arkanul islam

35
SERI AQIDAH AL-ISLAM Pengertian islam dan muslim Secara Bahasa Islam diambil dari kata : ﻭﻭﻭ ﻭﻭﻭﻭﻭﻭﻭ ﻭﻭﻭﻭﻭﻭ ﻭﻭﻭﻭﻭﻭﻭ ﻭﻭ ﻭﻭﻭﻭﻭ ﻭﻭﻭﻭ ﻭﻭﻭﻭNamun ditinjau dari segi bahasa Islam begitu banyak dan luas, sedang yang terpenting dan dapat mewakili adalah: ﻭﻭﻭﻭﻭﻭ ﻭﻭﻭﻭﻭﻭﻭYaitu: Tunduk dan patuh. Dan arti istislam masuk didalamnya. Sehingga ketundukan dan kepatuhan serta penyerahan diri kepada Allah ‘Azza wa Jalla meliputi seluruh alam dan seluruh isinya. Diantaranya ayat yang kita dapati dan menunjukkan hal ini adalah : Hanya Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang ada di langit dan di bumi baik dengan kemauan sendiri (kerelaan) atau terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayang di waktu pagi dan petang hari. (QS. Ar Ra’d : 15) Dan tak ada sesuatu pun melainkan semuanya bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. Al Israa’ : 44) Padahal kepada-Nya lah berserah diri segala apa yang ada di langit dan di bumi, baik dengan suka ataupun terpaksa dan hanya kepada Allah lah mereka dikembalikan. (QS. Ali Imraan : 83) Maka seluruh yang diciptakan Allah Subhaanahu wa Ta’ala adalah berserah diri, tunduk dan patuh kepada sunnatullah baik itu langit, bumi, bulan, bintang, matahari, pohon, tanaman, air, udara, batu, hewan, juga para malaikat, jin dan manusia serta anggota tubuh manusia, dan lain-lain hakekatnya adalah muslim, tunduk dan patuh kepada sunnatullah. Secara Istilah Ibnu Mandhur dalam Lisanul ‘Arob Al Muhit menyebutkan: Yaitu menampakkan ketundukan dan melaksanakan syariah serta menetapi apa saja yang datang dari Rosulullah Shalallaahu 'Alaihi Wa sallam. Hal ini dikuatkan dengan oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab: Islam adalah beristislam kepada Allah dengan mentauhidkannya, tunduk kepada-Nya dengan penuh ketaatan dan berlepas dari (baro’) dari kesyirikan dan orang-orang musyrik. 1

Upload: abu-hudzaifah-nurshidik

Post on 16-Feb-2015

78 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Hukum Islam

TRANSCRIPT

Page 1: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

AL-ISLAM

Pengertian islam dan muslim

Secara Bahasa

Islam diambil dari kata : ملسأ ملسي امالسا ىا مالستسإلا وهو دايقنإلا و ناعذإلا

Namun ditinjau dari segi bahasa Islam begitu banyak dan luas, sedang yang terpenting dan dapat mewakili adalah: دايقنإلا و :Yaitu ناعذإلا Tunduk dan patuh. Dan arti istislam masuk didalamnya.

Sehingga ketundukan dan kepatuhan serta penyerahan diri kepada Allah ‘Azza wa Jalla meliputi seluruh alam dan seluruh isinya. Diantaranya ayat yang kita dapati dan menunjukkan hal ini adalah : Hanya Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang ada di langit dan di bumi baik dengan kemauan sendiri (kerelaan) atau terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayang di waktu pagi dan petang hari. (QS. Ar Ra’d : 15)

Dan tak ada sesuatu pun melainkan semuanya bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. Al Israa’ : 44)

Padahal kepada-Nya lah berserah diri segala apa yang ada di langit dan di bumi, baik dengan suka ataupun terpaksa dan hanya kepada Allah lah mereka dikembalikan. (QS. Ali Imraan : 83)

Maka seluruh yang diciptakan Allah Subhaanahu wa Ta’ala adalah berserah diri, tunduk dan patuh kepada sunnatullah baik itu langit, bumi, bulan, bintang, matahari, pohon, tanaman, air, udara, batu, hewan, juga para malaikat, jin dan manusia serta anggota tubuh manusia, dan lain-lain hakekatnya adalah muslim, tunduk dan patuh kepada sunnatullah.

Secara Istilah

Ibnu Mandhur dalam Lisanul ‘Arob Al Muhit menyebutkan: Yaitu menampakkan ketundukan dan melaksanakan syariah serta menetapi apa saja yang datang dari Rosulullah Shalallaahu 'Alaihi Wa sallam.

Hal ini dikuatkan dengan oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab: Islam adalah beristislam kepada Allah dengan mentauhidkannya, tunduk kepada-Nya dengan penuh ketaatan dan berlepas dari (baro’) dari kesyirikan dan orang-orang musyrik. Sehingga dari sinilah dapat kita ketahui batasan pengetian tentang seorang muslim.

MA'RIFATUD-DIIN

Pengertian Ad din

Secara Bahasa 1

1. Dalam Bahasa Arab

Ad Dien dalam bahasa Arab memiliki banyak arti dan beragam makna, yaitu;

, اع�ة الطـ� ع�لى� اه #ر� %ك اال و� �م#ر اال و� #م ال حك و� ل#ط�ة الس* و� الق�ه#ر

1. Yang bermakna paksaan, kekuasaan, hukum dan perintah, juga berarti paksaan agar menjadi orang yang taat.

1 . Lihat Lisanul Arob Al Muhith, Ibnu Mandhur I/1043-1045 dan lihat Al Mustholahul Arba'ah, Al Maududy 79-80

1

Page 2: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

�ح#ت� ت الخ ض و#ع% و� �ة% الذ1ل ق ب و#ل و� و�اح%د6 �م#ر6 %ا ب %م�ـار% #ت %ئ اال و� %ح�د6 ال خ*ر% �س� الت و� الخ%د#م�ة% و� �ة% الع ب د%ي و� %ط�اع�ة% االق�ه#ر%ه% و� %ه% �ت �ب غ�ل

2. Yang bermakna ketaatan, peribadatan, penghambaan, merendahkan di hadapan orang, melaksanakan perintah atasannya, dan menerima kepada Robb serta ketundukan di bawah perintah dan paksaan atasannya.

ــاد�ة العـ� و� �ة الـم1ل و� �مذ#ه�ب ال و� #ق�ة الط�ر%ي و� الق�ان و#ن و� ع ر# الش�

3. Yang bermakna syare'at, undang-undang, madzhab, millah (dien), adat-kebiasaan dan sesuatu yang diikuti.

الق�ض�ــاء و� ة � �اف�أ الم ك و� اء �جز� ال

4. Yang bermakna balasan, sesuatu hal yang mencukupi putusan dan perhitungan.

2. Dalam Al Quran 2

Sedang Ad Dien secara bahasa dalam Al Quran paling tidak ada 4 makna penting yaitu;

�ا #ي الع ل ل#ط�ة الس* و� �ة %م%ي ـاك #ح� ال

1. Yang bermakna hal yang berkenaan dengan kehakiman dan penguasa.

ل#ط�ة الس* و� �ة %م%ي ـاك الح� %ل#ك� %ت ل %ذ#ع�ان اال و� اإلط�اع�ة

2. Yang bermakna ketaatan dan ketundukan pada keduanya (point 1)

Contoh ayat yang dua makna awal ini adalah ;�ات% 1ب الط�ي م1ن� ق�ك م ز� و�ر� ك م# ص و�ر� ح#س�ن�

� ف�أ ك م# و�ص�و�ر� Qآء� %ن ب م�آء� و�الس� ا Qار ق�ر� ر#ض�� #أل ا �ك م ل ج�ع�ل� �ذ%ي ال الله

{ �م%ين� #ع�ال ال ب* ر� الله ك� �ار� �ب ف�ت *ك م# ب ر� الله %ك م الد1ين�{ 64ذ�ل �ه ل ل%ص%ين� م خ# ف�اد#ع وه �ه و� %ال إ �ه� %ل آلإ #ح�ى* ال ه و�المؤمن } �م%ين� #ع�ال ال ب1 ر� �ه% %ل ل #ح�م#د {65ال

Allah lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap. dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rizqi dengan sebagaian yang baik-baik, yang demikian itu adalah Allah Robb-mu, Maha Agung Allah, Robb semesta alam. Dialah yang hidup kekal, tiada Robb (yang berhak disembah) melainkan Dia ; maka sembahlah Dia dengan memurnikan Ibadat kepada-Nya. Segala puji Allah Robb semesta alam

الد1ين� } �ه ل ل%صQا م خ# الله� ع#ب د�� أ �ن# أ ت م%ر#

أ 1ي %ن إ الزمر{ } 11ق ل# %م%ين� ل #م س# ال و�ل�� أ �ك ون� أ �ن# أل ت م%ر#

{12و�أ

Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintah supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) dien. Dan aku diperintahkan supaya menjai orang yang pertama-tama berserah diri.

النحل } �ق ون� �ت ت الله% #ر� ف�غ�ي� أ Qا و�اص%ب الد1ين �ه و�ل ر#ض%

� #أل و�ا م�او�ات% الس� م�اف%ي �ه {52و�ل

Dan kepunyaan-Nya lah segala apa yang ada di langit dan di bumi, dan untuk-Nya lah ketaatan itu selama-lamanya. Maka mengapa kamu bertaqwa kepada selain Allah,

ج�ع ون� ي ر# #ه% �ي %ل و�إ هQا �ر# ك �و# ا ط�و#عQا ر#ض%� #أل و�ا م�او�ات% الس� ف%ي م�ن �م� ل س#

� أ �ه و�ل #غ ون� �ب ي الله% د%ين% #ر� ف�غ�ي� أ

عمران} { 83ال

Maka apakah mereka mencari dien yang lain dari dien Allah, padahal kepada-Nya lah berserah diri segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah lah mereka dikembalikan.

1م�ة% #ق�ي ال د%ين %ك� و�ذ�ل �اة� ك الز� و�ي ؤ#ت وا �ة� الص�ال و�ي ق%يم وا �ف�آء� ن ح الد1ين� �ه ل ل%ص%ين� م خ# �ه� الل �ع#ب د وا %ي ل � %ال إ وا م%ر و�م�آأ

{5البينة}

Padahal mereka tidak disuruh kecuali menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) dien yang lurus. dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat yang demikian itulah dien yang lurus

2?. AL Mustholah Al Arba'ah, AL Mauduy 81-85 Darul Furqon Mesir

2

Page 3: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

{ د%ين%ي �ه ل ل%صQا م خ# ع#ب د � أ الله� وا{ 14ق ل% ر خ�س% �ذ%ين� ال ر%ين� #خ�اس% ال %ن� إ ق ل# %ه% د ون م1ن #ت م ئ م�اش% ف�اع#ب د وا

{ %ين #م ب ال ان ر� #خ س# ال ه و� ذ�ل%ك� � �ال أ �ام�ة% #ق%ي ال �و#م� ي %يه%م# ه#ل� و�أ ه م# نف س�

� �ن{ 15أ أ الط�اغ وت� �ب وا �ن ت اج# �ذ%ين� و�الالزمر } �اد% ب ع% ر# �ش1 ف�ب ى ر� #ب ش# ال �ه م ل الله% %ل�ى إ �اب وا ن

� و�أ �ع#ب د وه�ا {17ي

Katakanlah, "Hanya Allah saja Yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dan (menjalankan) dien-Ku. Maka sembahlah olehmu (hai orang-orang musyrik) apa yang kamu kehendaki selain Dia. Katakanlah, "Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat.”Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata (15) Dan orang-orang yang menjauhi thoghut (yaitu) tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira, sebab itu sampaikan berita itu kepada hamba-hamba-Ku.

