artikel
DESCRIPTION
hhhhTRANSCRIPT
PERBANDINGAN PROFIL LIPID PASIEN DIABETES MELLITUS TANPA
ULKUS DIABETIKUM DENGAN ULKUS DIABETIKUM
DI RSUD AL IHSAN
Egy Pratama1, Widayanti 2, Mia Kusmiati 2
1Fakultas Kedokteran Unisba
Abstrak
Diabetes Mellitus merupakan global healthy priority yang ditetapkan WHO. Pada tahun 2007 WHO memperkirakan 240 juta jiwa menderita DM di dunia dan Indonesia menduduki rangking ke-5 dunia setelah Cina, India, Amerika Serikat, dan Rusia. Komplikasi kronik DM mengenai banyak organ dan dapat menimbulkan terjadinya kematian dan kelumpuhan. Kelumpuhan sering terjadi akibat amputasi ekstremitas non-traumatik kaki ulkus diabetikum. Amputasi ekstremitas bawah pada pasien DM mencapai 80000 jiwa setiap tahunnya di Amerika Serikat, Di Indonesia, khususnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, pada tahun 2003 ulkus diabetikum mencapai 16% dan 25%.
Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Objek penelitian adalah data rekam medis pasien DM di RSUD Al Ihsan Bandung periode 1 Januari 2010-31 Desember 2010.
Dari 158 pasien, (81,6%) DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum dan (18,4%) DM dengan komplikasi ulkus diabetikum. Nilai kadar kolesterol total kedua kelompok memiliki kesamaan secara tidak signifikan (p=0,885). Nilai kadar high density lipoproteion (HDL) kolesterol kedua kelompok memiliki kesamaan secara tidak signifikan (p=0,182). Nilai kadar low density lipoprotein (LDL) kolesterol lebih besar pada pasien DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum (16,3%) dan memiliki perbedaan secara tidak signifikan (p=0,887). Nilai kadar trigliserid pada kedua kelompok memiliki kesamaan secara tidak signifikan (p=0,705).
Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya faktor resiko lain selain dislipidemia yang mungkin mempengaruhi kejadian komplikasi ulkus diabetikum seperti gangguan neuropati, merokok, hipertensi, riwayat trauma, riwayat ulkus sebelumnya, pengobatan anti-cholesterol, gaya hidup yang buruk, kurangnya aktifitas dan kegemukan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang faktor risiko ulkus diabetikum sehingga dapat menurunkan angka kejadian komplikasi ulkus diabetikum di masyarakat.
Kata kunci : Diabetes Mellitus, Ulkus Diabetikum dan Dislipidemia
1
ABSTRACT
Diabetes Mellitus is a healthy global priority set by WHO. In 2007, WHO estimates that 240 million people suffer from diabetes in the world and Indonesia ranks to-5 world after China, India, the United States, and Russia. DM chronic complications of many organs and can lead to the occurrence of death and paralysis. Paralysis is often caused by non-traumatic limb amputations diabetic foot ulcers. Lower extremity amputations in diabetic patients reached 80 000 lives annually in the United States, in Indonesia, especially in Cipto Mangunkusumo Hospital, diabetic ulcers in 2003 reached 16% and 25%.
This research use cross sectional method with analytic. Research object is the patient's medical records in hospitals Al Ihsan Bandung period 1 January 2010-31 December 2010.
Of the 158 patients, (81.6%) diabetes mellitus without diabetic ulcer complications and (18.4%) DM with diabetic ulcer complications. Total cholesterol value is similar in both groups was not significant (p = 0.885). Levels of high density values lipoproteion (HDL) cholesterol is similar in both groups was not significant (p = 0.182). Value levels of low density lipoprotein (LDL) cholesterol was greater in diabetic patients without diabetic ulcer complications (16.3%) and the differences are not significant (p = 0.887). Triglyceride values in both groups is similar and was not significant (p = 0.705).
These results demonstrate the existence of risk factors other than dyslipidemia that may affect the incidence of ulcer complications such as diabetic neuropathy damage, smoking, hypertension, history of trauma, history of previous ulcer, anti-cholesterol medication, bad lifestyle, lack of activity and obesity. The results of this study is expected to increase knowledge about risk factors for diabetic ulcers that can reduce the incidence of ulcer complications in the diabetic community.
