aritmia

20
ARITMIA Yang dimaksud dengan aritmia adalah kelainan dalam kecepatan,irama,tempat asal dari impuls,atau gangguan konduksi yang menyebabkan perubahaan dalam urutan normal aktifasi atrium dan ventrikel. Secara klinis, aritmia dibagi atas yang benigna,yang dapat menjadi maligna(potensial maligna) dan maligna yang menyebabkan kematian mendadak . aritmia tersebut dapat timbul karena kelainan dalam pembentukan impuls,konduksi impuls,atau keduanya. Klasifikasi prognosis aritmia ventrikel Benigna Potensial maligna maligna Resiko mati mendadak Sangat rendah Sedang tinggi Gejala klinik Palpitasi Palpitasi Palpitasi,sinkop,henti jatung Penyakit jantung Biasanya tak ada Ada ada Parut dan hipertrofi Tidak ada Ada ada LVEF Normal Rendah rendah Frekuen si VPD Rendah – sedang Sedang – tinggi Sedang- tinggi

Upload: muslem

Post on 14-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

ARITMIA

Yang dimaksud dengan aritmia adalah kelainan dalam kecepatan,irama,tempat asal dari impuls,atau gangguan konduksi yang menyebabkan perubahaan dalam urutan normal aktifasi atrium dan ventrikel. Secara klinis, aritmia dibagi atas yang benigna,yang dapat menjadi maligna(potensial maligna) dan maligna yang menyebabkan kematian mendadak . aritmia tersebut dapat timbul karena kelainan dalam pembentukan impuls,konduksi impuls,atau keduanya.Klasifikasi prognosis aritmia ventrikelBenigna Potensial maligna malignaResiko mati mendadak Sangat rendah Sedang tinggiGejala klinik Palpitasi Palpitasi Palpitasi,sinkop,henti jatungPenyakit jantung Biasanya tak ada Ada adaParut dan hipertrofi Tidak ada Ada adaLVEF Normal Rendah rendahFrekuen si VPD Rendah sedang Sedang tinggi Sedang- tinggiTakikardia ventrikel Tidak ada Tidak ada Ada berkelanjutanGangguan hemodinamik Tidak ada Tak ada- ringan Sedang- berat

Farmako terapi aritmia jantung di dasarkan pada pengetahuan tentang mekanisme,manifestasi klinik dan perjalanan alamiah aritmia yang hendak diobati dan penegartian yang jernih tentang farmakologi dari obat yang hendak digunakan. Penegetahuan farmakologi mencakup tentang pengaruh obat terhadap sifat-sifat elektrofisiologik jaringan jantung yang normal dan abnormal,efeknya terhadap organ lain. Terapi aritmia yang optimal memerlukan pemahaman yang baik mengenai farmakokinetik obat aritmia dan pengaruh penyakit terhadap obat. Akhirnya diperlukan pengetahuan yang luas mengenai efek samping obat antiaritmia dan pemantauan interaksinya den0gan obat lain selama pengobatan.Klasifikasi obat antiaritmia berdasarkan mekanisme kerjanyaKelas Mekanisme kerja obatI Penyekat kanal natriumA Depresi sedang fase 0 dan konduksi lambat (2+),memanjangkan repolarisasi Kuinidin,prokainamid,disopiramidB Depresi minimal fase 0 dan konduksi lambat (0-1 +), mempersingkat repolarisasi Lidokain,meksiletin,fenitoin,tokainidC Depresi kuat fase 0,konduksi lambat (3+ --- 4+), efek ringan terhadap repolarisasi Enkaid,flekainid,indekainidII Penyekat adrenosiseptor beta Propanolol,asebutamol,esmololIII Memanjangkan repolarisasi Amiodaron,bretelium,sotalolIV Penyekat kanal Ca ++ Verapamil,ditiazem

