artikel cis

Upload: kristali-jenius

Post on 08-Mar-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Artikel Cis

TRANSCRIPT

Artikel Evaluasi Program

Evaluasi Program Usaha Kesehatan Sekolah Tingkat Sekolah Dasar di UPTD Puskesmas Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang Januari sampai dengan Desember 2015KristaliFakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida [email protected]

AbstrakAnak usia sekolah merupakan sasaran utama pendidikan nasional, yang juga mempengaruhi pembangunan kesehatan. Dimana hal ini dapat dilaksanakan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Banyak masalah kesehatan anak sekolah yang terjadi di lingkungan sekolah dan hingga saat ini belum pernah dilakukan evaluasi program UKS di Puskesmas Cilamaya Wetan, maka perlu dilakukan evaluasi program pada periode Januari sampai dengan Desember 2015. Metode yang digunakan dalam evaluasi program ini adalah dengan membandingkan cakupan program UKS di Puskesmas Cilamaya Wetan, Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2015 terhadap tolok ukur yang ditetapkan dengan mengunakan pendekatan sistem. Dari hasil evaluasi program UKS tersebut diketahui beberapa program yang telah mencapai tolak ukur adalah penyuluhan kesehatan kepada peserta didik, guru, dan orang tua siswa; Cakupan pembinaan guru UKS terlatih; Imunisasi campak kelas I SD/MI; Imunisasi DT kelas I SD/MI; Imunisasi Td kelas II dan III SD/MI. Beberapa program yang belum mencapai target ialah cakupan persentase dokter kecil di SD/MI sebesar 75.83%; Cakupan pelaksanaan penjaringan kesehatan sebesar 99.11%; Cakupan SD/MI yang mempunyai kegiatan UKGS sebesar 84.61%; Cakupan Kegiatan pembinaan sanitasi lingkungan SD/MI sebesar 88.46%. Cakupan usaha pemberantasan penyakit kecacingan (P3K), pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok, kegiatan pemberantasan sarang nyamuk, dan pembinaan warung sekolah tidak ada data. Untuk itu perlu dilakukan kerjasama antara Puskesmas dengan pihak sekolah, guna membantu pelaksanaan program UKS.

