artikel kayu siap.docx

Upload: mochammad-febrian-andi-pratama

Post on 09-Jan-2016

261 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LABORATORIUM KONSTRUKSI BATUJURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga, Kec. Parongpong, Kab. Bandung Barat Kode Pos 1234 Bandung 40012 Telp. (022) 2013789, Fax. 2013889

A. Definisi KayuDefinisi kayu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah 1 pohon yang batangnya keras; 2 bagian batang (cabang, dahan, dan sebagainya) pokok yang keras (yang biasa dipakai untuk bahan bangunan, dan sebagainya). Menurut SNI 03-3527-1994 Kayu bangunan adalah kayu yang diperoleh dengan jalan mengkonversikan kayu bulat menjadi kayu berbentuk balok, papan ataupun bentuk-bentuk lain sesuai dengan tujuan penggunaannya. Dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kayu adalah salah satu bahn konstruksi yang dihasilkan dari tumbuhan alam yaitu pohon. B. Sifat dan Penggolongan KayuDewasa ini, kayu masih populer digunakan dalam konstruksi. Alasan utama kenapa kayu masih menjadi pilihan dalam bidang konstruksi adalah sifatnya yang sangat mudah dibentuk sesuai kebutuhan. Dalam memahami kayu sebagai elemen konstruksi, kita perlu mengenal sifat dan karakteristik kayu. Penting untuk diketahui bahwa kayu bukanlah material yang bersifat homogen, namun terdiri dari serat-serat hasil pembentukan pohon (anistropi). Dalam dunia teknik sipil pula ada beberapa penggolongan kayu sesuai dengan penggunaanya yaitu :1. Kayu Bangunan StrukturalDigunakan untuk bagian struktural bangunan dan penggunaannya memerlukan perhitungan beban.2. Kayu Bangunan Non-strukturalDigunakan dalam bagian bangunan dan penggunaannya tidak memerlukan perhitungan beban.3. Kayu Bangunan untuk Keperluan LainTidak termasuk golongan 1 dan 2, tapi dapat digunakan sebagai bahan bangunan penolong atau bangunan sementara.

C. Kelebihan dan Kekurangan KayuNamun, setiap bahan bangunan pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, seperti halnya kayu. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari kayu apabila digunakan dalam bidang konstruksi :

KelebihanKekurangan

Mudah dalam pengerjaan dan dapat dibuat atau dibentuk sesuai keinginan Kayu memiliki kuat tarik yang baik Kayu merupakan bahan alami yang dapat diperbaharui Daya hantar panas dan listrik rendah Kualitas kayu dapat terlihat secara visual Dapat meredam suara Berat jenis yang cukup ringan Mudah terbakar karena tidak tahan api Dapat terserang rayap dan jamur Mudah menyerap air Mudah mengalami kembang susut Keterbatasan ukuran, sehingga perlu dilakukan penyambungan antar kayu. Terdapat cacat bawaan pada kayu

