cis trans kalium dioksalatodiakuokromat

27
I.JUDUL : Pembuatan Cis dan Trans Kalium dioksalatodiakuokromat (III) II. TUJUAN: Mempelajari Pembuatan dan sifat sifat isomer Cis dan Trans dari garam kompleks Kalium Dioksalto diakuo Kromat (III) III. Landasan Teori Isomer adalah molekul atau ion yang mepunyai susunan kimia sama,tetapi struktur berbeda.Perbedaan struktur biasanya tetap ada didalam larutan.Isomer dalam senyawa kompleks yang penting ialah isomer geometrid an isomer optis.Kompleks yang hanya komplek – kompleks yang sangat lambt atau kompleks yang inert.Ini disebabkan karena kompleks-kompleks yang bereaksi sangat cepat atau kompleks- kompleks yang labil,sering beraksi lebih lanjut membentuk isomer yang stabil(Anonim,2010). Kromium adalah logam kristalin yang putih tak begitu liat,dan tak dpat ditempa dengan berat.Ia melebur pada 1765oC.Logam ini larut dalamasam klorida encer atau pekat,jika terkena udara,akan membentuk ion-ion kromium(III): Cr + H + → Cr 2+ + H 2 Cr + HCl → Cr 2+ + 2Cl - + H 2 Dengan adanya oksigen dari atmosfer,kromium sebagian atau seluruhnya menjadi terksidasi kekeadan tervalen: Cr 2+ + O 2 + H + → 4Cr 3+ + 2H 2 O

Upload: taufikqurrahman

Post on 05-Jan-2016

197 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

cis

TRANSCRIPT

Page 1: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

I.JUDUL : Pembuatan Cis dan Trans Kalium dioksalatodiakuokromat (III)

II. TUJUAN:

Mempelajari Pembuatan dan sifat sifat isomer Cis dan Trans dari garam kompleks

Kalium Dioksalto diakuo Kromat (III)

III. Landasan Teori

Isomer adalah molekul atau ion yang mepunyai susunan kimia sama,tetapi struktur

berbeda.Perbedaan struktur biasanya tetap ada didalam larutan.Isomer dalam

senyawa kompleks yang penting ialah isomer geometrid an isomer optis.Kompleks

yang hanya komplek – kompleks yang sangat lambt atau kompleks yang inert.Ini

disebabkan karena kompleks-kompleks yang bereaksi sangat cepat atau kompleks-

kompleks yang labil,sering beraksi lebih lanjut membentuk isomer yang

stabil(Anonim,2010).

Kromium adalah logam kristalin yang putih tak begitu liat,dan tak dpat ditempa

dengan berat.Ia melebur pada 1765oC.Logam ini larut dalamasam klorida encer

atau pekat,jika terkena udara,akan membentuk ion-ion kromium(III):

Cr + H+ → Cr2+ + H2↑

Cr + HCl → Cr2+ + 2Cl- + H2↑

Dengan adanya oksigen dari atmosfer,kromium sebagian atau seluruhnya menjadi

terksidasi kekeadan tervalen:

Cr2+ + O2 + H+ → 4Cr3+ + 2H2O

(Anonim,2010)

Kromat logam biasanya adalah zat-zat padat berwarna,yang menghasilkan larutan

kuning bila dapat larut dalam air,asam mineral encer,yaitu ion-ion hydrogen,Kromat

berubah menjadi dikromat yang terakhir ini menghasilkan larutan yang merah jingga.

Perubahan ini dibalikan oleh alkali, aitu leh ion-ion hidroksil.

Page 2: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

2CrO42- + 2H+ ↔ Cr2O7

2- + H2O

Atau

Cr2O72- + 2OH- ↔ 2CrO4

2- + H2O

Kelarutan kromat dari logam alkali dan dari kalsium serta magnesium larut dalam air;

strontium kromat larut sangat sedikit.kebanyakan kromat logam-logam lain tak larut

dalam air

(Adkins,2000:384-385).

Dua atau lebih spesies yang mempunyai komposisi atau rumus molekul sama tetapi

mempunyai struktur dan sifat yang berbeda disebit isomer.Terdapa beberapa jenis

keisomeran yang terjadi pada ion kompleks dan senyawa koordinasi.Isomer-isomer

struktur berbeda dalam struktur utama atau jenis ikatan ,yatu berdasarkan ligan apa

yang terikat pada ion pusat dan melalui atom yang mana? Stereoisomer-

stereoisomer memiliki kesamaan pada tingkat ikatan tetapi bebeda dalam susunan

geometri atau penyusunan ligan didalam ruang.Dari lima jenis isomer,tiga yang

pertama menunjukkan isomer struktur dan dua sisanya stereoisomer

(Harjadi,S.1986:187).

