artikel ilmiah pengaruh penerapan model … · 2018. 7. 6. · eka gustiani (rra1c413013)pendidikan...

12
Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, And Intelectually) BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI MIA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI MEI, 2018

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL … · 2018. 7. 6. · Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1

ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, And Intelectually)

BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR

BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI MIA

SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

MEI, 2018

Page 2: ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL … · 2018. 7. 6. · Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 2

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, And Intelectually)

BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR

BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI MIA

SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

Oleh:

Eka Gustiani1), Upik Yelianti2), Evita Anggereini3)

1)Mahasiswa Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi 2)Dosen Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi

Email: 1)[email protected]

Abstrak. Rendahnya hasil belajar biologi siswa kelas XI MIA SMA Negeri 11 Kota Jambi

dikarenakan dalam proses pembelajaran kebanyakan siswa beranggapan bahwa pelajaran

biologi sangat membosankan dan sulit dipahami, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan

harian siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 72. Oleh karena

itu, pendidik harus mampu menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, ilmiah, dan

menarik perhatian siswa. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

SAVI berbasis saintifik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe SAVI berbasis saintifik terhadap hasil belajar biologi pada siswa

kelas XI MIA, tahun ajaran 2017/2018 khususnya pada materi Struktur dan Fungsi Sel

Penyusun Jaringan pada Tumbuhan. Jenis penelitian ini merupakan True Eksperimen dengan

Desain Post tes Only Control Desain. Sampel yang digunakan terdiri dari kelas eksperimen dan

kelas kontrol yang dipilih secara random. Instrumen yang digunakan pada aspek kognitif

berupa tes yang telah diuji validitas dan reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal.

Aspek afektif menggunakan angket dan aspek psikomotor menggunakan lembar observasi.

Hasil tes yang telah didapat kemudian dianalisis. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji-t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai kognitif siswa untuk kelas eksperimen 76,45

sedangkan kelas kontrol 72,97 dan uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu, 3,31 > 1,66. Rata-

rata nilai afektif siswa kelas eksperimen 80,75 sedangkan kelas kontrol 77,41 dan uji hipotesis

diperoleh thitung > ttabel yaitu, 2,32 > 1,66. Rata-rata nilai pada aspek psikomotor siswa kelas

eksperimen 75,3 sedangkan kelas kontrol 72,08 dan uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu,

1,96 > 1,66. Dari analisis uji hipotesis yang telah dilakukan terhadap ketiga aspek maka dapat

disimpulkan model pembelajaran kooperatif tipe SAVI berbasis saintifik berpengaruh terhadap

hasil belajar biologi pada siswa kelas XI MIA SMA Negeri 11 Kota Jambi pada aspek kognitif,

afektif dan psikomotor dengan hasil analisis hipotesis diterima. Diharapkan adanya penelitian

lanjutan dengan pokok bahasan yang berbeda dengan persiapan yang maksimal.

Kata Kunci: model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, and

Intelectually), pendekatan saintifik, hasil belajar.

Jambi, 2018

Mengetahui dan Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Upik Yelianti, M.S Dr. Evita Anggereini, M.Si

NIP. 196005091986032002 NIP. 196703071991032002

Page 3: ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL … · 2018. 7. 6. · Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 3

THE INFLUENCE OF SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, and

Intellectually) COOPERATIVE TYPE OF LEARNING MODEL

BASED ON SCIENTIFIC TOWARD BIOLOGY STUDY

RESULT OF ELEVENTH GRADE MIA STUDENTS

AT SENIOR HIGH SCHOOL NEGERI 11

JAMBI CITY

By:

Eka Gustiani1), Upik Yelianti2), Evita Anggereini3)

1) Student of Biology Education Department of PMIPA FKIP Universitas Jambi 2)Lecturer of Biology Education Department of PMIPA FKIP Universitas Jambi

Email: 1)[email protected]

ABSTRACT

The low of student’s biology learning result at XI MIA Senior High School Negeri 11

Jambi City was caused by the student’s assumpation that biology subject is boring and

hard to be understand in its learning process, this could be seen from the average of

student’s daily quiz which is not fullfill the Creteria of Minimum Score that is 72.