OBAT ANTIARITMIA KELAS IA :1. KUINIDIN2. PROKAINAMID3. DISOPIRAMIDobat antiaritmia kelas IA menghambat arus masuk ion Na+ , menekan depolarisasi fase 0, dan memperlambat kecepatan konduksi serabut perkinje miokard ke tingkat sedang pada nilai Vmax istirahat normal. Efek ini dierkuat bila membran sel terdepolarisasi, atau bila eksisitas meningkat walaupun kuinidin sering dianggap sebagai prototip,prokainamid tidak mempunyai kemampuan yang sama seperti kuinidin atau disopiramid dalam menyekat reseptor kolinergik muskarinik atau seperti disopiramid dalam menyekat kanal Ca ++

KUINIDIN (GOLONGAN IA)Kuinidin merupakan obat paling umum yang digunakan secara oral sebagai antiaritmia di Amerika Serikat. Kuinidin menekan kecepatan pacu jantung serta menekan konduksi dan ekstabilitas terutama pada jaringan yang mengalami depolarisasi. Kuinidin bersifat penghambat adrenoseptor alfa yang dapat menyebabkan atau meningkatkan refleks nodus sinoatrial. Efek ini lebih menonjol setelah pemberian intravena. Biasanya diberikan peroral dan segera diserap oleh saluran cerna. Digunakan pada hamper segala bentuk aritmia.Sediaan :tersedia dalam sediaan peroral dan intramuskular (dalam keadaan tertentu)Dosis : oral 200 300 mg yang diberikan 3 atau 4 kali sehariEfek samping:( Takikardiaventrikel poliformik( Sinkop( Hipotensi

Efek samping lain( Tinitus( Tuli( Penglihatan kabur( Keluhan saluran cerna( Sakit kepala dllDieliminasi : melalui urin

PROKAINAMIDEfek elektrofisiologik prokainamid sama seperti kuinidin. Obat ini mungkin kurang efektif pada penekanan aktivitas pacu ektopik yang abnormal tetapi lebih efektif pada penghambatan saluran natrium pada sel yang mengalami depolarisasi.Prokainamid mempunyai sifat penghambat ganglion. Dengan konsetrasi teraupeutik, efek pembuluh darah perifernya kurang menonjol daripada dengan kuinidin.Prokainamid aman diberiakan intravena dan intamuskular serta diabsorbsi baik melalui oral dengan 75% keberadaan bilogik sistemik.Sediaan :prokainamid hidroklorida (pronestyl) tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul (250 sampai 500 mg)sebagai tablet lepas lambat (250 sampai 1000 mg)Suntikan prokainamid hidroklorid berisi 100 atau 500 mg/ml secara IM & IVDosis : biasanya di berikan dosis total 3-6 g/hariEfek samping :( hipotensi( Keluhan saluran cerna(anoreksia,mual,muntah,diare)( Pusing( Psikosis( Halusinasi( DepresIDISOPIRAMIDDisopiramid fosfat erat hubungannya dengan isopropamid, obat yang telah lama digunakan dengan sifat antimuskariniknya. Efek antimuskarinik terhadap jantung bahkan lebih jelas daripada kuinidin. Karenannya, obat yang memperlambat hantaran atrioventrikular harus diberikan bersama-sama dengan disopiramid pada pengobatan kepak serambi atau fibrilasi atrium.Sediaan : tablet 100 atau 1500 mg basaDosis : total harian 400 800 mg dibagi menjadi 4 dosisEfek samping :( Mulut kering( Konstipasi( Penglihatan kabur( Hambatan miksi( Mual,nyeri abdomen,muntah ,diare

OBAT ANTIARITMIA KELAS IB( LIDOKAIN( FENITOIN( TOKAINID( MEKSILETIN

obat antiaritmia kelas IB sedikit sekali mengubah depolarisasi fase 0 dan kecepatan konduksi di serabut purkinje biala nialai Vm normal. Akan tetapi efek penekanan obat kelas IB terhadap parameter ini sangat diperkuat bila membran terdepolarisasi atau bila frekuensi eksitasi dinaikan. Berlawanan dengan kelas IA, obat kelas IB mempercepat repolarisasi membran lidokain merupakan prototip,tetapi obat ini tidak tersedia untuk pemberian oral

