artikel

24
Pejabat Tambang Cina Ditahan 01 Desember 2005 Dua pejabat tambang batubara di Cina ditahan karena diduga mengabaikan tugasnya setelah terjadi ledakan yang menewaskan sedikitnya 164 buruh tambang. Sekitar tujuh orang dilaporkan masih belum ditemukan, ditengah berbagai laporan yang saling berlawanan tentang jumlah orang di dalam tambang tersebut. Ledakan debu tambang batubara di tambang Dongfeng di provinsi Heilongjiang menghancurkan sistem ventilasi udara tambang tersebut.Kecelakaan sering terjadi di tambang-tambang Cina, meskipun pemerintah melakukan kampanye besar untuk mempromosikan keselamatan. Polisi menahan kepala tambang tersebut, Ma Jinguang dan sekretaris Partai Komunis setempat Chen Zhiqiang, lapor suratkabar China Daily. Koran itu menambahkan Ma Jinguang baru saja dinyatakan sebagai manajer panutan di tambang itu 10 hari sebelum kecelakaan terjadi. Sebelum penahanan kedua pejabat itu dilaporkan, lembaga nasional pengawas keselamat kerja mengungkapkan bahwa pihak manajemen tambang gagal bertindak menanggapi tanda-tanda peringatan sebelum ledakan terjadi. Tim penyelidik polisi dan pertambangan dilaporkan menyita sejumlah dokumen, notulen rapat dan catatan

Upload: isda-permata-sari

Post on 28-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

KUMPULAN ARTIKEL VENTILASI

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel

Pejabat Tambang Cina Ditahan

01 Desember 2005

Dua pejabat tambang batubara di Cina ditahan karena diduga mengabaikan

tugasnya setelah terjadi ledakan yang menewaskan sedikitnya 164 buruh tambang.

Sekitar tujuh orang dilaporkan masih belum ditemukan, ditengah berbagai laporan

yang saling berlawanan tentang jumlah orang di dalam tambang tersebut.

Ledakan debu tambang batubara di tambang Dongfeng di provinsi

Heilongjiang menghancurkan sistem ventilasi udara tambang tersebut.Kecelakaan

sering terjadi di tambang-tambang Cina, meskipun pemerintah melakukan

kampanye besar untuk mempromosikan keselamatan.

Polisi menahan kepala tambang tersebut, Ma Jinguang dan sekretaris

Partai Komunis setempat Chen Zhiqiang, lapor suratkabar China Daily.

Koran itu menambahkan Ma Jinguang baru saja dinyatakan sebagai

manajer panutan di tambang itu 10 hari sebelum kecelakaan terjadi. Sebelum

penahanan kedua pejabat itu dilaporkan, lembaga nasional pengawas keselamat

kerja mengungkapkan bahwa pihak manajemen tambang gagal bertindak

menanggapi tanda-tanda peringatan sebelum ledakan terjadi.

Tim penyelidik polisi dan pertambangan dilaporkan menyita sejumlah

dokumen, notulen rapat dan catatan rekening dari kantor tambang Dongfeng, yang

dijalankan oleh Kelompok Tambang Heilongjiang Longmei, sebuah perusahaan

konglomerat milik negara.

Sekitar 72 petambang berhasil diselamatkan sejak ledakan hari Minggu, 38

diantaranya dirawat di rumah sakit, tulis kantor berita Xinhua.

Para pejabat dikutip mengatakan peluang untuk mencari lebih banyak

korban yang selamat sangat tipis karena tingkat gas beracun yang tinggi di

tambang tersebut.

Sumber

http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/

2005/12/051201_chinamineblast.shtml

Page 2: Artikel

Jumlah Korban Tewas Ledakan Tambang Rusia Jadi 12

Minggu, 9 Mei 2010

Moskow (ANTARA News/Reuters) - Dua ledakan di tambang besar

batubara Siberia menewaskan sedikitnya 12 orang dan pencarian terhadap puluhan

petambang yang terjebak di bawah tanah dihentikan, setelah ventilasi tambang

penuh dengan asap dan gas, kata para penjabat Rusia, Ahad. Kantor berita Rusia,

Itar-Tass mengutip sumber pada perusahaan batubara itu mengatakan, 12 orang

ditemukan tewas, dan dikhawatirkan terus bertambah.