Keisomeran ionisasi.Jumlah dan jenis gugus yang sama terjadi pada dua senyawa

koordinasi, walaupun memiliki rumus yang sama, tetapi kedua-dua senyawa

tersebut tidak identik.Keisomeran koordinasi,kejadian yang sama terjadi pula jika

sebuah senyawa koordiinasi tersusun oleh kation dan anion yang kedua-duanya

kompleks.Ligan mungkin tersebar secara bebeda diantara kedua ion

kompleks,sehingga komposisi dan rumus empiris senyawa koordinasinya

sama.Keisomeran ikatan,Beberapa Ligan mungkin terikat pada ion logam pusat

dengan cara yang bebeda,misalnya, ion nitrit mempunyai pasanagn electron yang

dapat membentuk ikatan koordinasi pada atom N dan O.Keisomeran geometri,jika

ion Cl- tunggal menggantikna (subtitusi) satu molekul NH3 pada senyawa kompleks

[Pt(NH3)4]2+. Titik pergantian terjadi pada posisi yang acak , Diana terdapat 4 posisi

yang mungkin

Page 3: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

(Day,RA.1986:187-188).

Keisomeran optik tidak menunjukan keberadaan satu sama lain seperti isomer-

isomer sebelunya setiap posisi memiliki logam ang sama(Day,RA.1986:188)

Campuran kompleks bentukCis dan Trans dapat dibuat dengan cara mencampur

komponen-komponen non-kompleks(penyusun kompleks).Berdasarkan pada

perbedaan kelarutan antara bentukCis dan Trans , maka kedua jenis isomer itu

dapat dipisahkan sebagai contoh Trans dioksalatodiakuokromat(III),dapat

dikristalkan secara perlahan dengan melakukan penguapan larutan yang

mengandung campuran bentuk Cis dan Trans(Tim Dosen.2010:30).

IV.ALAT dan BAHAN

a.Alat :

1. Gelas kimia 100 ml dan 200 ml

2. Gelas arloji 2 buah

3. Pembakar spiritus,kaki tiga dan kasa

4. Pompa vakum

5. Corong biasa dan Batang pengaduk

6. Cawan penguap

7. Gelas ukur 50 ml (plastik)

8. Labu Erlenmeyer

9. Botol semprot

b.Bahan :

1. Asam oksalat (H2C2O4.2H2O)

2. Kalium dikromat (K2CrO7)

Page 4: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

3. Etanol

4. Aquadest

5. Kertas saring

V.Prosedur Kerja

a.Pembuatan Isomer Trans Kalium dioksalatodiakuo kromat (III)

1. Melarutkan 12 gram H2C2O4 dihidrat dengan sedikit mungkin aquadest dalam beker

gelas 200 ml

2. Menambahkan sedikit demi sedikit larutan 4 gram kaliu dikromat yang dilarutkan

dengan sedikit aquadest panas ,menutup beker gelas dengan gelas arloji

3. Menguapkan larutan sehingga volumenya tinggal separuhnya dan kemudian

membiarkan menguap dengan sendirinya pada suhu kamar sampai tinggak

sepertiganya.

4. Menyaring Kristal kemudian mencuci dengan aquades dan alcohol,mencatat hasilnya

yang dinyatakan dalam persen

b.Pembuatan Cis Kalium dioksalatodiakuo kromat (III)

1. Membuat campuran serbuk halus 4 gram kalum dikromat dan 12 gram oksalat

dihidrat dalam cawan penguap

2. Meneteskan setetes aquades dalam campuran dan menutup cawan dengan gelas

arloji

3. Menmbahkan 20 mletanol dalam campuran dan mengaduk sampai mengendap

4. Melakukan dekantir kemudian menambahkan lagi etanol yang baru hingga diperoleh

Kristal

5. Menyaring dan mengeringkan dengan pompa vakum

Page 5: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

c.Uji Kemurnian Isomer

Menempatkan sedikit Kristal kompleks pada kertas sarimg dan menambahkan

sedikit larutan ammonia encer,isomer Cis akan membentuk larutan berwarna hijau

tua dan menyebar pada kertas saring,isomer trans akan membentuk padatn

berwarna coklat muda yang tetap tidak terlarut.

