artikel perub kntrk #1 - mekanisme - edit 20 mar 2012

17
email : [email protected] Hal. 1 dari 17 P E R U B A H A N K O N T R A K ( # 1 ) DASAR DAN MEKANISME PROSES dari J.ATENG - Edisi 19 Maret 2012 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Tulisan “Perubahan Kontrak” dibuat dalam t etralogi, yakni : #1. Dasar dan Mekanisme Proses #2. Jastifikasi Teknik (Hasil Rekayasa Lapangan) #3. Pembahasan Panitia Peneliti #4. Negosiasi Harga Ringkasan isi tulisan tersebut adalah : 1. Perubahan Kontrak #1 membahas proses perubahan kontrak secara keseluruhan, dimulai dari pemeriksaan bersama / rekayasa lapangan / mutual check 0%, sampai dengan pembuatan adendum kontrak. 2. Perubahan Kontrak #2 membahas proses utama dalam rangkaian perubahan kontrak yaitu penyusunan jastifikasi teknik atau laporan hasil rekayasa lapangan. 3. Perubahan Kontrak #3 mengulas ajuan jastifikasi teknik yang dibahas oleh Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak. 4. Perubahan Kontrak #4 merupakan bagian dari artikel nomor #3, membahas proses negosiasi harga satuan kontrak oleh Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak. Penyajian dalam bentuk pointer dan ukuran huruf yang relatip besar, dengan maksud menghindari kalimat yang panjang sehingga mudah dicerna. Penulis mencoba membangun isi tulisan dengan mengacu pada sumber hukum yang ada. Ditambah pengetahuan penulis yang sangat sedikit, selama perjalanan bergaul dengan administrasi kontrak. Tentu, sebuah tulisan yang masih jauh dari sempurna dan memungkinkan untuk disiskusikan lebih lanjut. Semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Penulis : @ T X Ateng Johari; SNVT PJN-II Jawa Tengah Untuk diskusi lebih lanjut : HP 081 665 7892; e-mail : [email protected]

Upload: ari-puji-astuti

Post on 25-Jul-2015

933 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Perub Kntrk #1 - Mekanisme - Edit 20 Mar 2012

email : [email protected] Hal. 1 dari 17

P E R U B A H A N K O N T R A K ( # 1 )

DASAR DAN MEKANISME PROSES dari J.ATENG - Edisi 19 Maret 2012

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Tulisan “Perubahan Kontrak” dibuat dalam tetralogi, yakni :

#1. Dasar dan Mekanisme Proses #2. Jastifikasi Teknik (Hasil Rekayasa Lapangan) #3. Pembahasan Panitia Peneliti #4. Negosiasi Harga

Ringkasan isi tulisan tersebut adalah : 1. Perubahan Kontrak #1 membahas proses perubahan kontrak secara keseluruhan,

dimulai dari pemeriksaan bersama / rekayasa lapangan / mutual check 0%, sampai dengan pembuatan adendum kontrak.

2. Perubahan Kontrak #2 membahas proses utama dalam rangkaian perubahan kontrak yaitu penyusunan jastifikasi teknik atau laporan hasil rekayasa lapangan.

3. Perubahan Kontrak #3 mengulas ajuan jastifikasi teknik yang dibahas oleh Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

4. Perubahan Kontrak #4 merupakan bagian dari artikel nomor #3, membahas proses negosiasi harga satuan kontrak oleh Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

Penyajian dalam bentuk pointer dan ukuran huruf yang relatip besar, dengan maksud menghindari kalimat yang panjang sehingga mudah dicerna. Penulis mencoba membangun isi tulisan dengan mengacu pada sumber hukum yang ada. Ditambah pengetahuan penulis yang sangat sedikit, selama perjalanan bergaul dengan administrasi kontrak. Tentu, sebuah tulisan yang masih jauh dari sempurna dan memungkinkan untuk disiskusikan lebih lanjut. Semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Penulis : @ T X Ateng Johari; SNVT PJN-II Jawa Tengah

Untuk diskusi lebih lanjut : HP 081 665 7892; e-mail : [email protected]

Page 2: Artikel Perub Kntrk #1 - Mekanisme - Edit 20 Mar 2012

email : [email protected] Hal. 2 dari 17

P E R U B A H A N K O N T R A K ( # 1 )

DASAR DAN MEKANISME PROSES dari J.ATENG - Edisi 19 Maret 2012

A. D A S A R H U K U M

DASAR – 1 : P E R U B A H A N K O N T R A K Dokumen Kontrak; BAB X. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

Dokumen kontrak tsb merujuk :1) Peraturan Presiden RI Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah; Surat Keputusan Kepala LKPP Nomor 02 Tahun 2011; 2) Standar Dok. Pengadaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi; 3) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/ PRT/M/2011 tanggal 31 Mei 2011 Tentang Standard dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi : Buku PK-01 A : Standar Dok. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi (Pelelengan Umum / Pemilihan Langsung) Pasca Kualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Harga Satuan;

B.4 Adendum; 34. Perubahan Kontrak

34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, Meliputi : a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh

para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;

b. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan;

c. perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan, perubahan pelaksanaan pekerjaan.