Therefore, educators should be able to create a fun, interesting and scientific learning

process. This can be done by applying one of SAVI cooperative type of learning model

based on scientific. This study was intended to find the influence of SAVI cooperative

type of learning model based on scientific application toward biology learning result of

eleventh grade MIA student’s at 2017/2018 academic year, especially for Structure and

Cell Function of Plant Tissue Arrangement subject material. This study is True

Experiment study using Post Test Only Control design. The Sample of this study

consisted of experimental class and control class which were chose randomly. The

instrument used for cognitive aspect was a test which has been tested for its validity and

reliability, level of dificulty, and power of item differentation. This study also used

questionnaire for affective aspect and observation sheet for psychomotor aspect. The

obtained result from the test was then analyzed. The hypothesis test was done using t-

test. The result of the study showed that the average score of student’s cognitive for

experimental class is 76.45 while the control class is 72.97, and the hypothesis test

obtained is t-count > t-table, which is 3.31 > 1.66. The average score of student’s

effective aspect for experimental class is 80.75 while the control class is 77.41, and the

hypothesis test obtained t-count > t-table, 2.32 > 1.66. The average score of student’s

psychomotor for experimental class is 75.3 while the control class is 72.08, and

hypothesis test obtained t-count > t-table, 1.96 > 1.66. From the hypothesis test analysis

which was done toward the three aspects, it was concluded that SAVI cooperative type

of learning model based on scientific influenced the biology study result of eleventh

grade MIA student at Senior High School Negeri 11 Jambi City on the aspect of

cognitive, affective and psychomotor with the result of hypothesis analysis was

accepted. However, a further study on different topic with maximum preparation is

suggested to be done.

Keywords: SAVI learning model (Somatic, Auditory, Visualization, and Intelectually)

scientific approach, study result.

Page 4: ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL … · 2018. 7. 6. · Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 4

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu bagian

yang berperan penting dalam kehidupan.

Pendidikan sangat berperan besar dalam

perkembangan peradaban manusia. Segala

sesuatunya tentu harus didasari oleh ilmu

pendidikan agar terbentuk generasi penerus

bangsa yang berkualitas. Sehingga untuk

mencapai tujuannya pendidikan haruslah

dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Menurut Kurniawati (2008:1)

pendidikan secara umum mempunyai arti

suatu proses kehidupan dalam

mengembangkan diri tiap individu untuk

dapat hidup dan melangsungkan kehidupan.

Pendidikan yang kita peroleh pertama kali

dari keluarga (pendidikan informal),

kemudian sekolah (pendidikan formal), dan

lingkungan masyarakat (pendidikan

nonformal) yang ketiganya sangat

berpengaruh pada perkembangan peserta

didik. Pendidikan mempunyai peranan

penting dalam mencerdaskan bangsa dan

mempunyai manfaat besar dalam mencetak

generasi muda yang berpengetahuan,

berakhlak, serta berkompetensi, sehingga

nantinya akan menjadi calon-calon

pemimpin bangsa yang berkompeten. Di

Indonesia, pendidikan formal menjadi suatu

pendidikan yang wajib, mulai dari

pendidikan tingkat PAUD, TK, SD, SMP,

SMA hingga ke Perguruan Tinggi.

Seiring dengan perkembangan

zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi juga

semakin berkembang termasuk juga

pembelajaran biologi. Semakin

berkembangnya IPTEK, maka pembelajaran

biologi juga dituntut untuk menyajikan

proses pembelajaran yang lebih baik.

Sebagaimana saat ini, dalam kurikulum

pembelajaran sudah diterapkan kurikulum

2013 yang menuntut siswa untuk lebih aktif.

Guru harus mampu memberikan

pembelajaran yang menyenangkan dan

bervariasi.

Berdasarkan observasi yang telah

dilakukan di SMA Negeri 11 Kota Jambi

pada tanggal 2-8 April 2017, melalui

wawancara dengan guru bidang studi biologi

kelas XI dan hasil pengamatan menunjukkan

bahwa dalam penerapan pembelajaran

khususnya pembelajaran biologi sampai saat

ini masih belum sesuai dengan yang

diharapkan. Terlihat dari hasil ulangan

harian terutama pada materi Struktur dan

Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada

Tumbuhan, masih banyak siswa yang

nilainya belum memenuhi KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal). KKM untuk mata

pelajaran biologi kelas XI MIA SMA Negeri

11 Kota Jambi yaitu 72 sedangkan nilai rata-

rata hasil belajar kelas XI MIA 1 adalah

57,62, kelas XI MIA 2 adalah 52,92, kelas

XI MIA 3 adalah 54,64 dan untuk kelas XI

MIA 4 adalah 51,35. Penyebab hasil belajar

yang rendah ini adalah kurangnya antusias

siswa pada pembelajaran dan kurang

aktifnya siswa selama proses pembelajaran,

baik kurangnya dalam menanya, mengamati,

maupun mengintegrasikan suatu

pembelajaran. Siswa menganggap bahwa

pelajaran biologi itu membosankan dan sulit

untuk dipahami. Selain itu pembelajaran

hanya berpusat pada guru, selama

berlangsungnya proses pembelajaran siswa

kebanyakan hanya menerima informasi yang

disajikan oleh guru sehingga siswa bersifat

pasif dan kurang kreatif dalam mencari

sumber belajar. Hal ini menyebabkan

tingkat pemahaman siswa kurang maksimal.