VI.HASIL PENGAMATAN

1.Pembuatan Trans

•12 gram H2C2O4.2H2O + H2O(l) dilarutkan Larutan warna putih(1)

• 4 gram K2CrO7 + H2O(l) dilarutkan larutan warna jingga(2)

Larutan 1 + larutan 2 larutan warna hitam 1/2VO pada

Tkamar

1/3 V0 + Larutan hitam disaring padatan hitam(4,8 gram)

ait + etanol

2.Pembuatan Cis

•12 gram H2C2O4.2H2O + 4 gram K2CrO7 campuran padatan +

1 tetes H2O larutan hitam + etanol didekantir padatan hitam

(1,4 gram)

3.Pengujian kemurnian Isomer

Padatan hitam + NH4OH encer coklat dan ≠ menyebar [ + trans]

Page 6: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

Padatan hitam + NH4OH encer hijau,menyebar [+ cis]

VII.ANALISIS DATA

Dik: massa H2C2O4.2H2O=12 gram, Mm=126 g/mol

Massa K2Cr2O7=4 gram,Mm=294 g/mol

Mm 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2=303 g/mol

Dit:rendemen =…?

Peny:

Pers.reaksinya:

7H2C2O4.2H2O + K2Cr2O7 → 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2 + 6CO2 + 7H2O

12gram

n. H2C2O4.2H2O= = 0,0952 mol

126 gram/mol

4 gram

n. K2Cr2O7 = = 0.0136 mol

294 gram/mol

Karena mol K2Cr2O7 yang paling rendah ,maka digujnakan sebagai pereaksi

pembatasdan digunakan sebagai mol sisa pada K[Cr(C2O4)2(H2O)2

1 mol K2Cr2O7 = 2 mol K[Cr(C2O4)2(H2O)2

Sehingga , mol K[Cr(C2O4)2(H2O)2 = 2 x 0,0136 mol

= 0.0272 mol

Page 7: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

Maka:

Berat praktek

Rendemen Kristal Trans = x 100 %

Berat teori

4,800 gram

= =58,24 %

8,2416 gram

1,400 gram

Rendemen Kristal Cis = x 100 %

8,2146 gram

= 16 98 %

VIII.PEMBAHASAN

a.Pembuatan Tranns Kalium dioksalato diakuo kromat (III)

Dalam prcobaan ini,ditambahkan beberapa tetes air dan kalium

kromat.Penambahan air dilakukan sebelum kedua zan ini dicampurkan, trans lebih

stabil dibandingkan Cis, sehingga ikatan pada Trans lebih kuat sehingga sukar untuk

lepas atau bereaksi dengan yang lain .Sehingga untuk mengantisipasi hal ini maka

sebelum pencampuran kedua zat ini perlu ditambahkan dengan air dengan tujuan

untuk membantu zat ini bereaksi dengan capat. Setelah kedua zat ini dicampurkan

dalam gelas kimia kemudian ditutup dengan gelas arloji.Tujuannya adalah untuk

menghindari letupan-letupan yang menyertai reksi ini.Didalam bekergelas terjjai

reaksi pelepasan CO2 dan H2O, dibiarkan beberapa menit sampai kedua duanya

benar benar beraksi sempurna dan penutupnya kemudian dibuka.reaksi sempurna

di tandai dengan jika tidaklagi dihasilkan air dan CO2.Campuran yang terbentuk

Page 8: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

berwarna hitam ,campurn ini kemudian diuapkan lagi hingga ½ volumenya semula

untuk mengurangi volume air yang terikat. Kemudian pada suhu kamar dibiarkan

mengap hingga sepertiga volumenya semula,tujuan diuapkan adalah untuk

membantu pembentukan Kristal,setelah didiamkan beberapa sat campuran ini

membentuk padatan yang kering .padatan kemudian dicuci dengan air dingin

tujuannya agar kristalini tidak lengket pada gelas kimia ,selain itu air berfungsi

mencuci zat zat pengotor yang terdapat dalam Kristal ini ,agar Kristal yang diperoleh

benar-benar bersih maka dicuci lagi dengan alcohol dan Kristal ini dicuci setelah

disaring. Krfistal yang diperoleh ditimbang yang beratnya 4,8 gram dan rendemen

sebesar 58.24 %.adapun reaksinya:

7H2C2O4.2H2O + K2Cr2O4 → 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2 + 6CO2 + 7H2O

b.Pembuatan Cis Klium dioksalato diakuo kromat (III)

