artikel analisis perhitungan pajak penghasilan pasal...

23
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE Akuntansi I I 1 I I ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS KARYAWAN PADA PT. ST MORITA INDUSTRI TAHUN 2017 Oleh : Yuni Anggraini NPM : 14.1.02.01.0183 Dibimbing oleh : 1. Badrus Zaman, S.E., M.Ak. 2. Andy Kurniawan, M.Ak. PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2018

Upload: lynhi

Post on 08-Jun-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 1 I I

ARTIKEL

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

ATAS KARYAWAN PADA PT. ST MORITA INDUSTRI

TAHUN 2017

Oleh :

Yuni Anggraini

NPM : 14.1.02.01.0183

Dibimbing oleh :

1. Badrus Zaman, S.E., M.Ak.

2. Andy Kurniawan, M.Ak.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

2018

Page 2: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 2 I I

Page 3: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 3 I I

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

ATAS KARYAWAN PSDS PT. ST MORITA INDUSTRI

TAHUN 2017

Yuni Anggraini

NPM: 14.1.02.01.0183

Fakultas Ekonomi – Akuntansi

[email protected]

Badrus Zaman, S.E.,M.Ak. dan Andy Kurniawan, M.Ak.

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi bahwa masih sering dijumpai kesalahan dalam

perhitungan PPh Pasal 21 atas karyawan serta perusahaan yang ingin meminimalkan

beban pajaknya sekecil mungkin dan memperoleh laba maksimum. Agar perusahaan

dapat memperoleh hasil seperti yang diharapkan, maka perusahaan dapat meminimalkan

beban pajak dalam batas yang tidak melanggar aturan salah satunya dengan cara tax

planning. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbandingan dari

Non Gross Up, Metode Gross Up, Metode Net Method serta perbedaan take home pay

yang didapat oleh karyawan dengan metode yang berbeda. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dengan dokumentasi

berupa laporan data gaji PT. ST Morita Industri. Analisis data menggunakan pedoman

aturan pemerintah PPh 21 dengan metode Gross Up, Non Gross Up, Net Method.

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) metode non gross up merupakan pemotongan

pajak dimana karyawan menanggung sendiri jumlah pajak penghasilannya. Take home

pay yang diperoleh karyawan masih dikurangi dengan tanggungan pajak yang harus

dibayarkan oleh karyawan sendiri. (2) Metode Gross up method merupakan metode

pemotongan pajak dimana perusahaan memberikan tunjangan pajak yang jumlahnya

sama besar dengan jumlah pajak yang akan dipotong dari karyawan. (3) Net Method

pemotongan pajak dimana perusahaan menanggung PPh 21 karyawa. Ini berarti

karyawan mendapatkan take home pay penuh tanpa dipotong dengan pajak. Dalam

penelitian ini sebaiknya PT. St. Morita Industri dapat memilih metode yang tepat untuk

diterapkan oleh perusahaan dalam upaya meminimalkan serta mengefisiensikan beban

pajak. Bagi karyawan wajib pajak sebaiknya perhitungan atas PPh 21 dilakukan

berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku, yakni, UU No. 36 Tahun

2008 tentang Pajak Penghasilan. Peneliti selanjutnya sebaiknya menambah variabel

pencatatan dan pelaporan yang berhubungan dengan PPh Pasal 21. Karena variabel

yang digunakan dalam penelitian hanya meliputi perhitungan serta perbandingan PPh

Pasal 21 Non Gross Up, Metode Gross Up, dan Net Method.

KATA KUNCI: PPh 21, Non Gross Up, Gross Up , Net Method

Page 4: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 4 I I

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pajak merupakan salah satu

sumber penerimaan penting dan

terbesar bagi suatu negara. Pajak

digunakan untuk kepentingan

pemerintah dan masyarakat umum.

Selain itu pajak juga digunakan untuk

membiayai pengeluaran yang

dibutuhkan bagi negara baik

pengeluaran rutin maupun pengeluaran

pembangunan. Pembangunan itu

sendiri dilakukan sebagai upaya untuk

meningkatkan, mengembangkan dan

memanfaatkan sumber daya yang

tersedia baik yang berupa sumber daya

alam maupun sumber daya manusia.

Menurut Soemitro dalam

Mardiasmo (2016: 03), pajak dimaknai

sebagai berikut:

Pajak adalah iuran rakyat kepada

kas negara berdasarkan undang-

undang (yang dapat dipaksakan)

dengan tiada mendapat jasa

timbal (kontraprestrasi) yang

langsung dapat ditunjukkan dan

yang digunakan untuk membayar

pengeluaran umum.

Tanggung jawab atas kewajiban

membayar pajak berada pada

kesadaran serta pemahaman anggota

masyarakat itu sendiri untuk

memenuhi kewajiban tersebut. Dimana

pajak sangat berpengaruh dalam

peningkatan kemakmuran serta

kesejahteraan masyarakat. Oleh karena

itu peranan masyarakat ikut aktif

dalam membayar pajak memberikan

kontribusi bagi peningkatan

pendapatan negara.

Setelah perpajakan di Indonesia

telah dijalankan sesuai dengan undang

– undang perpajakan serta sistem yang

berlaku, wajib pajak memiliki hak dan

kewajiban dalam menghitung sendiri

jumlah kewajiban perpajakannya.

Namun hal ini hanya akan terlaksana

dengan baik apabila wajib pajak

mematuhi peraturan perpajakan sesuai

dengan undang – udangan dan di

imbangi dengan pemahaman dalam

pemenuhan kewajiban pembayaran

pajak secara baik dan benar.

Dalam upaya pemenuhan

kewajiban membayar pajak, wajib

pajak dapat memenuhi kewajibannya

salah satunya dengan menggunakan

Pajak Penghasilan pasal 21.

Berdasarkan Undang – Undang No. 36

Tahun 2008 Pasal 4 ayat 1 menyatakan

bahwa penghasilan dimaknai sebagai

berikut:

Penghasilan adalah setiap

tambahan ekonomis yang di

terima atau diperoleh wajib

pajak, baik yang berasal dari

Indonesia maupun dari luar

Indonesia yang dapat dipakai

Page 5: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 5 I I

untuk konsumsi atau untuk

menambah kekayaan wajib pajak

yang bersangkutan dengan nama

dan bentuk apapun.

Menurut Mardiasmo (2016:

197),PPh Pasal 21 dimaknai sebagai

berikut:

PPh Pasal 21 merupakan pajak

atas penghasilan berupa gaji,

upah, honorarium, tunjangan,

dan pembayaran lain dengan

nama dan dalam bentuk apa pun

sehubungan dengan pekerjaan

atau jabatan, jasa, dan kegiatan

yang dilakukan oleh orang

pribadi Subjek Pajak dalam

negeri, sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 21 Undang-Undang

Pajak Penghasilan.