C a t a t a n P e n u l i s ( @TX ) :

Pihak “eksternal” (LSM dan Aparat Hukum) kadang menganggap bahwa

perubahan kontrak tidak dapat dilakukan dan tindakan mengada-ada. Oleh

karena itu, dalam melakukan perubahan kontrak yang harus diperhatikan adalah

DAMPAK DARI PERUBAHAN. (Mengindarkan dari : merugikan negara;

menguntungkann kontraktor / pribadi PPK; dan mengganggu layanan publik)

Page 3: Artikel Perub Kntrk #1 - Mekanisme - Edit 20 Mar 2012

email : [email protected] Hal. 3 dari 17

P e r u b a h a n K o n t r a k : D A S A R

DASAR – 2 : PERUBAHAN LINGKUP PEKERJAAN Dokumen Kontrak; BAB X. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

Dokumen kontrak tsb merujuk :1) Peraturan Presiden RI Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah; Surat Keputusan Kepala LKPP Nomor 02 Tahun 2011; 2) Standar Dok. Pengadaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi; 3) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/ PRT/M/2011 tanggal 31 Mei 2011 Tentang Standard dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi : Buku PK-01 A : Standar Dok. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi (Pelelengan Umum / Pemilihan Langsung) Pasca Kualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Harga Satuan;

B.4 Adendum; 35. Perubahan Lingkup Pekerjaan

35.1 Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak, maka PPK bersama penyedia dapat melakukan perubahan kontrak yang meliputi antara lain: a. menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang

tercantum dalam kontrak; b. menambah atau mengurangi jenis pekerjaan; c. mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai

dengan kebutuhan lokasi pekerjaan; dan/atau d. melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam

kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai lingkup kontrak awal.

35.2 Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya anggaran dan paling tinggi 10%

(sepuluh perseratus) dari nilai kontrak awal. 35.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada penyedia kemudian

dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak awal.

Page 4: Artikel Perub Kntrk #1 - Mekanisme - Edit 20 Mar 2012

email : [email protected] Hal. 4 dari 17

P e r u b a h a n K o n t r a k : D A S A R

DASAR – 3 : P E M E R I K S A A N B E R S A M A = MUTUAL CHECK 0% = REKAYASA LAPANGAN

Dokumen Kontrak; BAB X. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK Dokumen kontrak tsb merujuk :1) Peraturan Presiden RI Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah; Surat Keputusan Kepala LKPP Nomor 02 Tahun 2011; 2) Standar Dok. Pengadaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi; 3) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/ PRT/M/2011 tanggal 31 Mei 2011 Tentang Standard dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Konsultansi : Buku PK-01 A : Standar Dok. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi (Pelelengan Umum / Pemilihan Langsung) Pasca Kualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Harga Satuan;

B.1 Pelaksanaan Pekerjaan; 25. Pemeriksanaan Bersama

25.1 Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK bersama-sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan unt setiap rencana mata pembayaran (Mutual Check 0%).

25.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, KPA dapat membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

25.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara. Apabila dalam pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam adendum Kontrak (Berita Acara Mutual Check 0%).

25.4 Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Personil dan/atau Peralatan ternyata belum memenuhi persyaratan Kontrak maka penyedia tetap dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat Personil dan/atau Peralatan yang belum memenuhi syarat harus segera diganti dalam jangka waktu yang disepakati bersama.

Dokumen Kontrak; BAB VII. SPESIFIKASI UMUM SEKSI 1.9 REKAYASA LAPANGAN;1.9.1 UMUM; 1) Uraian Rekayasa Lapangan adalah suatu kegiatan untuk mencari kesesuaian antara rancangan asli yang ditunjukkan dalam Gambar dengan kebutuhan aktual lapangan. Kegiatan ini terdiri dari survai lapangan dan analisis data lapangan. Penyedia Jasa harus menyediakan personil ahli teknik untuk memperlancar pelaksanaan pelakerjaan sehingga diperoleh mutu dan kinerja yang memadai.