Penyajian materi dengan

menerangkan secara langsung, tanpa

menggunakan media ataupun model

pembelajaran membuat siswa merasa tidak

perlu berusaha mencari tahu materi yang

sedang dipelajari karena guru akan

menjelaskan dengan sendirinya. Dengan

begitu, proses pembelajaran akan terasa

membosankan. Selain itu interaksi antar

siswa juga sangat rendah, sehingga hanya

siswa yang kemampuannya di atas rata-rata

yang dapat menerima materi dengan baik.

Tentunya ini akan berpengaruh terhadap

motivasi dan hasil belajar siswa nantinya.

Page 5: ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL … · 2018. 7. 6. · Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 5

Berdasarkan permasalahan tersebut,

perlu dilakukan pembaharuan dalam proses

pembelajaran. Salah satu cara untuk

memperbaiki kualitas pembelajaran adalah

melalui penggunaan model pembelajaran

yang variatif. Guru harus mampu

menjadikan proses pembelajaran yang

menyenangkan dan menarik perhatian siswa.

Misalnya dengan menerapkan model

pembelajaran yang disertai dengan media

pembelajaran yang manarik sehingga siswa

lebih bersemangat untuk belajar dan merasa

pembelajaran tidak lagi membosankan

sehingga mereka lebih mudah dalam

memahami materi. Menurut Aunurrahman

(2013:143) penggunaan model pembelajaran

yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa

senang siswa terhadap pelajaran,

menumbuhkan dan meningkatkan motivasi

dalam mengerjakan tugas, memberikan

kemudahan bagi siswa untuk memahami

pelajaran sehingga memungkinkan siswa

mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Model yang dapat digunakan adalah

model pembelajaran kooperatif. Menurut

Nurhayati (Majid, 2016:175) “model

pembelajaran kooperatif merupakan strategi

yang melibatkan partisipasi siswa dalam

suatu kelompok kecil untuk saling

berinteraksi dimana siswa belajar bekerja

sama dengan anggota lainnya. Siswa

memiliki dua tanggung jawab, yaitu belajar

untuk dirinya sendiri, dan membantu sesama

anggota untuk belajar”. Sehingga dengan

model pembelajaran ini, siswa

berkesempatan untuk berkomunikasi dan

berinteraksi sosial dengan siswa yang lain.

Walaupun terdapat keberagaman antar

siswa, namun akan terjadi persaingan yang

positif dalam rangka untuk mencapai

prestasi belajar yang optimal.

Aktifitas fisik memberi tekanan yang

sehat pada otak dan bergerak

memungkinkan otak mendapat kesempatan

untuk "melakukan informasinya" juga

memberi tambahan data bagi otak yang

belajar. Sehingga otak lebih mudah untuk

menyaring informasi-informasi yang telah

diterima, yang sangat memungkinkan dapat

meningkatkan hasil belajar seseorang

(Ostroff, 2013:76-77). Salah satu model

pembelajaran yang mencakup hal tersebut

adalah model pembelajaran kooperatife tipe

SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, and

Intelectually).

Model pembelajaran kooperatif tipe

Somatic, Auditory, Visualization, and

Intelectually (SAVI) adalah model

pembelajaran yang menekankan bahwa

belajar haruslah memanfaatkan semua alat

indra yang dimiliki siswa (Ngalimun,

2012:166). Istilah SAVI sendiri merupakan

kependekan dari: Somatic yang bermakna

belajar dengan bergerak dan berbuat;

Auditory yang bermakna bahwa belajar

dengan mendengarkan; Visualization yang

bermakna belajar dengan menggunakan

indra mata seperti mengamati dan

menggambar; dan Intellectualy yang

bermakna bahwa belajar dengan

memecahkan masalah dan menerapkan.

Keterpaduan unsur auditory, visualization

dan intelectually dapat memaksimalkan

ketajaman konsentrasi siswa serta

pembelajaran SAVI mudah diterapkan

karena melibatkan semua alat indra

mencakup masalah gerakan tubuh (aktivitas

fisik), intelektual dan sangat berpengaruh

terhadap proses pembelajaran terutama

perkembangan otak, tubuh, serta prestasi

akademik.

Proses pembelajaran di SMA Negeri

11 Kota Jambi menggunakan kurikulum

2013, sehingga perlu diterapkan proses

pembelajaran dengan pendekatan saintifik.

Pendekatan pembelajaran saintifik berkaitan

erat dengan metode saintifik. Proses

pembelajaran yang dilakukan seharusnya

dilengkapi dengan aktivitas mengamati,

menanya, memperoleh informasi,

mengasosiasikan atau menganalisis data,

serta mengkomunikasikan (Sani, 2014:50).