Dari ayat diatas dapat difahami bahwa Ad Dien bermakna penguasa yang agung yang kemudian dibarengi dengan ketundukan oleh manusia kepada Penguasa yang Agung dengan mentaati-Nya dan beribadah kepada-Nya dengan ikhlas karena-Nya.

3. Yang bermakna peraturan yang mencakup pemikiran dan amalan dibawah Penguasa yang Agung.

Allah Ta'ala berfirman,

الله� ع#ب د � أ �ك%ن# و�ل الله% د ون% م%ن �ع#ب د ون� ت �ذ%ين� ال ع#ب د

� ف�آلأ %ي د%ين م1ن iك ش� ف%ي ك نت م# %ن إ �اس الن *ه�ا ي� �آأ ي ق ل#

يونس } %ين� #م ؤ#م%ن ال م%ن� ك ون�� أ �ن# أ ت م%ر#

و�أ �و�ف�اك م# �ت ي �ذ%ي {104ال

Katakanlah, "Hai manusia, jika kamu masih dalam keragu- raguan tentang dien-ku, maka (ketahuilah) aku tidak menyembah kepada apa yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikan kamu dan aku telah diperintah supaya termasuk orang -orang yang beriman."

يوسف } �م ون� �ع#ل �ي ال �اس% الن �ر� #ث ك� أ �ك%ن� و�ل 1م #ق�ي ال الد1ين %ك� ذ�ل �اه %ي nإ %آل إ �ع#ب د وا �ت ال

� أ م�ر�� أ لله% � %ال إ #م #ح ك ال %ن% {40إ

Keputusan ini hanyalah milik Allah. Dia telah memerintah agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah dien yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

ف%يه% نت م#� ف�أ �اك م# ق#ن ز� م�ار� ف%ي �آء� ك ر� ش م1ن #م�ان ك م ي

� أ �ت# �ك م�ام�ل م1ن �ك م ل ه�ل ك م# نف س%� أ م1ن# Q �ال م�ث �ك م ل ب� ض�ر�

�ع#ق%ل ون� } ي 6 %ق�و#م ل �ات% �ي #أل ا ن ف�ص1ل %ك� �ذ�ل ك ك م# نف س�� أ %ك م# �خ%يف�ت ك �ه م# اف ون �خ� ت pو�آء �م وا{ 28س� ظ�ل �ذ%ين� ال �ع� �ب ات �ل% ب

�اص%ر%ين� } ن م1ن �ل هم و�م�ا الله ض�ل�� أ م�ن# �ه#د%ي ي ف�م�ن 6 #م ل ع% #ر% %غ�ي ب ه#و�آء�ه م

� %يفQا{ 29أ ن ح� %لد1ين% ل و�ج#ه�ك� ق%م#� ف�أ

�اس% الن �ر� #ث ك� أ �ك%ن� و�ل 1م #ق�ي ال الد1ين %ك� ذ�ل الله% ل#ق% %خ� ل #د%يل� �ب �ت ال #ه�ا �ي ع�ل �اس� الن ف�ط�ر� %ي �ت ال الله% ت� ف%ط#ر�

الروم } �م ون� �ع#ل �ي {30ال

Dia membuat perumpamaan untuk kamu dari dirimu sendiri. Apakah ada diantara hamba-sahaya yang dimiliki oleh tangan kananmu, sekutu bagimu dalam (memiliki) rizqi yang telah Kami berikan kepadamu ; maka kamu sama dengan mereka dalam (hak mempergunakan) rizqi itu, kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada dirimu sendiri ? Demikian kami jelaskan ayat-ayat bagi orang-orang yang berakal (28). Tetapi orang-orang dzalim, mengikuiti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuna ; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah, tiada lah bagi mereka seorang penolongpun. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada dien (Allah) ; tetaplah (atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia dengan fitroh ini. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah, (itulah) dien yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

%ن� و�إ �ه م# #ن �ي ب �ق ض%ى� ل #ف�ص#ل% ال %م�ة �ل ك � �و#ال و�ل الله %ه% ب ذ�ن# �أ ي �م# م�ال الد1ين% م1ن� �ه م ل ع وا ر� ش� # �آؤ ا ك ر� ش �ه م# ل م#

� أالشورى } %يم ل

� أ pع�ذ�اب �ه م# ل %م%ين� {21الظ�ال

Apakah mereka mempunyai sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka dien yang tidak diizinkan Allah ? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan

3

Page 4: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

(dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang dholim itu akan memperoleh azab yang amat pedih

الكافرون } د%ين% %ي� و�ل د%ين ك م# �ك م# {6ل

Untukmu lah dien-mu dan untukku lah dien-ku

pع�ة� ب ر#� أ #ه�آ م%ن ر#ض�

� #أل و�ا �و�ات% ما الس� ل�ق� خ� �و#م� ي الله% �اب% %ت ك ف%ي# ا Qه#ر ش� ر� ع�ش� �ا #ن اث الله% #د� ن ع% ه و#ر% الش* ع%د�ة� %ن� إ Qآف�ة� ك �ك م# %ل و#ن ي ق�ات �م�ا ك Qآف�ة� ك #ن� %ي ر%ك #م ش# ال %ل وا و�ق�ات ك م# #ف س� ن

� أ #ه%ن� ف%ي %م و#ا �ظ#ل �ت ف�ال 1م #ق�ي ال #ن الد1ي %ك� ذ�ل pم ح ر التوبة } #ن� �ق%ي #م ت ال م�ع� الله� ن�

� أ �م و#ا {36و�اع#ل

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan. dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, diantara empat bulan haram. Itulah (ketetapan) dien yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan empat itu dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bersabar

....... 6 #م ل ع% ذ%ي ك ل1 و�ف�و#ق� آء �ش� ن م�ن ج�ات6 د�ر� ف�ع �ر# ن الله آء� �ش� ي ن� �أ %آل إ #م�ل%ك% ال د%ين% ف%ي اه خ�

� أ #خ ذ� �أ %ي ل �ان� م�اكيوسف } pيم% {76ع�ل

Tidaklah patut Yusuf menghukum saudaranya menurut undang-undang raja, kecuali Allah menghendakinya. Kami tinggikan derajat orang yang kami kehendaki ; dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.

آء� �و#ش� و�ل �ه م# د%ين #ه%م# �ي ع�ل وا %س #ب �ل %ي و�ل د وه م# %ي ر# ل �آؤ ه م# ك ر� ش �د%ه%م# و#ال� أ #ل� ق�ت %ين� ر%ك #م ش# ال م1ن� %ير6 �ث %ك ل 1ن� ي ز %ك� �ذ�ل و�ك

االنعام } ون� �ر �ف#ت و�م�اي ه م# ف�ذ�ر# م�اف�ع�ل وه {137الله

Dan demikianlah pemimpin-pemimpin mereka telah menjadikan kebanyakan dari orang-orang musyrik itu memandang baik membunuh anak-anak mereka dan membinasakan mereka dan untuk mengaburkan bagi mereka diennya. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa-apa yang mereka ada-adakan.

Yang dimaksud dengan "Ad-Dien” dari seluruh ayat di atas adalah undang-undang, hukuman, syari'ah, jalan (cara), peraturan yang meliputi pemikiran dan amalan, yang diikuti seseorang. Maka apabila sulthoh (penguasa) yang disandari seseorang mengikuti undang-undang dan perintah dari Allah Ta'ala, maka tidak diragukan lagi bahwa ia berada pada Dienul Islam. Sedang apabila yang Ia ikuti sulthoh selain Allah, maka ia berada pada dien manusia secara pasti.

4. Yang bermakna balasan yang diberikan Penguasa Agung, baik yang mengikuti aturan-Nya dan ikhlas dalam beribadah kepadaNya ataupun bagi yang menyangkal dan durhaka kepadaNya.

Allah berfirman ;{ pل�ص�اد%ق ت وع�د ون� �م�ا %ن الذاريات{ } 5إ pو�اق%ع� ل الد1ين� %ن� {6و�إ

Sesunggunya apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar .Sesungguhnya (hari) pembalasan pasti terjadi

{ %الد1ين% ب �ذ1ب ي ك �ذ%ي ال #ت� ء�ي ر�� }1أ %يم�{ �ت #ي ال �د ع* ي �ذ%ي ال %ك� ك%ين%{ 2ف�ذ�ل #م%س# ال % ط�ع�ام ع�ل�ى �ح ض* �ي و�ال

{3المـاعون}

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan dien ?. Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin

{ الد1ين% �و#م م�اي اك� د#ر�� }17و�م�آأ الد1ين%{ �و#م م�اي اك� د#ر�

� م�آأ م#ر { 18ث م�� #أل و�ا Qا #ئ ي ش� �ف#س6 %ن ل �ف#س ن �م#ل%ك �ت ال �و#م� ي

االنفطار } �ه% 1ل ل %ذ6 �و#م�ئ {19ي

4

Page 5: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

Tahukah kamu hari pembalasan itu. Sekali lagi tahukah kamu hari pembalasan itu ? (Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.

Jelaslah bahwa kalimat dien dari ayat-ayat diatas adalah bermakna perhitungan, putusan dan balasan.

2. Makna Ad din secara istilah.

Arti Ad-Dien secara ishtilah dapat kita fahami dari beberapa firman-Nya;#ح�ق1 ال د%ين� �د%ين ون� �ي و�ال ول ه س و�ر� الله م� م�اح�ر� م ون� �ي ح�ر1 و�ال خ%ر%

� #أل ا % �و#م #ي %ال ب � و�ال %الله% ب �ي ؤ#م%ن ون� ال �ذ%ين� ال %ل وا ق�اتالتوبة } ون� ص�اغ%ر و�ه م# �د6 ي ع�ن �ة� ي #ج%ز# ال ي ع#ط وا �ى ح�ت �اب� #ك%ت ال أ وت وا �ذ%ين� ال {29م%ن�

Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rosul-Nya dan tidak ber-dien dengan dengan dien yang benar (dien Allah); (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk

عمــران ... } ال �م ال %س# #إل ا الله% ع%ند� الد1ين� %ن� {19إ

Sesungguhnya dien (yang diridhoi) Allah hanyalah Islam.عمـران } ال ر%ين� #خ�اس% ال م%ن� ة% خ%ر�

� #أل ا ف%ي و�ه و� #ه م%ن �ل� ي ق#ب ف�ل�ن Qا د%ين % �م ال %س# #أل ا #ر� غ�ي �غ% #ت �ب ي {85و�م�ن

Barangsiapa mencari dien selain dienul Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (dien itu) daripadanya, dan dia di akherat termasuk orang-orang yang rugi.

Sehingga dapat kita fahami bahwa yang dimaksud Ad-Dien secara Ishtilah adalah aturan / sistem hidup yang lengkap dan sempurna yang diturunkan oleh Allah 'Azza wa Jalla melalui penutup Rasul-Nya sebagai pedoman hidup bagi manusia yang terdiri dari berbagai

aspek, diantaranya aspek aqidah (keyakinan), fikriyah (pemikiran). akhlaq dan amaliyah. 34

Maka segala bentuk aturan, sistem, falsafah, tatanan atau undang-undang hidup dapat kita artikan Ad Dien, namun masuk dalam makna luas (umum). Kita ambil contoh satu aturan atau sistem hidup yang mengatur kehidupan manusia, misalnya: Zionis, Kapitalis, Komunis dan lain sebagainya, maka ia dapat diartikan Ad Dien. Namun Ad Dien yang bermakna luas di sini jelas-jelas bathil, sebab ia tidak bersumber dari Allah ta'ala dan tidak didasari oleh kitabullah dan sunnah Rasul-Nya.

