artikel kelompok

6
 Permana et. al. Analisis Unit Cost Pencabutan Gigi Sulung Dengan Anestesi T opikal Dalam  Penatalaksanaan Kasus Gangguan Perkembangan dan Erupsi Gigi (K.00 Pendahuluan Pusa t kese hatan masy arakat (Pus kesmas) saat ini dituntut ol eh ma sy arakat untuk da pa t member ikan  pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau. Pus ke smas per lu mel aks anak an pembenahan di set iap  bidang pelayanan, baik di bidang upaya kesehatan mas ya rakat (UKM) maupun di bidang upa ya kes eha tan  perorangan (UKP). Untuk itu yang perlu lebih dikembangkan di masa datang adalah sistem pembiay aan kese hatan, karena dapat berp engaruh terhadap peningka tan mutu pelay anan. Sumber pembiay aan Pusk esma s bera sal dari pemer intah (APB, AP B!) , bantua n pemb angunan sarana ke seha tan dan dari ma sy ar akat dalam be ntuk retribusi atau jasa pelayan an kese hatan (tari" Puskes mas) ya ng dibay ar ole h mas ya raka t, se ba gian bes ar dibay ar sete lah menda pat pela yanan (out o! poc ke t at au  !ee !or  ser"ice). #ari" mer upa kan par tisi pas i mas ya rakat dalam mendukung pembiayaan Puskesmas. Sehingga penyesuaian tari" henda kny a me mper hat ika n tingka t ke mampuan ekonomi dan psikososial masyarakat ($). Kunjungan pasien di puskesmas berdasarkan hasil kegiatan PK% &K'M & di Puskesmas Pakusari, Puskesmas Mayang dan SU! 'enteng selama * minggu kasus yang se ri ng di jumpai adala h ka sus dengan dia gno sa K++ (g angguan pe rkembangan da n er upsi gi gi ) dan K+ (pe ny akit pulp a dan jar inga n per iapik al) . Pas ien den gan diagnosa K++ yang berkunjung rata-rata pada rentang usia *$$ tahun, dimana pada umur tersebu t merupakan masa ge ligi per gantian ya ng membut uhka n per a/a tan gig i. Ku nj unga n pa si en de ngan ka su s K++ le bi h ba ny ak dijumpai daripada kasus lain di Puskesmas Pakusari dan Puskesmas Mayang. 0al tersebut disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain karena be rtepa tan dengan masa libu ran sek ola h dan dia daka nnya keg iata n UK'S y ang ruti n dilakukan oleh puskesmas. Sehingga kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi terutama pada saa t gigi pergantian sud ah mul ai timbul, para ora ng tua segera memba/a anak-anak mereka ke puskesmas saat gigi anak-ana k goyang (1) . #e rapi untu k kas us K++ pal ing  banyak dilakukan ekstraksi gigi sulung. Masa lah utama yang se ri ng di hadapi da la m  pemberian terapi kasus K++ adalah keterbatasan bahan yaitu anestesi topikal (2lorethyl). Masalah ini terjadi salah satunya dise babka n karena belum adanya perhitungan unit cost  ya ng tepat ole h dok ter gigi di pol i gigi, seh ingga  permintaan bahan ke gudang obat puskesmas yang sel anj utnya dil anju tkan ke 'udang 3ar mas i Ka bupate n ('3K) belum terpenuhi sesuai kebutuhan. Mengetahui hal ters ebut , seorang dokt er gi gi pe rl u memahami 2a ra  perhitungan unit cost untuk se tia p pe ra /a tan yang dilakukan. Tinjauan Pustaka Gangguan perkembangan dan erupsi gigi Per sis tensi gig i sul ung ata u dis ebut juga o4er ret aine d de2 iou s tee th dide"iniskan se bagai gig i sul ung yang sudah mele/ati /aktu tanggalnya tetapi tidak tanggal. Perlu diketa hui bah/a /aktu tanggal gigi sulung adalah apa bila gigi per manen pen gganti tel ah eru psi tet api gigi sulungnya ti dak tanggal . Pa da ke adaan pe rsis tensi , ter kadang gig i sul ung jug a tidak goya ng. Ke ada an ini ser ing dij umpai pada anak usia * $1 tahun pada "a se U56 6UA% 777777777 1+$8, & (1)9 $-* 0endri 6aya Permana, %iliani Saputri %, is2ha Mu"ida drg. Kis/aluyo, M. Kes Bagian &lmu Kesehatan 'igi Masyarakat, 3akultas Kedokteran 'igi, Uni4ersitas 6ember 6ln. Kalimantan :;, 6ember **$1$ 5#mail 9 kis/aluy o<unej.a2.id Analisis Unit =ost Pen2abutan 'igi Sulung !engan Anestesi #opi kal !alam Penatalaksanaan Kasus 'angguan Perkembangan dan 5rupsi 'igi (K.++) $ Abstrak Puskesmas merupakan "asilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kes ehatan perseoran gan tingkat pertama, dengan lebih mengu tamakan upay a promo ti" dan pre4 enti", untuk men2 apai derajat kesehatan masyarakat. Puskesmas saat ini dituntut oleh masyarakat untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terja ngkau. Pusk esmas perlu lebih menge mbangka n siste m pemb iaya an kes ehatan, karena dapat  berpengaruh terhadap peningkatan mutu pelayanan. >leh sebab it u, Puskesmas sangat membutuhkan input dalam bentuk in"ormasi yang lengkap, misalnya adalah biaya satuan (unit 2ost) dan dituntut untuk melakukan perhitungan unit 2ost. Ber dasar kan hasil kegiatan PK% &K'M & di Puskes mas Pakusa ri dan Puskesmas Mayang , kunjunga n pasie n dengan kasus K++ yaitu gangguan perkembangan dan erupsi gigi terjadi pada rata-rata rentang usia *-$$ tahun, dimana pada umur tersebut merupakan masa geligi pergantian yang membutuhkan pera/atan gigi. Masalah utama yang sering dihadapi dalam pember ian terapi kasus K++ adalah keter batas an bahan yaitu anestesi topikal (2lore thyl) . Masala h ini terja di salah satunya dis ebabk an kar ena be lum ada nya per hitung an unit cost  ya ng tep at ole h dok ter gigi di pol i gigi, seh ingga  permintaan bahan ke gudan g. obat puskesmas yang selanjut nya dilanjutkan ke 'udang 3armasi Kabupaten ('3K) belum terpenuhi sesuai kebutuhan. !okter gigi seharusnya mampu meren2anakan unit 2ost untuk tiap pelayanan medik yang dila kuka n, se hingga dap at mer en2 anakan pe mbi ayaan, pengadaan oba t dan bahan, ser ta pen entuan tari " tia p jen is  pelayanan. Kata Kunci: 'angguan perkembangan dan erupsi gigi, unit cost 

