artikel ilmiah

8
ARTIKEL ILMIAH EFEK SPORT MASSAGE TERHADAP PENURUNAN KADAR LAKTAT DARAH SETELAH AKTIVITAS ANAEROBIK Oleh : Mufrida Arifuddin, 6211409087 Eko Prasetio, 6211409054 Wahyu Eko Prasetyo, 6211409067 Dibiayai oleh Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Negeri Semarang Nomor: DIPA-023.04.2.189822/2013, tanggal 5 Desember 2012 Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian bagi Mahasiswa Nomor: 1.10.6/PPK.3.1/2013, Tanggal 10 Juni 2013 JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Upload: mufrida-arifuddin

Post on 11-Feb-2016

17 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

efek sport massage

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Ilmiah

ARTIKEL ILMIAH

EFEK SPORT MASSAGE TERHADAP PENURUNAN KADAR

LAKTAT DARAH SETELAH AKTIVITAS ANAEROBIK

Oleh :

Mufrida Arifuddin, 6211409087

Eko Prasetio, 6211409054

Wahyu Eko Prasetyo, 6211409067

Dibiayai oleh

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Negeri Semarang

Nomor: DIPA-023.04.2.189822/2013, tanggal 5 Desember 2012

Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian bagi Mahasiswa

Nomor: 1.10.6/PPK.3.1/2013, Tanggal 10 Juni 2013

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: Artikel Ilmiah

EFEK SPORT MASSAGE TERHADAP PENURUNAN KADAR LAKTAT

DARAH SETELAH AKTIVITAS ANAEROBIK

Mufrida Arifuddin*, Eko Prasetio*, dan Wahyu Eko Prasetio*

*Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang

*Email: [email protected]

Abstrak:

Asam laktat merupakan salah satu faktor penyebab kelelahan. Sport massage

dapat melancarkan peredaran darah sehingga mempercepat metabolisme

asam laktat di dalam otot maupun di dalam darah dan suplai oksigen ke

seluruh tubuh. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui

konsentrasi laktat darah yang dihasilkan setelah melakukan aktivitas

anaerobik, perubahan konsentrasi laktat darah setelah mendapatkan sport

massage, perubahan konsentrasi laktat darah setelah istirahat pasif, perubahan

konsentrasi laktat darah setelah cooling down, pengaruh sport massage

terhadap penurunan kadar laktat dalam darah. Metode yang digunakan adalah

metode eksperimen. Lokasi penelitian di lapangan Atletik Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Instrumen pengumpulan data

yaitu dengan tes pengukuran kadar laktat darah menggunakan Roche

Accutrend Plus. Analisis data menggunakan One Way Anova dengan IBM

SPSS versi 22 untuk Windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa

penggunaan sport massage dapat menurunkan kadar laktat darah paling

banyak dibandingkan dengan cooling down dan istirahat pasif. Sport massage

dapat menurunkan kadar laktat darah rata-rata sebesar 5,28 mmol sedangkan

cooling down dan istirahat pasif masing-masing sebesar 2,1 mmol dan 1,42

mmol. Kesimpulan pada penelitian ini adalah sport massage mempunyai

pengaruh yang sangat signifikan terhadap penurunan kadar laktat darah

dengan rata- rata penurunan sebesar 5,28 mmol, istirahat pasif tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar laktat darah

yang menurunkan rata-rata 1,42 mmol, cooling down mempunyai pengaruh

yang cukup signifikan terhadap penurunan kadar laktat darah dengan rata-rata

penurunan sebesar 2,10 mmol, sport massage, cooling down mempunyai

perbedaan yang signifikan terhadap hasil penurunan kadar laktat darah. sport

massage merupakan perlakuan yang dapat menurunkan kadar laktat paling

banyak diantara perlakuan yang lain.

