artikel benthos

13
POLA PENYEBARAN FAUNA PASANG SURUT DI PERAIRAN PANTAI BAMA, TAMAN NASIONAL BALURAN, SITUBONDO Pendidikan Biologi Unggulan 2013 Jurusan Biologi – FMIPA Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penyebaran fauna pasang surut di Perairan Pantai Bama, Taman Nasional Baluran, Situbondo. Jenis penelitian yang dilakukan bersifat kegiatan observasional dengan menggunakan metode plot yang disebar di Pantai Bama, Taman Nasional Baluran, Situbondo. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat 60 genus fauna pasang surut yang ditemukan di zona pasang surut Pantai Bama, Taman Nasional Baluran, Situbondo yang didominasi oleh Gastropoda. Cymbiola merupakan genus yang paling banyak ditemukan dengan total indeks dominansi (Id) sebesar 1.04. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data tersebut maka diketahui pola penyebaran populasi fauna pasang surut di Pantai Bama adalah seragam. Kata kunci: pola penyebaran, fauna pasang surut, Pantai Bama PENDAHULUAN Pantai Bama terletak di Taman Nasional Baluran, Situbondo. Pemanfaatan sumberdaya yang optimal dari perairan ini sangat membutuhkan pengelolaan lingkungan perairan yang baik, diantaranya mengenai fungsi ekosistem di perairan tersebut. Perairan laut pada dasarnya terbagi menjadi dua bagian yaitu perairan dalam dan perairan lepas pantai (perairan laut). Perairan dalam umumnya bersifat tawar dan sebagian bersifat payau dengan sifatnya mengalir atau menggenang. Bagian dasar perairan dihuni oleh beberapa jenis

Upload: indrie-dwiraanda

Post on 13-Apr-2016

45 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tentang benthos

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Benthos

POLA PENYEBARAN FAUNA PASANG SURUT DI PERAIRAN PANTAI BAMA,

TAMAN NASIONAL BALURAN, SITUBONDO

Pendidikan Biologi Unggulan 2013

Jurusan Biologi – FMIPA Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penyebaran fauna pasang surut di Perairan

Pantai Bama, Taman Nasional Baluran, Situbondo. Jenis penelitian yang dilakukan bersifat kegiatan

observasional dengan menggunakan metode plot yang disebar di Pantai Bama, Taman Nasional

Baluran, Situbondo. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat 60 genus fauna pasang surut

yang ditemukan di zona pasang surut Pantai Bama, Taman Nasional Baluran, Situbondo yang

didominasi oleh Gastropoda. Cymbiola merupakan genus yang paling banyak ditemukan dengan total

indeks dominansi (Id) sebesar 1.04. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data tersebut maka

diketahui pola penyebaran populasi fauna pasang surut di Pantai Bama adalah seragam.

Kata kunci: pola penyebaran, fauna pasang surut, Pantai Bama

PENDAHULUAN

Pantai Bama terletak di Taman Nasional Baluran, Situbondo. Pemanfaatan

sumberdaya yang optimal dari perairan ini sangat membutuhkan pengelolaan lingkungan

perairan yang baik, diantaranya mengenai fungsi ekosistem di perairan tersebut. Perairan laut

pada dasarnya terbagi menjadi dua bagian yaitu perairan dalam dan perairan lepas pantai

(perairan laut). Perairan dalam umumnya bersifat tawar dan sebagian bersifat payau dengan

sifatnya mengalir atau menggenang. Bagian dasar perairan dihuni oleh beberapa jenis hewan

invertebrata yang dikenal dengan sebutan benthos (Ubaidillah, 2003).

Fauna pasang surut air (Benthos) merupakan organisme yang melekat atau beristirahat

pada dasar perairan (Odum, 1993). Berdasarkan kebiasaan hidupnya, Benthos dapat dibagi

menjadi dua yaitu epifauna dan infauna (Meadows and Champbell, 1998). Keberadaan

hewan akuatik seperti benthos dapat digunakan sebagai parameter biologis alam pemantauan

kualitas perairan secara kontinyu, karena hewan ini menghabiskan seluruh hidupnya di

lingkungan tersebut sedangkan penggunaan parameter fisika dan kimia hanya akan

memberikan gambaran kualitas lingkungan sesaat dan cenderung memberikan interpretasi

dan kisaran yang lebar (Sastrawijaya, 2000).