Upload: viny-eline-aulia

Post on 08-Jan-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ikgm

TRANSCRIPT

7/17/2019 Artikel Kelompok

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-kelompok 1/6

 Permana et. al. Analisis Unit Cost Pencabutan Gigi Sulung Dengan Anestesi Topikal Dalam Penatalaksanaan Kasus Gangguan Perkembangan dan Erupsi Gigi (K.00

PendahuluanPusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) saat ini

dituntut oleh masyarakat untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.Puskesmas perlu melaksanakan pembenahan di setiap bidang pelayanan, baik di bidang upaya kesehatanmasyarakat (UKM) maupun di bidang upaya kesehatan perorangan (UKP). Untuk itu yang perlu lebihdikembangkan di masa datang adalah sistem pembiayaankesehatan, karena dapat berpengaruh terhadap peningkatanmutu pelayanan. Sumber pembiayaan Puskesmas berasaldari pemerintah (APB, APB!), bantuan pembangunansarana kesehatan dan dari masyarakat dalam bentuk retribusi atau jasa pelayanan kesehatan (tari" Puskesmas)yang dibayar oleh masyarakat, sebagian besar dibayar 

setelah mendapat pelayanan (out o! pocket atau  !ee !or  ser"ice). #ari" merupakan partisipasi masyarakat dalammendukung pembiayaan Puskesmas. Sehingga penyesuaiantari" hendaknya memperhatikan tingkat kemampuanekonomi dan psikososial masyarakat ($).

Kunjungan pasien di puskesmas berdasarkan hasilkegiatan PK% &K'M & di Puskesmas Pakusari, PuskesmasMayang dan SU! 'enteng selama * minggu kasus yangsering dijumpai adalah kasus dengan diagnosa K++(gangguan perkembangan dan erupsi gigi) dan K+(penyakit pulpa dan jaringan periapikal). Pasien dengandiagnosa K++ yang berkunjung rata-rata pada rentang usia*$$ tahun, dimana pada umur tersebut merupakan masageligi pergantian yang membutuhkan pera/atan gigi.

Kunjungan pasien dengan kasus K++ lebih banyak dijumpai daripada kasus lain di Puskesmas Pakusari dan

Puskesmas Mayang. 0al tersebut disebabkan oleh beberapaalasan, antara lain karena bertepatan dengan masa liburan

sekolah dan diadakannya kegiatan UK'S yang rutindilakukan oleh puskesmas. Sehingga kesadaran masyarakattentang pentingnya menjaga kesehatan gigi terutama padasaat gigi pergantian sudah mulai timbul, para orang tuasegera memba/a anak-anak mereka ke puskesmas saat gigianak-anak goyang (1). #erapi untuk kasus K++ paling banyak dilakukan ekstraksi gigi sulung.

