artikel pers

Upload: wynne-raphaela

Post on 14-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ARTIKEM MENGENAI PERS

TRANSCRIPT

1. Media cetak ( Detik News )Sudah 140 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Serangan Israel ke Gaza (Reuters)

Gaza City, - Perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, Palestina, masih terus berlangsung. Hingga saat ini dilaporkan lebih dari 140 orang tewas dan lebih dari 950 orang luka-luka akibat serangan udara Israel.

Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, melaporkan jumlah korban tewas terbaru melalui surat kepada Dewan Keamanan PBB. Menurut Mansour, jumlah korban tewas tersebut merupakan total selama serangan udara Israel yang telah memasuki hari ke-7. Beberapa di antara korban tewas merupakan anak-anak.

Sedangkan otoritas Hamas yang menguasai wilayah Gaza melaporkan, korban tewas sejauh ini mencapai 136 orang. Demikian seperti dilansir AFP, Rabu (21/11/2012).

Dalam suratnya tersebut, Mansour juga meminta seluruh anggota Dewan Keamanan PBB yang totalnya 15 negara, untuk bertemu dan menyampaikan kecaman terhadap serangan Israel ke Gaza. Mansour menilai, Dewan Keamanan PBB memiliki tanggung jawab untuk menghentikan kekejaman terhadap warga Palestina.

Pada Selasa (20/11) malam, Dewan Keamanan PBB menggelar sidang untuk membahas usulan negara-negara Arab yang mendesak rapat umum secara terbuka guna membahas krisis Gaza. Namun para diplomat negara-negara Barat mengkhawatirkan komentar yang mengemuka dalam rapat semacam itu bisa menghambat upaya gencatan senjata.

Tapi akhirnya mereka sepakat untuk kembali menggelar rapat pada Rabu (21/11) malam.

Sebelumnya diberitakan, rapat Dewan Keamanan PBB mengalami kebuntuan setelah Amerika Serikat menentang rencana gencatan senjata antar kedua pihak. AS beralasan, opsi gencatan senjata tersebut tidak akan mampu mengatasi 'akar masalah' yang memicu konflik Israel dan Palestina.

Tanggapan : menurut kami, berita ini cukup menyayat hati kami sebagai pembaca dimana konflik Palestina dan Israel tidak pernah berujung. Begitu banyak korban jiwa yang tidak bersalah harus kehilangan nyawa dan kehilangan anggota keluarga.begitu banyak anak-anak yang tidak bisa menikmati masa kanak-kanaknya, dimana mereka tidak bisa merasa nyaman untuk bermain dan bersekolah, yang ada mereka sudah akrab dengan ledakan bom bahkan baku tembak antar orang tua mereka yang membela tanah air Palestina dengan pasukan Zionis Israel. Sungguh disayangkan adanya serangan Israel ini. Tetapi cukup diapresiasi bahwa pers sudah cukup netral dalam penyampaian berita ini. Tetapi jangan sampai pers malah memprovokasi pembaca sehingga terjadi kekacauan. Hal itu bisa menimbulkan kegaduhan dan membuat keadaan menjadi tidak aman. Pers harus menjadi media penyampaian informasi yang netral dan akurat. Jangan sampai pers menjadi biang provokator sehingga makin memicu konflik antar kedua Negara dimana yang harus menanggung kerugian nantinya adalah masyarakat yang tidak berdosa.

Amerika Akan Jadi Target Uji Coba Nuklir Korea Utara

Sumber : kompas.com

Pemerintah Korea Utara hari ini menyatakan sedang berencana untuk meluncurkan roket dan melakukan uji coba nuklir. Korea Utara menyebut target mereka adalah Amerika Serikat.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Kamis (24/1), Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara di Ibu Kota Pyongyang mengatakan akan terus menebar ancaman terhadap Amerika. Pyongyang menyebut langkah ini untuk melanjutkan permusuhan dengan negara Adidaya itu.

Pengumuman dikeluarkan petinggi militer Korea Utara itu muncul satu hari setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setuju atas keputusan Amerika untuk memberi sangsi kepada Korea Utara lantaran melanggar peraturan PBB usai meluncurkan roket jarak jauh mereka bulan lalu.

"Kami tidak ingin menyembunyikan fakta, beberapa satelit dan roket jarak jauh yang akan kami luncurkan serta uji coba nuklir berkekuatan sangat besar memang kami targetkan ke Amerika," kata Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara, seperti dilansir kantor berita KCNA.

Ancaman-ancaman yang dilakukan Korea Utara terhadap musuh-musuhnya bukanlah yang pertama. Dua tahun lalu, Korea Utara dikabarkan akan menghabisi kota-kota di Korea Selatan melalui serangan laut. Delapan bulan lalu, Korea Utara juga dilaporkan akan menghancurkan pemerintahan Korea Selatan menjadi abu dan pada Oktober lalu, Korea Utara berjanji akan menyerang negeri ginseng itu tanpa ampun.