Sehingga dapat disimpulkan

bahwa pajak penghasilan pasal 21

adalah pajak yang dikenakan atas

penghasilan yang diterima atau

diperoleh wajib pajak.

Dalam perhitungan pajak

penghasilan pasal 21 terdapat beberapa

hal yang perlu diperhatikan.

Diantaranya yaitu, mengenai dasar

hukum, komponen – komponen yang

terdapat dalam perhitungan PPh 21

serta tarif dalam pajak penghasilan

pasal 21. Selain itu juga metode yang

digunakan oleh wajib pajak, dalam hal

ini yaitu metode yang biasa digunakan

oleh perusahaan dalam perhitungan

gaji karyawan. Dengan memperhatikan

hal – hal tersebut diharapkan

perhitungan pajak penghasilan pasal 21

berjalan sesuai dengan ketentuan –

ketentuan yang berlaku.

Namun sangat disayangkan

karena masih sering dijumpai

kesalahan dalam perhitungan pajak

penghasilan pasal 21 atas karyawan.

Seperti kurang tellitinya wajib pajak

dalam melakukan perhitungan maupun

kurangnya pengetahuan mengenai

pembaruan – pembaruan dari peraturan

perundang – undangan yang mengatur

tentang pajak penghasilan itu sendiri,

khususnya pajak penghasilan pasal 21

atas karyawan serta kurangnya

pemahaman mengenai undang –

undang perpajakan No. 36 Tahun

2008. Selain itu terdapat pula

kejanggalan lainnya seperti perusahaan

yang ingin meminimalkan beban

pajaknya sekecil mungkin dengan cara

memanipulasi data bahkan

menghindari pajak secara ilegal.

Menurut penelitianJeane (2013),

melakukan penelitian dengan judul

“Analisis perhitungan pajak

penghasilan pasal 21 pada PT.

Megasurya Nusalestari Manado”.

Penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa, PT. Megasurya Nusalestari

dalam perhitungan pph 21 telah sesuai

Page 6: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 6 I I

dengan ketentuan peraturan perpajakan

yang berlaku serta penyetoran dan

penyampaian SPT Masa yang

dilakukan dengan tepat waktu.

Menurut penelitian Citra (2014),

melakukan penelitian dengan judul

“Analisis perhitungan pajak

penghasilan pasal 21 atas karyawan

pada PT. Bumi Sriwijaya

Abadi”.Penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa, PT. Bumi

Sriwijaya Abadi kurang memahami

undag – undang perpajakan khususnya

PPh 21 serta harus selalu up to

datemengenai perkembangan

ketentuan perpajakan yang berlaku,

mengingat peraturan perundang –

undangan perpajakan yang berlaku di

Indonesia sering mengalami perubahan

sesuai dengan situasi dan kondisi

mengikuti perkembangan sosial dan

ekonomi sehingga tidak akan terjadi

lagi kesalahan perhitungan dan

keterlambatan penyetoran pajak

terutang yang menyebabkan kerugian

bagi karyawan, perusahaan maupun

negara. Dalam hal ini pihak pemotong

pajak PT. Bumi Sriwijaya Abadi.

Menurut penelitian Muaya

(2016), melakukan penelitian dengan

judul “Analisis Perhitungan, Penetapan

dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal

21 pada Yayasan Perguruan Tinggi

Katolik Keuskupan Manado”.

Penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa, penyetoran dan pelaporan

pajak penghasilan bulanan tidak sesuai

dengan undang – undang perpajakan

namun pelaporan tahunan telah

dilaksanakan sesuai dengan undang –

undang perpajakan yang berlaku.

Berdasarkan masalah di atas

penulis tertarik untuk membuat

penelitian dengan judul “Analisis

Perhitungan Pajak Penghasilan

Pasal 21 atas Karyawan pada PT.

ST Morita Industri”.

II. METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:60)

bahwa Variabel Penelitian pada

dasarnya adalah Segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang di tetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga

diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian di tarik

kesimpulannya.

Variabel penelitian yang ada

dalam penelitian ini adalah pajak

penghasilan pasal 21.

B. PendekatanPenelitiandanTeknikPen

elitian

1. PendekatanPenelitian

Page 7: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 7 I I

Pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Menurut

Sugiyono (2016:4), bahwa

“Pendekatan Kuantitatif pada

dasarnya adalah Metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel

tertentu.

Alasan peneliti menggunakan

pendekatan kuantitatif adalah data

yang dianalisis dalam penelitian ini

berbentuk angka yang sifatnya

dapat diukur, rasional dan

sistematis.

2. TeknikPenelitian

Teknik penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini

adalah deskriptif. Menurut

Sugiyono dalam Malombeke

(2016:649), bahwa Penelitian

Deskriptif pada dasarnya adalah

Jenis penelitian yang tujuannya

untuk menyiapkan gambaran

lengkap mengenai setting sosial

atau hubungan antara fenomena

yang diuji.

C. TempatdanWaktuPenelitian

1. TempatPenelitian

Dalam penelitian ini

diperlukan objek atau sasaran

penelitian yang dapat mendukung

kelancaran dalam penelitian dan

memberikan informasi mengenai

hal – hal yang berhubungan dengan

penelitian yang akan dilakukan.

Sehingga peneliti memilih

Penelitian ini dilakukan di PT. ST

Morita Industri Kota Jakarta Timur

yang beralamat di Jalan Mesjid

Bendungan No. 10-11, Dewi Sartika

Cawang, Indonesia.

2. WaktuPenelitian

Untuk memperoleh data dan

informasi yang akurat saat

penelitian dilaksanakan selama 5

bulan terhitung dari bulan Februari

2018 sampai dengan bulan Juni

2018.

D. Sumber dan Langkah – Langkah

Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Sumber data yang digunakan

adalah data sekunder. Menurut

Sugiyono (2010:137), bahwa Data

Sekunder pada dasarnya adalah

Sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya lewat

orang lain atau lewat dokumen.

Data yang dikumpulkan

melalui catatan dan dokumen resmi

perusahaandan data yang telah

Page 8: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 8 I I

diolah seperti sejarah singkat

perusahaan, struktur organisasi dan

dokumen lainnya. Objek utama data

sekunder penelitian ini adalah data

yang terkait tentang pajak

penghasilan pasal 21 atas karyawan.

2. Langkah – Langkah Pengumpulan

Data

Teknik pengumpulan data

merupakan suatu cara yang

digunakan untuk mendapatkan data

yang berkualitas berdasarkan

prosedur yang telah ditentukan.

Adapun prosedur pengumpulan data

yang dilakukan penulis untuk

mendapatkan data – data yang

diperlukan guna menunjang

keakuratan penelitian ini adalah

dengan menggunakan langkah

dokumentasi.