Masalah utama yang sering dihadapi dalam pemberian terapi kasus K++ adalah keterbatasan bahanyaitu anestesi topikal (2lorethyl). Masalah ini terjadi salahsatunya disebabkan karena belum adanya perhitungan unit cost   yang tepat oleh dokter gigi di poli gigi, sehingga permintaan bahan ke gudang obat puskesmas yangselanjutnya dilanjutkan ke 'udang 3armasi Kabupaten('3K) belum terpenuhi sesuai kebutuhan. Mengetahui haltersebut, seorang dokter gigi perlu memahami 2ara perhitungan unit cost untuk setiap pera/atan yangdilakukan.

Tinjauan PustakaGangguan perkembangan dan erupsi gigi

Persistensi gigi sulung atau disebut juga o4er retained de2ious teeth dide"iniskan sebagai gigi sulungyang sudah mele/ati /aktu tanggalnya tetapi tidak tanggal.Perlu diketahui bah/a /aktu tanggal gigi sulung adalahapabila gigi permanen pengganti telah erupsi tetapi gigisulungnya tidak tanggal. Pada keadaan persistensi,

terkadang gigi sulung juga tidak goyang. Keadaan inisering dijumpai pada anak usia * $1 tahun pada "ase

U56 6UA% 777777777 1+$8, & (1)9 $-*

0endri 6aya Permana, %iliani Saputri %, is2ha Mu"idadrg. Kis/aluyo, M. Kes

Bagian &lmu Kesehatan 'igi Masyarakat,3akultas Kedokteran 'igi, Uni4ersitas 6ember

6ln. Kalimantan :;, 6ember **$1$5#mail 9 kis/aluyo<unej.a2.id

Analisis Unit =ost Pen2abutan 'igi Sulung !engan Anestesi #opikal !alamPenatalaksanaan Kasus 'angguan Perkembangan dan 5rupsi 'igi (K.++)

$

Abstrak Puskesmas merupakan "asilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promoti" dan pre4enti", untuk men2apaiderajat kesehatan masyarakat. Puskesmas saat ini dituntut oleh masyarakat untuk dapat memberikan pelayanan kesehatanyang bermutu dan terjangkau. Puskesmas perlu lebih mengembangkan sistem pembiayaan kesehatan, karena dapat berpengaruh terhadap peningkatan mutu pelayanan. >leh sebab itu, Puskesmas sangat membutuhkan input dalam bentuk in"ormasi yang lengkap, misalnya adalah biaya satuan (unit 2ost) dan dituntut untuk melakukan perhitungan unit 2ost.Berdasarkan hasil kegiatan PK% &K'M & di Puskesmas Pakusari dan Puskesmas Mayang, kunjungan pasien dengankasus K++ yaitu gangguan perkembangan dan erupsi gigi terjadi pada rata-rata rentang usia *-$$ tahun, dimana padaumur tersebut merupakan masa geligi pergantian yang membutuhkan pera/atan gigi. Masalah utama yang sering dihadapidalam pemberian terapi kasus K++ adalah keterbatasan bahan yaitu anestesi topikal (2lorethyl). Masalah ini terjadi salahsatunya disebabkan karena belum adanya perhitungan unit cost   yang tepat oleh dokter gigi di poli gigi, sehingga permintaan bahan ke gudang. obat puskesmas yang selanjutnya dilanjutkan ke 'udang 3armasi Kabupaten ('3K) belumterpenuhi sesuai kebutuhan. !okter gigi seharusnya mampu meren2anakan unit 2ost untuk tiap pelayanan medik yangdilakukan, sehingga dapat meren2anakan pembiayaan, pengadaan obat dan bahan, serta penentuan tari" tiap jenis pelayanan.

Kata Kunci: 'angguan perkembangan dan erupsi gigi, unit cost 

7/17/2019 Artikel Kelompok

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-kelompok 2/6

 Permana et. al. Analisis Unit Cost Pencabutan Gigi Sulung Dengan Anestesi Topikal Dalam Penatalaksanaan Kasus Gangguan Perkembangan dan Erupsi Gigi (K.00

geligi pergantian. Penyebab persistensi pada gigi sulung bukanlah penyebab tunggal tetapi merupakan gangguanyang disebabkan oleh multi "aktor, yaitu 9 resorpsi akar gigisusu yang lambat karena gangguan nutrisi, hormonal ataugigi berlubang besar dengan indikasi pera/atan sara" yangtidak dira/at? posisi abnormal benih gigi tetap @ arahtumbuhnya gigi permanen tidak searah dengan arahtanggalnya gigi sulung yang akan digantikannya? ketidak 

2ukupan tempat bagi gigi yang akan tumbuh untuk menggantikan gigi susu. !engan demikian gigi susumengarah kepada tempat yang kosong bisa di depan atau belakang gigi susunya. Pera/atan yang harus dilakukanuntuk kasus persistensi adalah segera men2abut gigi sulungyang persistensi agar gigi permanen dapat erupsi ke posisiyang benar. Bila tidak segera diekstraksi akanmenyebabkan maloklusi, sehingga diperlukan pera/atanortodontik untuk memperbaiki posisi gigi permanen kedalam lengkung yang benar. Anastesi yang digunakanuntuk ekstraksi adalah anastesi lo2al bisa menggunakan2hlor etyl maupun anastesi in"iltrasi tergantung dari kedaangigi sulung sudah goyang atau belum (:).