Beberapa penelitian terdahulu

tentang model pembelajaran SAVI (Somatic,

Auditory, Visualization, and Intelectually)

diantaranya yaitu penelitian yang telah

dilakukan oleh Dewi dkk., (2012) juga

melakukan penelitian tentang pengaruh

penerapan SAVI terhadap hasil belajar

biologi siswa kelas X SMA N 1 Boyolali,

Page 6: ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL … · 2018. 7. 6. · Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 6

menyatakan bahwa pendekatan SAVI

berpengaruh nyata terhadap hasil belajar

biologi siswa kelas X SMA N 1 Boyolali

pada semua ranah yaitu kognitif, afektif dan

psikomotor dan meningkatkan hasil belajar

biologi siswa. Selanjutnya, penelitian yang

dilakukan oleh Aryani, (2017) mengenai

pengaruh model pembelajaran SAVI

terhadap kemampuan berfikir kritis siswa

juga memiliki pengaruh positif terhadap

kemampuan berfikir ktitis siswa.

Berdasarkan latar belakang diatas,

maka penulis melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe SAVI

(Somatic, Auditory, Visualization, And

Intelectually) Berbasis Saintifik terhadap

Hasil Belajar Biologi Siswa pada Kelas XI

MIA SMA Negeri 11 Kota Jambi ".

.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah True-eksperimen

dengan desain Posttest Only Control

Design. Menurut Sugiyono (2013:75)

dalam desain ini terdapat dua kelompok

yang dipilih secara random. Penelitian

eksperimen bertujuan untuk menyelidiki

kemungkinan sebab akibat dengan cara

mengenakan kepada suatu atau lebih kondisi

perlakuan dan membandingkan hasilnya

dengan sesuatu atau lebih kelompok kontrol.

Tabel 3.1 Desain Posttest – Only Control

Design Kelompok Kelas Tes akhir

Eksperimen XI T1

Kontrol XI T2

Keterangan :

T1 : Tes akhir kelas eksperimen

T2 : Tes akhir kelas kontrol

XI : Pembelajaran Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe SAVI

(Somatic, Audiory, Visualization,

and Intelectually) Berbasis Saintifik.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah dengan memberikan

soal post test setelah selesai proses

pembelajaran pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol pada materi struktur dan fungsi

sel penyusun jaringan pada tumbuhan. Soal

yang digunakan adalah soal yang telah

diujicoba dan telah memenuhi syarat kriteria

validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan

daya pembeda. Selain itu juga digunakan

lembar angket untuk penilaian afektif dan

lembar unjuk kerja untuk penilaian

psikomotor.

Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrumen yang

digunakan untuk mengumpulkan data

berupa instrumen tes dan non tes.

Tes

Menurut Arikunto (2014:193) dalam

penelitian ini, instrumen yang digunakan

untuk mengumpulkan data hasil belajar pada

aspek kognitif kedua kelas sampel adalah tes

soal objektif pilihan ganda.

Cara mengolah skor tes pilihan ganda adalah

dengan rumus : 𝑠𝑘𝑜𝑟

= 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙𝑦𝑎𝑛𝑔𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙𝑥 100%

Validitas

Arikunto (2014:211) mengatakan

bahwa validitas tes berkaitan dengan apakah

tes yang digunakan dapat mengukur secara

tepat apa yang akan di ukur. Validitas item

dengan rumus product moment dari person

dengan rumus angka kasar sebagai berikut:

𝒓𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√[𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋) 2] [𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌) 2

]

Reliabilitas

Untuk menentukan indeks reliabilitas

dipergunakan rumus KR-20 (Arikunto,

2014:221).

𝑟11 = (𝑘

𝑘 − 1) (

𝑆𝐵2 − ∑ 𝑝𝑞

𝑆𝐵2)

Page 7: ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL … · 2018. 7. 6. · Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 7

Tingkat Kesukaran

Arikunto (2015:222) menjelaskan

bahwa soal yang baik adalah soal yang tidak

terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.

Besarnya indeks kesukaran soal ditentukan

dengan rumus:

P = 𝐵

𝐽𝑆

Keterangan:

P = Indeks kesukaran.

B = Banyak siswa yang menjawab soal

dengan benar.

Js = Jumlah seluruh siswa peserta tes.

Daya Beda

Arikunto (2015:228) berpendapat

bahwa untuk menentukan daya beda butir

soal digunakan rumus sebagai berikut:

D = 𝐵𝐴

𝐽𝐴 -

𝐵𝐵

𝐽𝐵 = PA - PB

Angket

Sugiyono (2013:142) berpendapat

bahwa Angket merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Dalam penelitian ini angket

yang digunakan untuk mengukur hasil

belajar siswa pada aspek afektif dimana

teknik penilaian yang digunakan adalah

penilaian diri. Skala yang digunakan adalah

skala likert.

Nilai afektif dikonfirmasi dengan

rumus:

Nilai afektif =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 100

Setelah itu dilakukan uji lanjut untuk

menguji hipotesis.