Key words: Diabetes Mellitus, Diabetic Ulcers and Dyslipidemia
2
PENDAHULUAN
Diabetes mellitus (DM) merupakan salah salah satu global healthy priority yang
ditetapkan oleh World Health Organization (WHO). WHO memperkirakan pada
tahun 2007 terdapat 240 juta jiwa menderita DM di dunia dan akan meningkat pada
2025 menjadi 380 juta jiwa. Indonesia menduduki rangking ke-5 dunia setelah Cina,
India, Amerika Serikat, dan Rusia. 1,2 Kasus DM di Kota Bandung menempati daftar
10 penyakit terbanyak pada penderita usia 45-64 tahun mencapai 2,56% dan usia
lebih dari 65 tahun mencapai 2,69% yang dirawat inap di Rumah Sakit pada tahun
2010. 3
Komplikasi kronik DM yang mengenai banyak organ dapat menimbulkan
terjadinya kematian dan kelumpuhan. Riset Kesehatan Dasar tahun 2007
menyebutkan bahwa kematian pasien DM pada usia 45-54 tahun di daerah perkotaan
menduduki rangking ke-2, yaitu sekitar 14,7 % dari penyebab seluruh kematian,
sedangkan pada daerah pedesaan menduduki rangking ke-6. Kelumpuhan sering
terjadi akibat amputasi ekstremitas non-traumatik sehingga terjadi kecacatan dan
penyebab amputasi tersebut dilakukan sebagai usaha penanganan gangguan kaki
ulkus diabetikum dan infeksi pada individu pasien DM. 5,9
Amputasi ekstremitas bawah pada pasien DM mencapai 80000 jiwa setiap
tahunnya di Amerika Serikat, dan 85 % kejadiannya didahului oleh kaki ulkus
terlebih dahulu. Di Indonesia, khususnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,
pada tahun 2003 ulkus diabetikum menjadi salah satu masalah yang serius. Dampak
3
kejadian ulkus diabetikum cukup besar, biaya amputasi yang berhubungan dengan
kaki ulkus diabetikum mencapai 1,6 miliar dollar di Amerika Serikat pada tahun
2001. Angka kematian dan amputasi di RSCM cukup tinggi, masing-masing
mencapai 16% dan 25%. Jumlah penderita DM paska amputasi yang meninggal
dalam 3 tahun mencapai 37%. 7,8
Ulkus diabetikum merupakan ulkus kronik yang muncul pada pasien DM dan
biasanya muncul sebagai ulkus di kaki. Tekanan dan kerusakan jaringan biasanya
menjadi faktor penyebab utama timbulnya ulkus, tetapi gangguan neuropathy dari
penyakit primer adalah unsur penting penyebab ulkus. Faktor neuropathy bukan
hanya salah satu penyebab terjadinya ulkus diabetikum, ada faktor lain seperti faktor
angiopathy yang juga menjadi salah satu faktor penting penyebab terjadinya ulkus,
ditandai dengan penyempitan pembuluh darah.10 Faktor angiopathy pada pasien DM
juga dipengaruhi oleh gangguan profil lipid, dan memiliki risiko lebih besar untuk
terjadinya penyempitan pembuluh darah akibat terbentuknya plak-plak pembuluh
darah, yang dikenal dengan diabetic dyslipidemia.9
Pemilihan komplikasi ulkus diabetikum sebagai salah satu masalah pada penelitian
ini diakarenakan kejadian tersebut banyak terjadi di masyarakat dan mengakibatkan
terjadinya kelumpuhan pada penderita DM. Akibat lain yang bisa ditimbulkan oleh
kelumpuhan tersebut adalah berkurangnya nilai hidup seseorang dalam menjalani
aktifitas hidupnya, sehingga menjadikan seseorang kurang berkualitas dalam
menjalani hidupnya.
4
Penelitian akan dilakukan di RSUD Al-Ihsan Bandung, dikarenakan angka
kejadian DM dan komplikasi ulkus diabetikum merupakan salah satu penyakit yang
banyak timbul di daerah perkotaan, dan RSUD Al-Ihsan Bandung, merupakan salah
satu Rumah Sakit rujukan dari provinsi Jawa Barat.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa kejadian DM dan komplikasi ulkus
diabetikum masih tinggi. Karena itu untuk mengetahui terjadinya peningkatan
kejadian tersebut perlu diketahui tentang perbandingan profil lipid antara pasien DM
tanpa komplikasi ulkus diabetikum dengan pasien komplikasi ulkus diabetikum di
RSUD Al-Ihsan Bandung periode 2010-2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan profil lipid antara pasien
DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum dengan pasien komplikasi ulkus diabetikum
di RSUD Al-Ihsan Bandung periode 2010-2011
Metode
Jenis penelitian yang dilakukan bersifat analitik dengan pengambilan data
secara cross sectional dengan melakukan uji beda dua rata-rata independent
menggunakan t-test untuk mengetahui perbandingan profil lipid antara pasien
Diabetes mellitus tanpa komplikasi ulkus diabetikum dengan pasien komplikasi ulkus
diabetikum di Rumah Sakit Al-Ihsan, periode 1 Januari 2010 sampai dengan 31
Desember 2011. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas adalah Profil
Lipid, yang merupakan hasil pemeriksaan lab yang memuat nilai total cholesterol,
high density lipoproteion (HDL) cholesterol, triglycerides, dan low density
5
lipoprotein (LDL) cholesterol. Dan variabel terikat yaitu pasien Diabetes mellitus
dengan atau tanpa komplikasi kaki ulkus diabetikum.
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Berdasarkan data yang diperoleh selama periode 1 Januari 2010 – 31 Desember
2010 di RSUD Al-Ihsan Bandung, terdapat 158 pasien Diabetes Mellitus. Dari 158
pasien, dianalisis 129 pasien (81,6%) Diabetes Mellitus tanpa komplikasi ulkus
diabetikum dan 29 pasien (18,4%) Diabetes Mellitus dengan komplikasi ulkus
diabetikum. Hasil penelitian dijelaskan secara terperinci dalam tabel-tabel dibawah
ini.