Sedang Ad Dien yang bermakna khusus adalah Dienul Islam yang haq dan jelas-jelas

dijamin kebenarannya hingga diakhir zaman oleh penciptanya, yaitu Allah 'Azza wa Jalla. 45

عمــران ... } ال �م ال %س# #إل ا الله% ع%ند� الد1ين� %ن� {19إ

Sesungguhnya dien (yang diridhoi) Allah hanyalah Islam.عمـران } ال ر%ين� #خ�اس% ال م%ن� ة% خ%ر�

� #أل ا ف%ي و�ه و� #ه م%ن �ل� ي ق#ب ف�ل�ن Qا د%ين % �م ال %س# #أل ا #ر� غ�ي �غ% #ت �ب ي {85و�م�ن

Barangsiapa mencari dien selain dienul Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (dien itu) daripadanya, dan dia di akherat termasuk orang-orang yang rugi.

المـائدة ... ......} Qا د%ين �م� ال %س# #إل ا �ك م ل ض%يت { 3و�ر�

Dan Aku ridhoi Islam itu jadi dien bagimu

B. UNSUR-UNSUR DIEN

Ketiga unsur dien ini berdasarkan hadits panjang dari Umar bin Khotob radliyallaahu 'anhu yang berbunyi :

3?. Al Mustholahat Al Arba;ah Bainal Imamaini Al Maududy wa Muhammad Abduh, Abdul Muta;al Muhammad Al Jabry hal 39 Darul I'tishom Kairo 19794?. Ats Tsaqofah Al Islamiyyah Wa Tahadiyatul 'Asr, Dr. Syaukat Muhammad Ilyan, 125-126, Darur Rosyid Riyadh 1/1981

5

Page 6: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

: 6 �و#م ي ذ�ات� �م� ل س� و� #ه% �ي ع�ل الله ص�لى� الله و#ل% س ر� #د� ن ع% pل و#س ج �ح#ن ن �م�ا #ن �ي ب ق�ال� #ه ع�ن الله ض%ى� ر� ع م�ر� ع�ن# , pد �ح� ا �ع#ر%ف ه ي � ال و� ف�ر% الس� �ر �ث ا #ه% �ي ع�ل ى ي ر� � ال ع#ر% الش� و�اد% س� #د د%ي ش� و� �اب% 1ي الث �اض% �ي ب #د د%ي ش� pج ل ر� � #ا �ن ع�لي �ع� ط�ل %ذ# اع�ل�ى #ه% �ف�ي ك و�ض�ع� و� #ه% �ي �ت #ب ك ر� %ل�ى ا #ه% �ي �ت #ب ك ر �د� ن س#

� ف�أ �م� ل س� و� #ه% �ي ع�ل الله ص�ل�ى الله و#ل% س ر� %ل�ى ا ج�ل�س� �ى ح�ت�م : . : ال %س# �ال ا �م� ل س� و� #ه% �ي ع�ل الله ص�ل�ى الله و#ل س ر� ف�ق�ال� % �م ال %س# اال ع�ن% %ى ن %ر# ب �خ# ا م ح�م�د �ا ي ق�ال� و� #ه% ف�خ%ذ�ي

و� م�ض�ان� ر� �ص و#م� ت و� �ة� كا الز� %ى� ت ؤ#ت و� �ة الص�ال #م� ت ق%ي و� الله و#ل س ر� Q م ح�م�دا �ن� ا و� الله � %ال ا �ه� %ل ا � ال �ن# ا ه�د �ش# ت �ن# ا . . . ع�ن% %ى ن %ر# ب �خ# ا ق�ال� ي ص�د1ق�ه و� أل ه �س# ي �ا #ن ب ف�ع�ج% ص�د�ق#ت� ق�ال� Q #ال %ي ب س� #ه% �ب %ل ا �ط�عت� ت اس# %ن% ا #ت� �ي الب ت ح%ج�ه% ر1 ش� و� #ر%ه% ي خ� %الق�د�ر% ب ت ؤ#م%ن� و� �خ%ر% اال % �و#م #ي ال و� %ه% و#ل س ر� و� %ه% ك ت ب و� %ه% �ت �ك م�الئ و� %الله ب ت ؤ#م%ن� �ن# ا ق�ال� #م�ـان% %ي اال

�ه . : . : %ن ف�إ اه �ر� ت �ك ن# ت �م# ل %ن# ف�إ �ه �را ت �ك� ن� �أ ك الله �ع#ب د� ت �ن# ا ق�ال� %ن ا %ح#س� اال ع�ن% %ى ن %ر# ب خ#

� ف�أ ق�ال� ص�د�ق#ت� ق�ال� : . : . : ع�ن# . %ى ن %ر# ب خ#

� ف�أ �ل� قا %ل% ـائ الس� م%ن� �م �ع#ل %ا ب #ه�ا ع�ن ؤ ل ال�مس# م�ا �ل� قا اع�ة% الس� ع�ن% %ى ن 6ر# ب خ#� ف�أ �ل ق�ا اك� �ر� ي

: . ف%ى �ط�او�ل و#ن� �ت ي ـاء% الش� ر%ع�اء� �ة� ال العـ� اة� الع ر� ـاة� الح فـ� ى �ر� ت �ن# ا و� ا �هـ� �ت ب ر� �م�ة اال %ذ� �ل ت �ن# ا ق�ال� %ه�ا ت �م�ـار� ا. : : . �م . �ع#ل ا و#ل ه س ر� و� الله ق ل#ت ؟ %ئل% ـا الس� م�ن% �د#ر%ى �ت ا ع م�ر �ا ي ق�ال� ث م� Qا %ي م�ل #تث %ث �ب ف�ل #ط�ل�ق� ان ث م� �ان% #ي الب ن

} مسلم : } رواه pم# �ك #ن د%ي 1م�ك م# %ي ع�ل ل �اك م# �ت ا #ل #ر%ي ب ج% �ه %ن ف�إ �ل ق�ا

Dari Umar bin Khaththab radliyallaahu 'anhu telah berkata: "ketika kami duduk bersama Rasululullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam pada suatu hari maka terlihat oleh kami seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih dan berambut sangat hitam, tak tampak padanya tanda-tanda habis pergi jauh dari safar dan tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Kemudian ia duduk dihadapan Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam, lalu ia sandarkan lututnya pada lutut Nabi dan ia letakkan tanganya diatas paha Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam. dan berkata, “Wahai Muhammad beritahu padaku tentang Islam ?". Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam mwnjawab, “Islam adalah bersyahadat bahwa tidak ada ilah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, engkau dirikan sholat, engkau tunaikan zakat, engkau shoum di bulan Romadhon, serta engkau berhaji ke baitullah jika engkau mampu menjalaninya". Ia berkata, "Engkau benar". Kami heran ia bertanya dan ia juga yang membenarkannya. Lalu Ia bertanya lagi, "Beritahu padaku tentang Iman". Rasulullah menjawab, “Yaitu engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rosul-Nya dan hari qiamat serta Iman kepada qodar yang baik maupun yang buruk". Ia berkata, "Engkau benar". Ia bertanya kembali, "Beritahu tentang Ihsan ". Rasulullah menjawab, "Yaitu engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, namun jika engkau tidak melihat-Nya, maka sungguh Ia melihatmu". Ia bertanya kembali, "Beritahu kepadaku tentang (kapan) hari kiamat". Rasulullah menjawab, "Orang yang ditanya tentangnya tidak lebih tahu dari si penanya sendiri". Ia berkata, "Beritahu aku akan tanda-tandanya". Rasulullah menjawab, "(Diantaranya) jika seorang hamba sahaya melahirkan (anak) tuannya, dan jika engkau melihat orang yang tadinya miskin, papa, berbaju compang-camping sebagai penggembala kambing sedah mampu bermegah-megahan dalam mendirikan bangunan". Kemudian dia pergi. Aku terdiam sejenak. Kemudian Rasululullah bertanya, "Wahai Umar tahukah engkau siapa yang bertanya tadi ?". Aku menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.”Rasulullah menjawab, "Ia adalah Jibril. datang kepada kalian untuk mengajarkan kepada kalian tentang dien kalian". (Muslim)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah memberikan istimbath-nya tentang hadits tersebut, beliau berkata, “Rosulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam mensinyalir tentang isi kandungan Ad Dien dengan sabdanya :

pم# %ك #ن د%ي 1م�ك م# %ي ع�ل ل �اك م# �ت ا #ل #ر%ي ب ج% �ه %ن

(Ia Jibril datang untuk mengajarkan Dien kamu), maka dien disini terdiri dari 3 unsur, namun ketiganya berbeda tingkatan tidak sama antara satu dengan lainya, yaitu Muslim, kemudian Mukmin dan baru Muhsin. Ini sesuai dengan Firman-Nya dalam surat Fathir :

pق% اب س� #ه م# و�م%ن pص%د� م*ق#ت #ه م و�م%ن ه% �ف#س% %ن ل pم% ظ�ال #ه م# ف�م%ن �ا �اد%ن ب ع% م%ن# �ا #ن اص#ط�ف�ي �ذ%ين� ال �اب� #ك%ت ال �ا #ن ث و#ر�� أ ث م�

فاطر } %ير �ب #ك ال #ف�ض#ل ه و�ال ذ�ل%ك� الله% %ذ#ن% %إ ب ات% #ر� ي #خ� %ال {32ب

6

Page 7: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

Kemudian Kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih diantara hamba-hamba Kami, lalu diantara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, dan diantara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dulu berbuat kebaikan. dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (Fatir : 32)

Mereka yang masuk dalam golongan muqtasid dan Sabiqun bil Khoirat masuk jannah tanpa adzab, lain dengan yang mendholimi dirinya sendiri, sebagaimana orang yang ber "Islam”dhohirnya saja dengan i'tiqad dalam hati tanpa mengamalkan amalan-amalan yang

dituntut oleh Iman, maka ia terancam adzab. 56

Sehingga dapat kita fahami bahwa antara Islam, Iman dan Ihsan berbeda tingkatan . Ihsan itu umum, tetapi lebih khusus dibanding Iman dan Islam, demikian pula Iman ia lebih umum namun lebih khusus dari pada Islam. Maka ihsan mencakup Iman dan Islam, dan Iman mencakup Islam, sedang Islam tidak punya cakupan karena ia paling umum dan yang terendah.

Sehingga dalam Islam setiap Muhsin itu pasti Mukmin dan Muslim, dan setiap mukmin pasti muslim belum tentu muhsin sedang tidak setiap muslim itu mukmin apalagi

muhsin. 67

MASYRU’IYYAH MASUK ISLAM SECARA KAFFAH

Alloh memerintahkan kepada hambanya agar masuk islam secara kaffah. Hal ini tercermin dalam firman Alloh : Sesungguhnya dien (yang diridloi) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat siksaanya. (QS. Ali ‘Imran : 19)

Barang siapa mencari selain dienul Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya dan dia di akherat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali ‘Imran : 85)

Hari orang-orang yang beriman masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan (kaffah) dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaithon. Sesungguhnya syaithon itu musuh nyata bagimu. (QS. Al Baqarah : 208)

Kata “Fis Silmi”, Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu, Mujahid, Qotadah, Ikrimah dan para mufassir salaf lainnya memberikan pendapat bahwa ia bermakna Islam juga ketaatan dan pendapat inilah yang benar menurut Ibnu Taimiyyah, namun ada juga yang berpendapat bahwa ia bermakna perdamaian seperti kata Qotadah juga.

Ibnu Katsir dalam mentafsirkan ayat di atas mengatakan, “Yaitu bahwa Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan kepada kaum muslimin untuk mengamalkan seluruh syariat Islam dan canbang-canbang Iman yang begitu banyak jumlah dan ragamnya dan mengamalkan apa saja yang diperintahkan dan meninggalkan seluruh yang dilarang, yang kesemuanya ini semampu (semaksimal) mungkin”.