Observasi

Sugiyono (2013:145) berpendapat

bahwa Observasi merupakan suatu teknik

pengumpulan data yang mempunyai ciri

yang spesifik. Penilaian aspek psikomotor

yang berupa lembar tes unjuk kerja dapat

dianalisis dengan menggunakan model

rating scale. Sugiyono (2013:97)

berpendapat bahwa rating scale adalah data

mentah yang diperoleh berupa angka

kemudian ditafsirkan dalam pengertian

kualitatif yang selanjutnya dikuantitatifkan. 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑠𝑖𝑘𝑜𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟

= jumlah skor yang diperoleh

jumlah skor maksimum𝑋 100

Setelah itu dilakukan uji lanjut untuk

menguji hipotesis.

Teknik Analisis Data

Data yang dianalisis adalah data

hasil Post Test pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Menurut Sudjana (2014:466)

berpendapat bahwa untuk menguji

kenormalan data digunakan uji liliefors

dengan rumus :

Z1 = 𝑥𝑖−�̅�

𝑠

Jika Lo < Ltabel berarti tabel berdistribusi

normal. Jika Lo > Ltabel berarti hasil belajar

berdistribusi tidak normal. Setelah itu

dilakukan uji homogenitas.

Untuk menentukan homogenitas digunakan

rumus :

F = 𝑆𝐴

2

𝑆𝐵2

Kedua kelompok data mempunyai

varian yang homogen jika Fhitung< Ftabel yang

didapat dari daftar distribusi F dengan

menggunakan taraf nyata 0,05 derajat

kebebasan V1 dan V2 masing-masing sesuai

dengan Dk penyebut dan dK pembilang.

Sebaliknya kedua kelompok data

mempunyai varian yang tidak homogen jika

Fhitung> Ftabel. Selanjutnya dilakukan uji

hipotesis.

Pengujian hipotesis digunakan uji t.

Dalam penelitian ini uji hipotesis yang

digunakan adalah kesamaan dua rata-rata.

Oleh karena itu dapat dirumuskan pasangan

hipotesis nol dan tandingannya yaitu :

H0 :μ1 = μ2

H1 :μ1 > μ2

Page 8: ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL … · 2018. 7. 6. · Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 8

Untuk pengujian hipotesis digunakan

uji-t (Sudjana, 2014:239) dengan rumus :

S2 = (𝑛1−1)𝑠1

2+(𝑛1−1)𝑠2

2

𝑛1+𝑛2−2 dengan

thitung =X1- X2

𝑆𝑔𝑎𝑏√1

𝑛1+

1

𝑛2

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Menentukan Kelas Sampel

Kelas sampel dalam penelitian ini

didapatkan dengan melakukan uji normalitas

dan uji homogenitas. Uji normalitas pada

penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan Uji Liliefors. Tujuannya

untuk mengetahui apakah data hasil

penelitian kelas eksperimen dan kelas

kontrol terdistribusi normal atau tidak. Uji

homogenitas yang digunakan untuk

mengukur kehomogenan sampel adalah

dengan uji Fisher. Setelah dilakukan

perhitungan, diperoleh bahwa kelas sampel

berdistribusi normal dan homogen.

Selanjutnya masing-masing kelas sampel

diundi untuk menentukan kelas eksperimen

dan kelas kontrol dengan menggunakan

sample random sampling.

Hasil Belajar Kognitif

Tabel 1. Rata-rata dan Simpangan Baku

Hasil Post-test Kelas Jumlah

Peserta

Rata-

rata

Simpangan

Baku

Eksperimen 40 76,45 5,78

Kontrol 39 72,97 4,67

Berdasarkan rata-rata dan simpangan

baku hasil belajar kognitif diatas dapat

terlihat adanya perbedaan rata-rata hasil

belajar kognitif antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol setelah diberikan perlakuan.

Nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 76,45

sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu

72,97.

Uji hipotesis dilakukan dengan

menggunakan uji-t. Berdasarkan

perhitungan uji-t, diperoleh hasil bahwa

bahwa thitung > ttabel yaitu 3,31 > 1,66, maka

H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

SAVI berbasis saintifik berpengaruh

terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI

MIA SMA Negeri 11 Kota Jambi pada

aspek kognitif.

Hasil Belajar Afektif

Tabel 2. Rata-rata dan Simpangan Baku

Hasil Belajar Afektif

Kelas Jumlah

peserta

Rata-

rata

Simpangan

baku

Eksperimen 40 80,75 7,91

Kontrol 39 77,41 6,38

Berdasarkan rata-rata dan simpangan

baku hasil belajar afektif diatas, dapat dilihat

adanya perbedaan rata-rata hasil belajar

afektif antara kelas eksperimen dengan kelas

kontrol setelah diberikan perlakuan. Nilai

rata-rata kelas eksperimen yaitu 80,75

sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu

77,41. Uji hipotesis dilakukan dengan

menggunakan uji-t. Berdasarkan

perhitungan uji-t, diperoleh hasil bahwa

bahwa thitung > ttabel yaitu 2,32 > 1,66, maka

H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

SAVI berbasis saintifik berpengaruh

terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI

MIA SMA Negeri 11 Kota Jambi pada

aspek afektif.