Tabel. 1 Insidensi Pasien Diabetes Mellitus Tanpa Komplikasi Ulkus Diabetikum Dengan Pasien Komplikasi Ulkus Diabetikum Di RSUD Al-Ihsan
Bandung Periode 2010-2011Kasus (n) (%)
Diabetes Mellitus tanpa komplikasi ulkus diabetikum
129 81,6
Diabetes Mellitus dengan komplikasi ulkus diabetikum
29 18,4
Total 158 100,0Sumber: Hasil Pengumpulan Data Rekam Medik (Data telah diolah)Keterangan : n = jumlah
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa insidensi kasus Diabetes Mellitus
dengan komplikasi ulkus diabetikum dalam 1 tahun terakhir adalah sebesar 18,4%.
1. Karakteristik Profil Lipid Pasien DM Tanpa Komplikasi Ulkus Diabetikum
Dengan Pasien Komplikasi Ulkus Diabetikum
Gambaran karakteristik profil lipid subjek penelitian terdiri dari nilai cholesterol,
high density lipoproteion (HDL) cholesterol, triglycerides, dan low density
6
lipoprotein (LDL) cholesterol yang hasilnya ditampilkan pada tabel 2. sebagai
berikut :
Tabel. 2 Karakteristik Pasien Diabetes Mellitus Tanpa Komplikasi Ulkus
Diabetikum Dengan Pasien Komplikasi Ulkus Diabetikum Di RSUD Al-Ihsan
Bandung Periode 2010-2011
DM tanpa komplikasi
(n=129)
DM dengan komplikasi
(n=29)Total
Karakteristik Kriteria Jumlah
% Jumlah % Jumlah
% p-value
Cholesterol Normal 84 65,1 22 75,9 106 67,1 0,266Abnormal 45 34,9 7 24,1 52 32,9
HDL Normal 120 93,0 29 100 149 94,3 0,143Abnormal 9 7,0 0 0 9 5,7
Trigliserid Normal 98 76,0 23 79,3 121 76,6 0,701Abnormal 31 24,0 6 20,7 37 23,4
LDL Normal 108 83,7 28 96,5 136 86,1 0,071Abnormal 21 16,3 1 3,5 22 13,8
Sumber: Hasil Pengumpulan Data Rekam Medik (Data telah diolah)Keterangan : n = jumlah
HDL = high density lipoprotein LDL = low density lipoprotein
Dari tabel 2 diketahui bahwa nilai abnormal cholesterol pada pasien DM tanpa
komplikasi ulkus diabetikum sebanyak 45 pasien (34.9%), sedangkan pada pasien
ulkus diabetikum sebanyak 7 pasien (24,1%). Nilai abnormal high density
lipoproteion (HDL) cholesterol pada pasien DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum
sebanyak 9 pasien (7,0%), dan tidak terdapat nilai abnormal high density lipoproteion
(HDL) cholesterol pada pasien ulkus diabetikum. Nilai trigliserid abnormal pada
pasien DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum sebanyak 31 pasien (24,0%),
7
sedangkan pada pasien ulkus diabetikum sebanyak 6 pasien (20,7%). Nilai abnormal
low density lipoprotein (LDL) cholesterol pada pasien DM tanpa komplikasi ulkus
diabetikum sebanyak 21 pasien (16,3%), sedangkan pada pasien ulkus diabetikum
sebanyak 1 orang (3,5%).
2. Perbandingan Dua Kelompok Kasus
2.1. Perbandingan Dua Kelompok Kasus Berdasarkan Nilai Cholesterol Normal
Dan Abnormal
Berikut ini adalah uji dua kelompok kasus (DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum
dan DM dengan komplikasi ulkus diabetikum) agar dapat diperbandingan
(berdasarkan cholesterol normal dan abnormal).
Tabel 2 memperlihatkan bahwa perbedaan dua kelompok secara statistik tidak
bermakna karena p > 0,05 (p=0,266). Dengan demikian kedua kelompok selanjutnya
dapat diperbandingkan.
2.2 Perbandingan Dua Kelompok Kasus Berdasarkan Nilai HDL Normal Dan
Abnormal
Berikut ini adalah uji dua kelompok kasus (DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum
dan DM dengan komplikasi ulkus diabetikum) agar dapat diperbandingan
(berdasarkan HDL normal dan abnormal).
Tabel 2 memperlihatkan bahwa perbedaan dua kelompok secara statistik tidak
bermakna karena p > 0,05 (p=0,143). Dengan demikian kedua kelompok selanjutnya
dapat diperbandingkan.
8
2.3 Perbandingan Dua Kelompok Kasus Berdasarkan Nilai Trigliserida Normal
Dan Abnormal
Berikut ini adalah uji dua kelompok kasus (DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum
dan DM dengan komplikasi ulkus diabetikum) agar dapat diperbandingan
(berdasarkan Trigliserida normal dan abnormal).
Tabel 2 memperlihatkan bahwa perbedaan dua kelompok secara statistik tidak
bermakna karena p > 0,05 (p=0,701). Dengan demikian kedua kelompok selanjutnya
dapat diperbandingkan.
2.4 Perbandingan Dua Kelompok Kasus Berdasarkan Nilai LDL Normal Dan
Abnormal
Berikut ini adalah uji dua kelompok kasus (DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum
dan DM dengan komplikasi ulkus diabetikum) agar dapat diperbandingan
(berdasarkan LDL normal dan abnormal).