A. ISLAM DIEN SELURUH ROSUL

Islam merupakan dien seluruh rosul Allah yang Allah utus untuk para kaumnya, seperti nabi Musa. Ibrohim, Ya’qub dan lain-lain dan yang diutus untuk ummatnya seperti Nabi kita Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wa sallam. Allah berfirman :

5?. Majmu' Fatawa ibnu Taimiyyah, 7/106? . Ibid, Hal 7-10, Ibnu Katsir 2/279

7

Page 8: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

Dia-lah (Allah) yang telah menamai kamu sekalian Al Muslimin (orang-orang muslim) sebelum kamu dan (begitu juga) dalam AL Qur’an ini … (QS. Al Hajj : 78)

Mujahid ahli tafsir dari kalangan tabiin berkata: Allah Azza wa Jalla telah menanamkan kalian kaum muslimin sejak zaman dahulu dalam kitab-kitab terdahulu dan dalam Al Qur’an. Demikian juga tafsir Ibnu Katsir.

Juga Allah tegaskan dalam beberapa firman-Nya bahwa islam adalah dien para rosul :1. Dien Nabi Nuh ‘Alaihis Salam

Jika kamu berpaling (dari peringatanku) aku tidak akan meminta upah sedikitpun darimu. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka dan aku disuruh supaya termasuk orang-orang yang berserah diri kepada-Nya (QS. Yuunus : 72)

2. Dien Nabi Ibrohim dan Nabi Isma’il

Ya, Robb kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada-Mu dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami ummat yang tunduk patuh kepada-Mu dan tunjukkkanlah kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.(QS. Al Baqarah : 128)

3. Dien Nabi Ya’qub

Dan Ibroim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub, “Hai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih dien ini bagimu, maka janganlah kamu sekalian mati kecuali dalam memeluk dien Islam. (QS. Al Baqarah : 132)

4. Dien Nabi Yusuf

Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang sholeh. (QS. Yuusuf : 101)

5. Dien Nabi Musa

Berkata Musa, “Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertaqwalah kepadaNya saja, jika kamu benar-benar orang-orang yang berserah diri” (QS. Yuunus : 84)

6. Dien Nabi Sulaiman

Sesungguhnya surat ini dari Sulaiman dan sesungguhnya (isinya), “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. An Naml : 31)

7. Dien Nabi ‘Isa

Para Hawariyyun (sahabat-sahabat setia Nabi ‘Isa) menjawab, “Kamilah penolong-penolong (dien) Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami orang-orang yang berserah diri. (QS. Ali ‘Imraan : 52)

8. Dien Nabi MuhammadSesungguhnya dien (yang diridhoi) Allah hanyalah Islam …..

8

Page 9: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

Barang siapa mencari dien selain dienul Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (dien itu) dari padanya dan dia di akherat termasuk orang-orang yang rugi.(QS.Ali ‘Imraan : 85)

B. RUKUN ISLAM

Dasar rukun Islam adalah sabda Rosulullah Shalallaahu 'Alaihi Wa sallam : Islam dibangun di atas lima dasar yaitu : 1. Bersaksi bahwa tiada ilah kecuali Allah dan Muhammad adalah Rosul Allah, 2. Mendirikan Sholat, 3. Menunaikan Zakat, 4. Berhaji ke Baitullah, 5. Shoum di bulan Ramadlon”. (Muttafaqun ‘Alaih)

Dari ‘Umar Radliyallaahu 'anhu telah berkata : “Ketika kami duduk bersama Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wa sallam pada suatu hari maka terlihat oleh kami seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih dan berambut sangat hitam, tak tampak padanya tanda-tanda habis pergi jauh dari safar dan tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Kemudian ia duduk dihadapan Nabi Shalallaahu 'Alaihi Wa sallam, lalu ia sandarkan lututnya pada lutut Nabi dan ia letakan tangannya di atas paha Nabi Shalallaahu 'Alaihi Wa sallam dan berkata, “Wahai Muhammad beritahu padaku tentang Islam ?”. Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wa sallam menjawab., “Islam adalah bersyahadat bahwa tidak ada ilah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, engkau dirikan sholat, engkau tunaikan zakat, engkau shoum di bulan Ramadhon, serta engkau berhaji ke baitullah jika engkau mampu menjalaninya”. (Muslim)

Rukun Islam ini secara skema dapat kita bagi menjadi :Perkataan : Mengikrarkan 2 kalimat syahadatPerbuatan : a. Badaniyah : Sholat dan Shoum b. Maliyah : Zakat c. Badaniyah dan Maliyyah : Haji

a. Rukun Islam Pertama : Syahadatain ( Diambilkan dari materi syahadat)

Syahadatain merupakan rukun yang paling pokok dari sekian rukun yang ada, yang seorang hamba belum dikatakan masuk dienul Islam kecuali dengannya (harus mengikrarkan) dan tidak dikatakan keluar dari dien kecuali jika melakukan hal-hal yang membatalkannya. Karenanya Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wa sallam tidak pernah menyeru kepada sesuatu sebelum menyeru kepadanya, serta Allah dan rasul_nya tidak akan menerima amal seseorang kecuali harus dengan keduanya (mengikrarkan).

Dengan syhadat yang pertama seorang hamba harus mentauhidkan Allah ‘Azza wa Jalla yang tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya saja, tanpa menyekutukan-Nya. Sedang syahadat yang kedua adalah mentahuidkan jalan yang harus ditempuh menuju Allah, yang tidak ada jalan yang harus ditempuh kecuali dengan jalan ini. (jalan Rosulullah Shalallaahu 'Alaihi Wa sallam), yang tidak akan diterima dien seseorang yang keluar darinya dan membencinya.

b. Rukun Islam Kedua : Mendirikan Sholat

Shalat adalah amalan yang terdiri dari perkataan dan perbuatan yang dibuka (dimulai) dengan takbir dan ditutup (diakhiri) dengan salam dengan menetapi syarat-syaratnya.

Masyruiyyah sholat

Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghoib, yang mendirikan sholat dan menafkah-kan sebagaian rizkinya yang Kami anugerahkan kepada mereka. (QS. Al Baqarah : 3)

9

Page 10: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

Dan dirikanlah sholat, tunaikan zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’. (QS. Al Baqarah : 43)

Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. At Taubah : 5)

Diwajibkannya:

Diwajibkan sholat sewaktu mi’roj Rosulullah Shalallaahu 'Alaihi Wa sallam pada tahun ke 10 dari kenabian.

Hukum bagi yang meninggalkannyaAllah berfirman : Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-

yiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (QS.Maryam : 59)

Orang yang meninggalkan sholat setelah ditinjau dari beberapa litelatur yang ada terbagi menjadi tiga keadaan yang melandasinya, sebagai berikut:

A. Orang yang meninggalkan sholat karena sengaja

Menurut pendapat sebagian ulama, bahwa orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja, meskipun tidak mengingkari kewajibannya, maka dia telah kafir. Dengan demikian pelakunya dimintai taubat selama tiga hari, jika selama tenggang waktu tersebut dia mau bertaubat maka selesailah perkaranya. Tapi jika dia enggan dan tidak mau bertaubat, maka dia dibunuh (Murtadan) sebagai seorang yang murtad. Dengan demikian dia tidak disholati, tidak dikubur dipemakaman kaum muslimin, tidak boleh mengucapkan salam kepadanya baik ketika hidup maupun ketika sudah meninggal dunia, tidak boleh menjawab salamnya, tidak boleh memintakan ampunan kepadanya, tidak boleh berkasih sayang dengannya dan dia tidak bisa mewariskan hartanya kepada ahli waris yang ada dan juga tidak berhak menerima harta warisan dari selainnya, melainkan hartanya dibawa kebaitul maal. Hal ini berlaku ketika dirinya meninggalkan sholat dengan kadar yang banyak maupun sedikit. dan hukum mengenai hal ini tidak berubah berdasarkan banyak dan sedikitnya dia meninggalkan sholat.7Hal dikuatkan dengan hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa Nabi saw bersabda,

ف�اق#ت ل وه �ه د%ين �د�ل� ب م�ن#"Barang siapa yang mengganti diennya (dengan kekufuran) maka bunuhlah dia."

(Diriwayatkan oleh Imam Bukhari).Adapun menurut mazhab Imam Ahmad, Ishak dan Ibnu mubarak mereka berpendapat

bahwa, orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja, maka dibunuh (kufron) sebagai orang kafir. Sedangkan menurut pendapat Imam Malik, Syafi'i dan Abu Hanifah bahwa, orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja wajib dibunuh (haddan).8

B. Orang yang mengingkari kewajiban sholat (juhud).

Orang yang mengingkari kewajiban sholat, maka dia kafir dan murtad dari dienul islam, hal ini sebagaimana pendapat jumhur ulama. Sedangkan mengenai hukuman yang berlaku terhadapnya sama seperti keadaan golongan yang pertama.9

C. Orang yang meninggalkan sholat tanpa mengingkari kewajibannya

7. Lajnah daimah lil buhtsi 'ilmiyah wal ifta': 6/49-508. Bidayatul Mujtahid:2/110-1119. Lajnah daimah lil buhtsi 'ilmiyah wal ifta': 6/49-50

10

Page 11: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

Orang yang meninggalkan sholat tanpa mengingkari kewajibannya, maka mengenai hal ini terbagi menjadi dua kelompok:

Orang yang meninggalkan sholat karena udzur syar'i. Seperti tidur, lupa atau yang semisalnya. Maka cukup baginya mengqodo'nya saja dan tidak ada kafaroh lainnya baginya.10 Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Anas bin Malik bahwa Rosulullah bersabda,

ه�ا �ر� ذ�ك %ذ�ا إ �ه�ا 1ي ي ص�ل ن#� أ ت ه�ا �ف�ار� ف�ك #ه�ا ع�ن �ام� ن و#

� أ Qة ص�ال� �س%ي� ن م�ن#"Barang siapa yang tidak melaksanakan sholat karena lupa atau ketiduran, maka dendanya

adalah melaksanakan sholat tersebut ketika ingat." (Diriwayatkan oleh Muslim) Meninggalkan sholat tanpa adanya udzur syar'i. yaitu meninggalkannya karena malas dan

meremehkannya, akan tetapi masih mengakui kewajibannya. Orang yang berbuat demikian, maka dia berdosa dan wajib dibunuh jika berkelanjutan. Imam Syafi'i berpendapat bahwa orang yang melakukan hal ini dibunuh (hadan) dan tidak dibunuh (kufron) sebagai seorang kafir. Ini adalah perkataan Imam Malik dan kebanyakan Ulama salaf dan kholaf.11 Mereka berhujah dengan nash sbb:

ك ل� �ه م# ل و�اق#ع د وا وه م# و�اح#ص ر و�خ ذ وه م# و�ج�د#ت م وه م# #ث ح�ي ر%ك%ين� #م ش# ال ف�اق#ت ل وا م #ح ر ال ه ر ش#� األ# �خ� ل #س� ان %ذ�ا ف�إ

pح%يم ر� pغ�ف ور �ه� الل %ن� إ �ه م# %يل ب س� *وا ل ف�خ� �اة� ك الز� �و ا و�ء�ات ة� الص�ال� ق�ام وا� و�أ �اب وا ت %ن# ف�إ ص�د6 م�ر#

"Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyirikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. 9:5)