Page 5: Artikel Perub Kntrk #1 - Mekanisme - Edit 20 Mar 2012

email : [email protected] Hal. 5 dari 17

P e r u b a h a n K o n t r a k : D A S A R

DASAR– 4 : P E K E R J A A N U T A M A Dokumen Kontrak; BAB X. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

Dokumen kontrak tsb merujuk :1) Peraturan Presiden RI Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah; Surat Keputusan Kepala LKPP Nomor 02 Tahun 2011; 2) Standar Dok. Pengadaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi; 3) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/ PRT/M/2011 tanggal 31 Mei 2011 Tentang Standard dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi : Buku PK-01 A : Standar Dok. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi (Pelelengan Umum / Pemilihan Langsung) Pasca Kualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Harga Satuan;

8...Ketentuan Umum; 1. Definisi; angka 1.18.

Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi sesuai peruntukannya

yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam LDP.

K o m e n t a r P e n u l i s ( @TX ) :

Pada era sebelum Perpres 54/2010 dipakai istilah MATA PEMBAYARAN UTAMA, yang berbeda substansinya dengan PEKERJAAN UTAMA, sehingga akan menimbulkan dampak yang berbeda. Perhatikan tabel / matriks di bawah.

D A F T A R

PEKERJAAN UTAMA (DPU) M A T A

PEMBAYARAN UTAMA (MPU) Definisi Pekerjaan yg menunjang terwujudnya &

berfungsinya suatu konstruksi.

Jumlah harga pekerjaan disortir mulai terbesar, hingga mendapatkan jumlah sortir sebesar > 80% thd Total Harga.

Penetapan Ditetapkan oleh PPK / Perencana di awal

dan harus dicantumkan dalam LDP. Dapat ditetapkan oleh Penyedia pada saat penawaran.

Dampak pada saat pelaksanaan

DPU tidak dapat berubah meskipun ada perubahan volume, sepanjang tidak ada perubahan desain.

MPU dimungkinkan berubah pada saat ada perubahan volume, meskipun tidak ada perubahan desain.

Page 6: Artikel Perub Kntrk #1 - Mekanisme - Edit 20 Mar 2012

email : [email protected] Hal. 6 dari 17

P e r u b a h a n K o n t r a k : D A S A R

Contoh kasus penetapan daftar pekerjaan utama :

Pada Pekerjaan Peningkatan Kapasitas (Pelebaran) : Dipilih pekerjaan yang harus ada untuk menunjang terwujudnya & berfungsinya suatu konstruksi.

Pekerjaan Utama Jenis Pekerjaan Utama 1. Pekerjaan Tanah 3.2.(2) Timbunan Pilihan

2. Bahu 4.2.(2b) Lapis Pondasi Agregat Kelas S

3. Lapis Pondasi Agregat 5.1.(1) 5.1.(2)

Lapis Pondasi Agregat Kelas A Lapis Pondasi Agregat Kelas B

4. Pekerjaan aspal 6.1.(2)(a) 6.3.(5a) 6.3.(6b) 6.3.(6d) 6.3.(7b) 6.3.(8b) 6.3.(9) 6.3.(10b)

Lapis Perekat – Aspal Cair Laston Lap[is Aus (AC-WC) (gradasi halus/kasar) Laston Lapis Antara Modifikasi (AC-BC Mod) (gradasi halus/kasar) Laston Lapis Antara Modifikasi (AC-BC(L) Mod) Leveling (gradasi halus/kasar) Laston Lapis Pondasi Modifikasi (AC-Base Mod) (gradasi halus/kasar) Aspal Modifikasi Bahan Anti Pengelupasan Bahan Pengisi (Filler) Tambahan Semen

5. Pasangan Batu 7.9.(1) Pasangan Batu

C a t a t a n :

Pekerjaan tersebut apabila digambarkan dengan network planning diagram, akan membentuk lintasan kritis. Pekerjaan tersebut saling terkait dan mempunyai peran fungsi pada satu kesatuan struktur.

Khusus pasangan batu, masuk pekerjaan utama apabila untuk menopang struktur badan jalan.

Apabila diterapkan prinsip MPU (sortir 80%), diperkirakan item Lapis Pondasi Agregat Kelas S; dan Bahan Anti Pengelupasan tidak masuk daftar MPU, karena bobotnya kecil.

Dapat dipastikan bahwa jumlah harga semua daftar pekerjaan utama (DPU) bobotnya lebih besar 80% total harga.

N u m p a n g p e s a n u n t u k P O K J A – U L P :

Pada saat penetapan daftar PEKERJAAN UTAMA yang akan dicantumkan

dalam LDP (=Lembar Data Pemilihan; Dokumen Lelang), sebaiknya dalam

bentuk jenis pekerjaan (nomor item dan uraiannya). Untuk menghindari

kesalahan pada dokumen penawaran peserta.