Teknik dalam pembuatan isomer Cis adalah kedua zat yang akan direaksikan

dicampur terlebih dahulu dalam cawan penguapan kemudian diaduk rata lalu

ditambahkan dengan satu tetes aquades.kontak dengan air menyebabkan campuran

dari kedua senyawa ini bereaksi yang di sertai pelepasan CO2 dan H2O.setelah

itu,didekantir dengan etanol ,kemudian Kristal yang terbentuk disaring dan

dikeringkan sehingga hasil yang diperoleh sebanyak 1,4 gram dengan rendemen

=16,98% yang reaksinya

7H2C2O4.2H2O + K2Cr2O4 → 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2 + 6CO2 + 7H2O

c.Uji Kemurnian

Ini bertujuan untuk membuktikan apakah hasil yang diperoleh benar-benar Cis dan

Trans dan setelah diuji, sesuai dengan teori dimana pada saat penambahan

ammonia, pengujian positif untuk Trans yang ditandai dengan kertas saring yang

berwarna coklat dan tidak menyebar serta Cis yang berwarna hijau dan menyebar

pada kertas saring.

IX.PENUTUP

A.Kesimpulan

Page 9: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

1. Sifat-sifat yang membedakan isomer Cis dan Trans adalah sifat dari kelarutannya

dimana Cis Kelarutannya tinggi sedangkan Trans rendah

2. Massa Kristal Trans adalah 4,8 gram dengan rendemen 58,24% dan massa Kristal

Cis adalah 1,4 gram dengan rendemen 16 98%

B.Saran

Diharapkan kepada praktikan lebih memahami prosedur kerja dengan baik,agar

hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang diinginkan

X. DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2010.Isoomer.http://Annisanfushie.wordpress.com.Pembuatan Cis dan

Trans kalium dioksalatodiakuo kromat (III)

Adkins.2000.Kimia Analitik.Jakarta:PT Gramedia pustaka

Day,RA,1986.Analisis Kimia Kuantitatif.Jakarta:Erlangga

Harjadi,1990.Ilmu Kimia Analitik Dasar.Jakarta:Erlangga

Tim Dosen.2010.Penuntun Praktikum Kimia Anorganik .FMIPA UNM,Makassar

Stereokimia adalah studi mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga dimensi, yakni bagaimana atom-atom dalam sebuah molekul ditata dalam ruangan satu relatif terhadap yang lain. Isomer geometri ialah bagaimana ketegaran (rigidity) dalam molekul dapat mengakibatkan isomeri. Dua gugus yang terletak pada satu sisi ikatan pi disebut cis (latin, “pada sisi yang sama”). Gugus-gugus yang terletak pada sisi-sisi yang berlawanan disebut trans (latin, “berseberangan”) [1].

Asam lemak tidak jenuh (memiliki ikatan rangkap) yang terdapat di dalam minyak dapat berada dalam dua bentuk yakni isomer cis dan trans. Asam lemak tak jenuh alami biasanya berada sebagai asam lemak cis, hanya sedikit bentuk trans. Jumlah asam lemak trans (trans fatty acids = TFA) dapat meningkat di dalam makanan berlemak terutama margarin akibat dari proses pengolahan yang diterapkan seperti hidrogenasi, pemanasan pada suhu tinggi [2].

Isomer adalah molekul atau ion yang mempunyai susunan kimia sama, tetapi struktur berbeda. Perbedaan struktur biasanya tetap ada di dalam larutan, isomer dalam senyawa

Page 10: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

kompleks yang penting ialah isomer geometri dan isomer optis. Kompleks yang hanya mempunyai isomeri hanya kompleks-kompleks yang bereaksi sangat lambat atau kompleks yang inert. Ini disebabkan karena kompleks-kompleks yang bereaksi cepat atau kompleks-kompleks yang labil, sering bereaksi lebih lanjut membentuk isomer yang stabil [3].

Isomeri geometri adalah isomeri yang disebabkan oleh perbedaan letak atom atau gugus di dalam ruang. Isomeri geometri sering disebut juga dengan isomeri cis–trans. Isomeri ini tidak terdapat pada kompleks dengan struktur linier, trigonal planar, atau tetrahedral, tetapi umum terdapat pada kompleks planar segiempat dan oktahedral [3].

Kromium adalah logam kristalin yang putih, tak begitu liat dan tak dapat ditempa dengan berat. Ia melebur pada 1765ºC. Logam ini larut dalam asam klorida encer atau pekat. Jika tak terkena udara, akan membentuk ion-ion kromium(II):

Cr + H+ → Cr2+ + H2 ↑

Cr + HCl → Cr2+ + 2Cl- + H2 ↑

Dengan adanya oksigen dari atmosfer, kromium sebagian atau seluruhnya menjadi teroksidasi ke keadaan tervalen:

4Cr2+ + O2 + 4H+ → 4Cr3+ + 2H2O

[4].