D. Istilah dalam PerkayuanDalam ranah perkayuan, banyak sekali terdapat istilah kayu yang mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Hal ini mungkin dianggap sepele, namun bisa jadi sangat fatal jika terabaikan menginat pengaruhnya yang sangat besar dalam menentukan kualitas kayu itu sendiri. Dibawah ini akan diuraikan beberapa poin penting istilah pada kayu menurut SNI 03-3527-1994 :1. Kekuatan: Ketahanan terhadap pembebanan-pembebanan2. Ratio kekuatan: perbandingan kekuatan yang mengandung cacat dengan kekuatan tanpa cacat.3. Keawetan: lamanya waktu/umur pemakaian didasarkan atas ketahanan terhadap pengaruh cuaca, kelembaban udara, air, jamur, rayap serta serangga-serangga lainnya4. Lebar Kayu: bagian yang lebih sempit dari muka kayu yang diukur tegak lurus panjang batang.5. Tebal Kayu: bagian yang lebih sempit dari muka kayu, diukiurtegak lurus panjang batang.6. Balok: balok dari bahan kayu, dengan penampang lintang berbentuk segi empat siku-siku.7. Papan: kayu gergajian yang mempunyai ukuran tebal 2-4 cm dan lebar 10-30 cm.8. Kaso: kayu gergajian untuk bahan bangunan yang biasanya berukuran 4 cm x 6 cm, 5 cm x 7 cm dan 4 cm x 8 cm.9. Reng: kayu gergajian yang dipergunakan untuk bangunan, biasanya berukuran 2 cm x 3 cm dan 3 cm x 4 cm dengan panjang nominal 1,00 atau lebih.10. Lis: kayu gergajian umumnya lebar kurang dari 10 mm, dan tebalnya kurang dari setengahnya.11. Jalusi: kayu gergajian, dipergunakan untuk penutup bukaan, berfungsi sebagai ventilasi. 12. Bingkai: kayu gergajian yang dipergunakan untuk rangka pintu atau jendela. 13. Kayu sehat: kayu yang bebas dari pembusukan. 14. Cacat: adalah setiap kelainan yang terjadi/terdapat pada kayu, dapat mempengaruhi mutu/ kwalitas kayu. 15. Pinggul (wamo, wanulak): cacat pada kayu sehingga sudut-sudut pada penampang tegak kayu tidak lagi berbentuk empat persegi panjang. 16. Serat miring: cacat kayu dimana arah serat yang berada pada sisilebar mengarah kepada sisi tebalnya, atau sebaliknya. 17. Mata kayu: cacat pada kayu yang disebabkan oleh adanya bekas pertumbuhan cabang pada batangnya. 18. Lubang penggerak: lubang-lubang yang terdapat pada kayu yang disebabkan oleh serangga. 19. Retak adalah celah-celah kecil antara serat pada badan atau bontos kayu, yang pada umumnya dapat berkembang menjadi pecah-pecah. 20. Lengkung: perubahan bentuk kayu berupa pelengkungan menurut sumbu memanjang. 21. Muntir/menggeliat (twist): perubahan bentuk kayu berupa putaran pada penampang tegak, sehingga semua bidang sisi tegak menjadi tidak rata.22. Mata kayu sehat: mata kayu yang bebas dari pembusukkan. 23. Gubal: bagian terluar dari kayu bulat, berbatasan dengan kulit. Pada pohon yang masih hidup bagian ini terdiri dari sel-sel hidup dan berisi bahan-bahan makanan cadangan, biasanya warnanya lebih muda dari kayu terasnya.24. Mencawan: perubahan bentuk kayu berupa perlengkungan menurut sumbu lebar.25. Pecah tertutup: terpisahnya serat kayu pada arah memanjang, menembus pada muka tebal dari sekeping kayu gergajian.26. Perubahan warna: perubahan warna dari warna asli yang umumnya disebabkan oleh jamur.27. Urat kapur/getah: saluran/rongga yang terdapat pada kayu, biasanya berisi resin atau damar/getah/kapur.

E. Jenis Kayu yang Sering DigunakanLalu, jenis kayu apa saja yang sering digunakan? Tentu saja tidak semua jenis kayu dapat digunakan dan dimanfaatkan baik sebagai furniture maupun konstruksi. Namun hanya beberapa jenis kayu tertentu saja yang bisa dimanfaatkan. Misalnya dalam bidang furniture : Kayu jati, kayu mahoni, kayu sono keling, kayu akasia, kayu trembesi, dan kayu kamper. Lalu dalam bidang konstruksi : kayu jati, kayu kayu bengkire, kayu kamper, kayu merbau, kayu kelapa, kayu meranti, kayu karet. Kayu-kayu tersebut adalah jenis kayu yang umum digunakan oleh masyarakat. 1) Kayu Jati

Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati. Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa.

2) Kayu Merbau

Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai alternatif pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin warna gelap / tua. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua. Kayu merbau kami berasal dari Irian / Papua.

3) Kayu Bengkire

Kayu Bengkire termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Kayu berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow balau. Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan warna gubal lebih terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras kadang terlihat coklat kemerahan.

4) Kayu Kamper

kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan.