Page 7: Artikel Perub Kntrk #1 - Mekanisme - Edit 20 Mar 2012

email : [email protected] Hal. 7 dari 17

P e r u b a h a n K o n t r a k : D A S A R

DASAR – 5 : D E S A I N D A N R E V I S I D E S A I N

1. Surat Dirjen Bina Marga; Nomor UM 0103 – Db / 242 tanggal 21 Maret 2008; Perihal Penyampaian Ketentuan Desain dan Revisi Desain Jalan dan Jembatan

I s i :

Wewenang Penyiapan dan Legalisasi Dokumen Detail Engineering Design (DED) Pekerjaan Jalan dan Jembatan.

Kriterian Desain Jalan

Kriterian Desain Jembatan

Matriks Prosedur dan Wewenang Perubahan Kontrak

Catatan Penulis : Matriks Prosedur dan Wewenang Perubahan Kontrak agar disesuaikan dengan SE Dirjen BM terbaru.

2. Surat edaran Dirjen Bina Marga, nomor 03/ SE/Db/2012 tanggal 26 Januari 2012 tentang Tata Cara Perubahan Kontrak Konstruksi. Pengganti SE Dirjen Bina Marga nomor UM.0103-Db/895 tanggal 30 November 2009.

3. Petunjuk Pelaksanaan Revisi Desain, SMM/PP/19 tanggal 15 Mei 2008,

oleh BBPJN – V Surabaya. Petunjuk ini merujuk ke Surat Dirjen Bina Marga; Nomor UM 0103 – Db / 242

tanggal 21 Maret 2008.

Ruang lingkup : Rekayasa Lapangan / Pemeriksaan Bersama; Revisi Desain; Perhitungan Kuantitas dan Biaya; dan Justifikasi Teknik

Ketentuan yang ada di dalam SMM ini apabila terdapat ketidaksesuaian dengan dokumen kontrak, maka yang dipakai adalah dokumen kontrak, misalnya dalam hal negosiasi harga satuan.

Page 8: Artikel Perub Kntrk #1 - Mekanisme - Edit 20 Mar 2012

email : [email protected] Hal. 8 dari 17

P e r u b a h a n K o n t r a k : L A N G K A H

B. LANGKAH PERUBAHAN

LANGKAH - 1 : P E M E R I K S A A N B E R S A M A

Pemeriksaan Bersama disebut juga Rekayasa Lapangan (istilah dalam spesifikasi umum) atau Mutual Check 0% (=MC 0%) dilakukan oleh penyedia jasa bersama-sama dengan pihak direksi teknis untuk mengevaluasi kembali gambar, volume dan spesifikasi yang ada di dokumen kontrak. Bentuk kegiatan : • Pendataan lapangan yang telah diserahkan (dari PPK kepada Penyedia) • Pengukuran-pengukuran yang diperlukan • Perhitungan ulang kebutuhan volume item pekerjaan (sbg dasar perubahan kontrak) Y a n g p e r l u m e n d a p a t p e r h a t i a n :

Pemeriksaan bersama selesai dalam masa mobilisasi (30 hari), shg terhindar dari keterlambatan, klaim perpanjangan waktu dan kerugian lainnya.

Pengelolaan kegiatan (proyek) yang baik adalah apabila semua perubahan yang mendasar letaknya di depan (masa mobilisasi). Perubahan berikutnya hanya perubahan volume akibat hasil pengukuran tanpa mengubah lingkup kegiatan.

Evaluasi gambar dan volume kontrak dapat dilakukan menuju ke kondisi ideal sesuai tuntutan kondisi dan aspek teknik. Selanjutnya pada saat pengambilan keputusan untuk perubahan perlu mempertimbangkan batasan-batasan yang ada.

Page 9: Artikel Perub Kntrk #1 - Mekanisme - Edit 20 Mar 2012

email : [email protected] Hal. 9 dari 17

P e r u b a h a n K o n t r a k : L A N G K A H

LANGKAH – 2 : K A J I A N A W A L R E V I S I D E S A I N

Pada kegiatan MC 0%, perlu dilakukan proses cepat (ala quick win) untuk memutusakan ada / tidak ada revisi desain. Apabila terdapat revisi desain, contoh : Tiang pancang beton (precast) diusulkan diganti bore-pile

Overlay di atas eksisting, AC Base dari 1 lapis (7,5 cm) diusulkan menjadi 2 lapis 15 cm

Pelebaran jalan semula struktur perkerasan lentur diusulkan diganti struktur perkerasan kaku (beton)

maka untuk mempercepat proses pengelolaan revisi desain, tanpa menunggu selesainya penyusunan jastifikasi teknik, perlu diambil langkah awal sbb : A. Internal Penyedia – Direksi Teknik – PPK

Harus disiapkan argumen yang mendasari usulan perubahan, yaitu :

Aspek Teknik – Sosial : Pastikan bahwa usulan perubahan desain mempunyai argumen yang kuat dari aspek-aspek : teknik (sesuai kriteria desain yg berlaku), pelaksanaan, sosial dan lainnya.