Ledakan pertama disebabkan oleh gas metan namun pihak yang

berwenang tidak menyebutkan secara khusus apa penyebab ledakan kedua.

Korchagin mengatakan, 64 petambang dan 20 petugas pertolongan masih

berada di bawah tanah hampir sembilan jam setelah ledakan pertama, yang terjadi

beberapa saat sebelum tengah malam Sabtu. Korchagin mengatakan, 12 dari

korban cedera dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat. Mereka adalah di antara

sekitar 200 orang yang selamat setelah ledakan Sabtu.

Tambang di kota Mezhdurechensk memiliki cadangan sekitar 450 juta ton

batubara, dan baru diproduksi 8,9 juta ton pada 2007, menurut perusahaan

batubara terbesar di Rusia,Raspadskaya. Presiden Rusia, Dmitry Medvedev,

memerintahkan Menteri Darurat Sergei Shoigu untuk menjamin kemungkinan

apapun dilakukan untuk menyelamatkan para petambang.

Perdana Menteri Vladimir Putin juga telah berbicara dengan gubernur

wilayah Kemerovo, Aman Tuleyev, kata media Rusia melaporkan.

Ledakan-ledakan tambang dan kecelakaan pada industri lain telah memicu

diulanginya kembali seruan-seruan para pemimpin Rusia, untuk memperbaiki

infrastruktur dan memperketat peraturan keselamatan tambang.

Sumber

http://www.antaranews.com/berita/186091/jumlah-korban-tewas-ledakan-

tambang-rusia-jadi-12

Page 3: Artikel

Korban Kecelakaan Tambang Pakistan

21 Maret 2011

Jumlah korban tewas akibat ledakan dalam sebuah tambang batubara di

Pakistan jumlahnya meningkat hingga 24 orang. Lebih dari 20 pekerja tambang

masih dinyatakan hilang. Ledakan tambang ini terjadi di provinsi Beloetsjistan,

Pakistan.

Penyebab ledakan diperkirakan adalah gas-gas ekplosif di lorong-lorong

tambang yang karena kurangnya ventilasi menjadi terlalu panas. Kebakaran

langsung terjadi setelah ledakan. Ketika itu para pekerja tambang sedang berada

dalam kedalaman 1200 meter di bawah tanah.

Upaya penyelamatan berjalan sangat lamban. Hari Minggu lalu tim

penyelamat harus menghentikan pekerjaan mereka karena adanya gas beracun. 

Sumber

http://m.rnw.nl/bahasa-indonesia/node/33100

Page 4: Artikel

Korban Ledakan Tambang Di Rusia Bertambah 43

Orang

29 Oktober 2009

MOSKOW - Tambang batu bara di Rusia meledak dan menyebabkan

puluhan orang tewas. Tambang yang meledak pekan lalu tersebut menyebabkan

43 orang tewas dan 54 lainnya dilaporkan hilang.

Insiden yang terjadi di tambang Raspadskaya ini dianggap sebagai

kecelakaan tambang yang terburuk yang pernah terjadi selama tiga tahun terakhir.

Lebih dari 350 penambang berada di dalam tambang saat dua ledakan terjadi di

tambang yang berada di wilayah Kemerovo tersebut.

Sebagian besar dari 350 pekerja tambang berhasil menyelamatkan diri saat

ledakan berlangsung. Tetapi naas bagi 43 orang yang tewas, mereka diperkirakan

terjebak saat ledakan terjadi. Sementara 54 pekerja lainnya hingga kini masih

dalam proses pencarian.

Raspadskaya sebagian dimiliki oleh industri baja Evraz, satu perusahaan

yang 36 persen sahamnya dimiliki oleh milyuner pemimpin Perhimpunan

Sepakbola Chelsea, Roman Abramovich.

Kecelakaan tambang serta sektor industri lainnya memang kerap terjadi di

Rusia. Pejabat tinggi Rusia seringkali memperingatkan hal ini, mereka menilai

kurangnya peningkatan batasan keselamatan dan aturan yang ketat atasan

keselamatan kerja

Penyebab dari kecelakaan tambang ini masih belum diketahui, namun

Menteri Keadaan Darurat Rusia Sergei Shoigu memperkirakan jika ledakan

tersebut bisa saja terjadi akibat gesekan dari gas metana dengan debu dari

batubara danKecelakaan tambang yang terjadi di Rusia, karena tuanya

infrastruktur, pelanggaran-pelarangan ventilasi keselamatan dan kerusakan alat-

alat pemantau tingkat-gas.