Page 2: Artikel Benthos

Struktur suatu komunitas alamiah bergantung pada cara dimana tumbuhan dan hewan

tersebar atau terpencar didalamnya. Pola penyebaran bergantung pada sifat fisika-kimia

lingkungan maupun keistimewaan biologis organisme itu sendiri. Keragaman tak terbatas

dari pola penyebaran demikian yang terjadi dalam alam secara kasar dapat dibedakan menjadi

tiga kategori yaitu penyebaran teratur atau seragam dimana individu-individu terdapat pada

tempat tertentu dalam komunitas, penyebaran secara acak (random) dimana individu-individu

menyebar dalam beberapa tempat dan mengelompok dalam tempat lainnya, dan penyebaran

berkelompok/berumpun (clumped) dimana individu-individu selalu ada dalam kelompok-

kelompok dan sangat jarang terlihat sendiri secara terpisah (Michael, 1994).

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui pola penyebaran fauna pasang surut di Perairan Pantai Bama, Taman Nasional

Baluran, Situbondo. Manfaat dari penelitian ini, dapat mengetahui dan mendeskripsikan pola

penyebaran fauna pasang surut di Perairan Pantai Bama, Taman Nasional Baluran,

Situbondo.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi di Pantai Bama Baluran, Jawa

Timur. Penelitian ini dilakukan pada 12 Desember 2015 dari pukul 06.00 WIB – selesai

dengan menggunakan metode plot yang disebar di Pantai Bama Baluran, Jawa Timur yang

berukuran 1 m x 1 m lalu dianalisis dan dibahas dengan literatur. Sampel yang diamati yaitu

benthos. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap penelitian, dan

tahap penyusunan laporan. Tahap persiapan berupa persiapan alat dan bahan yang diperlukan

selama melakukan observasi Pantai Bama Baluran, Jawa Timur. Tahap kedua yang dilakukan

yaitu tahap penelitian. Menentukan lokasi dan area cuplikan yang akan diteliti. Memasang

plot kuadrat dengan ukuran (1x1) m2. Menghitung jumlah populasi benthos yang berada di

tiap plot. Menghitung jumlah jenis spesies yang ada pada tiap plot. Mengidentifikasi spesies

hewan benthos yang berada di plot tersebut. Mengukur pH serta suhu di plot tersebut.

Mencatat hasil pengamatan di buku catatan. Tahap ketiga yaitu penyusunan laporan dan

artikel.

Penelitian ini menggunakan tali rafia dan pasak untuk membuat plot berukuran (1x1)

m2, termometer digunakan untuk mengukur suhu di setiap plot yang disebar, soil tester yang

digunakan untuk mengukur pH di setiap plot yang disebar, buku catatan yang digunakan

untuk spesies yang ditemukan disetiap plot yang disebar serta kamera yang digunakan untuk

Page 3: Artikel Benthos

melakukan dokumentasi penelitian. Sasaran penelitian ini adalah semua benthos yang

ditemukan di plot yang disebar di Pantai Bama Baluran, Jawa Timur.

Peta daerah observasi di Pantai Bama Baluran, Jawa Timur, sebagai berikutSTASIUN

1STASIUN

2STASIUN

3STASIUN

4STASIUN

5STASIUN

6STASIUN

7STASIUN

8STASIUN

9STASIUN

10

DALA

MTE

NGA

HTE

PI

Gambar 1. Pantai Bama Baluran, Jawa Timur

HASIL

Berdasarkan pengamatan benthos yang dilakukan di Pantai Bama, Taman Nasional

Baluran, Situbondo ditemukan 60 genus fauna pasang surut.

Tabel 1. Indeks dominansi dan indeks nilai penting fauna pasang surut di Pantai Bama

Nama Benthos

Jumlah

Jumlah Plot

ditemukan spesies

A

Densitas Relatif

(%)

Frekuensi Relatif

(%)

Dominansi Relatif

(%)

Indeks Dominans

i (ID) INPAnadara 1 1 0,04 0,30 2,77 -0,0004 3,11

Aplocheilus 2 1 0,08 0,30 1,38 -0,0004 1,76Archotheres 85 9 3,30 2,71 0,29 0,0063 6,30Assinenea 18 4 0,70 1,20 0,61 -0,0014 2,52Atherina 3 1 0,12 0,30 0,92 -0,0004 1,34

Brachidania 13 3 0,50 0,90 0,64 -0,0011 2,05Bucciananopsis 14 8 0,54 2,41 1,58 -0,0029 4,53

Bullia 5 2 0,19 0,60 1,11 -0,0008 1,90Canarium 6 3 0,23 0,90 1,38 -0,0011 2,52

Cerastoderma 9 4 0,35 1,20 1,23 -0,0015 2,78Conus 2 2 0,08 0,60 2,77 -0,0008 3,45

Corophium 24 6 0,93 1,81 0,69 -0,0018 3,43

Page 4: Artikel Benthos

Cymbiola 552 10 21,42 3,01 0,05 0,4551 24,48Danio 3 2 0,12 0,60 1,84 -0,0008 2,56Elgsia 250 12 9,70 3,61 0,13 0,1083 13,45