Aspek Waktu : Harus sudah ditetapkan, bahwa perubahan desain tidak berdampak perpanjangan waktu, atau apabila ada perpanjangan waktu tidak melebihi akhir tahun anggaran (diambil maks 10 Desember untuk kontrak tahun tunggal).

Aspek Target : Harus sudah diperhitungkan, bahwa perubahan desain tidak berdampak pengurangan target (yang baik : target bertambah), atau apabila ada pengurangan target didukung dengan argumen yang memadai.

Aspek Biaya : Harus sudah dipastikan, bahwa perubahan desain tidak boleh berdampak penambahan biaya yang lebih dari 10% nilai kontrak. Apabila penambahan biaya >10% nilai kontrak, maka proses perubahan harus dihentikan.

B. Interaksi dengan Perencana

Dibahas dengan pihak Perencana (P2JN dan unsur Konsultan Perencana), khususnya pembahasan ASPEK TEKNIK dari usulan perubahan desain.

Langkah ini wajib dilaksanakan berdasarkan SE Dirjen BM 03 tgl 26 Januari 2012.

Hasil pembahasan dengan Perencana dituangkan dalam bentuk risalah pembahasan dan persetujuan perubahan gambar teknik oleh Perencana.

Kesimpulan : Pada langkah ini, diharapkan gagasan revisi desain sudah tidak ada masalah substansi, baik di internal maupun dg Perencana.

Page 10: Artikel Perub Kntrk #1 - Mekanisme - Edit 20 Mar 2012

email : [email protected] Hal. 10 dari 17

P e r u b a h a n K o n t r a k : L A N G K A H

LANGKAH – 3 : P E R U M U S A N B E N T U K P E R U B A H A N Setelah langkah mawas diri (pemantapan) sesuai langkah ke-2 (kasus terdapat revisi deain), dilanjutkan kegiatan merumuskan bentuk perubahan seperti tersebut di bawah, yang juga berlaku apabila tanpa revisi desain.

Matriks Ringkasan Bentuk Perubahan :

ASPEK YANG DITINJAU P E R U B A H A N

TETAP BER-

TAMBAH BER-

KURANG BERUBAH/

GANTI

1. Gambar Desain √ √

2. Spesifikasi √

3. Lokasi Pekerjaan √

4. Personal Inti √

5. Jenis Peralatan √

6. Jenis Pekerjaan / Pembayaran √

7. Kuantitas / Volume Pekerjaan √ √

8. Jadwal Pelaksanaan (time schedule) √

9. Waktu Pelaksanaan √

10. Nilai Kontrak √ +10%

11. Harga Satuan Pekerjaan √ (negos)

Catatan : Penempatan tanda √ hanya sekedar contoh. Matriks seperti ini sebaiknya juga disajikan di buku jastifikasi teknik

Untuk memudahkan pengendalian dan pembahasan, semua perubahan pada aspek yang ditinjau, disajikan dalam bentuk matriks / tabel.

Pada artikel terpisah dengan judul Laporan Hasil Rekayasan Lapangan (Jastifikasi Teknik), penulis akan menguraikan dengan penjelasan tambahan.

Page 11: Artikel Perub Kntrk #1 - Mekanisme - Edit 20 Mar 2012

email : [email protected] Hal. 11 dari 17

P e r u b a h a n K o n t r a k : L A N G K A H

LANGKAH – 3 : J A S T I F I K A S I T E K N I K = HASIL REKAYASA LAPANGAN = HASIL PEMERIKSAAN BERSAMA

Istilah jastifikasi teknik mengadopsi istilah technical justification, istilah lama yang cukup populer dan secara formal pernah muncul melalui SE Dirjen tahun silam. Dulu dikenal Draft Jastifikasi Teknik (dibuat oleh Direksi Teknis sebelum dibahas dengan Tim Teknis Provinsi) dan Jastifikasi Teknik (Terkoreksi) setelah pembahasan dengan Tim Teknis.