Ledakan pertama disebabkan oleh gas metan namun pihak yang

berwenang tidak menyebutkan secara khusus apa penyebab ledakan kedua.

Page 5: Artikel

Tambang di kota Mezhdurechensk memiliki cadangan sekitar 450 juta ton

batubara, dan baru diproduksi 8,9 juta ton pada 2007, menurut perusahaan

batubara terbesar di Rusia,Raspadskaya.

Sumber

http://angghajuner.blogspot.com/2011/10/korban-ledakan-tambang-di-rusia.html

Page 6: Artikel

3 Korban Ledakan Tambang Ditemukan

31 Januari 2014

Kerja keras tim SAR gabungan terdiri dari personel BPBD Sawahlunto

dan Sijunjung, TNI, Polri, Rescue Basarnas Padang, plus masyarakat,

membuahkan hasil. Tiga dari empat korban ledakan tambang di perbatasan

Bukitbual Sijunjung dan Kota Sawahlunto sejak Jumat (24/1) lalu, berhasil

ditemukan dan dievakuasi, kemarin sekitar pukul 05.00.

Saat ditemukan, jasad ketiga korban sudah sulit dikenal dan sulit diketahui

identitasnya serta berbau menyengat. Ketiga langsung dibawa ke RSUD

Sawahlunto untuk menjalani otopsi.

Sampai berita ini diturunkan sore kemarin, Padang Ekspres belum

mendapatkan kepastian apakah itu adalah jasad Komarudin, 30, warga

Tanjungampalu, Kecamatan Koto VII Sijunjung, Anton, 30, warga Nagari Bukit

Bual Koto VII Sijunjung, Ucok, 35, warga Nagari Bukit Bual, atau Irfan, 30,

warga Bengkulu.

Sejumlah awak media yang berupaya mengambil foto jasad korban dari

dekat, tidak dibolehkan oleh aparat kepolisian. Para jurnalis hanya dibolehkan

mengabadikan gambar di luar garis polisi. Begitu juga ketika jasad korban

diturunkan dari mobil ambulans setiba di RSUD Sawahlunto.

Dengan sudah ditemukannya ketiga jasad itu, berarti sudah empat jenazah

ditemukan. Sebelumnya tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jenazah Edi

Guru, 31, warga Jorong Empat Jalan Baru, Nagari Bual, Jumat (24/1) lalu.

Artinya, hanya tinggal satu jasad penambang lagi yang belum ditemukan tim

SAR.

Tim sempat kesulitan mengevakuasi korban, akibat banyaknya lorong

dalam lubang tambang tertutup reruntuhan tanah. “Beratnya lokasi dalam lubang

tambang, menyebabkan jasad korban baru sampai di luar mulut lubang tambang

memakan waktu sampai 5 jam (sekitar pukul 10.00, red),” katanya.

Tim SAR gabungan bersama pekerja tambang sebanyak enam orang,

terlihat bergantian mengeluarkan material tanah lonsoran dengan skop. Lalu,

Page 7: Artikel

memasukan tanah longsoran ke dalam lori (alat pengakut batu bara) untuk dibawa

ke luar. Setelah itu, barulah satu per satu jenazah korban dibawa ke luar.

Sumber

http://www.padangekspres.co.id/?news=berita&id=49551

Page 8: Artikel

Tambang Batu Bara Meledak, 134 Tewas

29 November 2005

Ledakan di tambang batu bara di Provinsi Heilongjiang, China timurlaut,

menewaskan 134 penambang dan memerangkap 15 orang penambang di bawah

tanah, kata media pemerintah Senin kemarin.

Ledakan itu dilaporkan Minggu lalu di Tambang Batu Bara Dongfeng,

yang dikelola cabang Heilongjiang Longmei Mining (Grup) Co. Ltd, kata kantor

berita Xinhuamengutip administrasi keselamatan tambang batu bara provinsi.