Untuk kompleks planar segiempat, isomer cis–trans terjadi pada kompleks platina (II) dengan rumus Pt (NH3)2Cl2. Untuk rumus jenis MX2Y2, bahwa jika bentuknya bujur sangkar bidang, dua susunan isomer adalah mungkin. Dalam Pt(NH3)Cl2 kedua ligan klorida (dan kedua ligan amonia) dapat disusun sehingga berada pada kedudukan yang saling berdampingan, yang dinamai cis (latin, pada sisi ini) atau pada kedudukan yang berseberangan yang dinamai trans (latin, di seberang). Gambar isomer cis dan trans, yaitu:

Cl NH3 H3N Cl

Pt Pt

Cl NH3 H3N Cl

(Cis) (Trans)

[5].

Untuk bangun tetrahedral, hanya satu susunan yang mungkin. Membuat model-model molekul akan membantu menunjukkan mengapa pendapat ini berlaku. Isomeri bujur sangkar-bidang dapat dibedakan satu dengan lainnya, karena etilenadiamina akan bereaksi dengan isomer cis untuk menggantikan kedua klorida itu, tetapi tak akan bereaksi dengan isomer trans. Rupanya molekul H2NCH2CH2NH2 dapat membentuk dua ikatan dengan sudut 90º tetapi tak dapat mengitari Pt untuk membentuk ikatan dengan sudut 180º [6].

Page 11: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

Urutan kira-kira dari pengaruh trans yang makin naik adalah: H2O, OH-, NH3 < Cl-, Br- < SCN-, I-, NO2

-, C6H5- < SC(NH2)2, CH3

- < H-, PR3,< C2H4, CN-, CO. Ditekankan di sini bahwa efek trans hanyalah fenomena belaka. Ini merupakan efek gugus terkoordinasi terhadap laju subtitusi dalam posisi trans terhadapnya dalam kompleks segiempat atau oktahedral. Deret efek trans terbukti sangat berguna untuk menerangkan prosedur sintetik yang telah dikenal, dan mencari prosedur sintetik yang berguna. Sebagai contoh ditinjau sintesis isomer cis dan trans dari [Pt(NH3)2Cl2] sintesis isomer cis dicapai dengan mereaksikan ion [PtCl4]2- dengan amonia. Karena Cl- mempunyai pengaruh mengarahkan trans lebih besar daripada NH3, subtitusi NH3 ke dalam [Pt(NH3)Cl3]- kurang layak terjadi pada posisi trans terhadap NH3

yang sudah ada, sehingga isomer cis lebih disukai [5].

METODE PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah beker gelas, gelas arloji, cawan penguapan, gelas ukur 25 ml, pipet tetes, kertas saring, pengaduk, pompa vakum, dan botol semprot.

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah asam oksalat, kalium dikromat, etanol, ammonia, dan akuades.

B. Cara Kerja

1. Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat

Dilarutkan 3 gram asam oksalat dihidrat dengan sedikit akuades dalam gelas beker 50 ml. Ditambahkan sedikit demi sedikit larutan 1 gram kalium dikromat dengan sesedikit mungkin akuades panas. Ditutup beker dengan gelas arloji sementara reaksi berlangsung. Diuapkan larutan hingga separuh volumenya dan kemudian dibiarkan menguap dengan sendirinya pada temperatur kamar sampai tinggal sepertiganya. Disaring kristal yang dihasilkan, kemudian dicuci dengan akuades dingin dan setelah itu dengan alkohol. Dicatat hasilnya dan dinyatakan dalam persen yang didasarkan pada jumlah mol krom. Hasil yang tertinggi tidak dapat diharapkan karena hanya sebagian hasil saja yang dapat dipisahkan.

2. Pembuatan isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat

Dibuat campuran serbuk halus dari 1 gram kalium dikromat dan 3 gram asam oksalat dihidrat dalam cawan penguapan. Ditambahkan setetes akuades dalam campuran dan menutup cawan dengan gelas arloji. Setelah terjadi kontak maka reaksi akan berlangsung dengan disertai pelepasan uap air dan karbondioksida. Dijaga agar campuran tidak menjadi larutan sehingga ada kesetimbangan campuran antara isomer cis dan trans. Ditambahkan 5 ml etanol ke dalam campuran dan diaduk lagi sampai dihasilkan endapan. Dilakukan dekantir, kemudian ditambahkan lagi etanol yang baru sehingga diperoleh seluruhnya kristal. Disaring dan dikeringkan dengan pompa vakum, lalu dicatat hasilnya.