Hasil Belajar Psikomotor

Tabel 3. Rata-rata dan Simpangan Baku

Hasil Belajar Psikomotor Kelas Jumlah

peserta

Rata-

rata

Simpangan

baku

Eksperimen 40 75,3 7,77

Kontrol 39 72,08 8,58

Berdasarkan rata-rata dan simpangan

baku hasil belajar psikomotor diatas, dapat

dilihat adanya perbedaan rata-rata hasil

belajar psikomotor antara kelas eksperimen

dengan kelas kontrol setelah diberikan

perlakuan. Nilai rata-rata kelas eksperimen

Page 9: ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL … · 2018. 7. 6. · Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 9

yaitu 75,3 sedangkan nilai rata-rata kelas

kontrol yaitu 72,08. Uji hipotesis dilakukan dengan

menggunakan uji-t. Berdasarkan

perhitungan uji-t, diperoleh hasil bahwa

bahwa thitung > ttabel yaitu 1,96 > 1,66, maka

H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

SAVI berbasis saintifik berpengaruh

terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI

MIA SMA Negeri 11 Kota Jambi pada

aspek psikomotor.

B. PEMBAHASAN

Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar kognitif diperoleh dari

peniaian soal pilihan ganda yang diberikan

kepada siswa setelah pembelajaran

berlangsung yaitu pada pertemuan kelima.

Soal tes yang digunakan telah diuji validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya

beda. Berdasarkan tes yang telah diberikan,

diperoleh rata-rata hasil belajar untuk kelas

eksperimen adalah 76,45 dan kelas kontrol

72,97. Hasil yang diperoleh selanjutnya

dilakukan uji-t. Uji-t bertujuan untuk

menguji hipotesis penelitian yang diperoleh

bahwa thitung > ttabel yaitu 3,31 > 1,66

sehingga H1 diterima.

Gambar 1 Diagram Nilai Rata-rata Hasil Belajar

Aspek Kognitif Kelas Sampel

Berdasarkan gambar tersebut dapat

dijelaskan bahwa adanya perbedaan rata-rata

hasil belajar siswa yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe SAVI berbasis saintifik

dengan siswa yang belajar tanpa

menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe SAVI. Model pembelajaran

SAVI merupakan model pembelajaran yang

dapat mendorong siswa untuk terlibat

sepenuhnya dalam proses pembelajaran

dengan melibatkan kegiatan fisik. Hal ini

didukung oleh Meier (2002: 91) bahwa

belajar dengan melibatkan gerakan fisik

dapat membangkitkan kecerdasan terpadu

siswa secara penuh. Selain itu model

pembelajaran SAVI juga dapat menciptakan

suasana belajar yang lebih efektif serta

memaksimalkan ketajaman konsentrasi

siswa melalui pembelajaran secara visual,

auditori dan intelektual.

Model pembelajaran SAVI berbasis

saintifik berpengaruh dalam meningkatkan

hasil belajar kognitif karena dapat

mengoptimalkan proses pembelajaran.

Pendekatan saintifik menuntut siswa untuk

lebih mampu berpartisipasi dalam

pembelajaran serta mampu menyelesaikan

masalah-masalah yang berkaitan dengan

materi sehingga mendorong peningkatan

kemampuan berpikir siswa dalam

memahami materi yang disampaikan serta

dapat mempengaruhi hasil belajar siswa

pada aspek pengetahuan (kognitif) dan hasil

belajar yang dicapai sesuai dengan Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM). Hal ini dapat

dilihat dari hasil pengamatan, rata-rata hasil

belajar kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan kelas kontrol.

Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe SAVI berbasis saintifik dapat

menjadikan hasil belajar siswa lebih

maksimal dan berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa kelas XI MIA SMA Negeri 11

Kota Jambi pada aspek kognitif. Hal ini

sejalan dengan pendapat Meier (2002:91)

bahwa pembelajaran akan maksimal jika

menggabungkan gerakan fisik dengan

aktivitas intelectual dan panca indra.