Ul2us dekubitus adalah suatu in"lamasi (ul2us)

yang disebabkan oleh trauma atau iritasi tajam yang terjadise2ara terus - menerus dan lama. Ul2us diartikan sebagaide"ek lokal atau ekska4asi permukaan jaringan atau organ,yang lebih dalam dari jaringan epitel. Ul2us dekubitusmerupakan lesi oral yang sering dijumpai. Penyebab ulkusdekubitus beragam, meliputi gigi yang patah atau tajam, penggunaan instrumen dental yang tidak benar, makanankeras, benda asing tajam, mukosa yang tergigit, dan iritasi.Pada anak-anak seringkali dijumpai ul2us de2ubitus yangdisebabkan akar gigi susu terdorong oleh gigi permanenyang menyebabkan akar gigi susu keluar menembus gusi(:).

Unit cost 

 

Unit cost dide"inisikan sebagai hasil pembagianantara total 2ost yang dibutuhkan dibagi dengan jumlahunit produk yang dihasilkan (barang dan jasa) (). Unit 2ostadalah suatu kegiatan menghitung biaya puskesmas untuk  berbagai jenis pelayanan yang ada, baik se2ara totalmaupun per unit atau per pasien, dengan 2ara menghitungseluruh biaya pada unit atau pusat biaya atau departemen jasa serta mengalokasikan atau mendistribusikan ke unit-unit produksi yang kemudian dibayarkan oleh pasien (8).Prinsipnya unit 2ost harus sama untuk seluruh kelas pera/atan. !engan diketahuinya unit 2ost, berartimanajemen dapat lebih mudah membuat keputusan strategiseperti penetapan harga, peren2anaan anggaran yang sesuaidimana seimbang antara pendapatan dan biaya yang harusdikeluarkan sehingga prediksi pendapatan dapat teralisasisesuai dengan peren2anaan karena sudah berbasis biaya.!isamping itu dapat pula dilakukan pengendalian biaya,e4aluasi kinerja serta menghilangkan atau menambah suatutindakan operasi yang dapat dilayani. Selain itu perlu jugastandarisasi bahan habis pakai@obat tindakan operasi dandalam pelaksanaan tindakan operasi harus sesuai denganstandar yang telah ditetapkan tersebut agar biaya menjadisama sehingga perhitungan unit 2ost juga sama.

 $i%ed Cost  $i%ed Cost adalah biaya minimal yang harus

dikeluarkan agar dapat memproduksi barang atau jasa.

Biaya ini tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi baik  barang maupun jasa, nilainya tetap dan tidak berubah.&ariabel Cost

&ariabel Cost adalah biaya yang besar ke2ilnyatergantung dari jumlah barang atau jasa yang dihasilkan.Semakin besar jasa yang dihasilkan 4ariabel 2ost akan lebihtinggi, begitu juga sebaliknya.

Komponen biaya dapat dibedakan menjadi :

komponen yaitu 9($) biaya in4estasi adalah biaya yang dikeluarkanuntuk barang atau modal yang berhubungandengan pembangunan maupun pengembangan"isik dan kapasitas produksi yang kegunaan atauman"aatnya bisa berlangsung satu tahun ataulebih. Biaya in4estasi meliputi pembiayaan untuk tanah, gedung, alat dan pro"esional. Setiap tahundilakukan penghitungan biaya penyusutanin4estasi (*). Penyusutan dilakukan karena nilaiin4estasi akan semakin menurun dari /aktu ke/aktu. Penghitungan dilakukan dengan metodegaris lurus berdasarkan pedoman standar akutansirumah sakit (8)

(1) biaya operasional adalah biaya yang diperlukanuntuk menjalankan atau melaksanakan kegiatan barang modal dalam suatu proses produksisehingga menghasilkan produk yang diinginkan.Biaya operasional merupakan komponen terbesar  pembiayaan dikeluarkan dan sangat tergantungkepada banyaknya kegiatan atau output yangdihasilkan. Artinya, semakin banyak  produksi@kegiatan akan mengakibatkan semakinmeningkatnya kebutuhan biaya operasional (;)

(:) biaya pemeliharaan adalah biaya yang diperlukanuntuk menjaga atau mempertahankan kapasitas barang in4estasi agar barang tersebut bertahan

lama sehingga memperpanjang /aktu untuk  berproduksi. Artinya, alat yang dipakai harusdilakukan pemeliharaan (;). Pentingnya biaya pemeliharaan karena bertujuan untuk menjaminalat dan sarana siap pakai, biaya akan lebih murahdibandingkan perbaikan yang terlalu berat danmenunjang mutu keamanan dan kepuasan pasien().

