arisan pesta pada acara khitanan dan pernikahan

125
ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN (Studi Deskriptif di Desa Tinggi Raja, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial dalam Bidang Antropologi Sosial Oleh : DEVY OKTAVIANI SITORUS 160905026 PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 06-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

ARISAN PESTA

PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

(Studi Deskriptif di Desa Tinggi Raja, Kecamatan Tinggi Raja,

Kabupaten Asahan)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial dalam Bidang Antropologi Sosial

Oleh :

DEVY OKTAVIANI SITORUS

160905026

PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

Universitas Sumatera Utara

Page 2: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

i UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Sumatera Utara

Page 3: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

ii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Sumatera Utara

Page 4: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

iii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PERNYATAAN ORIGINALITAS

ARISAN PESTA

PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

(Studi Deskriptif di Desa Tinggi Raja, Kecamatan Tinggi Raja,

Kabupaten Asahan)

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti lain atau tidak seperti yang saya

nyatakan disini, saya bersedia diproses secara hukum dan siap menanggalkan

gelar kesarjanaan saya.

Medan, September 2020

Penulis

Devy Oktaviani Sitorus

Universitas Sumatera Utara

Page 5: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

iv UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ABSTRAK

Devy Oktaviani Sitorus, NIM 160905026. 2020. Skripsi ini berjudul

Arisan Pesta pada Acara Khitanan dan Pernikahan (Studi Deskriptif di Desa

Tinggi Raja, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan). Skripsi ini terdiri

dari 5 bab, 107 halaman.

Skripsi ini mengkaji tentang Arisan Pesta pada Acara Khitanan dan

Pernikahan (Studi Deskriptif di Desa Tinggi Raja, Kecamatan Tinggi Raja,

Kabupaten Asahan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui arisan pesta dan

interaksi sosial antara anggota arisan pesta pada masyarakat Desa Tinggi Raja dan

fungsi arisan pesta pada acara khitanan dan pernikahan bagi anggota arisan pesta

di Desa Tinggi Raja. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode

etnografi, menggunakan jenis penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif

dengan teknik observasi dan wawancara mendalam, dimana penulis terjun

langsung ke lapangan penelitian yaitu di Desa Tinggi Raja, Kecamatan Tinggi

Raja, Kabupaten Asahan. Arisan pesta merupakan arisan uang yang dikumpulkan

oleh pengurus arisan ketika anggota arisan menggelar sebuah acara hajatan

dengan besaranya iuran uang yang telah ditetapkan bersama.Menggunakan

metode arisan pesta yaitu sesuai dengan kriteria, di mana kriteria tersebut adalah

anggota arisan yang paling membutuhkan yaitu untuk memenuhi kebutuhan

secara materil. Interaksi antara anggota arisan pesta terjadi karena adanya kontak

sosial dan komunikasi. Bentuk interaksi yang terjadi dalam arisan pesta yaitu

bentuk interaksi positif dimana adanya kerjasama berupa gotong-royong dan

tolong-menolong melalui iuran uang arisan kemudian adanya akomodasi yaitu

kompromi dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang terjadi antara

pengurus arisan dengan anggota arisan yang bersangkutan, seperti selip pada

pencatatan di buku arisan, anggota arisan yang meninggal dunia dan anggota

arisan yang melarikan diri. Adapun faktor-faktor yang terjadi antara anggota

arisan pesta yaitu faktor lingkungan dan faktor keluarga, sehingga interaksi sosial

antara anggota arisan pesta pada masyarakat Desa Tinggi Raja memiliki hubungan

yang lebih mendalam dan erat atas dasar kekeluargaan. Fungsi arisan pesta pada

acara khitanan dan pernikahan bagi anggota arisan pesta di Desa Tinggi Raja yaitu

berjalan dengan seimbang. Dapat dilihat dari pelaksanaan arisan pesta di Desa

Tinggi Raja yang berjalan dengan baik dan lancar. Dimana arisan pesta ini bersifat

memberi, menerima dan mengembalikan kembali pemberian iuran uang arisan

dengan nominal yang sama oleh anggota arisan pesta. Kemudian pertukaran

dilihat sebagai gejala kebudayaan yang keberadaannya berdimensi luas, tidak

sekedar berdimensi ekonomi, tetapi juga agama, ekologi, teknologi, politik, dan

organisasi sosial seperti yang terlihat dari manfaat arisan pesta pada acara

khitanan dan pernikahan di Desa Tinggi Raja.

Kata - Kata Kunci : Arisan Pesta, Desa Tinggi Raja, Acara Khitanan dan

Pernikahan

Universitas Sumatera Utara

Page 6: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

v UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi

ini yang berjudul “Arisan Pesta pada Acara Khitanan dan Pernikahan (Studi

Deskriptif di Desa Tinggi Raja, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan).

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana sosial

dari Departemen Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih saya persembahkan kepada kedua orangtua yang terkasih,

Ayahanda Ali Mamat Sitorus dan Ibunda Syahriani Butar-Butar yang tidak pernah

lelah memberikan semangat, doa, perhatian dan kasih sayangnya kepada saya

sejak lahir sampai saat ini. Terima kasih kepada Abang saya Dedi Nirwansyah

Sitorus Pane, Deby Rezeki Saputra, Kakak saya Dewi Wulan Sari dan Adik saya

Deny Topika Rahman Sitorus yang telah mendukung saya tanpa lelah sehingga

saya dapat tetap terus melakukan yang terbaik. Pada kesempatan kali ini saya

ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar atas motivasi dan

dukungannya, terkhusus kepada Atok saya yaitu Alm. Syahbudin Butar-Butar

terima kasih juga atas doa dan dukungan yang telah diberikan semasa hidupnya

kepada saya. Dan tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih buat kekasih hati

yaitu Hanafi Manurung yang selalu mengingatkan saya tanpa lelah untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih kepada Ibu Dra. Sabariah Bangun, M.Soc, Sc selaku dosen

pembimbing sekaligus Dosen Penasehat Akademik saya yang telah memberikan

banyak ilmu, waktu, dan perhatian kepada saya mulai dari awal pemilihan judul

hingga penyelesaian skripsi ini. Dan kepada Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos,

M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera

Utara, Wakil Dekan I Bapak Husni Thamrin, S.Sos, M.S.P, Wakil Dekan II Bapak

Universitas Sumatera Utara

Page 7: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

vi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Muhammad Arifin Nasution, S.Sos, M.S.P dan Wakil Dekan III Bapak Drs.

Hendra Harahap, M.Si, PhD.

Terima kasih saya ucapkan kepada Ketua Departemen Antropologi

Sosial, Bapak Dr. Fikarwin Zuska, M.Ant, kepada Sekretaris Departemen

Antropologi Sosial, Bapak Agustrisno, M.S.P, dan kepada seluruh Dosen

Antropologi Sosial yang telah memberikan ilmu dan motivasi kepada saya.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada Dosen Penguji yaitu Bapak Dr. Irfan M.Si

yang telah banyak memberikan saran yang membangun agar skripsi saya menjadi

lebih baik lagi. Tidak lupa pula kepada Kak Nurhayati dan Kak Sri, Staf

Administrasi yang juga telah berbaik hati membantu saya dalam menyelesaikan

urusan administrasi penyelesaian skripsi ini.

Terima kasih saya ucapkan kepada teman terbaik yaitu Restania Pardede

dan grup anak sholeha yaitu Rosida Siregar, Alfiana Fadilah, Hanny Putri dan

Desy Army Lestari yang telah menjadi teman curhat, menampung segala keluh

kesah selama 4 tahun kita kenal. Terima kasih juga kepada seluruh anggota

GGArt mulai dari ayahanda kami bapak Fikarwin Zuska dan ibunda kami Ibu

Sisil Fikarwin, para alumni yaitu Irwansyah Sitorus, Lamria Hutapea, Rolan

Purba, Rafita, Crist Barasa, Ratna Murtini dan Yuki Sembiring. Teman sejawat

saya Sri Hayanti Manullang dan para junior yaitu M. Agung, Fery, Diana, Ara

Farhaini, Danang, Adisti dan teman-teman GGArt lainnya atas dukungan dan

kebersamaannya menjadi volunteer dalam membangun budaya bersih melalui

kegiatan rutin yang dilakukan dalam komunitas Go Green and Art FISIP USU

setiap minggunya, dan terus bertanya kapan saya tamat, hal ini membuat saya

semakin pacu menyelesaikan skripsi ini. saya juga berharap semoga ke depannya

tetap terjalin silaturahmi diantara semuanya dan membawa komunitas yang

didirikan bapak Fikarwin Zuska bersama beberapa penggagas Mahasiswa

Antropologi dalam membangun GGArt terus memiliki ambisi untuk

menggalakkan komunitas tersebut.

Saya menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan,

karenanya saya menerima saran dan kritik yang membangun dari semua pihak

Universitas Sumatera Utara

Page 8: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

vii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

untuk menyempurnakan hasil tulisan ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat

bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Antropologi Sosial.

Kiranya Allah SWT melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya kepada

semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada saya, sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan. Jasa-jasa baik semua pihak ini akan saya kenang selamanya.

Medan, September 2020

Penulis

Devy Oktaviani Sitorus

Universitas Sumatera Utara

Page 9: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

viii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Devy Oktaviani Sitorus, lahir di Tinggi Raja

Kec. Tinggi Raja Kab. Asahan, Sumatera Utara

pada tanggal 18 Oktober 1998 dari pasangan Ali

Mamat Sitorus dan Syahriani Butar-Butar.

Penulis adalah anak keempat dari lima

bersaudara. Riwayat Pendidikan dimulai dari

Raudhatul Athfal Agustira Al Hasanah (2003-

2004), kemudian melanjutkan ke SD Negeri

010111 Tinggi Raja (2004-2010), kemudian

melanjutkan ke SMP Negeri 1 Tinggi Raja (2010-2013), setelah itu melanjutkan

ke MAN Kisaran (2013-2016). Setelah lulus dari MAN Kisaran kemudian penulis

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Universitas Sumatera Utara

dengan mengambil jurusan Antropologi Sosial yang berada di Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik. Penulis dapat dihubungi di alamat email

[email protected]. Selama di perkuliahan penulis mengikuti beberapa

organisasi, seperti:

1. Anggota Temu Ramah FISIP USU tahun 2016

2. Bendahara Komunitas Go Green & Art FISIP USU tahun 2016-2018 dan

Sekretaris Komunitas Go Green & Art FISIP USU tahun 2018-2020

3. Anggota Komunitas Relawan Gerakan Antikorupsi Medan tahun 2017-

2020

4. Anggota Lateral tahun 2018

5. Sekretaris Divisi Minat dan Bakat MASADEPANT tahun 2018-2019

Prestasi yang pernah diperoleh dan kegiatan yang pernah diikuti selama

menjalankan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri Universitas Sumatera Utara

seperti :

Universitas Sumatera Utara

Page 10: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

ix UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1. Peserta dalam kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang

diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara tahun 2016

2. Peserta dalam kegiatan INISIASI yang diselenggarakan oleh Antropologi

Sosial di FISIP USU tahun 2016

3. Mengikuti acara Temu Ramah FISIP USU di Berastagi tahun 2016

4. Juara 3 lomba menulis cerpen pada Pesta Akbar Mentoring Universitas

Sumatera Utara tahun 2016

5. Peserta konsolidasi agen SPAK SUMUT dan pengenalan alat bantu

TRATA (Transparan, Akuntabel & Tepat Guna) oleh Yuyuk Andriati dan

Judhi Kristantini tahun 2017

6. Panitia inti (Bendahara) pada workshop GGArt I “Membangun Budaya

Bersih, Rapi, Sehat, Alami tahun 2017

7. Mengikuti operasi sampah GGArt setiap minggu pagi di FISIP USU tahun

2017

8. Panitia inti (Bendahara) pada kegiatan “Revolusi Bersih” bersama

komunitas GGArt ke I yang melibatkan Mahasiswa, Dekanat, Dosen dan

Pegawai FISIP USU tahun 2017

9. Mengikuti kunjungan GGArt ke Depo Pelestarian Lingkungan Titi

Kuning, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Cabang Medan tahun 2017

10. Mengikuti kunjungan GGArt FISIP USU ke Museum Kota Cina, di

Medan Marelan tahun 2017

11. Mengikuti kunjungan GGArt FISIP USU ke Taman Kunang-Kunang, di

Medan Marelan tahun 2017

12. Mengikuti sosialisasi “Nilai-Nilai Anti Korupsi” bersama kepala sekolah

SD, SMP, SMA Batari School Polonia (Ms. Angelita Fulgencio dan Mr.

Andi Yapto) tahun 2017

13. Mengikuti operasi sampah GGArt bersama dengan Komunitas Gowes

Free Bike tahun 2017

14. Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dalam rangka “USU Menulis”

oleh PEMA USU tahun 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 11: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

x UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

15. Mengikuti Gerakan Aksi Pungut Sampah (APS) di Tomok, Samosir

kerjasama GGArt FISIP USU dengan PT. Aquafarm Nusantara tahun 2018

16. Panitia inti (Bendahara) pada kegiatan “Gerakan Sosial Kampus Bersih” di

FISIP USU ke II yang dipelopori Komunitas GGArt dengan melibatkan

para Dosen, Dekanat, Pegawai dan Mahasiswa FISIP USU tahun 2018

17. Panitia inti (Bendahara) pada Workshop GGArt pemilahan sampah untuk

sumberdaya dengan tema “Menuju Kampus Bersih Tanpa Sampah” tahun

2018

18. Mengikuti malam keakraban GGArt di rumah pembina GGArt dengan

tujuan mempererat silaturahmi antar anggota GGArt tahun 2018.

19. Mengikuti kunjungan GGArt ke Loom Galery (Museum Ulos) dengan

tujuan mempelajari jenis-jenis ulos dan upacara yang mengharuskan

menggunakan ulos tahun 2018

20. Mengikuti acara pelantikan pengurus Himpunan Mahasiswa Antropologi

Sosial (MASADEPANT) FISIP USU periode 2018/2019 tahun 2018

21. Salah satu dari 3 perwakilan mahasiswa Antropologi Sosial FISIP USU

mengikuti Lawatan Sejarah Daerah (LASEDA) yang dilaksanakan oleh

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara tahun 2018

22. Mengikuti kegiatan memperingati “World Clean Up Day” di USU

bersama Komunitas GGArt tahun 2018

23. Mengikuti liputan tentang GGArt oleh DAAI TV dan menyanyikan Mars

GGArt dalam liputan tersebut tahun 2018

24. Panitia (operator) dalam melaksanakan Festival Antropologi dengan tema

“Sehari Budaya Karo” tahun 2018

25. Panitia (Ketua Koordinasi Acara) WARKOP Antropologi Sosial FISIP

USU yang diselenggarakan oleh Departemen Antropologi Sosial dan

Himpunan Mahasiswa Departemen Antropologi (MASADEPANT)

dengan mengusung tema “Mengenal Budaya Melalui Etnofood” tahun

2018

Universitas Sumatera Utara

Page 12: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

xi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

26. Mengikuti acara Gebyar Kebangsaan SUMUT dalam rangka

“Memperingati Hari Pahlawan” di Museum Perkebunan Indonesia, Medan

tahun 2018

27. Mengikuti kunjungan ke Stand Museum Uang Sumatera bersama

Komunitas GGArt tahun 2018

28. Anggota “Program Bedah Rumah” di Bantaran Sungai Deli, Lingkungan

IV, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun yang diselenggarakan

oleh Kagama Sumut tahun 2018

29. Anggota studi lapangan tinggal bersama masyarakat mata kuliah

Antropologi Maritim di Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan

Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2019

30. Mengikuti kegiatan diskusi dalam rangka Follow-Up Workshop GGArt ke

IV dengan tema “Meletakkan Sampah pada Tempatnya” tahun 2019

31. Mengikuti acara Hari Penanaman Pohon Indonesia (HPPI) di USU dalam

rangka Launching Program USU Green Campus 2019 serta Pelantikan

Duta USU Green Campus bersama dengan Komunitas GGArt yang ikut

berpartisipasi menanam pohon tabebuya tahun 2019

32. Panitia inti (Bendahara) dalam workshop yang diselenggarakan Komunitas

GGArt FISIP USU dengan tema “Membonsai Tanaman” di Cafe Nusa

Indah, Desa Marindal II tahun 2019

33. Panitia kegiatan Bakti Sosial dengan tema “Kegiatan Kolaboratif untuk

Menciptakan Budaya Bersih dan Sehat” bersama GGArt, FK USU, dan

Klinik Akupuntur Meridian tahun 2020

Universitas Sumatera Utara

Page 13: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

xii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan penulis kesehatan dan kesempatan. Berkat rahmat dan karunia-Nya

penulis dapat menyelesaikan penelitian yang ditulis dalam bentuk skripsi dengan

judul “Arisan Pesta pada Acara Khitanan dan Pernikahan (Studi Deskriptif di

Desa Tinggi Raja, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan)”.

Lokasi penelitian adalah Desa Tinggi Raja, Kecamatan Tinggi Raja,

Kabupaten Asahan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Strata-1 (S1) studi Departemen Antropologi

Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini berisikan kajian analisis yang didasari pada observasi

partisipan dan wawancara mendalam mengenai arisan pesta pada acara khitanan

dan pernikahan yang dilakukan di Desa Tinggi Raja. Pada Bab I dalam skripsi ini

berisikan latar belakang, tinjauan pustaka, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode penelitian, dan pengalaman lapangan yang berisikan

ketertarikan penulis dalam meneliti objek kajian tersebut.

Pada Bab II dalam skripsi ini berfokus kepada gambaran umum tentang

Desa Tinggi Raja, masyarakat Desa Tinggi Raja, acara khitanan dan pernikahan di

Desa Tinggi Raja, dan macam-macam arisan di Desa Tinggi Raja. Pada bab III

dalam skripsi ini berfokus kepada apa arisan pesta dan sejauh mana interaksi

sosial antara anggota arisan pesta pada masyarakat Desa Tinggi Raja. Kemudian

pada bab IV penulis membahas apa fungsi arisan pesta pada acara khitanan dan

pernikahan bagi anggota arisan pesta di Desa Tinggi Raja. Pada bab terakhir yaitu

bab V dalam skripsi ini berisi kesimpulan dan saran penulis dari hasil penelitian

dan analisis penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena

itu dengan kerendahan hati penulis mengaharapkan kritik dan juga saran dari

Universitas Sumatera Utara

Page 14: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

xiii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Penulis juga berharap skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga khususnya bagi penulis sendiri.

Medan, September 2020

Penulis

Devy Oktaviani Sitorus

Universitas Sumatera Utara

Page 15: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

xiv UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii

PERNYATAAN ORIGINALITAS ....................................................................... iii

ABSTRAK .............................................................................................................. iv

UCAPAN TERIMA KASIH................................................................................... v

RIWAYAT HIDUP PENULIS ............................................................................. viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................xii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xvi

DAFTAR TABEL..................................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Tinjauan Pustaka ................................................................................... 4

1.2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 4

1.2.2 Resiprositas ..................................................................................... 7

1.2.3 Arisan ............................................................................................. 10

1.2.4 Interaksi Sosial Masyarakat Desa .................................................. 13

1.2.5 Perubahan pada Acara Khitanan dan Pernikahan .......................... 17

1.2.6 Struktural Fungsional terhadap Fungsi Sosial ............................... 21

1.3 Rumusan Masalah ................................................................................ 22

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 23

1.5 Metode Penelitian ................................................................................ 23

1.5.1 Teknik Penelitian ........................................................................... 24

1.5.1.1 Studi Kepustakaan ................................................................... 24

1.5.1.2 Observasi Partisipatif ............................................................... 25

1.5.1.3 Wawancara Mendalam............................................................. 26

1.5.1.4 Analisis Data ............................................................................ 27

1.6 Pengalaman Penelitian ......................................................................... 28

BAB II GAMBARAN UMUM

2.1 Desa Tinggi Raja.................................................................................. 32

2.1.1 Kondisi Geografis .......................................................................... 32

2.2 Masyarakat Desa Tinggi Raja .............................................................. 34

2.2.1 Demografi ...................................................................................... 34

2.2.2 Mata Pencaharian ........................................................................... 38

2.2.3 Pendidikan...................................................................................... 40

2.2.4 Kegotongroyongan ......................................................................... 42

2.3 Acara Khitanan dan Pernikahan di Desa Tinggi Raja ......................... 43

2.4 Macam-Macam Arisan di Desa Tinggi Raja ....................................... 54

Universitas Sumatera Utara

Page 16: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

xv UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III INTERAKSI SOSIAL ANTARA ANGGOTA ARISAN PESTA

PADA MASYARAKAT DESA TINGGI RAJA 3.1 Arisan Pesta ......................................................................................... 56

3.1.1 Awal Terbentuknya Arisan Pesta................................................... 57

3.1.2 Bentuk Iuran Arisan Pesta ............................................................. 58

3.1.3 Metode Arisan Pesta ...................................................................... 58

3.2 Terjadinya Kontak Sosial dan Komunikasi Antara Anggota

Arisan Pesta pada Masyarakat Desa Tinggi Raja ............................... 64

3.3 Bentuk Interaksi Sosial Antara Anggota Arisan Pesta pada

Masyarakat Desa Tinggi Raja ............................................................. 65

3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Antara Anggota Arisan Pesta

pada Masyarakat Desa Tinggi Raja .................................................... 71

BAB IV FUNGSI ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN

PERNIKAHAAN BAGI ANGGOTA ARISAN PESTA DI DESA

TINGGI RAJA 4.1 Pelaksanaan Arisan Pesta di Desa Tinggi Raja.................................... 75

4.2 Manfaat Arisan Pesta di Desa Tinggi Raja .......................................... 91

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 94

5.2 Saran .................................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 99

LAMPIRAN ........................................................................................................... 102

Universitas Sumatera Utara

Page 17: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

xvi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Kibot Duduk Milik Ibu Nurul, 08 Mei 2020 ....................................... 55

Gambar 3.1: Buku Anggota Arisan Pesta Ibu Ani, 24 April 2020 ......................... 63

Gambar 4.1: Wawancara dengan Ibu Suparmi (55 tahun), 01 Mei 2020 ................ 76

Gambar 4.2: Buku Besar Arisan Pesta, 01 Mei 2020 ............................................. 80

Gambar 4.3: Wawancara dengan Ibu Ani (55 tahun), 24 April 2020 ...................... 81

Gambar 4.4: Wawancara dengan Ibu Nurul (28 tahun), 08 Mei 2020 ..................... 83

Gambar 4.5: Wawancara dengan Ibu Irma (34 tahun), 10 Mei 2020 ...................... 84

Gambar 4.6: Wawancara dengan Ibu Dewi (32 tahun), 13 Mei 2020 ..................... 85

Gambar 4.7: Wawancara dengan Ibu Ami (33 tahun), 15 Mei 2020 ....................... 86

Gambar 4.8: Wawancara dengan Ibu Tuminem (54 tahun), 16 Mei 2020 ............. 88

Universitas Sumatera Utara

Page 18: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

xvii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Penelitian Terdahulu ................................................................................ 4

Tabel 2.1: Batas Wilayah Desa Tinggi Raja ............................................................ 33

Tabel 2.2: Luas Wilayah Desa Tinggi Raja ............................................................. 34

Tabel 2.3: Jumlah Penduduk Desa Tinggi Raja ....................................................... 35

Tabel 2.4: Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama dan Suku, Serta Perubahan

Penduduk Desa Tinggi Raja .................................................................... 37

Tabel 2.5: Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Tinggi

Raja ......................................................................................................... 40

Tabel 2.6: Jumlah Penduduk yang Sedang Menempuh Pendidikan di Desa Tinggi

Raja ........................................................................................................ 42

Universitas Sumatera Utara

Page 19: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, arisan juga mengalami

perkembangan dalam hal mekanisme yang diterapkan. Apalagi di Indonesia arisan

memang menjadi budaya yang harus dilakukan. Sebab, arisan bukan hanya

sekedar mengumpulkan uang saja. Tetapi juga sebagai mempererat tali

silaturahmi antara manusia. Ada bermacam jenis arisan yang biasa dilakukan

masyarakat Indonesia, mulai dari arisan biasa, arisan tembak, hingga arisan online

dimana dimainkan secara online dan media sosial menjadi wadah utamanya. 1

Namun, dari banyaknya macam-macam arisan tersebut tetap saja pada dasarnya

adanya pemberian yang dilakukan antara anggota arisan.

