artikel tentang pertumbuhan kota malang

4
PERTUMBUHAN KOTA MALANG Populasi dan Demografi Kota Malang Jumlah penduduk Kota Malang termasuk cukup banyak. Sebagian besar adalah suku Jawa, serta sejumlah suku-suku minoritas seperti suku Madura, suku Arab, dan suku Tionghoa. Agama mayoritas adalah Islam, diikuti dengan Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Chu. Bangunan tempat ibadah banyak yang telah berdiri semenjak zaman kolonial antara lain Masjid Jami, Gereja Hati Kudus Yesus, Gereja Kathedral Ijen, Klenteng di Kota Lama serta Candi Badut di Kecamatan Sukun dan Pura di puncak Buring. Malang juga menjadi pusat pendidikan keagamaan dengan banyaknya Pesantren, yang terkenal ialah Ponpes Al Hikam pimpinan KH. Hasyim Muzadi, dan juga adanya pusat pendidikan Kristen berupa Seminari Alkitab yang sudah terkenal di seluruh Nusantara, salah satunya adalah Seminari Alkitab Asia Tenggara. Bahasa Jawa dengan dialek Jawa Timuran adalah bahasa sehari-hari masyarakat Malang. Kalangan minoritas Suku Madura menuturkan Bahasa Madura. Malang dikenal memiliki dialek khas yang disebut Boso Walikan, yaitu cara pengucapan kata secara terbalik, misalnya Malang menjadi Ngalam, bakso menjadi oskab' burung menjadi ngurub, dan contoh lain seperti saya bangga arema menang, ayas bangga arema nganem . Gaya bahasa masyarakat Malang terkenal egaliter dan blak-blakan, yang menunjukkan sikap masyarakatnya yang tegas, lugas dan tidak mengenal basa- basi. Pertumbuhan Populasi Kota Malang Kota Malang adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Timur. Kota Malang yang dikenal dengan pegunungan dan area wisata yang sejuk, tak heran jika jumlah penduduknya kian meningkat. Sesuai hasil sensus tahun 2010, populasi penduduk di Kota Malang mencapai 820.243 jiwa yang terdiri atas 403.958 laki-laki dan 415.744 perempuan. Itu sebabnya Kota Malang menjadi kota terbesar kedua di Jawa Timur. Berdasarkan jumlah penduduk yang besar, sehingga tingkat

Upload: farauzhi-pical

Post on 13-Aug-2015

79 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Gambaram umum mengenai kondisi perkembangan kota malang

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Tentang Pertumbuhan Kota Malang

PERTUMBUHAN KOTA MALANG

Populasi dan Demografi Kota Malang

Jumlah penduduk Kota Malang termasuk cukup banyak. Sebagian besar adalah suku Jawa, serta sejumlah suku-suku minoritas seperti suku Madura, suku Arab, dan suku Tionghoa. Agama mayoritas adalah Islam, diikuti dengan Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Chu. Bangunan tempat ibadah banyak yang telah berdiri semenjak zaman kolonial antara lain Masjid Jami, Gereja Hati Kudus Yesus, Gereja Kathedral Ijen, Klenteng di Kota Lama serta Candi Badut di Kecamatan Sukun dan Pura di puncak Buring. Malang juga menjadi pusat pendidikan keagamaan dengan banyaknya Pesantren, yang terkenal ialah Ponpes Al Hikam pimpinan KH. Hasyim Muzadi, dan juga adanya pusat pendidikan Kristen berupa Seminari Alkitab yang sudah terkenal di seluruh Nusantara, salah satunya adalah Seminari Alkitab Asia Tenggara. Bahasa Jawa dengan dialek Jawa Timuran adalah bahasa sehari-hari masyarakat Malang. Kalangan minoritas Suku Madura menuturkan Bahasa Madura. Malang dikenal memiliki dialek khas yang disebut Boso Walikan, yaitu cara pengucapan kata secara terbalik, misalnya Malang menjadi Ngalam, bakso menjadi oskab' burung menjadi ngurub, dan contoh lain seperti saya bangga arema menang, ayas bangga arema nganem . Gaya bahasa masyarakat Malang terkenal egaliter dan blak-blakan, yang menunjukkan sikap masyarakatnya yang tegas, lugas dan tidak mengenal basa-basi.

Pertumbuhan Populasi Kota Malang

Kota Malang adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Timur. Kota Malang yang dikenal dengan pegunungan dan area wisata yang sejuk, tak heran jika jumlah penduduknya kian meningkat. Sesuai hasil sensus tahun 2010, populasi penduduk di Kota Malang mencapai 820.243 jiwa yang terdiri atas 403.958 laki-laki dan 415.744 perempuan. Itu sebabnya Kota Malang menjadi kota terbesar kedua di Jawa Timur. Berdasarkan jumlah penduduk yang besar, sehingga tingkat pertumbuhannya mencapai 3,9 % per tahun. Namun jika di hitung laju pertumbuhan untuk 10tahun sesuai dengan sensus penduduk dari tahun 2000-2010 yaitu sebesar 0,8%. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Kedungkandang adalah yang tertinggi dibandingkan kecamatan lain di Kota Malang yakni sebesar 1,50 persen, diikuti Kecamatan Sukun 1,12 persen, Kecamatan Lowokwaru 0,99 persen, Kecamatan Blimbing 0,82 persen dan Kecamatan Klojen -1,02 persen. Angka kenaikan pertumbuhan populasi ini tergolong masih normal saja. Kenaikan pertumbuhan setiap tahunnya memicu pebisnis untuk membuka usaha baru sehingga adanya peluang kesempatan bisnis disamping itu juga terbukanya lowongan kerja yang baru. Seperti pembangunan apartmen, mall dan cafe, hotel dan penginapan serta tempat wisata baru yang banyak di Malang.