  #ari" adalah sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan kegiatan pelayanan medik dan non medik yang dibebankan kepada masyarakat pengguna jasa sebagaiimbalan atas jasa pelayanan yang diterimanya. 6asa pelayanan atau jasa medis adalah imbalan karena pelaksanaan pelayanan dan kemudahan yang diberikankepada orang dalam rangka obser4asi, diagnolistik, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan medik lainnya. 6asa sarana adalah imbalan yang diterima olehsarana kesehatan atas pemakaian sarana, "asilitas saranakesehatan, bahan obat, bahan kimia, dan bahan lainnyaatau yang disebut biaya bahan dan alat yang dipergunakanuntuk keperluan pemeriksaan penunjang diagnostik danatau bahan-bahan yang dipergunakan langsung dalamrangka obser4asi, diagnosa, pengobatan, pera/atan,reahabilitasi medik dan atau pelayanan kesehatan lainnya .Pro"it margin rasio adalah rasio untuk mengukur kemampuan sarana ksehatan untuk menghasilkan labayang tinggi pada tingkat pendapatan tertentu. Pro"it

marginal rasio didapat dari laba bersih setelah pajak dibagidengan penjualan.().

U56 6UA% 777777777 1+$8, & (1)9 $-*

1

7/17/2019 Artikel Kelompok

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-kelompok 3/6

 Permana et. al. Analisis Unit Cost Pencabutan Gigi Sulung Dengan Anestesi Topikal Dalam Penatalaksanaan Kasus Gangguan Perkembangan dan Erupsi Gigi (K.00

Metode Penelitian

6enis penelitian ini merupakan penelitianobser4asional dengan metode cross sectional , yaitu suatu penelusuran sesaat, artinya sampel diamati hanya sesaatdengan 2ara pendekatan, obser4asi atau pengumpulan datasekaligus pada satu /aktu ( point time approac') C$+D.

Penelitian ini dilaksanakan selama * minggu pada tiaplokasi pada tanggal $ Mei 1; 6uni 1+$8. #empat penelitian di poli gigi Puskesmas Pakusari, PuskesmasMayang, dan SU! 'enteng.

Populasi di dalam penelitian ini adalah semua pasienyang datang ke poli gigi Puskesmas Pakusari, PuskesmasMayang, dan SU! 'enteng dengan diagnosa K.++.6umlah populasi keselurahan sebanyak $: pasien. Sampel pada penelitian ini adalah populasi pasien dengan diagnosagangguan perkembangan dan erupsi gigi (K.++), kriteriasampel pasien dengn diagnosa K.++ antara lain9 resorpsi"isiologis, persistensi, dan ul2us di2ubitus. #eknik  pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah se2ara total sampling, yaitu melibatkan semuaanggota populasi sebagai sampel penelitian C$+D.6umlahsampel sebanyak $: pasien.

Hasil!ata hasil kunjungan pasien di Puskesmas Pakusari,

Puskesmas Mayang, dan SU! 'enteng dengan diagnosaK.++ selama * minggu pada tiap tempat pada tanggal $Mei 1; 6uni 1+$8 disajikan dalam beberapa tabel berikutini9

#abel $. 6umlah kunjungan pasien di Puskesmas Pakusari,

Puskesmas Mayang, dan SU! 'enteng berdasarkan diagnosa dan tempat selama *minggu

!7

#empat

#otalPKMPakusari

PKM MayangSU!

'enteng

K.++ $ + $1 $:

K.+$ $ ; $;

K.+1 $1 $ $8 $

K.+: + * $

K.+ $+8 $+ ; 1;

K.+8 $: $: 1 88

K.+* + + 1 1

K.$1 + $ 8 *

#otal 111 118 $8 *+8

Keterangan9!7 9 !iagnosaK.++ 9 'angguan perkembangan dan erupsi gigiK.+$ 9 'igi terbenam dan impaksiK.+1 9 Karies gigiK.+: 9 Penyakit jaringan keras gigi lainnyaK.+ 9 Penyakit pulpa dan jaringan periapikalK.+8 9 'ingi4itis dan penyakit periodontalK.+* 9 'angguan gusi d

K.$1 9 Stomatitis dan lesi-lesi

#abel $ menunjukkan jumlah kunjungan pasien selama* minggu di puskesmas dan rumah sakit didapatkan jumlahkeseluruan pasien di tiga tempat sebanyak *+8 pasien,dengan diagnosa terbanyak yaitu penyakit pulpa dan jaringan periapikal (K.+) sebanyak 1; pasien dandiagnosa gangguan perkembangan dan erupsi gigi (K.++)sebanyak $: pasien.

Berikut ini disajikan data kunjungan pasien poli gigi

di Puskesmas Pakusari, Puskesmas Mayang, dan SU!'enteng berdasarkan terapi selama periode $ Mei 1;6uni 1+$8.