Tabel 2. memperlihatkan bahwa perbedaan dua kelompok secara statistik tidak
bermakna karena p > 0,05 (p=0,071). Dengan demikian kedua kelompok selanjutnya
dapat diperbandingkan.
3. Perbandingan Cholesterol Pasien DM Tanpa Komplikasi Ulkus Diabetikum
Dengan Pasien Komplikasi Ulkus Diabetikum
Nilai cholesterol total pada Pasien DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum dan
pasien DM dengan komplikasi ulkus diabetikum tercantum pada lampiran, sedangkan
9
rata-rata nilai cholesterol total pada kedua sampel penelitian ditampilkan dalam tabel
3 sebagai berikut:
Tabel. 3 Nilai Rata-Rata Dan Simpangan Baku Cholesterol Total Pasien
Diabetes Mellitus Tanpa Komplikasi Ulkus Diabetikum Dengan Pasien
Komplikasi Ulkus Diabetikum Di RSUD Al-Ihsan Bandung Periode 2010-2011
Cholesterol Total Rata-rata Standar DeviasiPasien DM tanpa komplikasi Ulkus Diabetikum (n=129)
184.62 52.075
Pasien DM dengan komplikasi Ulkus Diabetikum (n=29)
183.14 37.570
Sumber: Hasil Pengumpulan Data Rekam Medik (Data telah diolah)
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata cholesterol total pada
pasien DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum lebih besar daripada pasien DM
dengan komplikasi ulkus diabetikum. Tabel tersebut menunjukan standar deviasi
pasien DM dengan komplikasi ulkus diabetikum yaitu 37,570 lebih homogen
dibandingkan standar deviasi pasien DM tanpa komplikasi ulkus diabetukum yaitu
52,075.
Adapun hasil pengujian keberartian (signifikansi) perbedaan nilai profil lipid
cholesterol antara pasien Diabetes Mellitus tanpa komplikasi ulkus diabetikum
dengan pasien komplikasi ulkus diabetikum ditampilkan pada Lampiran.
Berdasarkan hasil pengujian kesamaan varians dengan menggunakan uji F
diketahui nilai signifikansi F yaitu 0,063 yang lebih besar dari α = 0,05. Hal ini
menunjukan bahwa variansi nilai cholesterol antara pasien Diabetes Mellitus tanpa
komplikasi ulkus diabetikum dengan pasien komplikasi ulkus diabetikum memiliki
10
kesamaan, sehingga pada pengujian perbedaan rata-rata cholesterol antara pasien
Diabetes Mellitus tanpa komplikasi ulkus diabetikum dengan pasien komplikasi ulkus
diabetikum mempergunakan asumsi bahwa variansi cholesterol kedua kelompok
adalah sama. Berdasarkan asumsi tersebut, hasil uji t dapat diketahui nilai signifikansi
t yaitu 0,885 yang lebih besar dari α = 0,05 (signifikan), dan lebih besar dari α = 0,01
(sangat signifikan). Hal ini menunjukan bahwa nilai rata-rata cholesterol antara
pasien Diabetes Mellitus tanpa komplikasi ulkus diabetikum dengan pasien
komplikasi ulkus diabetikum memiliki perbedaan yang tidak signifikan.
4. Perbandingan HDL Pasien DM Tanpa Komplikasi Ulkus Diabetikum
Dengan Pasien Komplikasi Ulkus Diabetikum
Nilai high density lipoproteion (HDL) pada Pasien DM tanpa komplikasi ulkus
diabetikum dan pasien DM dengan komplikasi ulkus diabetikum tercantum pada
lampiran, sedangkan rata-rata nilai HDL pada kedua sampel penelitian ditampilkan
dalam tabel 4. sebagai berikut:
Tabel. 4 Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku HDL Pasien Diabetes Mellitus
Tanpa Komplikasi Ulkus Diabetikum Dengan Pasien Komplikasi Ulkus
Diabetikum Di RSUD Al-Ihsan Bandung Periode 2010-2011
High Density Lipoproteion (HDL)
Rata-rata Standar Deviasi
Pasien DM tanpa komplikasi Ulkus Diabetikum (n=129)
36.2969 14.43799
Pasien DM dengan komplikasi Ulkus Diabetikum (n=29)
32.5655 8.21998
Sumber: Hasil Pengumpulan Data Rekam Medik (Data telah diolah)
11
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata HDL pada pasien DM
tanpa komplikasi ulkus diabetikum lebih besar daripada pasien DM dengan
komplikasi ulkus diabetikum. Tabel tersebut menunjukan standar deviasi pasien DM
dengan komplikasi ulkus diabetikum yaitu 8,21998 lebih homogen dibandingkan
standar deviasi pasien DM tanpa komplikasi ulkus diabetukum yaitu 14,43799.