Korea Utara dipercaya oleh Korea Selatan dan para pengamat memang telah siap untuk melakukan uji coba nuklir yang ketiga. Mereka menganggap rencana uji coba ini bukan main-main setelah Korea Utara berhasil meluncurkan roket jarak jauh mereka bulan lalu.

"Apakah Korea Utara mau atau tidak melakukan uji coba, itu memang tergantung pada Korea Utara sendiri," kata utusan Amerika untuk Korea Utara, Glyn Davies.

Namun, dia berharap agar Korea Utara tidak melakukan uji coba itu. Dia menyebut, pihaknya juga telah meminta agar Korea Utara tidak melancarkan tindakan yang dapat memperkeruh ketegangan di semenanjung Korea.Sumber : http://forum.kompas.com/internasional/232236-amerika-akan-jadi-target-uji-coba-nuklir-korea-utara.html

Tanggapan : menurut kami berita ini cukup membuat geger. Dimana pemerintah Korea utara terus menebar teror dan membuat kakhawatiran di dunia inernasional. Rencana uji coba nuklir ini akan sangat membahayakan apabila benar terjadi. Dan pers sudah cukup bijak dalam pemberitaan karena tidak memojokkan salah satu pihak dan berusaha netral. Tetapi adanya pemberitaan ini bisa membuat kekacauan di Korea selatan, karena walaupun baru sebatas ancaman tetapi dampak psikis akan sangat mengganggu warga disana. Sebaiknya pers memberitakan ini dengan netral karena apabila pers sudah menyerong sedikit akan sangat fatal akibatnya.

Apa Beda India dan Korea Utara?Sabtu, 21 April 2012Sumber : kompas.comEditor : Egidius Patnistik

BBC Indonesia Rudal Agni-V mampu mencapai sasaran hingga Jakarta dan Beijing serta dapat memuat hulu ledak nuklir. Dua peristiwa yang hampir sama terjadi dalam waktu kurang dari seminggu di dua negara yang terletak tak terlalu jauh, tetapi memicu reaksi dunia yang sangat berbeda.

Korea Utara (Korut) meluncurkan roket Unha-3 (Galaksi-3), Jumat (13/4/2012). Secara resmi, pemerintah negara komunis tersebut mengatakan roket itu akan meluncurkan satelit sipil ke orbit.

Peluncuran itu memicu banjir kecaman dari seluruh dunia walau roket, yang diduga sebagai rudal jarak jauh terbaru Korut, itu meledak tak sampai tiga menit setelah meluncur. AS membatalkan rencana pengiriman bantuan pangan, sementara DK PBB mengancam akan memberikan sanksi baru.

India, jauh sebelum peluncuran rudal Agni V, Kamis (19/4/2012), terang-terangan menyatakan akan menguji coba rudal balistik baru, yang bisa membawa hulu ledak nuklir seberat satu ton lebih dan mampu menjangkau seluruh kota besar China.

Namun, tak satu pun kalimat protes muncul dari seluruh dunia. Bahkan, China dan Pakistanmusuh bebuyutan Indiatak berkomentar banyak soal uji coba Agni V yang sukses.

Apa beda India dan Korut sehingga memunculkan reaksi yang sangat jauh berbeda?

Yang jadi masalah bukan tombaknya, tetapi siapa yang memegang tombak. Korut adalah bangsa yang sering dikecam. Negara paria yang dikenal suka melanggar perjanjian nuklir. (Sementara) India muncul sebagai negara yang cukup bertanggung jawab, tutur Rahul Bedi, pengamat pertahanan di India.

Perbedaan kontras

Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney menyatakan, ada perbedaan kontras antara India dan Korut. Korut, lanjut Carney, sedang terkena berbagai sanksi dari DK PBB, sementara India tidak.

Menurut Bedi, India tak pernah menandatangani Traktat Nonproliferasi Nuklir (NPT) sejak awal sehingga mereka tak pernah melanggar aturan internasional itu. Korut telah meratifikasi NPT pada 1985, sebelum mengundurkan diri pada 2003.

India sempat mendapat sanksi dari AS setelah melakukan uji peledakan nuklir pertamanya pada 1974. Namun, AS telah mencabut sanksi itu beberapa tahun lalu.

AS bahkan meratifikasi perjanjian perdagangan nuklir untuk keperluan sipil dengan India pada 2008.