#abel 1. !ata kunjungan pasien di Puskesmas Pakusari,Puskesmas Mayang, dan SU! 'enteng berdasarkan terapi selama periode $ Mei 1;6uni 1+$8.

#erapi

#empat

#otalPKMPakusari

PKMMayang

SU!'enteng

5kstraksi : $8 $ *:

5kstraksi =5 8 1 $ $8

Medikasi 8* ** : $8*

Sterilisasi :* 18 81 $$:

#umpatan + 1: $ 1

S2alling 8 $+ $1 1;

Konsultasi * : $;

>donteltomi + + $ $

#otal 111 118 $8 *+8

#abel 1 menunjukkan data terapi yang paling banyak dilakukan di Puskesmas Pakusari, Puskesmas Mayang, dan

SU! 'enteng selama periode $ Mei 1; 6uni 1+$8adalah ekstraksi menggunakan anetesi topikal sebanyak $8 pasien.

Pembahasan!ata kunjungan pasien yang didapatkan selama

 periode $ Mei 1; 6uni 1+$8 di Puskesmas Pakusari,Puskesmas Mayang, dan SU! 'enteng menunjukkanterapi yang paling sering dilakukan oleh dokter gigi adalahekstraksi menggunakan anestesi topikal. amun selama pelaksanan PK% &K'M & selama * minggu didapatkan permasalahan kurangnya bahan anestesi topikal untuk ekstraksi gigi.

!okter gigi seharusnya mampu meren2anakan unit2ost untuk tiap pelayanan medik yang dilakukan, sehinggadapat meren2anakan pembiayaan, pengadaan obat dan bahan, serta penentuan tari" tiap jenis pelayanan. Berikutdisajikan rin2ian penentuan tari" ekstraksi gigimenggunakan anestesi topikal.

U56 6UA% 777777777 1+$8, & (1)9 $-*

:

7/17/2019 Artikel Kelompok

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-kelompok 4/6

 Permana et. al. Analisis Unit Cost Pencabutan Gigi Sulung Dengan Anestesi Topikal Dalam Penatalaksanaan Kasus Gangguan Perkembangan dan Erupsi Gigi (K.00

U56 6UA% 777777777 1+$8, & (1)9 $-*

3iEed =ost

 o Alat @ Bahan 0argaPemakaian

(kali)0arga @ pakai $

 pasienKeterangan

$ %istrik $:++ /att 18+,+++ + :,$18 $ bulan

1 Kursi ruang tunggu $,$18,+++ $,1++ 1: 8 tahun

: Kursi ruang praktek F Meja $,88+,+++ $,1++ :1: 8 tahun

Samsung # %5! :1 &n2hi :,$,+++ $,1++ *** 8 tahun

8 A= S0AP Sayonara panas 1,$:8,+++ ;1+ ;$ : tahun

* 6am !inding $++,+++ $,1++ 1$ 8 tahun

; =ermin 8+,+++ ;1+ $; : tahun

!ental 2hair 1+,+++,+++ $,1++ ,$*; 8 tahun

Sterilisator Kering =orona $,$8+,+++ $,1++ 1+ 8 tahun

$+ e/ +.* MP =amera M!-+ S!G :,+:,+8+ $,1++ ;+ 8 tahun

$$ ak Alat dan Bahan $,;:,+++ $,1++ :+; 8 tahun

$1 Stetoskop 1++,+++ ;1+ * : tahun

$: #ensimeter $,8++,+++ ;+1 8: : tahun

$ #imbangan Berat Badan ;8,+++ ;1+ 1* : tahun

#otal $$,$+

ariable =ost

 o Alat @ Bahan 0argaPemakaian

(kali)0arga @ pakai $

 pasienKeterangan

$ #ang =abut anak $,;+,+++ ;1+ 8$+ $ set

1 =hlorethyl +,+++ $++ 118 $ botol

: Betadine $8 ml ,+++ + 1++ $ botol

Alat dasar $ set $8+,+++ + ; $ set

8 Sali4a eje2tor *+,+++ $++ *++ $ trip

* irbeken +,+++ ;1+ $ $ buah

; !epend 'lass ;,+++ + $ buah

Masker 18,+++ 8+ 8++ $ boE

0ands2oon ,+++ 8+ *+ $ boE

$+ Kartu Status $,+++ $ $,+++ $ lembar  

$$ #issue $1,+++ $+ :++ $ boE$1 Sabun =u2i #angan $8,+++ :+ 8++ $ bungkus

$: Sabun =u2i Alat 1+,+++ :+ *;; $ bungkus

$ #ampon ;,8++ :+ 18+ $ boE

$8 =otton pelet $1,8++ :+ $; $ boE

$* =otton oll 8+,+++ 18 1,+++ $ boE

$; Alkohol ;+H 1+,+++ :+ **; $ liter  

$ Air mineral gelas $:,+++ 1;$ $ kardus

#otal$*1

7/17/2019 Artikel Kelompok

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-kelompok 5/6

 Permana et. al. Analisis Unit Cost Pencabutan Gigi Sulung Dengan Anestesi Topikal Dalam Penatalaksanaan Kasus Gangguan Perkembangan dan Erupsi Gigi (K.00