Kata Kunci: Aktivitas Anaerobik, Laktat Darah, Sport Massage

Abstract: Lactic acid is one of the causes of fatigue. Sports massage can improve blood

circulation thus speeding up the metabolism of lactic acid in the muscles,

blood and oxygen throughout the body. The purpose of this study was to

determine the concentration of blood lactate produced after anaerobic

activity, changes in blood lactate concentrations after getting a sports

massage, changes in blood lactate concentration after passive rest, changes

in blood lactate concentration after cooling down, the effect of sports

massage to decrease lactate levels in blood. The method used is an

experimental method. Location of research in the Athletics field of Sport

Science Faculty Semarang State University. Data collection instrument is to

test blood lactate concentration measurements using the Roche Accutrend

Page 3: Artikel Ilmiah

Plus. Analysis of the data using One Way Anova with IBM SPSS version 22

for Windows. The results showed that the use of sports massage can lower

blood lactate levels at the most compared with passive restu and cooling

down. Sports massage can lower blood lactate levels by an average of 5.28

mmol whereas passive restu and cooling down each of 1.42 mmol and 2.1

mmol. The conclusion of this research are the sports massage has a very

significant influence on the reduction in blood lactate levels with an average

decrease of 5.28 mmol , passive rest have no significant effect on the

reduction in blood lactate levels were lowered an average of 1.42 mmol ,

cooling down has a significant effect on the reduction in blood lactate levels

with an average decrease of 2.10 mmol , sports massage , cooling down has

a significant difference to the result of a decrease in blood lactate levels .

Sports massage is a treatment that can reduce levels of lactate among the

many other treatments.

Key Word: Anaerobic Activity, Blood Lactate, Sport Massage

PENDAHULUAN

Kelelahan merupakan salah satu penyebab menurunnya performa seseorang dalam suatu

aktivitas. Orang akan terganggu saat beraktivitas jika mengalami kelelahan. Semakin tinggi

aktivitas maka semakin cepat pula kelelahan akan timbul. Kelelahan dapat menurunkan

kapasitas kerja seseorang (Dinar Dinangsit, 2009:1). Menurunnya kapasitas kerja berarti

menurunnya kualitas dan kuantitas kerja/gerakan fisik. Dengan kelelahan, otot kita tidak dapat

melakukan kegiatan apapun semudah seperti sebelumnya.

Otot yang telah melaksanakan tugas gerak (olahraga) dengan intensitas tinggi akan

mengalami kelelahan, kelelahan yang terjadi merupakan proses yang alami karena saat

beraktivitas, terjadi penumpukan asam laktat pada otot (Dinar Dinangsit, 2009:1).

Olahraga yang bersifat anaerobik akan menghasilkan laktat lebih banyak dibandingkan

olahraga yang bersifat aerobik, itu dikarenakan pada aktivitas anaerobik yang digunakan adalah

metabolisme yang menghasilkan zat sisa berupa asam laktat (Öztürk et al., 1998:13).

Asam laktat atau laktat adalah salah satu hasil akhir dari metabolisme energi, asam laktat

diproduksi setiap hari sekitar 1400 mmol yang dihasilkan dari glokosa (Siska Mayasari Lubis

dan Munar Lubis, 2006:53).

Jaringan tubuh manusia memiliki paling tidak kebutuhan minimal terhadap glukosa.

Kebutuhan minimal terhadap glukosa ini besar pada beberapa jaringan, seperti misalnya otak

(Najoan Nan Warouw, 2007:78). Glikolisis merupakan lintasan utama bagi pemakaian glukosa

dan berlangsung dalam sitosol semua sel, lintasan ini unik karena dapat menggunakan oksigen

bila memang tersedia melalui rantai respirasi di mitokondria (aerob) atau bisa pula bekerja

dalam keadaan sama sekali tanpa oksigen (anaerob) (Najoan Nan Warouw, 2007:78).

Page 4: Artikel Ilmiah

Massage dapat digunakan untuk mempercepat proses recovery, apabila proses recovery

semakin cepat maka untuk mencapai performa seperti sediakala semakin cepat juga, jika

performa bagus otomatis prestasi yang bagus akan mudah diraih (Nancy A. Martin et al.,

1998:30).