Mauss (1992) mengemukakan bahwa, “pada dasarnya tidak ada

pemberian yang cuma-cuma atau gratis. Segala bentuk pemberian selalu diikuti

oleh sesuatu pemberian kembali atau imbalan”. Ia juga mengemukakan, kebiasaan

saling tukar menukar pemberian itu adalah suatu proses sosial yang dinamik yang

melibatkan keseluruhan anggota masyarakat, sebagai sistem yang menyeluruh.

Proses-proses dinamik tersebut terwujud melalui hakikat saling memberi yang

mengharuskan si penerima untuk melebihi pengembalian pemberian, yang

mencerminkan adanya persaingan kedudukan dan kehormatan dari pihak-pihak

yang bersangkutan, sehingga saling tukar-menukar tersebut tidak ada habis-

habisnya dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi.

Bentuk interaksi dalam masyarakat bisa berupa perbuatan saling tolong-

menolong sebagai sebuah tuntutan hidup bermasyarakat. Dalam masyarakat kuno,

bentuk interaksi dalam masyarakat bisa berupa saling bertukar pemberian yang

melibatkan kelompok-kelompok dan masyarakat-masyarakat secara menyeluruh.

1 V ML. 2018. Diakses dalam http://www.google.com/amp/s/www.futuready.com/artikel/all-about-

money/macam-macam-arisan-yang-menguntungkan/amp/pada 21 Agustus 2020, pukul 11:23 WIB.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

2 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Sistem saling tukar menukar ini menyangkut setiap unsur dari kedudukan atau

harta milik terlibat di dalamnya dan berlaku bagi setiap anggota masyarakat yang

bersangkutan.2

Pendapat dari Mauss (1992) ini juga didukung oleh Malinowski dalam

Mauss (1992), yang berpendapat bahwa semua bentuk transaksi berada dalam

suatu gabungan yang berkesinambungan yang di satu kutub pemberian ini

bercorak murni, tanpa tuntutan imbalan, dan di kutub lainnya bercorak pemberian

yang harus dikembalikan.

Pertukaran dilihat sebagai gejala kebudayaan yang keberadaannya

berdimensi luas, tidak sekedar berdimensi ekonomi, tetapi juga agama, ekologi,

teknologi, politik, dan organisasi sosial.3 Dewasa ini banyak ahli antrpologi

ekonomi yang menaruh perhatian terhadap gejala pertukaran yang menggunakan

uang. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa transformasi ekonomi tradisional

menuju sistem ekonomi modern sedang melanda di berbagai tempat, sejak

berkembangnya penjajahan hingga era globalisasi. Resiprositas berhadapan

dengan sistem pertukaran komersial.

Kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia selaku homo economicus,

dapat dimaknai sebagai upaya atau ikhtiyar manusia dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya.4 Secara umum, dalam melakukan kegiatan manusia mempunyai

kebebasan dalam memenuhi kebutuhannya. Namun kebebasan itu senantiasa

dibatasi oleh kebebasan orang lain, karena manusia merupakan makhluk sosial.

Manusia memerlukan adanya orang lain yang bersama-sama hidup dalam

masyarakat untuk mencakupi kebutuhan-kebutuhan dalam hidupnya.5 Diantara

kebutuhan tersebut ketika seseorang akan menggelar acara khitanan dan

pernikahan. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh mereka diantaranya

yaitu kebutuhan material. Dan salah satu cara dalam memenuhi kebutuhan

tersebut di antaranya yaitu dengan mengikuti kegiatan arisan.

2 Marcel Mauss, Pemberian: Bentuk dan Fungsi Pertukaran di Masyarakat Kuno, (Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, 1992), hal. xix. 3 Sjafri Sairin, Pujo Semedi, Bambang Hudayana, Pengantar Antropologi Ekonomi, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2002), hal. 39. 4 Syafiq Hanafi, Sistem Ekonomi Islam dan Kapitalisme, (Yogyakarta: Cakrawala, 2001), hal. 1. 5 Ahmad Asyhar Bashir, Asas-Asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam), (Yogyakarta: UII Press,

2000), hal. 11.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa arisan

artinya pengumpulan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang,

lalu diundi diantara mereka. Undian tersebut dilakukan secara berkala sampai

semua anggota memperolehnya.6 Penentuan pemenang bisanya dilakukan dengan

jalan pengundian, perjanjian diantara anggota arisan, dengan nomor urut anggota

atau berdasarkan prioritas kebutuhan anggota arisan. Mungkin hampir setiap

orang tidak hanya mengenal arisan, tapi pernah atau sedang menjadi peserta

arisan. Di Indonesia, dalam budaya arisan, setiap kali salah satu peserta

memenangkan uang pada pengundian, pemenang tersebut memiliki kewajiban

untuk menggelar pertemuan pada periode berikutnya arisan akan diadakan. Arisan

beroperasi di luar ekonomi formal sebagai sistem lain untuk menyimpan uang.

Namun kegiatan ini juga dimaksudkan untuk kegiatan pertemuan yang memiliki

unsur “paksa” karena peserta diharuskan membayar dan datang setiap kali undian

akan dilaksanakan. Kegiatan arisan berkembang dalam kehidupan masyarakat

karena dapat menjadi sarana tabungan dan sumber pinjaman bagi semua orang,

termasuk keluarga miskin. Menjadi peserta kelompok arisan berarti memaksa diri

menabung, dan suatu saat dapat digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan,

baik produktif maupun konsumtif.7

Sebuah arisan dibentuk karena kesamaan visi, misi, needs, sense of

belonging, dan karakter. Itulah sebabnya mengapa arisan merupakan kumpulan

orang-orang sejenis. Dalam arti orang-orang yang mempunyai persamaan.

Misalnya berdomisili di komplek yang sama, bekerja di tempat yang sama,

mempunyai profesi yang sama, dan lain-lain.8 Hal seperti ini juga tidak luput

dialami oleh masyarakat Desa Tinggi Raja. Sehingga dalam menyelenggarakan

sebuah acara khitanan dan pernikahan di Desa Tinggi Raja akan dibarengi dengan

kegiatan arisan yang disebut dengan istilah arisan pesta. Dimana arisan ini sangat

diminati masyarakat Desa Tinggi Raja dan uniknya arisan tersebut dilakukan pada

saat acara hajatan berlangsung.

6 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1976), hal. 57. 7 Syaikhu Usman, dkk., Keuangan Mikro untuk Masyarakat Miskin, (Jakarta: Semeru, 2004), hal. 39. 8 Joy Roesma & Nadya Mulya, KOCOK! The Untold Stories of Arisan Ladies and Socialites, (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2013), hal. 27.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

4 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1.2 Tinjauan Pustaka

1.2.1 Penelitian Terdahulu

Tabel 1.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Penulis/Tahun Arisan

1 Peris Sulinto/2017 Penelitian yang berjudul “Arisan Desa

untuk Biaya Pernikahan Perspektif

‘Urf (Studi di Desa Purwokerto

Kecamatan Ngimbang Kabupaten

Lamongan)”.

Penelitian arisan dari sudut pandang

hukum islam tersebut membahas

konsep arisan desa untuk biaya

pernikahan berupa rancangan-

rancangan yang berisi peraturan dan

ketentuan yang telah disepakati oleh

pengurus dan anggota arisan.

Sistem pelaksanaan arisan desa untuk

biaya pernikahan yaitu menabung dan

mengembalikan kepada anggota

arisan ketika hajat berlangsung, dan

tinjauan ‘urf terhadap arisan desa

untuk biaya pernikahan yang

dikategorikan pada ‘urf shohih, yang

mana tradisi arisan desa ini dapat

diterima oleh masyarakat.

2 Rusli Agus/2011 Penelitian yang berjudul “Kontribusi

Arisan dalam Menambah

Universitas Sumatera Utara

Page 23: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

5 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Kesejahteraan Keluarga Menurut

Perspektif Ekonomi Islam (Studi di

Kecamatan Bankinang Barat)”.

Penelitian arisan dari sudut pandang

ekonomi islam tersebut membahas

kontribusi arisan dalam menambah

kesejahteraan keluarga di Kecamatan

Bangkinang Barat dapat memberikan

pengaruh terhadap peningkatan

kesejahteraan keluarga. Hal ini karena

dana yang diperoleh dari kegiatan

arisan tersebut dapat digunakan untuk

berbagai keperluan, baik yang bersifat

konsumtif maupun produktif.

Kegiatan arisan sangat penting bagi

kehidupan masyarakat di Kecamatan

Bangkinang Barat. Melalui arisan ini

mereka dapat memenuhi berbagai

kebutuhan hidupnya seperti membeli

sesuatu barang yang mungkin sulit

dibeli kalau hanya mengandalkan

pendapatan keluarga.

Kegiatan arisan di Kecamatan

Bangkinang Barat merupakan salah

satu kegiatan ekonomi rakyat yang

melembaga dan merakyat. Di dalam

sistem arisan yang berkembang di

masyarakat, baik itu arisan uang

maupun barang diperbolehkan dalam

Islam. Sebab dalam arisan tidak ada

Universitas Sumatera Utara

Page 24: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

6 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

unsur penipuan karena dilakukan

dengan adil, transparan, disaksikan

oleh peserta dan tidak ada yang

dirugikan.

3 Angga Putra Pratama/2018 Penelitian yang berjudul “Arisan

Minangkabau (Studi Etnografi di Kota

Medan)”.

Penelitian arisan dari sudut pandang

sosial tersebut membahas bagaimana

masyarakat melakukan interaksi untuk

menjadikan suatu hubungan sosial

sebagai ajang untuk memperluas dan

memperbanyak jaringan pertemanan

sebagai masyarakat sesama

perantauan.

Karena dengan banyaknya

pertemanan yang ada di perantauan

bisa saling tolong-menolong supaya

tidak menderita di kota perantauan,

terjalinnya kebersamaan dalam

hubungan sosial tidak meruntuhkan

mental mereka di perantauan.

Dari beberapa penelitian di atas, perbedaan penelitian sebelumnya

dengan penelitian yang penulis teliti adalah bentuk arisan dan lokasi

penelitiannya. Kemudian permasalahan dalam penelitian yang akan diteliti yaitu

apa arisan pesta dan sejauh mana interaksi sosial antara anggota arisan pesta

pada masyarakat Desa Tinggi Raja dan apa fungsi arisan pesta pada acara

khitanan dan pernikahan bagi anggota arisan pesta di Desa Tinggi Raja.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

7 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1.2.2 Resiprositas

1. Pengertian Resiprositas

Resiprositas dalam kajian teori pertukaran merupakan pertukaran timbal

balik antara individu atau antar kelompok.9 Dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya baik jasmani maupun rohani, manusia selalu behubungan dengan

manusia yang lain. Interaksi sosial yang rapat dalam kehidupan masyarakat

terutama yang terbentuk atas dasar persamaan nasib yang memberikan suatu

keterikatan yang mendalam bagi para anggotanya, hal ini yang akan

mempengaruhi dan berperan penting dalam hubungan sosial lainnya.

Seringkali terjadi baik barang ataupun jasa yang dilakukan orang per

orang, serta kelompok dengan kelompok dalam memenuhi kebutuhan dasar

manusia dalam bidang studi antropologi ekonomi, pertukaran dilihat sebagai

gejala kebudayaan yang keberadaannya berdimensi luas, tidak sekedar dimensi

ekonomi, tetapi juga agama, ekologi, teknologi, politik, dan organisasi sosial.

Dalam masyarakat tradisional dikenal pertukaran dengan sistem barter.

Sedangkan ciri pertukaran dalam perekonomian tradisional yang sedang

berubah dan berhadapan dengan sistem pertukaran komersil muncul istilah

resiprositas. Dalton menjelaskan bahwa resiprositas merupakan pola pertukaran

sosial ekonomi, yang dalam pertukaran tersebut, individu memberikan dan

menerima pemberian barang atau jasa karena kewajiban sosial. Terdapat

kewajiban orang untuk memberi, menerima dan mengembalikan kembali

pemberian dalam bentuk yang sama atau berbeda.10

Polanyi menjelaskan

bahwa resiprositas dan redistribusi merupakan pola pertukaran dalam sistem

ekonomi sederhana, sedangkan pertukaran pasar merupakan pola dalam sistem

ekonomi pasar.11

Teori resiprositas pertama kali dikemukakan oleh Bronislaw Malinowski

mengenai suatu sistem perdagangan antara penduduk Kepulauan Trobriand

atau Boyowa yang terletak disebelah tenggara Papua Nugini. Benda-benda

yang diperdagangkan dengan jalan tukar menukar (barter) berupa berbagai

9 Sjafri Sairin, Pujo Semedi, Bambang Hudayana, op. cit., hal. 43. 10 Ibid., hal. 42-43. 11 Ibid.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

8 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

macam bahan makanan, bahan kerajinan, dan alat-alat perikanan, perkebunan,

dan rumah tangga, tetapi disamping itu pada setiap transaksi diadakan tukar

menukar dua macam benda perhiasan yang dianggap mempunyai nilai yang

sangat tinggi, yakni kalung-kalung kerang (sulava) yang beredar kesatu arah

mengikuti arah jarum jam, dan gelang-gelang kerang (mwali) yang beredar

kearah yang berlawanan. Sistem perdangan tersebut oleh masyarakat

Kepulauan Trobriand disebut dengan sistem kula.12

Teori resiprositas dilandaskan pada prinsip transaksi ekonomi yang

elementer, yakni orang menyediakan barang atau jasa dan sebagai imbalannya

berharap memperoleh barang dan jasa yang diinginkan. Ahli teori resiprositas

memiliki asumsi sederhana bahwa interaksi sosial itu mirip dengan transaksi

ekonomi, tetapi tidak selalu berukuran dengan nilai uang. hal ini disebabkan

dalam transaksi sosial dipertukarkan juga pada hal-hal nyata. Menurut Peter M.

Blau, resiprositas bertumpu pada asumsi dasar bahwa orang bersedia

melakukan pertukaran sosial karena dalam persepsi mereka masing-masing

akan ada kemungkinan untuk mendapat penghargaan (reward). Penghargaan

dapat berbentuk uang, dukungan sosial, penghormatan, dan kerelaan.13

2. Jenis Resiprositas

Adapun 3 (tiga) jenis resiprositas menurut Sahlins yaitu resiprositas

umum (generalized reciprocity), resiprositas sebanding (balanced reciprocity),

dan resiprositas negative (negative reciprocity).14

a. Resiprositas umum (generalized reciprocity)

Individu atau kelompok yang memberikan barang atau jasa kepada

individu atau kelompok lain tanpa menentukan batas waktu pengembalian.

Tidak ada hukum-hukum yang ketat untuk mengontrol seseorang untuk

memberi atau mengembalikan, hanya moral saja yang mengontrol dan

mendorong pribadi-pribadi untuk menerima resiprositas umum sebagai

kebenaran dan tidak boleh dilanggar.

12 Koentjaraningrat, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 2007), hal. 164. 13 Agus Salim, Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Sketsa Pemikiran Awal, (Semarang: Unnes Press, 2003,

hal. 156.

14 Sjafri Sairin, Pujo Semedi, Bambang Hudayana, op. cit., hal. 48.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

9 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

b. Resiprositas sebanding (balanced reciprocity)

Resiprositas ini menghendaki barang atau jasa yang dipertukarkan

mempunyai nilai sebanding, disertai pula kapan pertukaran itu berlangsung

kapan memberikan, kapan menerima, dan kapan mengembalikan. Dalam

pertukaran ini masing-masing pihak membutuhkan barang atau jasa dari

patnernya, namun tidak menghendaki untuk memberikan nilai lebih

dibandingkan dengan yang akan diterima. Kondisi ini menunjukkan para

pelaku sebagai unit-unit sosial yang otonom.

c. Resiprositas negatif (negative reciprocity)

Prinsip kekeluargaan dan ketidaksetiakawanan merupakan bukti bahwa

resiprositas lebih manusiawi daripada pertukaran pasar. Wajah resiprositas

yang manusiawi itu, dilain pihak sering dipakai para politisi untuk

memobilisasi sumber daya dalam masyarakat. Ambil contoh pemikiran

tentang koprasi, suatu usaha dan gotong-royong di Indonesia, diilhami dari

prinsip-prinsip resiprositas yang menekankan kebersamaan daripada

persaingan bebas dan individualisme.

3. Peranan Resiprositas

Pada dasarnya tidak ada pemberian yang cuma-cuma. Segala bentuk

pemberian selalu disertai dengan suatu pemberian kembali atau imbalan.

Malinowski dalam Mauss (1992), yang berpendapat bahwa semua bentuk

transaksi berada dalam suatu gabungan yang berkesinambungan yang di satu

kutub pemberian ini bercorak murni, tanpa tuntutan imbalan, dan di kutub

lainnya bercorak pemberian yang harus dikembalikan.

Resiprositas dari ide pemberian tanpa pamrih. Namun, seiring dengan

berjalannya waktu menjadikannya sebuah tindakan pamrih dan demi kegunaan

yang dinikmati secara individual. Dengan demikian resiprositas yang

didasarkan pada perasaan individu mampu menciptakan kekuatan solidaritas

dalam masyarakat. Oleh karena itu, nilai-nilai dan tradisi-tradisi yang ada

didalamnya dapat tetap bertahan. Misalnya, sumbang menyumbang acara

perkawinan, khitanan, kelahiran, dan kematian, yang mana ini dapat berupa

gotong royong ataupun saling memberikan hadiah dalam perayaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

10 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Resiprositas memberikan beban moral kepada para pelakunya untuk

mengembalikan apa yang sudah diterimanya baik barang atau jasa meskipun

tidak ada perjanjian untuk itu dan tidak ditentukan waktu dan jenis

pengembalian. Resiprositas memberikan ikatan kepada masyarakat melalui

agama, organisasi sosial kemasyarakatan, rasa senasib sepenanggungan dan

prestise untuk melanjutkan dan menjaga hubungan-hubungan sosial.

1.2.3 Arisan

1. Pengertian Arisan

Arisan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kegiatan

mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang

kemudian diundi diantara mereka untuk menentukan siapa yang

memperolehnya, undian dilaksanakan dalam sebuah pertemuan secara berkala

sampai semua anggota memperolehnya.15

Dalam bahasa Inggris arisan disebut

dengan saving club atau company saving yang mempunyai arti tabungan

bersama. Kata saving berasal dari kata save kata kerja yang mempunyai arti

menabung atau menyelamatkan yang kemudian berubah menjadi saving kata

benda yang berarti tabungan.16

Sebagaimana diketahui bahwa arisan merupakan salah satu bentuk

kegiatan perekonomian rakyat yang telah banyak dilakukan dalam praktek

kehidupan masyarakat Indonesia. Arisan merupakan salah satu dari tradisi yang

berkembang di masyarakat dulu hingga sekarang. Namun sayangnya, tidak ada

data yang pasti mengenai kapan asal mulanya kemunculan tradisi arisan di

Indonesia. Tetapi, yang dapat dipastikan adalah bahwa arisan sebagai lembaga

keuangan yang bersifat non-formal merupakan sarana yang menyediakan dana

guna membantu masyarakat akan kebutuhan. Apabila ditinjau dari segi

tujuannya, keberadaan arisan memang mempunyai tujuan yang relatif

bervariasi, tetapi hal yang paling utama adalah sebagai rasa tolong-menolong

sesama masyarakat yang ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

15 W.J.S Poerwardarminta, op.cit., hal. 57. 16 Yan Pramadya Puspa, Kamus Hukum Belanda–Inggris-Indonesia, (Semarang: Aneka Ilmu, 2008), hal. 75.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

11 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Sebuah arisan dibentuk karena kesamaan visi, misi, needs, sense of

belonging, dan karakter. Itulah sebabnya mengapa arisan merupakan kumpulan

orang-orang sejenis. Dalam arti orang-orang yang mempunyai persamaan.

Misalnya, berdomisili di komplek yang sama, bekerja di tempat yang sama,

mempunyai profesi yang sama, dan lain-lain.17

Kegiatan arisan berkembang dalam kehidupan masyarakat karena dapat

menjadi sarana tabungan dan sumber pinjaman bagi anggota arisan. Menjadi

anggota kelompok arisan berarti memaksa diri untuk menabung, yang berguna

untuk memenuhi berbagai kebutuhan baik produktif maupun konsumtif.18

Produktif adalah sikap yang berkonsep pada hari esok harus lebih baik dari hari

kemarin dan hari esok harus lebih baik dari pada hari ini. Konsumtif adalah

pemakaian atau pengonsumsian barang-barang yang sifatnya karena tuntutan

gengsi semata dan bukan menurut tuntunan kebutuhan yang dipentingkan.

Sehingga dalam menggunakan kebutuhan produktif dan konsumtif dari hasil

kegiatan arisan tersebut kembali kepada individunya masing-masing.

2. Macam-Macam Arisan

Dalam masyarakat ada tiga macam model arisan yakni: arisan uang,

arisan barang dan arisan spiritual. Untuk arisan spiritual disebutkan

perkembangan baru tentang arisan dalam komunitas umat Islam khususnya,

misalnya arisan yasinan dan arisan hewan qurban.19

a. Arisan uang

Jenis arisan ini yang banyak dilakukan oleh masyarakat umum dengan

besarnya tergantung kesepakatan dari para peserta. Sebelum uang terkumpul

pada awal kegiatan arisan diadakan undian untuk menentukan nomor urut

anggota yang berhak mendapatkan uang tersebut.

17 Joy Roesma & Nadya Mulya, loc. cit. 18 Syaikhu Usman, dkk., loc.cit. 19 Yupri Maryuni, Skripsi, “Pelaksanaan Arisan di Kelurahan Muara Lembu Kecamatan Singingi Kabupaten

Kuantan Singingi Ditinjau Menurut Hukum Islam”, (Riau: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sultan Syarif

Kasim, 2015), hal. 20-21.

Universitas Sumatera Utara

Page 30: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

12 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

b. Arisan barang

Banyak jenis barang yang dijadikan arisan oleh masyarakat, misalnya

gula, minyak goreng dan alat-alat rumah tangga. Kelompok arisan yang

mengadakan arisan gula dan minyak goreng biasanya membuat jangka waktu

arisan lebih kurang 11 bulan, dengan setoran arisan Rp10.000,00/minggu/

peserta.

c. Arisan spiritual

Maksud arisan spiritual adalah arisannya tetap dengan uang, hanya

perolehan dari arisan bukan berupa uang melainkan berupa barang atau

lainnya yang dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, misalnya

mendapatkan hewan qurban atau untuk biaya menunaikan ibadah haji.

3. Metode Arisan

Metode Arisan merupakan cara atau prosedur yang teratur untuk

melaksanakan kegiatan arisan. Untuk memulai sebuah arisan tentunya tidak

mudah, perlu adanya kesepakatan para anggota arisan. Seperti kesepakatan

waktu pengocokan arisan, apakah secara undian atau sesuai kriteria yang

ditentukan. Kemudian juga disepakati nilai atau besarnya barang atau uang

yang dijadikan sebagai alat pembayaran. Dengan hal itu diharapkan arisan bisa

berjalan sesuai dengan pengocokan hingga peserta terakhir. Diantara metode

arisan yaitu sebagai berikut:20

a. Undian

Undian secara istilah adalah suatu alat atau barang yang digunakan untuk

menentukan pemenang atau penerima sesuai dengan ketentuan yang

disepakati. Mengundi merupakan cara untuk menentukan pemenang yang

akan mendapatkan arisan dengan cara keberuntungan. Dalam sistem undian

ini tentunya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peserta lain.

Karena jika salah satu anggota lain sedang membutuhkan uang dan tidak

menerima undian, maka hanya berpulang dengan tangan kosong. Sehingga

bisa dikatakan dalam metode ini jauh dari unsur tolong-menolong.