Sekitar 70 penambang telah diselamatkan. Saat tambang meledak,

sebanyak 221 orang sedang bekerja di tambang bawah tanah itu. ''Ledakan batu

bara telah menghancurkan seluruh sistem ventilasi di ruang bawah tanah,'' kata

tim investigasi. Sistem utama dioperasikan lagi kemarin.

Sumber

http://www.suaramerdeka.com/harian/0511/29/int2.htm

Page 9: Artikel

Hingga 100 Lebih, Korban Tewas Di Lokasi Tambang

China

Rabu, 25 November 2009

Jumlah korban meninggal dunia akibat ledakan di tambang batu bara

China meningkat menjadi 106 jiwa, Rabu (25/11), setelah dua jenazah berhasil

ditarik dari lokasi tambang di kota Hegang, Provinsi Heilongjiang. Xinhua

melaporkan, dua jenazah pekerja telah berhasil ditarik dari tambang di bawah

tanah itu.

Upaya pencarian korban terus dilakukan dalam kecelakaan tambang

terburuk dalam dua tahun itu untuk mencari dua korban lain yang belum diketahui

nasibnya. Badan Keselamatan Pertambangan China menyebutkan, kondisi

sesaknya lokasi tambang yang diperparah dengan minimnya ventilasi sebagai

penyebab dari tingginya korban tewas dalam kecelakaan tambang yang

diakibatkan oleh ledakan gas pada Sabtu pekan lalu saat 528 penambang berada di

dalamnya.

Ledakan ini merupakan pukulan bagi upaya Pemerintah China belakangan

untuk meningkatkan standar keamanan di industri pertambangan. Peningkatan

standar keamanan telah menekan jumlah korban meninggal dunia di lokasi

pertambangan menurun 18,4 persen dalam kurun enam bulan pertama tahun ini

apabila dibandingkan tahun lalu. Namun, jumlah korban meninggal dunia di

lokasi pertambangan China masih mencapai 1.175 jiwa.

Sumber

http://internasional.kompas.com/read/2009/11/25/1111454/

hingga.100.lebih.korban.tewas.di.lokasi.tambang.china

Page 10: Artikel

Sesak Nafas, Lima Penambang Emas Tewas

Senin, 02 Juli 2012

Lima penambang tewas dan 11 lainnya dirawat di rumah sakit akibat

menghirup asap di sebuah tambang emas Afrika Selatan.

Kecelakaan itu terjadi Sabtu (30/6) malam di tingkat 39 tambang

Goldfields Driefontein di West Rand, Provinsi Gauteng, kata Perhimpunan para

Penambang Nasional (NUM).

Para penambang sedang bekerja lembur melakukan pengangkutan lumpur

ketika kecelakaan itu terjadi, kata juru bicara NUM Lesiba Seshoka.

Indikasi awal menunjukkan tidak ada udara yang disalurkan di bagian di

mana mereka bekerja, katanya.

Sebelas penambang lainnya dirawat di rumah sakit terdekat untuk

"pemeriksaan rutin" dan mereka "dalam kondisi stabil pada Minggu pagi," kata

Persatuan Pers Afrika Selatan (Sapa).

Sekjen NUM Frans Baleni mengatakan: "Kami sangat mengutuk

perusahaan karena mereka mengirimkan pekerja lembur malam hari ketika tidak

ada ventilasi."

Tambang tersebut telah ditutup, dan manajemennya mengatakan dalam

satu pernyataan, bahwa kecelakaan fatal itu "sangat menyesalkan", kata laporan

Sapa.

Satu penyelidikan mengenai penyebab kecelakaan itu diluncurkan oleh

Departemen Sumber Daya Mineral.

Sejauh ini, lebih dari 40 penambang tewas tahun ini, termasuk 10 orang

yang tewas bulan lalu dalam bencana tambang berlian di Bontekoe dekat Kleinzee

di Northern Cape, kata NUM.

Sumber

http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/07/02/m6iyk3-sesak-

nafas-lima-penambang-emas-tewas

Page 11: Artikel

Tim ESDM Lakukan Investigasi Meledaknya Tambang

Barubara Sawahlunto

Kamis, 18 Juni 2009

Peristiwa meledaknya Tambang Batubara Sawahlunto pada hari Selasa,

tanggal 16 Juni 2009, sekitar pukul 10.00 WIB membuat Departemen Energi dan

Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan penanggulangan dan menerjunkan tim

kelokasi kejadian.