Kata kunci : Evaluasi program; Puskesmas; UKS

Artikel Evaluasi Program

Latar BelakangUsaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia sekolah. Dalam pembinaan kesehatan pada anak usia sekolah dilaksanakan suatu kebijakan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS); Program Usaha Kesehatan Sekolah yang dikenal dengan Trias UKS yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan peserta didik yang sehat dan cerdas; Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.1.Berdasarkan laporan WHO tahun 2013, 40% daripada penyebab kesakitan pada anak-anak diseluruh dunia adalah disebabkan pengaruh lingkungan terutama lingkungan sekolah.2 Berdasarkan data yang diperoleh dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) tahun 2011, ditemukan 40% angka ketidak hadiran murid di dunia, dipengaruhi oleh penyakit menular yang disebabkan oleh lingkungan sekolah.3 Persentase ini mengkhwatirkan karena diperkirakan sekitar 30% jumlah penduduk Indonesia adalah usia anak sekolah, dimana anak sekolah merupakan investasi bangsa yang potensial tetapi rawan karena berada dalam periode pertumbuhan dan perkembangan. Ini karena anak usia sekolah banyak menghabiskan waktu mereka untuk melakukan aktivitas di sekolah berbanding di tempat lain.Usaha Kesehatan Sekolah penting digerakkan dan jelas dinyatakan dengan tercantumnya pasal Kesehatan Sekolah dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pasal 79 yang menyatakan bahwa, Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setingi-tingginya menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas.4,5Menurut data dari Pusat Pengembangan Jasmani Depdiknas tahun 2013, di Indonesia, hanya diperoleh 25% Taman Kanak-kanak yang memiliki UKS; SD 60%; SMP 50%; dan SMA 35%; Dari sekian sekolah yang memiliki UKS, hanya sekitar 30% SMP dan SMA di Indonesia yang melaksanakan UKS, sementara ditingkat SD sudah mencapai peningkatan sebanyak 70%; Permasalahan pada anak usia TK dan SD biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang benar, kebiasaan cuci tangan dengan sabun yang benar, dan menjaga kebersihan diri; Sementara itu, pada anak SMA dan SMP lebih kepada masalah reproduksi dan kebiasaan merokok serta narkoba.5Disamping itu juga ditemukan laporan Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2010 menyatakan saat ini diperkirakan di Jakarta, 90% anak mengalami masalah gigi berlubang dan 80% menderita penyakit gusi. Secara nasional diperkirakan sebanyak 89% anak Indonesia di bawah 12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut. Menurut Riskesdas 2013, sebanyak 36.3% anak di sekolah dibawah usia 15 tahun sudah mulai merokok dan angka ini bertambah setiap tahun.6 Hal ini menunjukkan masih rendahnya pengetahuan, sikap dan perilaku anak sekolah terhadap kesehatan.6Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia, tahun 2015, penjaringan siswa SD / MI kelas I se-Indonesia hanya sebesar 82,17% dari target 100%; Dan kemudian, berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia, tahun 2015, penjaringan siswa SD / MI kelas I di Jawa Barat, sebesar 95,20%, dari target 100%.7 Berdasarkan data dari Kemenkes RI tahun 2012, di Jawa Barat cakupan SD kelas I yang mendapat imunisasi campak sebanyak 88%, cakupan SD kelas I yang mendapat imunisasi DT sebanyak 47,9%, SD kelas II-III yang mendapat imunisasi Td sebanyak 76,8%.7Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang tahun 2015, target cakupan penjaringan kesehatan untuk tingkat TK/RA, dimana targetnya adalah 100% dengan cakupan jumlah murid 98,11%. Target cakupan penjaringan tingkat SD/MI adalah 100% dengan cakupan jumlah murid 51%. Target penjaringan tingkat SMP/MTS adalah 100% dengan cakupan jumlah murid 70%. Cakupan penjaringan tingkat SMA/SMK/MA adalah 100% dengan cakupan jumlah murid 70%. Cakupan jumlah sekolah UKS 53,53%; cakupan guru UKS 7,87% ; cakupan dokter kecil/KKR 3,04%. Saat ini masih belum diketahui hasil pencapaian program usaha kesehatan sekolah di Puskesmas Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang periode Januari 2015 sampai Desember 2016, maka dilakukan evaluasi program dengan metode membandingkan cakupan terhadap tolok ukur melalui pendekatan sistem.Materi Materi yang dievaluasi terdiri dari hasil laporan kegiatan bulanan Puskesmas mengenai program Pengawasan Air Bersih di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamaya, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2015 yang terdiri dari : 1. Pendataan jumlah sarana air bersih yang ada.2. Pendataan jenis sarana air bersih yang ada.3. Pendataan jumlah rumah yang menggunakan sarana air bersih.4. Inspeksi sarana air bersih yang ada di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya5. Pemeriksaan sarana air bersih yang diinspeksi yang memenuhi syarat / yang memiliki tingkat risiko pencemaran tinggi.6. Pengambilan sampel air dari sarana air bersih yang diinspeksi.7. Pemeriksaan kualitas bakteriologis pada sampel air bersih.8. Pencatatan dan Pelaporan

MetodeEvaluasi dilakukan dengan cara mengadakan pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan interpretasi data dengan menggunakan pendekatan sistem, lalu dilihat apakah terdapat perbedaan antara pencapaian tiap-tiap variabel dalam sistem pada program pengawasan sarana air bersih di Puskesmas Cilamaya periode Januari sampai dengan Desember 2015 terhadap tolok ukur yang ditetapkan sehingga dapat ditentukan masalah yang ada dari pelaksanaan program lalu dapat dibuat usulan dan saran sebagai pemecahan dari masalah yang ditemukan berdasarkan penyebab masalah yang ditemukan dari unsur-unsur sistem.SistemGambar 1: Sistem menurut Ryan

Tolok ukur keberhasilan terdiri dari variabel masukan, proses, keluaran, lingkungan, umpan balik, dan dampak. Digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai dalam program Pengawasan Sarana Air Bersih.