20 Peris Sulianto, Skripsi, “Arisan Desa untuk Biaya Pernikahan Perspektif ‘Urf”, (Malang: Fakultas

Syari’ah UIN Maulana Malik Ibrahim, 2017), hal. 20.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

13 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

b. Sesuai dengan Kriteria

Cara untuk menentukan pemenang atau penerima arisan sesuai kriteria

ini berbeda dengan metode undian. Dalam metode ini lebih cenderung dengan

sistem tolong-menolong dan unsur menabung. Karena dalam hal ini anggota

arisan membayar barang atau uang kepada anggota yang membutuhkan

dengan ketentuan yang telah disepakati. Baik itu jangka waktu arisan maupun

ketika ada hajat tertentu seperti khitanan dan perkawinan. Dengan cara ini

anggota arisan terlebih dahulu mengusulkan kepada pengurus arisan.

4. Manfaat Arisan

Arisan kini telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Mulai dari

yang nilainya puluhan ribu hingga puluhan juta. Ada yang diadakan ditingkat

RT, tak sedikit pula yang bertempat di hotel berbintang. Memang tak semua

orang tertarik mengikuti kegiatan arisan, banyak yang berpendapat kegiatan ini

tidak produktif dan membuang waktu. Padahal, selain sebagai ajang kumpul-

kumpul, sebenarnya banyak manfaat yang bisa dipetik dari kegiatan arisan ini

yaitu sebagai berikut:21

a. Sebagai upaya tolong menolong antar sesama yang berguna untuk

memenuhi kebutuhan anggota arisan.

b. Mempererat tali silaturahmi dan ikatan kekerabatan antar para anggota

arisan.

c. Salah satu cara belajar menabung dan menjadi sumber pinjaman sebagai

wujud kebersamaan antar anggota arisan.

d. Memperluas jaringan sebagai ajang bertukar informasi maupun ajang

promosi.

1.2.4 Interaksi Sosial Masyarakat Desa

Menurut Soerjono Soekanto bentuk umum proses sosial adalah interaksi

sosial, sedangkan bentuk khususnya adalah aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi

sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan

21 Peris Sulianto, Skripsi, “Arisan Desa untuk Biaya Pernikahan Perspektif ‘Urf”, (Malang: Fakultas

Syari’ah UIN Maulana Malik Ibrahim, 2017), hal. 21-22.

Universitas Sumatera Utara

Page 32: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

14 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

antara orang perorang antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara

orang perorang dengan kelompok manusia. Syarat terjadinya interaksi sosial

adalah adanya kontak sosial dan adanya komunikasi.22

Menurut Gilin dan Gilin ada dua golongan proses sosial yang merupakan

akibat interaksi sosial, yaitu:23

1. Proses Asosiatif

Adalah sebuah proses yang terjadi saling pengertian dan kerjasama

timbal balik antara orang per orang atau kelompok satu dengan lainnya,

dimana proses ini menghasilkan pencapaian tujuan bersama. Macam proses

asosiatif yaitu: a) kerjasama adalah usaha bersama individu atau kelompok

untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerjasama seperti:

gotong-royong (kerjasama di masyarakat perdesaan), Bargaining (perjanjian

mengenai pertukaran barang dan jasa), Coalition (kerjasama individu dan

kelompok dalam sebuah organisasi atau negara untuk menciptakan suatu

stabilitas), joint-venture (kerjasama dua perusahaan atau lebih dalam suatu

proyek tertentu); b) Akomodasi banyak digunakan dalam dua makna, pertama

adalah proses yang menunjukkan pada keadaan seimbang dalam interaksi

sosial antara individu dan antar kelompok dalam masyarakat terutama yang

ada hubungannya dengan norma dan nilai sosial yang berlaku dalam

masyarakat tersebut. Kedua, adalah menuju pada proses untuk meredakan

suatu pertentangan yang terjadi di masyarakat. Proses akomodasi ini menuju

pada tujuan dengan mencapai suatu kestabilan. Bentuk-bentuk akomodasi

adalah sebagai berikut: (1) Coersion, akomodasi dengan paksaan maupun

kekerasan secara fisik atau psikologis; (2) Comprommise, bentuk akomodasi

dimana masing-masing pihak berkonflik saling mengurangi tuntutan agar

dapat tercapai penyelesaian oleh pihak ketiga; (3) Mediation, akomodasi

dengan menggunakan pihak ketiga yang netral; (4) Conciliation, akomodasi

melalui usaha mempertemukan keinginan dari pihak yang terlibat konflik; (5)

Toleration, akomodasi yang tidak formal, dikarenakan ada pihak yang

22 Burhan Bungin, “Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursi Teknologi di Masyarakat”,

(Jakarta: Kencana, 2009), hal. 55. 23 Ibid., hal. 58-63

Universitas Sumatera Utara

Page 33: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

15 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

mencoba menghindari diri dari pertikaian; (6) Stalemate, bentuk akomodasi

dimana pihak yang berkonflik mempunyai kekuatan sama dan berhenti pada

satu titik tertentu serta masing-masing pihak menahan diri: (7) Ajudication,

usaha akomodasi dengan jalan pengadilan. c) Asimilasi, yaitu suatu proses

pencampuran dua atau lebih budaya yang berbeda akibat dari proses sosial,

kemudian menghasilkan budaya sendiri yang berbeda dengan budaya asalnya.

2. Proses Disosiatif

Proses disosiatif merupakan proses perlawanan yang dilakukan individu-

individu dan kelompok dalam proses sosial di antara mereka pada suatu

masyarakat. Bentuk-bentuk proses disosiatif adalah sebagai berikut: a)

persaingan merupakan proses sosial, dimana individu atau kelompok berjuang

dan bersaing untuk mencari keuntungan pada bidang-bidang kehidupan yang

menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian publik atau

mempertajam prasangka yang telah ada, namun tanpa menggunakan ancaman

atau kekerasan; (b) Kontravensi adalah proses sosial yang berada antara

persaingan dan pertikaian atau konflik. Kontravensi terjadi dimana ada

pertentangan pada tataran konsep dan wacana, serta berusaha menggagalkan

tercapainya tujuan dari pihak lain; c) Konflik atau pertikaian adalah proses

sosial dimana individu atau kelompok memiliki perbedaan-perbedaan dalam

hal emosi, unsur kebudayaan, perilaku, prinsip, ideologi, maupun kepentingan

dengan pihak lain. Perbedaan tersebut menjadi suatu pertikaian dimana

pertikaian dapat menghasilkan ancaman atau kekerasan fisik.

Menurut Mead agar interaksi sosial bisa berjalan dengan tertib dan

teratur dan agar anggota masyarakat bisa berfungsi secara normal, maka yang

diperlukan bukan hanya kemampuan untuk bertindak sesuai dengan konteks

sosialnya, tetapi juga memerlukan kemampuan untuk menilai secara obyektif

perilaku kita sendiri dari sudut pandang orang lain.24

24 J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group 2007), hal. 20.

Universitas Sumatera Utara

Page 34: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

16 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Selo Soerdmajan menjelaskan bahwa masyarakat merupakan orang-

orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.25

Menurut Bintaro

desa merupakan hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan

lingkungannya. Hasil dari perpaduan itu ialah suatu wujud atau kenampakan

dimuka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial, ekonomi,

politik, dan kultural yang berinteraksi antara unsur dan juga dalam

hubungannya dengan daerah-daerah yang lain.26

Masyarakat pedesaan dapat diartikan sebagai masyarakat yang memiliki

hubungan yang lebih mendalam dan erat dan sistem kehidupan umumnya

berkelompok dengan dasar kekeluargaan. Sebagian besar warga masyarakat

hidup dari pertanian. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata

pencaharian, agama, adat istiadat dan sebagainya. Dengan kata lain masyarakat

pedesaan identik dengan istilah gotong royong yang merupakan kerja sama

untuk mencapai kepentingan mereka sebagai wujud dari solidaritas masyarakat

desa. Adapun faktor yang mempengaruhi timbulnya solidaritas tersebut yaitu:

a. Faktor Lingkungan

Emil Salim mengemukakan bahwasanya, alam sekitar merupakan suatu

hal pokok yang dapat muncul karena adanya respon dari orang lain. Alam

sekitar adalah sumber kehidupan bagi setiap orang. Setiap orang mempunyai

keahlian guna menambah secara kuantitatif serta cara berfikir dengan baik.

Selanjutnya dalam hal merespon akan muncul permasalahan-permasalahan.

Dalam hal permasalahan biologis maupun alam sekitar, ataupun ekosistem.27

b. Faktor Keluarga

Keluarga adalah awalan yang paling dibutuhkan dalam bersosialisasi

nantinya. Yang pertama, keluarga adalah wadah yang menjadikan seseorang

dalam menentukan sikap yang akan dibawa ke lingkungan sekitar. Yang

kedua, peran kedua orang tua dalam memberikan didikan bagi anak-anaknya

sangatlah penting. Hal ini bisa dikatakan diperlukan karena guru pertama bagi

seorang anak yaitu kedua orang tuanya. Mereka bisa paham akan pentingnya

25 Ibid., hal. 24 26 R. Bintarto, Interaksi Desa dan Kota Beserta Permasalahnnya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1989), hal. 11. 27 Abdulsyani, Sosiologi Skematika Teori dan Terapan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), hal. 194.

Universitas Sumatera Utara

Page 35: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

17 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

sikap dan menahan rasa amarah dalam berinteraksi dengan orang lain

dimanapun mereka berada. yang ketiga, terdapat ketentuan dalam

bersosialisasi, oleh karena itu, diperlukan kesadaran kedua orang tua agar ikut

serta ambil alih dalam mengajarkan bagaimana cara bersosialisasi yang

baik.28

1.2.5 Perubahan Sosial pada Acara Pesta Khitanan dan Pernikahan

Menurut William Ogburn (1964), perubahan sosial adalah perubahan

yang meliputi unsur-unsur kebudayaan, baik unsur material, maupun unsur non-

material. Namun yang ditekankan adalah pengaruh unsur material terhadap non-

material. Yang dimaksud unsur material kebudayaan adalah benda-benda yang

diciptakan manusia. Yang dimaksud dengan unsur non-material adalah hasil

kebudayaan yang bersifat lebih abstrak seperti ide, ideologi, dan kepercayaan.

Wiliam F. Ogburn menekankan pada kondisi teknologis yang mempengaruhi

perubahan sosial.29

Adapun faktor penyebab perubahan sosial dapat terjadi di

dalam masyarakat seperti bertambah atau berkurangnya penduduk, penemuan-

penemuan baru (inovasi), konflik dalam masyarakat dan adanya revolusi,

lingkungan fisik dan pengaruh kebudayaan lain.

Kecepatan perubahan sosial budaya setiap masyarakat berbeda-beda

tergantung dari terbuka atau tidaknya suatu masyarakat. Masyarakat modern

akan mengalami perubahan sosial budaya lebih cepat dibandingkan perubahan

pada masyarakat agraris sebaliknya masyarakat tradisional akan mengalami

perubahan sosial budaya lebih lambat dibandingkan dengan masyarakat modern.

Hal tersebut dikarenakan masyarakat modern lebih terbuka dan heterogen

dibandingkan dengan masyarakat tradisional. Kingsley Davis dalam Soerjono

Soekanto mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari

kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup hal-hal seperti kesenian,

ilmu pengetahuan, teknologi, dan filsafat. Menurutnya perubahan sosial sebagai

28 J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto, loc.cit. 29 Ibid., hal. 359.

Universitas Sumatera Utara

Page 36: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

18 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

perubahan pada sistem sosial, struktur, dan fungsi masyarakat.30

Salah satu

contoh yang termasuk perubahan budaya di antaranya adalah perubahan pada

acara khitanan dan pernikahan.

Menyelenggarakan acara khitanan dan pernikahan di Indonesia sudah

menjadi sebuah tradisi yang wajib dilakukan. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia, tradisi adalah melakukan sesuatu perbuatan yang tentunya menurut

adat kebiasaan atau menurut agama.31

Ada pula yang menginformasikan, bahwa

tradisi dari kata traditium, yaitu segala sesuatu yang transmisikan dan diwariskan

oleh masa lalu ke masa sekarang. Berdasarkan dari sumber-sumber tersebut

jelaslah bahwa tradisi, intinya adalah warisan masa lalu yang dilestarikan terus

hingga sekarang. Warisan masa lalu itu dapat berupa nilai, norma sosial, pola

kelakuan dan adat kebiasaan lain yang merupakan wujud dari berbagai aspek

kehidupan.

Secara terminologi khitan adalah membuka atau memotong kulit (quluf)

yang menutupi ujung kemaluan dengan tujuan agar bersih dari najis. Dalam

pelaksanaan khitan biasanya digunakan untuk laki-laki atau istilah orang jawa

disebut sunnatan, dalam ilmu kedokteran disebut circumcision, yaitu

pemotongan kulit yang menutupi kepala penis (prapeutium glandis).32

Dalam

praktiknya, khitan di Indonesia mayoritas dilakukan ketika anak masih berada

dalam usia SD hingga SMP. Setelah itu biasanya orang tua akan mengadakan

undangan khitanan yang sampai saat ini masih menjadi tradisi dan kebiasaan

masyarakat Indonesia sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha

Esa. Acara khitanan umumnya dilakukan oleh masyarakat dalam dua bentuk

yaitu secara sederhana dan mewah. Acara khitanan yang dilaksanakan secara

sederhana biasanya hanya berupa kenduri saja sedangkan acara khitanan yang

dilakukan secara mewah biasanya akan digelar sebuah pesta sesuai dengan

prosesi adat dan diiringi dengan hiburan. Sehingga dalam hal ini, pastinya orang

tua akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

30 Prof. Dr. Soerjono Soekanto, “Sosiologi Suatu Pengantar”, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2013), hal. 301. 31 W.J.S Poerwardarminta, op.cit., hal. 1132. 32 Harun Nasution, Ensiklopedi Islam Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 1992), hal. 555.

Universitas Sumatera Utara

Page 37: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

19 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Pernikahan adalah salah satu momen penting dalam hidup manusia.

Manusia mengalami perubahan tingkat-tingkat hidup individual selama

hidupnya yang disebut daur hidup, yaitu masa kanak-kanak, remaja, nikah, masa

tua, dan mati.33

Ikatan pernikahan merupakan sesuatu yang dianggap sakral atau

suci sehingga terkadang pernikahan diartikan juga sebuah perayaan cinta di

mana dalam peristiwa tersebut terjadi pengukuhan hubungan antara dua insan

baik secara agama maupun hukum. Menikah juga bukan hanya menyatukan dua

pribadi saja, tetapi juga dua keluarga, sehingga dengan mengadakan pesta

pernikahan dianggap sebagai ungkapan rasa syukur, kebahagiaan, dan

kebanggaan tersendiri.34

Perkembangan fenomena atau tren pernikahan yang

berkembang khususnya di Indonesia banyak terbentuk melalui segi sosiokultural

masyarakat maupun tren gaya pernikahan yang menular dari dunia luar, yaitu

gaya pernikahan internasional.35

Masyarakat Indonesia sebelum tahun 1990an biasanya melangsungkan

pernikahan dengan mengikuti tata cara tradisional, namun seiring perkembangan

zaman maka pilihan menikah dengan tata cara tradisional mulai tergantikan

dengan pernikahan secara modern, dimana pernikahan secara modern tidak

menuntut adanya prosesi upacara yang terlalu rumit. Namun tidak berarti

pernikahan secara tradisional mulai ditinggalkan.36

Dengan tidak melupakan maknanya, saat ini kaidah pesta adat telah

banyak dimodifikasi menjadi lebih sederhana, maraknya kompromi pernikahan

campuran dua budaya (dua adat) yang tak terhindarkan, terutama di lingkungan

yang majemuk. Akulturasi dua budaya menggeser aturan-aturan baku menuju

batas toleransinya. Pergeseran ini akan terus terjadi di masa-masa mendatang.37

Berbeda dengan pernikahan secara tradisional, pernikahan modern tidak

menuntut adanya profesi yang panjang. Pernikahan modern hanya menekankan

pada prosesi upacara ijab kabul atau pemberkatan dan perayaan pernikahan

33 Koentjaraningrat, op. cit., hal. 89. 34 Nathasja Tiffany Aprimadhany, Skripsi: “Wedding Center di Yogyakarta” (Yogyakarta: Program Studi

Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya, 2010), hal. 1. 35 Ibid., hal. 2. 36 Ibid., hal. 3. 37 Ibid., hal. 9.

Universitas Sumatera Utara

Page 38: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

20 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(resepsi). Dalam resepsi pun tidak ada susunan atau tata cara yang baku. Proses

pernikahan tradisional yang panjang dan rumit dihilangkan, sehingga prosesi

pernikahan menjadi lebih sederhana dan santai namun tetap tidak kehilangan

makna dan kesakralan pernikahan. Pakaian yang digunakan dalam pernikahan

modern adalah pakaian bergaya eropa yaitu pakaian internasional, untuk pria

menggunakan jas sedangkan wanita menggunakan gaun.38

Konsep pernikahan yang diambil sebagai konsep pernikahan modern

biasanya mengangkat tema-tema pernikahan klasik barat atau bisa juga aplikasi

dongeng-dongeng impian masa kecil, sehingga pesta pernikahan dapat

diibaratkan sebagai pesta kerajaan yang mewah dan megah. Untuk menunjang

hal tersebut dibutuhkan dekorasi, lighting sampai musik yang mendukung tema

pernikahan yang dipilih.39

Perkembangan modernisasi saat ini juga menyebabkan adanya

pergeseran selera dalam pemilihan lokasi resepsi, tidak hanya sekedar pesta

konvensional yang diadakan di sebuah gedung atau taman saja, pesta pernikahan

kini mulai mengambil lokasi-lokasi yang tidak lazim digunakan sebagai tempat

melangsungkan upacara pernikahan seperti gerbong kereta api, akuarium sea

world, roller coaster, raft (rakit), dan lain sebagainya.40

Dari perubahan-perubahan yang dijelaskan di atas, dalam acara khitanan

dan pernikahan akhir-akhir ini, telah banyak orang-orang melakukan kegiatan

acara itu dibarengi dengan acara arisan. Kemudian menggelar acara khitanan dan

acara pernikahan digabungkan dalam satu perayaan dengan tujuan menghemat

biaya. Adapun biaya yang umumnya dibutuhkan dalam acara khitanan dan

pernikahan tersebut dimulai dari biaya tempat, dekorasi, tata rias & baju,

penunjang dokumentasi: foto & video, undangan tamu, konsumsi tamu hingga

hiburan.

38 Ibid., hal. 10. 39 Ibid. 40 Ibid., hal. 11.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

21 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1.2.6 Struktural Fungsional Terhadap Fungsi Sosial

Teori struktural fungsional dikenal dengan teori fungsionalisme dan

fungsionalisme struktural. Struktural fungsional mempunyai dalam teorinya

keteraturan. Teori ini memandang masyarakat sebagai suatu sistem sosial (social

system) yang terdiri dari bagian-bagian yang terkait dan menyatu dalam

keseimbangan. Asumsi dasar teori ini adalah bahwa setiap struktur dalam sistem

sosial, fungsional terhadap yang lain. Sebaliknya kalau tidak fungsional maka

struktur ini tidak akan ada atau akan hilang dengan sendirinya.41

Struktur dan

tatanan adalah merupakan fungsional bagi masyarakat tertentu. Teori ini

cenderung memusatkan kajiannya pada fungsi dari suatu fakta sosial (social

fact) terhadap fakta sosial lain.

Struktural fungsional adalah sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi

dan antropologi yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur

dengan bagian-bagian yang saling berhubungan. Fungsionalisme menafsirkan

masyarakat secara keseluruhan dalam hal fungsi dari elemen-elemen

konstituenya; terutama norma, adat, tradisi dan institusi.42

Teori ini juga

merupakan bangunan yang bertujuan mencapai keteraturan sosial. Pemikiran

struktural fungsional sangat terpengaruh dengan pemikiran biologis yaitu terdiri

dari organ-organ yang mempunyai saling ketergantungan yang merupakan

konsekuensi agar organisme tersebut tetap dapat bertahan hidup.

Menurut Kaplan dalam Kresna mengatakan bahwa fungsionalisme

mempunyai kaidah yang bersifat mendasar bagi suatu antropologi yang

berorientasi pada teori, yakni metodologi bahwa kita harus mengeksplorasi ciri

sistematik budaya, hal ini dikandung maksud bahwa kita suatu masyarakat

sehingga membentuk suatu sistem yang bulat, akan tetapi biasanya klaim para

fungsionalisme adalah metodologi untuk mengeksplorasi saling ketergantungan,

41 George Ritzer, Dauglas J. Goodman, Teori Sosiologi: Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan

Mutakhir Teori Sosial Postmoder, Terjemahan Nurhadi, (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2010), hal. 21. 42 Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), hal. 24.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

22 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

disamping itu para fungsionalis menyatakan pula bahwa fungsionalisme

merupakan teori tentang proses kultural.43

Perspektif fungsionalisme ini menemukan dirinya sebagai

fungsionalisme struktural yang fokus utamanya terhadap persyaratan fungsional

atau kebutuhan dari suatu sistem sosial yang harus dipenuhi apabila sistem

tersebut survive dan hubungannya dengan struktur. Sesuai dengan pandangan

tersebut, suatu sistem sosial selalu cenderung menampilkan tugas-tugas tertentu

yang diperlukan untuk mempertahankan hidupnya dan analisis sosiologi yang

mencangkup usaha untuk menemukan struktur sosial yang dapat melaksanakan

tugas-tugas tersebut atau yang dapat memenuhi kebutuhan sistem sosial tersebut.

Fungsi sosial mengacu pada cara-cara bertingkah laku atau melakukan

tugas-tugas kehidupan dalam memenuhi kebutuhan hidup individu, orang

seorang maupun sebagai keluarga, kolektif, masyarakat., organisasi dsb.

Pelaksanaan fungsi sosial dapat dievaluasi/dinilai apakah memenuhi kebutuhan

dan membantu mencapai kesejahteraan bagi orang yang bersangkutan, dan bagi

masyarakat, apakah normal dapat diterima masyarakat sesuai dengan norma

sosial. Untuk dapat berfungsi sosial secara baik ada tiga faktor penting yang

saling berkaitan untuk dilaksanakan yaitu kedudukan, peranan sosial dan

peraturan sosial.44

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa itu arisan pesta? Sejauh mana interaksi sosial antara anggota arisan

pesta pada masyarakat Desa Tinggi Raja?

2. Apa fungsi arisan pesta pada acara khitanan dan pernikahan bagi anggota

arisan pesta di Desa Tinggi Raja?

43 Krisna Rendra, Ringkasan Disertasi: “Tradisi Petekan di Masyarakat Tengger, Studi Etnografi di Desa

Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang”, (Malang: Universitas Merdeka, 2015), hal. 20. 44 Muchdar M. Husain, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hal. 24.

Universitas Sumatera Utara

Page 41: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

23 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam melakukan penelitian pasti memiliki sasaran agar tercapainya

tujuan dan menghasilkan manfaat. Adapun yang menjadi tujuan dan manfaat

dalam penelitian ini adalah :

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan memahami arisan pesta dan interaksi sosial antara

anggota arisan pesta pada masyarakat Desa Tinggi Raja.

2. Untuk mengetahui dan memahami fungsi arisan pesta pada acara

khitanan dan pernikahan bagi anggota arisan pesta di Desa Tinggi Raja.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis, diharapkan dapat memberikan masukan bagi

pengembangan ilmu sosial khususnya Antropologi dan dapat dijadikan

acuan bagi peneliti lain yang berminat meneliti topik ini.

2. Manfaat praktis, penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat kepada

kalangan masyarakat yaitu memperkaya informasi mengenai arisan pesta

pada acara khitanan dan pernikahan.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang

valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu

pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan dan mengantisipasi masalah. Dalam penelitian ini metode yang

digunakan adalah metode kualitatif menggunakan teknik observasi partisipatif dan

wawancara mendalam untuk mendapatkan data yang akurat.

