artikel ilmiah populer 1

10
MANUSIA ½ SETENGAH (MAHASISWA: ANTARA AKADEMIS DAN ORGANISASI) Mohamad Taufiq Hidayat 3401413040 Sosiologi dan Antropologi Beberapa orang fokus pada pelajaran, dan ia disebut mahasiswa. Dan beberapa orang tak memperhatikan pelajaran, tapi ia tetap pantas disebut mahasiwa. Universitas akan membuat anda belajar banyak hal, meskipun anda jarang masuk kelas. Setiap hari belajarlah sesuatu hal berharga. Baik itu di mata kuliah anda, di organisasi anda, maupun ditempat nngkrong anda. Mahasiswa adalah seorang pembelajar. (bijakkata.com) Berikut sebuah konsep tentang mahasiswa, mahasiswa dalam Peraturan Pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono, mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun. Mahasiswa menurut

Upload: sofi-udin

Post on 09-Jul-2016

19 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Ilmiah Populer 1

MANUSIA ½ SETENGAH

(MAHASISWA: ANTARA AKADEMIS DAN ORGANISASI)

Mohamad Taufiq Hidayat

3401413040

Sosiologi dan Antropologi

Beberapa orang fokus pada pelajaran, dan ia disebut mahasiswa.

Dan beberapa orang tak memperhatikan pelajaran,

tapi ia tetap pantas disebut mahasiwa.

Universitas akan membuat anda belajar banyak hal,

meskipun anda jarang masuk kelas.

Setiap hari belajarlah sesuatu hal berharga.

Baik itu di mata kuliah anda, di organisasi anda,

maupun ditempat nngkrong anda.

Mahasiswa adalah seorang pembelajar.

(bijakkata.com)

Berikut sebuah konsep tentang mahasiswa, mahasiswa dalam Peraturan

Pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar

di perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono, mahasiswa adalah

setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan

tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun. Mahasiswa menurut Knopfemacher

adalah insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan

tinggi (yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi

calon-calon intelektual.

Ada enam tipologi mahasiswa menurut Maman S. Mahayana, yaitu: pertama,

mahasiswa underdog; mahasiswa yang umumnya datang dari pedesaan, merasa

tidak ada yang dibanggakan, berusaha menjadi mahasiswa yang baik, motivasinya

Page 2: Artikel Ilmiah Populer 1

tinggi untuk kuliah. Kedua, mahasiswa salon; mahasiswa yang datang dari kota

dan keluarga berada, kuliah sekedar agar tidak menganggur, bersiap melanjutkan

usaha orang tua, kampus sebagai tempat pamer kendaraan dan penampilan, tujuan

status mahasiswa bukan ilmu. Ketiga; mahasiswa anak mami; mahasiswa yang

berasal dari keluarga menengah atas, sungguh-sungguh kuliah tapi tidak peduli

kegiatan non-akademis, kerjanya hanya tidur dikost, ke kampus, dan pulang

kampung. Tujuannya untuk segera menyelesaikan kuliahnya dengan baik agar

memperoleh pekerjaan. Keempat, mahasiswa jalan pintas; mahasiswa yang

motivasinya hanya memperolah gelar ijazah meskipun harus membayar nilai,

melakukan plagiat skripsi atau membayar orang untuk di buatkan skripsi,

menghalalkan cara untuk mendapatkan nilai baik, seperti menyontek, copy-paste

tugas kuliah, dan lain-lain. Kelima, mahasiswa pekerja; mahasiswa dari keluarga

pas-pasan atau karyawan yang ingin merubah nasib, biasanya sungguh-sungguh

mengikuti kuliah, sering juga mengikuti kegiatan mahasiswa. Keenam mahasiswa

unggulan; mahasiswa yang berasal dari keluarga terpelajar, secara ekonomi dan

intelektual bagus, sering memanfaatkan masa kuliah untuk menempa diri di

organisasi atau kegiatan ilmiah lainnya.

Beberapa konsep tentang organisasi. Organisasi menurut Stoner adalah pola

hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan

manajer mengejar tujuan bersama. Sedangkan Henry Setiawan berpendapat

organisasi adalah wadah berkumpulnya orang-orang yang saling bekerja sama

untuk mencapai tujuan. Selanjutnya menurut Stephen P. Robbins organisasi

adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah

batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus

menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek

seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan

eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang

dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh

masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan

Page 3: Artikel Ilmiah Populer 1

sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga

menekan angka pengangguran, meningkatkan kreativitas, aktivitas anggota-

anggotanya.

Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu

keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan

seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang

konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi

anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

Mahasiswa dan organisasi merupakan kedua hal yang tidak dapat

terpisahkan. Sehingga timbul istilah, mahasiswa kura-kura, alias kuliah-rapat

kuliah-rapat, itulah sebutan bagi mereka, para mahasiswa yang aktif di beberapa

kegiatan kampus. Bahkan, tidak jarang mereka rela pulang larut malam dari

kampus setiap harinya demi menghadiri rapat ini dan itu. Kehidupan berorganisasi

di kampus nyatanya memiliki begitu banyak pandangan dan sorotan. Ada yang

memandang bahwa dengan mengikuti kegiatan organisasi hanya akan

menghambat nilai akademik. Namun, tidak sedikit juga yang menganggap bahwa

dengan bergabung dalam organisasi kampus akan memberikan banyak sekali

manfaat bagi dirinya, salah satunya dengan menjadi mahasiswa yang eksis yang

terkenal seantero kampus.

Sebagai seorang mahasiswa, berprestasi di bidang akademik sudah

menjadi sebuah kewajiban. Ingat, tugas kita sebagai seorang mahasiswa adalah

belajar! Tapi, apa iya cukup dengan belajar saja?. Selain datang ke kampus untuk

menimba ilmu, alangkah baiknya kalau seorang mahasiswa juga menyeimbangkan

kehidupannya sebagai mahasiswa dengan mengikuti berbagai kegiatan di bidang

non akademik, salah satunya dengan aktif di beberapa organisasi kampus, seperti

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), himpunan mahasiswa jurusan/program studi,

dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), atau bergabung dalam kepanitiaan sebuah

acara di kampus.

Page 4: Artikel Ilmiah Populer 1

Bergabung dalam organisasi kampus atau kepanitiaan acara kampus

ternyata memberikan banyak manfaat. Berikut ini adalah beberapa bukti kalau

bergabung dalam organisasi kampus atau kepanitiaan acara kampus itu bukan

semata-mata cuma jadi mahasiswa eksis, tapi juga ada manfaatnya. Diantaranya

adalah:

Melatih leadership skill. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan di organisasi

atau bergabung dalam kepanitiaan sebuah acara kampus umumnya akan lebih

banyak terlatih dalam mengutarakan pendapatnya di depan orang lain, lebih

memiliki inisiatif, serta dapat mengarahkan dan menggerakkan teman-teman

mahasiswa lainnya sesama anggota organisasi/kepanitiaan.

Menyalurkan hobi dan minat. Organisasi-organisasi kampus merupakan

wadah yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswanya untuk menyalurkan hobi dan

minat terpendam kita. Misalnya, salah satunya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

kampus yang menawarkan UKM dalam berbagai bidang, seperti bidang olahraga,

bidang kesenian, bidang ilmiah, dan lain-lain.

Social Networking atau memperluas jaringan sosial. Bergabung dalam

organisasi kampus atau menjadi panitia dalam sebuah acara kampus akan

memperkenalkan kita pada teman-teman baru. Kita akan berkenalan dengan

teman-teman dari jurusan lain, teman seangkatan, senior, dan masih banyak

lainnya. Bahkan, nggak menutup kemungkinan nih kalau kita akan berkenalan

dengan someone..???..

Belajar manajemen waktu. Dengan mengikuti organisasi/kepanitiaan acara

kampus, waktu yang biasanya kita gunakan untuk belajar dan mengerjakan tugas

otomatis akan berkurang. Nah, agar kegiatan akademik dan nonakademik kita

berjalan lancar, maka manajemen waktu yang baik haruslah kita lakukan.

Pengalaman sebagai mahasiswa yang berorganisasi, bisa menjadi bekal

kita ketika akan bersaing pada dunia kerja dan dapat menjadi nilai plus jika

dibandingkan dengan mahasiswa yang hanya aktif dalam aktivitas perkuliahan

Page 5: Artikel Ilmiah Populer 1

saja. Prestasi mahasiswa bukan saja ditunjang dengan prestasi akademik semata.