Kecelakaan ini terjadi  di wilayah Kuasa Pertambangan (KP) Eksploitasi

batubara PT Dasrat Sarana Arang Sejati di Bukit Bual/Ngalau Cigak, Kecamatan

Talawi, Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat. KP Eksploitasi PT Dasrat

Sarana Arang Sejati diterbitkan oleh Walikota Sawahlunto berdasarkan SK No.

05.39/PERINDAKOP/2006 berlaku mulai 2 Juni 2006 s.d 2 Juni 2011.

Pelaksana penambangan adalah kontraktor CV Cipta Perdana.

Penambangan dilakukan secara manual menggunakan alat gali belincong dengan

membuat lubang-lubang masuk di dalam lapisan batubara tanpa ada ventilasi

memadai, hanya mengandalkan ventilasi alami. Ketebalan lapisan batubara yang

digali mencapai sekitar 2,5 meter.

Dalam siaran persnya Kepala Biro Hukum dan Humas ESDM Sutisna

Prawira menyebutkan kecelakaan yang terjadi diduga akibat ledakan gas metana

(CH4), efek ledakan mengakibatkan adanya lemparan material hingga sejauh 150

meter dari mulut tambang, dan terlemparnya 14 orang yang berada pada jarak

sekitar 50 meter dari mulut tambang. Konsentrasi gas metana pada tambang

batubara bawah tanah pada kisaran 5 – 15% dapat menimbulkan ledakan

(Handbook for Methane Control in Mining, Dept of Health and Human Services,

Pittsburgh - USA, 2006).

"Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah

menerjunkan Tim Penanggulangan yang berkoordinasi dengan Pemerintah Kota

Sawahlunto, Kepala Teknik Tambang PT Bukit Asam, Unit Pertambangan (UP)

Ombilin dan Kepala Teknik Tambang PT Allied Indo Coal." jelas Sutisna.

Page 12: Artikel

Dipaparkannya Sampai dengan Rabu, 17 Juni 2009 pukul 17.00 WIB, rekapitulasi

dan jumlah korban berdasarkan laporan Tim DESDM, adalah sebagai berikut:

Korban meninggal 32 orang dan sudah dievakuasi (31 orang dievakuasi

dari lubang tambang dan 1 orang yang berada di luar tambang).

Diperkirakan korban yang masih di dalam lubang tambang dan belum

diketahui kondisinya, 1 orang.

Korban luka parah/ringan dan dirawat 13 orang.

Pihak Kepala Teknik Tambang PT Bukit Asam UP Ombilin dan PT

Allied Indo Coal telah menugasi Tim Mine Rescue untuk melakukan evakuasi

korban. Evakuasi dilakukan bekerjasama dengan Basarnas Padang, Tim Forensik

Polda Sumbar serta masyarakat.

"Departemen ESDM akan melakukan audit teknis, khususnya yang

menyangkut keselamatan kerja pada seluruh tambang bawah tanah. Terutama

yang beroperasi di Kota Sawahlunto. Hasil audit teknis nantinya akan menjadi

rekomendasi untuk dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Sawahlunto. Hingga saat

ini Pemerintah Kota Sawahlunto telah menerbitkan 13 KP Eksploitasi, 10

diantaranya tambang bawah tanah dan ditutup sementara oleh Walikota

Sawahlunto efektif mulai 17 Juni 2009." pungkas Sutisna.

Sumber

http://tambangnews.com/berita/utama/134-tim-esdm-lakukan-investigasi-

meledaknya-tambang-barubara-sawahlunto.html

Page 13: Artikel

Empat Orang Tertimbun, Satu Meninggal Akibat

Ledakan Tambang Batubara

Selasa, 28 Januari 2014

Tambang batubara di Ngalau Cigak, Sawahlunto, Jumat (24/1) kembali

menelan korban. Satu dinyatakan tewas, empat tertimbun. Kejadian serupa pernah

terjadi pada 2009.