Dalam hal ini, penulis menggunakan penelitian yang bersifat deskriptif.

Deskriptif dalam arti mencoba menempatkan realitas sosial yang diteliti ke dalam

konsep-konsep yang telah diajarkan dalam bidang antropologi, khusunya

antropologi ekonomi serta menggambarkannya.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan etnografi.

Etnografi merupakan pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaan. Tujuan utama

aktivitas ini adalah memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang

Universitas Sumatera Utara

Page 42: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

24 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

penduduk asli. Sebagaimana dikemukakan oleh Malinowski dalam Spradley

tujuan etnografi adalah memahami sudut pandang penduduk asli, hubungannya

dengan kehidupan, untuk mendapat pandangan-pandangannya mengenai

dunianya. Oleh karena itu penelitian etnografi melibatkan aktivitas belajar

mengenai dunia orang dengan melihat, mendengar, berbicara, berfikir, dan

bertindak dengan cara yang berbeda. Tidak hanya mempelajari masyarakat, lebih

dari itu etnografi berarti belajar dari masyarakat.45

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah mengumpulkan data-

data sekunder, seperti data masyarakat Desa Tinggi Raja dan macam-macam

arisan di Desa Tinggi Raja, dan pengumpulan data yang paling utama adalah

mengumpulkan data-data primer berupa wawancara mendalam dan observasi

partisipatif. Sumber data primer yang bersumber dari informan yang mengetahui

secara jelas dan rinci mengenai masalah yang diteliti.

1.5.1 Teknik Penelitian

1.5.1.1 Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan peneliti untuk

menghimpun informasi yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti.

Kegiatan studi kepustakaan dilakukan untuk menemukan literature atau sumber

bacaan dalam melengkapi penulisan dan penyesuaian data dari hasil wawancara.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dari kepustakaan merupakan

data pendukung, yaitu berupa buku, skripsi, dan ringkasan disertasi. Adapun hal

pertama yang dilakukan penulis dalam penelitian ini yaitu mengumpulkan

artikel, buku dan skripsi yang berhubungan dengan arisan. setelah semua

terkumpul terlebih dahulu penulis membaca lalu mengklasifikasikan untuk

dijadikan bahan referensi penelitian.

45 James P. Spardley, Metode Etnografi, (Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 1997), hal. 3.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

25 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1.5.1.2 Observasi Partisipatif

Penelitian dengan metode etnografi mengharuskan peneliti melakukan

observasi partisipasi. Teknik ini melibatkan peneliti secara langsung dalam

kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai observer,

artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya. Dengan

teknik observasi partisipasi peneliti dapat memperoleh gambaran-gambaran

tentang kehidupan sosial yang sukar untuk diketahui dengan metode lainnya.

Selain melakukan observasi partisipatif metode etnografi juga melakukan

wawancara mendalam, membangun rapport dan juga penulisan field note selama

di lapangan. Field note merupakan catatan yang dibuat peneliti selama penelitian

di lapangan. Field note berisi data-data yang diperoleh peneliti dari hasil

observasi dan wawancara dengan informan.

Seorang peneliti ketika ingin melakukan penelitian, tentu hal tersebut

tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal atau cara yang harus

ditempuh. Salah satunya adalah peneliti harus membangun rapport yang baik di

depan subjek. Walaupun dalam penelitian ini penulis berasal dari Desa yang

sama, bukan berarti penulis tidak perlu membangun rapport terhadap informan

penulis, karena penulis juga tidak punya hubungan yang begitu dekat dengan

keseluruhan masyarakat yang ada di Desa Tinggi Raja, dikarenakan penulis lama

di daerah lain demi pendidikan yang penulis tempuh.

Rapport adalah hubungan baik yang tercipta antara peneliti dan subjek

atau informannya. Sehingga akan memudahkan peneliti dalam melakukan

panggilan data terhadap informan karena informan akan merasa lebih percaya

dan akan lebih terbuka. Dalam membangun rapport yang baik terhadap

informan sebenarnya sama halnya dengan berusaha membuat informan untuk

memberi kepercayaan terhadap peneliti sehingga hubungan antara keduanya bisa

terjalin harmonis. Selain itu rapport juga membantu dalam hal penggalian data

tentunya. Rapport tidak hanya diciptakan atau dibentuk kepada satu orang

namun kepada semua orang yang terlibat dalam penelitian. Sehingga bisa

dikatakan rapport dijadikan sebagai prasyarat utama yang harus dilakukan untuk

mendapatkan data dari informan.

Universitas Sumatera Utara

Page 44: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

26 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dalam melakukan penelitian ini adapun rapport utama yang penulis

bangun yaitu terhadap Ibu Ani yang tidak lain ialah ibu penulis sendiri. Dari

beliau penulis mengetahui siapa itu ketua arisan pesta dan siapa saja anggota-

anggota arisan pesta. selanjutnya penulis membangun rapport kepada ketua

arisan pesta sehingga mendapatkan banyak sekali informasi dari beliau

kemudian penulis membangun rapport kepada anggota arisan pesta yang ada di

Desa Tinggi Raja dan beberapa masyarakat yang berkaitan, misalnya suami atau

pun pedagang yang bersangkutan.

Dalam teknik observasi partisipatif berarti peneliti ikut melihat proses

arisan pesta yang dilakukan pada ibu-ibu masyarakat Desa Tinggi Raja guna

untuk mendapatkan data yang sesuai dengan topik yang menjadi objek

penelitian. Disini penulis sudah pernah satu kali melihat dan mengikuti kegiatan

arisan pesta, dimana penulis menggantikan Ibu penulis untuk memberikan iuaran

pesta pada saat hajatan berlangsung.

1.5.1.3 Wawancara Mendalam

Teknik selanjutnya yang dilakukan adalah teknik wawancara mendalam.

Teknik wawancara adalah teknik yang dilakukan dengan percakapan dengan

maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee)

yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan.46

Teknik wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

umum digunakan untuk mendapatkan data berupa keterangan lisan dari suatu

narasumber atau keterangan lisan dari suatu informan. Data yang dihasilkan dari

wawancara dapat dikategorikan sebagai sumber primer karena didapatkan

langsung dari sumber pertama. Di dalam melakukan wawancara diharapkan

peneliti memiliki kemampuan untuk dapat merangsang informan untuk

menjawab dan juga menggali informasi yang dibutuhkan.

46 Lexy Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990), hal. 135.

Universitas Sumatera Utara

Page 45: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

27 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Di dalam penelitian ini, sebelum melakukan wawancara penulis membuat

beberapa pertanyaan-pertanyaan penting sesuai dengan masalah penelitian

kepada narasumber dengan bahasa yang mudah dipahami oleh informan agar

penulis mendapatkan informasi yang ingin didapatkan dan wawancara juga

dilakukan di saat yang tepat sehingga tidak mengganggu informan.

Ketika melakukan wawancara peneliti juga menggunakan beberapa alat

dokumentasi visual untuk menyimpan atau mengarsipkan data yang telah

didapat. Bahan atau peralatan yang digunakan untuk mendukung dokumentasi

visual ini dapat disajikan dalam bentuk foto, rekaman dan video juga tidak lupa

peneliti harus membuat field note (catatan lapangan). Dengan adanya alat bantu

visual ini, peneliti dapat dengan mudah mengingat apa yang telah dijelaskan

oleh informan.

Penentuan informan dalam penelitian ini yaitu secara acak. Saat penulis

melakukan wawancara dengan informan pertama, penulis akan mendapatkan

informasi yang memudahkan peneliti mencari informan lainnya yang berkaitan

dengan isi dari rumusan penelitian. Dan ketika informasi sudah lengkap penulis

berhenti melakukannya. Adapun jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah

9 orang, 7 orang di antaranya anggota arisan pesta di Desa Tinggi Raja, 1 orang

suami dari salah satu anggota arisan pesta dan 1 orang lagi adalah pedagang di

Desa Tinggi Raja.

1.5.1.4 Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menganalisis makna yang ada dibalik data

dan informasi yang telah diperoleh dari informan. Analisis data bertujuan untuk

menyusun data dalam cara yang bermakna sehingga dapat dipahami. Proses

analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai

sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dilakukan, catatan lapangan,

dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya.47

Setelah semua data dibaca, dipelajari, dan ditelaah, makna langkah

berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan membuat

47 Lexy Moeleong. op.cit, hal. 190.

Universitas Sumatera Utara

Page 46: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

28 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

abstraksi. Abstraksi merupakan usaha untuk membuat rangkuman yang inti.

Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan

ini kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu

dilakukan sambil membuat koding. Tahap terakhir dari analisis data adalah

mengadakan pemeriksaan data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori

subtantif dengan menggunakan beberapa teori tertentu.

Pengolahan data dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahap pertama

pengolahan data dimulai dari penelitian pendahuluan hingga tersusunnya usulan

penelitian. Tahap kedua, pengolahan data yang lebih mendalam dilakukan

dengan cara mengolah hasil kegiatan wawancara dan pengumpulan berbagai

informasi lapangan di lokasi penelitian berupa data sekunder dan data primer

baik yang disajikan dalam bentuk foto, rekaman dan video juga dengan field

note (catatan lapangan). Tahap ketiga, setelah itu dilakukan pemeriksaan

keabsahan data hasil wawancara dengan sejumlah narasumber yang dijadikan

informan penelitian serta membandingkan data tersebut dengan berbagai

informasi terkait. Pada tahap ini, pengolahan data dianggap optimal apabila data

yang diperoleh sudah layak dianggap lengkap dan dapat mempresentasikan

masalah yang dijadikan obyek penelitian. Tahap akhir adalah analisis data dalam

rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dengan pendekatan

deskriptif.

1.6 Pengalaman Penelitian

Penelitian ini saya lakukan di Desa Tinggi Raja, Kecamatan Tinggi Raja,

Kabupaten Asahan. Jarak tempuh dari Medan ke Desa Tinggi Raja sekitar 4 jam

30 menit dengan menggunakan alat transportasi seperti mobil dan sepeda motor.

Sedangkan menggunakan alat transportasi bus dan kereta api, maka titik

berhentinya di Kisaran dengan jarak tempuh 4 jam 16 menit. Lalu dari Kisaran ke

Desa Tinggi Raja bisa mengendarai becak atau alat transportasi lainnya dengan

jarak tempuh 20 menit. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah

anggota arisan pesta yaitu pada ibu-ibu masyarakat Desa Tinggi Raja. Waktu

penelitian tentang arisan pesta pada acara khitanan dan perkawinan dilaksanakan

Universitas Sumatera Utara

Page 47: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

29 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

kurang lebih 3 bulan, terhitung dari selesainya proposal penelitian.

Saya merupakan salah satu penduduk Desa Tinggi Raja dan lahir di Desa

Tinggi Raja. Dahulu, saya mengetahui arisan dalam bentuk barang seperti beras,

gula dan sembako lainnya ataupun arisan yang diterima dalam bentuk uang seperti

arisan keluarga. Umumnya, hasil iuaran arisan akan diberi terdahulu oleh

pengurus arisan sebelum acara arisan itu digelar. Namun, arisan pesta di Desa

Tinggi Raja memiliki sistem yang berbeda. Anggota arisan harus pesta terlebih

dahulu baru akan menerima hasil iuran arisan pesta.

Awalnya, saya mengetahui arisan pesta ini dari pengalaman saya sendiri.

Dimana saya diminta Ibu saya untuk menggantikannya menghadiri acara

perkawinan yang digelar salah satu anggota arisan pesta. Saya membawa buku

notes kecil dan iuran uang arisan yang dibungkus dalam amplop untuk diberikan

kepada pengurus arisan pesta. Seperti undangan perkawinan pada umumnya di

Desa Tinggi Raja, para tamu undangan akan bersalaman terlebih dahulu dengan

penyambut tamu yaitu pihak orang tua atau pun perwakilannya. Setelah itu saya

menuju ke meja konsumsi untuk mengambil hidangan makanan yang telah

disediakan. Kemudian saya duduk menyantap makanan tersebut. Selesai makan,

saya bergegas ke meja pengurus arisan untuk memberikan iuaran uang arisan

pesta. Di sini saya tidak perlu antri karena sebelum bergegas menuju meja

pengurus arisan, saya sudah melihat situasi terlebih dahulu. Ibu-ibu di Desa

Tinggi Raja hampir seluruhnya mengikuti kegiatan arisan pesta. Dari sini saya

mulai menggali informasi tentang arisan pesta. Sehingga saya tertarik untuk

mengkaji arisan pesta tersebut.

Ketika saya sudah mendapatkan surat izin lapangan dari departemen pada

06 Februari 2020, saya tidak bisa turun lapangan langsung dikarenakan pada 07

Februari 2020 saya melakukan praktek kerja lapangan di Desa Sarimarrihit

sampai pada 08 Maret 2020. Kemudian pada 10 Maret 2020 saya pulang ke

kampung halaman yaitu Desa Tinggi Raja melalui transportasi Kereta Api

Indonesia tujuan Kisaran dengan jarak tempuh 4 jam 16 menit. Kemudian

dilanjutkan mengendarai sepeda motor dengan jarak tempuh 25 menit untuk

sampai di lokasi Desa Tinggi Raja.

Universitas Sumatera Utara

Page 48: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

30 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Setelah kurang lebih dua minggu di rumah, saya pergi berkunjung ke

Kantor Desa Tinggi Raja untuk mencari data gambaran umum Desa Tinggi Raja.

Disana saya menemui salah satu staf desa yaitu Ibu Salmiah, kemudian beliau

mengarahkan saya berbicara langsung kepada Kepala Desa Tinggi Raja yaitu

Bapak Dedi Herwanto mengenai maksud dan tujuan saya datang ke Kantor Desa.

Sehabis berbincang-bincang dengan Bapak Dedi, saya menuju salah satu staf desa

untuk meminta data-data yang dibutuhkan, kemudian saya memfoto data-data

tersebut.

Beberapa hari setelah dari Kantor Desa saya mulai melakukan tahap

wawancara. Informan pertama saya yaitu Ibu Ani. Dari beliaulah saya pertama

sekali menggali informan mengenai topik penelitian skripsi ini. Kemudian

selanjutnya saya melakukan wawancara dengan Informan kedua yaitu Ibu

Suparmi, beliau merupakan ketua arisan pesta yang pertama kali di Kecamatan

Desa Tinggi Raja, dari beliau saya mendapatkan banyak sekali informasi

mengenai arisan pesta. Informan ketiga yaitu Ibu Nurul, beliau merupakan

anggota arisan pesta masyarakat Desa Tinggi Raja dan salah satu anggota tata rias

dan baju Farhan. Informan keempat yaitu Ibu Dewi merupakan salah satu anggota

arisan pesta masyarakat Desa Tinggi Raja. Informan kelima yaitu Ibu Ami

merupakan anggota arisan pesta masyarakat Desa Tinggi Raja, beliau sudah

pernah menarik arisan pesta saat menggelar acara khitanan putranya. Informan

keenam yaitu Ibu Irma, beliau merupakan anggota arisan pesta masyarakat Desa

Tinggi Raja, beliau yang akan menarik di awal bulan Juni ini dengan menggelar

acara khitanan puteranya, namun terkendala dengan adanya wabah COVID-19

yang menggunjang seluruh dunia sampai saat ini, kemudian beliau juga sekretaris

arisan pesta. Informan ketujuh yaitu Ibu Tuminem anggota arisan pesta

masyarakat Desa Tinggi Raja, beliau sudah pernah menarik arisan pesta saat

menggelar pesta pernikahan putrinya. Informan kedelapan saya yaitu Bapak Men

yang merupakan masyarakat Desa Tinggi Raja dengan mengikuti kegiatan Arisan

Beras dan merupakan suami dari Ibu Tuminem salah satu anggota arisan pesta.

Terakhir, Informan kesembilan yaitu Bapak Nanang yaitu masyarakat Desa

Universitas Sumatera Utara

Page 49: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

31 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tinggi Raja yang memiliki sebuah kedai yang biasanya dapat memenuhi

kebutuhan sembako dalam sebuah acara baik khitanan maupun perkawinan

dengan cara uang muka terlebih dahulu (bon).

Dalam penelitian ini, adapun kendala yang saya hadapi yaitu tidak

mendapatkan hasil gambar kegiatan arisan pesta saat acara khitanan maupun acara

pernikahan berlangsung, dikarenakan bencana non alam yang melanda dunia saat

ini yaitu COVID-19. Pemerintah melarang masyarakat untuk berkerumun untuk

mencegah penularan wabah. Karena, tanpa disadari melalui interaksi yang

dilakukan masyarakat dengan sentuhan dan tanpa jarak dapat menularkan wabah

dari satu orang ke orang lain. Sehingga pemerintah melarang kegiatan yang

sifatnya massal atau mengumpulkan orang banyak. Salah satu diantaranya yaitu

dilarang menggelar acara khitanan dan pernikahan, bahkan bagi yang menggelar

acara tersebut akan dikenakan sanksi kepadanya.

Melakukan penelitian di Desa Tinggi Raja memberi saya sangat banyak

pengalaman. Dan saya bersyukur dapat menjalani penelitian ini dengan baik. Saya

juga berterima kasih kepada masyarakat Desa Tinggi Raja dan informan yang

telah membantu saya selama melakukan penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Page 50: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

32 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB II

DESA TINGGI RAJA

2.1 Desa Tinggi Raja

2.1.1 Kondisi Geografis

Luas wilayah Desa Tinggi Raja ± 1.600.Ha. Desa Tinggi Raja merupakan

salah satu desa yang berada pada wilayah Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten

Asahan. Kawasan Desa Tinggi Raja termasuk pada dataran rendah yang

berbatasan dengan wilayah dari kecamatan lain. Secara teritorial, Desa tinggi

Raja dibatasi oleh beberapa desa yang masih dalam lingkupan kecamatan yang

sama, yaitu Tinggi Raja. Selain itu, Desa Tinggi Raja berbatasan dengan

beberapa desa lain dari kecamatan yang berbeda. Desa-desa tersebut adalah Desa

Silau Timur Kecamatan Buntu Pane berada di sebelah arah Utara dari Desa

Tinggi Raja, Desa Sei Silau Timur Kecamatan Buntu Pane berada di sebelah

Barat, Desa Terusan Tengah Kecamatan Tinggi Raja berada di sebelah arah

Timur, serta Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja berada di sebelah

arah Selatan. Berikut tabulasinya:

Universitas Sumatera Utara

Page 51: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

33 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 2.1

Batas Wilayah Desa Tinggi Raja,

Kec. Tinggi Raja, Kab. Asahan

No Batas Arah Nama Desa Pembatas Kecamatan

1 Sebelah Utara Silau Timur Buntu Pane

2 Sebelah Selatan Sumber Harapan Tinggi Raja

3 Sebelah Timur Terusan Tengah Tinggi Raja

4 Sebelah Barat Sei Silau Timur Buntu Pane

Sumber Data : Dokumen Kantor Desa 2020

1. Luas Wilayah

Sangat luas. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh dari Kantor

Desa Tinggi Raja, Desa Tinggi Raja memiliki 1600 Ha/M² luas wilayah. Dari

luas wilayah yang dimiliki tersebut yaitu daerah perkebunan seluas 660 Ha/M²

dan daerah permukiman 940 Ha/M². Dan dilihat dari luas wilayah tiap-tiap

dusun di Desa Tinggi Raja, yaitu Dsn. I Pekan seluas 170 Ha/M², Dsn. II

Sawah 200 Ha/M², Dsn. III Pengajian seluas 250 Ha/M², Dsn IV Kuala Piasa

seluas 130 Ha/M², Dsn. V Jati Sari seluas 283 Ha/M², Dsn. VI Jati Sari seluas 284

Ha/M², Dsn VII. Jati Sari seluas 283 Ha/M². Berikut tabulasinya:

Universitas Sumatera Utara

Page 52: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

34 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 2.2

Luas Wilayah Desa Tinggi Raja,

Kec. Tinggi Raja, Kab. Asahan

No Desa Tinggi Raja Luas Wilayah

1. Dsn. I Pekan 170 Ha/M²

2 Dsn. II Sawah 200 Ha/M²

3 Dsn. III Pengajian 250 Ha/M²

4 Dsn. IV Kuala Piasa 130 Ha/M²

5 Dsn. V Jati Sari 283 Ha/M²

6 Dsn. VI Jati Sari 284 Ha/M²

7 Dsn. VII Jati Sari 283 Ha/M²

Jumlah 1.600 Ha/M²

Sumber Data : Dokumen Kantor Desa 2020

2.2 Masyarakat Desa Tinggi Raja

2.2.1 Demografi

Desa Tinggi Raja merupakan salah satu desa yang memiliki jumlah

penduduk yang padat. Adapun total keseluruhan dari jumlah penduduk adalah

3.845 orang, dengan rincian antara lain: jumlah penduduk laki-laki sejumlah

1.914 orang dan jumlah penduduk perempuan sejumlah 1.931 orang. Dari 3.845

orang terdapat sejumlah 1.162 Kepala Keluarga (KK). Berikut tabulasinya:

Universitas Sumatera Utara

Page 53: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

35 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 2.3

Jumlah Penduduk Desa Tinggi Raja,

Kec. Tinggi Raja, Kab. Asahan

No Nama Dusun Laki-

Laki Perempuan

Jumlah

Jiwa

Jumlah

KK

1 Dsn. I Pekan 202 222 424 133

2 Dsn. II Sawah 270 257 527 153

3 Dsn. III Pengajian 187 181 368 105

4 Dsn. IV Kuala Piasa 103 105 208 53

5 Dsn. V Jati Sari 390 387 777 229

6 Dsn. VI Jati Sari 410 398 808 248

7 Dsn. VII Jati Sari 352 381 733 241

Jumlah 1.914 1.931 3.845 1.162

Sumber Data : Dokumen Kantor Desa 2020

Perlu diketahui bahwa masyarakat Desa Tinggi Raja tidak semuanya

merupakan penduduk asli desa setempat, melainkan terdapat penduduk

pendatang yang berasal dari luar daerah Asahan seperti dari Jawa, Padang, Riau,

Palembang dan lain-lain. Adapun masyarakat Desa Tinggi Raja berdasarkan

keturunan terdiri dari suku Melayu 32 orang, Jawa 2.971 orang, Batak 842

orang. Saat ini, faktor yang melatarbelakangi para warga ini menjadi penduduk

Desa Tinggi Raja adalah dikarenakan adanya ikatan tali perkawinan antara satu

sama lainnya. Desa Tinggi Raja adalah salah satu desa yang ada di Pulau

Sumatera bagian Utara yang mayoritas masyarakatnya berasal dari suku Batak.

Universitas Sumatera Utara

Page 54: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

36 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Akan tetapi, agak berbeda dengan asal sukunya yaitu Batak, di Desa Tinggi Raja

masyarakatnya menggunakan bahasa jawa sebagai alat komunikasi sehari-hari.

Hal ini dikarenakan, di Desa Tinggi Raja orang-orang dari suku Jawa menjadi

masyarakat mayoritasnya. Sehingga dari segi sosial dan budaya dari masyarakat

Tinggi Raja tidak jauh berbeda dengan masyarakat yang berasal dari suku Jawa

pada umumnya.

Unsur-unsur kependudukan yang dapat merubah struktur kependudukan

merupakan unsur-unsur yang terdiri dari kelahiran, kematian, dan migrasi.

Ketiga unsur ini saling berpengaruh. Bila pada suatu penduduk tingkat kelahiran

tinggi maka akan berpengaruh pada struktur penduduk di daerah tersebut yaitu

presentase penduduk usia lebih muda jumlahnya menjadi lebih besar. Demografi

tidaklah mempelajari penduduk sebagai individu, tetapi penduduk sebagai suatu

kelompok. Jadi yang dimaksud dengan penduduk dalam kajian demografi adalah

sekelompok orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah.

Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara

kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi

jumlah penduduk. Secara terus-menerus penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah

bayi yang lahir (menambah jumlah penduduk), tetapi secara bersamaan akan

dikurangi oleh jumlah kematian yang terjadi pada semua golongan unsur.

Sementara itu migrasi juga berperan imigrasi (pendatang) akan menambah dan

imigran akan mengurangi jumlah penduduk.