Adapun hasil pengujian keberartian (signifikansi) perbedaan nilai profil lipid high
density lipoproteion (HDL) cholesterol antara pasien Diabetes Mellitus tanpa
komplikasi ulkus diabetikum dengan pasien komplikasi ulkus diabetikum ditampilkan
pada Lampiran
Berdasarkan hasil pengujian kesamaan varians dengan menggunakan uji F
diketahui nilai signifikansi F yaitu 0,021 yang lebih besar dari α = 0,05. Hal ini
menunjukan bahwa variansi nilai HDL antara pasien Diabetes Mellitus tanpa
komplikasi ulkus diabetikum dengan pasien komplikasi ulkus diabetikum memiliki
kesamaan, sehingga pada pengujian perbedaan rata-rata HDL antara pasien Diabetes
Mellitus tanpa komplikasi ulkus diabetikum dengan pasien komplikasi ulkus
diabetikum mempergunakan asumsi bahwa variansi HDL kedua kelompok adalah
sama. Berdasarkan asumsi tersebut, hasil uji t dapat diketahui nilai signifikansi t yaitu
0,182 yang lebih besar dari α = 0,05 (signifikan), dan lebih besar dari α = 0,01
(sangat signifikan). Hal ini menunjukan bahwa nilai rata-rata HDL antara pasien
Diabetes Mellitus tanpa komplikasi ulkus diabetikum dengan pasien komplikasi ulkus
diabetikum memiliki perbedaan yang tidak signifikan.
12
5. Perbandingan Trigliserida Pasien DM Tanpa Komplikasi Ulkus Diabetikum
Dengan Pasien Komplikasi Ulkus Diabetikum
Nilai Trigliserida pada Pasien DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum dan pasien
DM dengan komplikasi ulkus diabetikum tercantum pada lampiran, sedangkan rata-
rata nilai Trigliserida pada kedua sampel penelitian ditampilkan dalam tabel 5.
sebagai berikut:
Tabel. 5 Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Trigliserida Pasien Diabetes
Mellitus Tanpa Komplikasi Ulkus Diabetikum Dengan Pasien Komplikasi Ulkus
Diabetikum Di RSUD Al-Ihsan Bandung Periode 2010-2011
Trigliserida Rata-rata Standar DeviasiPasien DM tanpa komplikasi Ulkus Diabetikum (n=129)
178.72 109.875
Pasien DM dengan komplikasi Ulkus Diabetikum (n=29)
170.79 50.854
Sumber: Hasil Pengumpulan Data Rekam Medik (Data telah diolah)
Berdasarkan tabel 5. dapat diketahui bahwa nilai rata-rata Trigliserida pada pasien
DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum lebih besar daripada pasien DM dengan
komplikasi ulkus diabetikum. Tabel tersebut menunjukan standar deviasi pasien DM
dengan komplikasi ulkus diabetikum yaitu 50,854 lebih homogen dibandingkan
standar deviasi pasien DM tanpa komplikasi ulkus diabetukum yaitu 109,875.
Hasil pengujian keberartian (signifikansi) perbedaan nilai profil lipid trigliserida
antara pasien Diabetes Mellitus tanpa komplikasi ulkus diabetikum dengan pasien
komplikasi ulkus diabetikum ditampilkan pada Lampiran.
13
Berdasarkan hasil pengujian kesamaan varians dengan menggunakan uji F
diketahui nilai signifikansi F yaitu 0,028 yang lebih besar dari α = 0,05. Hal ini
menunjukan bahwa variansi nilai Trigliserida antara pasien Diabetes Mellitus tanpa
komplikasi ulkus diabetikum dengan pasien komplikasi ulkus diabetikum memiliki
kesamaan, sehingga pada pengujian perbedaan rata-rata Trigliserida antara pasien
Diabetes Mellitus tanpa komplikasi ulkus diabetikum dengan pasien komplikasi ulkus
diabetikum mempergunakan asumsi bahwa variansi Trigliserida kedua kelompok
adalah sama. Berdasarkan asumsi tersebut, hasil uji t dapat diketahui nilai signifikansi
t yaitu 0,705 yang lebih besar dari α = 0,05 (signifikan), dan lebih besar dari α = 0,01
(sangat signifikan). Hal ini menunjukan bahwa nilai rata-rata Trigliserida antara
pasien Diabetes Mellitus tanpa komplikasi ulkus diabetikum dengan pasien
komplikasi ulkus diabetikum memiliki perbedaan yang tidak signifikan.
6. Perbandingan LDL Pasien DM Tanpa Komplikasi Ulkus Diabetikum
Dengan Pasien Komplikasi Ulkus Diabetikum
Nilai low density lipoprotein (LDL) pada Pasien DM tanpa komplikasi ulkus
diabetikum dan pasien DM dengan komplikasi ulkus diabetikum tercantum pada
lampiran, sedangkan rata-rata nilai LDL pada kedua sampel penelitian ditampilkan
dalam tabel 6. sebagai berikut
14
Tabel. 6 Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku LDL Pasien Diabetes Mellitus
Tanpa Komplikasi Ulkus Diabetikum Dengan Pasien Komplikasi Ulkus
Diabetikum Di RSUD Al-Ihsan Bandung Periode 2010-2011
Low Density Lipoprotein (LDL) Rata-rata Standar DeviasiPasien DM tanpa komplikasi Ulkus Diabetikum (n=129)
112.18 47.741
Pasien DM dengan komplikasi Ulkus Diabetikum (n=29)
111.28 25.419
Sumber: Hasil Pengumpulan Data Rekam Medik (Data telah diolah)
Berdasarkan tabel 6. dapat diketahui bahwa nilai rata-rata LDL pada pasien DM
tanpa komplikasi ulkus diabetikum lebih besar daripada pasien DM dengan
komplikasi ulkus diabetikum. Tabel tersebut menunjukan standar deviasi pasien DM
dengan komplikasi ulkus diabetikum yaitu 25,419 lebih homogen dibandingkan
standar deviasi pasien DM tanpa komplikasi ulkus diabetukum yaitu 47,741.