Orang yang meninggalkan sholat karena malas, maka dia termasuk orang yang berbuat dosa besar, dan dia tidak keluar dari millah ataupun ajaran islam. Dan wajib dimintai taubat selama tiga hari, jika bertaubat (al-hamdulillah), jika tidak mau bertaubat maka dia dibunuh (hadan), bukan dibunuh (Kufron) sebagai orang yang kafir. Dengan demikian dia tetap dimandikan, dikubur di pemakaman kaum muslimin, boleh mendoakannya dengan memintakan ampunan serta rohmat kepadanya dan dia berhak mendapatkan warisan dan boleh mewariskan hartanya kepada ahli waris. Jelasnya secara global hukum yang berlaku kepadanya sebagaimana hukum yang berlaku kepada para pelaku maksiat lainya.12

Adapun orang yang meninggalkan sholat karena malas, apakah pelakunya kafir atau tidak, maka para ulama berbeda pendapat mengenai hal ini,

Ibnu Mubarok dan Ishaq bin Rhohawiyah berpendapat bahwa, orang yang meninggalkan sholat karena malas maka dia kafir.13 Mereka berhujah dengan hadist bahwa Rosulullah telah bersabda,

ة% الص�ال� ك� �ر# ت #ك ف#ر% و�ال ك% ر# الش1 #ن� �ي و�ب ج ل% الر� #ن� �ي ب %ن� إ"Sesungguhnya pembeda antara seorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah

meninggalkan sholat." (Diriwayatkan oleh Imam Muslim)

�ف�ر� ك ف�ق�د# �ه�ا ك �ر� ت ف�م�ن# ة الص�ال� �ه م# #ن �ي و�ب �ا �ن #ن �ي ب �ذ%ي ال #ع�ه#د ال"Perjanjian (Pembeda) antara kami dan mereka adalah sholat, barang siapa yang

meninggalkannya maka dia kafir." (Diriwayatkan Oleh Imam Tirmidzi)

Imam Abu Hanifah, At-Tsauri, Jamaah ahlu kufah dan Muzani berpendapat bahwa orang yang meninggalkan sholat karena malas, tidaklah kafir.14 berhujah dengan dalil dibawah ini:

10. Majmu' syarhul muhazab: 3/15-1911. Majmu' syarhul muhazab: 3/15-1912. Lajnah daimah lil buhtsi 'ilmiyah wal ifta': 6/49-5013. Majmu' syarhul muhazab: 3/15-1914. Majmu' syarhul muhazab: 3/15-19

11

Page 12: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

�ف#س% %الن ب �ف#س الن ث6 �ال� ث %ح#د�ى %إ ب %ال� إ �ه% الل س ول ر� 1ي ن� و�أ �ه الل %ال� إ �ه� %ل إ ال� �ن# أ ه�د �ش# ي 6 %م ل م س# ام#ر%ئ6 د�م �ح%ل* ي 1ب ال� �ي و�الث

#ج�م�اع�ة% %ل ل �ار%ك الت الد1ين% م%ن# #م�ار%ق و�ال %ي ان الز�"Sesungguhnya tidak halal darah seorang muslim, yang bersaksi bahwa tidak ada tuhan

selain Allah dan bersaksi bahwa saya adalah Rosulullah kecuali disebabkan salah satu diantara tiga hal ini, orang yang membunuh jiwa, seorang (muhshon) yang berzina dan orang yang murtad dari diennya dan meninggalkan jama'ah." (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari).

Orang yang meninggalkan sholat selama-lamanya.

Apabila orang tersebut telah di peringatkan tetapi tetap saja membandel, maka keengganannya ini bisa jadi juhud. Maka apabila anggota keluarga tidak mau shalat selama-lamanya, maka mereka telah kafir, murtad keluar dari islam. Tidak boleh tinggal bersama mereka tetapi wajib baginya untuk mendakwahi mereka dan mengulang-ngulang semoga Allah memberi mereka hidayah. Karena orang yang meninggalkan sholat, kafir berdasarkan dalil dari kitab, sunnah dan perkataan para sahabat, dan pemikiran yang sehat.15

Bila telah jelas bahwa orang yang meninggalkan shalat adalah kafir dengan kekafiran yang mengeluarkannya dari dien, maka berlaku baginya hukum tentang orang-orang yang murtad diantaranya ialah:

Ia tidak sah dinikahkan. Karena ikatan nikah bagi orang yang tidak sholat adalah batal. Istrinya tidak syah baginya. Firman Allah swt, QS. Al-Mumtahamah: 10

%م#ت م وه ن� ع�ل %ن# ف�إ %ه%ن� %يم�ان %إ ب �م ع#ل� أ �ه الل ن وه ن� �ح% ف�ام#ت ات6 م ه�اج%ر� �ات #م ؤ#م%ن ال ج�اء�ك م %ذ�ا إ ء�ام�ن وا �ذ%ين� ال *ه�ا ي

� �اأ ي#ك م# �ي ع�ل �اح� ن ج و�ال� #ف�ق وا ن

� أ م�ا و�ء�ات وه م# �ه ن� ل ل*ون� �ح% ي ه م# و�ال� �ه م# ل ح%ل� ه ن� ال� #ك ف�ار% ال %ل�ى إ ج%ع وه ن� �ر# ت ف�ال� �ات6 م ؤ#م%ن#ف�ق وا �ن أ م�ا ل وا

� أ �س# #ي و�ل #ف�ق#ت م# ن� أ م�ا ل وا

� أ و�اس# �و�اف%ر% #ك ال % %ع%ص�م ب ك وا ت م#س% و�ال� ه ن� ج ور�أ #ت م وه ن� �ي ء�ات %ذ�ا إ #ك%ح وه ن� �ن ت ن#

� أ pح�ك%يم pيم% ع�ل �ه و�الل �ك م# #ن �ي ب �ح#ك م ي �ه% الل #م ح ك %ك م# ذ�ل

"Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka; maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal bagi mereka. Dan berikanlah kepada (suami-suami) mereka mahar yang telah mereka bayar. Dan tiada dosa atasmu mengawini mereka apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu tetap berperang pada tali (perkawinan) dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkan-Nya di antara kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. 60:10)

Apabila ia meninggalkan shalat setelah pernikahannya, maka nikahnya terhapus, istrinya tidak halal baginya. Berdasar ayat yang telah kami sebutkan di muka dengan perincian yang sudah diketahui oleh ahlu ilmi baik sebelum jimak atau sesudahnya.

Lelaki yang tidak shalat ini bila menyembelih hewan, maka sembelihannya haram untuk dimakan. Seandainya yang menyembelih orang yahudi atau nasrani, maka sembelihannya halal bagi untuk dimakan. Maka jadilah sembelihannya kita menjadi lebih buruk dari pada sembelihan yahudi ataupun nasrani.

Ia tidak boleh memasuki Makkah ataupun perbatasannya yang telah diharamkan, sebagaimana firman Allah, ( Qs. At-Taubah:28).

Qة� #ل ع�ي ف#ت م# خ% %ن# و�إ ه�ذ�ا ع�ام%ه%م# �ع#د� ب ام� #ح�ر� ال ج%د� #م�س# ال ب وا �ق#ر� ي ف�ال� pج�س� ن ر%ك ون� #م ش# ال �م�ا %ن إ ء�ام�ن وا �ذ%ين� ال *ه�ا ي� �اأ ي

pح�ك%يم pيم% ع�ل �ه� الل %ن� إ اء� ش� %ن# إ %ه% ف�ض#ل م%ن# �ه الل %يك م ي غ#ن و#ف� ف�س�"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka

janganlah mereka mengdekati Masjidil Haram sesudah tahun ini,maka Allah nanti akan memberi

15. Majmu' fatawa, Syaikh Utsaimin bab. Aqidah.

12

Page 13: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

kekayaan kepadamu karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. 9:28)

Seandainya salah satu keluarganya meninggal maka ia tidak mempunyai hak waris. seandainya ada seseorang meninggal dunia sedangkan anaknya tidak sholat, sedang ia punya keponakan jauh (sebagai ashabah) maka yang mewarisinya adalah keponakannya tadi bukan anaknya. Dasarnya adalah sabda Rosulullah : " Seorang muslim tidak mewarisi orang kafir dan orang kafir tidak mewarisi orang mukmin."(Diriwayatkan oleh Bukhari).

Bila ia mati maka tidak dimandikan, tidak dikafani, tidak dishalati, dan tidak dikuburkan dalam pekuburan kaum muslimin. Oleh karena itu barang siapa tahu ada orang mati sedang ia tahu mayat itu sebelumnya tidak pernah shalat, maka tidak boleh dishalati oleh kaum muslimin.

Ia pada hari kiamat akan dikumpulkan bersama fir'aun, Haman, dan Ubai bin khalaf, Para pemimpin kekafiran dan tidak dimasukan jannah. Selain itu tidak dibolehkan bagi bagi salah seorang keluarganya untuk mendo'akannya dengan rahmat dan ampunan karena ia orang kafir.16 Firman Allah,

�ه م# ن� أ �ه م# ل �ن� �ي �ب ت م�ا �ع#د% ب م%ن# �ى ب ق ر# ول%ي

أ �ان وا ك �و# و�ل %ين� ر%ك #م ش# %ل ل وا �غ#ف%ر ت �س# ي ن#� أ ء�ام�ن وا �ذ%ين� و�ال %ي1 �ب %لن ل �ان� ك م�ا

% #ج�ح%يم ال ص#ح�اب � أ

"Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasannya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka Jahannam." (QS. 9:113)

Orang yang meninggalkan sholat jama'ah dimasjid maupun dimushala

Menurut kitab Lajnah Daimah dijelaskan bahwa Sholat jamaah wajib hukumnya, barang siapa yang sholat sendirian padahal ketika itu didapati jamaah yang menegakkan sholat, sedang dirinya mampu untuk hadir bersama mereka, tapi tidak hadir maka dia berdosa dan sholatnya sah. hal ini berdasarkan hadist yang berbunyi,

عذر من إال له صالة فال يأت فلم النداء سمع من"Barang siapa yang mendengarkan panggilan (adzan), tapi dia tidak mendatangi panggilan

tersebut. maka tidak ada sholat baginya, kecuali karena udzur." (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dan Darut Qutni dengan sanad yang shahih).

Sebenarnya sholat jama'ah meskipun wajib hukumnya, tetapi bukan termasuk syarat sahnya sholat.17

Orang yang meninggalkan sholat jamaah padahal mampu, tetapi dia sholat dirumah, maka dengan begitu dia telah berbuat sebuah kefasikan.

c. Rukun Islam Ketiga : Menunaikan Zakat

Dalilnya adalah firman Alloh :

(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghoib, yang mendirikan sholat dan menafkah-kan sebagian rizkinya yang Kami anugerahkan kepada mereka. (QS. Al Baqarah : 3)

Dan dirikan sholat, tunaikan zakat dan ruku’lah besera orang-orang yang ruku’ (QS. Al Baqarah 43)

16. Majmu' fatawa Syaikh Utsaimin, bab . aqidah17 . Lajnah daimah lil buhtsi 'ilmiyah wal ifta': 7/290-293

13

Page 14: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. At Taubah : 5)

Diwajibkannya:

Zakat diwajibkan pada tahun kedua hijriyyah sebelum perang Badar.

Hukum meninggalkannya

Apabila meninggalkan karena mengingkari kewajibannya maka ia kafir berdasarkan ijma’ para ulama berdasarkan nash-nash Al Qur’an dan As Sunnah.

Apabila ia masih menganggap wajib namun mereka berjumlah banyak dan memiliki kekuatan (mereka tidak mau menunaikannya). Maka mereka diperangi oleh Imam (Jama’atul Muslimin), sebagaimana hadits : Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah kecuali Allah dan Aku sebagai Rasulullah, menegakkan sholat, membayar zakat. Maka siapa yang melaksanalan berarti jiwa dan hartanya mendapat perlindungan dariku kecuali dengan hak Islam, sedang hisabnya terserah Allah ta’ala. (HR. Bukhori Muslim)

Namun apabila yang menolak seorang saja, maka para ulama’ sepakat ia dimintai zakat secara paksa.