Manipulasi yang dikerjakan dari bagian tubuh menuju ke jantung (sentripetal) secara

mekanis mendorong aliran darah pada pembuluh vena menuju ke jantung (Hendi S. Pawaka

dan Andi Suntodo S., 2010:14). Aliran darah yang lebih lancar dalam vena akan membantu

kelancaran aliran darah pada arteri dan kapiler (Hendi S. Pawaka dan Andi Suntodo S.,

2010:14). Dengan demikian massage membantu proses penyerapan dan pembuangan sisa-sisa

metabolisme dari dalam jaringan serta memperlancar distribusi nutrisi dan O2 (Hendi S.

Pawaka dan Andi Suntodo S., 2010:14).

Dubrovsky pada penelitian Colleen Cupido (2010:1) sport massage dapat meningkatkan

aliran darah ke otot dan pengurangan kadar laktat pada otot dan darah sehingga dapat

berkontribusi pada pemulihan otot.

Studi yang dilakukan oleh Bale dan James, 1991 pada penelitian Colleen Cupido

(2010:9) menyimpulkan bahwa sport massage dapat meningkatkan pengurangan kadar laktat

darah dibandingkan dengan istirahat biasa.

Asam laktat merupakan salah satu faktor penyebab kelelahan. Banyaknya kadar asam

laktat bisa dikurangi dengan beberapa cara, salah satunya melakukan terapi sport massage,

karena dengan sport massage peredaran darah akan lancar sehingga mempercepat metabolisme

asam laktat di dalam otot maupun di dalam darah dan suplai oksigen ke seluruh tubuh. Untuk

membuktikan teori teori di atas perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh sport massage.

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui konsentrasi laktat darah yang dihasilkan

setelah melakukan aktivitas anaerobik, mengetahui perubahan konsentrasi laktat darah setelah

mendapatkan sport massage, mengetahui perubahan konsentrasi laktat darah setelah istirahat

pasif, mengetahui perubahan konsentrasi laktat darah setelah cooling down, dan mengetahui

pengaruh sport massage terhadap penurunan kadar laktat dalam darah.

Ridwan Purnama (2012:15) menyataka bahwa massage memberikan rangsangan

terhadap saraf motorik sehingga menimbulkan reflek. Massage juga bersifat menggiatkan bila

diberikan dengan rangsangat cepat dalam waktu yang singkat. Massage dengan kecepatan

sedang dengan waktu agak lama dapat menghilangkan atau mengurangi rasa sakit atau bersifat

memberikan recovery pada organ yang digunakan setelah melakukan aktivitas atau olahraga.

Massage yang lembut memberikan pengaruh yang menenangkan, disamping itu juga dapat

memelihara kondisi saraf. Terutama berperan besar pada recovery kondisi saraf perifer.

Page 5: Artikel Ilmiah

Manipulasi massage dapat memperbaiki sirkulasi darah dan getah bening atau saluran

limfe di otot, maka akan menghasilkan sirkulasi yang lebih baik dalam tulang-tulang yang

terkait. Apabila sirkulasi itu terhambat maka akan terjadi pengakakuan gerakan yang

mengakibatkan koordinasi gerakan tidak sempurna (Ridwan Purnama, 2012:15). Massage

dapat meningkatkan aliran darah dan pemberishan laktat dalam otot (A. Robertson et al.,

2004:173)

Dalam sport massage ada beberapa teknik dasar dalam mengerjakannya. Teknik dasar

sport massage tersebut adalah effleurage, petrissage, tapotement, friction, vibration, shaking,

walken, stroking, skin rolling.

METODE

Penelitian menggunakan pendekatan studi eksperimen, yaitu suatu metode yang

dengan sengaja mengusahakan timbulnya variabel yang selanjutnya dikontrol dan

dilihat pengaruhnya terhadap suatu perlakukan. Dalam penelitian ini menggunakan metode

eksperimen dengan rancangan penelitian “Pretest-Posttest Control-Group Design”.