Pemakaian komponen 4ariable 2ost diatas diprediksi berdasarkan pemakaian bahan selama dilaksanakandilaksanakan PK% &K'M &. Pemakaian 2hlorethyl hingga$++ kali pemakaian diasumsikan dari pemakaian 2hlorethylselama * minggu di Puskesmas Pakusari sebanyak 8 kaliekstraksi menggunakan 2hlorethyl hanya menghabiskankurang dari $ botol 2hlorethyl.

Salah satu metode penentuan tari" adalah metode cost#

based pricing . !alam metode ini penentuan tari" atau hargaditentukan berdasarkan biaya. Unit cost   dapat digunakansebagai dasar penentuan tari". &n"ormasi tentang unit cost merupakan in"ormasi 4ital bagi semua organisasi, baik yang berorientasi pada laba, maupun yang bersi"at non pro"it. &n"ormasi unit cost tidak hanya diperlukan untuk  penentuan tari", tetapi in"ormasi tentang unit cost   justrulebih dipelukan untuk berbagai kepentingan manajeriallainnya. Proses penentuan tari" berdasarkan unit cost dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung semua biayayang dikeluarkan dalam rangka pelayanan, kemudian berdasarkan biaya tersebut, tari" diperoleh dengan 2aramenjumlahkan unit cost  dan marjin yang diharapkan ($$).

Penentuan tari" ekstraksi gigi dengan anestesi topikal

 bedasarkan unit 2ost diatas adalah 9

I (3iEed 2ost F 4ariabel 2ost F 6asa pelayanan) F pro"it ($+H) F biaya pemeliharaan (8H)

I ($$.$+ F .$*1 F $+.+++ )F :.+: F $.8$;I :.: I p :8.+++,-

!alam menjalankan bisnis pelayanan kesehatan(praktek perseorangan maupun di puskesmas atau rumahsakit), seorang dokter gigi mempunyai peran ganda. Peran pertama adalah sebagai tenaga pro"esional yang tugas dan"ungsinya adalah memberikan pelayanan medis kedokterangigi se2ara holistik kepada para pelanggan (pasien) sesuai

standar pro"esi yang berlaku. Peran kedua adalah sebagaiin4estor atau pemodal usaha yang tugas dan "ungsinyamengupayakan roda bisnis pelayanan dapat terus berjalansesuai tatanan manajemen, baik manajemen pelayanan,manajemen keuangan, manajemen logistik atau bentuk manajemen lainnya.

Peran pertama bukan hal yang sulit dijalankanoleh tenaga pro"esional dokter gigi karena sejak a/al telahdididik dan dibentuk sesuai standar kompetensi bidangkedokteran gigi. Peran kedua sebagai in4estor kemungkinan besar akan menjadi kendala karena dalamkurikulum pendidikan dokter gigi tidak memberikan pemahaman, khususnya bidang manajemen keuangan yang

salah satunya terkait dengan masalah pembiayaan, dalamhal ini pembiayaan kesehatan. Akibatnya para lulusandokter gigi kurang memiliki memahami biaya apa sajayang mun2ul untuk menyediakan satu produk pelayanan.Kondisi ini akan berpengaruh besar bagi penyelenggara bisnis pelayanan kesehatan ( pro"ider ) dan juga bagi penerima pelayanan kesehatan (customer ). Bagi pihak  pro"ider dengan memiliki Jkesadaran terhadap biaya akanmenghindarkan dari kerugian dalam menjalankan bisnis.Bagi pihak customer akan menghindarkan mereka daritingginya pembiayaan terhadap pihak pro"ider  ($1)

%angkah yang harus dilakukan,  pro"ider (dalam hal inidokter gigi yang praktek perseorangan), harus mengetahui

 biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu pelayanan dengan melakukan analisis biaya dan harus bisa

menetapkan tari" yang rasional berdasarkan perhitungan biaya satuan (unit cost ). !engan adanya tari" yang rasionalakan didapatkan re"enue bagi pihak  pro"ider  sesuai rumus berikut9 ($:)

  e"enue (Pendapatan) I #ari" 7 Utilisasi (6umlahKunjungan)

 e"enue yang didapatkan pihak  pro"ider   akan

menghasilkan kemampuan untuk meningkatkanJkesejahteraan  pro"ider   seperti membeli peralatan baruyang sesuai dengan perkembangan teknologi, memperbaiki"asilitas dan sarana pelayanan, membeli bahan habis pakaiyang digunakan dalam pelayanan, membeli bahan habis pakai yang digunakan dalam pelayanan, membayar gajiS!M pemberi pelayanan serta mengembangkan produk  pelayanan baru. !engan adanya penigkatanJkesejahteraan tersebut pihak  pro"ider akan mampumemberikan pelayanan yang bermutu tinggi dan paripurna( ser"ice e%ecelence) sehingga meningkatkan keper2ayaandan loyalitas 2ustomer ($:)