Adapun presentase perubahan penduduk Desa Tinggi Raja yaitu, 0,25 %

kelahiran rata-rata tiap tahun, 0,25 % kematian rata-rata tiap tahun, dan 0,30 %

Universitas Sumatera Utara

Page 55: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

37 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

penduduk pindah domisili tiap tahunnya. Berikut tabulasinya:

Tabel 2.4

Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama dan Suku Serta Perubahan Penduduk Desa

Tinggi Raja, Kec. Tinggi Raja, Kab. Asahan

No Nama Desa Jumlah Penduduk Menurut Agama dan Suku, Serta

Perubahan Penduduk

1 2 3

1 Desa Tinggi

Raja

I. Penduduk Menurut

Agama

Jumlah (Jiwa)

- Islam 3.838

- Kristen Katolik -

- Kristen Protestan 7

- Hindu -

- Budha -

Jumlah 3.845 Jiwa

II. Penduduk Menurut

Suku

- Jawa 2.971

- Batak 842

- Melayu 10

- Minang 17

- Banjar 1

- Aceh 4

Universitas Sumatera Utara

Page 56: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

38 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Jumlah 3.845 Jiwa

III. Perubahan Penduduk

- Kelahiran Rata-Rata Tiap

Tahun

0,25 %

- Kematian Rata-Rata Tiap Tahun 0,25 %

- Penduduk Pindah Domisili 0,30 %

Sumber Data : Dokumen Kantor Desa 2020

2.2.2 Mata Pencaharian

Perekonomian pada masyarakat Desa Tinggi Raja tidak terlepas dari

pengaruh perkembangan ekonomi desa beberapa dekade sebelumnya.

Pertambahan penduduk serta kebijakan-kebijakan yang telah ditempuh

pemerintah selama ini. Beberapa hal ini memberikan pengaruh pada kehidupan

masyarakat Tinggi Raja termasuk semua lapisan masyarakat dengan tingkat

yang tentunya berbeda-beda. Dalam proses ini ada yang meningkat dan ada pula

yang bergeser ke bawah.

Jumlah mereka yang bekerja sebagai petani lebih nampak sangat

dominan dibandingkan dengan pekerjaan lainnya. Oleh sebab itu perekonomian

secara umum di Desa Tinggi Raja banyak dilakukan oleh hasil pertanian atau

perkebunan. Karena hasil yang diperoleh tidak menetap maka pendapatan tiap

harinya pun tidak menetap, dampak dari ketidakmerataan hasil pendapatan ini

membuat perekonomian keluarga tidak menentu, hal ini juga dirasakan oleh para

pedagang yang besar kecilnya perolehan dan ditentukan hasil panen dari

pertanian mereka. Dan jika pekerjaan sebagai petani ini hanya dianggap sebagai

Universitas Sumatera Utara

Page 57: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

39 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

salah satu dari kategori mata pencaharian yang lebih luas, yaitu mata

pencaharian di bidang pertanian dan perkebunan, tentunya harus juga

memasukkan mereka yang beternak, buruh yang mempunyai pekerjaan sambilan

sebagai petani, pegawai ataupun pensiunan atau mereka yang berusaha di bidang

perdagangan sebagai usaha.

Adapun sektor mata pencaharian di Desa Tinggi Raja yaitu sektor

pertanian terdiri dari 850 jiwa petani, sektor perkebunan terdiri dari 70 jiwa

buruh perkebunan. Adapun dibidang lainnya seperti di sektor peternakan yang

terdiri dari 56 jiwa pemilik ternak sapi, 5 jiwa pemilik ternak kambing, 8 jiwa

pemilik ternak ayam dan 4 jiwa pemilik buruh peternak. Di sektor pertambangan

galian C terdiri dari 1 jiwa pemilik usaha pertambangan galian C, 1 jiwa pemilik

perdagangan hasil galian C dan 13 jiwa buruh usaha pertambangan galian C. Di

sektor industri kerajinan rumah tangga terdiri dari 9 jiwa pemilik usaha

kerajinan, 2 jiwa usaha industri rumah tangga, dan 10 jiwa buruh industri kecil/

kerajinan/ rumah tangga. Di bidang jasa terdiri dari jasa keterampilan yaitu 6

jiwa tukang kayu, 5 jiwa tukang batu, 9 jiwa tukang jahit/border, 5 jiwa tukang

cukur. Jasa lainnya seperti 5 jiwa listrik dan gas, 3 jiwa depot air minum dan 38

jiwa konstruksi. 31 jiwa pegawai negeri dan 2 jiwa anggota polri. Berikut

tabulasinya:

Universitas Sumatera Utara

Page 58: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

40 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 2.5

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Tinggi Raja Tinggi

Raja, Kec. Tinggi Raja, Kab. Asahan

No Jenis Pekerjaan Jiwa

1 Pegawai Negeri 31 Jiwa

2 Anggota Polri 2 Jiwa

3 Petani 850 Jiwa

4 Peternakan 73 Jiwa

5 Jasa Keterampilan 33 Jiwa

6 Industri Kerajinan Rumah Tangga 9 Jiwa

7 Perdagangan/dagang 69 Jiwa

8 Bangunan/Konstruksi 38 Jiwa

9 Perkebunan 70 Jiwa

11 Pertambang Galian C 1 Jiwa

Jumlah 1.176 Jiwa

Sumber Data : Dokumen Kantor Desa 2020

2.2.3 Pendidikan

Bagi masyarakat petani Desa Tinggi Raja terdahulu antara ekonomi dan

pendidikan sama-sama lemahnya, sering dikatakan sebagai lingkaran setan.

Seperti yang dilaporkan Ikatan Bacaan Internasional bahwa negara-negara

miskinlah yang paling besar jumlah presentase kebutahurufannya. Sedangkan

orang yang buta huruf dapat kita bayangkan status kerja dan pendapatannya.

Universitas Sumatera Utara

Page 59: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

41 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Bagi masyarakat Desa Tinggi Raja terdahulu target sekolah hanya bisa membaca

dan menulis saja bahkan mereka beranggapan bisa kerja atau mengetahui bukan

karena diajarkan di sekolah tetapi diajarkan oleh kontak dengan orang dewasa

dan lingkungannya.

Namun pandangan yang kurang baik itu dapat dihilangkan dengan

meningkatkan kesadaran bagi masyarakat petani dengan bahasa yang menyentuh

dan menghubungkan pelajaran di sekolah lebih erat lagi dengan penghidupan

masyarakat. Di bidang pendidikannya masyarakat Tinggi Raja termasuk desa

yang memiliki rata-rata berpendidikan tidak terlalu rendah, rata-rata telah

menamatkan Sekolah Menengah Atas (SMA). Walaupun dalam menempuh

pendidikan sampai pada perguruan tinggi itu hanya dimiliki orang-orang yang

golongan menegah ke atas, atau mereka yang tidak mampu tapi memiliki

semangat yang tinggi terhadap pendidikan. Hanya sedikit saja masyarakat Desa

Tinggi Raja yang berhenti sampai pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama

(SMP). Oleh sebab ini jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada

maka hal tersebut relatif cukup baik.

Hal ini sangat memperlihatkan dan membutuhkan pemikiran serta

penanganan yang lebih baik lagi untuk ke depannya. Perhatian pemerintah

setempat sangat besar dalam mencerdaskan masyarakat Tinggi Raja, hal ini

terbukti dengan sarana pendidikan yang dibangun di desa tersebut. Terdapat 2

unit Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta yaitu Al-Washliyah Tinggi Raja

dan Swadaya Tinggi Raja, 2 unit Sekolah Menengah Pertama yaitu SMP N 1

Tinggi Raja dan Tsanawiyah Swasta Tinggi Raja. 3 unit Sekolah Dasar (SD)

Universitas Sumatera Utara

Page 60: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

42 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

yaitu SD N 1 Tinggi Raja, dan 4 unit Paud/ TK. Berikut tabulasinya:

Table 2.6

Jumlah Penduduk yang Sedang Menempuh Pendidikan di Desa Tinggi Raja, Kec.

Tinggi Raja, Kab. Asahan

Sumber Data : Dokumen Kantor Desa 2020

2.2.4 Kegotongroyongan

Kegotongroyongan masyarakat masih tetap terjaga. Kebiasaan

menjenguk orang sakit, melahirkan dan sedang berduka (tetangga atau sanak

keluarga) masih dilakukan oleh masyarakat. Hal ini pun biasanya dijadikan

masyarakat Desa Tinggi Raja untuk mempererat silaturahmi dan rasa

persaudaraan. Kemudian kebiasaan saling membantu tetangga yang mengadakan

pesta juga masih dilakukan. Istilah orang-orang yang membantu di belakang

untuk mengurusi keperluan makanan pesta disebut rewang. Biasanya orang yang

diundang untuk rewang adalah tetangga-tetangga yang dekat dengan rumah,

sanak keluarga yang masih terjangkau jarak rumahnya. Semua itu

No Berdasarkan Pendidikan Jiwa

1 Sedang Duduk di Perguruan Tinggi 193 Jiwa

2 Sedang Duduk di SMU/ Sederajat 321 Jiwa

3 Sedang Duduk di SLTP/ Sederajat 345 Jiwa

4 Sedang Duduk di SD/ Sederajat 436 Jiwa

Jumlah 1.295 Jiwa

Universitas Sumatera Utara

Page 61: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

43 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

menggambarkan bahwa hubungan ketetanggaan di desa ini masih dilakukan.

2.3 Acara Khitanan dan Pernikahan di Desa Tinggi Raja

Desa Tinggi Raja merupakan salah satu desa dari 7 desa di Kecamatan

Tinggi Raja, Kabupaten Asahan. Acara khitanan dan pernikahan di Desa Tinggi

Raja, tidak jauh berbeda dari kebanyakan desa lainnya. Dimana dalam menggelar

sebuah pernikahan sudah menjadi kewajiban orang tua kepada anaknya, baik

diselenggarakan sederhana maupun mewah. Walaupun pinangan atau mahar nikah

tidak sebesar dari acara yang digelar, orang tua akan mencari cara untuk tetap bisa

merayakannya. Apalagi acara tersebut sudah menjadi sebuah tradisi yang wajib

digelar dalam masyarakat. Begitu pun dengan acara khitanan, biasanya orang tua

bernazar untuk membuat syukuran bahkan merayakan acara khitanan dengan

meriah, sampai ada juga yang menggabungkan keduanya dalam satu perayaan

dengan tujuan untuk menghemat biaya yang dikeluarkan namun, tetap bisa

menyelenggarakan keduanya.

Acara khitanan di Desa Tinggi Raja umumnya dilakukan setelah anak

sudah disunat oleh mantri atau pun sudah sembuh dan tidak kesakitan lagi. Acara

khitanan dilakukan dengan mendudukkan anak di pelaminan, kemudian diiringi

dengan proses acara tepung tawar bagi masyarakat Desa Tinggi Raja yang

bersuku Melayu, acara upah-upah bagi masyarakat Desa Tinggi Raja yang

bersuku Batak, dan among-among bagi masyarakat Desa Tinggi Raja yang

bersuku Jawa. Tidak lupa pula dengan hiburan seperti kibot ataupun jaran kepang

bagi masyarakat yang mampu. Sedangkan yang memiliki biaya pas-pasan

Universitas Sumatera Utara

Page 62: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

44 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

biasanya mereka menyewa kibot duduk dan pastinya ada saja yang menyanyi

dengan suka rela dalam acara tersebut, baik pihak keluarga maupun masyarakat

setempat. Untuk menyewa kibot duduk tidak susah di Desa Tinggi Raja, karena

banyak sekali yang menyediakan jasa hiburan seperti ini.

Acara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi

suku bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial. Acara Pernikahan di Desa

Tinggi Raja umumnya wajib digelar orang tua kepada anaknya sebagai bentuk

rasa kebahagiaan keluarga dan sekalian mengumumkan pada masyarakat luas.

Acara pernikahan akan diselenggarakan sesuai dengan kemampuan masing-

masing dan mengikuti proses acara sesuai dengan pernikahan modern maupun

pernikahan adat nya masing-masing baik dari segi adat mempelai wanita maupun

mempelai pria.

Namun, pada umumnya masyarakat Desa Tinggi Raja sendiri menggelar

acara khitanan dan pernikahan menggunakan acara modern. Dalam menggelar

acara khitanan dan pernikahan di Desa Tinggi Raja, ada kebutuhan-kebutuhan

yang harus dipenuhi dan pastinya membutuhkan biaya yang cukup besar. Diantara

kebutuhan-kebutuhan dan biaya yang diperlukan tersebut yaitu:

a. Waktu dan Tempat/Lokasi Pesta

Untuk waktu acara biasanya dimulai menjelang makan siang yaitu sekitar

pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai yaitu sekitar pukul 22.00 WIB.

Kecuali menggunakan acara adat maka pelaksanaan acara dimulai lebih cepat.

Di Desa Tinggi Raja untuk menggelar acara khitanan dan pernikahan

umumnya masih dilakukan di pekarangan rumah sendiri. Bahkan jika memiliki

Universitas Sumatera Utara

Page 63: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

45 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

pekarangan rumah yang begitu sempit misalnya seperti rumah susun, dan

rumah yang di pinggir pasar maka masih bisa menumpang pekarangan rumah

tetangga. Masyarakat desa biasanya memiliki tenggang rasa untuk hal itu.

Walaupun terkadang diantara bertetangga ada ketidakcocokan suatu pekara,

namun mereka bisa menyampingkan hal tersebut.

Untuk menyelenggarakan di gedung pastinya akan membayar sewa

gedung dan ini mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Hanya orang-orang

mampu dan mempunyai alasan-alasan tertentu yang akan memilih jalan ini.

Seperti yang dikatakan oleh Ibu Ani:

“Beberapa orang memang ada yang melakukan acara

perkawinan di gedung, namun untuk acara khitanan sampai

sekarang belum pernah ada yang menyelenggarakannya di

gedung, selain biayanya yang besar kita kan hidup

bermasyarakat alangkah baiknya dilaksanakan di rumah

sendiri.”

b. Penunjang Dekorasi dan Kenyamanan Tamu

Pemilihan dekorasi tentunya sesuai dengan selera masing-masing

individu. Apalagi jasa yang menyediakan dekorasi seiring zaman selalu

mengikuti tren masa kini dan mudah untuk dicari di berbagai media sosial.

Dekorasi dalam acara khitanan mungkin tidak semahal dekorasi acara

pernikahan. Sekarang ini acara pernikahan memakai jasa dekorasi begitu

banyak dimulai dari dekorasi acara tunangan, lalu acara akad sampai ke acara

besarnya yaitu resepsi.

Penyedia jasa dekorasi biasanya sudah terlatih untuk mendekorasi sebuah

acara sesuai dengan permintaan dan tema acara yang akan dilaksanakan.

Layanan dekorasinya pun meliputi dekorasi meja, dekorasi dinding, dan kreasi

Universitas Sumatera Utara

Page 64: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

46 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

dekorasi. Di Desa Tinggi Raja hal ini lebih sering disebut dengan jasa sewa

teratak dimana di dalamnya sudah satu paket dengan dekorasi.

Penyedia jasa dekorasi senantiasa membatu, merancang dan menciptakan

dekorasi acara sebaik mungkin. Baik dilakukan dalam ruangan ataupun luar

ruangan. Para vendor dekorasi acara akan terlebih dahulu survei lokasi,

kemudian mematangkan konsep, sampai pada akhirnya mulai merancang

segala kebutuhan dekorasi sesuai dengan tema dan konsep acara. Hingga pada

hasil akhirnya tercipta sebuah dekorasi yang menarik agar acara dapat berjalan

dengan sempurna.

c. Tata Rias dan Baju

Saat ini banyak sekali pilihan konsep pernikahan yang akan mewujudkan

setiap impian kedua calon mempelai untuk memiliki pernikahan bak negeri

dongeng. Begitu pun di Desa Tinggi Raja, seperti gaya busana hingga riasan

wajah, dimana saat ini tak hanya terdiri dari busana dan riasan pengantin lawas

namun sudah mengikuti tren masa kini sehingga semua angan-angan akan

pernikahan impian dapat diwujudkan.

Khususnya pada mempelai wanita, dengan riasan pengantin yang baik

membuat dirinya tampak cantik dan berhasil membuat tamu undangan yang

hadir merasa takjub, terpesona bahkan pangling dengan sosok pengantin

wanita. Karena itulah tujuan sebenarnya dari riasan wajah untuk mempelai

wanita baik dengan konsep pernikahan modern atau menggunakan salah satu

adat budaya. Sedangkan saat ini banyak make up pengantin yang menawarkan

beragam pilihan riasan sesuai dengan keinginan si pengantin. Namun begitu,

Universitas Sumatera Utara

Page 65: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

47 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

masih tetap saja terkadang hasilnya tidak memenuhi harapan sehingga

menimbulkan kekecewaan di hari yang bahagia. Bukannya terlihat cantik

memukau, wajah justru akan tampak aneh dengan riasan yang tebal dan menor.

Menjadi seorang perias pengantin tentu saja membutuhkan keahlian

khusus, karena masalah make up bukanlah sesuatu yang bisa dipelajari hanya

dengan membaca buku-buku dan melihat video saja, karena syarat utamanya

adalah dipraktikkan langsung. Oleh sebab itu, menjadi seorang perias harus

memiliki kemauan yang keras dalam belajar, karena tentu saja merias wajah

tak cukup dipelajari hanya dalam sekali dua kali kursus saja.

Selain itu, perias wajah yang baik juga memiliki rasa ingin tahu akan

dunia estetika terutama perkembangan dunia rias merias, dimana setiap harinya

selalu saja muncul inovasi baru entah itu dari segi riasan mata atau bibir.

Apalagi setiap individu memiliki bentuk wajah yang berbeda-beda sehingga

membutuhkan keahlian khusus dalam menyamakan riasan dengan bentuk

karakter wajah. Apalagi jika ingin memiliki pernikahan dengan memakai baju

adat tertentu akan lebih rumit lagi. Karena setiap adat tentu mempunyai ciri-ciri

tersendiri dalam riasan wajah, bahkan tak sedikit pula dari riasan wajah

tersebut memiliki makna tersendiri.

Pemilihan kosmetik juga menjadi salah satu faktor penting dalam

menciptakan riasan wajah yang mampu memukau semua orang. Baik produk

lokal maupun internasional memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri,

semuanya tergantung dari jenis wajah pengantin. Karena itu, perias pengantin

harus bisa membaca jenis wajah pengantin dan menentukan produk mana yang

Universitas Sumatera Utara

Page 66: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

48 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

paling tepat untuk digunakan. Pilihan warna yang beragam seharusnya tidak

menjadi kesulitan bagi perias pengantin dalam memilih yang sesuai karakter

kliennya. Sehingga hasil yang ditampilkan akan tampak halus, bercahaya dan

merona berseri. Dengan riasan wajah yang halus, maka kecantikan alami

pengantin pun tak akan seluruhnya tertutup oleh riasan karena mengaplikasikan

make up yang begitu natural. Kemudian untuk pemilihan baju, biasanya

sepasang pengantin memakai 5 sampai 7 kostum pada acara pernikahannya.

Dalam acara khitanan di Desa Tinggi Raja tata rias dan baju juga disewa,

umumnya cukup satu pasang baju saja tidak sebanyak yang dibutuhkan dalam

acara pernikahan, karena prosesi acara khitanan juga tidak selama dari acara

pernikahan. Kemudian pemakaian make up juga dipoleskan oleh anak yang

akan disunat dengan riasan sederhana saja agar anak terlihat lebih cerah.

Di Desa Tinggi Raja, paket cenderung diminati. Karena mempermudah

pekerjaan bagi yang akan berpesta. Tidak perlu sibuk untuk mencari jasa yang

berbeda-beda. Cukup satu jasa saja sudah mencakup dari dekorasi (sewa

teratak), tata rias dan baju, lalu foto dan video. Kemudian, adapun kisaran

harga paket khitanan yaitu sekitar Rp10.000.000,00 dan kisaran harga paket

pernikahan yaitu sekitar Rp5.500.000,00 sampai Rp25.000.000,00. Seperti

yang dikatakan oleh Ibu Nurul yaitu salah satu anggota dari tata rias dan baju

Farhan pada saat melakukan wawncara di rumah beliau:

“Kami bisa mencari jasa lainnya seperti jasa dekorasi (sewa

teratak), tata rias dan baju sesuai dengan keinginan pihak yang

berpesta, cuma kembali lagi semua tergantung pihak yang

berpesta, mau atau tidaknya. Kalau memang ingin mencari

sendiri ya tidak apa-apa, kalau mau kami yang mencarikan juga

kami bisa. Biasanya kami memiliki beberapa rekan kerjasama

Universitas Sumatera Utara

Page 67: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

49 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

dalam hal ini. Adapun harga paket yang kami pasang untuk

acara khitanan Rp10.000.000,00 dan acara pernikahan

Rp5.500.000,00 sampai Rp25.000.000,00”.

d. Penunjang Dokumentasi: Foto dan Video

Di Desa Tinggi Raja, jasa foto dan video sangat diperlukan di banyak

acara dan event. Mengabadikan acara besar akan lebih baik dengan adanya jasa

profesional untuk membuat foto dan video. Momen pernikahan pastinya adalah

momen yang penting dan ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Setiap orang

pasti ingin pernikahannya menjadi suatu momen yang tidak terlupakan. Jasa

fotografer yang profesional tentunya sangat membantu dalam rangkaian acara

tersebut. Acara pernikahan juga biasanya menjadi momen ketika bertemu

kembali bersama dengan teman-teman lama. Sehingga ketika acara pernikahan

bisa membuat foto-foto dengan pose menarik bersama teman lama. Setelah

pernikahan selesai bisa melihat-lihat kembali foto-foto unik tersebut bersama

dengan pasangan dan juga keluarga mengenai momen-momen indah ketika

pesta pernikahan berlangsung. Jasa fotografer yang profesional juga tidak akan

hanya mengambil foto-foto resmi yang dilakukan bersama dengan pengantin,

tetapi juga banyak foto-foto lain yang tidak kalah unik dari interaksi para tamu-

tamu yang saling bertemu dan berbagi kebahagiaan.

Acara kunjungan orang-orang penting, kemudian acara temu kangen

alumni tentunya akan memiliki kesan yang mendalam bagi setiap orang yang

datang. Di sini, teman lama yang telah berpisah selama bertahun-tahun

akhirnya kembali berkumpul dan berbagi cerita. Tentunya tidak akan sempat

untuk mengabadikan segala momen dalam foto karena sibuk berbagi cerita

Universitas Sumatera Utara

Page 68: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

50 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

dengan teman lama.

Begitupun juga dalam menyelenggarakan acara khitanan. Bagi orang tua

anak adalah segalanya, maka momen yang seumur hidup sekali ini sangat

penting diabadikan dalam bentuk foto dan video. Karena rasa kebahagiaan

mereka di acara tersebut dapat dilihat dan diingat kembali ketika melihat foto

dan video itu.

e. Penunjang Ekstra: Undangan Tamu

Undangan merupakan sebuah media yang digunakan untuk mengajak

teman, kerabat dekat dan sanak saudara untuk menghadiri sebuah acara. Di era

yang serba digital seperti sekarang ini selain undangan berbentuk kertas (hard

copy), ada juga yang berbentuk foto, video atau website. Di Desa Tinggi Raja,

undangan jenis ini biasanya disebut dengan undangan digital. Undangan digital

memiliki kelebihan menghemat waktu, karena tidak perlu jalan keluar rumah

atau menyuruh orang untuk mengantar undangan yang bisa jadi memakan

waktu berjam-jam bahkan seharian. Dengan undangan digital hanya

memerlukan koneksi internet untuk mempercepat pengiriman. Hemat biaya,

karena undangan digital tidak perlu dicetak, tidak mengeluarkan biaya bahan

dan cetaknya. Sehingga dana yang ada bisa digunakan untuk hal lain. Lebih

unik, karena dapat menampilkan beberapa foto dengan animasi yang menarik

bahkan bisa ditambah dengan lagu yang romantis yang membuat undangan

pernikahan lebih unik dan tetap sopan. Saat ada kesalahan pun merubahnya

juga gampang tidak seperti undangan cetak yang apa bila ada kesalahan,

namun sudah terlanjur dicetak maka harus dicetak ulang lagi dan memakan

Universitas Sumatera Utara

Page 69: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

51 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

waktu dan biaya tentunya.

f. Konsumsi Tamu

Saat mengadakan acara, persiapan yang tidak boleh terlewat adalah soal

hidangan makanan bagi para tamu. Ada dua pilihan dalam persiapan konsumsi

tamu yaitu masak sendiri atau katering. Masalah konsumsi untuk menggelar

sebuah acara di Desa Tinggi Raja umumnya masih masak sendiri dengan

bantuan gotong-royong masyarakat desa setempat. Ada istilah “rewang” yaitu

orang yang membantu tetangga yang sedang punya hajatan seperti khitanan

dan pernikahan. Rewang atau membantu tetangga tentunya suatu kegiatan yang

sangat positif terutama untuk masyarakat Indonesia khususnya di Jawa sendiri

yang memang kental dengan budaya gotong-royongnya, karena dengan rewang

bisa saling bergotong-royong antara warga yang satu dengan yang lainnya

tanpa membeda-bedakan sehingga menimbulkan rasa saling membutuhkan dan

membentuk persatuan yang kuat.