Penelitian ini menggunakan 15 subjek penelitian yang dibagi menjadi 3 kelompok

penelitian. Kelompok yang menggunakan metode sport massage, kelompok yang

menggunakan metode cooling down dan kelompok yang menggunakan metode istirahat pasif.

Sebelum dilakukan tes kadar laktat darah semua subjek penelitian diharuskan lari sprint 100

m, kemudian dites kadar laktatnya dan dilakukan treatmen sesuai kelompok yang sudah

ditentukan kemudian dites lagi kadar laktat darahnya.

Lokasi penelitian dilaksakan di Lapangan Atletik Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Semarang. Pengambilan data menggunakan tes uji kandungan laktat dalam

darah menggunakan alat yang bernama rocche accutrend plus. Accutrend plus lactate analyzer

adalah alat untuk mengukur kadar asam laktat yang mudah digunakan dan mempunyai

sensitivitas, reliabilitas dan akurasi yang tinggi untuk mengukur kadar latat darah (Ernesto

Hernández Pérez et al., 2008:3). Untuk pemeriksaan kadar asam laktat arteri dilakukan

dengan mengambil sempel darah arteri sebanyak ± 5 µL dengan semprit 1 cc. Keluarkan

sempel darah sedikit pada ujung semprit, lalu sentuhkan pada ujung test strip Lactate. Dalam

60 detik hasil akan ditampilkan pada layar monitor alat Accutrend Plus, yang mempunyai

satuan mmol/L (millimoles/liter).

Telah data terkumpul dilakukan analisis data menggunakan One Way Anova dengan

aplikasi statistika IBM SPSS versi 22 untuk Windows untuk mengetahui perbedaan asing asing

treatment.

Page 6: Artikel Ilmiah

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sport massage memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar laktat

darah, dapat dilihat dari hasil analisi pada tabel 4.4, sebelum dilakukan perlakuan sport

massage rata-rata kadar laktat darah sampel adalah 7,38 mmol, setelah sport massage

dilakukan rata-rata kadar laktat darah sampel turun menjadi 2,1 mmol. Jadi selisih

penurunannya adalah 5,28 mmol.

Cooling down juga memilki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar laktat

darah. Sebelum melakukan cooling down rata-rata kadar laktat darah sampel adalah 6,48 mmol,

setelah cooling down selama 5 menit rata-rata kadar laktat darah samel turun menjadi 3,78

mmol dengan selisih 2,1 mmol. Meskipun mengalami penurunan namun penurunannya tidak

sebesar perlakuan yang menggunakan sport massage.

Istirahat pasif hanya menurunkan kadar laktat sebesar 1,42 mmol yang mulanya sebelum

perlakuan kadar laktat darah sampel rata-rata sebesar 7,80 mmol turun menjadi 6,38 mmol.

Penurunan kadar laktat menggunakan metode istirahat pasif adalah yang paling kecil

penurunannya dibandingkan dengan metode sport massage maupun cooling down.

Perbedaan penurunan rata-rata kadar laktat darah yang signifikan terlihat pada ketiga

perlakuan yang diberikan antara sport massage, cooling down, dan istirahat pasif, yaitu 5,28

mmol, 2,10 mmol, dan 1,42 mmol.

Sport massage mempunyai pengaruh yang paling banyak dalam menurunkan kadar laktat

darah dibandingkan dengan cooling down dan juga istirahat pasif. Metode sport massage

mampu menurunkan kadar laktat sebanyak 5,28 mmol.