Peristiwa memilukan itu terjadi sekitar pukul 11.45 WIB. Empat pekerja

tambang yang menjadi korban adalah Irvan (40), Ucok (40), Qomaruddin (41) dan

Anton (31). Sementara Edi (40) meninggal di tempat kejadian.

Jasad Edi yang terlempar di luar reruntuhan langsung dibawa ke Rumah

Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawahlunto. Sedangkan empat korban lainnya

hingga berita ini ditulis tadi malam masih dalam proses evakuasi yang dilakukan

Tim SAR dan tim gabungan lainnya.

Timbunan longsoran material yang cukup banyak akibat ledakan itu

menyulitkan tim melakukan evakuasi korban. Menyingkap timbunan material

dilakukan secara manual dengan menggunakan peralatan skop dan cangkul

memakan waktu lama.

Di tengah upaya menyingkirkan timbunan material, pekerja tambang

lainnya juga harus memasang ram penyangga untuk menahan agar tidak terjadi

longsoran susulan.

Menurut rekan kerja korban, Johan, lubang tambang batubara tempat

mereka bekerja punya kedalaman sekitar 60 meter. Diperkirakan longsoran terjadi

di kedalaman 50 meter yang diawali dengan bunyi ledakan.

Setelah kejadian ledakan dan mayat Edi dievakuasi, kondisi lubang

tambang masih dalam proses normalisasi dengan memompakan udara

menggunakan blower. Sekitar pukul 16.00 WIB, sebanyak sembilan pekerja

tambang masuk ke dalam lubang guna mengecek situasi.

Informasi yang dihimpun Singgalang di tempat kejadian peristiwa (TKP),

diduga ledakan gas dipicu percikan api dari aliran listrik. Kawasan seputar lubang

Page 14: Artikel

tambang sudah dipasang garis polisi. Hanya aparat berwenang yang

diperbolehkan mendekati lokasi.

Sekitar lembah di kawasan lubang penambangan dipenuhi masyarakat

yang menyaksikan upaya evakuasi oleh tim gabungan. Keluarga korban pun turut

menyaksikan proses evakuasi. Ibu dari Anton sempat pingsan. Tragedi ledakan

tambang batubara itu terjadi di Izin Usaha Pertambangan (IUP) CV Kutalaga

Citra Jasa.

Sebelumnya, pada Selasa, 16 Juni 2009, juga terjadi ledakan tambang di

Sawahlunto. Kejadian sekitar pukul 10.00 WIB.

Tambang meledak di wilayah Kuasa Pertambangan (KP) eksploitasi

batubara PT Dasrat Sarana Arang Sejati di Bukit Bual/Ngalau Cigak, Kecamatan

Talawi.

Eksploitasi PT Dasrat Sarana Arang Sejati diterbitkan oleh Walikota

Sawahlunto berdasarkan SK No. 05.39/PERINDAKOP/2006 berlaku mulai 2 Juni

2006-2 Juni 2011.

Pelaksana penambangan adalah kontraktor CV Cipta Perdana.

Penambangan dilakukan secara manual menggunakan alat gali belincong dengan

membuat lubang-lubang masuk dalam lapisan batubara tanpa ada ventilasi

memadai, hanya mengandalkan ventilasi alami. Ketebalan lapisan batubara yang

digali mencapai sekitar 2,5 meter.

Kecelakaan diduga akibat ledakan gas metana (CH4). Efek ledakan

mengakibatkan adanya lemparan material hingga sejauh 150 meter dari mulut

tambang, dan terlemparnya 14 orang yang berada pada jarak sekitar 50 meter dari

mulut tambang.

Akibat ledakan itu, korban meninggal 32 orang. Korban luka parah/ringan

dan dirawat 13 orang.

Sumber

http://www.informasiterdepan.com/2014/01/empat-orang-tertimbun-satu-

meninggal.html

Page 15: Artikel

Tambang Batubara Di Sawahlunto Meledak

Sabtu, 25 January 2014

Tambang rakyat batu bara di Desa Parambahan dan Desa Batu Tanjung,

Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, meledak, Jumat (24/1) sekitar  pukul 11.00

WIB. Satu orang dilaporkan tewas dan sudah dievakuasi di RSUD Sawahlunto,

sedangkan empat orang masih terperangkap.