Di Desa Tinggi Raja orang rewang akan diundang langsung ke rumahnya

pada pihak yang akan berpesta. Adapun yang diundang seperti tetangga,

saudara, dan kerabat dalam cakupan wilayah dekat ataupun sudah pernah

menanam barang atau uang pada sebagian orang yang diundang rewang. Untuk

jumlah yang diundang biasanya sekitar 50 sampai 100 orang.

Umumnya orang rewang akan membawa buah tangan pada saat satu hari

sebelum acara dilaksanakan. Adapun buah tangan tersebut berupa barang

seperti beras 5 kg, mie hun 2,5 kg, 1,5 kg ayam/1 ekor ayam, telur 1 papan,

kol, kelapa 1 gandeng. Namun, sekarang tidak lagi sistem tanam barang

Universitas Sumatera Utara

Page 70: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

52 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

melainkan uang. Uang akan dimasukkan dalam amplop undangan dengan isi

uang dimulai dari Rp30.000,00 sampai Rp100.000,00/orang. Kemudian orang

rewang akan diberi bontotan tersendiri yang akan dibawa mereka. Biasanya

akan diberi bontot sebanyak 3 kali yang berisi nasi, ayam/telur, mie, kacang

panjang/buncis, dan nasi manis maupun dodol.

Pembagian kerja orang rewang terdiri dari ketua masak, perajang,

mendandang, pencuci piring, mengantarkan konsumsi ke meja hidangan hingga

penerima tamu. Kemudian ada biaya upah tersendiri yang akan diterima oleh

beberapa orang rewang seperti ketua masak, pendandang, dan pencuci piring.

Ketiga kerjaan itu sangat berat sehingga wajar adanya upah, bahkan upah

tersebut sudah ada patokan ataupun harga pasarannya. Biaya ketua masak yaitu

Rp350.000,00, pendandang yaitu Rp300.000,00, dan pencuci piring yaitu

Rp250.000,00.

Di Desa Tinggi Raja untuk penyediaan seluruh sembako keperluan acara

hajatan dapat bon dengan Bapak Nanang, salah satu pedagang yang memiliki

Toko Sembako di Desa Tinggi Raja. Seperti yang dijelaskan oleh bapak

Nanang ketika diwawancarai di kedai beliau yaitu:

“Namanya di kampung saling kenal tidak menjadi masalah uang

muka dulu yang diberikan kepada saya sebagai tanda jadi

mengambil sembako dari saya. Memang rata-rata masyarakat

Desa Tinggi Raja sendiri kalau buat acara hajatan ya ambilnya

ke saya. Kadang mereka mau buat pesta besar tapi uang nya pas-

pasan tapi sebagian besar mereka ikut arisan pesta jadi saya

lebih yakinlah bisa dibayar mereka. Memang persyaratannya

kalau bisa pas di hari pesta itu dilunasi ataupun satu hari usai

pestalah paling lama. Saya juga mau diputarkan lagi uangnya ke

yang lain. Ya saling tolong menolonglah intinya.”

Universitas Sumatera Utara

Page 71: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

53 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

g. Hiburan

Hiburan di Desa Tinggi Raja sangat penting pada sebuah acara. Bahkan

acara kecil, seperti acara ulang tahun saja akan menyewa kibot duduk untuk

mengisi kekosongan waktu pada acara tersebut. Apalagi acara besar seperti

acara khitanan dan pernikahan. Pada umumnya di Desa Tinggi Raja, jika orang

yang menggelar acara dengan mewah maka hiburan yang dipakai untuk suku

batak ialah dengan menyewa gondang, jika suku melayu biasanya mereka akan

menyewa orkes, dan jika suku jawa maka mereka akan menyewa jaran kepang.

Namun semakin berkembangnya teknologi, hiburan musik lebih digemarin

begitu pun di Desa Tinggi Raja, seperti menyewa DJ. Diiringi lagu yang

dinyanyikan oleh para biduan. Tidak lupa untuk merencanakan daftar plylist

seperti lagu favorit. Tapi biasanya, para biduan sangat ahli dan tahu apa yang

umumnya dicintai dan dinikmati oleh sebagian besar tamu. Saat para tamu

undangan mulai memenuhi tempat pernikahan, mereka biasanya mengatur

ritme musik yang cocok dengan suasana. Biasanya banyak juga para tamu

undangan yang ingin menyumbang nyanyian dalam acara tersebut, baik

masyarakat desa, keluarga maupun rekan kerja yang memiliki hobi menyanyi.

Adapun biaya yang dikeluarkan pastinya akan lebih besar dibandingkan

dengan kibot duduk. Dimana harga pasaran dari kibot duduk hanya sekitar

Rp300.000,00 sampai Rp350.000,00/24 jam.

Universitas Sumatera Utara

Page 72: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

54 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 2.1 Kibot Duduk Milik Ibu Nurul, 08 Mei 2020

2.4 Macam-Macam Arisan di Desa Tinggi Raja

a. Arisan Barang

Arisan barang yang dilakukan masyarakat Desa Tinggi Raja merupakan

iuran yang berbentuk sembako seperti gula, dan beras. Arisan ini cenderung

diminati masyarakat Desa Tinggi Raja karena membantu meringankan

pengeluaran dalam menggelar sebuah acara. Kita tau bahwasanya beras

merupakan bahan pokok pangan masyarakat Indonesia dan harga beras selalu

setabil dan cukup tahan lama. Sehingga arisan beras dapat membantu

meringankan kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi konsumsi hidangan

para tamu undangan.

Arisan beras di Desa Tinggi Raja dilakukan oleh bapak-bapak yang

berdomisili di Desa Tinggi Raja saja. Arisan beras dipatokkan per orang

Universitas Sumatera Utara

Page 73: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

55 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

mengasokin minimal seberat 10 kg, jika ingin lebih sebenarnya boleh-

boleh saja, tergantung kemampuan anggota arisan yang menarik sanggup

atau tidaknya kemudian hari untuk mengembalikannya.

Arisan gula di Desa Tinggi Raja dilakukan oleh ibu-ibu dalam satuan

anggota perwiritan di Desa Tinggi Raja. Tepat di hari jumat yang

dilakukan setiap minggunya, selesai acara perwiritan ibu-ibu akan

memberikan iuaran gula kepada anggota wirid berikutnya. Arisan ini

dapat membantu meringankan anggota wirid di Desa Tinggi Raja agar

tidak menyediakan gula lagi untuk persoalan konsumsi pada acara

perwiritan tersebut.

b. Arisan Uang

Arisan uang merupakan iuaran yang berbentuk uang. Contoh arisan uang

pada masyarakat Desa Tinggi Raja yaitu:

Arisan pesta, dilakukan oleh ibu-ibu masyarakat desa Kecamatan Tinggi

Raja termasuk diantaranya yaitu ibu-ibu di Desa Tinggi Raja. Arisan ini

sangat popular dan cenderung diminati ibu-ibu pada masyarakat Desa

Tinggi Raja. Arisan ini dianggap sangat membantu mereka ketika

menyelenggarakan acara hajatan. Tarikan yang didapatkan dari arisan ini

nominalnya cukup besar, bahkan hampir seluruh ibu-ibu pada masyarakat

Desa Tinggi Raja mengikuti kegiatan arisan tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Page 74: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

56 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III

INTERAKSI MASYARAKAT DESA TINGGI RAJA

TERHADAP ARISAN PESTA

Pada umumnya, masyarakat desa memiliki hubungan yang lebih

mendalam dan erat dibandingkan masyarakat kota. Sistem kehidupannya

berkelompok dengan dasar kekeluargaan. Sehingga sistem arisan pesta pada

masyarakat Desa Tinggi Raja disesuaikan dengan kebutuhan masyarakatnya.

Adapun interaksi masyarakat Desa Tinggi Raja terhadap arisan pesta yaitu

terjadinya kontak sosial dan komunikasi sehingga menimbulkan bentuk kerjasama

yaitu saling bergotong-royong dan saling tolong-menolong dalam memenuhi

kebutuhan acara hajatan melalui iuran uang arisan dan akomodasi dalam arisan

pesta yaitu kompromi untuk saling meringankan tuntutan dalam menyelesaikan

permasalahan seperti adanya selip pada pencatatan di buku arisan pesta, anggota

arisan pesta yang meninggal dunia dan anggota arisan pesta yang melarikan diri.

Adapun yang menumbuhkan rasa solidaritas mereka yaitu karena adanya

pengaruh faktor lingkungan dan faktor keluarga.

3.1 Arisan Pesta

Arisan pesta merupakan arisan uang yang dikumpulkan oleh pengurus

arisan ketika anggota arisan menggelar sebuah acara hajatan dengan besaranya

iuran uang yang telah ditetapkan bersama.Menggunakan metode arisan pesta yaitu

Universitas Sumatera Utara

Page 75: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

57 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

sesuai dengan kriteria, di mana kriteria tersebut adalah anggota arisan yang paling

membutuhkan yaitu untuk memenuhi kebutuhan secara materil. Berikut ini

penjelasan lebih lengkap mengenai arisan pesta di antaranya yaitu:

3.1.1 Awal Terbentuknya Arisan Pesta

Berdirinya arisan pesta yaitu pada Mei tahun 1999 yang didirikan oleh

Ibu Suparmi dan Ibu Sumiati. Mula-mula terbentuknya arisan pesta dikarenakan

Ibu Suparmi mengikuti kegiatan arisan dengan sistem yang hampir sama di Blok

6 Tanjung Alam. Ibu Suparmi mengikuti kegiatan arisan tersebut selama 3

tahun. Karena jarak antara rumah dan desa tersebut cukup jauh (berbeda desa

dan kecamatan), lalu cuaca yang terkadang tidak mendukung seperti musim

hujan hingga membuat lelah di perjalanan. Akhirnya Ibu Suparmi berpikiran

untuk mendirikan sebuah arisan sendiri. Kemudian Ibu Suparmi mengajak

temannya yaitu Ibu Sumiati untuk menjadi rekannya membentuk arisan pesta.

Namun semenjak Ibu Sumiati meninggal dunia diakibatkan penyakit yang

dideritanya, posisi beliau digantikan oleh anaknya yaitu Ibu Ratna.

Awal terbentuknya arisan pesta, beranggotakan sekitar 70 orang.

Anggota arisan pesta masih terdiri dari satu cakupan wilayah saja dengan Ibu

Suparmi yaitu Desa Sumber Harapan. Namun seiring berjalannya waktu, arisan

pesta terdengar sampai ke desa-desa tetangga di Kecamatan Tinggi Raja hingga

sampai saat ini anggota arisan pesta sudah terdiri dari keseluruhan desa yang ada

di Kecamatan Tinggi Raja, termasuk di antaranya yaitu Desa Tinggi Raja.

Bahkan di Desa Tinggi Raja sendiri seluruh dusun dimulai dari Dsn. I Pekan,

Dsn. II Sawah, Dsn. III Pengajian, Dsn. IV Kuala Piasa, Dsn. V Jati Sari, Dsn.

Universitas Sumatera Utara

Page 76: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

58 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

VI Jati Sari dan Dsn. VII Jati Sari mengikuti kegiatan arisan tersebut. Sampai

saat ini anggota arisan pesta sudah jauh lebih banyak yaitu lebih dari 1200

orang. Dan anggota arisan pesta merupakan ibu-ibu yang berdomisili di

Kecamatan Tinggi Raja.

3.1.2 Bentuk Iuran Arisan Pesta

Seiring dengan sistem pertukaran yang menggunakan uang dan sudah

memasuki sistem pasar. Uang menjadi salah satu bagian penting dalam

kehidupan setiap individu. Segala sesuatu baik barang maupun jasa harus dibeli

dengan uang. Uang merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat

tukar. Kegiatan ekonomi terus berkembang bahkan semakin kompleks. Orang

semakin sulit untuk menemukan rekanan barter yang memiliki barang yang

dibutuhkan. Selain itu, orang juga semakin kesulitan untuk mendapatkan barang

untuk dipertukarkan dengan nilai pertukaran hampir sama atau seimbang.

Sehingga bentuk arisan uang dapat menjadi solusi alternatif untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan termasuk diantaranya kebutuhan akan material pada

sebuah acara hajatan. Seperti biaya dekorasi, konsumsi dan sebagainya.

3.1.3 Metode Arisan Pesta

Adapun metode yang digunakan dalam arisan pesta yaitu menggunakan

metode sesuai dengan kriteria. Dimana, kriteria anggota arisan pesta yang

menarik adalah anggota yang paling membutuhkan yaitu untuk memenuhi

kebutuhan secara materil. Karena kriteria utama anggota yang berhak

Universitas Sumatera Utara

Page 77: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

59 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

mendapatkan uang tersebut adalah anggota arisan pesta yang benar-benar akan

menyelenggarakan hajatan. Kemudian anggota arisan yang akan menarik arisan

pesta, harus memberi tau kepada pengurus arisan pesta terlebih dahulu. Agar

pengurus arisan dapat melihat jadwal acara hajatan untuk menghindari bentrokan

hari dengan anggota arisan lainnya yang juga berkeinginan untuk menarik arisan

pesta. Biasanya, dalam jangka waktu satu bulan bisa 5 sampai 15 anggota arisan

yang akan menarik arisan pesta. Dan arisan pesta hanya bisa dilakukan sehari

satu kali tidak boleh lebih dari itu. Karena, pengurus arisan akan stay di acara

hajatan dari pukul 13.00 WIB sampai pukul 17.30 WIB.

Arisan dalam metode ini memang memiliki jangka waktu yang panjang.

Kegiatan arisan pesta bisa sampai ke anak cucu terlihat dari sudah lamanya

arisan pesta ini terbentuk. Dan sejauh ini anggota arisan pesta yang menarik

kurang lebih 600 dari 1200-an anggota arisan pesta. Artinya masih setengah

anggota arisan pesta yang menarik arisan tersebut. Maka dari itu, pengurus

arisan sudah tidak menerima lagi anggota baru untuk bergabung menjadi

anggota arisan pesta. Adapun syarat-syarat menjadi anggota arisan pesta dan

peraturan-peraturan dalam arisan pesta yaitu sebagai berikut:

1. Syarat-Syarat Menjadi Anggota Arisan Pesta

a. Domisili dan Rumah Sendiri

Domisili adalah kediaman atau tempat tinggal yang tetap dan resmi.

Domisili itu maksudnya adalah alamat asli sesuai dengan KTP asal. Dalam

arisan pesta domisili menjadi syarat utama, namun harus dibarengi dengan

status rumah sendiri karena domisili saja belum tentu membuat pengurus

Universitas Sumatera Utara

Page 78: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

60 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

arisan menerimanya. Selain itu, akan lebih cepat untuk mengetahui informasi

para anggota arisan pesta. Seorang pendatang yang tidak berumah sendiri

tidak dapat ikut dalam arisan pesta. Ini dikhawatirkan akan terjadi hal-hal

yang tidak diinginkan misalnya melarikan diri.

b. Mampu Menggelar Acara Hajatan

Mampu yaitu kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu. Arisan pesta

dibentuk dengan tujuan membantu masyarakat desa memenuhi kebutuhan

secara material saat mengelar acara hajatan. Sehingga anggota arisan yang

menarik pastinya ibu-ibu masyarakat desa yang akan menggelar acara

hajatan. Baik menggelar acara sederhana maupun mewah. Menggelar acara

hajatan bisa saja seperti acara khitanan, pernikahan, ulang tahun, sungkeman,

dll. Asal menggelar acara hajatan dan dapat memberikan hidangan makanan

seluruh anggota arisan pesta saja sudah dipastikan dapat menarik arisan pesta.

c. Bertanggung Jawab Menghidangkan Makanan dan Menyediakan Bontotan

Bertanggung jawab ialah perwujudan kesadaran akan kewajiban.

Tanggung jawab merupakan keadaan dimana seseorang wajib menanggung

segala sesuatu. Sehingga berkewajiban menanggung, memikul jawab,

menanggung segala sesuatu atau memberikan jawab dan menanggung

akibatnya. Seperti halnya dalam arisan pesta, tanggung jawab anggota arisan

yang menarik yaitu harus bisa menghidangkan makanan bagi anggota arisan

pesta yang memberi dan mengembalikan iuran uang arisan. Kemudian,

menyediakan bontotan bagi anggota arisan pesta yang menitip iuran uang

arisan karena berhalangan hadir.

Universitas Sumatera Utara

Page 79: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

61 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2. Peraturan-Peraturan dalam Arisan Pesta

a. Minimal 5 Kali Mengasokin Anggota Arisan Pesta

Anggota baru arisan pesta belum diperbolehkan untuk menarik arisan

pesta. Etikanya, anggota arisan pesta harus mengikuti minimal 5 kali

pertemuan dalam kegiatan arisan pesta sebelum diperbolehkan untuk menarik

arisan pesta. Ini salah satu cara agar anggota arisan pesta yang lain tidak

merasa adanya kesalahgunaan kedudukan di dalamnya. Tidak akan mungkin

di saat baru bergabung menjadi anggota arisan pesta dan belum pernah

memberikan iuran uang kepada anggota arisan yang lain, anggota baru

tersebut dapat menarik arisan pesta.

Meskipun anggota baru arisan pesta tersebut akan mengadakan acara

hajatan beberapa hari lagi saja. Pengurus arisan tetap tidak bisa menjadikan

alasan itu untuk membuatnya bisa menarik arisan pesta. Jika pengurus arisan

pesta menyalahi peraturan, maka banyak anggota arisan pesta yang tidak

berantusias memberikan iuran uang kepadanya. Alhasil tidak akan

mendapatkan banyak iuaran arisan pesta bahkan mungkin tidak ada yang bisa

diterimanya.

b. Memberi Iuran Uang Arisan Pesta

Setiap anggota arisan pesta yang hadir pada saat acara hajatan wajib

memberikan iuran uang kepada pengurus arisan pesta. Adapun nilai iuran

uang arisan yang disepakati oleh pengurus arisan pesta yaitu minimum senilai

Rp30.000,00 tanpa ada batasan maksimum. Namun begitu, anggota arisan

pesta yang akan menarik biasanya memberikan batasan maksimum iuran

Universitas Sumatera Utara

Page 80: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

62 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

uang yang akan diberikan anggota arisan pesta kepadanya.

c. Memiliki Buku Arisan Pesta

Gambar 3.1 Buku Anggota Arisan Pesta Ibu Ani, 24 April 2020

Anggota arisan wajib memiliki buku notes kecil. Buku notes kecil ini

harus dibawa oleh seluruh anggota arisan pesta sebagai bukti pencatatan

pemberian iuran uang arisan pesta. Dimana setiap kali anggota arisan pesta

hadir saat acara hajatan dan memberikan iuaran uang kepada pengurus arisan

pesta, maka buku itu akan diberikan oleh sekretaris arisan pesta untuk dicatat

sesuai dengan nominal iuran uang yang telah diberikan.

Kemudian untuk anggota arisan yang sudah menarik. Buku arisan akan

diceklis oleh pengurus arisan pesta yaitu ketua arisan pesta sebagai tanda

bukti bahwasannya sudah mengembalikan iuran uang arisan pesta. Adapun

guna lainnya dari buku arisan pesta juga dapat mempermudah anggota arisan

untuk menjual arisan pesta miliknya jika keadaan mendesak. Dengan adanya

Universitas Sumatera Utara

Page 81: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

63 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

buku tersebut dapat dipastikan harga jualnya. Sehingga ketika ada yang mau

membeli buku arisan pesta tersebut sudah tidak susah lagi, tanpa melibatkan

pengurus arisan pesta.

d. Memperbolehkan Maksimal 3 Kali Menarik Arisan Pesta

Anggota arisan yang sudah menarik arisan pesta memperbolehkan untuk

menarik arisan pesta lagi. Namun nama yang dipakai tidak lagi menggunakan

nama yang sama, harus berbeda. Biasanya mereka akan menggunakan nama

anak atau pun suaminya agar menjadi pembeda di dalam buku arisan pesta.

Anggota arisan yang sudah memberikan iuran uang lebih dari sekali,

misalnya sudah 2 atau 3 kali memberi iuran uang kepadanya, maka wajib

membayarnya sekaligus. Tidak berlaku untuk membuat hal yang sama

dengan menggelar acara hajatan sekali-sekali dan harus dikembalikan dengan

cara sekali-kali (bertahap-tahap).

e. Memperbolehkan Menjual Buku Arisan Pesta dalam Keadaan Mendesak

Anggota arisan yang belum pernah menarik arisan pesta dan kepepet

misalnya tidak sanggup mengikuti kegiatan arisan lagi. Seperti ingin pindah

kependudukan, butuh uang untuk keperluan cepat maka dapat menjual buku

arisan pesta miliknya beserta semua iuran arisannya kepada orang lain dengan

syarat nama anggota arisan tidak dapat dirubah terutama di dalam buku besar

arisan pesta.

Dalam penjualan buku arisan pesta sebenarnya sama saja dengan halnya

menjual tabungan kepada orang lain. Sehingga urusan ini hanya di antara

penjual dan pembeli yang bersangkutan saja, tidak perlu ada campur tangan

Universitas Sumatera Utara

Page 82: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

64 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

pengurus arisan maupun anggota arisan yang lain terkecuali jika dibutuhkan.

3.2 Terjadinya Kontak Sosial dan Komunikasi Antara Anggota Arisan Pesta

pada Masyarakat Desa Tinggi Raja

Dalam arisan pesta tidak semua anggota arisan pesta saling mengenal

antara satu dengan yang lain. Contohnya, anggota arisan yang menarik belum

tentu kenal dengan seluruh anggota arisan pesta yang berhadir. Apalagi sudah

berbeda desa kemungkinan tidak saling mengenal. Namun kontak sosial dapat

terjadi dengan saling berjabat tangan dan saling tersenyum saat acara hajatan

berlangsung. Kemudian terjadinya komunikasi juga sangat penting di dalam

arisan pesta. Informasi merupakan kegiatan dimana seseorang memberikan sebuah

pesan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan. Sehingga dalam arisan

pesta, penyampaian informasi tentang anggota arisan pesta yang menggelar acara

hajatan/menarik arisan sangat penting untuk disampaikan. Kemudian

penyampaian informasi antara anggota arisan pesta pada masyarakat Desa Tinggi

Raja dapat terjadi dari perbincangan antara individu dengan individu maupun

antara individu dengan kelompok. Komunikasi antara individu dengan individu

misalnya penyampaian informasi dari anggota arisan pesta yang menarik langsung

ke salah satu anggota arisan pesta yang lainnya. Komunikasi antara individu

dengan kelompok misalnya penyampaian informasi dari ketua arisan pesta kepada

anggota arisan pesta yang hadir saat hajatan berlangsung. Ketua arisan pesta

menyampaikan informasi anggota arisan pesta yang akan menarik hanya sekedar

desa dan dusunnya saja. Untuk nama tidak diberi tau oleh ketua arisan pesta

dengan alasan anggota arisan pesta akan mengetahui sendiri siapa anggota arisan

Universitas Sumatera Utara

Page 83: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

65 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

pesta yang akan menarik pada hari berlangsungnya acara hajatan tersebut. Hal ini

dilakukan ketua arisan pesta guna menghindari kecurangan, seperti menceklis

sendiri iuran uang dalam buku arisan pesta tanpa hadir pada kegiatan arisan pesta.