Hasil Belajar Afektif

Hasil belajar afektif diperoleh

melalui angket berupa lembar penilaian diri

yang diberikan pada akhir pertemuan. Hasil

belajar afektif yang diperoleh pada kelas

eksperimen yaitu 80,75 dan kelas kontrol

(Baik)

76,45

(Baik)

72,97

71

72

73

74

75

76

77

Sko

r H

asil

Bel

ajar

Kelas

Hasil belajar kognitif

EksperimnEksperimn Kontrol

Page 10: ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL … · 2018. 7. 6. · Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 10

memperoleh hasil 77,41. Setelah diuji

normalitas dan homogenitas, selanjutnya

dilakukan uji hipotesis dengan

menggunakan uji t. Berdasarkan hasil yang

diperoleh dari uji hipotesis didapatkan

bahwa thitung > ttabel yaitu 2,32 > 1,66

sehingga H1 diterima. Dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Gambar 2 Diagram Nilai Rata-rata Hasil Belajar

Aspek Afektif Kelas Sampel

Berdasarkan gambar tersebut

menjelaskan bahwa rata-rata hasil belajar

kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan

rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Hal

tersebut dikarenakan hasil belajar afektif

yang mencakup aktivitas serta perilaku

siswa juga dipengaruhi adanya model dan

pendekatan pembelajaran yang digunakan.

Siswa pada kelas eksperimen lebih antusias

dalam mengikuti pembelajaran, siswa lebih

aktif dalam bertanya mengenai materi yang

belum dipahami. Hal ini dikarenakan

munculnya rasa ingin tahu siswa yang tinggi

saat melihat objek yang baru di pelajarinya.

Siswa juga menjadi aktif dalam menjawab

pertanyaan, dapat bekerja sama dalam

kelompok dengan baik dan berprilaku jujur,

mengumpulkan hasil pengamatan sesuai

dengan yang didapatkannya. Selain itu,

siswa bertanggung jawab dalam

menyelesaikan dan mengumpulkan tugas

tepat waktu serta membawa literatur sesuai

dengan yang di harapkan. Pernyataan ini

didukung oleh Sani (2014:50) bahwa

pembentukan sikap dan perilaku dapat

dilakukan dengan penguatan aspek sikap

ketika belajar, guru dapat melibatkan siswa

untuk terlibat secara mental dan emosional

dalam menyikapi suatu permasalahan atau

kegiatan.

Pada aspek afektif penilaian angket

pada pembelajaran ini siswa menilai dirinya

secara objektif, sehingga hasil belajar yang

diperoleh berbeda pada setiap masing-

masing siswa karena berdasarkan penilaian

diri-sendiri. Peneliti juga menggunakan

pendekatan saintifik pada saat pembelajaran

berlangsung, sehingga saat pembelajaran

peneliti tetap mengontrol siswa untuk

mengisi lembar penilaian diri. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan dapat dinyatakan

bahwa rata-rata hasil belajar afektif pada

kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan

dengan kelas kontrol.

Hasil Belajar Psikomotor

Penilaian psikomotor diperoleh dari

hasil observasi kegiatan praktikum

pengamatan preparat jaringan tumbuhan.

Dalam penelitian ini peneliti meminta

bantuan kepada beberapa teman untuk

menjadi observer, setiap observer

bertanggung jawab untuk menilai satu

kelompok yang terdiri dari 9 sampai 10

anggota. Setiap kelompok mengamati

bagian yang berbeda-beda. Hasil belajar

psikomotor yang diperoleh pada kelas

eksperimen yaitu 75,3 dan kelas kontrol

memperoleh hasil 72,08. Hasil uji hipotesis

diperoleh bahwa thitung > ttabel yaitu 1,96 >

1,66 sehingga H1 diterima. Dapat dilihat

pada gambar di bawah ini.

Gambar 3 Diagram Nilai Rata-rata Hasil Belajar

Aspek Apsikomotor Kelas Sampel

(S. Baik)

80,75

(Baik)

77,41

75

76

77

78

79

80

81

Sko

r H

asil

Bel

ajar

Kelas

Hasil belajar afektif

Eksperimn Kontrol

(Baik)75,3

(Baik)72,08

70

71

72

73

74

75

76

Eksperimn Kontrol Kelas

Page 11: ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL … · 2018. 7. 6. · Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 11

Berdasarkan gambar diatas

menjelaskan bahwa adanya pengaruh dalam

penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe SAVI berbasis saintifik terhadap hasil

belajar siswa pada aspek psikomotor. Hal ini

dapat dilihat dari perbedaan hasi rata-rata

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Hasil belajar psikomotor tidak hanya

dilihat dari hasil keterampilan siswa saat

melakukan pengamatan, tetapi juga menilai

keterampilan siswa dalam berdiskusi dengan

anggota kelompok maupun dengan guru

(peneliti). Dalam proses pembelajaran siswa

juga melakukan persiapan pengamatan

praktikum yang merupakan salah satu unsur

dari model SAVI yaitu Somatic (S), serta

tahap penyampaian sebagai bentuk

penerapan Auditory (A), penyampaian

gambaran percobaan mengenai materi yang

di pelajari. Selanjutnya kegiatan mengamati

proses praktikum Visual (V) yang akan

menjadikan siswa lebih mudah dalam

memahami materi yang sedang dipelajari.