3. Uji kemurnian isomer

Page 12: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

Ditempatkan sedikit kristal kompleks pada kertas saring, ditambahkan amonia encer. Isomer cis akan membentuk larutan berwarna hijau tua secara cepat menyebar pada kertas saring, isomer trans membentuk padatan berwarna coklat muda yang tetap tidak larut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat

Langkah Percobaan

Hasil

Pengamatandilarutkan 3 gr H2C2O4.2H2O + akuades

ditambahkan 1 gram K2Cr2O7 + sedikit akuades panas

diuapkan hingga ½ volume awal dan dibiarkan menguap pada suhu kamar hingga ⅓ nya

didiamkan dan disaring kristal yang dihasilkan dicuci dengan akuades dingin

dicuci dengan alkohol

Larutan bening

Larutan ungu kehitaman, dan terbentuk gas

Larutan ungu kehitaman, mengental

terbentuk kristal

Massa = 2,289 gram

2. Pembuatan isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat

Langkah Percobaan

Hasil

Pengamatan1 gr K2Cr2O7 + 3 gr H2C2O4.2H2O dicampurkan sampai

K2Cr2O7serbuk putih

H2C2O4.2H2O

Page 13: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

berbentuk serbuk

1 tetes akuades ditutup cawan dengan gelas arloji

ditambah 5 ml etanol dan diaduk hingga terbentuk endapan

dilakukan dekantir

ditambah etanol yang baru

disaring dan dikeringkan endapan dengan pompa vakum

serbuk orange

Terbentuk gas dan uap serbuk menjadi kehitaman

Menggumpal dan terbentuk endapan hitam

Gumpalan/endapan berwarna hitam

Terbentuk kristal

Massa kristal = 2,55 gram

3. Uji kemurnian isomer

Langkah Percobaan

Hasil

PengamatanSedikit kristal kompleks trans diletakkan dalam kertas saring + NH3 encer

Sedikit kristal kompleks cis diletakkan dalam kertas saring + NH3 encer

Dihasilkan endapan dengan warna coklat muda yang tetap tidak larut

Dihasilkan endapan dengan warna hijau tua yang dengan cepat menyebar merata

B. Perhitungan

1. Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat

Diketahui : m asam oksalat dihidrat

Page 14: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

= 3 gr

m kalium kromat = 1 gram

BM asam oksalat dihidrat

= 126 g/mol

M kristal cis = 2,289 gram

Ditanya : % cis = …..

Jawab :

Mol H2C2O4.2H2O =

=

= 0,0238 mol

mol K2Cr2O7 =

=

= 0,0034 mol

Reaksi

4H2C2O4.2H2O + K2Cr2O7 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2]

Mula-mula 0,0952 mol 0,0034 mol -

Bereaksi 0,0136 mol 0,0034 mol 0,0034 mol

Setimbang 0,0816mol 0,0068 mol

Massa 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2 = (mol x BM) 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2]

= 0,0068 mol x 303g/mol

Page 15: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

= 2,0604 gram

% isomer trans K[Cr(C2O4)2(H2O)2]

=

=

= 111,09% = 105,19 %

2. Pembuatan isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat

Diketahui : m asam oksalat dihidrat

= 3 gr

m kalium kromat = 1 gram

BM asam oksalat dihidrat

= 126 g/mol

M kristal cis = 2,55 gram

Ditanya : % cis = …..

Jawab :

Mol H2C2O4.2H2O =

=

= 0,0238 mol

mol K2Cr2O7 =

Page 16: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

=

= 0,0034 mol

Reaksi

4H2C2O4.2H2O + K2Cr2O7 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2]

Mula-mula 0,0952 mol 0,0034 mol -

Bereaksi 0,0136 mol 0,0034 mol 0,0034 mol

Setimbang 0,0816 mol 0,0068 mol

Massa 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2 = (mol x BM) 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2]

= 0,0068 mol x 303g/mol

= 2,0604 gram

% isomer cis K[Cr(C2O4)2(H2O)2]