Menurut informasi Radio Antar-Penduduk Indonesia, Sumatera Barat, Suri

Hamdazir Oyon, info ini mereka dapatkan dari radio Palang Merah Indonesia,

Sumbar, dan disebarluaskan oleh RAPI. “Peristiwa sekira pukul 11.00 WIB akibat

gas metan tinggi di dalam lubang tambang tersebut,” kata Suri. 

Staf Basarnas Padang, Zulfahmi saat dikonfirmasi, membenarkan insiden

tersebut. Dia menjelaskan, korban meninggal bernama Zulhedi (31) asal Tanjung

Ampalu, Sijunjung, dan telah dibawa ke rumah sakit setempat. “Saat ini informasi

yang kami dapatkan dari tim Rescue Bukit Asam, ada empat orang lagi dalam

lubang tambang yang meledak,” katanya. Tim Basarnas juga sudah mengirim tim,

saat ini dalam perjalan menuju lokasi, ada 18 orang yang dikerahkan untuk

membantu tim evakuasi lain. 

“Kita belum tahun nasib keempat korban itu yang terperangkap,”

tutupnya.  Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatera Barat, Ade

Edwar, menyatakan dugaan sementara ledakan tambang akibat gas metana.

"Lokasi tambang tersebut banyak mengandung gas metana sewaktu-waktu dapat

meledak," kata Ade Edwar di Padang. Menurut dia, kemungkinan ledakan berasal

dari percikan api bersumber dari listrik atau besi yang jatuh, sehingga menyambar

gas metan yang ada pada lobang tambang batu bara.

Kondisi kandungan gas metan yang diambang normal, akan mudah

meledak jika tersulut percikan api. Hal tersebut diperparah dengan kondisi lubang

tambang dalam yang tidak menggunakan fentilasi buatan dan hanya

mengandalkan fentilasi alami. "Biasanya kasus seperti ini bisa di atasi jika

tambang dalam dilengkapi dengan ventilasi udara yang cukup," jelas Ade Edwar.

Page 16: Artikel

Sementara itu Kapolresta Sawahlunto, AKBP Moehammad Syafrial ketika

dihubungi menyatakan pihak kepolisian melakukan penyelidikan penyebab

ledakan tambang yang telah menewaskan satu warga. "Kita akan segera

melakukan penyelidikan, sebab hingga saat ini belum bisa dipastikan

penyebabnya, selain adanya kandungan gas metan yang tinggi dilobang tambang

Ngalau Tiga, Ombilin," katanya. Menurut dia, selain kandungan gas metan yang

tinggi pemicu ledakannya masih belum bisa kita pastikan, sebab itu akan

dilakukan penyelidikan.

"Tambang yang meledak ini, merupakan tambang ilegal milik PT Dastrat,

sebab itu tentu memiliki izin yang lengkap, sehingga perlu dilakukan investigasi

lebih lanjut apa sebenarnya pemicu ledakan didalam lobang tambang tersebut,"

jelasnya. Tim SAR masih fokus melakukan pencarian korban masih tertimbun

dalam goa tambang batu bara tersebut. "Saat ini masih dilakukan pencarian empat

korban yang masih tertimbun di dalam goa batu bara tersebut," katanya. 

Dari informasi yang dihimpun sebanyak 8 orang melakukan penambangan

batu bara di tambang Ngalau Tiga, Ombilin, milik PT Dasrat. Tiga orang pekerja

tambang berada di luar goa, sedangkan lima orang berada di dalam goa. Tim SAR

berhasil mengevakuasi satu orang pekerja tambang atas nama Zulheldi, pada

pukul 12.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia, dimana mengalami luka berat

di bagian kepala. Korban atas nama Zulheldi ditemukan sekitar 15 meter dari

mulut goa.

Peristiwa ledakan tambang di Kota Sawahlunto pernah terjadi pada tahun

2009 silam. Peristiwa pada lima tahun lalu itu disebabkan semburan gas metan

yang keluar dari lokasi tambang yang membuat 23 orang pekerja tambang

meninggal dunia akibat terperangkap di dalam goa tambang.

Sumber

http://www.haluankepri.com/andalas/58056-tambang-batu-bara-di-sawahlunto-

meledak-.html