Sport massage dapat menurunkan kadar laktat darah paling banyak karena dalam

metode sport massage dapat melancarkan peredaran darah sehingga laktat yang tertimbun di

darah dan otot dapat segera ditransportasikan ke seluruh tubuh dan mempercepat metabolisme

pemecahan asam laktat untuk dibentuk menjadi energi kebali. Sport massage apabila dilakukan

dengan benar juga dapat menimbulkan efek relaksasi pada orang yang dimassage sehingga

otot- otot menjadi rileks dan segar.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan pada penelitian ini adalah sport massage mempunyai pengaruh yang

sangat signifikan terhadap penurunan kadar laktat darah dengan rata- rata penurunan sebesar

5,28 mmol, istirahat pasif tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penurunan

kadar laktat darah yang menurunkan rata-rata 1,42 mmol, cooling down mempunyai pengaruh

yang cukup signifikan terhadap penurunan kadar laktat darah dengan rata-rata penurunan

Page 7: Artikel Ilmiah

sebesar 2,10 mmol, sport massage, cooling down mempunyai perbedaan yang signifikan

terhadap hasil penurunan kadar laktat darah. sport massage merupakan perlakuan yang dapat

menurunkan kadar laktat paling banyak diantara perlakuan yang lain.

Saran yang dapat peneliti sampaikan adalah Jika ingin recovery semakin cepat

sebaiknya setelah berolahraga melakukan cooling down, dilanjutkan sport massage, sport

massage harus dilakukan dengan benar agar dapat menurunkan laktat dara secara optimal, bagi

pembaca yang ingin mengembangkan penelitian dengan tema yang sama sebaiknya

memperhatikan kondisi fisik sampel saat dilakukan tes, karena dapat mempengaruhi tinggi

rendahnya kadar laktat sampel, penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mengetahui faktor yang

menyebabkan kenaikan kadar laktat darah setelah recovery.

DAFTAR PUSTAKA

A. Robetson et al. 2005. Effects of Leg Massage on Recovery from High Intensity Cycling

Exercise. 2004. Br J Sports Med 2004;38:173–176. doi:

10.1136/bjsm.2002.003186. Online at

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1724761/pdf/v038p00173.pdf

(accesed 02/3/2013)

Colleen Cupido. 2010. Effects of massage therapy after exhaustive endurance exercise in

young healthy Male. Theses. Mc Master University. Online at

http://digitalcommons.mcmaster.ca/cgi/viewcontent.cgi?article=5432&context=o

pendissertations (accesed at 03/23/2013).

Dinar Dinangsit. 2009. Perbedaan Pengaruh Metode Massage Air (Hydromassage) dan

Metode Massage Manual Terhadap Performa Setelah Kelelahan. Tesis. Bandung.

Pasca Sarjana UPI.

Ernesto Hernández Pérez et al. 2008. Validation of the Accutrend lactate meter for

hyperlactatemia screening during antiretroviral therapy in a resource-poor

setting. International Journal of Infectious Diseases (2008) IJID-533 1201-

9712/$32.00. Online at http://www.kznhealth.gov.za/medicine/accutrend.pdf

(accesed 09/04/2013)

Hendi S. Pawaka dan Andi Suntoda S. 2010. Massage OlahragaI. Bandung. FPOK UPI.

Online at

http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/19580620198601

1-ANDI_SUNTODA_SITUMORANG/Massage,_Presentasi.pdf (accesed at

03/25/2013)

Nancy A. Martin et al. 1998. The Comparative Effectsof Sports Massage, Active Recovery,

and Restin Promoting Blood Lactate Clearance After Supramaximal Leg Exercise.

JournalofAthletic Training 1998;33: 30-35

Najoan Nan Warouw. 2007. Korelasi Kadar Asam Laktat dengan pH Darah Arteri Tali

Pusat sebagai Prediksi Luaran Neonatal Dini. JKM. Vol. 6, No. 2, Februari 2007

Öztürk et al. 1998. Evaluation of Blood Lactate in Young Men After Wingate Anaerobic

Power Test. Eastern Journal of Medicine 3 ( 1): 13-16, 1998.

Page 8: Artikel Ilmiah

Ridwan Purnama. 2012. Perbandingan Pengaruh Massage dan Akupresur terhadap

Recovery Perenang. Skripsi. Bandung. FPOK UPI. Online at

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_ikor_055707_chapter2.pdf (accesed at

3/10/2013).

Siska Mayasari Lubis dan Munar Lubis.2006. Asidosis Laktat. Sumatera Utara.

Departemen Kesehatan Anak FK USU