Dokumentasi yaitu

pengumpulan data dengan cara

mengambil atau mempelajari

catatan – catatan atau dokumen-

dokumen yang saling berhubungan

yang ada dalam perusahaan. Dalam

penelitian ini, dokumen yang di

dapat berupa tulisan dan gambar

yaitu :

1) Gambaran Umum Perusahaan

(Sejarah Perusahaan, Visi dan

Misi, Lini produk, Struktur

Organisasi).

2) Data Pegawai.

3) Data Rekap Gaji Pegawai Tetap.

4) Data Rekap Penghasilan Teratur

dan Tidak Teratur Pegawai.

5) Data Pengurang Penghasilan.

6) Data Rekap Pemotongan Pajak

Penghasilan Pasal 21.

E. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2015:333),

analisis data dimaknai sebagai berikut:

Analisis data adalah proses

mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh

dari wawancara, catatan

lapangan, dan bahan – bahan

lain, sehingga dapat mudah

dipahami dan temuannya dapat

di informasikan kepada orang

lain.

Langkah – langkah yang

dilakukan oleh penulis dalam

melakukan analisis data adalah :

1. Analisis Kuantitatif

a) MetodeNon Gross up

Tabel 2.1

Perhitungan Metode Non

Gross up

b) MetodeGross up

Tabel 2.2

PerhitunganPPhPasal 21

MetodeGross up

Page 9: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 9 I I

Penghasilan xxx

TunjanganPajak xxx

Total PenghasilanBruto xxx

Pengurang

BiayaJabatan xxx

IuranPensiun xxx

Total

PengurangPenghasilan

xxx

JumlahPenghasilanNetto xxx

PTKP xxx

PKP xxx

PPhTerutang xxx

Sumber: Mardiasmo Perpajakan Tahun

2016

c) Net Method

Tabel 2.3

PerhitunganPPhPasal

21Net Method

Premi yang Ditanggung

Perusahaan

xxx

Pengurang

BiayaJabatan xxx

IuranPensiun xxx

Iuran THT xxx

PenghasilanNettoSebulan xxx

PenghasilanNettoSetahun xxx

Pengurang

PenghasilanTidakKenaPajak

WajibPajakSendiri xxx

Tambahan WP Kawin xxx

Tambahananak (Maksimal

3)

xxx

PenghasilanKenaPajak xxx

TarifPPhPasal 21

Tarif 5% xxx

Tarif 15% xxx

Tarif 25% xxx

Tarif 30% xxx

PPhPasal 21 Setahun xxx

PPhPasal 21 Sebulan xxx

Sumber : Mardiasmo Perpajakan

Tahun 2016

Tabel 2.3

Perhitungan Metode Gross

up

Sumber : Mardiasmo Perpajakan Tahun

2016

d) Perbandingan Metode NonGross

up, Metode Gross up dan Net

Method

Tabel 2.4

PerbandinganPPhPasal

21 MetodeNonGross up,

MetodeGross updanNet

Method

N

o. IdentitasPe

gawai

Metode

Non

Gross

up

Meto

de

Gros

s up

Net

Met

hod

1. AA Xxx Xxx Xxx

2. BB Xxx Xxx Xxx

3. CC Xxx Xxx Xxx

4. DD Xxx Xxx Xxx

5. EE Xxx Xxx Xxx

6. FF Xxx Xxx Xxx

7. GG Xxx Xxx Xxx

8. HH Xxx Xxx Xxx

9. II Xxx Xxx Xxx

10 JJ Xxx Xxx Xxx

2. Analisis Deskriptif

Berdasarkan analisis

kuantitatif diatas dapat diketahui

PenghasilanBruto

Gaji total setahun xxx

Tunjangan Transport xxx

PremiAsuransi JKK, JKT xxx

Bonus Jasa, THR xxx

JumlahPenghasilanBruto xxx

Pengurangan

BiayaJabatanPensiun xxx

IuranPensiun xxx

Iuran JHT xxx

JumlahPengurangan xxx

PenghasilanNetto xxx

PTKP (TK) xxx

PenghasilanKenaPajak xxx

PPh 21 TerutangSetahun xxx

PPh 21 TerutangSebulan xxx

Page 10: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 10 I I

bahwa, perhitungan pajak

penghasilan pasal 21 dengan

menggunakan metode. Di antaranya

yaitu perhitungan pajak penghasilan

pasal 21 dengan Metode Non Gross

up, Metode Gross up serta

perhitungan pajak penghasilan pasal

21 dengan Net Method. Selain itu

dapat diketahui perbandingan hasil

dari perhitungan PPh Pasal 21

Metode Non Gross up, Metode

Gross up dan Net Method. Dimana

hasil dari perbandingan tersebut

dapat digunakan sebagai masukan

PT. ST Morita Industri untuk

pandangan dalam menggunakan

metode mana yang paling tepat

dalam meminimalkan atau

mengefisiensi beban pajak yang

dapat diterapkan oleh perusahaan

dengan metode Gross up maupun

Net Method.

III.HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian

1. Sejarah PT. St. Morita Industries

PT. St. Morita Industries

adalah perusahaan terkemuka di

Industri manufacturing tape dan

adhesive serta peralatan pendukung

industri manufacture yang didirikan

sejak tahun 1996 dan menerapkan

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001.

PT. St. Morita Industries memiliki

banyak pelanggan di dalam dan di

luar perbatasan Indonesia, seperti

LGE Indonesia, Panasonic, Toshiba,

Sharp, Epson, Yamaha, dan lain-

lain Otomotif, Listrik, Medis,

Makanan dan Minuman, Bangunan,

Kontraktor, Industri Tekstil,

Furnitur, Pertambangan, Minyak

dan Gas, yang benar-benar lebih

dari 1000 pelanggan.

Didukung dengan

laboratorium yang memadai, PT. St.

Morita Industries memiliki banyak

alat uji modern. PT. St. Morita

Industries memastikan bahwa setiap

produk memiliki kualitas yang

sesuai dibandingkan dengan

spesifikasi, ramah lingkungan

(RoHS Free) dan telah melalui

proses Quality Control sebelum

dirilis ke pasar. Kami memiliki

mesin produksi kami sendiri seperti:

Rewinding Machine, Cutting

Machine, Slitting Mesin, Die Cut

Machine dan Mesin Laminating

untuk mendukung kebutuhan

pelanggan kami yang meningkat

setiap tahun.

