artikel tentang kreativitas
DESCRIPTION
kewirausahaanTRANSCRIPT
-
Rath Kautsar Firdaus
5A Perancangan
KREATIVITAS
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru
dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang (thinking new thing). Sedangkan inovasi
adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan
menemukan peluang (doing new thing).
Jadi, kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda,
sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.
Sesuatu yang baru dan berbeda tersebut dapat dalam bentuk hasil seperti barang dan jasa, dan bisa
dalam bentuk proses seperti ide, metode, dan cara. Sesuatu yang baru dan berbeda yang diciptakan
melalui proses berpikir kreatif dan bertindak inovatif merupakan nilai tambah (value added) dan
merupakan keunggulan yang berharga. Nilai tambah yang berharga adalah sumber peluang bagi
wirausaha. Ide kreatif akan muncul apabila wirausaha "look at old and think something new or
different".
Sukses kewirausahaan akan tercapai apabila berpikir dan melakukan sesuatu yang baru
atau sesuatu yang lama dengan cara-cara baru (thing and doing new things or old thing in new
way) (Zimmer, 1996:51)
Menurut freedam (1982) mengemukakan kretivitas sebagai kemampuhan untuk
memahami dunia, menginterpretasikan pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara
yang baru dan asli.
Menurut Wolfook ( 1984 ) memberikan batasan bahwwa kreativitas adalah kemampuhan
individu untuk menghasilkan sesuatu ( hasil ) yang baru atau asli atau pemecahan suatu
masalah.
-
Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani
mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi,
aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi
usaha (Suryana, 2003). Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar
melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat
bersaing.
Ciri-ciri dan Faktor yang mempengaruhi Kreativitas
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan indikator kreativitas dikemukan oleh
(Munandar, 1988) sebagai berikut :
1. Dorongan ingin tahu besar
2. Sering mengajukan pertanyaan yang baik
3. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah
4. Bebas dalam menyatakan pendapat
5. Daya imajinasi kuat
Faktor yang mempengaruhi kreativitas
Kreativitas dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu
(motivasi intrinsik) dan dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik).
A. Motivasi Untuk Kreativitas
Pada setiap orang ada kecenderungan atau dorongan untuk mewujudkan
potensinya, membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya
menjadi dirinya sepenuhnya (Rogers, 1982 dalam Munandar, 1988).
Motivasi intrinsik ini yang hendakanya dibangun dalam diri individu sejak dini.
Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan individu dengan kegiatan-kegiatan
kreatif, dengan tujuan untuk memunculkan rasa ingin tahu, dan untuk melakukan hal-hal
baru.
B. Kondisi Eksternal yang mendorong perilaku kretivitas
Kondisi eksternal (dari lingkungan) secara konstruktif ikut mendorong munculnya
kreativitas. Kreativitas memang tidak dapat dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk
-
tumbuh. Individu memerlukan kondisi yang memungkinkan individu tersebut
mengembangkan sendiri potensinya.
Maka penting mengupayakan lingkungan (kondisi eksternal) yang dapat memupuk
dorongan dalam diri individu untuk mengembangkan kreativitasnya. Menurut pengalaman
Rogers dalam psikoterapi, penciptaan kondisi keamanan dan kebebasan psikologis
memungkinkan timbulnya kreativitas yang konstruktif.
Hambatan Kreativitas
Seorang pakar mengartikan hambatan kreativitas sebagai mental walls which block
the problem solver from correctly perceiving a problem or conceiving its solution yaitu
dinding atau bangunan mental yang menghambat kita untuk memahami atau menemukan
pemecahan atas suatu masalah. Bangunan mental yang bersifat menghambat ini terdapat pada
setiap orang dalam kualitas dan kuantitas yang berbeda-beda.
Hambatan Psikologis, hal ini dikarenakan kebanyakan kita telah mengikuti proses
pendidikan formal maupun informal yang sangat menekankan pentingnya satu jawaban yang
benar. Sehingga kurang mampu mengekspresikan kemampuan konseptual, dan kurang mampu
berkomuni-kasi dengan baik.
Hambatan Budaya, hal ini dikarenakan adanya keseragaman berpikir atau pemujaan terhadap
berpikir logis dan rasional. Pemecahan masalah haruslah selalu bersifat serius dan tanpa humor
maupun canda, sehingga menghambat penyelesaian yang bersifat intuitif atau menggunakan
perasaan dan kreativitas.
Hambatan Lingkungan sosial maupun fisik, hal ini dikarenakan lingkungan sosial yang selalu
teratur, dan lingkungan fisik atau layout yang tetap, permanen dan mapan, sehingga dapat
mengurangi produktivitas dan kreativitas.
Hambatan Bahasa Berpikir, hal ini dikarenakan kita memiliki beragam bahasa yang digunakan
untuk menyelesaikan suatu masalah, misalnya bahasa lisan, matematik, visual dan bahasa
pengindraan lainnya. Sehingga kita tidak selalu dapat menggunakan satu bahasa berpikir untuk
menyelesaikan segala persoalan.
Hambatan Keterpakuan Fungsional, hal ini dikarenakan pada kebiasaan kita untuk
memfungsikan peralatan, orang, ataupun teknologi hanya dengan satu cara atau dengan kata
lain terpaku pada apa yang dipelajari saja.