Sedangkan yang menjadi perdebatan diantara para ulama adalah status keislamannya. Apakah ia kafir atau tidak, dibunuh atau tidak. Berikut pendapat para ulama seputar hukum meninggalkan sholat; Dibunuh. Sebagaimana riwayat masyhur dari Imam Ahmad, dengan dalil hadits Ibnu Umar

diatas. Tidak dibunuh. Ini adalah pendapat Imam Malik, Imam Syafi’i dan riwayat dari Imam Ahmad.

d. Rukun Islam Keempat : Shoum

Secara bahasa shoum bermakna : menahan (كاسمإلا)Secara syar’i menahan dari makan, minum dan jima’ yang disertai dengan niat pada waktu

yang dikhususkan dan hanya berlaku bagi orang-orang khusus juga (muslim yang memenuhi syarat)Dalam hadits disebutkan: “Shoum adalah menahan dari makan, minum dan sesuatu yang membatalkan, mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari dengan niat”. (Muttafaquin ‘Alaih) Dalilnya diwajibkannya shoum adalah firman Alloh : Maka barang siapa yang menyaksikan bulan (Romadhon) diantara kamu sekalian diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (QS.Al Baqarah : 183)

Mulai diwajibkannya shoum tahun ke 2 hijriyah sebelum perang badar.

Hukum bagi yang meninggalkannya

Bagi yang meninggalkan shoum karena juhud (دحج) akan kewajibannya, tidak ada khilaf diantara para ulama bahwa orang tersebut telah kafir. Ulama berbeda pendapat dalam menghukumi kafir tidaknya orang yang meninggalkannya namun masih menganggap shoum hukumnya wajib.

e. Rukun Islam Kelima : Haji

Secara bahasa : ج ةغل احلهنايتاوىشلادصق menunju ke suatu tempat dan mendatanginya

Secara istilah Menuju Makkah untuk mengerjakan amalan khusus pada waktu yang dikhususkan pula.

14

Page 15: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

Dalilnya Firman Alloh: Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia kepada Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke baitullah. (QS. Ali ‘Imraan : 97)

Kewajiban ini bagi yang mampu melaksanakannya, Ibnu Hajar mengatakan bahwa, “Kemampuan itu tidak hanya mampu perbekalan dan safarnya, namun ia juga mampu harta (biaya) juga kuat fisiknya.”

Hukum bagi yang meninggalkannya.Tiada khilaf bagi yang juhud akan kewajibannya, ia telah kafir. Namun ikhtilaf bagi yang

meninggalkannya tapi masih menganggap hukumnya wajib.

Beberapa natijah.

Kaum muslimin telah sepakat bahwa bagi yang tidak bersyahadat dengan 2 kalimat syahadat sedang ia mampu melakukannya maka ia kafir, bahkan menurut para salaf dan para aimmah ia kafir baik bathin maupun dhohirnya.

Adapun tentang Al Faroid Al Arba’ah (Sholat, Zakat, Shoum dan Haji), maka barangsiapa yang juhud (دحج) atas kewajiban salah satu darinya apalagi semuanya, setelah sampai kepadanya hujjah akan kewajibannya, maka ia telah kafir. Namun jika ia masih menganggap akan wajibnya Al Faroid Al Arba’ah, tetapi ia meninggalkan salah satu darinya, maka para ulama’ berbeda pendapat. Dalam beberapa riwayat dari Imam Ahmad bin Hambal disebutkan:

1. Dihukumi kafir bagi yang meninggalkan salah satu dari 4 kewajiban ini. Ini pendapat sebagian (thoifah) dari para salaf dan ada riwayat dari Imam Ahmad yang diambil / dipegang oleh Abu Bakar, juga sebagian dari pengikut Imam Malik seperti Ibnu Hubaib.

2. Dihukumi kafir bagi yang meninggalkan sholat dan zakat saja.3. Dihukumi kafir bagi yang meninggalkan sholat saja. Ini riwayat dari Imam Ahmad dan

banyak salaf yang berpendapat demikian, juga sebagian (thoifah) dari pengikut Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad.

4. Tidak dihukumi kafir bagi yang meninggalkan salah satu dari 4 kewajiban ini sedang ia masih menganggap wajib akan kewajibannya. Pendapat ini yang masyhur dikebanyakan kalangan fuqoha’ Abu Hanifah, Malik dan Syafi’i dan dari Ahmad yang diambil oleh Ibnu Bathoh dan lainnya.Ibnu Taimiyyah menambahkan “Ahlus Sunnah telah sepakat bahwa ia (seseorang) tidak

dihukumi kafir hanya dengan dosa, sedang yang kami maksudkan dengannya adalah suatu maksiyat sebagaimana orang yang berzina dan minum khomr.”

RUANG LINGKUP DIENUL ISLAM

Islam adalah din yang syumul yang meliputi syariat, aturan-aturan, perintah-perintah dan larangan-laranganNya. Allah berfirman: Dia Telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang Telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang Telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang Telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama[1340] dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)(QS. Asy Syuura : 13)

Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak Mengetahui. (QS. Al Jaatsiyah : 18)

Secara garis besar ruang lingkup dinul islam terdiri dari dua hal:

1. Aqidah

15

Page 16: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

Aqidah adalah dasar / pokok dienul Islam dan dasar hukum dari Iman kepada Allah dan mentauhidkanNya, dasar dalam beriman kepada Malaikat, kitab-kitab, para rosul, hari kiamat dan iman kepada taqdir-Nya yang baik, maupun yang buruk, serta iman kepada seluruh urusan yang ghoib yang tertera dalam nash-nash yang benar, yang meliputi kewajiban dien dan hukum-hukum yang pasti.

2. Syari’ahSyari’ah adalah apa saja yang disyareatkan oleh Allah Subhaana hu wa Ta’aala untuk

hamba-hamba-Nya berupa hukum-hukum-Nya, perintah dan larangan-Nya, ‘aqidah-Nya, akhlaq-Nya, muamalah-Nya juga nidhomulhayah-Nya. Yang kesemuanya itu bermacam-macam bentuk dan variasinya. Maka syareat pada hakekatnya mencakup seluruh aspek dienul Islam dan cabang dari dienul Islam, juga berupa hukum-hukum fiqh-Nya. Allah Azza wa Jalla berfirman : Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami beri aturan dan jalan yang tenang…. (Qs. Al Maa-idah : 48)

Sedangkan isi dan kandungan syareah secara garis besar ada dua yaitu : 1. Sya’air Ta’abudiyah (Ibadah dalam makna mahdloh)2. An Nudhum / Nidhomul Hayah (Mu’amalah atau disebut ‘ibadah dalam makna ghoiru

mahdloh).

A. Sya’air Ta’abudiyahSya-air ta’abudiyah meliputi Sholat, Shaum, Zakat, Hajji, Qiroatul Qur’an, Dzkir dll.

B. An Nudhum / Nidhomul HayahDienul Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Aturan ini dibuat oleh Alloh demi

kemaslahatan hamba di dunia maupun akherat, dengan syarat seseorang mau menerima dienul Islam, meyakininya, menetapinya, mengamalkannya, mendakwahkannya dan lain sebagainya dengan konsisten dan konsekwen hingga akhir hayat. Dan salah satu aspek Islam yang begitu banyak dan luas itu adalah manhajul hayatnya, ia masuk dalam kriteria ibadah dalam arti luas atau ghoiru mahdloh yang didalamnya mengatur mu’amalah antara sesama manusia.

Nidlomus Siyasiy

Dalam Nidlom Siyasiy ini tercakup didalamnya masalah ketatanegaraan (Nidhom Ad Dauly). Bahasan di dalam Nidhom Siyasiy yang diatur oleh Islam diantaranya: Syarat-syarat Imam Daulah, kewajiban-kewajiban dan hak-hak imam, kewajiban dan hak rakyat muslim dan non muslim yang ahluz dzimmi maupun bukan, tata cara mengatur pemerintahan dalam dan luar negeri, cara memakmurkan rakyat, cara mengelola hasil bumi dan laut, cara mengangkat imam dan para pembantu-pembantunya (para menteri), tata cara mengetrapkan hukum Islam dalam masyarakat dan lain sebagainya.

Menurut Dr. Abdul Qodir Abu Faris, hal-hal yang pokok (dasar) dalam Nidhomus Siyasiy adalah :

1. Bahwa hukum dan berhukum itu mutlak milik dan kepada Allah.Dalilnya adalah firman Alloh: Hukum itu hanya kepunyaan Allah, Dia telah memerintahkan

agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah dien yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. Yuusuf : 40)

Para thoghut mengganggap bahwa hukum adalah hak milik mereka, apa saja yang mereka halalkan adalah halal, dan apa saja yang mereka haramkan maka ia adalah haram. Namun apa yang mereka haramkan halal disisi Allah, dan apa saja yang mereka haramkan halal disisi Allah. Sebagai contoh banyak kita dapati undang-undang buatan manusia yang menghalalkan beredarnya khomr, riba dan merebak perzinaan, dimana hal ini haram hukumnya dalam Al Qur’an. Demikian pula mereka mengharamkan poligami dan menyamakan hak waris antara laki-laki dan perempuan, dimana hal ini bertentangan dengan ketentuan hukum Allah.

16

Page 17: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

Mereka percaya akan adanya Allah, yakin bahwa Allah-lah yang menciptakan, Yang memberi rizqi, Yang perkasa atas segala sesuatu, namun mereka menolak syari’ah dan aturan Allah, bahkan mereka membuat tandingan syari’ah dan hukum buatan mereka sendiri.

Ustadz Abdul Qodir Audah berkata : Saya tidak mengerti, bagaimana bisa mereka beriman kepada Islam hanya sebatas segi Aqidahnya saja dan tidak beriman (menolak) aturan-aturannya. Apakah kamu-kamu sangka bahwa Aqidah itu dari Allah dan aturan-aturan Islam dari selain Allah. Kemudian beliau kuatkan dengan firman-Nya (4 : 78) Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka Mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?

Ini karena Islam adalah Aqidah dan Syariah yang keduanya tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Maka bagi siapa saja yang membedakannya dan hanya mengambil salah satunya maka ia telah sesat, kafir dan murtad. Allah berfirman : ..Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat”. (QS Al Baqarah : 85)

Syaikhul Islam Ibnu Taiymiyyah menjelaskan: Dan manusia yang menghalalkan sesuatu yang telah menjadi kesepakatan keharamannya atau mengharamkan sesuatu yang telah menjadi kesepakatan kehalalannya atau mengganti syari’at yang telah menjadi kesepakatan, maka menurut para fuqoha ia telah kafir dan murtad.

2. Islam mengajarkan keadilan dan persamaan diantara sesama manusia.

Dalam hal ini Allah berfirman : Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al Hujuraat : 13)

Karena itu Islam memandang seluruh manusia dengan pandangan satu, mereka diciptakan dari asal yang satu, Bapak dan Ibu mereka Adam dan Hawwa. Maka seluruh manusia tidak dibedakan menurut warna kulitnya, bahasanya, jenisnya, negerinya, juga keadaan sosial ekonomi mereka. Dalam hadits disebutkan : Wahai sekalian manusia sesungguhnya Robb kalian adalah satu, tidak ada yang melebihkan antara orang arab dengan orang selain arab dan orang selain arab dengan orang arab, juga orang yang berkulit hitam dengan orang yang berkulit putih dan orang yang berkulit putih terhadap orang yang berkulit hitam kecuali dengan taqwa (Sesunggunya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa diantara kamu) (HR. Baihaqi dan Ibnu Mardaeh dari Jabir Radliyallaahu 'anhu).