2. Visi Misi

a. Visi

Page 11: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 11 I I

Menjadi Industri

manufacturing tape dan adhesive

serta peralatan pendukung

industri manufacture yang

terkemuka, kompetitif, inovative

dan ramah lingkungan di pasar

Indonesia dan global

b. Misi

1) Memberikan pelayanan

terbaik dengan

profesionalisme dan inovasi

yang selalu berorientasi untuk

menghasilkan produk yang

kompetitif dan bermutu tinggi

2) Menghasilkan produk-produk

paten St. Morita dengan

memberdayakan R&D secara

sungguh-sungguh dan

konsisten

3) Menjadi perusahaan terbuka

yang taat aturan dan menjaga

harmonisasi HAM.

c. Nilai

1) Spirit

2) Integritas

3) Profesional

4) Inovatif

5) Harmonisasi HAM dan

Lingkungan

B. Deskripsi Data

1. Data Pegawai PT. St. Morita

Industries

Pada PT. St. Morita

Industries ada dua pengelompokan

pegawai yaitu pegawai tetap dan

pegawai kontrak. Berikut dibawah

ini pada tabel 3.1 ditampilkan tabel

data pegawai PT. St. Morita

Industries

Tabel 3.1

Daftar Pegawai PT. St.

Morita Industries

No Nama Jabatan Status

1 Maruap

Siahaan Direktur

Tetap

2 Ewis Udur

Siagian Manager

Tetap

3 Setiyo Dedi Manager Tetap

4 Hendra Soni Staff EXIM Tetap

5 Febbry Pahala

Samosir SPV Sales

Tetap

6 Jovita Jusman

Staff

Marketing

Tetap

7 Humala

Simanjuntak Manager

Tetap

8 Ramli

Simanjuntak

SPV

Operator

Lantai 1

Tetap

9 Bilardo Tua

Manurung Manager

Tetap

10 Londas

Lumbantoruan Staff QC

Tetap

11 Wahyu Agus

Setiawan

Foreman

Gudang

Tetap

12 Marjoko

Koordinator

Umum

Tetap

13 Prascoyo Driver Tetap

14 Saut

Tampubolon Collector

Tetap

15 Artha Mei

Eriwati

Siahaan

Admin Sales

Tetap

16 Yustina Heny

Tantrasary Staff PPIC

Tetap

17 Tamin

Nurhasim Office Boy

Tetap

18 Saptono

Atmaja SPV Sales

Tetap

19 Henny

Nababan Supervisor

Tetap

20 Benni Junior MGR Tetap

Page 12: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 12 I I

Hasiolan

Siagian

Sales

21 Mario

Benyamin

Pakpahan

SPV

Operator

Lantai 2

Tetap

22 Deskastiarmin

Mokoginta H

Koodinator

II Lantai 1

Tetap

23 Evendy

Simajuntak Driver

Tetap

24 Peri Suwandi

J.Simanjuntak

Koordinator

I Lantai 1

Tetap

25 Ervina Rotua

Agustina Staff FA

Tetap

26 Roland

Samosir Kernet

Tetap

27 Molly

Simanjuntak Staff FA

Tetap

28 Subroto Office Boy Tetap

29 Kalvin

Simanjuntak

Foreman

Gudang

Tetap

30 Lidiya

Sihaloho

Admin

Produksi

Tetap

31 Saad Saputra Collector Tetap

32 Nastiti Supervisor Tetap

33 Ramli Siahaan DRIVER Kontrak

34 Santiana

Siahaan Admin

Kontrak

35 Dodik Ibnu

Mawardi Staff QC

Kontrak

36 Hamdani Operator Kontrak

37 Septian Sakti Manager IT Kontrak

38 Reza Hafif

Senior IT

Support

Kontrak

39 Torbit

Pasaribu

SPV SALES

R2

Kontrak

40 Micael

Mangatas

Pangaribuan

SPV SALES

R2

Kontrak

41 Yan Floressi

Tambunan

SPV SALES

R1

Kontrak

42 Sutoyo

SPV SALES

R2

Kontrak

43 Doni Moh.

Ramdani M.

Web

Programer

Kontrak

44 Lasro

Johannes

Siburian

Koordinator

Lantai 3

Kontrak

45 Foren Axela

Nangin

Junior MGR

Marketing

Kontrak

46 Natal Peri

Baeringbing

Koordinator

I Lantai 2

Kontrak

47 Entis Sutisna Operator Kontrak

48 Endri

Cust.Prod &

Cust

Kontrak

49 Muhaeming

SPV Sales

R1

Kontrak

50 Martaulina STAFF QC Kontrak

Sagala

Sumber: Laporan Gaji PT. St. Morita

Industries

2. Data Gaji Pegawai PT. St. Morita

Industries

a. Data Gaji Pegawai Tetap PT.

St. Morita Industries

Pada PT. St. Morita

Industries ada dua

pengelompokan pegawai yaitu

pegawai tetap dan pegawai

kontrak. Berikut di bawah ini

pada tabel 3.2 disajikan data

daftar gaji pegawai tetap PT. St.

Morita Industries.

Tabel 3.2

Daftar Gaji Pegawai Tetap PT.

St. Morita Industries

No Nama Pokok Tunjang

an Tetap

Rapel BPJS

Keseha

tan

1 Maruap

Siahaan

20.000.0

00,00

236.25

0,00

2 Ewis

Udur Siagian

8.500.00

0,00

1.000.00

0,00

40.80

0,00

3 Setiyo

Dedi

11.000.0

00,00

2.000.00

0,00

236.25

0,00

4 Hendra Soni

3.675.000,00

500.000,00

40.800,00

5 Febbry

Pahala Samosir

3.500.00

0,00

500.000,

00

191.89

7,00

6 Jovita

Jusman

4.750.00

0,00

500.000,

00

191.89

7,00

7 Humala Simanju

ntak

10.000.0

00,00

1.000.00

0,00

250.000,00

8 Ramli

Simanjuntak

3.900.00

0,00

500.000,

00

191.89

7,00

9 Bilardo

Tua Manuru

ng

5.750.000,00

1.000.000,00

40.80

0,00

10 Londas Lumban

toruan

4.000.00

0,00

750.000,

00

191.897,00

11 Wahyu

Agus

3.650.00

0,00

191.89

7,00

Page 13: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 13 I I

Setiawa

n

12 Marjoko

3.500.00

0,00

13 Prascoy

o

3.500.00

0,00

14 Saut

Tampub

olon

3.250.000,00

15 Artha Mei

Eriwati

Siahaan

3.675.00

0,00

191.897,00

16 Yustina

Heny

Tantrasa

ry

4.000.00

0,00

191.89

7,00

17 Tamin

Nurhasim

3.550.00

0,00

191.89

7,00

18 Saptono

Atmaja

4.000.00

0,00

191.89

7,00

19 Henny Nababa

n

5.250.00

0,00

225.000,00

20 Benni

Hasiolan

Siagian

7.000.000,00

191.89

7,00

21 Mario Benyam

in

Pakpahan

4.000.000,00

200.000,00

22 Deskasti

armin

Mokoginta

Haloho

4.000.00

0,00

191.89

7,00

23 Evendy Simajun

tak

3.500.00

0,00

191.897,00

24 Peri Suwandi

J.Simanj

untak

4.000.00

0,00

25 Ervina Rotua

Agustin

a

5.000.00

0,00

26 Roland

Samosir

3.250.00

0,00

40.80

0,00

27 Molly

Simanjuntak

3.750.00

0,00

250.000,

00

28 Subroto

2.500.00

0,00

500.000,

00

191.89

7,00

29 Kalvin Simanju

ntak

3.750.00

0,00

250.000,

00

30 Lidiya Sihaloh

o

4.000.00

0,00

250.000,

00

40.800,00

31 Saad

Saputra

3.000.00

0,00

40.80

0,00

32 Nastiti

5.000.00

0,00

1.000.00

0,00

225.00

0,00

Sumber: Laporan Gaji PT. St. Morita

Industries

b. Data Gaji Pegawai Kontrak

PT. St. Morita Industries

Berikut di bawah ini pada

tabel 3.3 disajikan data gaji

pegawai tidak kontrak PT. St.