Hasil pengujian keberartian (signifikansi) perbedaan nilai profil lipid low density
lipoprotein (LDL) cholesterol antara pasien Diabetes Mellitus tanpa komplikasi ulkus
diabetikum dengan pasien komplikasi ulkus diabetikum ditampilkan pada Lampiran
Berdasarkan hasil pengujian kesamaan varians dengan menggunakan uji F
diketahui nilai signifikansi F yaitu 0,001 yang lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini
menunjukan bahwa variansi nilai LDL antara pasien Diabetes Mellitus tanpa
komplikasi ulkus diabetikum dengan pasien komplikasi ulkus diabetikum memiliki
perbedaan, sehingga pada pengujian perbedaan rata-rata LDL pasien Diabetes
Mellitus tanpa komplikasi ulkus diabetikum dengan pasien antara komplikasi ulkus
diabetikum mempergunakan asumsi bahwa variansi LDL kedua kelompok adalah
berbeda. Berdasarkan asumsi tersebut, hasil uji t dapat diketahui nilai signifikansi t
15
yaitu 0,887 yang lebih besar dari α = 0,05 (signifikan), dan lebih besar dari α = 0,01
(sangat signifikan). Hal ini menunjukan bahwa nilai rata-rata LDL antara pasien
Diabetes Mellitus tanpa komplikasi ulkus diabetikum dengan pasien komplikasi ulkus
diabetikum memiliki perbedaan yang tidak signifikan.
Pembahasan
Di RSUD Al-Ihsan Bandung terdapat 158 pasien Diabetes Mellitus, dengan
analisis 129 pasien Diabetes Mellitus tanpa komplikasi ulkus diabetikum dan 29
pasien Diabetes Mellitus dengan komplikasi ulkus diabetikum. Diketahui bahwa
insidensi kasus DM dengan komplikasi ulkus diabetikum dalam 1 tahun terakhir
adalah sebesar 18,4%. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
menyatakan bahwa angka kematian dan amputasi di RSCM pada pasien ulkus
diabetikum yang mencapai 16% dan 25%.8
Berdasarkan hasil analisis, pada Tabel 2 didapatkan nilai abnormal profil lipid
cholesterol lebih banyak pada pasien DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum, yaitu
sebanyak sebayak 34,9% dari jumlah pasien DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum.
Nilai abnormal profil lipid high density lipoproteion (HDL) cholesterol pada pasien
DM tanpa komplikasi ulkus juga lebih banyak daripada pasien DM dengan
komplikasi ulkus diabetikum, yaitu sebanyak 7% dari jumlah pasien DM tanpa
komplikasi ulkus diabetikum. Nilai abnormal profil lipid triglycerides lebih banyak
pada pasien DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum, yaitu sebanyak 24% dari jumlah
pasien DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum, dan nilai abnormal low density
16
lipoprotein (LDL) cholesterol pada pasien penderita DM tanpa komplikasi ulkus
diabetikum lebih besar dibandingkan pasien penderita DM dengan komplikasi ulkus
diabetikum, yaitu sebanyak 16,3% dari jumlah pasien DM tanpa kompliakasi ulkus
diabetikum.
Penyebab utama dari ulkus diabetikum adalah kerusakan neuropati dan iskemia.
Hal ini terjadi karena peningkatan glukosa darah yang menyebabkan kehilangan
sensori pada bagian tubuh distal, dan kelainan motorik yang akan mengakibatkan
terjadinya perubahan pada kulit dan otot sehingga memicu perubahan distribusi
tekanan pada telapak kaki dan memicu terjadinya ulkus. 8,10,11 Faktor aliran darah yang
kurang juga menjadi salah satu penyebab terjadinya ulkus diabetikum dan menambah
rumit pengelolaan ulkus diabetikum. Salah satu teori yang dapat menyebabkan
timbulnya penyakit ini adalah atherosclerosis pada pembuluh darah besar, dimana
terjadinya penyempitan dari pembuluh darah dan menyebabkan iskemia pada
jaringan target.8,11 Beberapa faktor risiko penyebab terjadinya atherosclerosis seperti
merokok, hipertensi, dan dislipidemia turut serta menjadi faktor risiko terjadinya
ulkus diabetikum. Penelitian sebelumnya menyatakan, pasin DM di Cina memiliki
faktor resiko terhadap terjadinya gangguan dari level trigliserid, LDL cholesterol, dan
HDL cholesterol.2
Perbedaan rata-rata nilai profil lipid cholesterol, high density lipoproteion (HDL)
cholesterol, triglycerides, dan low density lipoprotein (LDL) cholesterol pada pasien
DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum lebih besar dibandingkan pasien DM dengan
17
komplikasi ulkus diabetikum. Hal ini mungkin disebabkan karena pada pasien DM
tanpa komplikasi ulkus diabetikum memang telah terjadi kelainan dasar yaitu
resistensi insulin, sehingga pada metabolisme dari lipoprotein mereka menjadi
abnormal dan pada keadaan resistensi insulin hormone sensitive lipase di jaringan
adipose akan menjadi aktif sehingga lipolisis trigliserid di jaringan adipose semakin
meningkat. Keadaan ini akan menghasilkan asam lemak bebas yang berlebihan, yang
nantinya akan disimpan oleh sel adipose atau digunakan untuk energi. Apabila terlalu
