artikel spamdes desa batuagung

6
Artikel Program Pokok Utama KKN-PPM SPAMDES Di Desa Batuagung Desa Batuagung terletak di Kabupaten Jembrana Kecamatan Jembrana.Desa ini memiliki potensi air yang dapat dikembangkan dari ditemukannya beberapa sumber mata air. Dilihat dari pegunungan lahan secara umum. Desa Batuagung memiliki potensi tanah yang sangat subur dengan daratan tinggi sebagai perkebunan yang diperuntukan untuk tanaman perkebunan cengkeh, coklat, kelapa, pisang, dan tanaman lainnya. Dari beberapa potensi yang dimiliki Desa Batuagung diharapkan dapat mengembangkan, meningkatkan dan mensejahterakan kehidupan masyarakat Desa Batuagung untuk kedepannya. Luas Desa Batuagung seluruhnya adalah 1.878 Ha (187.800 are) dengan jumlah penduduk Desa Batuagung secara keseluruhan berjumlah 8.991 jiwa. Desa Batuagung memiliki 9 banjar yang terdiri dari banjar Batuagung, Taman, Tegalasih, Sawe, Palunganbatu, Anyar, Pertanahan, Masean, dan Pancaseming. Desa Batuagung memiliki beberapa potensi desa yang sampai saat ini masih dikembangkan oleh masyarakat Batuagung. Salah satunya adalah pengelolaan sumber air oleh masing-masing banjar dengan membentuk kelompok- kelompok pengelola air dari sumber mata air. Sumber mata air ini merupakan hal yang sangat penting untuk dikelola lebih lanjut ditinjau dari segi; pemanfaatan, pengelolaan, dan pemeliharaan agar masyarakat dapat menikmati air bersih secara berkelanjutan.

Upload: geg-tritha

Post on 11-Feb-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hjg

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Spamdes Desa Batuagung

Artikel Program Pokok Utama KKN-PPM

SPAMDES Di Desa Batuagung

Desa Batuagung terletak di Kabupaten Jembrana Kecamatan Jembrana.Desa ini memiliki

potensi air yang dapat dikembangkan dari ditemukannya beberapa sumber mata air. Dilihat dari

pegunungan lahan secara umum. Desa Batuagung memiliki potensi tanah yang sangat subur

dengan daratan tinggi sebagai perkebunan yang diperuntukan untuk tanaman perkebunan

cengkeh, coklat, kelapa, pisang, dan tanaman lainnya. Dari beberapa potensi yang dimiliki Desa

Batuagung diharapkan dapat mengembangkan, meningkatkan dan mensejahterakan kehidupan

masyarakat Desa Batuagung untuk kedepannya. Luas Desa Batuagung seluruhnya adalah 1.878

Ha (187.800 are) dengan jumlah penduduk Desa Batuagung secara keseluruhan berjumlah 8.991

jiwa.

Desa Batuagung memiliki 9 banjar yang terdiri dari banjar Batuagung, Taman, Tegalasih,

Sawe, Palunganbatu, Anyar, Pertanahan, Masean, dan Pancaseming. Desa Batuagung memiliki

beberapa potensi desa yang sampai saat ini masih dikembangkan oleh masyarakat Batuagung.

Salah satunya adalah pengelolaan sumber air oleh masing-masing banjar dengan membentuk

kelompok-kelompok pengelola air dari sumber mata air. Sumber mata air ini merupakan hal

yang sangat penting untuk dikelola lebih lanjut ditinjau dari segi; pemanfaatan, pengelolaan, dan

pemeliharaan agar masyarakat dapat menikmati air bersih secara berkelanjutan.

Desa Batuagung menjadi salah satu tempat pilihan KKN-PPM Universitas Udayana. Hal

ini menjadi indikasi bahwa masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan, baik itu

permasalahan yang menyangkut bidang prasarana fisik, sosial budaya, peningkatan produksi, dan

kesehatan masyarakat. Maka setiap permasalahan tidak bisa diselesaikan hanya dengan

pendekatan monodisipliner, tetapi harus diselesaikan melalui pendekatan interdisipliner.

Pemasalahan utama dari desa ini yaitu SPAMDES yang kurang merata untuk masyarakat

yang jumlahnya cukup banyak. Adanya kecemburuan social antara banjar satu dengan yang

lainnya yang dikarenakan air yang didapatkan kurang mencukupi warganya. Untuk

permasalahan ini warga mungkin belum mengetahui kenapa air yang didapat sedikit, ini

dikarenakan jumlah debit air yang kecil dan hanya ada satu sumbermata air yang digunakan

untuk dijadikan SPAMDES.

Page 2: Artikel Spamdes Desa Batuagung

I. Program Pokok Utama : Upaya Peningkatan Sumber Mata Air Desa

Air merupakan kebutuhan pokok bagi suatu masyarakat. Namun, dilihat dari keadaan di

Desa Batuagung, ada sebagian banjar yang masih kekurangan air. Banjar tersebut adalah Banjar

Sawe dan Banjar Palunganbatu, dimana banjar tersebut terjadi kecemburuan sosial terhadap

pembagian air yang tidak merata. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Unud, khususnya bidang

fisik, berupaya untuk mencarikan solusi atas kejadian tersebut. Solusi yang dilaksanakan adalah

mencari sumber mata air yang baru yang dapat mencukupi kebutuhan air untuk masyarakat desa

batuagung. Berdasarkan informasi dari warga yang biasa pergi ke hutan, terdapat sumber daya

air baru yang belum digunakan secara optimal.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, kami melakukan kegiatan untuk melihat dan

menganalisis sumber mata air yang baru. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Februari

2015 dari pukul 08.00-19.00 WITA dengan bantuan dari Kelian Banjar Palunganbatu dan

beberapa warga yang mengetahui lokasi sumber daya air tersebut. Kegiatan ini berlangsung

selama lebih dari sepuluh jam disebabkan lokasi sumber daya air tersebut tergolong sangat jauh.