Morita Industries

Tabel 3. 3

Daftar Gaji Pegawai Kontrak PT. St.

Morita Industries

Sumber: Laporan Gaji PT. St. Morita

Industries

C. Analisis Data dan Pembahasan

1. Perhitungan Pemotongan Pajak

PPh 21 dengan Non Gross Up

Non Gross Up merupakan

metode pemotongan pajak dimana

N

o

Nama Pokok Tunjang

an Tetap

Rapel BPJS

Kesehata

n

1 Ramli Siahaan

3.150.000

2 Santiana

Siahaan 3.500.000 125.000

3 Dodik Ibnu Mawardi

4.500.000 200.000

4 Hamdani 3.550.000 40.800

5 Septian Sakti 8.000.000 -

6 Reza Hafif 4.000.000 500.000 191.897

7 Torbit Pasaribu

3.100.000 500.000 191.897

8 Micael

Mangatas P 3.100.000 500.000 40.800 -

9 Yan Floressi Tambunan

3.500.000 500.000 40.800 -

10 Sutoyo 3.250.000 750.000 191.897

11 Doni Moh. Ramdani M.

8.000.000 40.800 -

12 Lasro

Johannes

Siburian

3.750.000 350.000 -

13 Foren Axela

Nangin 8.000.000

1.000.00

0 -

14 Natal Peri

Baeringbing 3.750.000 350.000 191.897

15 Entis Sutisna 3.550.000 191.897

16 Endri 3.100.000 191.897

17 Muhaeming 3.100.000 500.000 191.897

18 Martaulina

Sagala 3.500.000 500.000 40.800 -

Page 14: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 14 I I

karyawan menanggung sendiri

jumlah pajak penghasilannya. Di

bawah ini tabel 3.4 contoh

perhitungan pemotongan pajak PPH

21 untuk Nasiti.

Tabel 3.4

Contoh Perhitungan Pajak

Menggunakan Metode Non Gross Up

Karyawan PT. St. Morita Industries

Gaji 5000000

Tunjangan PPh21

Tunjangan Jabatan 1000000

Rapel

Jumlah Penghasilan

Bruto Perbulan 6000000

Jumlah Penghasilan

Bruto setahun 72000000

Pengurangan

Biaya Jabatan 3600000

BPJS 225000

Jumlah Pengurangan 3825000

Penghasilan Neto

setahun 69175000

PTKP 54000000

Penghasilan Kena

Pajak 14175000

PPh 21 Terutang

Setahun 708750

PPh 21 Terutang

Sebulan 59063

50.000.0000 Tarif 5%

50.000.000-

250.000.000 Tarif

15%

250.000.000 -

500.000.000 Tarif

25%

500.000.000 keatas

Tarif 30%

Take Home Pay

Penghasilan Bruto

Sebulan 6000000

Potongan

PPh 21 59063

Take Home Pay 5940937

Sumber: Data di Olah Peneliti

a. Penghasilan Karyawan yang

kena pajak

Pajak Penghasilan Pasal 21

dalam Peraturan Ditjen Pajak

2015 Nomor PER/32PJ/2015

adalah pajak atas penghasilan

berupa gaji, upah, honorarium,

tunjangan, dan pembayaran lain

dengan nama dan dalam bentuk

apapun sehubungan dengan

pekerjaan atau jabatan, jasa, dan

kegiatan yang di lakukan oleh

orang pribadi sebagai sumber

pajak dalam negeri.

Penghasilan Kena Pajak

(PKP) dimaknai sebagai berikut:

merupakan dasar perhitungan

untuk menentukan besarnya

Pajak Penghasilan yang terutang.

Namun apabila Penghasilan

Nettonya lebih kecil dari pada

Penghasilan Tidak Kena Pajak

maka Penghasilan Kena

Pajaknya NIHIL. Penghasilan

Tidak Kena Pajak (PTKP)

sebagaimana ditetapkan dalam

Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 101-PMK 010-2016

adalah sebagai berikut :

a. Rp 54.000.000,00 (lima puluh

empat juta) untuk dari Wajib

Pajak Orang pribadi.

Page 15: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 15 I I

b. Rp 4.500.000,00 (empat juta

lima ratus) tambahan untuk

Wajib Pajak kawin.

c. Rp 54.000.000,00 (lima puluh

empat juta) untuk istri yang

penghasilannya digabung

dengan penghasilan suami.

d. Rp 4.500.000,00 (empat juta

lima ratus) tambahan untuk

setiap tanggungan.

Dibawah ini pada tabel 3.5

menampilkan daftar karyawan

tetap dan kontrak PT. St. Morita

Industries yang berpedapatan

kena pajak.

Tabel 3.5

Daftar Karyawan PT. St. Morita

Industries yang berpedapatan kena

pajak

Sumber: Data Diolah Peneliti

b. Data karyawan yang tidak

kena pajak

Pendapatan karyawan yang

diperoleh dibawah PTKP

(54.000.000) maka tidak

dikenakan pajak. Berikut ini

tabel 3.6 disajikan daftar

karyawan yang pendapatannya

tidak kena pajak.