Sumber Data dan Jenis DataSumber data dalam evaluasi ini berupa data primer dengan wawancara dengan pihak terkait yaitu petugas kesehatan lingkungan Puskesmas Cilamaya dan data sekunder yang diperoleh dari data kependudukan di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya; Laporan Tahunan Data Dasar Penyehatan Lingkungan Puskesmas Cilamaya periode Januari sampai dengan Desember 2015; Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) tahun 2015..Data Umum1.Data Geografisa. Lokasi PuskesmasLokasi gedung Puskesmas Cilamaya terletak di Jl. Raya Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang Barat 41358, Jawa Barat, Indonesia. Puskesmas Cilamaya terletak di sebelah utara kota Kabupaten Karawang. Batas wilayah kerja Puskesmas Cilamaya adalah sebagai berikut:Sebelah Utara: Laut JawaSebelah Selatan: Kecamatan BanyusariSebelah Barat: Kecamatan Cilamaya KulonSebelah Timur: Kabupaten SubangUPTD Puskesmas Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan adalah salah satu puskesmas di Kecamatan Cilamaya, yang merupakan puskesmas induk dengan luas wilayah 35.256 Ha, yang terdiri tanah sawah seluas 16.766 Ha, tanah kering 9.654 Ha dan tanah empang 8.836 Ha. Wilayah kerja Puskesmas Cilamaya terdiri dari 33 Dusun, 73 RW, 154 RT dan 7 Desa. Pembahagian 7 desa Cilamaya adalah seperti berikut :Desa CikarangDesa CikalongDesa TegalsariDesa TegalwaruDesa MekarmayaDesa Cilamaya Desa Muara

Data Demografi Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamaya pada tahun 2013 berdasarkan sumber data kependudukan kecamatan Cilamaya sebanyak 52.004 jiwa yang terdiri dari laki-laki 26.742 jiwa dan perempuan 25.262 dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 16.734. Desa yang memiliki jumlah penduduk yang terbanyak adalah desa Cilamaya (14285 orang) sedangkan desa yang memiliki jumlah penduduk terendah adalah desa Muara (4757 orang). Data Khusus1.Masukana. Tenaga Dokter Umum (terlatih): 3 orang Bidan Puskesmas (terlatih): 22 orang b. Dana APBD: Cukupc. Sarana Medis : Sanitarian kit: Tidak ada

Non-Medis : Infocus: Ada. 1 buah Layar: Ada Leaflet: Ada Lembar balik : Ada Poster: Ada Checklist pemeriksaan SAB : Ada Formulir pengiriman sampel: Tidak ada Botol steril, tas/kotak pengepakan botol : Tidak ada Alat tulis: cukup Buku pedoman Kesling: Ada Sarana transportasi: cukup