5) Kayu Kelapa

Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga harus ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu berbentuk garis pendek-pendek. Anda tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa karena semua bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di jawa umumnya berwarna terang.6) Kayu Meranti

Kayu meranti merah termasuk jenis kayu keras, warnanya merah muda tua hingga merah muda pucat, namun tidak sepucat meranti putih. selain bertekstur tidak terlalu halus, kayu meranti juga tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV dan Kelas Kuat II, IV. Pohon meranti banyak ditemui di hutan di pulau Kalimantan.

7) Kayu Karet

Kayu Karet, dan oleh dunia internasional disebut Rubber wood pada awalnya hanya tumbuh di daerah Amazon, Brazil. Kemudian pada akhir abad 18 mulai dilakukan penanaman di daerah India namun tidak berhasil. Lalu dibawa hingga ke Singapura dan negara-negara Asia Tenggara lainnya termasuk tanah Jawa. Kayu karet berwarna putih kekuningan, sedikit krem ketika baru saja dibelah atau dipotong. Ketika sudah mulai mengering akan berubah sedikit kecoklatan. Tidak terdapat perbedaan warna yang menyolok pada kayu gubal dengan kayu teras. Bisa dikatakan hampir tidak terdapat kayu teras pada rubberwood.Kayu karet tergolong kayu lunak - keras, namun mempunyai massa yang lebih berat dengan kayu lain yang berukuran sama Kayu Karet termasuk kelas kuat II, dan kelas awet III, sehingga kayu karet dapat digunakan sebagai substitusi alternatif kayu alam untuk bahan konstruksi8) Kayu Gelam

Kayu gelam sering digunakan pada bagian perumahan, perahu, Kayu bakar, pagar, atau tiang tiang sementara. Kayu gelam dengan diameter kecil umumnya dikenal dan dipakai sebagai steger pada konstruksi beton, sedangkan yang berdiameter besar biasa dipakai untuk cerucuk pada pekerjaan sungai dan jembatan. Kayu ini juga dapat dibuat arang atau arang aktif untuk bahan penyerap.

9) Kayu Ulin

Kayu ini banyak digunakan untuk bahan bangunan rumah, kantor, gedung, serta bangunan lainnya. Berdasarkan catatan, kayu ulin merupakan salah satu jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara alami di wilayah Sumatera Bagian Selatan dan Kalimantan. Jenis ini dikenal dengan nama daerah ulin, bulian, bulian rambai, onglen, belian, tabulin dan telian. Pohon ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter samapi 120 cm, tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m. Kayu Ulin berwarna gelap dan tahan terhadap air laut. Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan berupa tiang bangunan, sirap (atap kayu), papan lantai,kosen, bahan untuk banguan jembatan, bantalan kereta api dan kegunaan lain yang memerlukan sifat-sifat khusus awet dan kuat. Kayu ulin termasuk kayu kelas kuat I dan Kelas Awet I.

10) Kayu Akasia

Kayu Akasia (acacia mangium), mempunyai berat jenis rata-rata 0,75 berarti pori-pori dan seratnya cukup rapat sehingga daya serap airnya kecil. Kelas awetnya II, yang berarti mampu bertahan sampai 20 tahun keatas, bila diolah dengan baik. Kelas kuatnya II-I, yang berarti mampu menahan lentur diatas 1100 kg/cm2 dan mengantisipasi kuat desak diatas 650 kg/cm2. Berdasarkan sifat kembang susut kayu yang kecil, daya retaknya rendah, kekerasannya sedang dan bertekstur agak kasar serta berserat lurus berpadu, maka kayu ini mempunyai sifat pengerjaan mudah, sehingga banyak diminati untuk digunakan sebagai bahan konstruksi maupun bahan meubel-furnitur.