Rasulullah bersabda : Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk (rupa dan harta kalian), akan tetapi Ia melihat pada hati dan amalan-amalan kalian. (HR. Muslim)

3. Islam mengajarkan ketaatan, taat kepada Allah, Rosul dan Ulil Amri-Nya yang taat kepada Allah dan Rosulullah.

Alloh berfirman : Hai orang-orang yang beriman ta’atilah Allah dan ta’atilah RosulNya dan ulil amri diantara kamu. (QS. An Nisa’: 59)

Ketaatan kepada Allah dan Rosul-Nya adalah mutlak. Keduanya tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain. Karena seseorang tidak mungkin beriman kepada Allah dan Rosul-Nya tanpa menta’ati perintah dan kemauan Allah dan Rosul-Nya.

Salah satu perintah Allah dan RosulNya adalah perintah untuk taat pada ulil amri yang taat kepada Allah dan RosulNya, sehingga wajib bagi kaum muslimin untuk sam’u dan tho’ah pada ulil amri.

17

Page 18: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

4. Islam mengajarkan Syuro dan Musyawaroh.

Syuro merupakan jalan keluar untuk mendapatkan suatu pendapat yang kuat dan lebih tepat, demi mencapai kemaslahatan pribadi, masyarakat dan negara. Bahkan karena sangat pentingnya syuro, maka Allah mengabadikannya dalam salah satu nama suratNya, yang kandungan surat tersebut adalah sifat-sifat kaum mukminin, dimana syuro mereka jadikan landasan hidup. Dalam surat tersebut Allah Ta’ala kaitkan (hubungkan) syuro dengan wajibnya sholat, shodaqoh dan meninggalkan dosa serta hal-hal fawaahis.

Allah berfirman : Dan (bagi) orang-orang yang menerima (memathui) seruan RobbNya dan mendirikan sholat, serta urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah diantara mereka; dan menafkahkan sebagian dari rizqi yang telah Kami berikan kepada mereka. (QS. Asy Syuraa : 37-38)

Syuro dalam Islam menempati posisi penting. Bahkan ia menjadi wajib bagi para hakim, mas-ul atau amir. Hal ini berdasarkan firman Alloh: Maka disebabkan rohmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi kasar tentulah mereka menjauhi diri dari sekelilingmu, karena itu maafkanlah mereka, mohonlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka betawakalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepadanya. (QS. Ali ‘Imraan: 159)

Wajhul Istidlal dalam ayat ini adalah kalimat perintah ini menunjukkan wajib dan tidak ada sesuatupun yang memalingkannya yang menyebabkan berubah hukum dari wajib menjadi mandub

Apabila rosulullah adalah Rosul yang ma’shum, namun Alloh masih memerintahkan untuk bermusyawarah dengan para shahabat beliau, maka syuro bagi para hakim dan umaro’ adalah lebih wajib hukumnya.

Nidlom Akhlaqiy.Islam mengatur bangunannya dan sendi-sendi bangunannya didasari dengan akhlaq yang

mulia dan kokoh. Islam memberikan batasan-batasan tentang akhlaq yang terpuji dan tercela dengan tujuan memberikan kebahagiaan bagi pemiliknya. Dalam sebuah hadis Rosululloh saw bersabda: Seorang muslim yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaqnya. (HR.Muslim)

Disamping itu, kedudukan dan fungsi akhlaq dijunjung tinggi oleh Islam, Rosulullah bersabda : Malu dan Iman itu 2 hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, maka apabila satunya hilang, hilanglah yang lainnya. (HR.Al Hakim dan At Thobroni)

Banyak macam dan ragam akhlaq yang diatur oleh Islam, akhlaq kepada Allah, kepada sesama mukmin, kepada orang tua dan lain sebagainya. Contoh akhlaq mahmudah adalah sabar dan tsabat, tawadlu’, berbahkti kepada bapak ibu dan lain sebagainya, sedangkan contoh akhlaq madhmumah adalah dusta, bakhil, sombong, meremehkan orang lain dan lain sebagainya.

Nidlom IqtishodiyBanyak sekali cabang dan visi yang diatur Islam dalam masalah perekonomian diantaranya,

masalah perdagangan, hukum-hukum dan syarat-syaratnya, masalah bank, riba, cara mengatur ekonomi umat, cara menangani krisis ekonomi dan lain sebagainya.

Nidlom Al’Aliy (keluarga)Keluarga merupakan asas awal dari masyarkat yang muncul ditengah-tengah kehidupan dan

merupakan tabiat fitri dan manusiawi. Karenanya keluarga merupakan kebutuhan yang perlu dilestarikan untuk menjaga populasi manusia dan tetap terjaganya eksistensi masyarakat. Dan lebih dari itu agar manusia menyalurkan fitrohnya pada aturan yang Allah halalkan bagi hamba-hambaNya. Maka Allah ‘Azza wa Jalla telah menjadikan dalam diri manusia suatu kebutuhan yang manusiawi dan fithri.

18

Page 19: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

Keluarga pada haekatnya adalah berkumpulnya laki-laki dan perempuan dalam suatu ikatan resmi dan islami untuk tetap menjaga kesatuannya. Yang didasari keridloan antara keduanya hingga akhir hayatnya sehingga tebentuk suatu masyarakat. Islam mengatur urusan keluarga dengan sangat detail, mulai sejak dari meminang, mengadakan tata cara nikah dan walimah yang islamy, kewajiban dan hak-hak istri dan anak, cara mendidik anak dari mulai kandungan hingga dewasa, tata cara membangun keluarga sakinah, tata cara dan permasalahan tholaq, ruju’ dan lain sebagainya.

Nidlom Ijtima’iIslam mengatur kehidupan bermasyarakat yang aman dan ber-ukhuwwah tinggi, yang

didasari oleh Al Qur’an dan As Sunnah. Tujuan dari itu semua adalah terbentuknya suatu masyarakat ideal yang Islamy, jauh dari keributan, kesengsaraan, tindak pidana dan lain sebagainya. Masyarakat tersebut adalah masyarakat yang beriman kepada Allah dan rosulNya, menjunjung tinggi keadilan dan persamaan hak, menghormati satu sama lain, menetapkan hukum-hukum Allah dan hidup berdampingan berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah yang semua ini diatur oleh Dienul Islam.

An Nidlom Al AskariBanyak orang menyangka bahwa sebab disyareatkannya jihad dalam Islam disebabkan

karena perbedaan aqidah dan dien semata, syareah dan minhaj dengan dasar-dasar dien yang lain, ini adalah sangkaan yang bhatil dan tidak benar.

Islam adalah Dien At Tauhid yang menerima Ahlul Dien yang lain untuk sama-sama hidup dibawah kekuasaan Islam yang adil dan penuh perdamaian. Islam adalah dien yang memiliki argument dan bukti nyata, ia menerapkan Al Haq, menjunjung keadilan dan perdamaian dan tidak memaksa orang lain agar memeluk Islam

Jihad dalam Islam disyareatkan untuk menolak musuh, kejahatan, menjaga jiwa dan menaungi kebebasan ‘aqidah dan untuk menegakkan syiar-syiar dien.

Sedang fiqh dalam Islam bukanlah sebatas fiqh dan hukum sholat, shoum, zakat dan haji saja. Akan tetapi ia lebih umum dan lebih lengkap dan diantaranya adalah masalah peperangan.

Islam mengatur peperangan, shof-shof peperangan, strategi perang, siasat perang, adab perang, tawanan perang, gaji tentara, sariyah, hirosah, kewajiban dan hak-hak tentara dan lain sebagainya, ini semua sudah diatur oleh Islam, dien yang syamil, dien perdamaian, dien yang menjaga hak dan kehormatan manusia, dien yang menerapkan keadilan.

CIRI KHAS DIENUL ISLAM

1. Robbaniyah

Maksudnya adalah bahwa masdar sumber ajaran Islam adalah wahyu Allah, tujuannya yaitu menuju Allah dengan mengharap ridlo dan Jannah-Nya. Alloh berfirman: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya (QS. Al Hijr : 9)

Dalam ayat lain disebutkan : Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidak mengetahui apakah Kitab (Al Qur’an) itu, dan tidak pula mengetahui apakah Iman itu, tetapi kami jadikan Al Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa saja yang Kami kehendaki diantara hamba-hamba Kami, Dan Sesungguhnya kamu benar-benar memberi jalan petunjuk yang lurus. (yaitu) jalan yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi. Ingatlah, bahwa kepada Allahlah semua urusan kembali. (QS. Asy Syuraa’ : 52-53)

2. Tawazun, Maknanya bahwa dienul Islam itu berada ditengah-tengah, tidak memberatkan namun juga

tidak menggampangkan, fleksibel dan adil dalam setiap masalah, baik masalah dunia maupun dien, juga antara pribadi dan masyarakat dan lain sebagainya.

3. Tsabat.

19

Page 20: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

Bahwa dineul Islam itu konsisten, tetap, tidak plin-plan dan tidak berobah dengan perubahan zaman. Alloh berfirmna : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada dien (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (itulah) dien yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. Ar Ruum : 30)

4. Syumul, Bahwa dienul Islam lengkap dan sempurna meliputi seluruh aspek kehidupan. Alloh

berfirman : Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu (QS. Al Maa-idah : 3)5. Insaniyyah,

Bahwa dienul Islam itu cocok dan pas untuk seluruh kalangan dan lapisan masyarakat dan sesuai dengan fitroh manusia. Hal ini sesuai dengan firman Alloh: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Qs.Al Baqarah: 286)

6. Ijabiyah, Bahwa dienul Islam ini mengatur hubungan manusia kepada Allah, manusia dengan

manusia dan manusia dengan alam ciptaan-Nya.7. Waqi’iyyah,

Bahwa dienul Islam waqi’iy dengan zaman, baik dahulu, sekarang maupun yang akan datang dan cocok dalam setiap keadaan

TAHKIMUS SYARI’AH

Tidak mungkin kehidupan manusia dapat bahagia dunia dan akherat secara optimal menurut kaca mata Islam, baik bahagia secara dhohir maupun bathin, tanpa jayanya panji-panji Islam dan hukum-hukmnya tegak serta dilaksanakan dimuka bumi ini. Hal ini pernah dirasakan oleh Rosulullah Shalallaahu 'Alaihi Wa sallam dan para shohabat beliau, para tabi’in dan tabi’ut tabi’in. Merekalah generasi terbaik dan teladan umat Islam sepanjang sejarah. Maka sungguh suatu kebutuhan yang urgen dan mendesak untuk menegakkan hukum Allah yang sirna dan hilang dari muka bumi.

Urgensi Tahkimusy Syari’ah

1. Behukum pada syari’ah dan hukum-hukum Allah Subhaanahu wa Ta’ala merupakan ushul (dasar) dari dienul Islam.

Berhukum pada syariah Allah dalam seluruh sisi kehidupan dengan pasrah, berhukum dan menghukumi dengannya dan merealisasikan dalam kehidupan merupakan pokok yang terpenting dari sekian pokok yang ada dalam dienul Islam dan merupakan tuntutan dari tuntutan aqidah yang sangat mendasar.

2. Tahkimusy Syari’ah adalah untuk merealiasikan makna ‘Ubudiyah (peribadatan) kepada Allah.Allah ‘Azza wa Jalla tidak menciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah

kepadaNya saja dan ini merupakan tujuan hidup manusia. Sedang ‘ibadah secara bahasa :

عوض للذتلاو اخلةعاطلاو(ketundukan, merendahkan diri dan ketaatan)

ةدابعلا ةياغ ةيهلنمالااهقحتسيالللذتلا اوهولضفالا هللاىالعت

Ibadah adalah merupakan tujuan ketundukan (kerendahan) yang tidak berhak ditujukan kecuali bagi yang memiliki tujuan pengagungan yaitu Allah Ta’aala.