Proses

Pendidikan KesehatanPuskesmas membuat perencanaan untuk melakukan pendidikan kesehatan berupa memberikan pelayanan pendidikan kesehatan dengan mendatangi ke sekolah-sekolah dan memberikan materi berupa :1. Penyuluhan kesehatan kepada peserta didik, guru, dan orang tua murid dengan ceramah dan pelatihan oleh dokter Puskesmas, direncanakan setiap setahun sekali pada tiap sekolah, pada hari Senin sampai dengan Sabtu sesuai jam kerja tiap sekolah, dan dilakukan oleh petugas UKS.1. Kegiatan pendidikan dokter kecil dilakukan diluar jam pelajaran atau sewaktu pelajaran olahraga dengan memberikan ceramah dan pelatihan yang dilakukan oleh dokter kepada peserta didik kelas IV, dan kelas V SD, satu kali tiap sekolah/tahun dengan jumlah peserta minimal 10% dari jumlah peserta didik yang memenuhi syarat di setiap sekolahnya, yang dilakukan pada hari Senin sampai dengan Sabtu sesuai dengan jam kerja tiap sekolah, dan dilakukan oleh petugas UKS.1. Pembinaan Guru UKS terlatih di sekolah direncanakan pelatihan satu kali setahun. Dimana seluruh guru UKS dari setiap sekolah dikumpulkan. Pembinaan guru UKS ini, dilakukan setiap bulan Januari, sesuai dengan jam kerja Puskesmas, yakni pukul 08.00 sampai dengan 12.00 WIB di salah satu sekolah terpilih. Pembinaan dilakukan oleh dokter umum, dan petugas UKS.Pelayanan KesehatanPuskesmas membuat perencanaan untuk melakukan pelayanan kesehatan berupa memberikan pelayanan kesehatan dengan mendatangi ke sekolah-sekolah dan melakukan :1. Kegiatan penjaringan (skrining) kesehatan bagi peserta didik kelas I SD saja, pemeriksaan oleh dokter puskesmas, dilakukan satu kali setiap sekolah per tahun saat awal tahun ajaran baru dimulai yaitu bulan Juli - Agustus, dan dilakukan sesuai dengan jam kerja Puskesmas, Senin sampai dengan Sabtu pukul 08.00 sampai dengan 12.00 WIB, oleh petugas UKS.1. Pemeriksaan status gizi dengan mengukur tinggi badan dan berat badan dilakukan satu kali setahun bersamaan dengan penjaringan, dan dilakukan sesuai dengan jam kerja Puskesmas, Senin sampai dengan Sabtu 08.00 sampai dengan 12.00 WIB, oleh petugas UKS.1. Pelayanan imunisasi campak pada anak SD kelas I, dilakukan satu kali setiap sekolah per tahun pada bulan Juli - Agustus, dilakukan sesuai dengan jam kerja Puskesmas, Senin sampai dengan Sabtu 08.00 sampai dengan 12.00 WIB, oleh petugas BIAS.1. Pelayanan imunisasi booster DT pada anak kelas SD kelas I, dilakukan satu kali setiap sekolah per tahun pada bulan Desember, dilakukan sesuai dengan jam kerja Puskesmas, Senin sampai dengan Sabtu 08.00 sampai dengan 12.00 WIB, oleh petugas BIAS.1. Pelayanan imunisasi booster Td pada anak SD kelas II dan kelas III dilakukan satu kali setiap sekolah per tahun pada bulan Desember, dilakukan sesuai dengan jam kerja Puskesmas, Senin sampai dengan Sabtu 08.00 sampai dengan 12.00 WIB, oleh petugas BIAS.1. Pemeriksaan visus dengan Kartu Snellen pada seluruh peserta didik, direncanakan satu kali setahun bersamaan dengan penjaringan, dilakukan sesuai dengan jam kerja Puskesmas, Senin sampai dengan Sabtu pukul 08.00 sampai dengan 12.00 WIB, oleh petugas UKS.1. Pemeriksaan ketajaman pendengaran dengan garputala pada seluruh peserta didik, direncanakan satu kali setahun bersamaan dengan penjaringan, dilakukan sesuai dengan jam kerja Puskesmas, Senin sampai dengan Sabtu pukul 08.00 sampai dengan 12.00 WIB, oleh petugas UKS.1. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dengan cara pemeriksaan gigi, perawatan kesehatan gigi di sekolah kepada peserta didik (SD/MI) oleh tim UKGS direncanakan dua kali setahun, dilakukan sesuai dengan jam kerja Puskesmas, Senin sampai dengan Sabtu pukul 08.00 sampai dengan 12.00 WIB, oleh petugas UKGS.1. Usaha Pemberantasan Penyakit Kecacingan (P3K) dilakukan oleh tim pelaksana UKS, dengan melakukan pemberian obat cacing bagi yang positif, serta penyuluhan tentang PHBS, dan kegiatan potong kuku massal, yang direncanakan untuk dilakukan 6 bulan sekali.Pembinaan Lingkungan Sekolah SehatPuskesmas membuat perencanaan untuk melakukan pembinaan lngkungan sehat berupa memberikan pembinaan lingkungan sehat dengan mendatangi ke sekolah-sekolah dan memberikan materi berupa :a. Pembinaan sanitasi lingkungan sekolah baik, dilakukan oleh perawat UKS, 1 kali setiap sekolah tiap tahun meliputi: penyediaan air bersih, bangunan dan lingkungan terawat, bersih, bebas kotoran dan sampah, tidak ada genangan limbah, WC bersih, tidak adanya vektor sumber penularan penyakit, bebas polusi serta ventilasi dan pencahayan ruangan yang baik serta adanya pagar sekolah yang berfungsi. Direncanakan satu tahun sekali tiap sekolah, dilakukan sesuai dengan jam kerja Puskesmas, Senin sampai dengan Sabtu pukul 08.00 sampai dengan 12.00 WIB, oleh petugas UKS.b. Pembinaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M yang dilakukan seminggu sekali di lingkungan sekolah.c. Pembinaan sekolah penegak aturan kawasan bebas asap rokok dilakukan oleh perawat UKS, 1 kali per tahun tiap sekolah.d. Pembinaan warung sekolah, dilakukan oleh perawat UKS, dilakukan satu kali setiap sekolah per tahun dengan cara mengawasi kebersihan dan aspek gizi dari makanan yang disajikan.