Dari hasil pencarian tersebut, kami menemukan satu lokasi sumber air dengan debit air yang

terbilang sangat kecil sehingga tidak memungkinkan untuk dibuat SPAM yang baru.

Berdasarkan informasi lainnya, masih terdapat satu lagi sumber daya air. Namun karena

keterbatasan waktu, kami tidak dapat meninjau lokasi tersebut.

Kegiatan ini berhasil menemukan sumber daya air baru yang berada di dalam hutan

sejauh 4 km, namun debit air yang dihasilkan terlalu kecil jika dibandingkan dengan sumber

daya air yang sekarang digunakan yaitu 0,8175 liter perdetik. Setelah dilakukan kajian terhadap

debit air pada sumber daya air baru, dengan jarak ke sumber daya air yang cukup jauh. Jadi,

biaya yang diperlukan untuk memanfaatkan sumber daya air yang baru akan sangat tinggi tetapi

debit air yang didapatkan sangat kecil. Adapun eberapa kendala yang ditemukan pada kegiatan

pencarian sumber daya air yang baru ini yaitu.

1. Lokasi sumber daya air yang susah dijangkau di atas gunung, dan jauh dari pemukiman

warga.

2. Medan menuju sumber air yang sangat terjal dan harus menyebrangi beberapa sungai

yang cukup dalam.

3. Sehari sebelum kegiatan dilakukan, turun hujan sehingga medan menjadi licin.

Page 3: Artikel Spamdes Desa Batuagung

Karena tidak memungkinkan untuk menggunakan sumber mata air yang ditemukan maka

kami kembali pada rencana awal yaitu membantu dalam pencarian dana untuk pemecahan

tunggu air banjar palunganbatu dengan banjar sawe yang masih menjadi satu tungku. Kegiatan

pembuatan proposal ini mulai dilakukan pada jumat 27 februari – 10 maret 2015. Tujuan dari

pembuatan proposal ini guna mengatasi permasalahan kecemburuan sosial mengenai pembagian

air. Pembuatan proposal ini juga melibatkan Kelihan Dinas Banjar Palungan Batu, Sekaa Air

Tirta Wana serta aparat desa di kantor perbekel yang dalam hal ini membantu dalam mengoreksi

proposal yang dibuat.

Sehubungan dengan program peningkatan sumber daya air desa yang sebelumnya

dilakukan, terdapat kendala yang ditemui bahwa sumber air yang ditemukan memiliki debit air

yang sangat kecil sehingga upaya untuk memanfaatkan sumber daya air baru dalam mengatasi

masalah kecemburuan sosial mengenai pembagian air tidak dapat terealisasikan. Berdasarkan

hasil diskusi dengan pengurus air Tirta Wana, didapatkan solusi kedua untuk mengatasi masalah

kecemburuan sosial mengenai pembagian air ini dengan memecah saluran pipa air yang terdapat

pada tempat penampungan air di Banjar Palungan Batu. Saat ini kondisi pembagian air antara

banjar Sawe dan Palungan Batu yang mengalami konflik kecemburuan sosial menggunakan satu

buah saluran pipa untuk pembagian air. Jadi pembagian air dimulai dari Banjar Palungan Batu

selanjutnya turun ke Banjar Sawe. Dengan adanya rencana pemecahan pipa ini menjadi dua

saluran, nantinya pembagian air akan langsung menuju temuku masing-masing banjar Sawe dan

Palungan Batu.

Atas dasar tersebut, kami mengajukan bantuan kepada desa untuk membantu dalam

pembuatan proposal permohonan dana guna merealisasikan rencana pemecahan pipa tersebut.

Pembuatan proposal permohonan bantuan dana ini dibantu oleh pengurus sekaa air Tirta Wana

yang mengelola sistem penyediaan air di Desa Batuagung. Akhir dari kegiatan ini yaitu

menyebar proposal yang telah dibuat dan disetujui oleh Kepala Desa ke beberapa instansi

pemerintahan di Kabupaten Jembrana.

Berdasarkan hasil survei ke tempat penampungan air di Banjar Palungan Batu, dilakukan

analisis mengenai Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang akan digunakan dalam proposal

permohonan dana seperti ukuran dan banyak jumlah pipa yang akan digunakan, jarak antara

tempat penampungan air dengan temuku di Banjar Sawe, dll. Proposal permohonan penambahan

saluran pipa air sudah selesai dibuat dan disebar ke beberapa instansi pemerintah di Kabupaten

Page 4: Artikel Spamdes Desa Batuagung

Jembrana diantaranya Bupati Jembrana, DPRD Jembrana, Camat Jembrana dan Dinas PU

Jembrana. Program ini merupakan program berkelanjutan bagi desa, untuk konfirmasi mengenai

proposal yang diterima pihak instansi pemerintah akanlangsung menghubungi Desa Batuagung

khususnya pengurus sekaa air Tirta Wana di Desa Batuagung. Adapun beberapa kendala yang

ditemukan pada kegiatan pembuatan proposal permohonan bantuan dana pemecahan saluran pipa

air ini yaitu :

1. Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang agak sulit karena ada beberapa alat

yang dibutuhkan untuk pembuatan saluran pipa yang belum jelas diketahui

keperluannya.

2. Pencarian cap untuk pengesahan tanda tangan yang sulit didapat karena cap dari sekaa

air Tirta Wana sempat hilang, untuk itu harus menunggu pembuatan cap baru.