Tabel 3.6

Daftar Karyawan yang Pendapatannya

Tidak Kena Pajak

No Nama Pendapatan Neto

1 Hendra Soni 50.378.810,00

2 Febbry Pahala Samosir 47.608.103,00

3 Jovita Usman 62.545.603,00

4 Ramli Simanjuntak 52.388.103,00

5 Londas Lumbantoruan 56.570.603,00

6 Wahyu Agus Setiawan 43.425.603,00

7 Marjoko 41.825.000,00

8 Prascoyo 41.825.000,00

9 Saut Tampubolon 38.837.500,00

10 Artha Mei Eriwati Siahaan 43.724.353,00

11 Yustina Heny Tantrasary 47.608.103,00

12 Tamin Nurhasim 42.230.603,00

13 Saptono Atmaja 47.608.103,00

14 Henny Nababan 62.512.500,00

15 Mario Benyamin

Pakpahan 47.600.000,00

16 Deskastiarmin

Mokoginta H 47.608.103,00

17 Evendy Simajuntak 41.633.103,00

18 Peri Suwandi

J.Simanjuntak 47.800.000,00

19 Roland Samosir 39.325.060,00

20 Molly Simanjuntak 47.800.000,00

21 Subroto 35.658.103,00

22 Kalvin Simanjuntak 47.800.000,00

23 Lidiya Sihaloho 51.275.060,00

24 Saad Saputra 36.337.560,00

25 Ramli Siahaan 35.910.000,00

26 Santiana Siahaan 41.325.000,00

27 Dodik Ibnu Mawardi 51.100.000,00

28 Hamdani 40.935.120,00

29 Reza Hafif 51.108.103,00

30 Torbit Pasaribu 40.848.103,00

31 Micael Mangatas P 41.505.120,00

32 Yan Floressi Tambunan 46.065.120,00

33 Sutoyo 45.408.103,00

34 Lasro Johannes Siburian 46.740.000,00

35 Natal Peri Baeringbing 46.548.103,00

36 Entis Sutisna 40.278.103,00

37 Endri 35.148.103,00

38 Muhaeming 40.848.103,00

39 Martaulina Sagala 46.065.120,00

Sumber: Data di Olah Peneliti

c. Daftar Take Home Pay Setelah

di Potong Pajak

Non Gross Up merupakan

metode pemotongan pajak

dimana karyawan menanggung

sendiri jumlah pajak

N

o

Nama PPH

21/Tahun

POT PPH

21

1 Maruap Siahaan 19.264.562 1.605.380

2 Ewis Udur Siagian 2.499.480 208.290

3 Setiyo Dedi 7.339.562 611.630

4 Humala Simanjuntak 4.412.500 4.412.500

5 Bilardo Tua Manurung 720.756 60.063

6 Benni Hasiolan Siagian 1.400.405 116.700

7 Ervina Rotua Agustina 210.000 17.500

8 Nastiti 708.750 59.063

9 Septian Sakti 1.860.000 155.000

10 Doni Moh. Ramdani M 1.433.256 119.438

11 Foren Axela Nangin 1.980.000 165.000

Page 16: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 16 I I

penghasilannya. Berikut dibawah

ini pada tabel 3.7 disajikan take

home pay per bulan karyawan

PT. St. Morita Industries setelah

dipotong PPh 21 perbulan

Tabel 3.7

Take Home Pay per budal setelah

dipotong PPh 21 perbulan

No Nama Pendapatan Bruto

Perbulan

POT PPh 21

Take Home Pay

1 Maruap

Siahaan

20.000.000 1.605.380 18.394.620

2 Ewis Udur

Siagian

9.540.800 208.290 9.332.510

3 Setiyo Dedi 13.000.000 611.630 12.338.370

4 Humala Simanjuntak

11.000.000 367.708 10.632.292

5 Bilardo Tua

Manurung

6.790.800 60.063 6.730.737

6 Benni Hasiolan

Siagian

8.000.000 116.700 7.883.300

7 Ervina

Rotua Agustina

5.500.000 17.500 5.482.500

8 Nastiti 6.000.000 59.063 5.940.937

9 Septian

Sakti

8.000.000 155.000 7.845.000

10 Doni Moh.

Ramdani M

8.040.800 117.500 7.937.300

11 Foren Axela Nangin

9.000.000 165.000 8.835.000

Sumber: Data di Olah Peneliti

2. Gross up method

a. Perhitungan Pemotongan

Pajak PPh 21 dengan Gross Up

Gross up method

(Tunjangan pajak yang di gross

up) merupakan metode

pemotongan pajak dimana

perusahaan memberikan

tunjangan pajak yang jumlahnya

sama besar dengan jumlah pajak

yang akan dipotong dari

karyawan. Perhitungan tunjangan

pajak diformulasikan untuk

menyamakan jumlah pajak yang

akan dibayar dengan tunjangan

pajak yang diberikan perusahaan

terhadap karyawannya. Di bawah

ini tabel 3.8 contoh perhitungan

pemotongan pajak PPH 21 untuk

Nasiti dengan menggunakan

metode gross up.

Tabel 3.8

Contoh Perhitungan PPh 21 dengan

Metode Gross Up

Gaji 5000000

Tunjangan PPh21

Tunjangan Jabatan 1000000

Rapel

Jumlah Penghasilan Bruto

Perbulan 6000000

Jumlah Penghasilan Bruto

setahun 72000000

Pengurangan

Biaya Jabatan 3600000

BPJS 225000

Jumlah Pengurangan 3825000

Penghasilan Neto setahun 69175000

PTKP 54000000

Penghasilan Kena Pajak 14175000

PPh 21 Terutang Setahun 708750

PPh 21 Terutang Sebulan 59063

50.000.0000 Tarif 5%

50.000.000-250.000.000 Tarif 15%

250.000.000 -500.000.000

Tarif 25%

500.000.000 keatas Tarif

30%

Take Home Pay

Penghasilan Bruto Sebulan 6000000

Potongan

PPh 21 59063

Take Home Pay 6059063

Sumber: Data di Olah Peneliti

b. Daftar Take Home Pay Gross

up method

Take home pay

menggunakan metode gross up

adalah gaji bruto satu bulan

Page 17: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 17 I I

ditambahkan dengan tunjangan

PPh 21 yang diberikan oleh

perousahaan. Berikut di bawah

ini pada tabel 3.9 disajikan daftar

take home pay karyawan PT. St.

Morita Industries.

Tabel 3.9

Daftar Take home pay Menggunakan

Metode Gross Up

No

Nama Pendapatan Bruto

Perbulan

POT PPh 21

Take Home Pay

1 Maruap Siahaan

20.000.000 1.605.380 21.605.380

2 Ewis

Udur S

9.540.800 208.290 9.977.265

3 Setiyo Dedi

13.000.000 611.630 14.223.260

4 Humala

S

11.000.000 367.708 11.735.417

5 Bilardo Tua M

6.790.800 60.063 6.910.926

6 Benni

H.S

8.000.000 116.700 8.116.700

7 Ervina Rotua A

5.500.000 17.500 5.517.500

8 Nastiti 6.000.000 59.063 6.059.063

9 Septian

Sakti

8.000.000 155.000 8.155.000

10 Doni

Moh. M

8.040.800 117.500 8.275.800

11 Foren A

N

9.000.000 165.000 9.165.000

Sumber: Data di Olah Peneliti

3. Net Method

a. Perhitungan Pemotongan

Pajak PPh 21 dengan Net

Method

Net Method” adalah

“metode pemotongan pajak

dimana perusahaan menanggung

PPh 21 karyawan”. Ini berarti

karyawan mendapatkan take

home pay penuh tanpa dipotong

dengan pajak. Berikut di bawah

ini pada tabel 3.10 disajikan

contoh perhitungan PPh 21 untuk

Jovita Jusman dengan

menggunakan net method.