11) Kayu Sonokeling

Di Indonesia, sonokeling hanya didapati tumbuh liar di hutan-hutan Jawa Tengah dan Jawa Timur pada ketinggian di bawah 600m dpl., terutama di tanah-tanah yang berbatu, tidak subur, dan kering secara berkala. Tumbuh berkelompok, namun tidak terlalu banyak, di hutan-hutan musim yang menggugurkan daun-daunnya di waktu kemarau. Sonokeling terutama dimanfaatkan kayunya, yang memiliki pola-pola yang indah, ungu bercoret-coret hitam, atau hitam keunguan berbelang dengan coklat kemerahan. Kayu ini biasa digunakan untuk membuat mebel, almari, serta aneka perabotan rumah berkelas tinggi. Venirnya yang bernilai dekoratif digunakan untuk melapisi permukaan kayu lapis mahal. Karena sifatnya yang baik, kayu sonokeling juga sering digunakan untuk membuat barang ukiran dan pahatan, barang bubutan, alat-alat musik dan olahraga, serta perabot kayu bengkok seperti gagang payung, tongkat jalan dan lain-lain.Kayu ini juga kuat dan awet, sehingga tidak jarang digunakan dalam konstruksi seperti untuk kusen, pintu dan jendela, serta untuk membuat gerbong kereta api. Atau untuk peralatan seperti gagang kapak, palu, bajak dan garu, serta untuk mesin-mesin giling-gilas. Selain itu, sonokeling dipakai pula dalam pembuatan lantai parket.

12) Kayu Trembesi

Kayu trembesi adalah salah satu jenis kayu khas dari daerah tropis khususnya Indonesia yang memiliki nilai komersial cukup baik di pasaran. Di Indonesia kayu trembesi ini berasal dari beberapa pulau yaitu Jawa, Sumatera, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara, tapi tidak menutup kemungkinan jika kayu yang juga dikenal dengan nama kayu suar ini bisa ditemukan di daerah lain selain dari daerah yang sudah disebutkan itu. Sebab persebaran pohon penghasil kayu trembesi ini memang tergolong cepat dan bisa tumbuh di daerah mana saja di Indonesia. Di alam, persediaan kayu trembesi dengan ukuran besar masih sangat banyak dan sering ditemukan. Oleh sebab itu, kayu ini banyak digunakan oleh masyarakat ( terutama industri perkayuan) sebagai kayu pertukangan. Yakni sebagai bahan baku untuk membuat furniture menggantikan kayu jati yang persediaannya di alam semakin berkurang dari hari ke hari dan juga harganya yang sangat mahal. Biasanya, furniture yang terbuat dari kayu trembesi ini memiliki ciri khas tersendiri, yakni lebih menonjolkan kesan kekokohan pada desainnya. Maksudnya, furniture dari kayu trembesi sebagian besar komponen-komponennya dibuat sangat tebal dan mungkin tidak ada yang dibuat dengan ukuran tipis kurang dari 3 cm. Apalagi pada bagian top table (daun meja), ketebalan kayu yang biasa digunakan adalah 4 hingga 15 cm. Benar-benar ukuran yang sulit ditemukan pada furniture dari kayu jati.Selain digunakan untuk furniture, kayu trembesi juga banyak digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan berbagai macam produk yang bernilai tinggi lainnya seperti untuk membuat vinir, pintu, patung,ukiran, dan aneka produk kerajinan lainnya.

13) Kayu Mahoni

Kayu mahoni merupakan jenis kayu yang memiliki kualitas baik, tetapi tingkat ketahanan dan keawetannya sedikit berada di bawah kualitas kayu jati. Kayu ini kurang tahan terhadap rayap sehingga tidak disarankan untuk penempatan yang bersentuhan secara langsung dengan tanah. Dalam dunia industri, kayu mahoni dikenal sebagai jenis kayu pertukangan yang baik. Kayu ini dapat dengan mudah dikerjakan seperti dipotong dan dibentuk sehingga kayu mahoni banyak digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan berbagai macam kerajinan dan produk-produk mebel seperti handycraft, aneka mebel ukiran, lemari, kursi, meja, furniture anak dll. Dalam beberapa kasus, kayu mahoni jug sering digunakan sebagai bahan baku pengganti dari kayu jati. Ini dilakukan karena, selain jumlah atau persedian kayu mahoni banyak, harganya pun jauh lebih murah dari pada kayu jati. Hal tersebut merupakan alasan utama bagi kebanyakan industri-industri pengolahan kayu (industri mebel) karena dapat mengatasi masalah kelangkaan bahan baku sehingga kelangsungan proses produsi tetap terjaga dan lancar, dan juga dapat menekan biaya produksi menjadi lebih murah.