Saat ini, secara formal istilah jastifikasi teknik ini tidak dipergunakan. Dapat Periksa : SE Dirjen BM nomor 03/ SE/Db/2012 tanggal 26 Januari 2012 tentang Tata Cara Perubahan Kontrak Konstruksi; Surat Dirjen Bina Marga; Nomor UM 0103 – Db / 242 tanggal 21 Maret 2008; Perihal Ketentuan Desain dan Revisi Desain Jalan dan Jembatan; dan Spesifikasi Umum Divisi I.

Merujuk dokumen kontrak (Bab VII dan Bab X), istilah yang baku mestinya : HASIL REKAYASA LAPANGAN atau HASIL PEMERIKSAAN BERSAMA.

Pada artikel ini, Penulis tetap memakai istilah lama yang masih populer, juga mencantumkan padanannya.

Beberapa hal terkait penjabaran jastifikasi teknik (hasil rekayasa lapangan / hasil pemeriksaan bersama) :

a. bentuk penyusunan jastifikasi teknik / hasil rekayasa lapangan / pemeriksaan bersama, di dalamnya berisi pengelolaan semua bentuk perubahan kontrak yang ditinjau;

b. disusun berdasarkan kondisi nyata lapangan, ketentuan dokumen kontrak, kaidah teknik, data yang valid dan disajikan secara sistematika penulisan ilmiah. Oleh karena itu, jastifkasi teknik dapat disebut sebagai karya ilmiah;

c. disusun oleh Direksi Teknis (=konsultan supervisi), berdasarkan pemikiran bersama 3 unsur (PPK, Konsultan dan Penyedia). [Dapat diperiksa di TOR konsultan, biasanya menyebutkan tugas konsultan supervisi meliputi pengawasan dan penyusunan review desain. Di luar ketentuan tsb, ranah konsultan adalah olah pikir, sudah selayaknya berperan dalam hal seperti penyusunan laporan]

d. penyusunan tidak melibatkan Panitia Peneliti Pelaks Kontrak. Ketentuan pada dokumen kontrak*) dapat ditafsirkan bahwa Panitia terlibat pada saat pembahasan hasil pemeriksaan bersama. *)Bab X SSUK : 25.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, KPA dapat

membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK. Pembahasan lebih rinci tentang jastifikasi teknik (hasil rekayasa lapangan / pemeriksaan bersama) disajikan pada artikel terpisah.

Page 12: Artikel Perub Kntrk #1 - Mekanisme - Edit 20 Mar 2012

email : [email protected] Hal. 12 dari 17

P e r u b a h a n K o n t r a k : L A N G K A H

LANGKAH – 4 : PEMBAHASAN PANITIA PENELITI

a. Pembahasan jastifikasi teknik (TJ) / hasil rekayasa lapangan (HRL) / hasil pemeriksaan bersama (HPB) tidak harus dilakukan oleh Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak, tetapi dapat dilakukan oleh internal PPK tergantung lingkup bahasan / kebutuhan / keputusan PPK. Dok kontrak Bab X SSUK : 25.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, KPA dapat membentuk Panitia / Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

b. Komposisi personal Panitia Peneliti biasanya terdiri dari unsur : BBPJN, SNVT, PPK dan P2JN (tidak diatur dalam ketentuan). Unsur dari BBPJN diharapkan dapat menjembatani apabila terdapat proses persetujuan perubahan ke tingkat Dirjen. Unsur P2JN diharapkan berkontribusi pada saat pembahasan teknis atas perubahahan desain.

c. Lingkup pembahasan meliputi masing-masing aspek kontrak yang berubah sesuai terdapat di dalam TJ/HRL/HPB. Oleh karena itu TJ/HRL/HPB harus cukup jelas menyebutkan usulan perubahan yang akan dibahas.

d. Kiprah Panitia Peneliti dalam pembahasan :

1) Panitia Peneliti bekerja atas permintaan PPK dan berperan membantu PPK di dalam menegakkan ketentuan yang ada.

2) Panitia menguji dengan cara : masing-masing bentuk perubahan dalam TJ/HRL/HPB dibandingkan dengan ketentuan yang ada (dokumen kontrak atau ketentuan lainnya).

3) Panita tidak mewakili Pejabat yang berwenang menyetujui perubahan; Panitia hanya memeriksa kebenaran suatu usulan perubahan.

Oleh karena itu tidak tepat ada istilah Panitia menyetujui ...

Yang tepat adalah Panitia telah memeriksa bahwa perubahan ...(sesuai substansinya) telah sesuai dengan ....

4) Termasuk dalam negosiasi harga, Panitia tidak pada posisi membuat harga, tetapi menerapkan ketentuan dalam negosiasi harga (secara lengkap dapat dilihat di artikel terpisah tentang negosiasi harga).