LIDOKAINLidokain adalah obat antiaritmia yang paling lazim dipakai dengan pemberian secara intravena. Insidens toksisitasnya rendah dan mempunyai efektivitas tinggi pada aritmia dengan infark otot jantung akut. Lidokain merupakan penghambat kuat terhadap aktivitas jantung yang tidak normal, dan tampaknya selalu bekerja pada saluran natrium. Karena obat ini merupakan metabolisme hati pada lintas pertama, hanya 3% lidokain yang diberikan per oral terdapat dalam plasma. Lidokain adalah obat pilihan untuk menekan takikardia ventrikel dan fibrilasi setelah kardioversi.Sediaan :lidokain hidroklorida (xylocain) tersedia untuk pemeberian intravena dalam larutan untuk infusDosis :diberikan 0,7 1,4 mg/kgBB secara intravena dan dapat pula setelah 5 menit 200-300 mg dalam waktu 1 jamEfek samping :( Efek samping sangat sedikit pada jantung( Mengantuk( Agitasi( Pendengaran berkurang( disorientasi,( Kedutan ototKejang dan henti napasFENITOINSediaan : peroral dan intravenaDosis : 700 mg secara intravena tiap 5 menit sampai aritmia terkendalioral : 300 400 mg/hari

Efek samping :( Mengantuk( Nistagmus( Vertigo( Ataksia( mual

TOKAINIDTokainid adalah turunan lidokain yang tahan terhadap metabolisme hati pada lintasan pertama. Karena itu dapat digunakan melalui oral. Kedua obat menyebabkan efek samping neurologik, termasuk tremor, penglihatan kabur, dan letargik.Sediaan : tokainid hirdoklorida (tonocard) tersedia dalam sebagai tablet 400 mg dan 600 mgDosis : 400 600 mg tiap 8 jam tidak boleh melebihi 2400 mg/hari

Efek samping :( Pusing( Ringan kepala( Tremor( Keluhan saluran cerna: mual,muntah,anoreksia

OBAT ANTIARITMIA KELAS IC( FLEKAINID( ENKAINID( PROPAFENON

obat kelas IC berafinitas tinggi terhadap kanal Na+ di sarkolema (membran sel ) obat ini merupakan antiritmia yang paling poten dalam memperlambat konduksi dan menekan arus masuk Na+ kedalam sel dankompleks prematur ventrikel spontan.

FLEKAINIDFlekainid adalah penghambat saluran natrium yang kuat terutama digunakan untuk pengobatan aritmia ventricular. Flekainid dipakai sebagai cadangan mutakhir untuk pasien takiaritmia ventricular yang berat dengan resiko rasio manfaat lebih menguntungkan.Sediaan :flekainind asetat (tombocor) tersedia untuk pemberian peroral sebagai tablet 50,100 dan 150 mgDosis : dosis awal 2 kali 100 mg/hariDosis dapat dinaikan tiap 4 hari dengan menambahkan 100 mg/hari (maksimum 400-600 mg/hari) yang di berikan 2 atau 3 kali sehariEfek samping :( Resiko kematian mandadak dan henti jantungENKAINID( Sediaan : enkainid hidroklorida (enkaid) tersedia untuk pemberian peroral sebagai kapsul 25,35 dan 50 mg( Dosis : di berikan 3 kali sehari dosis ini dinaikan tiap 4 hari dengan menambahkan 100 mg/hari maksimum 400-600 mg/hari)( Efek samping :Resiko kematian mandadak dan henti jantungObat antiaritmia kelas II beta bloker( PROPANOLOL( ASEBUTOLOL( ESMOLOL

PROPANOLOLSediaan : propanolol terutama diberikan per oral untuk pengobatan aritmia jangka lamaDosis : dosis yang diberikan berkisar 30 sampai 320 mg/hari dan biasanya di berikan sebanyak 3 sampai 4 kali sehariEfek samping :secara faali pada penderita gagal jantung terdapat aktifitas tinggi untuk mempertahankan kontraksi ventrikel. Sebab itu bila pada keadaan ini digunakan beta bloker sebagai obat antiaritmia, akan tetapi banayak penderita gagal jantung yang dapat menerima pengobatan jangka panjang dengan obat jenis ini

