arti dan makna dari lambang kota jakarta dan garuda pancasila

8
ARTI DAN MAKNA DARI LAMBANG KOTA JAKARTA 1. Dalam perisai garis yang bertepi kuning melambangkan pintu gerbang (Ibukota RI) dengan dasar biru 2. Ditengah-tengah berdiri Monumen Nasional warna putih lambang kesuburan 3. Monumen Nasional dilingkari padi dan kapas lambang keadilan. 4. Sebelah bawah terdapat ombak laut lambang kota pelabuhan dan negara kepulauan Secara khusus, lambang kota Jakarta memiliki arti sebagai berikut: Pintu gerbangnya sendiri adalah Lambang kota, lambang kekhususan Jakarta sebagai pintu keluar masuk kegiatan- kegiatan nasional dan hubungan intemasional. Tugu Nasional nya adalah : Lambang kemegahan, daya-juang dan cipta. Padi dan kapas : Melambangkan kemakmuran.

Upload: niken3183

Post on 26-Dec-2015

135 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

lambang kota jakarta

TRANSCRIPT

Page 1: Arti Dan Makna Dari Lambang Kota Jakarta Dan Garuda Pancasila

ARTI DAN MAKNA DARI LAMBANG KOTA JAKARTA

1. Dalam perisai garis yang bertepi kuning melambangkan pintu gerbang (Ibukota RI) dengan dasar biru

2. Ditengah-tengah berdiri Monumen Nasional warna putih lambang kesuburan

3. Monumen Nasional dilingkari padi dan kapas lambang keadilan.

4. Sebelah bawah terdapat ombak laut lambang kota pelabuhan dan negara kepulauan

Secara khusus, lambang kota Jakarta memiliki arti sebagai berikut:

Pintu gerbangnya sendiri adalah Lambang kota, lambang kekhususan Jakarta sebagai pintu keluar masuk kegiatan-kegiatan nasional dan hubungan intemasional.

Tugu Nasional nya adalah : Lambang kemegahan, daya-juang dan cipta.

Padi dan kapas : Melambangkan kemakmuran. Tali Emas : Lambang Pemersatuan dan Kesatuan. Ombak Laut : Lambang Kota, Negeri Kepulauan. Sloka Jaya Raya : Slogan Perjuangan Jakarta Bentuk Perisai Segilima : Pancasila.

Page 2: Arti Dan Makna Dari Lambang Kota Jakarta Dan Garuda Pancasila

Sedangkan maksud dan arti dari warna pada lambang kota Jakarta adalah sebagai berikut :

Emas pada pinggir Perisai : Kemulian Pancasila Merah Pada Sloka : Kepahlawanan. Putih Pintu Gerbang : Kesucian. Putih Tugu Nasional : Kemegahan Kreasi Mulya. Kuning padi/hijau putih kapas : Kemakmuran dan keadilan Biru : Angkasa Bebas dan luas. Ombak Putih : Alam laut yang kasih.

Sumber : Perda No. 6 Tahun 1963 dan Perda No. 9 Tahun 1964

Page 3: Arti Dan Makna Dari Lambang Kota Jakarta Dan Garuda Pancasila

Arti dan Makna Lambang Negara Indonesia

“GARUDA PANCASILA”

Burung garuda berwarna kuning emas mengepakkan sayapnya dengan gagah menoleh ke kanan. Dalam tubuhnya mengemas kelima dasar dari Pancasila.  Di tengah tameng yang bermakna benteng ketahanan filosofis, terbentang garis tebal yang bermakna garis khatulistiwa, yang merupakan lambang geografis lokasi Indonesia.  Kedua kakinya yang kokoh kekar mencengkeram kuat semboyan bangsa Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti “Berbeda-beda, Namun Tetap Satu“.

Secara tegas bangsa Indonesia telah memilih burung garuda sebagai lambang kebangsaannya yang besar, karena garuda adalah burung yang penuh percaya diri, energik dan dinamis.  Ia terbang menguasai angkasa dan memantau keadaan sendiri, tak suka bergantung pada yang lain.  Garuda yang merupakan lambang pemberani dalam mempertahankan wilayah, tetapi dia pun akan menghormati wilayah milik yang lain sekalipun wilayah itu milik burung yang lebih kecil.  Warna kuning emas melambangkan bangsa yang besar dan berjiwa priyagung sejati.

Burung garuda yang juga punya sifat sangat setia pada kewajiban sesuai dengan budaya bangsa yang dihayati secara turun temurun.  Burung garuda pun pantang mundur dan pantang menyerah.  Legenda semacam ini juga diabadikan sangat indah oleh nenek moyang bangsa Indonesia pada candi dan di berbagai prasasti sejak abad ke-15.