PelaksanaanPendidikan Kesehatan Penyuluhan Kesehatan : Dilaksanakan pada 26 SD/MI pada bulan Januari 2015 sampai dengan Desember 2015Kegiatan Dokter Kecil : Dilaksanakan pada 26 SD/MI, pada bulan Januari 2015 sampai dengan Desember 2015Pembinaan Guru UKS terlatih : Dilaksanakan pada seluruh guru UKS dari 26 SD/MI pada bulan Januari 2015b. Pelayanan KesehatanPenjaringan/skrining kesehatan bagi peserta didik : Dilaksanakan pada 26 SD/MI pada bulan Agustus 2015.Imunisasi BIAS Campak pada anak kelas I SD : Dilaksanakan pada 26 SD/MI pada bulan Agustus 2015.Imunisasi BIAS Difteri Tetanus (DT) pada anak SD kelas I : Dilaksanakan pada 26 SD/MI pada bulan November 2015. Imunisasi BIAS Tetanus Difteri (Td) pada anak kelas II dan III SD : Dilaksanakan pada 26 SD/MI pada bulan November 2015. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ( UKGS ) : Dilaksanakan sebanyak 2 kali pada 26 SD/MI pada bulan Januari 2015 sampai dengan Desember 2015.Usaha Pemberantasan Penyakit Kecacingan (P3K) : Tidak dilaksanakanc. Lingkungan Sekolah Pembinaan sanitasi lingkungan sekolah baik : Dilaksanakan pada 26 SD/MI pada bulan Januari 2015 sampai dengan Desember 2015Pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok : Tidak dilaksanakanPemberantasan sarang nyamuk : Tidak dilaksanakanPembinaan warung sekolah : Tidak dilaksanakan

Keluaran

a)Cakupan persentase Dokter Kecil di setiap SD/MI sebesar 75.83%.b)Cakupan SD/MI yang mempunyai kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) sebesar 84.61%.c)Cakupan pelaksanaan penjaringan/screening kesehatan sebesar 99.11%.d)Cakupan Pembinaan Sanitasi Lingkungan Baik sebesar 88.46%.e)Cakupan usaha Pemberantasan Penyakit Kecacingan (P3K) di SD/MI sebesar 0%.f)Cakupan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok di SD/MI sebesar 0%.g)Cakupan kegiatan pembinaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di SD/MI sebesar 0%.h)Cakupan pembinaan warung sekolah dasar di SD/MI sebesar 0%.

LingkunganFisik Tempat pembuangan sampah : Pada beberapa sekolah yang ditemukan, ada sekolah yang tidak memiliki tempat pembuangan sampah. Sebagian besar, sekolah di wilayah kerja Kecamatan Cilamaya Wetan memiliki tempat pembuangan sampah, namun tidak terdapat pemisahan antara sampah organik, dan anorganik. Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas : Pada beberapa sekolah yang ditemukan, ada pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas yang kurang terjaga, bahkan ada juga yang dikatakan kurang layak untuk dijadikan kelas, dimana ada beberapa fasilitas, atau sarana seperti meja, kursi, dan papan tulis yang rusak. Pagar sekolah : Pada beberapa sekolah, dapat ditemukan adanya pagar sekolah, baik pagar sekolah yang menggunakan pagar dari besi, kayu, tembok bata, maupun dari tumbuhan atau tanaman hijau. Namun ada juga sekolah yang memiliki pagar, tapi tidak ada pintu pagarnya.

Umpan Balik1. Ada laporan yang dibuat setelah dilakukan kegiatan di sekolah.2. Ada rapat bulanan dan triwulan pada perencanaan kegiatan UKS

Perumusan MasalahA. Cakupan persentase Dokter Kecil di setiap SD/MI sebesar 75.83%.B. Cakupan SD/MI yang mempunyai kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) sebesar 84.61%.C. Cakupan pelaksanaan penjaringan/screening kesehatan sebesar 99.11%.D. Cakupan Pembinaan Sanitasi Lingkungan Baik sebesar 88.46%.E. Cakupan usaha Pemberantasan Penyakit Kecacingan (P3K) di SD/MI sebesar 0%.F. Cakupan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok di SD/MI sebesar 0%.G. Cakupan kegiatan pembinaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di SD/MI sebesar 0%.H. Cakupan pembinaan warung sekolah dasar di SD/MI sebesar 0%