Page 13: Artikel Perub Kntrk #1 - Mekanisme - Edit 20 Mar 2012

email : [email protected] Hal. 13 dari 17

P e r u b a h a n K o n t r a k : L A N G K A H

LANGKAH – 4 :

PEMBAHASAN PANITIA PENELITI

e. Dinamika pembahasan per-substansi perubahan secara rinci disajikan dalam risalah pembahasan yang dibuat oleh Panitia Peneliti.

f. Isi risalah pembahasan dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :

Materi Pokok *) : 1) Gambar Desain 2) Spesifikasi

Materi Penunjang *) : 3) Lokasi Pekerjaan 4) Jenis Pekerjaan / Pembayaran 5) Kuantitas / Volume Pekerjaan 6) Jenis Peralatan 7) Personal Inti 8) Jadwal Pelaksanaan (time schedule) 9) Waktu Pelaksanaan

Materi Harga : 10) Nilai Kontrak 11) Harga Satuan Pekerjaan (negosiasi)

*) Isi materi pokok dapat disesuaikan dengan aspek yang mengakibatkan perubahan. Materi penunjang adalah aspek yang ikut berubah akibat materi pokok.

Page 14: Artikel Perub Kntrk #1 - Mekanisme - Edit 20 Mar 2012

email : [email protected] Hal. 14 dari 17

P e r u b a h a n K o n t r a k : L A N G K A H

LANGKAH – 5 : B E R I T A A C A R A P E M B A H A S A N

a. Berdasarkan risalah pembahasan yang dibuat oleh Panitia Peneliti, selanjutnya dibuat Berita Acara Pembahasan laporan hasil rekayasa lapangan (= laporan hasil pemeriksaan bersama = jastifikasi teknik).

b. Bentuk berita acara (BA) dibuat cukup singkat, kekuatan BA ada di kesimpulan. Uraian rinci ada di risalah pembahasan yang menjadi lampiran berita acara.

c. Kesimpulan berita acara ada 3 kemungkinan :

1) dicapai kesepakatan antara Panitia dengan Penyedia dan disetujui oleh PPK, secara jelas harus disebut pada aspek apa saja (bisa seluruh atau sebagian aspek yang dibahas);

2) kesepakatan yang ada antara Panitia dengan Penyedia tidak disetujui oleh PPK, secara jelas harus disebut pada aspek apa saja (bisa seluruh atau sebagian aspek yang dibahas);

3) tidak dicapai kesepakatan antara Panitia dengan Penyedia, secara jelas harus disebut pada aspek apa saja (bisa seluruh atau sebagian aspek yang dibahas);

d. Berita acara ditandatangani oleh para pihak, yakni :

a. Seluruh personal Panitia b. Pihak penyedia, cukup diwakili oleh GS c. PPK

e. Sampai di sini tugas Paniti Peneliti Pelaksanaan Kontrak dinyatakan selesai. Proses selanjutnya diambil alih oleh PPK, yang harus menguasai semua permasalahan yang ada.

Page 15: Artikel Perub Kntrk #1 - Mekanisme - Edit 20 Mar 2012

email : [email protected] Hal. 15 dari 17

P e r u b a h a n K o n t r a k : L A N G K A H

LANGKAH – 5 : DOKUMEN UNTUK PERSETUJUAN PERUBAHAN

Dokumen yang harus disiapkan paling tidak ada 3 jenis :

1) Buku Laporan Hasil Rekayasa Lapangan / HRL (= Justifikasi Teknik)

Dokumen disusun oleh Direksi Teknis.

Terdapat lampiran risalah hasil pembahasan dengan P2JN dan Konsultan Perencana.

Buku ini harus tetap seperti awal penyusunan, meskipun nantinya terdapat koreksi pada saat pembahasan dengan panitia (Prinsip : biasakan tidak menghapuskan jejak dokumen)

2) Berita Acara Hasil Pembahasan Laporan HRL (jastifikasi teknik)

Dokumen disusun oleh Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

Terdapat lampiran risalah hasil pembahasan oleh Panitia Peneliti.

3) Buku Laporan Hasil Rekayasa Lapangan (Hasil Pembahasan)

Dokumen ini disusun oleh Direksi Teknis.

Buku ini dapat diberi judul : Laporan Hasil Rekayasa Lapangan (Hasil Pembahasan). Berisi koreksi terhadap buku Laporan HRL (awal) berdasarkan pembahasan oleh Panitia.

Buku ini merupakan setting ulang dari rencana yang terdapat di buku Laporan HRL (awal) dengan mengakomodasikan hasil pembahasan : - hal-hal yang sudah menjadi kesepakatan, dan sekaligus - hal-hal yang tidak sepakat di Berita Acara Pembahasan.