Populasi Umur Kota Malang

0 – 4 tahun 19.095.151, 5 – 9 tahun 21.563.945, 10 – 14 tahun 21.306.096, 15 – 19 tahun 19.796.921, 20 – 24 tahun 19.445.179, 25 – 29 tahun 18.680.093, 30 – 34 tahun 17.420.029, 35 – 39 tahun 16.454.100, 40 – 44 tahun 14.489.902, 45 – 49 tahun

Page 2: Artikel Tentang Pertumbuhan Kota Malang

12.382.818, 50 – 54 tahun 9.941.064, 55 – 59 tahun 7.262.179, 60 – 64 tahun 5.611.827, 65 – 69 tahun 4.112.165, 70 – 74 tahun 2.989.927, 75 tahun+ 2.823.891

Suku atau Etnik Kota Malang

Kota Malang ini dihuni oleh berbagai macam etnik dan suku. Sebagian besar atau mayoritas penduduk di Malang adalah Suku Jawa, sehingga Bahasa Jawa adalah bahasa sehari- hari masyarakat Malang. Untuk suku minoritas yang lain adalah Arab, Tionghoa dan Madura. Suku Madura menggunakan bahasa Maduranya untuk sesama suku mereka. Untuk masyarakat asli Malang kebanyakan menggunakan bahasa “walikan” yaitu membalik kata seperti “saya” menjadi “ayas”. Dari kelompok mayoritas adalah orang Jawa, sehingga peluang kesempatan untuk berbisnis adalah cenderung pada apa yang disukai dan dibutuhkan oleh orang Jawa, seperti makanan, pakaian, harga, orang Jawa cenderung memilih makanan yang cocok untuk lidah mereka juga pakaian yang lebih tertutup hingga berbusana muslim apalagi harga di Jawa terkenal murah dan ekonomis.

Pendidikan di Kota Malang

Kelompok terdidik dapat dibagi menjadi SDSMP SMA dan Perguruan Tinggi. Malang juga dikenal sebagai Kota Pendidikan, karena memiliki sejumlah perguruan tinggi ternama, Sebagai kota pendidikan, banyak mahasiswa berasal dari luar Malang yang kemudian menetap di Malang, terutama dari wilayah Indonesia Timur seperti Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua, bahkan dari luar negeri sekalipun. Selain perguruan tinggi, ada beberapa sekolah menengah atas yang namanya sudah terkenal hingga tingkat nasional bahkan internasional. Beberapa di antaranya bahkan telah ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, dipelopori oleh SMA Negeri 3 Malang, selanjutnya diikuti oleh SMA Negeri 1, 4, 5, 8, 10 Malang dan SMA Katolik St. Albertus Malang. Sedangkan SMA Swasta lainnya yang cukup bergengsi di Kota Malang antara lain SMA Katolik Kolese Santo Yusup, SMAK Santa Maria, SMAK Cor Jesu, Charis National Academy dan sebagainya. Selain itu ada SMK yang berstatus sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional yang menjadi andalan kota Malang yaitu SMK Negeri 8 Malang. Sekolah ini sudah terkenal di dunia Internasional dan Nasional karena prestasi dan Kualitasnya yang sangat baik. Selain itu ada SMK Negeri 4 Malang dan SMK Negeri 5 Malang yang berstatus SMK Bertaraf Internasional. Adapun sekolah swasta yang menjadi pesaing adalah SMK Telkom Sandhy Putra Malang Dan SMK PGRI 3 Malang. Sebagian besar mahasiswa menempati Kota Malang sehingga kebutuhan mahasiswa untuk buku tulis , peralatan sekolah, tempat tinggal seperti kos juga menjadi bisnis utama. Makanan yang pas untuk kantong mahasiswa akan menjadi peluang bisnis.

Rumah Tangga di Kota Malang

Pola rumah tangga di Kota Malang berdasarkan sensus tahun 2010 memperlihatkan jumlah rumah tangga adalah 222.206 rumah tangga. Ini berarti bahwa penduduk yang menempati satu rumah tangga rata-rata sebanyak 3,69 orang. Rata-rata anggota rumah tangga di setiap kecamatan berkisar antara 3,13 orang sampai dengan 3,98

Page 3: Artikel Tentang Pertumbuhan Kota Malang

orang, terendah di Kecamatan Lowokwaru dan yang tertinggi di Kecamatan Kedungkandang. Banyaknya angka pola rumah tangga, harus diperkirakan juga apa yang dibutuhkan oleh orang berumah tangga, anak, dan orang yang belum berumah tangga. Karena dengan itu akan diketahui peluang bisnis yang menguntungkan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan di Kota Malang sangat pesat karena di dalamnya terdapat unsure-unsur dari Kota Malang yang sudah menjadi jati diri dari kota malang itu sendiri, oleh karena itu kita harus bersama-sama dalam mewujudkan Kota Malang menjadi Kota yang di segani di Negara Indonesia agar terkenal di dalam maupun di luar negeri dan kita harus bangga kerana kita mempunyai Kota Malang ini atas segala yang ada di dalam Kota Malang tersebut.