Salah satu alasan AS menerima India karena negara itu tak pernah memberikan senjata dan teknologi senjata nuklirnya ke negara lain. Sementara Korut mendapat sanksi PBB karena diduga telah menjual teknologi senjata nuklir dan rudalnya kepada negara-negara lain, seperti Iran dan Suriah.

Para pejabat India menegaskan, rudal Agni V tak dimaksudkan untuk menyerang negara tertentu. Mereka menegaskan, India menerapkan kebijakan tak akan lebih dulu menyerang dengan senjata nuklir (no-first-use policy) dan arsenal nuklir itu hanya berfungsi sebagai kekuatan penggentar saja.

C Uday Baskhar, mantan Kepala Institute for Defence Studies and Analyses di New Delhi, mengatakan, dunia tak perlu khawatir dengan kebangkitan India. India adalah kekuatan yang berkontribusi terhadap stabilitas global, jadi memperkuat profil India adalah sesuatu yang bagus, tutur Baskhar.

Meski demikian, Carney mengingatkan semua negara kekuatan nuklir agar bisa menahan diri dalam mengembangkan kemampuan nuklir dan rudal agar tak mengganggu stabilitas kawasan. (AP/AFP/DHF) Sumber :http://internasional.kompas.com/read/2012/04/21/05422944/Apa.Beda.India.dan.Korea.UtaraTanggapan : Pers disini sudah berusaha memberitakan fakta, tetapi patut diwaspadai pemberitaan ini dapat menimbulkan kontroversi. Karena Korea Utara dan India jauh berbeda dan tidak perlu dibanding-bandingkan. Adanya berita ini bisa memicu kecemburuan dari salah satu Negara. Perlu diingat pemberitaan pers harus berimbang dan tidak menyudutkan salah satu pihak. Bukannya kami membela India, tetapi dasar peluncuran roket ini juga memang berbeda, dimana India hanya untuk upaya pembaharuan teknologi dan upaya meningkatkan pertahanan Negara sedangkan Korea Utara bertujuan untuk menebar teror terutama untuk Korea Selatan dan Amerika Serikat. Pers disini cenderung menyudutkan India dan seakan menganggap benar perbuatan Korea utara. Seharusnya pers memberitakan secara bijak dan berimbang sehingga tidak menimbulkan perdebatan di banyak pihak.

2. Media ElektronikMalaysia BerulahSumber : tv one7 oktober 2010Pulau Pisang, Kepulauan Riau, Malaysia kembali berulah dengan menabrak secara sengaja kapal nelayan Indonesia yang sedang melintas. Kapal patroli polisi air Malaysia menabrak kapal nelayan Indonesia di Perairan Pulau Pisang, Kepulauan Riau. Kapal nelayan Indonesia karam dan belum diketahui nasib 5 orang nelayannya. Banyak spekulasi beredar, ada yang menduga ke 5 nelayan itu tewas tenggelam. Ada juga spekulasi yang mengatakan bahwa kelima nelayan tersebut dibawa oleh Kapal Patroli Malaysia dan ditahan disana.Awalnya kapal nelayan Indonesia berangkat dari kepulauan Riau pukul 10.00 pagi. Paa pukul 3 sore kapal nelayan tersebut dikejar oleh kapal patrol Malaysia dari arah Johor Baru. kapal nelayan langsung melarikan diri dari kejaran kapal Malaysia tersebut. Padahal kapal nelayan tersebut masih di dalam perairan Indonesia, tetapi kapal Malaysia tersebut malah menbrak kapal nelayan yang terletak paling belakang hingga kapal tersebut karam.

Tanggapan :Menurut kelompok kami, pelanggaran kedaulatan Malaysia ke wilayah Indonesia sudah sangat mengganggu dan seakan melecehkan kedaulatan Negara kita ini. Dampaknya warga kita lah yang akhirnya menjadi korban. Perlu diadakan perundingan mengenai konflik ini, agar tidak ada pihak yang dirugikan. Tetapi pers seharusnya meletakkan asas praduga tak bersalah dalam setiap penyampaian berita, disini terlihat pemberitaan sudah mengarah menyudutkan Malaysia. Bukannya kami menyalahkan Indonesia, tetapi berhubung belum ada keterangan secara resmi seharusnya berita ini hanya menyampaikan telah terjadi kecelakaan kapal nelayan dengan kapal nelayan Malaysia, dan belum ada keterangan resmi dari pihak yang berwenang. Sehingga tidak menimbulkan reaksi yang berlebihan dan menjadi tidak simpang siur nantinya. Walaupun sebenarnya kami tahu, bahwa Malaysia sudah sangat sering mengganggu kedaulatan Negara kita dan mengusik jiwa nasionalisme kita sebagai rakyat Indonesia, tidak ada salahnya pers Indonesia tetap bersikap netral demi terwujudnya berita yang factual dan sesuai kebenaran.