Tabel 3.10

Contoh Perhitungan PPh 21 dengan

Menggunakan Net Method

Gaji 5000000

Tunjangan PPh21

Tunjangan Jabatan 1000000

Rapel

Jumlah Penghasilan Bruto

Perbulan 6000000

Jumlah Penghasilan Bruto

setahun 72000000

Pengurangan

Biaya Jabatan 3600000

BPJS 225000

Jumlah Pengurangan 3825000

Penghasilan Neto setahun 69175000

PTKP 54000000

Penghasilan Kena Pajak 14175000

PPh 21 Terutang Setahun 708750

PPh 21 Terutang Sebulan 59063

50.000.0000 Tarif 5%

50.000.000-250.000.000 Tarif

15%

250.000.000 -500.000.000 Tarif 25%

500.000.000 keatas Tarif 30%

Take Home Pay

Penghasilan Bruto Sebulan 6000000

Potongan

PPh 21

Take Home Pay 6000000

Sumber: Data di Olah Peneliti

b. Daftar Take Home Pay dengan

Menggunakan Net Method

Take home pay PPh 21

menggunakan net method

karyawan mendapatkan gaji

penuh karena pajak ditanggung

oleh perusahaan. Berikut

dibawah pada tabel 3.11

disajikan take home pay

Page 18: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 18 I I

karyawan PT. St. Morita

Industries

Tabel 3.11

Daftar Take home pay Menggunakan

Net Method

No Nama Pendapatan Bruto

Perbulan

1 Maruap Siahaan 20.000.000,00

2 Ewis Udur Siagian 9.540.800,00

3 Setiyo Dedi 13.000.000,00

4 Humala Simanjuntak 11.000.000,00

5 Bilardo Tua Manurung 6.790.800,00

6 Benni Hasiolan Siagian 8.000.000,00

7 Ervina Rotua Agustina 5.500.000,00

8 Nastiti 6.000.000,00

9 Septian Sakti 8.000.000,00

10 Doni Moh. Ramdani M 8.040.800,00

11 Foren Axela Nangin 9.000.000,00

Sumber: Data di Olah Peneliti

D. Pembahasan

1. Perhitungan pajak penghasilan

pasal 21 Non Gross up atas

karyawan PT. St. Morita

Industries

Perhitungan pajak penghasilan

PPh 21 PT. St. Morita Industries

menggunakan metode non gross up

adalah pemotongan pajak dimana

karyawan menanggung sendiri

jumlah pajak penghasilannya. Take

home pay yang diperoleh karyawan

masih dikurangi dengan tanggungan

pajak yang harus dibayarkan oleh

karyawan sendiri. Setiap pekerja

atau buruh berhak memperoleh

upah yang sama untuk pekerjaan

yang sama nilainya. Maksudnya,

dengan karyawan menanggung PPh

21 terutangnya

sendiri, penghasilan bruto karyawan

tidak terpengaruh oleh PTKP

2. Perhitungan pajak penghasilan

pasal 21 dengan metode Gross up

atas karyawan PT. St. Morita

Industries

Perhitungan pajak penghasilan

pasal 21 dengan metode Gross up

method (Tunjangan pajak yang di

gross up) merupakan metode

pemotongan pajak dimana

perusahaan memberikan tunjangan

pajak yang jumlahnya sama besar

dengan jumlah pajak yang akan

dipotong dari karyawan.

Perhitungan tunjangan pajak

diformulasikan untuk menyamakan

jumlah pajak yang akan dibayar

dengan tunjangan pajak yang

diberikan perusahaan terhadap

karyawannya. Gross up method

lebih menguntungkan bagi

karyawan.

3. Perhitungan pajak penghasilan

pasal 21 dengan Net Method atas

karyawan PT. St. Morita

Industries

Perhitungan pajak penghasilan

pasal 21 dengan Net Method

pemotongan pajak dimana

perusahaan menanggung PPh 21

karyawan”. Ini berarti karyawan

Page 19: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 19 I I

mendapatkan take home pay penuh

tanpa dipotong dengan pajak.

Perbedaan Net Method dengan

Gross up method adalah pada

Gross up method tagihan PPh 21

ditambahkan menjadi tunjangan.

4. Perbandingan perhitungan pajak

penghasilan pasal 21 Non Gross

up dengan metode Gross up dan

Net Method

Perbandingan perhitungan

pajak penghasilan pasal 21 Non

Gross up dengan metode Gross up

dan Net Method; untuk metode Non

Gross up beban PPh 21 dibebankan

kepada karyawan secara langsung

yang dampaknya mengurangi take

home pay yang didapat karyawan.

Metode Gross up beban pajak

ditanggung oleh pemberi kerja

dimasukkan pada tunjangan PPh 21.

Dan untuk Net Method PPh 21

dibayarkan langsung oleh

perusahaan atau pemberi kerja.

Maka pada Metode Gross up dan

Net Method take home pay

karyawan tidak berkurang.

IV. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN

SARAN

A. Simpulan

1. Perhitungan pajak penghasilan

pasal 21 Non Gross up atas

karyawan PT. St. Morita

Industries

Perhitungan pajak penghasilan

PPh 21 PT. St. Morita Industries

menggunakan metode non gross up

adalah pemotongan pajak dimana

karyawan menanggung sendiri

jumlah pajak penghasilannya. Take

home pay yang diperoleh karyawan

masih dikurangi dengan tanggungan

pajak yang harus dibayarkan oleh

karyawan sendiri.

2. Perhitungan pajak penghasilan

pasal 21 dengan metode Gross up

atas karyawan PT. St. Morita

Industries

Perhitungan pajak

penghasilan pasal 21 dengan

metode Gross up method

(Tunjangan pajak yang di gross up)

merupakan metode pemotongan

pajak dimana perusahaan

memberikan tunjangan pajak yang

jumlahnya sama besar dengan

jumlah pajak yang akan dipotong

dari karyawan. Perhitungan

tunjangan pajak diformulasikan

untuk menyamakan jumlah pajak

yang akan dibayar dengan

tunjangan pajak yang diberikan

perusahaan terhadap karyawannya.

Page 20: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 20 I I

Gross up method lebih

menguntungkan bagi karyawan.

3. Perhitungan pajak penghasilan

pasal 21 dengan Net Method atas

karyawan PT. St. Morita

Industries

Perhitungan pajak penghasilan

pasal 21 dengan Net Method

pemotongan pajak dimana

perusahaan menanggung PPh 21

karyawan”. Ini berarti karyawan

mendapatkan take home pay penuh

tanpa dipotong dengan pajak.