Eucelus 10 3 0,39 0,90 0,83 -0,0011 2,12Haliclona 55 9 2,13 2,71 0,45 0,0006 5,30Hemifusus 3 9 0,12 2,71 8,30 -0,0035 11,13Holothuria 88 37 3,41 11,14 1,16 0,0288 15,72Kepiting 21 9 0,81 2,71 1,19 -0,0029 4,71

Kerang putih 4 2 0,16 0,60 1,38 -0,0008 2,14Lepidopa 3 2 0,12 0,60 1,84 -0,0008 2,56

Liocarmicus 5 2 0,19 0,60 1,11 -0,0008 1,90Lismata 6 3 0,23 0,90 1,38 -0,0011 2,52

Litopenaeus 3 2 0,12 0,60 1,84 -0,0008 2,56Littorina 9 5 0,35 1,51 1,54 -0,0019 3,39Luidia 5 4 0,19 1,20 2,21 -0,0015 3,61

Lyreidus 2 2 0,08 0,60 2,77 -0,0008 3,45Lysidice 1 1 0,04 0,30 2,77 -0,0004 3,11

Misgurnus 1 1 0,04 0,30 2,77 -0,0004 3,11Mitra 4 2 0,16 0,60 1,38 -0,0008 2,14

Monopterus 1 1 0,04 0,30 2,77 -0,0004 3,11Mytilus 14 3 0,54 0,90 0,59 -0,0011 2,04

Nassarius 18 16 0,70 4,82 2,46 -0,0054 7,98Natica 22 3 0,85 0,90 0,38 -0,0009 2,13

Ophiothrix 1 1 0,04 0,30 2,77 -0,0004 3,11Pagurus 3 2 0,12 0,60 1,84 -0,0008 2,56

Palaemon 6 3 0,23 0,90 1,38 -0,0011 2,52Parathelphusa 53 9 2,06 2,71 0,47 0,0003 5,24

Penaeus 1 3 0,04 0,90 8,30 -0,0012 9,24Perna 47 11 1,82 3,31 0,65 -0,0006 5,78

Pinctada 1 1 0,04 0,30 2,77 -0,0004 3,11Pito 3 2 0,12 0,60 1,84 -0,0008 2,56

Polinesoda 1 1 0,04 0,30 2,77 -0,0004 3,11Polinices 17 7 0,66 2,11 1,14 -0,0024 3,91Porcellio 2 1 0,08 0,30 1,38 -0,0004 1,76Porifera 23 9 0,89 2,71 1,08 -0,0028 4,69Portunus 1 1 0,04 0,30 2,77 -0,0004 3,11

Protothaca 3 1 0,12 0,30 0,92 -0,0004 1,34Pynia 4 2 0,16 0,60 1,38 -0,0008 2,14

Rhinoclavis 87 9 3,38 2,71 0,29 0,0068 6,37Spongia 83 14 3,22 4,22 0,47 0,0091 7,90

Sticodactyla 1 2 0,04 0,60 5,53 -0,0008 6,17Stolephorus 4 6 0,16 1,81 4,15 -0,0023 6,11Strombus 248 33 9,62 9,94 0,37 0,2929 19,93

Trikentrion 23 3 0,89 0,90 0,36 -0,0009 2,16

Page 5: Artikel Benthos

Turbo 86 5 3,34 1,51 0,16 0,0036 5,00Turicula 220 5 8,54 1,51 0,06 0,0345 10,11Turritella 353 8 13,70 2,41 0,06 0,1471 16,17

Uca 44 9 1,71 2,71 0,57 -0,0009 4,98Jumlah 2577 332 100 100 100 1,04 300

Terdapat 60 genus fauna pasang surut yang ditemukan di zona pasang surut Pantai Bama, Taman Nasional Baluran, Situbondo yang didominasi oleh Gasthropoda.

Anadara

Archothere

s

Atherina

Bucciananopsis

Canarium

Conus

Cymbiola

Elgsia

Haliclona

Holothuria

Kerang putih

Liocarm

icus

Litopen

aeusLuidia

Lysidice

Mitra

Mytilus

Natica

Pagurus

Parathelphusa

Perna

Pito

Polinice

s

Porifera

Protothaca

Rhinoclavis

Sticodacty

la

strombus

Turbo

Turrit

ella0

100

200

300

400

500

600

1 2

85

18313145 6 9 224

552

3

250

1055

3

88

214 3 5 6 3 9 5 2 1 1 4 11418221 3 653

147

1 3 1172231 3 4

8783

1 4

248

23

86

220

353

44

Grafik 1. Jumlah spesies fauna pasang surut di Pantai Bama

Berdasarkan grafik jumlah spesies fauna pasang surut di pantai Bama (gambar 1)

diketahui jumlah tiap spesies yang banyak ditemukan di pantai Bama ketika surut. Diketahui,

genus Cymbiola merupakan yang paling banyak ditemukan ketika surut sejumlah 552 ekor.