ASEBUTOLOLSediaan : asebutolol diberikan per oral untuk pengobatan aritmia jantungDosis :dosis awal adalah 2 x 200 mg, dosis dinaikan secara perlahan sampai mencapai 600 1200 mg yang terbagi dalam dua dosisEfek samping :secara faali pada penderita gagal jantung terdapat aktifitas tinggi untuk mempertahankan kontraksi ventrikel. Sebab itu bila pada keadaan ini digunakan beta bloker sebagai obat antiaritmia, akan tetapi banayak penderita gagal jantung yang dapat menerima pengobatan jangka panjang dengan obat jenis ini

OBAT ANTIARITMIA KELAS III

( BRETILIUM( AMIODARON( SOTALOLobat obat dalam kelas III mempunyai sifat farmakologik yang berlaianan, tetapi sama sama mempunyai kemampuan memperpanjang lama potensial aksi dan refractoriness serabut purkinje dan serabut otot ventrikel. Ketiga obat ii mempengaruhi sistem saraf otonom secara nyata.

BRETILIUMObat ini mempengaruhi pelepasan ketekolamin saraf tetapi juga mempunyai sifat sebagai antiaritmia secara langsung. Bretilium memperpanjang masa kerja potensial ventrikel (bukan atrium) dan efektif terhadap periode refrakter. Jadi, bretilium dapat mengubah pemendekan masa kerja potensial yang disebabkan oleh iskemik.Efek samping utama adalah hipotensi ortostatik. Mual dan muntah dapat terjadi setelah pemberian intravena bolus bretilium. Bretilium hanya digunakan untuk keadaan gawat darurat.Sediaan :bretelium tesilat tersedia dalam larutan 50 mg/ml . Obat ini perlu diencerkan menjadi 10 mg/mlDosis :dosisnya adalah 5 10 mg/kgBB yang di berikan perinfus selama 10-30 menitEfek samping:( Hipotensi( Mual( muntah

AMIODARONSediaan : amiodaron HCL tersedia sebagai tablet 200 mgDosis :karena memerlukan waktu beberapa bulan untuk mencapai efek penuh,diperlukan dosis loading 600 800 mg/hari (selama 4 minggu), sebelum dosis pemeliharaan dimulai dengan 400 800 mg/ hariEfek samping: setelah penggunaan obat selama 1 tahun akan mengenai beberapa organ

SOTALOLSediaan : masih dalam tahap pengembanganDosis : 2 x 80 320 mg dosis awal adalah 2 x 80 mg/hariEfek samping :Dapat menimbulkan( gagal jantung (1 %)( Proaritmia (2,5%)( Bradikardi (3 %)

OBAT ANTIARITMIA KELAS IV (ANTAGONIS KALSIUM)( VERAPAMIL( DILTIAZEM

Obat obat antiaritmia kelas IV adalah penghambat kanal Ca ++. Efek penting dari antagonis Ca++ untuk pengobatan aritmia adalah penekanan potensial akasi yang Ca++ dependent dan perlambatan konduksi nodus AV.

VERAPAMILDosis dan cara pemberian :Untuk mengubah PSVT menjadi irama sinus, verapamil dengan dosis 5 10 mg diberikan secara intravena selama 2 3 menitEfek samping :( Berimbas pada jantung dan saluran cerna

DILTIAZEMDigunakan untuk encegahan PVST dalam dosis 60 90 mg diberikan tiap 6 jamEfek samping :( Berimbas pada jantung dan saluran cerna

DAFTAR PUSTAKA

buku farmakologi dan terapi UI hal. 289 -314, obat antiaritmia , Armen Muchtar & F.D. Suyatna At a glance ,FARMAKOLOGI MEDIS .ed. Kelima, M.J. NEAL, erlangga medical series ISO indonesia, volume 43 , 2008 Katzung, Betram G.1997.Farmakologi dasar dan klinik.Jakarta:EGC Kee,Joyce L., Hayes, Evelyn R.1996.FArmakologi pendekatan proses keperawatan.Jakarta:EGC Departemen Farmakologi dan terapeutik fakultas kedokteran universitas indonesia edisi 5.2007.FArmakologi dan terapi.Jakarta:Universitas Indonesia. Tambayong, dr. Jan.2001.Farmakologi untuk keperawatn.Jakarta:Widya Medika.

Diposkan olehayudi20.44