=

=

= 123,76%

C. Pembahasan

1. Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat

Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat dapat dilakukan dengan dilarutkan 3 gram asam oksalat dihidrat, asam oksalat dihidrat adalah asam oksalat yang mempunyai dua buah molekul air dan mempunyai rumus molekul H2C2O4.2H2O dan asam oksalat dihidrat yang dilarutkan memberikan larutan yang berwarna putih, di sisi lain kita juga membuat larutan kalium dikromat dengan cara melarutkan 1 gram kalium dikromat dengan sesedikit mungkin akuades panas. Penambahan akuades ini bertujuan untuk mempercepat terjadinya reaksi antara reaktan. Selain itu, beker gelas yang digunakan untuk mereaksikan juga ditutup dengan gelas arloji, gunanya untuk mencegah keluarnya kalor yang berasal dari akuades panas. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

Page 17: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

4H2C2O4.2H2O + K2Cr2O7 → 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2]

Larutan menjadi berwarna orange, ini disebabkan karena adanya logam transisi yang dapat menimbulkan warna yaitu logam krom. Lalu kedua larutan tersebut dicampurkan sehingga warna larutan menjadi coklat dan larutan mendidih, proses terjadinya perubahan warna dari orange dan putih menjadi coklat ini karena terbentuknya senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat, dimana dalam senyawa kompleks tersebut dua macam ligan dan satu atom pusat dari logam transisi.

Larutan yang telah dicampur tadi lalu diuapkan dengan menggunakan hot plate hingga larutan tinggal setengahnya dan melanjutkan penguapan pada suhu kamar. Tujuannya adalah agar H2O atau air yang tidak diperlukan atau tidak diinginkan bisa habis dan tidak mempengaruhi pembentukan senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat, karena senyawa kompleks tersebut hanya mengandung 2 molekul H2O dan 2 molekul C2O4

2- sebagai ligan dan kalau dalam larutan tersebut masih banyak mengandung H2O atau air kemungkinan ligan H2O bertambah jumlahnya yaitu lebih dari yang dinginkan sehingga untuk menghindari itu diperlukan penguapan. Setelah volumenya sepertiga saja maka saringlah kristal kemudian cuci dengan akuades dingin dan setelah itu dengan alkohol, terbentuk endapan yang berwarna hitam yang merupakan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat (III). Endapan yang dihasilkan ditimbang dan didapatkan berat endapan tersebut seberat 2,289 gram. Sehingga pada hasil perhitungan kadar isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat (III) sebesar 111,09%.

2. Pembuatan isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat

Pembuatan cis kalium dioksalatodiakuokromat (III) dilakukan dengan mereaksikan 3 gram kristal asam oksalat dihidrat dengan 1 gram kristal kalium dikromat dalam cawan pemanasan yang selanjutnya ditetesi dengan 1 tetes akuades dan ditutup cawan tersebut dengan gelas arloji selama reaksi berlangsung.

Kedua jenis kristal higroskopis yang diberi setetes akuades tersebut meleleh dan berubah menjadi larutan yang berwarna hitam secara perlahan-lahan. Setelah semua kristal habis bereaksi dengan akuades kemudian ditambahkan 5 ml larutan etanol. Penambahan etanol ini bertujuan untuk memadatkan seluruh endapan yang terbentuk hingga terbentuk endapan yang berwarna hitam yang lebih padat. Proses penyerapan air dilakukan dengan menggunakan pompa vakum. Endapan yang dihasilkan ditimbang dan didapatkan berat endapan tersebut seberat 2,55 gram.

Dari hasil perhitungan didapatkan kadar isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat dalam endapan yang terbentuk sebesar 123,76% Besarnya kadar isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat dalam endapan ini dikarenakan endapan yang terbentuk masih mengandung air walaupun telah dilakukan penguapan menggunakan pompa vakum. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat sebaiknya dilakukan penguapan dengan menggunakan oven.

3. Uji kemurnian isomer

Uji ini bertujuan untuk membedakan yang mana isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat dan isomer transnya. Kristal kompleks yang diperoleh dari percobaan, diletakkan pada kertas saring. Lalu dilakukan penetesan ammonia encer. Ammonia (NH3), seperti halnya oksalat