Faktor pengalaman mahasiswa dalam organisasi kampus  juga sebagai salah satu

faktor penting untuk menunjang suksesnya mahasiswa kelak setelah selesai

kuliah.

Harapan mahasiswa pada umumnya adalah bisa kuliah dan mencapai prestasi

akademis yang memuaskan, dilain hal juga harus bisa mendapatkan pengalaman

lebih dan mengasa ketrampilan yang dimilikinya untuk kebutuhan dimasa

mendatang dengan berorganisasi. Akan tetapi tidak selamanya mahasiswa akan

bisa meraih apa yang diharapkan dengan mudah. Layaknya manusia yang buta

atau seorang penambang yang menggali tanah dan sebelumnya penambang itu

tidak tahu apa yang terkandung didalamnya. Harapan si penambang tentunya

adalah emas, akan tetapi dalam perjalanannya selama penambang itu menggali

akan menemui beberapa halauan, seperti kerasnya batu yang akan ditemui

ditengah-tengah penggalian itu berlangsung.

Disini penulis akan memaparkan beberapa kemungkinan yang terjadi pada

mahasiswa yang aktif berorganisasi, sementara disisi lain harus memenuhi

kewajibannya sebagai mahasiswa terkait kepentingan akademis. Dua kepentingan

itulah yang nantinya bisa saja menjadikan mahasiswa akan dihadapkan pada

permasalahan waktu, dimana akan terjadi benturan kepentingan. Dalam kondisi

sepert itu mahasiswa akan dihadapkan pilihan antara akademis atau organisasi.

Inilah kemungkinan yang terjadi pada mahasiswa yang mengalami kejadian

seperti itu. Yaitu, memilih kuliah atau organisasi (manusia setengah-setengah).

Berikut tipe mahasiswa yang nantinya dihadapkan pada kejadian seperti di

atas. Pertama, mahasiswa yang sukses akademis dan gagal dalam berorganisasi.

Mahasiswa tipe ini biasanya mengalami kesulitan dalam memanajemen waktu

antara kuliah dan organisasi. Mereka beranggapan dimana waktu untuk kuliah

dalam kaitannya dengan tugas kuliah, banyak yang tersita karena kesibukan

organisasi. Mahasiswa tipe ini biasanya dikenal dengan sebutan (deadliner) yaitu,

mahasiswa dalam pengerjaam tugas kuliahnya sering dilakukan dalam keadaan

Page 6: Artikel Ilmiah Populer 1

kepepet atau satu hari sebelum batas pengumpulan tugas. Akhirnya mereka

mengambil keputusan untuk fokus kuliah saja dan meninggalkan organisasi.

Kedua, mahasiswa sukses organisasi dan kuliah lulus tidak tepat waktu.

Mahasiswa tipe ini juga mengalami kendala dalam manajemen waktu. Akan

tetapi, mahasiswa yang satu ini biasanya terlebih dahulu menentukan

komitmennya untuk organisasi. Mereka beranggapan tanggung jawab organisasi

yang diembannya harus diselesaikan, sehingga mahasiswa yang termasuk dalam

tipe ini tidak jarang merelakan waktu kuliahnya (bolos) demi organisasi.

Ketiga, mahasiswa sukses organisasi dan lulus kuliah tepat waktu dengan

nilai yang terbilang memuaskan. Mahasiswa tipe ini memiliki kelebihan dalam

urusan memanajemen waktunya, pandai memanfaatkan kesempatan disela-sela

waktu antara kuliah dan organisasi. Mampu menjalankan keduanya tanpa merasa

terganggu pada organisasi atau kuliah. Mahasiswa tipe ini sering dijadikan

panutan oleh mahasiswa lainya, baik itu teman organisasi maupun kuliah. Sebab

kemampuannya yang terbilang istimewa.

Dari ketiga tipe mahasiswa di atas sebenarnya tidak ada yang salah. Pada

intinya mereka berawal dari tujuan yang sama dan apa yang mereka dapatkan

kenyataannya berbeda. Mereka tetap mahasiswa dan keadaan mereka dalam

berorganisasipun tetap dihargai. Pada intinya mereka pemuda yang ingin meraih

jalan kesuksesan. Tujauan yang sama bisa diperoleh meskipun jalannya berbeda.

Meskipun nantinya akan ada yang menjadi manusia setengah-setengah.