Perbedaan Net Method dengan

Gross up method adalah pada

Gross up method tagihan PPh 21

ditambahkan menjadi tunjangan.

4. Perbandingan perhitungan pajak

penghasilan pasal 21 Non Gross

up dengan metode Gross up dan

Net Method

Perbandingan perhitungan

pajak penghasilan pasal 21 Non

Gross up dengan metode Gross up

dan Net Method; untuk metode Non

Gross up beban PPh 21 dibebankan

kepada karyawan secara langsung

yang dampaknya mengurangi take

home pay yang didapat karyawan.

Metode Gross up beban pajak

ditanggung oleh pemberi kerja

dimasukkan pada tunjangan PPh 21.

Dan untuk Net Method PPh 21

dibayarkan langsung oleh

perusahaan atau pemberi kerja.

Maka pada Metode Gross up dan

Net Method take home pay

karyawan tidak berkurang.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan di atas

maka implikasi yang dapat diambil

adalah sebagai berikut :

1. Teoritis

Hasil penelitian ini

memberikan pemahaman bahwa

penggunaan metode pemungutan

PPh 21 mengakibatkan perbedaan

tak home pay yang diperoleh oleh

karyawan. Metode metode non

gross up adalah pemotongan pajak

dimana karyawan menanggung

sendiri jumlah pajak

penghasilannya. Take home pay

yang diperoleh karyawan masih

dikurangi dengan tanggungan pajak

yang harus dibayarkan oleh

karyawan sendiri. Setiap pekerja

atau buruh berhak memperoleh

upah yang sama untuk pekerjaan

yang sama nilainya. Maksudnya,

dengan karyawan menanggung PPh

21 terutangnya

Page 21: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 21 I I

sendiri, penghasilan bruto karyawan

tidak terpengaruh oleh PTKP.

Gross up method lebih

menguntungkan bagi karyawan.

Karena karyawan tidak membayar

PPh 21 karena beban pajak

karyawan sudah di bayar oleh

pemberi kerja atau perusahaan. Tapi

disisi lain bagi perusahaan akan

menjadikan beban yang harus

ditanggung yang menjadikan beban

tetap setiap bulan. Hal ini sangat

menjadikan pertimbangan apabila

perusahaan akan menaikkan gaji

karyawan karena dengan naiknya

gaji karyawan akan meningkatkan

beban perusahaan yang

menanggung pajak karyawan.

Net Method pemotongan

pajak dimana perusahaan

menanggung PPh 21 karyawan”. Ini

berarti karyawan mendapatkan take

home pay penuh tanpa dipotong

dengan pajak. Perbedaan Net

Method dengan Gross up method

adalah pada Gross up method

tagihan PPh 21 ditambahkan

menjadi tunjangan.

2. Praktis

Hasil penelitian ini bisa

dijadikan pertimbangan bagi

perusahaan atau pemberi kerja

dalam menentukan metode

pemungutan pajak PPh 21.

C. Saran

1. Praktis

a. Bagi Wajib Pajak

1) Hasil penelitian ini bisa

menjadi penambahan

wawasan mengenai pajak

khususnya dalam perhitungan

pajak penghasilan pasal 21

atas karyawan

2) Hasil penelitian ini dapat

menambah pemahaman

mengenai aturan dalam

perhitungan pajak penghasilan

pasal 21 atas karyawan

3) Hasil penelitian ini dapat

menambah pengetahuan

khususnya bagi karyawan

suatu perusahaan mengenai

dampak yang diperoleh

apabila perusahaan

menerapkan berbagai metode

pemungutan PPh 21

b. Bagi Peneliti

1) Hasil penelitian ini bisa

menambah wawasan peneliti

dalam perhitungan pajak

penghasilan pasal 21 yang

sesuai dengan aturan yang

berlaku

Page 22: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 22 I I

2) Hasil penelitian ini bisa

Membantu pemahaman

peneliti dalam

membandingan perhitungan

pajak penghasilan pasal 21

menggunakan metode Gross

up dengan Non Gross up dan

Net Method.

3) Hasil penelitian ini bisa

menambah pengetahuan

peneliti mengenai manfaat

yang diperoleh apabila suatu

perusahaan menerapkan

metode Gross up maupun Net

Method.

c. Bagi Perusahaan

1) Hasil penelitian ini bisa

sebagai masukan untuk

pandangan dalam

menggunakan metode mana

yang paling tepat

dalammeminimalkan atau

mengefisiensi beban pajak

yang dapat diterapkan oleh

perusahaan dengan metode

Gross upmaupun Net

Method.

2) Hasil penelitian ini bisa

sebagai masukan untuk

mengetahui perbandingan

dalam penerapan PPh 21

menggunakan metode Gross

up dengan Non Gross up

serta Net Method sehingga

dapat menjadi pertimbangan

bagi perusahaan.

d. Bagi Universitas Nusantara

PGRI Kediri

Hasil penelitian ini

diharapkan dapat dijadikan

referensi khususnya masalah

bidang perpajakan dan dapat

memberi masukan di bidang

perpajakan.

2. Teoritis

Hasil penelitian ini

diharapkan dapat digunakan sebagai

ilmu tambahan pengembangan

wawasan dalam perkuliahan

sehingga mahasiswa dapat lebih

mengetahui penerapan dan

perhitungan pajak penghasilan pasal

21 atas karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo. 2016. Perpajakan.

Yogyakarta: Andi.

Menurut Prof. Dr. Rohmad Soemitro S.H

dalam buku Perpajakan

(Mardiasmo 2016;03).

Metta V.C, Kardinal. 2012. Analisis

Perhitungan Pajak Penghasilan

Pasal 21 atas Karyawan Pada PT.

Bumi Sriwijaya Abadi. Diakses

pada tanggal 20 November 2017

Page 23: ARTIKEL ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0183.pdf · ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yuni Anggraini I 14.1.02.01.0183 simki.unpkediri.ac.id FE – Akuntansi I I 23 I I

Muaya. A. 2016. Analisis Perhitungan,

Penetapan dan Pelaporan Pajak

Penghasilan Pasal 21 Pada

Yayasan Perguruan Tinggi Katolik

Keuskupan Manado. Jurnal

EMBA Manado Vol.4 N0.2, Edisi

Juni 2016, ISSN:2303-1174.

Sugiyono. 2016. Statistika Untuk

Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Susan. J. 2013. Analisis Perhitungan

Pajak Penghasilan Pasal 21 Pada

PT. Megasurya Nusalestari

Manado. Jurnal EMBA Manado

Vol.1 N0.4, Edisi Desember 2013,

ISSN:2303-1174.

Undang-Undang Perpajakan No.36

Tahun 2008.