Page 18: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

ataupun air yang mengikat krom, adalah juga merupakan suatu ligan. Penambahannya dapat mensubstitusi ligan oksalat atau air. Akibatnya, dalam percobaan pada kristal kompleks, terdapat suatu bagian berupa larutan berwarna hijau tua yang dengan cepat menyebar merata. Bagian ini yang disebut sebagai cis kalium dioksalatodiakuokromat. Sedangkan untuk trans kalium dioksalatodiakuokromat, kristal yang ditetesi ammonia akan membentuk padatan berwarna coklat muda yang tidak larut. Terlihat jelas pada kertas saring berisi kristal kompleks.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari percobaan yang dilakukan. Dari percobaan, isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat terbentuk kristal 2,289 gram sedangkan isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat terbentuk kristal sebesar 2,55 gram. Persentase trans kalium dioksalatodiakuokromat dalam campuran sebesar 111,09% dan persentase cis kalium dioksalatodiakuokromat dalam campuran sebesar 123,76%. Penambahan ammonia pada kristal digunakan untuk membedakan jenis isomer dimana untuk trans kalium dioksalatodiakuokromat terbentuk larutan berwarna coklat muda yang tidak larut dan cis kalium dioksalatodiakuokromat berupa padatan berwarna hijau tua yang dengan cepat menyebar merata.

REFERENSI

1. Fessenden & Fessenden. 1997. Kimia Organik Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

2. Silalahi, Jansen. 2002. Asam Lemak Trans dalam Makanan dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan.

Diakses, 19 Maret 2009.

3. Shevla, G. 1990. Analisis Organik Kualitatif Makro Dan Semimakro. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta.

4. Cotton and Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. UI Press : Jakarta.

5. Keenan, Kleinfelter,Wood. 1992. Kimia Untuk Universitas. Jilid 2. Edisi Keenam. Erlangga. Jakarta.

E.     HASIL PENGAMATAN

a.      Pembuatan isomer trans – dioksaltodiakuokromat ( III )

Perlakuan Hasil

12 g kristal asam oksalat dihidrat

( berwarna putih ) + sedikt

-

Page 19: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

aquades

4 g kalium dikromat ( berwarna

orange ) + sedikit aquades panas.

Dicampurkan dengan asam

oksalat dihirat + air tadi.

-

Setelah beberapa detik terjadi

reaksi , campuran tadi sedikit

demi sedikit saling melelehkan

dan warnanya berubah menjadi

ungu kehitaman yang mengental

seperti jeli. Disamping terjadi

perubahan warna ada uap air dan

gas yang keluar.

Menguapkan larutan hingga

tinggal separuhnya.

Menguapkan larutan dengan suhu

kamar hingga sepertiganya.

Menjadi mengental.

Lebih mengental lagi.

Dtambahkan dengan alkohol. Tambah mengental

b.      Pembuatan isomer cis – dioksalatodiakuokromat ( III )

Perlakuan Hasil

4 g kalium dikromat + 12 g asam

oksalat dihirat dalam gelas 200 mL.

-           

kemudian di tetes setetes akuades dan

di tutup memakai kaca arloji.

setelah beberapa detik, terjasi reaksi.

Ada mengeluarkan gas dan uap air.

Menambah etanol Mengendap

Page 20: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

Diambah etanol lagi Membentuk kristal seluruhnya

Menyaring dan menimbang Ada massa

c.       Uji kemurnian somer

Perlakuan Hasil

Sedikit kristal trans di atas kertas saring

+ larutan amoniak encer

Padatan berwarna coklat muda yang

tetap tidak terlarut.

Sedikit kristal cis diatas kertas saring +

larutan amoniak encer

Larutam berwarna hijau tua yang

dengan cepat menyebar pada kertas

saring.

    PEMBAHASAN

Isomer geometri mempunyai dua bentuk isomer yaitu isomer cis- dan isomer

trans-. Dimana isomer cis- dan trans mempunyai sifat dan kelarutan yang berbeda serta warna

kristal yang berbeda. Hal ini disebabkan kedudukan molekul-molekul dalam struktur

gemetrinya berbeda. Isomer cis terletak berdampingan dengan sedangkan isomer trans

terletak berseberangan dengan molekul-molekulnya.

    Isomer senyawa cis mempunyai warna yang berbeda dengan isomer pada

senyawa trans, senyawa cis mempunyai kristal hijau tua sedangkan pada senyawa trans

kristal yang terbentuk  akan bewarna ungu kehitaman . Untuk memurnikannya kita

menambahkan NH4OH.

H.    KESIMPULAN DAN SARAN

Page 21: Cis Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat

 Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah:

1.       Senyawa koordinasi K[Cr(C2O4)2(H2¬O)].H2O mempunyai dua bentuk isomer geometri

yaitu cis dan trans

2.       Isomer cis dan trans mempunyai sifat fisik, kelarutan dan warna yang berbeda.

3.       Isomer dari senyawa cis memiliki kristal yang bewarna hijau tua, sedangkan isomer trans

memilki kristal yang bewarna ungu kehitaman.