelas Maret,
2010.
18. Sunita. Penuntun Diet. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama; 2010. p.
69-70.
19. Maryanto, S. Pengaruh Pemberian
Serat Bauh Jambu Biji Terhadap Profil
Lipid Serum Tikus Sparague Dawley
Hiperkolesterolemia. Tesis, Magister
Ilmu Biomedik Program Pascasarjana
Universitas Diponogoro, Semarang,
2003.
20. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
P. 50-74.
21. Hamdan. Pengaruh Pemberian Yoghurt
Kedelai Hitam Terhadap Profil Lipid
Tikus Putih jantan Hiperkolesterolemia.
Skripsi. Fakultas Kedokteran
Universitas Diponogoro Semarang.
2012.
22. Sastroasmoro. Dasar-dasar Metode
Penelitian Klinis. Jakarta : Sagung Seto;
2008. p.173-186.
23. Istiadi H. Pengaruh Jus Lidah Buaya
(Aloe vera) terhadap kadar HDL dan
LDL kolesterol serum Tikus Galur
Wistar hiperlipidemia. KTI, Fakultas
Kedokteran Universitas Diponogoro
Semarang, 2006.
24. Gustining, W. Pengaruh pemberian
buah pepaya (carica papaya L)
terhadap kadar kolesterol LDL dan
kolesterol HDL pada tikus sprague
dawley dengan hiperkolesterolemia.
Skrpsi, Fakultas Ilmu Gizi Universitas
Diponogoro, Semarang, 2012.