berlebih sisa kolesterol dalam liver bergabung dengan asam empedu yang ditransport
ke intestine, dan liver akan membentuk VLDL dari kolesterol. Sisa VLDL akan
membentuk IDL (intermediate density lipoprotein) yang akan dibersihkan ke hati
oleh apo E, sisa IDL dikatabolisme oleh HL (hepatic lipase) dan membentuk LDL,
yang nantinya akan dibersihkan dalam aliran darah via receptor-mediated endocytosis
di liver dan sel-sel perifer yang diatur oleh apo B-100.17 Apabila terjadi peningkatan
sisa LDL maka akan mengakibatkan terjadinya peningkatan plak-plak lemak di dalam
pembuluh darah, yang nantinya akan menjadi pathogenesis dari atherosclerosis. Oleh
karena itu pada resistensi insulin dapat terjadi kelainan profil lipid serum yang khas
yaitu kadar trigliserid tinggi, kolesterol-HDL rendah, dan meningkatnya subfraksi
LDL kecil padat.20
Dalam melakukan penelitian ini terdapat faktor-faktor resiko lain yang dapat
berpengaruh seperti gaya hidup yang buruk, kurangnya aktifitas, dan kegemukan
yang erat kaitannya dengan dyslipidemia juga dapat ikut mempengaruhi hasil
18
penelitian ini. Faktor resiko lain seperti gangguan neuropati, merokok, hipertensi,
riwayat trauma, dan riwayat ulkus sebelumnya juga dapat mempengaruhi hasil
penelitian dan menyebabkan terjadinya kejadian ulkus diabetikum. Selain itu
intervensi dari pengobatan anti-cholesterol juga dapa mempengaruhi hasil penelitian
profil lipid pada pasien, namun pada penelitian ini beberapa faktor resiko diatas tidak
dilakukan penelitiannya dikarenakan penulis memiliki keterbatasan-keterbatasan
seperti waktu yang singkat, biaya, dan sampel yang masih sedikit.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mencoba
menarik kesimpulan sebagai berikut.:
1) Nilai kadar kolesterol total pasien DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum
memiliki kesamaan dengan pasien DM dengan komplikasi ulkus diabetikum
secara tidak signifikan (p=0,885).
2) Nilai kadar high density lipoproteion (HDL) pasien DM tanpa komplikasi
ulkus diabetikum memiliki kesamaan dengan pasien DM dengan komplikasi
ulkus diabetikum secara tidak signifikan (p=0,182).
3) Nilai kadar low density lipoprotein (LDL) pasien DM tanpa komplikasi ulkus
diabetikum lebih besar dibandingkam pasien DM dengan komplikasi ulkus
diabetikum sebesar 0,9 mg/dl secara tidak signifikan (p=0,887).
19
4) Nilai kadar triglycerides pasien DM tanpa komplikasi ulkus diabetikum
memiliki kesamaan dengan pasien DM dengan komplikasi ulkus diabetikum
secara tidak signifikan (p=0,705).
Ucapan Terima Kasih
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat : Prof. Hj. Dr. Ieva B.
Akbar, dr., AIF sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, Ibu
Widayanti, dr., M.Kes sebagai Pembimbing I, yang telah banyak membantu dan
memberikan waktu, tenaga, bimbingan serta dorongan dalam penyusunan skripsi ini,
dan Ibu Mia Kusmiati, dr., M.Pd.Ked. sebagai Pembimbing II, yang banyak
memberikan waktu, tenaga untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi
ini.
Beribu-ribu terima kasih penulis sampaikan kepada Ayah Wawan Setiawan S.E.,
M.E. dan Ibu (alm) Rika Srikanawati yang telah banyak memberikan dukungan,kasih
sayang dan dorongan, baik moril maupun materil, serta doa yang tidak henti-
hentinya, kepada adik penulis Citra dan Munadya.
Terima kasih kepada RSUD Al Ihsan Bandung yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian, terutama untuk Direktur H. Hanny
Handjaja Ronosulistyo, dr., Sp.OG.,K.Obsos., MM, yang telah memberikan fasilitas
dalam penelitian ini.
Aspek Etik Penelitian
Aspek etik yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini adalah perizinan ke rumah
sakit terkait dengan kerahasiaan rekam medis. Hal ini sangat penting untuk dilakukan
berkaitan dengan rekam medis merupakan milik rumah sakit dan isinya milik pasien
20
sehingga harus dijaga kerahasiaannya, sehingga dalam penyajiannya data dan
identitas objek penelitian disajikan secara rahasia.
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization [homepage on the Internet]. Global Health Observatory Data Repository; Total NCD Deaths Diabetes Mellitus 2008 [dikutip 3 Maret 2012]. Tersedia di: www.who.int.
2. Juliana CN, Malik V, Jia W, et al. Diabetes in ASIA : Epidemiology, Risk Factor and Pathophysiology. JAMA. 2010;301:2129.
3. Departemen Kesehatan Kota Bandung. Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2010. 2010;91.
4. Departemen Kesehatan Indonesia [homepage on the Internet]. Jakarta: Diabetes Mellitus Dapat Dicegah [dikutip 3 Maret 2012]. Tersedia di: http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1314-diabetes-melitus-dapat-dicegah.html.