Genus Turritella merupakan genus kedua yang ditemukan paling banyak di Pantai Bama

ketika surut yaitu sejumlah 353 ekor. Terdapat beberapa genus yang hanya ditemukan sedikit

ketika surut, seperti Anadara, Lysidice, dan Pagurus.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data di atas maka diketahui pola

penyebaran populasi fauna pasang surut di pantai Bama adalah seragam. Hal ini ditunjukkan

oleh nilai indeks dominansi (Id) sebesar 1.04, diketahui jika nilai indeks dominansi lebih

besar dari satu (Id > 1) maka distribusi populasi tersebut adalah seragam (Susanto, 2000).

Page 6: Artikel Benthos

Akan tetapi, pola penyebaran untuk setiap populasi genus tidak seragam atau mengelompok,

hal ini bisa dilihat dari nilai indeks dominansi yang bernilai kurang dari satu.

Pengamatan ini dilakukan di zona intertidal atau zona pasang-surut yang merupakan

bagian dari laut yang memiliki bermacam jenis organisme. Naik turunnya permukaan air laut

disebut dengan pasang surut air laut, hal ini merupakan faktor lingkungan yang

mempengaruhi organisme yang hidup di dalamnya.

Organisme intertidal umumnya berasal dari laut maka setiap organisme memiliki cara

beradaptasinya sendiri untuk menghadapi kekurangan air ketika surut. Fauna yang banyak

ditemukan ketika surut yaitu dari genus Cymbiola. Cymbiola merupakan Gastropoda yang

hidup di dasar laut berpasir yang langsung masuk ke celah-celah yang basah, sehingga

kehilangan air dapat diatasi. Salah satu cara yang juga dipakai sebagai bentuk adaptasi pada

Turritella yang juga banyak ditemukan ketika surut yaitu adanya operkulum atau penutup di

bagian dasar cangkang. Mekanisme ini juga menjadi salah satu cara untuk menahan

kekurangan tubuh terhadap air.

SIMPULAN

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat 60 genus fauna pasang surut yang

ditemukan di zona pasang surut Pantai Bama, Taman Nasional Baluran, Situbondo yang

didominasi oleh Gastropoda. Nilai indeks dominansi (Id) sebesar 1.04, Berdasarkan hasil

pengamatan dan analisis data di atas maka diketahui pola penyebaran populasi fauna pasang

surut di Pantai Bama adalah seragam.

Page 7: Artikel Benthos

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A. 1996. Biology, 4th Edition. The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc., Menlo Park, California.

Hawkes, Y. 1978. Invertebrate as Indicator of River Water Quality In: A James And I. Evinson (Eds.) Biological Indicator of Water Quality. John Wiley and Sons.

Meadows, P.S., and J.L. Champbell. 1998. An Introduction to Marine Science 2nd edition. Halsted Press: New York.

Odum, E.P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Edisi ke-3. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.

Sastrawijaya, A.T. 2000. Pencemaran Lingkungan. Edisi Kedua. Rineka Cipta. Jakarta.Susanto, R. D., A. L. Gordon, J. Sprintall, and B. Herunadi (2000), Intraseasonal variability

and tides in Makassar Strait,Geophys. Res. Lett.,27(10), 1499–1502Toronto.

Ubaidillah, R dan Maryanto I. 2003. Managemen Bioenergional Jadobetabek: Profil dan Strategi Pengelolaan Situ, Rawa, dan Danau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.

Page 8: Artikel Benthos

LAMPIRAN

Gambar 1. Plot tepi (Dokumentasi kelompok 2015)

Gambar 2. Plot tengah (Dokumentasi kelompok 2013)

Gambar 3. Plot dalam (Dokumentasi kelompok 2015)

Gambar 4. Hothuria edulis(Dokumentasi kelompok 2015)

Gambar 5. Strombus urecus (Dokumentasi kelompok 2015)

Gambar 6. Eucelus atratus(Dokumentasi kelompok 2015)

Page 9: Artikel Benthos

Gambar 7. Lepidopa benedicti(Dokumentasi kelompok 2015)

Gambar 8. Porifera

(Dokumentasi kelompok 2015)

Gambar 9. Conus nobilis(Dokumentasi kelompok 2015)

Gambar 10. Pagurus benhardus(Dokumentasi kelompok 2015)

Gambar 9. Polinices melanostomus(Dokumentasi kelompok 2015)

Page 10: Artikel Benthos