Menurut Meier (2002:97) bahwa setiap

orang lebih mudah belajar jika dapat melihat

apa yang sedang dipelajari sebab otak

manusia mempunyai lebih banyak perangkat

untuk memperoses informasi visual dari

pada semua indra yang lain. Kemudian hasil

praktikum diidentifikasi dengan mengikuti

panduan pada LKS serta tahap pelatihan

Intelectual (I) mengerjakan lembar

pengamatan, semua anggota kelompok ikut

berdiskusi untuk menambah pemahaman

terhadap materi yang dipelajari.

Tingginya hasi belajar siswa

disebabkan karena pembelajaran SAVI pada

materi struktur dan fungsi sel penyusun

jaringan pada tumbuhan menyertakan

kegiatan praktikum, maka dapat memberi

kesempatan yang luas kepada siswa untuk

lebih memahami sehingga dapat menambah

pengetahuan dan menerapkan teori yang

telah dipelajari melalui kegiatan-kegiatan

pembelajaran yang dilakukan. Mdel

pembelajaran SAVI dengan pendekatan

saintifik ini sangat berpengaruh dalam

mengembangkan karakter dan keterampilan

siswa sehingga proses pembelajaran

berlangsung sesuai dengan yang di

harapkan. Peneliti sebagai fasilitator untuk

membimbing siswa dalam

mempresentasikan hasil diskusi dengan

baik. Penilaian aspek psikomotorik dilihat

dari bagaimana siswa melakukan

pengamatan dengan benar sesuai dengan

langkah kerja.

PENUTUP

Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan uji

hipotesis yang dilakukan maka diperoleh

kesimpulan bahwa:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe

SAVI berbasis saintifik berpengaruh

terhadap hasil belajar biologi pada

siswa kelas XI MIA SMA Negeri 11

Kota Jambi pada aspek kognitif

dengan thitung = 3,31 dan ttabel= 1,66.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe

SAVI berbasis saintifik berpengaruh

terhadap hasil belajar biologi pada

siswa kelas XI MIA SMA Negeri 11

Kota Jambi pada aspek afektif dengan

thitung = 2,32 dan ttabel=1,66.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe

SAVI berbasis saintifik berpengaruh

terhadap hasil belajar biologi pada

siswa kelas XI MIA SMA Negeri 11

Kota Jambi pada aspek psikomotor

dengan thitung = 1,96 dan ttabel=1,66.

Saran

1. Guru diharapkan dapat menerapkan

model pembelajaran Kooperatif tipe

SAVI berbasis saintifik dalam proses

pembelajaran biologi. Hal ini

dikarenakan model pembelajaran

SAVI dapat mengembangkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi

siswa serta menjadikan siswa lebih

aktif.

2. Peneliti hanya melakukan penelitian

eksperimen pada materi Struktur dan

Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada

Tumbuhan. Jadi peneliti berharap

adanya penelitian lanjutan dengan

pokok bahasan yang berbeda serta

persiapan yang maksimal dalam

mengajar dan sebaiknya soal pada

Page 12: ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL … · 2018. 7. 6. · Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 12

instrumen kognitif tidak hanya

mengenai pengetahuan dan

pemahaman saja tetapi sampai ke

analisis maupun evaluasi.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S. 2014. Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

. 2015. Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Aryani, N. 2017. “Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe SAVI

Berbasis Saintifik Terhadap

Kemampuan Berfikir Kritis Siswa

pada Materi Keanekaragaman Hayati

di Kelas X SMAN 10 Kota Jambi”

Skripsi. FKIP, Pendidikan Biologi.

Jambi: Universitas Jambi

Aunurrahman. 2013. Belajar dan

Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Dewi, Santosa dan Maya. 2012. Pengaruh

Penerapan SAVI Terhadap Hasil

Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA

N 1 Boyolali. Proceeding Biology

Education Conference, Vol 9, No 1,

ISSN: 2528-5742. Diambil dari:

https://jurnal.uns.ac.id/prosbi/article/v

iew/7414. (14 Juli 2017).

Kurniawati, D. 2008. Pentingnya Pendidikan

Bagi Semua Orang. Diambil dari:

https://bunghatta.ac.id/artikel-259-

pentingnya-pendidikan-bagi-semua-

orang.html, diakses tanggal 26

September 2017.

Majid, A. 2016. Strategi Pembelajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset.

Meier, D. 2002. The Accelerated Learning

Handbook. New York: McGraw-Hill

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model

Pembelajaran. Banjar Masin: Aswaja

Pressindo.

Ostroff, Wendy L. 2013. Memahami Cara

Anak-anak Belajar. Jakarta: PT

Indeks.

Sani, R.A. 2014. Pembelajarn Saintifik

untuk Implementasi Kurikulum 2013.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sudjana, N. 2014. Penilaian Hasil Proses

Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian

Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

.