Berdasarkan teori di atas, hal yang terpenting dalam

 penentuan tari" pelayanan kesehatan adalah adanyain"ormasi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk melayanisatu tindakan tertentu. Sedangkan in"ormasi lain di luar  biaya, merupakan kebijakan yang harus diambil oleh dokter gigi se2ara pribadi. Kebijakan tersebut harusmempertimbangkan "aktor di luar biaya pelayanan, sepertikeuntungan yang ingin didapat, target pasarannnya, dankeberadaan pesaing.

Kesimpulan dan Saran0asil pelaksanaan PK% &K'M & di Puskesmas

Pakusari, Puskesmas Mayang, dan SU! 'enteng

didapatkan bah/a terapi yang banyak dilakukan adalahekstrasi dengan menggunakan anastei topikal (2hlorethyl),namun bahan anastesi topikal yang dibutuhkan tidak tersedia disebabkan oleh kurangnya pemahaman dokter gigimengenai penghitungan unit 2ost. !okter gigi seharusnyamampu meren2anakan unit 2ost untuk tiap pelayananmedik yang dilakukan, sehingga dapat meren2anakan pembiayaan, pengadaan obat dan bahan, serta penentuantari" tiap jenis pelayanan.

Ucapan Terima Kasih

#erimakasih kepada semua pihak yang telahmembantu selama proses pembuatan artikel ini, terutama

kepada keluarga besar puskesmas Pakusari, PuskesmasMayang, dan SU! 'enteng atas kesempatannya dapatmelakukan kegiatan PK% &K'M & dan kamimenyampaikan terimaksih kepada !osen Pembimbing&K'M 3K' Uni4ersitas 6ember drg Kis/aluyo, M.Kes atas bimbingan, kesabaran dan ilmunya yang diberikan kepadakami .

a!tar Pustaka

$. Sukamertha, M., dkk. 1+$:.  asionalisasi Tari!  Puskesmas )erdasarkan Analisis )ia*a Satuan. ol. *@ o. $ @ Published 9 1+$:-+$.

U56 6UA% 777777777 1+$8, & (1)9 $-*

8

7/17/2019 Artikel Kelompok

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-kelompok 6/6

 Permana et. al. Analisis Unit Cost Pencabutan Gigi Sulung Dengan Anestesi Topikal Dalam Penatalaksanaan Kasus Gangguan Perkembangan dan Erupsi Gigi (K.00

1. !e/anti. 1+$1. 0ubungan #ingkat Pengetahuan#entang Kesehatan 'igi dengan Perilaku Pera/atan'igi. 3akultas &lmu Kepera/atan Program Sarjanaeguler. Uni4ersitas &ndonesia.

:. Birnbaum, G. dan !unne, S.M. 1+$+.!iagnosisKelainan !alam Mulut Petunjuk BagiKlinisi.6akarta 9 5'=.

. 0ansen dan Mo/en. 1++8. ManagementA22ounting. Buku 1. 5disi ke ;. 6akarta9 Salemba5mpat.

8. Agastya L Ari"ai (1++). Unit =ost dan #ari"  umah Sakit, Uni4ersitas 'ajah Mada,ogyakarta

*. Sabarguna, B. 1+$$. Business Plan umah Sakit.6akarta9 Salemba Medika.

;. %aksono, #. 1++. Memahami Penggunaan &lmu5konomi !alam Manajemen umah Sakit,'ajah Mada Uni4ersity Press, ogyakarta.

. #anggung, 0. 1++. Analisis Biaya per SatuanPelayanan di Puskesmas Aertembaga Kota BitungPropinsi Sula/esi Utara. Tesis. ogyakarta9Uni4ersitas 'adjah Mada.

. Peraturan !aerah Kabupaten Sragen omor $tahun 1+$:.#entang etribusi Pelayanan Kesehatan!i SU! Kab Sragen

$+. Budiharto 1++.  +etode Penelitian Kese'atandengan Conto' )idang ,lmu Kese'atan Gigi . 6akarta.5'=

$$. 'arrison ay 0, 5ri2 G oreen, dan Peter =Bre/er, 1++*. Akuntansi Manajerial, 6akarta,

Salemba 5mpat, 5disi &&$1. Naldy, &r"an, 1++, Perhitungan 0arga Pokok 

Pelayanan Poliklinik 'igi dan Mulut umah sakit&BU S&A G UM& dengan Pendekatan #eoritis,Makassar 

$:. Mulyadi, (1++;) Acti"it* )ased Cost S*stem 1sted,ogyakarta9 UPP S#&M KP ogyakarta.

U56 6UA% 777777777 1+$8, & (1)9 $-*

*