F. Peralatan yang digunakan dalam PerkayuanTak lengkap rasanya bila kita tidak mengenal berbagai alat yang digunakan untuk mengolah kayu menjadi bahan yang siap pakai. Maka, dibawah ini akan dipaparkan berbagai macam alat yang digunakan dalam proses pengerjaan kayu

NoGambar AlatDeskripsi Alat

1Rol Meter digunakan untuk mengukur dimensi kayu

2Stik Pahat digunakan untuk memahat

3Amplas digunakan untuk membersihkan dan menghaluskan permukaan kayu

4Pensil Bangunan digunakan untuk memberi tanda pada kayu

5Penggaris Siku L 45o dan 90o digunakan untuk memeriksa kesikuan bidang kayu

6Gergaji digunakan untuk memotong atau membelah kayu

7Ketam digunakan untuk mengikis permukaan kayu hingga rata dan tidak kasar

8Meja Kerja digunakan untuk tempat mengerjakan kayu

9Perusut Digunakan untuk menandai penampang kayu agar tetap lurus dan simetris

10Alat Bor digunakan untuk membuat lubang pada kayu sebagai tempat masuknya kepala mur/baut

11Alat Bor digunakan untuk melubangi kayu, sebagai jalan masuk untuk mur/baut

12Asahan digunakan sebagai alat untuk menajamkan mata pisau ketam dan pahat

13Obeng digunakan untuk mengatur kekencangan baut/mur pada peralatan

14Mesin Bor digunakan untuk melubangi kayu, sebagai jalan masuk paku, baut/mur

12Mesin Pemotong Kayu digunakan untuk memotong kayu // serat

13Mesin Ketam Penebal digunakan untuk menghaluskan dan menipiskan salah satu permukaan kayu

14Mesin Ketam ??? digunakan untuk menghaluskan dan menipiskan salah satu permukaan kayu

15Mesin Potong Kayu digunakan untuk memotong kayu tegak lurus serat

16Wood Filler digunakan untuk mengisi pori-pori/serat kayu yang masih kosong/belum rata

17Cat Kayu digunakan untuk memberi warna pada kayu

18Cat Vernis digunakan untuk melindungi kayu dan mengikat serta melindungi cat/wood filler agar lebih kuat melekat

19Lem Kayu digunakan untuk menyambung/merekatkan sambungan pada kayu

G. Contoh Produk KayuDalam bidang konstruksi bangunan, masyarakat Indonesia pada umumnya menggunakan dan memanfaatkan kayu untuk : Atap kuda-kuda, kolom, lantai, dinding, dan bahan pelengkap bangunan lainnya. Lalu dalam bidang meubeler atau furnitur berupa : meja, kursi, tempat tidur, kusen, dll. Dan tidak ketinggalan pula produk-produk kerajinan tangan (handycraft) yang mempunyai nilai estetika dan nilai seni yang sangat beragam.Gambar 1.1. Atap Kuda-Kuda Kayu

Gambar 1.2. salah satu contoh sambungan kayu

Gambar 1.4. Papan kayu (lantai, dinding, dll)Gambar 1.3. kusen, pintu, jendela

Gambar 1.5. kerajinan tangan kayuGambar 1.6. meja dan kursi

H. Daftar Pustakahttp://rimbakita.blogspot.com/2013/05/jenis-kayu-untuk-membuat-furniture.htmlhttp://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kayu

I. Komentar Terhadap Artikel Dalam membuat sebuah konstruksi / furnitur, hendaknya melihat dari segala sisi. Misalnya dari kegunaan dari konstruksi / furniture yang akan kita buat, kondisi cuaca/alam disekitar konstruksi / furnitur itu berada. Sehingga kita dapat memilih jenis kayu yang tepat sesuai keadaan, situasi, dan kondisi yang ada. Pilihlah bahan kayu yang berkualitas dan gunakan alat-alat baik serta pekerja yang ahli agar output yang dihasilkan sesuai yang diinginkan Dalam membuat sebuah artikel hendaknya menggunakan bahasa yang komunikatif, penyusunan yang runtut, dan dilengkapi dengan gambar sehingga lebih mudah dipahami oleh para pembaca16