20

Page 21: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

Allah ta’ala telah menegaskan dalam firman-Nya bahwa ‘ibadah harus ditujukan secara mutlak kepada-Nya dan haram ditujukan kepada selain-Nya. Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al An’aam : 162)

Sedang Al Qur’an telah menyebutkan bahwa lawan dari ketundukan kepada Allah adalah tunduk kepada Thoghut. Alloh berfirman : Dan sesungguhnya kami telah mengutus Rosul pada tiap-tiap ummat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah thoghut.(QS. An Nahl : 32)

Sehingga dapat dipahami ketundukan (peribadatan) ditujukan kepada selain Allah berarti tunduk kepada thoghut dan secara otomatis bahwa tunduk kepada hukum yang diterapkan selain dari hukum yang telah Allah turunkan berarti tunduk (beribadah) kepada thoghut, Firman Allah : Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thoghut, padahal mereka telah diperintahkan mengingkari thoghut itu. Dan syaithon bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya. Apabila dikatakan kepada mereka “Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rosul”, niscaya kamu lihat orang-orang munafiq menghalangi (manusia dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.(QS. An Nisaa’ : 60-61)

Jelaslah bahwa syari’ah (hukum) Allah harus ditegakkan di muka bumi ini sehingga terrealiasikan makna ubudiyah kepada Allah secara mutlak dan total.

3. Ketundukan manusia kepada kauniyah Allah harus dibarengi dengan ketundukan mereka kepada syari’ah (hukum) Allah.

Seluruh kauniyah Allah yang ada di langit, seperti matahari dan bintang dan yang ada di bumi seperti hewan, tanaman juga manusia dilihat dari segi idhtiroriy-nya (ketundukan mutlaknya pada sunnatullah), seluruhnya berjalan di atas sunnatullah dan tidak pernah keluar darinya dalam irodah kauniah-Nya. Banyak ayat yang menunjukkan hal ini diantaranya. Dan dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya), (QS. An Nahl : 12)

Yang membuat segala sesuatu yang dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (QS. As Sajdah 7-9)

Dan jika ayat-ayat kauniyah Allah yang ada di langit dan ada di bumi seluruhnya tunduk kepada Allah Ta’ala, namun tidak demikian dengan manusia, ini karena manusia dibekali dengan segi yang lain yaitu irodah ikhtiyariyah (kemampuan unutk memilih). Sehingga diantara tujuan diutusnya Rosul dan diturunkannya syareat Islamiyah adalah agar irodah, manusia tunduk pada syareat dan hukum Allah, beriman kepada Allah baik dalam rububiyah dan uluhiyah-Nya. Yang padanya tercakup bahwa hak tasyri’ (pembuat syareat) dan beribadah mutlak hanya kepada Allah ‘Azza wa Jalla, sehingga sempurnalah peribadatan seluruh makhluk ini hanya kepada-Nya saja. Alloh menegaskan hal ini dalam firmannya : Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan Hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan. (QS. Ali ‘Imran : 83)

4. Tahkimusy Syari’ah merupakan bagian dari rukun ImanIman tercakup 3 hal yaitu At Tashdiq (pembenaran), Qoulun (perkataan) dan Fi’lun

(perbuatan) yang ketiganya sangat terkait dan tidak dapat dipisahkan. Sedang iman tidak ada maknanya jika hanya sebatas pembenaran saja, samun harus dibarengi dengan pengalaman rukun-

21

Page 22: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

rukunya dan keharusan mentauhidkan Allah. Dan hal in sangat menjadikan Rosulullah sebagai hakim dalam setiap permasalahan, tidak merasa berat terhadap yang beliau putuskan dan tunduk secara total pada dien Allah. Setelah beliau wafat, kententuan-ketentuan ini tetap berjalan yaitu dengan tetap berhukum pada syareat Allah Azza wa Jalla, Firman-Nya : Maka demi Rabb-mu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hari mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuh hati. (QS. An Nisa’ : 65)

Dasar dan DalilnyaAllah ‘Azza wa Jalla menurunkan Al Qur’an dengan haq agar manusia menjadikan-nya

sebagai sumber hukum. Allah berfirman :

Sesungguhnya kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan jangan kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang berkhianat. (QS. An Nisa’ 105)

1. Allah tidak menganggap Iman bagi mereka yang tidak berhukum kepada Rosulullah Shalallaahu 'Alaihi Wa sallam atas apa-apa yang mereka perselisihkan. Bahkan Allah jadikan salah satu syarat iman adalah tidak merasa berat dalam menerima hukum-hukum-Nya. Firman Allah :

Maka tidak, demi Rabb-mu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuh hati.(QS. An Nisaa’ : 65)

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah : ‘Barang siapa yang meninggalkan syari’at al muhakkan yang Allah turunkan pada Muhammad bin Abillah para Nabi dan berhukum kepada syari’at lain yang telah terhapus, maka ia telah kafir. Lalu bagaimana dengan orang yang ber-tahakum dengan Ilyasiq dan mendahulukannya? Maka barang siapa yang melakukan hal ini sungguh ia telah kafir berdasarkan kepada ijma’ kaum muslimin”.

2. Allah telah menetapkan bagi mereka yang tidak berhukum kepada syare’atnya dengan hukum kafir, dholim, fasik. Firman Allah : Surat Al Maa-idah ayat 44,45,47

Syaikh Syanqithiy berkata, “Kekafiran adalah yang membatalkan dan menghilangkan aqidah seseorang, sedang kedholiman dan kefasikan adalah lawan dari aqidah yang lurus. Sehingga kedholiman dan kefasikan disini dapat masuk lingkup kekafiran. Apabila penolakan dari berhukum kepada hukum Allah ini dengan maksud menghalangi dan menolaknya, maka kufur, dholim dan fasiq disini mengeluarkan seseorang dari millah Islam. Namun kalau karena hawa nafsu (dengan tidak bermaksud menghalangi dan menolaknya), maka kufur, dholim dan fasiq tidak mengeluarkan seseorang dai millah Islam”.

3. Dan mentaati orang yang membuat syareat selain syareat Allah dan mengikuti syareat tersebut tanpa didasari petunjuk dari Allah adalah syirik. Allah tegaskan :

Apakah kamu mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyareatkan untuk mereka dien yang tidak diizinkan Allah. (QS. Asy Syuraa : 21)

Sedang Allah tidak mengidzinkan hamba-Nya mengikuti syareat selain syare’at-Nya. Dan tidak akan mungkin seseorang itu taat melainkan dengan mengikuti syareat-Nya dengan mengikuti

22

Page 23: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

apa saja yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan-Nya. Dan syareat Allah yang Dia turunkan pada rosul-Nya adalah sempurna mencakup seluruh aspek kehidupan (yang termasuk didalamnya hukum dan berhukum). Allah berfirman :

Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rosul-Nya, dan jangan kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintahnya). (Qs. Al Anfaal : 20)

Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rosul-Nya, dan jangan kamu merusak (pahala) amalan-amalanmu.(QS. Muhammad : 33)

Dan kami tidak mengutus seorang Rosulpun kecuali untuk ditaati dengan izin Allah. (QS. An Nisa’ : 64)

Ibnu Taimiyyah berkata : Dan kapan saja seorang ‘alim meninggalkan apa yang dia ketahui dari kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya, serta mengikuti hukum penguasa yang berlawanan dengan hukum Allah dan Rasul-Nya, maka ia telah murtad dan kafir yang pantas untuk mendapatkan siksa di dunia dan di akherat.

4. Dan Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wa sallam telah menetapkan bahwa taat pada pembuat syare’at selain Allah adalah syirik, yang menghilangkan tauhid dan merusak serta menghapus ‘aqidah. Dalam sebuah hadist disebutkan : “Dari Adiy bin Abi Hatim Radliyallaahu 'anhu berkata : saya mendatangi Rosulullah Shalallaahu 'Alaihi Wa sallam dan di leherku terdapat kalung salib terbuat dari emas, lalu beliau bersabda, “Wahai Adiy buang jauh-jauh berhala ini darimu”, lalu aku dengar beliau membaca salah satu ayat dari surat Al Baroo-ah, Ittakhadzu Ahbarohum … Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahibnya mereka sebagai tuhan selain Allah … lalu lanjut beliau, “Maka sesungguhnya mereka (kaum Nashoro) tidaklah menyembah para rahib, melainkan (dalam bentuk) apabila mereka (para rahib) menghalalkan sesuatu buat mereka, lalu mereka ikut menghalalkannya, dan apabila mereka (para rahib) mengharamkan sesuatu maka mereka mengharamkan juga”. (HR. At-Tirmidziy)

FAKTOR YANG MENDORONG ORANG KELUAR DARI TAHKIMUSY SYARI’AH

1. Karena KekafiranIni jelas jika seseorang kufur terhadap Islam, memusuhi, berusaha dengan segala cara untuk

menghancurkannya, bahu membahu bersama musuh Islam dan lain sebagainya.2. Karena Kebodohan

Hal ini bisa terjadi karena seorang muslim betul-betul jahil akan Islam sejak dari lahir hingga matinya, sehingga ia terapkan hukum-hukum selain dari hukum Allah yang telah Allah turunkan.3. Termasuk orang-orang sekuler, yang didorong oleh kemunafikan atau mengikuti hawa nafsu.

Faktor lain yang mendorong manusia keluar dari Tahkimusy Syari’ah adalah karena ia termasuk orang-orang sekuler yang mengambil Islam sebagian dan menolak yang lainnya. Hal ini bisa disebabkan karena ia lebih condong dan senang mengikuti hawa nafsunya daripada Al Haq, juga bisa disebabkan karena kemunafikan di dalam hatinya. Jikalau Allah dan Rosul-Nya memerintahkan untuk berhukum dengan hukum Allah yang telah diturunkan-Nya, mereka lebih condong untuk menggunakan hukum produk manusia dari pada hukum Allah, dengan dalih demi kebaikan dan kemaslahatan manusia. Allah memerintahkan dalam alquran: Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah Telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, Kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: "Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna". Mereka itu adalah orang-orang yang

23

Page 24: Arkanul Islam

SERI AQIDAH

Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan Katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. (QS. An Nisaa’ : 61–63)

4. Khosy-yatun-Naas (Takut kepada manusia)Hal ini dapat terjadi jika ada tekanan dan ancaman dari orang-orang dholim, kafir atau yang

lainnya, yang memiliki kekuatan, pengaruh dll. Sehingga orang yang tadinya menjalankan hukum-hukum Allah akan menjadi tunduk dan takut kepada orang-orang yang menekan dan memusuhinya. Ia akan mengikuti segala yang diperintahkan kepadanya, hingga pada akhirnya ia akan menyembunyikan atau melemparkan hukum-hukum Allah. Allah Ta’ala berfirman yang khitobnya kepada orang-orang Yahudi : Sesungguhnya kami Telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (QS. Al Maa-idah : 44)

5. Hubbud-Dun-yaFaktor lain yang menyebabkan orang keluar dari berhukum kepada hukum Allah dan Rosul-

Nya adalah karena cintanya kepada dunia. Baik karena memang bertujuan mencarinya atau diberi iming-iming dan godaan dunia yang menggiurkan dari orang-orang dholim atau lawan-lawan politiknya. Dampak yang jelas dari hubbd dunya adalah karohiyatul maut (benci terhadap kematian)

ANCAMAN BAGI ORANG YANG MENGAMBIL ISLAM SEBAGIANAllah berfirman: Apakah kamu beriman kepada sebagian Al Kitab dan mengingkari

terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. (QS. Al Baqarah : 85)

Jadi ancaman bagi yang mengambil Islam sebagian adalah :1. Terbelenggu kehidupannya di duina.2. diadzab di neraka dengan adzab yang pedih.

Wallahu A’lamu Bish-Showab.

24