Pada kondisi ideal yang ingin dicapai : Buku ini menggambarkan rencana utuh yang akan dilaksanakan dalam lingkup perubahan kontrak. Di dalamnya sudah tidak ada pertentangan antara penyedia dan PPK, setelah ada setting ulang terhadap hal-hal yang tidak disepakati di berita acara pembahasan.

Orientasi berfikir : berkas yang diajukan untuk dimintakan persetujuan atas perubahan, memberi kemudahan Pejabat yang berwenang untuk mengambil keputusan : revisi desain disetujui atau ditolak. Tidak perlu ada pembahasan teknis. Apabila terdapat beberapa pilihan alternatip, maka semua pilihan hendaknya setara, yakni tidak diperlukan pembahasan sehingga memudahkan Pejabat dalam mengambil keputusan.

Catatan : Pada buku Laporan Hasil Rekayasa Lapangan (Hasil Pembahasan), bisa saja berisi hal-hal yang masih perlu dibahas di tingkat Pejabat yang berwenang. Tetapi polanya tetap harus disiapkan alternatip-alternatip untuk memudahkan pengambilan keputusan. Dapat diterapkan bentuk layanan prima : jangan menuntut Pimpinan untuk tahu dan bertindak segalanya, tetapi berilah informasi yang memadai untuk dapat mengambil keputusan secara tepat.

Page 16: Artikel Perub Kntrk #1 - Mekanisme - Edit 20 Mar 2012

email : [email protected] Hal. 16 dari 17

P e r u b a h a n K o n t r a k : L A N G K A H

LANGKAH – 6 : PROSES PERSETUJUAN PERUBAHAN

Mengacu surat edaran Dirjen Bina Marga, nomor 03/ SE/Db/2012 tanggal 26 Januari 2012, maka proses persetujuan perubahan kontrak dapat dibedakan berdasarkan jenis perubahan kontrak yang diusulkan : a. Perubahan kontrak tanpa mengubah target (fisik, parameter desain,

keuangan dan waktu)

Permintaan Persetujuan dari PPK kepada Kepala Satker

Persetujuan oleh Kepala Satuan Kerja

b. Perubahan kontrak mengubah target

Permintaan Persetujuan dari Kepala Satker kepada Kepala Balai (BBPJN)

Rekomendasi Kepala Balai

Permintaan persetujuan dari Kepala Balai kepada Dirjen Bina Marga melalui Direktur Pelaksanaan Wilayah.

C a t a t a n P e n u l i s : Mekanisme persetujuan perubahan kontrak tidak diatur di dokumen kontrak, tetapi diatur

oleh mekanisme birokrasi. Oleh karena itu, pada masa mendatang dimungkinkan ada perubahan.

PPK meskipun mempunyai wewenang untuk mengubah kontrak, tetapi tidak mempunyai wewenang mengubah desain yang sebelumnya ditetapkan oleh pihak lain (perencana). Oleh karena itu diatur mekanisme persetujuan perubahan. Hal ini juga berlaku untuk aspek lain yang sebelumnya sudah ditetapkan standarisasinya, misalnya spesifikasi umum.

Page 17: Artikel Perub Kntrk #1 - Mekanisme - Edit 20 Mar 2012

email : [email protected] Hal. 17 dari 17

P e r u b a h a n K o n t r a k : L A N G K A H

LANGKAH – 7 : A D E N D U M K O N T R A K

Setelah terdapat persetujuan perubahan kontrak oleh Pejabat yang berwenang menetapkan, maka dokumen yang akan dijadikan dasar adendum kontrak adalah : 1. Dokumen persetujuan perubahan kontrak dari Pejabat yang

berwenang memutuskan; 2. Laporan Hasil Rekayasa Lapangan (Hasil Pembahasan); dan 3. Berita Acara Hasil Pembahasan Laporan HRL Selanjutnya dibuat Adendum Kontrak yang berisi perubahan kontrak meliputi aspek yang ditinjau. Dengan adanya adendum perubahan kontrak yang dibuat di masa mobilisasi, maka pada tahap pelaksanaan diharapakan tidak ada perubahan kontrak dengan lingkup perubahan desain. Adendum selanjutnya yang diharapkan adalah perubahan kuantitas karena koreksi pengukuran di lapangan. Dengan demikian, selesai proses perubahan kontrak. Diawali dengan pemeriksaan bersama (MC 0%), dan diakhiri dengan adendum kontrak.

Penulis :

@ T X Ateng Johari; SNVT PJN-II Jawa Tengah

HP 081 665 7892 - e-mail : [email protected]