Keberhasilan bangsa Indonesia dalam meraih cita-citanya menjadi negara yang merdeka bersatu dan berdaulat pada tanggal 17 Agustus 1945, tertera lengkap dalam lambang garuda.  17 helai bulu pada sayapnya yang

Page 4: Arti Dan Makna Dari Lambang Kota Jakarta Dan Garuda Pancasila

membentang gagah melambangkan tanggal 17 hari kemerdekaan Indonesia, 8 helai bulu pada ekornya melambangkan bulan Agustus, dan ke-45 helai bulu pada lehernya melambangkan tahun 1945 adalah tahun kemerdekaan Indonesia.  Semua itu memuat kemasan historis bangsa Indonesia sebagai titik puncak dari segala perjuangan bangsa Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaannya yang panjang.  Dengan demikian lambang burung garuda itu semakin gagah mengemas lengkap empat arti visual sekaligus, yaitu makna filosofis, geografis, sosiologis, dan historis.

Burung garuda merupakan mitos dalam mitologi Hindu dan Budha. Garuda dalam mitos digambarkan sebagai makhluk separuh burung (sayap, paruh, cakar) dan separuh manusia (tangan dan kaki). Lambang garuda diambil dari penggambaran kendaraan Batara Wisnu yakni garudeya. Garudeya itu sendiri dapat kita temui pada salah satu pahatan di Candi Kidal yang terletak di Kabupaten Malang tepatnya: DesaRejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Garuda sebagai lambang negara menggambarkan kekuatan dan kekuasaan dan warna emas melambangkan kejayaan, karena peran garuda dalam cerita pewayangan Mahabharata dan Ramayana. Posisi kepala garuda menengok lurus ke kanan.

Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain:

Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17 Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8 Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19 Jumlah bulu di leher berjumlah 45

PerisaiPerisai merupakan lambang pertahanan negara Indonesia. Gambar perisai tersebut dibagi menjadi lima bagian: bagian latar belakang dibagi menjadi empat dengan warna merah putih berselang seling (warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia, merah berarti berani dan putih berarti suci), dan sebuah perisai kecil miniatur dari perisai yang besar berwarna hitam berada tepat di tengah-tengah. Garis lurus horizontal yang membagi perisai tersebut menggambarkan garis khatulistiwa yang tepat melintasi Indonesia di tengah-tengah.

EmblemSetiap gambar emblem yang terdapat pada perisai berhubungan dengan simbol dari sila Pancasila.

Bintang TunggalSila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa. Perisai hitam dengan sebuah bintang emas berkepala lima menggambarkan agama-agama besar di Indonesia, Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan juga ideologi sekuler sosialisme.

Rantai EmasSila ke-2: Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu dengan yang

Page 5: Arti Dan Makna Dari Lambang Kota Jakarta Dan Garuda Pancasila

lainnya yang saling membantu. Gelang yang lingkaran menggambarkan wanita, gelang yang persegi menggambarkan pria.

Pohon BeringinSila ke-3: Persatuan Indonesia. Pohon beringin (Ficus benjamina) adalah sebuah pohon Indonesia yang berakar tunjang – sebuah akar tunggal panjang yang menunjang pohon yang besar tersebut dengan bertumbuh sangat dalam ke dalam tanah. Ini menggambarkan kesatuan Indonesia. Pohon ini juga memiliki banyak akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya. Hal ini menggambarkan Indonesia sebagai negara kesatuan namun memiliki berbagai akar budaya yang berbeda-beda.

Kepala BantengSila ke-4: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Binatang banteng (Latin: Bos javanicus) atau lembu liar adalah binatang sosial, sama halnya dengan manusia cetusan Presiden Soekarno dimana pengambilan keputusan yang dilakukan bersama (musyawarah), gotong royong, dan kekeluargaan merupakan nilai-nilai khas bangsa Indonesia.

Padi KapasSila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas (yang menggambarkan sandang dan pangan) merupakan kebutuhan pokok setiap masyarakat Indonesia tanpa melihat status maupun kedudukannya. Hal ini menggambarkan persamaan sosial dimana tidak adanya kesenjangan sosial satu dengan yang lainnya, namun hal ini bukan berarti bahwa negara Indonesia memakai ideologi komunisme.

MottoPita yang dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika berasal dari kalimat bahasa Jawa Kuno karangan Mpu Tantular yang berarti “Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu” yang menggambarkan keadaan bangsa Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam suku, budaya, adat-istiadat, kepercayaan, namun tetap adalah satu bangsa, bahasa, dan tanah air.

Page 6: Arti Dan Makna Dari Lambang Kota Jakarta Dan Garuda Pancasila
Page 7: Arti Dan Makna Dari Lambang Kota Jakarta Dan Garuda Pancasila