KesimpulanBerdasarkan hasil evaluasi program Usaha Kesehatan Sekolah di Puskesmas Kecamatan Cilamaya Wetan periode Januari sampai dengan Desember 2015, dengan cara pendekatan sistem, dapat diambil kesimpulan bahwa program Usaha Kesehatan Sekolah di Puskesmas Kecamatan Cilamaya Wetan belum berhasil sepenuhnya, hal ini dapat dilihat dari unsur keluaran yang belum seluruhnya mencapai target yang telah ditentukan.1. Cakupan persentase Dokter Kecil di setiap SD/MI sebesar 75.83%, dari tolok ukur 100%, besar masalah 24.17%.2. Cakupan Penjaringan Kesehatan (Screening) bagi peserta didik SD/MI kelas I sebesar 99.11%, dari tolok ukur 100%, besar 0.89%.3. Cakupan SD/MI yang mempunyai kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) sebesar 84.61%, dari tolok ukur 100%, besar masalah 15.39%.4. Cakupan usaha Pemberantasan Penyakit Kecacingan (P3K) sebesar 0%, dari tolok ukur 100%, besar masalah 100%.5. Cakupan kegiatan pembinaan sanitasi lingkungan baik di SD/MI sebesar 88.46%, dari tolok ukur 100%, besar masalah 11.54%.6. Cakupan kegiatan pembinaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di SD/MI sebesar 0%, dari tolok ukur 100%, besar masalah 100%.7. Cakupan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok di SD/MI sebesar 0%, dari tolok ukur 100%, besar masalah 100%.8. Cakupan pembinaan warung sekolah dasar di SD/MI sebesar 0%, dari tolok ukur 100%, besar masalah 100%.

Saran1. Meningkatkan koordinasi antara sesama pemegang program UKS.2. Meningkatkan kerjasama antara Puskesmas dengan sekolah, terkait dengan pelaksanaan program UKS tingkat SD/MI.3. Memaksimalkan peran guru UKS di setiap sekolah, sebagai penghubung antara pihak Puskesmas dan pihak sekolah, agar program UKS di setiap SD/MI dapat berjalan lebih optimal, dan lebih baik lagi.4. Melakukan kegiatan sweeping / follow up untuk siswa yang berhalangan hadir pada saat penjaringan.5. Segera melakukan pembagian buku UKS kepada siswa SD/MI yang belum memiliki buku UKS, dimana hal ini diperlukan koordinasi yang baik dari pihak sekolah dengan dinas kesehatan, serta dengan dinas pendidikan setempat.6. Mengingatkan kepada pihak sekolah tentang pentingnya penyediaan tempat pembuangan sampah di tiap kelas dan tiap ruangan, menggerakan perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan sekolah dasar, dan menyarankan untuk membuat ruang UKS yang permanen, serta mengingatkan perlunya pagar di setiap sekolah.7. Merencanakan program-program UKS yang belum direncanakan lebih lanjut, dan belum dilaksanakan, yakni usaha Pemberantasan Penyakit Kecacingan (P3K), pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok, pemberantasan sarang nyamuk, dan pengawasan warung sekolah sehat.

Daftar Pustaka1. Tim Pembinaan UKS. 2014. Pedoman Pelaksanaan UKS Di Sekolah. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar. Jakarta. Hal 16-67.2. Tim Pembinaan UKS. 2010. Pedoman Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Dinas Kesehatan Jawa Barat. Jawa Barat. Hal 1-10.3. Pritasari Kirana. 2011. Pedoman Untuk Tenaga Kesehatan Usaha kesehatan Sekolah Di Tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, dan Pondok Pesantren. Direktorat Bina Kesehatan Anak Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementrian Kesehatan RI. Jakarta. Hal:13-21.4. Kuswandy Achmad. 2010. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah di Jawa Barat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hal:15-43.5. Tim Pembinaan UKS. 2013. Pedoman Dokter Kecil. Direktorat Bina Kesehatan Anak Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementrian Kesehatan RI.Jakarta. Hal:10-20.6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Data dan informasi tahun 2014 (profil kesehatan Indonesia). Kementerian Kesehatan RI : Jakarta : 2015.7. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil data kesehatan Indonesia tahun 2013. Kementerian Kesehatan RI : Jakarta : 2014.