5. Departemen Kesehatan Indonesia [homepage on the Internet]. Jakarta: Tahun 2030 Prevalensi Diabetes Melitus Di Indonesia Mencapai 21,3 Juta Orang [dikutip 3 Maret 2012]. Tersedia di: http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/414-tahun-2030-prevalensi-diabetes-melitus-di-indonesia-mencapai-213-juta-orang.html.
6. David J, Margolis, Jonathan K, Jill S, Brian L, Strom, Jesse A, B. Risk Factors for Delayed Healing of Neuropathic Diabetic Foot Ulcers. American Medical Association. 2000;136:1531.
7. Altenburg N, Joraschky P, Barthel A, Bittnert A, Pohlmann K, Rietzsch H, et al. Alcohol Consumption And Other Psyco-Social Condition As Important Factors In The Development Of Diabetic Foot Ulcers. Diabetic medicine © 2011 Diabetes UK. 2011: 168-9.
8. Waspaji S. Kaki Diabetes Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid IV. Edisi Kelima Pusat Penerbitan Departemen FKUI. 2006:1911.
9. Fauci, Braunwald, Kasper, Hauser, Longo, Jameson, et al. Harrison’s Principles of Internal Medicine 17th Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc. 2008. Part 15 Section 1 Chapter 338.
10. Charles BF, Dana K, Andersen, Timothy R, Billiar, David L, et al. Schwart’z Principles of Surgery 9th Edition. The McGraw-Hill Companies. Inc. 2010:412.
11. Gardner DG, Shoback D. Greenspan’s Basic and Clinical Endocrinology 9th
Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc. 2011. Chapter 17.12. Young MJ, Joanne E, McCardle, Randall LE, Barclay JI. Improved Survival of
Diabetic Foot Ulcer Patients 1995-2008. Diabetes Care. 2008:2146.
21
13. Delavari A, Kelishadi R, Forouzanfar MH, Safaei A, Nirjadi F, Alikhani S. the First cut-off Points for Generalize and Abdominal Obesity in Predicting Lipid Disorder in a Nationally Survey of Risk Factor for Non-Communicable Disease of Iran. Arch Med Sci. 2009:1.
14. Kamso S, Purwantyastuti, Juwita R. Dislipidemia pada lanjut usia di kota Padang. Makara Kesehatan. 2002;6, 2, 55-8.
15. Khairani R, Sumiera M. Profil lipid pada penduduk lanjut usia di Jakarta. Universa Medicina. 2005;24, 4, 175-83.
16. Definition of Lipid Profile. [Online]. Terdapat pada : http://www.medterms.com/script/main/art.asp?articlekey=4170 [Diakses tanggal 6 Maret 2012]
17. Pamela CC, Richard HA, Denise FR. Lippincott’s Illustrated Reviews : Biochemistry. 3rd Edition. Lippincott William & Wilkins. 2005. Chapter 18 : page 217-35
18. Leonard LS. Pathophysiology of Heart Disease 4th Edition. Lippincott Williams & Wilkins. 2007. Chapter 5-7 : page 118-96
19. Peter L, Robert BO, Douglas ML, Douglas ZP, Eugene B. Braundwald’s Heart Disease 8th Edition. United States of America : Elsevier Inc. : 2008. Chapter 39 : page 1007-9, Chapter 54 : page 1353-62
20. Adam MFJ. Dislipidemia: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi Kelima Pusat Penerbitan Departemen FKUI. 2006:1926
22
Uji 2 rata-rata:
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean Differenc
e
Std. Error Differenc
e Lower Upper
Cholesterol
Equal variances assumed
3.518 .063
.145 156 .885 1.482 10.231 -18.727 21.692
Equal variances not assumed
.178 55.160
.860 1.482 8.348 -15.247 18.211
Trigliserida Equal variances assumed
4.926 .028
.379 156 .705 7.928 20.928 -33.410 49.266
Equal variances not assumed
.586 94.773
.559 7.928 13.519 -18.912 34.767
Cholesterol LDL
Equal variances assumed
11.936
.001
.099 156 .922 .902 9.159 -17.189 18.993
Equal variances not assumed
.143 79.130
.887 .902 6.320 -11.678 13.483
HDL Equal variances assumed
5.436 .021
1.342
156 .182 3.73138 2.78137 -1.7626
3
9.22540
Equal variances not assumed
1.878
72.662
.064 3.73138 1.98642 -.22786 7.69062
23
RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Egy Pratama SetiawanJenis Kelamin : Laki-lakiStatus : Belum KawinTempat, tanggal lahir : Tasikmalaya, 7 Januari 1990Agama : IslamKewarganegaraan : IndonesiaAlamat : Buninagara Regency kav 40, Jl. Buninagara 3 no
37, Kel. Nagarasari, Kec. Cipedes, Kotamadya Tasikmalaya
E-mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan Formal1994 - 1996 : Taman Kanak-kanak PGRI Tasikmalaya1996 - 2002 : Sekolah Dasar Negeri Pengadilan IV2002 - 2005 : Sekolah Menengah Pertama Al-Muttaqin
Tasikmalaya2005 - 2008 : Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tasikmalaya2008 - sekarang : Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UNISBA