Komunikasi yang disampaikan oleh ketua arisan pesta dengan cara seperti

dijelaskan diatas dapat menimbulkan sifat-sifat komunikasi yaitu komunikasi

positif, jika anggota arisan pesta dapat memahami maksud atau pesan yang

disampaikannya. Komunikasi negatif, jika anggota arisan pesta tidak saling

mengerti atau salah paham dari pesan yang disampaikannya.

3.3 Bentuk Interaksi Sosial Antara Anggota Arisan Pesta pada Masyarakat

Desa Tinggi Raja

Di dalam kegiatan arisan pesta, bentuk interaksi sosial anggota arisan

pesta pada masyarakat Desa Tinggi Raja cenderung menciptakan beberapa bentuk

interaksi sosial yang positif di antaranya yaitu sebagai berikut:

1. Kerjasama

Melalui kerjasama dalam kegiatan arisan pesta, interaksi yang terjadi

pada anggota arisan pesta semakin erat. Untuk mencapai tujuan tertentu yang

tidak dapat dikerjakan sendiri maka diperlukan kerjasama agar tercipta

interaksi antar individu. Sehingga tujuan akan terselesaikan dengan ringan dan

cepat. Kerjasama terbentuk karena adanya faktor-faktor diantaranya yaitu

kebersamaan rencana dan tujuan antar individu, adanya kemampuan untuk

menciptakan rencana dan melaksanakannya, adanya pengetahuan yang cukup

dan pengendalian diri yang memadai, terciptanya suasana yang menyenangkan

di antara pelaku kerjasama. Adapun bentuk kerjasama yang terjadi di dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 84: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

66 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

arisan pesta yang terjadi yaitu:

a. Gotong Royong

Adanya gotong-royong antara anggota arisan pesta dapat mempermudah

segala jenis pekerjaan jika dilakukan secara bersama-sama, contohnya dalam

acara hajatan. Bergotong-royong meringankan biaya untuk yang menggelar

acara hajatan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan arisan pesta. Antusias

masyarakat Desa Tinggi Raja mengikuti arisan pesta dan memberikan iuran

uang arisan di setiap hajatan yang digelar disertai kejujuran dalam

menjalankan syarat dan peraturan yang berlaku di dalam arisan pesta

merupakan bentuk gotong-royong yang berguna untuk meringankan serta

mewujudkan impian sebuah acara hajatan yang didambakan masing-masing

anggota arisan pesta.

b. Tolong-Menolong

Tolong-menolong antara anggota arisan pesta pada masyarakat Desa

Tinggi Raja dapat dilihat dari hasil bergotong-royong memberikan iuran uang

anggota arisan pesta. Semakin banyak anggota arisan pesta yang hadir maka

semakin banyak iuran uang arisan yang dikumpulkan. Dimana iuran uang

arisan dapat berguna bagi anggota arisan pesta yang menarik untuk

memenuhi kebutuhan acara hajatan baik secara produktif maupun konsumtif.

Artinya secara produktif yaitu hasil dari iuran uang arisan pesta dapat

dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam jangka waktu panjang. Seperti

membangun rumah, biaya keperluan sekolah anak dan lain-lain. Sedangkan

secara konsumtif yaitu hasil dari iuran uang arisan pesta dimanfaatkan untuk

Universitas Sumatera Utara

Page 85: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

67 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

membeli barang-barang yang pemakaiannya jangka pendek. Seperti berfoya-

foya membeli barang dan makanan.

2. Akomodasi

Akomodasi merupakan keadaan yang menunjuk adanya suatu

pertentangan, yaitu usaha untuk mencapai kestabilan. dalam interaksi antara

orang perorang dan kelompok-kelompok manusia sehubungan dengan norma

dan nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Seperti halnya dalam arisan

pesta pada masyarakat Desa Tinggi Raja, tidak kemungkinan terlepas dari

suatu permasalahan seperti adanya selip pada pencatatan di buku arisan,

anggota arisan pesta yang meninggal dunia, dan anggota arisan pesta yang

melarikan diri. Adapun bentuk akomodasi yang terjadi pada arisan pesta yaitu

dengan cara:

a. Kompromi (compromize)

Kompromi yaitu bentuk akomodasi yang masing-masing pihak yang

terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai penyelesaian terhadap

penyelisihan. Adapun kompromi dalam arisan pesta yaitu:

Selip pada pencatatan di buku arisan pesta, anggota arisan yang terjadi

selip pada pencatatan di buku arisannya bisa diselesaikan dengan

mendatangi pengurus arisan pesta untuk membuka buku besar arisan

pesta. Jika terjadi selip maka tanggung jawab pengurus arisan untuk

menggantinya. Namun, jika mencoba-coba berbuat curang makan

pengurus arisan dapat mengetahuinya dengan mencocokkan buku

anggota arisan pesta yang bersangkutan dengan catatan buku besar

Universitas Sumatera Utara

Page 86: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

68 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

arisan pesta yang dipegang oleh ketua arisan. Seperti kejadian yang

pernah di alami, menurut penjelasan Ibu Suparmi ketika diwawancarai

di rumah beliau:

“Seperti yang terjadi di dalam arisan pesta, anggota

arisan pesta mengaku memberikan iuaran senilai

Rp1.500.000,00 kepada salah satu anggota arisan pesta

yaitu si X. Dan ketika beliau menggelar hajatan si X

mengembalikan hanya senilai Rp150.000,00 kepadanya.

Ini akhirnya membuat beliau komplen dan tidak terima.

Pengurus arisan pun harus membuka buku besar untuk

menyelesaikan masalah ini. Ketika dilihat di buku besar

arisan pesta, ternyata beliau memang memberikan iuaran

senilai Rp150.000,00 dan itu sudah sesuai dengan yang

dikembalikan oleh si X. Artinya perbuatan beliau

tersebut membuat anggota arisan dan pengurus arisan

yang lain kurang mempercayainya dan menimbulkan

stigma-stigma negatif kepadanya seperti ia sengaja

mencoba-coba tidak jujur dan menambahkan angka 0 di

belakang huruf tersebut. Makanya jujur itu sangat

penting, apalagi di dalam kegiatan bersosial seperti

halnya dalam kegiatan arisan pesta ini.”

Anggota arisan pesta yang meninggal dunia, kematian kepada

seseorang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Tuhan Yang Maha

Esa. Dalam kegiatan arisan pesta, anggota arisan yang meninggal

dunia tapi belum pernah sama sekali menarik arisan wajib digantikan

oleh pihak keluarga, terutama anak kandungnya. Dan untuk anggota

arisan pesta yang meninggal dan sudah pernah menarik arisan juga

wajib untuk digantikan oleh pihak keluarga. Apalagi di dalam Islam,

hutang-piutang harus tetap diselesaikan agar tidak menjadi siksa

kubur. Begitu pun di Desa Tinggi Raja, masyarakat yang mayoritas

beragama Islam pastinya mengerti tentang hukum hutang-piutang,

sehingga keluarga anggota arisan pesta wajib melunasinya. Ibu

Universitas Sumatera Utara

Page 87: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

69 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Suparmi mengatakan sejauh ini anggota arisan yang meninggal dunia

sudah banyak. Namun, untuk pihak keluarga anggota arisan pesta

yang tidak bertanggung jawab berjumlah 3 orang.

Anggota arisan pesta yang melarikan diri, dalam hal ini, pengurus

arisan pesta tidak bertanggung jawab secara penuh dalam

menomboki/mengganti iuran anggota arisan yang lari tersebut. Namun

begitu pengurus arisan akan mencari solusi yang terbaik untuk

menyelesaikannya agar tidak terjadi konflik. Alasan pengurus arisan

tidak dapat bertanggung jawab atas perilaku anggota arisan

dikarenakan: pengurus arisan merasa terbebani jika harus

menomboki/mengganti kerugian anggota arisan yang telah

memberikan iuran kepada anggota arisan pesta tersebut. Namun

pengurus arisan akan mencari solusi kepada pihak keluarga yang

bersangkutan, jika anggota keluarga tidak mau tau maka pengurus

arisan akan melakukan kompromi dalam penyelesaian kepada anggota

arisan yang memberikan iuran uang untuk mencari jalan tengah

persoalan itu. Sebagai umat yang beragama pastinya perbuatan tercela

dan merugikan orang lain hukumnya haram. Sebagai makhluk sosial,

pastinya perbuatan yang tidak terpuji ini akan terdengar dan tersebar

oleh anggota arisan pesta lainnya. Dan yang berlaku dalam hal ini

ialah hukuman sosial seperti tidak dipercaya dan menjadi bahan

pembicaraan orang lain. Adapun langkah yang dilakukan pengurus

arisan pesta dalam kompromi yaitu pengurus arisan akan menjelaskan

Universitas Sumatera Utara

Page 88: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

70 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

keadaan yang sebenarnya terjadi kepada anggota arisan pesta yang

bersangkutan agar di antara mereka dapat saling meringankan

tuntutan. Ibu Suparmi juga mengatakan sejauh ini untuk anggota

arisan yang melarikan diri berjumlah 5 orang, salah satu diantaranya

merupakan masyarakat Desa Tinggi Raja.

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwasanya masalah anggota arisan

yang meninggal dunia dan anggota arisan yang melarikan diri bukanlah

tanggung jawab pengurus arisan secara penuh dikarenakan pengurus arisan

juga tidak mau dirugikan dalam masalah ini. Menurut pengurus arisan ini

tanggung jawab penuh pihak keluarga yang bersangkutan. Seperti yang

dikatakan oleh Ibu Suparmi ketika diwawancarai di rumah beliau, yaitu:

“Anggota arisan pesta yang meninggal dunia wajib digantikan

oleh pihak keluarga seperti anaknya, orang juga anaknya yang

dipestakan masa iya tidak mau membayar hutang nya begitu

juga dengan anggota arisan pesta yang melarikan diri. Tapi

cemana dibilang ya, kalau melarikan diri semua keluarganya

ikut pergi termasuk juga anaknya. Yang tinggal di desa seperti

ayah, ibu, atau pun saudara sekandung yang sudah berbeda

rumah. Mereka juga menjawab sama seperti saya, orang mereka

yang berpesta kok saya yang membayar. Kalau dikasih uang nya

ya tidak apa-apa bisa saya antarkan ke Ibu, ini juga tidak ada

dikasih ke saya bagaimana mau dibilang.”

Maka dari itu hasil kompromi untuk meyelesaikan permasalahan ini yaitu

saling meringankan tuntutan di antara yang terkait, misalnya dengan cara

mengikhlaskan dan memakluminya. Namun, terlepas dari itu pengurus arisan

pesta tetap akan membayar bagi anggota arisan pesta yang memaksa dengan

meminta ganti rugi agar tidak terjadinya konflik.

Universitas Sumatera Utara

Page 89: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

71 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Antara Anggota Arisan pada

Masyarakat Desa Tinggi Raja

Anggota arisan pesta memiliki hubungan yang lebih mendalam dan erat

atas dasar kekeluargaan, terkhusus anggota arisan pesta pada masyarakat Desa

Tinggi Raja. Kerjasama ibu-ibu Desa Tinggi Raja seperti bergotong-royong dan

saling tolong-menolong dalam arisan pesta merupakan wujud dari solidaritas

dalam membantu memenuhi kebutuhan-kebutuhan secara material dalam acara

hajatan. Adapun yang menumbuhkan rasa solidaritas mereka yaitu karena adanya

pengaruh faktor lingkungan dan faktor keluarga.

1. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan dalam masyarakat Desa Tinggi Raja mengikuti arisan

umumnya sudah menjadi kebudayaan dalam bekerjasama untuk bergotong-

royong dan saling tolong-menolong. Dimulai dari arisan barang maupun arisan

uang. Dalam melakukan kerjasama di dalam arisan pesta jika anggota arisan

pesta berfikir dengan buruk maka hasilnya pun buruk. Misalnya, jika anggota

arisan pesta mengikuti arisan demi keuntungan semata maka bisa saja

melakukan kecurangan-kecurangan seperti melarikan diri usai menarik arisan

pesta. Namun, jika anggota arisan pesta dengan niat untuk bergotong-royong

dan saling tolong-menolong maka dapat membantu masyarakat Desa Tinggi

Raja yang kurang mampu untuk memenuhi biaya-biaya yang dibutuhkan dalam

acara hajatan. Sehingga, pinjaman tanpa bunga dari hasil iuran arisan ini dapat

membantunya. Anggota arisan yang berhalangan menghadiri acara hajatan

dapat meminta tolong untuk membawakan buku arisan dan iuaran uang

arisannya kepada anggota arisan lainnya, kemudian ketika pulang orang

Universitas Sumatera Utara

Page 90: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

72 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

tersebut akan membawakan bontotan yang diberikan bagi anggota arisan yang

menitip tersebut. Kebiasaan tolong-menolong bagi anggota arisan pesta juga

dapat terjadi ketika salah satu anggota arisan pesta yang yang tidak dapat

mengendarai sepeda motor sendiri, tidak perlu khawatir untuk tidak dapat pergi

ke acara hajatan di desa tetangga. Banyak anggota arisan pesta yang

mengendarai sepeda motor sendiri menawarkan tumpangan kepada mereka

atau pun biasanya di antara mereka sudah berjanji di jauh-jauh hari.

2. Faktor Keluarga

Hampir sebagian besar ibu-ibu masyarakat Desa Tinggi Raja

pekerjaannya sebagai Ibu Rumah Tangga. Penghasilan hanya didapatkan dari

suami yang bekerja sebagai Petani, Pedagang, Pengusaha, dll. Tidak semua

keluarga masyarakat Desa Tinggi Raja sanggup menggelar acara hajatan,

banyak masyarakat Desa Tinggi Raja yang kurang mampu untuk memenuhi

biaya acara hajatan.

Ibu-ibu masyarakat Desa Tinggi Raja umumnya akan mengikuti arisan

pesta atas izin suaminya. Di mana para suami mendukung kegiatan arisan pesta

karena bermanfaat secara sosial dan ekonomi. Seperti yang dikatakan oleh

Bapak Men ketika diwawancarai di rumah beliau, yaitu:

“Kita kerja kan hasilnya yang menerima ibu-ibu, mereka yang

tau habis uangnya kemana, cuma kalau mengikuti kegiatan

arisan pasti selalu dibicarakan terlebih dahulu, karena kita ikut

arisan nantinya juga dibayar lagi, kalau enggak sanggup

bayarnya kan jadi malah urusan. Ya kita kalau mau ikut arisan

yang dilihat-lihat dulu lah sanggup atau enggaknya. Kalau arisan

pesta ini kan kita mengasokin sesuai kemampuan kita terus

kalau mau diasokin kan sesuai dengan kemauan dan

kesanggupan kita nnti pulangkannya.”

Universitas Sumatera Utara

Page 91: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

73 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Di dalam keluarga peran orang tua dalam bertindak mengikuti kegiatan

arisan pesta sangat penting. Orang tua merupakan contoh bagi anaknya, jika

orang tua mengikuti arisan pesta mencari keuntungan dan tidak bertanggung

jawab seperti melarikan diri. Bagaimana anak dapat bersosialisasi dan belajar

bertanggung jawab, sedangkan orang tuanya saja tidak memberikan contoh

yang baik.

Universitas Sumatera Utara

Page 92: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

74 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB IV

FUNGSI ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN

PERKAWINAN BAGI ANGGOTA ARISAN PESTA DI TINGGI

RAJA

Fungsi arisan pesta pada acara khitanan dan pernikahan bagi anggota

arisan pesta di Desa Tinggi Raja yaitu berjalan dengan seimbang. Dapat dilihat

dari pelaksanaan arisan pesta di Desa Tinggi Raja yang berjalan dengan baik dan

lancar. Dimana arisan pesta ini bersifat memberi, menerima dan mengembalikan

kembali pemberian iuran uang arisan dengan nominal yang sama oleh anggota

arisan pesta. Kemudian pertukaran dilihat sebagai gejala kebudayaan yang

keberadaannya berdimensi luas, tidak sekedar berdimensi ekonomi, tetapi juga

agama, ekologi, teknologi, politik, dan organisasi sosial seperti kegiatan arisan

pesta ternyata memiliki berbagai manfaat. Adapun manfaat dari arisan pesta yaitu

menjalin tali silaturahmi, dan memperluas jaringan, menjadi sarana menabung dan

sumber pinjaman tanpa bunga, menjadi sumber penghasilan bagi pengurus arisan

pesta, pastinya pemberian yang dikembalikan dan sebagai jaminan. Sehingga

dalam antropologi ekonomi arisan disebut dengan resiprositas. Resiprositas

berlangsung dari masyarakat kuno sampai masyarakat modern hanya saja dengan

bentuk yang berbeda-beda misalnya arisan pesta di Desa Tinggi Raja, dengan

begitu kajian antropologi ini tidak akan pernah basi seiring dengan berjalannya

waktu.

Universitas Sumatera Utara

Page 93: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

75 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.1 Pelaksanaan Arisan Pesta di Desa Tinggi Raja

Pelaksanaan bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tidakan, atau

mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa

pelaksanaan bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan

dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan norma tertentu untuk mencapai

tujuan kegiatan.

Pelaksanaan menerapkan aktivitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan

untuk semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan

dengan dilengkapi segala kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa yang

melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya mulai dan bagaimana cara yang

harus dilaksanakan, suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah program

atau kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan, langkah

yang strategis maupun operasional atau kebijaksanaan menjadi kenyataan guna

mencapai sasaran dari program yang ditetapkan semula. Pelaksanaan arisan pesta

di Desa Tinggi Raja dapat dievaluasi/dinilai apakah memenuhi kebutuhan dan

membantu mencapai kesejahteraan bagi orang yang bersangkutan, dan bagi

masyarakat, apakah normal dapat diterima masyarakat sesuai dengan norma

sosial. Adapun orang-orang yang berkaitan dalam arisan pesta di Desa Tinggi

Raja tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Ketua Arisan Pesta

Ketua arisan pesta adalah orang yang mengkoordinasikan dan

mengumpulkan iuaran uang arisan pada saat hajatan berlangsung, seperti acara

khitanan dan perkawinan. Untuk menjadi ketua arisan bukanlah hal yang

Universitas Sumatera Utara

Page 94: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

76 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

mudah. Biasanya orang-orang yang mau, mampu, tegas dan pastinya telah

terbiasa dalam memegang keuangan pada kegiatan-kegiatan seperti perwiritan

atau pun kegiatan sosial lainnya, sehingga mudah untuk dipercayai.

Gambar 4.1 Ibu Suparmi (55 tahun), 01 Mei 2020

Ibu Suparmi merupakan ketua arisan pesta sekaligus pendiri arisan pesta.

Beliau yang membentuk arisan pesta sejak tahun 1999. Beliau kesehariannya

sebagai Ibu Rumah Tangga. Suami beliau bekerja sebagai Petani. Penghasilan

rata-rata tiap bulan yang diterima kurang lebih Rp2.500.000,00.

Adapun tugas ketua arisan pesta diantaranya yaitu:

Memberikan informasi siapa-siapa saja anggota arisan pesta yang

akan menggelar acara hajatan,

Universitas Sumatera Utara

Page 95: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

77 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Mengumpulkan dan menghitung seluruh iuaran uang anggota arisan

pesta dari pukul 13.00 WIB sampai pada pukul 17.30 WIB saat acara

hajatan berlangsung,

Memberikan iuran uang anggota arisan pesta kepada anggota arisan

pesta yang menarik di hari itu juga. Untuk sisa iuran uang anggota

arisan pesta yang sudah menarik tetapi tidak hadir/tidak menitip pada

acara hajatan akan menyusul di hari berikutnya. Jika anggota arisan

pesta yang sudah menarik berhalangan datang dianjurkan untuk

menitip kepada anggota arisan pesta lainnya atau datang langsung ke

rumah pengurus arisan pesta. Jika anggota arisan pesta yang sudah

menarik tidak hadir dan tidak menitip saat acara hajatan maka ketua

arisan pesta wajib bertanggung jawab untuk menjemput ke rumahnya.

Biasanya ketua dan wakil ketua arisan pesta melakukan pengutipan

satu hari usai acara hajatan. Kemudian ada denda yang diberikan

kepada anggota tersebut yaitu dikenakan tarif jemput (uang minyak)

Rp5.000,00 jika desanya dekat dan Rp10.000,00 jika desanya jauh,

Menyerahkan catatan pembukuan siapa-siapa saja anggota arisan pesta

yang memberikan iuran uang arisan kepada anggota arisan pesta yang

menarik.

Dalam melakukan tugas-tugasnya, ketua dan wakil ketua arisan pesta

memfaktorkan uang yang harus diberikan anggota arisan yang menarik kepada

mereka. Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Suparmi ketika diwawancarai di

rumah beliau yaitu:

Universitas Sumatera Utara

Page 96: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

78 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

“Banyak sedikitnya iuran uang arisan yang didapat tidak

menjadi patokan berkurang atau bertambahnya upah yang kami

terima. Upah yang diterima sekali duduk untuk wilayah desa

yang dekat yaitu Rp350.000,00 untuk wilayah desa yang jauh

yaitu Rp375.000,00. Saya dan Ratna membagi uang tersebut

sama rata. Kemudian orang yang kami bawa untuk mencatat

anggota arisan yang mengasokin sudah kami yang tanggung,

kami yang memberikan upahnya sebesar Rp50.000,00. Sisa

Rp25.000,00 dari wilayah desa yang jauh akan kami masukkan

menjadi uang kas arisan pesta. Kasnya itu gunanya kalau ada

selip. Tapi kalau orangnya minggat atau meninggal, itu tidak

tanggung jawab kami, kecuali kalau anggota arisan pesta yang

menarik tersebut ngotot harus dibayar. Mau tidak mau untuk

menghindari konflik kita bayar dengan uang kas atau pun dari

upah kami. ”

2. Wakil Ketua Arisan Pesta

Wakil ketua arisan pesta yaitu Ibu Ratna yang menggantikan posisi Ibu

nya yang bernama Ibu Sumiati. Wakil ketua arisan pesta adalah orang yang

memiliki tugas sama dengan ketua arisan pesta. Tugas Mereka saling

membantu untuk meringankan pekerjaan mereka. Dimana saat kegiatan arisan

pesta pada hajatan berlangsung, wakil ketua arisan memiliki tugas untuk

menerima dan mengumpulkan uang masing-masing anggota arisan pesta.

Adapun tugas lainnya yaitu melaksanakan tugas-tugas ketua seperti

membantu ketua arisan menghitung iuaran uang arisan dari anggota arisan

pesta dan membantu ketua arisan pesta seperti penjemputan iuaran uang arisan

dari anggota arisan pesta yang mengembalikan tetapi tidak hadir/tidak menitip

pada acara hajatan berlangsung.

3. Sekretaris Arisan Pesta

Saat ini pengurus arisan pesta menjadi tiga orang. Ketua arisan pesta dan

wakil ketua arisan pesta sepakat untuk mengajak orang lain menjadi sekretaris

Universitas Sumatera Utara

Page 97: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

79 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

arisan pesta , seperti yang dijelaskan oleh Ibu Suparmi ketika diwawancarai di

rumah beliau yaitu:

“Selama anggota arisan sudah banyak, pengurus membawa

satu orang lagi untuk mendata anggota arisan yang

membayar seperti menanyakan nama dan desa mana.

Sedangkan uang tetap dipegang oleh saya dan Ratna. Biarlah

berkurang uang upah saya dengan Ratna dengan membawa

khusus yang menulis (sekretaris arisan pesta) asal tidak

selip. Dulu, saat anggota arisan pesta tidak sebanyak

sekarang tugas catat-mencatat ya urusan saya ganti-gantian

dengan Ratna, tapi sekarang kami keteteran sampai ngantri

maka solusinya kami membawa satu orang lagi untuk

meringankan tugas kami”

Sekretaris arisan pesta adalah orang yang mencatat iuaran uang anggota

arisan pesta pada saat hajatan berlangsung.

Adapun tugas sekretaris arisan pesta yaitu:

Membuat tabel anggota arisan pesta di dalam buku besar arisan pesta.

Jadi, ketika anggota arisan pesta memberikan iuran uang maka

sekretaris arisan pesta hanya tinggal menulis nama dan nilai iuaran

yang telah diberikan,

Mencatat nilai iuran uang anggota arisan pesta ke dalam buku kecil

masing-masing milik anggota arisan pesta.

Buku besar arisan pesta berguna sebagai bukti pencatatan jumlah iuaran

uang anggota arisan pesta dan sangat membantu menyelesaikan masalah jika

ada kesalahpahaman atau kecurangan yang terjadi. Misalnya jika terjadi selip

iuran uang arisan pada salah satu anggota arisan pesta. Seperti yang dijelaskan

oleh Ibu Suparmi ketika diwawancarai di rumah beliau yaitu:

“Jika terjadi selip di buku maka yang bertanggung jawab penuh

adalah saya dan Ratna. Jika di buku besar ada berarti kami yang

Universitas Sumatera Utara

Page 98: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

80 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

teledor jadi kami lah berbagi untuk menggantinya. Untuk

mempermasalahkan ini saya minta datang ke rumah saya jangan

di tempat pesta, kalau di tempat pesta jam-jam 4 sore an kami

mau berbicara aja susah, apalagi anggota arisan pesta banyak.

Maka dengan adanya buku besar arisan pesta sangat membantu

menyelesaikan masalah jika ada kesalahpahaman atau

kecurangan yang terjadi.”

Gambar 4.2 Buku Besar Arisan Pesta, 01 Mei 2020

4. Anggota Arisan Pesta di Desa Tinggi Raja

Anggota arisan pesta adalah seluruh orang-orang yang mengikuti

kegiatan arisan pesta tersebut, termasuk juga kepengurusan anggota arisan

pesta. Tugas dari anggota arisan pesta yaitu memberikan iuaran uang arisan

sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan. Dalam arisan pesta anggota

arisan yang memberikan iuran berupa uang tidak selalu difaktorkan namun

harus mencapai minimum ketentuan uang yang sudah disepakati bersama.

Adapun dalam hal ini arisan pesta di Desa Tinggi Raja menetapkan minimum

iuran uang senilai Rp30.000,00. Maka dari itu anggota arisan pesta boleh

Universitas Sumatera Utara

Page 99: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

81 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

memberikan iuran uang di atas minimum namun dengan ketentuan harus

melakukan konfirmasi dengan anggota arisan yang akan menggelar hajatan.

Ada dua bagian anggota arisan pesta yaitu anggota arisan pesta yang

belum menarik dan anggota arisan pesta yang sudah menarik. Berikut hasil

penelitian penulis terhadap beberapa anggota arisan pesta di Desa Tinggi

Raja:

a. Anggota Arisan Pesta yang Belum Menarik

Gambar 4.3 Ibu Ani (55 tahun), 24 April 2020

Ibu Ani merupakan anggota arisan pesta, beliau belum pernah menarik

arisan pesta. Ibu Ani bergabung menjadi anggota arisan sejak tahun 2013.

Beliau kesehariannya sebagai Ibu Rumah Tangga. Memiliki 5 anak yaitu 3

anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Suami bekerja sebagai Petani yang

mengurus ladangnya sendiri. Penghasilan rata-rata tiap bulan yang diterima

kurang lebih Rp3.600.000,00. Beliau sudah menanam iuran anggota arisan

Universitas Sumatera Utara

Page 100: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

82 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

pesta sebanyak 157 orang dengan sekali member iuran uang senilai

Rp30.000,00 sampai Rp50.000,00/orang.

Alasan beliau mengikuti arisan pesta karena dapat menjadi sarana

menabung dan nilai iuran arisan yang diasokin akan sesuai ketika

mengembalikannya. Dapat menolong masyarakat desa yang bergabung dalam

arisan pesta masalah biaya kebutuhan acara hajatan. Kemudian secara tidak

langsung masyarakat desa menjadi lebih kenal walaupun hanya tanda muka

saja. Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Ani ketika diwawancarai di rumah

beliau yaitu:

“Anggota arisan pesta tidak semuanya saling mengenal, bahkan

ada yang sama sekali tidak pernah berkomunikasi secara tatap

muka (langsung). Kita datang ke acaranya juga bukan karena

dikirimin undangan ke rumah masing-masing, cuma karena

sama-sama anggota arisan pesta aja kita bisa hadir disitu.

Apalagi sudah berbeda desa paling cuma tanda muka saja

terkadang namanya pun kita tidak tau. Tapi kalau dibilang dia

saudara si polan terkadang kita bisa ingat dan jadi tau.”

Universitas Sumatera Utara

Page 101: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

83 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.4 Ibu Nurul (28 tahun), 08 Mei 2020

Ibu Nurul merupakan anggota arisan pesta, beliau belum pernah menarik

arisan pesta. Ibu Nurul bergabung menjadi anggota arisan sejak tahun 2018.

Beliau kesehariannya sebagai Ibu Rumah Tangga. Memiliki 2 anak

perempuan yang pertama berusia 7 tahun, yang kedua berusia 4 tahun. Suami

bekerja sebagai Debt Kolektor di Koperasi Doni Jaya. Penghasilan rata-rata

tiap bulan yang diterima kurang lebih Rp3.000.000,00. Beliau sudah

menanam iuran anggota arisan pesta sebanyak 41 orang dengan sekali

memberikan iuran Rp30.000,00 sampai Rp50.000,00/orang.

Alasan beliau mengikuti arisan pesta karena dapat menjadi sarana

menabung dan menjadi sumber pinjaman tanpa bunga sehingga dapat

membantu masyarakat Desa Tinggi Raja yang tergabung dalam arisan pesta

saling bekerjasama gotong-royong dan saling tolong-menolong. Kemudian

Universitas Sumatera Utara

Page 102: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

84 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

bisa menjadi ajang promosi untuk usaha seperti jasa kibot duduk maupun tata

rias dan baju Farhan.

Gambar 4.5 Ibu Irma (34 tahun), 10 Mei 2020

Ibu Irma merupakan anggota arisan pesta, beliau belum pernah menarik

arisan pesta. Ibu Irma bergabung menjadi anggota arisan sejak tahun 2016.

Beliau kesehariannya sebagai ibu rumah tangga dan bekerja sebagai Guru

Honorer di SD N 010111 Desa Tinggi Raja. Memiliki 2 anak yaitu 1 anak

laki-laki berusia 13 tahun dan 1 anak perempuan berusia 6 tahun. Suami

bekerja sebagai Debt Kolektor di Koperasi Doni Jaya. Penghasilan rata-rata

tiap bulan yang diterima kurang lebih Rp3.700.000,00. Beliau sudah

menanam iuran anggota arisan pesta sebanyak 86 orang dengan sekali

Universitas Sumatera Utara

Page 103: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

85 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

memberi iuran Rp30.000,00 sampai Rp50.000,00/orang.

Alasan beliau mengikuti arisan pesta karena dapat menjadi sarana

menabung dan menjadi sumber pinjaman tanpa bunga sehingga dapat

membantu masyarakat Desa Tinggi Raja yang tergabung dalam arisan pesta

saling bekerjasama gotong-royong dan saling tolong-menolong.

Gambar 4.6 Ibu Dewi (32 tahun), 13 Mei 2020

Ibu Dewi merupakan anggota arisan pesta, beliau belum pernah menarik

arisan pesta. Ibu Dewi bergabung menjadi anggota arisan sejak tahun 2019.

Beliau kesehariannya sebagai ibu rumah tangga. Memiliki 1 anak laki-laki

yang berusia 6 tahun. Suami bekerja sebagai Pengusaha Bengkel Las sendiri.

Penghasilan rata-rata tiap bulan yang diterima kurang lebih Rp5.000.000,00

sampai Rp7.000.000,00. Beliau sudah menanam iuran anggota arisan pesta

Universitas Sumatera Utara

Page 104: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

86 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

sebanyak 50 orang dengan sekali memberikan iuran Rp50.000,00 sampai

Rp100.000,00/orang.

Alasan beliau mengikuti arisan pesta karena dapat menjadi sarana

menabung, menjalin silaturahmi sesama anggota arisan pesta, dan

menghilangkan bosan karena di rumah saja/ingin mencari kesibukan.

b. Anggota Arisan Pesta yang Sudah Menarik

Anggota arisan pesta yang sudah menarik adalah anggota arisan yang

harus mengembalikan iuran uang sesuai dengan apa yang sudah diterima.

Berikut penjelasan dari narasumber anggota arisan pesta di Desa Tinggi Raja

yang sudah menarik:

Gambar 4.7 Ibu Ami (33 tahun), 15 Mei 2020

Universitas Sumatera Utara

Page 105: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

87 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Ibu Ami merupakan anggota arisan pesta yang sudah menarik. Ibu Ami

bergabung anggota arisan sejak tahun 2015. Beliau menarik arisan karna

menggelar pesta khitanan anaknya pada tahun 2018. Beliau kesehariannya

sebagai ibu rumah tangga, Suami bekerja sebagai Karyawan di PTPN 3

Kebun Ambalutu bagian pekerja bidang panen kelapa sawit. Gaji yang

diterima setiap bulannya kurang lebih Rp2.500.000,00.

Dalam menggelar acara khitanan, beliau menghabiskan biaya kurang

lebih Rp10.000,000,00 saat itu di tahun 2019, acara khitanan di gelar secara

modern. Tradisi acara khitanan memakai tradisi upah-upah suku Batak

dengan mendudukkan anak di atas pelaminan khitanan dan memakai hiburan

Kibot Musik. Beliau sudah menanam iuran arisan pesta sejumlah 60 orang.

Adapun iuran yang sudah terkumpul di arisan pesta sekitar Rp2.000.000,00

dengan sekali memberi iuran sekitar Rp30.000,00 sampai Rp50.000,00/orang.

Saat menggelar acara khitanan beliau membatasi jumlah iuran yang diberikan

kepadanya yaitu maksimal senilai Rp50.000,00/orang.

Persiapan yang dilakukan oleh tuan rumah yaitu menyediakan tempat

seperti meja dan kursi kepada pengurus arisan pesta, menghidangkan

makanan dan juga bontotan bagi anggota arisan pesta yang tidak hadir tapi

menitip iuran uang arisan. Sebelum acara khitanan dimulai, beliau sudah

memberi tau kepada anggota rewang untuk menyediakan bontotan sekitar 50

bungkus. Kemudian yang mengambil bontotan tersebut kepada anggota

rewang adalah urusan ketua arisan pesta.

Universitas Sumatera Utara

Page 106: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

88 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anggota arisan pesta yang memberikan iuran uang kepada beliau

mencapai 406 orang dan yang mengembalikan iuran uang kepadanya yaitu 59

orang. Beliau mendapatkan iuran uang arisan pesta sebanyak

Rp19.350.000,00, lalu memberikan upah kepada Ibu Suparmi yaitu

Rp350.000,00. Beliau merasa diuntungkan mengikuti kegiatan arisan pesta,

dimana dapat meminjam uang tanpa adanya bunga yang dikenakan padanya.

Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Ami ketika diwawancarai di rumah beliau

yaitu:

“Kalau menggelar acara secara besar membutuhkan biaya yang

besar pula, jadi kalau saya ikut arisan pesta dapat menolong,

apalagi anak saya pengennya dibuat acara mengundang kawan-

kawannya pakai kibot. Enggak tega kalau enggak diturutin.

Lagian secara enggak langsung kita dapat pinjaman dari kawan-

kawan anggota arisan. Mengembalikannya juga enggak tentu,

paling 1 bulan cuma 5 orang yang pesta disitulah baru saya

bayar kalau terhutang.”

Gambar 4.8 Ibu Tuminem (54 tahun), 16 Mei 2020

Universitas Sumatera Utara

Page 107: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

89 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Ibu Tuminem merupakan anggota arisan pesta yang sudah menarik. Ibu

Tuminem bergabung menjadi anggota arisan sejak tahun 2010. Beliau

menarik arisan karna ingin menggelar pesta pernikahan anak perempuan satu-

satunya. Beliau kesehariannya sebagai ibu rumah tangga, beliau bekerja

sambilan juga dengan mengasuh anak, mencuci pakaian upahan harian, dan

bekerja membersihkan puskesmas. Sesekali beliau juga mencari lidi dari

pelepah daun sawit yang biasanya dibawa suaminya. Suami beliau bekerja

sebagai pekerja harian mengegrek sawit milik perorangan. Dalam seminggu

bisa 3 atau 4 kali, namun akhir-akhir ini hanya 2 kali saja karena umur yang

semakin tua tenaga tidak ada lagi untuk mengerek maka suami beliau

melangsir buah saja. Penghasilan rata-rata tiap bulan yang diterima kurang

lebih Rp1.600.000,00.

Dalam menggelar acara pernikahan, beliau menghabiskan biaya kurang

lebih Rp15.000,000,00 saat itu di tahun 2015. Menggunakan tradisi acara

pernikahan campuran yaitu Jawa dan Modern dengan memakai hiburan musik

kibot. Beliau sudah mengasokin arisan pesta sejumlah 150 orang. Adapun

uang yang sudah ditanam di arisan pesta sekitar Rp4.500.000,00 dengan rata-

rata sekali memberikan iuran sekitar Rp30.000,00/orang. Beliau membatasi

jumlah iuran yang diberikan kepadanya yaitu maksimal senilai

Rp50.000,00/orang.

Persiapan yang dilakukan oleh tuan rumah yaitu menyediakan tempat

seperti meja dan kursi kepada pengurus arisan pesta, menghidangkan

makanan dan juga bontotan bagi anggota arisan pesta yang tidak hadir tapi

Universitas Sumatera Utara

Page 108: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

90 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

menitip iuran uang arisan. Sebelum acara pernikahan dimulai, beliau sudah

memberi tau kepada anggota rewang untuk menyediakan bontotan sekitar 50

bungkus. Kemudian yang mengambil bontotan tersebut kepada anggota

rewang adalah urusan ketua arisan pesta.

Saat menggelar acara pernikahan, anggota arisan pesta yang memberikan

iuran uang mencapai 350 orang dan yang mengembalikan iuran uang kepada

nya yaitu 100 orang. Beliau mendapatkan iuran uang arisan pesta sebanyak

Rp17.550.000,00, lalu memberikan upah kepada Ibu Suparmi yaitu

Rp350.000,00. Semakin kita rajin datang arisan pesta semakin banyak iuran

uang yang didapatkan. Biasanya, kalau anggota arisan pesta yang kira-kira

ingin menarik arisan pesta dalam waktu dekat maka keliatan akan sering hadir

di arisan pesta.

Uang arisan pesta ini sangat membantu beliau untuk melunasi hutang di

Kedai Bapak Nanang. Dimana beliau masih membayar uang muka untuk

sembako keperluan konsumsi pesta yang digelarnya. Seperti yang dijelaskan

oleh Ibu Tuminem ketika diwawancarai di rumah beliau yaitu:

“Sebenarnya saya tidak punya uang yang cukup untuk

menggelar acara pernikahan dengan mengundang orang banyak

terus pakai hiburan. Namun, namanya anak apalagi cuma

perempuan satu-satunya, enggak mungkinlah enggak saya

usahakan. Kalau mengandalkan uang lamaran saja ya enggak

cukup untuk membayar biaya acara ini, apalagi menantu saya

juga dari keluarga yang sama ekonominya seperti saya. Lagian

saya kan ikut anggota arisan pesta, jadi saya berani untuk

membayar uang muka dulu dengan Pak Nanang, selesai pesta

saya kan menerima uang arisan oleh ketua arisan pesta, disitulah

langsung saya bayar lunas keseluruhannya. Kemudian dengan

adanya arisan pesta juga dapat meramaikan acara pernikahan

anak saya.”

Universitas Sumatera Utara

Page 109: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

91 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.2 Manfaat Arisan Pesta pada Acara Khitanan dan Pernikahan

Arisan memang sudah menjadi kebudayaan bagi masyarakat Indonesia.

baik di kota maupun di desa. Mulai dari arisan yang berbentuk barang sampai ke

bentuk uang. Lalu sistem arisan yang sederhana menjadi sangat kompleks

seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini terkadang membuat arisan

cenderung disalahgunakan bagi segelintir orang. Namun terlepas dari itu,

sebenarnya banyak manfaat yang bisa dipetik dari kegiatan arisan, seperti arisan

pesta pada acara khitanan dan pernikahan di Desa Tinggi Raja.

Acara khitanan dan pernikahan di Desa Tinggi Raja, umumnya digelar

secara modern dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, adapun biaya dari

kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi biaya dekorasi, tata rias dan baju,

penunjang dokumentasi: foto dan video, undangan tamu dan konsumsi tamu

hingga hiburan. Acara khitanan saja bisa mencapai Rp10.000.000,00 dengan

satu kali pesta dan Acara pernikahan bisa mencapai Rp15.000.000,00 bahkan

lebih dengan satu kali pesta. Sehingga, adapun manfaat arisan pesta pada acara

khitanan dan pernikahan bagi anggota arisan pesta di Desa Tinggi Raja yaitu

sebagai berikut:

a. Menjalin Tali Silaturahmi

Anggota arisan pesta bukan dari satu desa saja, melainkan dari berbagai

desa lainnya. Namun, anggota arisan pesta masih satu cakupan wilayah yang

sama yaitu Kecamatan Tinggi Raja. Untuk itu menjalin silaturahmi kepada

masyarakat desa lainnya sangat baik agar bisa saling kenal dan tanda

bahwasanya mereka masih satu kecamatan atau pun desa yang sama sehingga

jika membutuhkan pertolongan menjadi lebih mudah. Untuk anggota arisan

Universitas Sumatera Utara

Page 110: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

92 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

pesta dari wilayah satu desa yang sama dapat semakin mempererat ikatan

kekerabatan diantara mereka.

b. Memperluas Jaringan

Memperluas jaringan dapat berguna untuk saling bertukar

informasi/ajang promosi antara anggota arisan pesta yang satu dengan

anggota arisan pesta lainnya. Misalnya beberapa anggota arisan pesta bisa

memberikan informasi mengenai seseorang yang mungkin saja membutuhkan

informasi mengenai sesuatu hal dan bisa juga informasi itu dibarengi dengan

ajang promosi mengenai usahanya, contohnya seperti jasa tata rias dan baju

Farhan, dia bisa memperkenalkan dan memberikan informasi tentang hal

tersebut bagi anggota arisan lain yang sedang mencari jasa tata rias dan baju

untuk keperluan acara khitanan dan pernikahan. Selain itu memperluas

jaringan dalam arisan pesta juga dapat meramaikan acara khitanan dan

pernikahan bagi anggota arisan pesta di Desa Tinggi Raja yang menggelar

hajatan.

c. Menjadi Sarana Menabung dan Sumber Pinjaman Tanpa Bunga

Menabung merupakan suatu hal yang positif, dengan menabung kita bisa

belajar untuk menyimpan uang yang nantinya akan kita pergunakan untuk

keperluan yang dibutuhkan. Anggota arisan yang belum menarik arisan pesta

dianggap sebagai orang yang menabung sedangkan anggota arisan pesta yang

sudah menarik arisan pesta dianggap sebagai orang yang mendapatkan

sumber pinjaman tanpa adanya bunga yang harus dibayarnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 111: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

93 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

d. Menjadi Sumber Penghasilan Bagi Pengurus Arisan Pesta

Pengurus arisan pesta terdiri dari ketua arisan pesta, wakil ketua arisan

pesta dan sekretaris arisan pesta. Dalam menjalankan tugasnya pengurus

arisan pesta menerima upah/gaji sesuai dengan tarif yang sudah ditentukan

yaitu senilai Rp350.000,00-Rp375.000,00/hajatan.

e. Pastinya Pemberian yang Dikembalikan

Dalam sebuah acara hajatan seperti acara khitanan dan pernikahan di

Desa Tinggi Raja, pemberian berupa sumbangan pesta yang diberi oleh

masyarakat sesuai faktanya tidak akan selalu kembali dalam bentuk yang

sama. Namun, di dalam arisan pesta pemberian yang dikembalikan berupa

iuran uang arisan nominalnya harus sama.

f. Sebagai Jaminan

Anggota arisan pesta juga bisa lebih mudah untuk bisa bon ke

Kedai/Toko Sembako, karena dengan status mengikuti arisan pesta

merupakan bentuk jaminan yang cukup dipercaya di Desa Tinggi Raja.

Universitas Sumatera Utara

Page 112: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

94 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Arisan pesta berdiri pada Mei tahun 1999, yang didirikan oleh Ibu Suparmi

dan Ibu Sumiati.

2. Arisan pesta merupakan arisan yang diterima dalam bentuk uang. Sehingga

bentuk arisan uang dapat menjadi solusi alternatif untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan termasuk di antaranya kebutuhan akan material pada

acara hajatan di Desa Tinggi Raja.

3. Metode arisan pesta menggunakan sesuai dengan kriteria. Dimana, kriteria

anggota arisan pesta yang menarik adalah anggota arisan pesta yang paling

membutuhkan biaya acara hajatan. Namun, harus sesuai dengan syarat dan

peraturan yang berlaku. Adapun syarat menjadi anggota arisan pesta yaitu

domisili dan rumah sendiri, mampu menggelar acara hajatan, dan

bertanggung jawab menghidangkan makanan dan menyediakan bontotan.

Peraturan dalam arisan pesta yaitu minimal 5 kali mengasokin anggota arisan

pesta, memberikan iuran uang arisan, memiliki buku anggota arisan pesta,

memperbolehkan maksimal 3 kali menarik arisan pesta dan memperbolehkan

menjual buku arisan pesta dalam keadaan mendesak.

4. Interaksi sosial antara anggota arisan pesta pada masyarakat Desa Tinggi Raja

terjadi karena adanya kontak sosial dan komunikasi. Bentuk interaksi yang

Universitas Sumatera Utara

Page 113: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

95 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

terjadi yaitu bentuk interaksi positif dimana adanya kerjasama dan

akomodasi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor

lingkungan dan faktor keluarga.

5. Terjadinya kontak sosial dan komunikasi antara anggota arisan pesta pada

masyarakat Desa Tinggi Raja. Kontak sosial yang terjadi antara anggota

arisan pesta pada masyarakat Desa Tinggi Raja dapat terjadi dengan saling

berjabat tangan dan saling tersenyum saat acara hajatan berlangsung.

Komunikasi yang terjadi antara anggota arisan pesta pada masyarakat Desa

Tinggi Raja dapat terjadi ketika penyampaian informasi tentang anggota

arisan pesta yang menarik yaitu antara individu ke individu dan antara

individu ke kelompok. Individu ke individu seperti, penyampaian informasi

dari anggota arisan yang menarik ke salah satu anggota arisan pesta lainnya

dan antara individu ke kelompok seperti, penyampaian informasi dari ketua

arisan pesta ke anggota arisan pesta yang hadir ketika acara hajatan

berlangsung.

6. Bentuk interaksi antara anggota arisan pesta pada masyarakat Desa Tinggi

Raja cenderung menciptakan beberapa bentuk interaksi sosial yang positif,

diantaranya kerjasama dan akomodasi. Kerjasama dalam arisan pesta yaitu

bergotong-royong dan saling tolong menolong dalam memenuhi kebutuhan

acara hajatan melalui iuran uang arisan. Akomodasi dalam arisan pesta yaitu

kompromi untuk saling meringankan tuntutan dalam menyelesaikan

permasalahan seperti adanya selip pada pencatatan di buku arisan pesta,

anggota arisan pesta yang meninggal dunia dan anggota arisan pesta yang

Universitas Sumatera Utara

Page 114: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

96 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

melarikan diri.

7. Anggota arisan pesta pada masyarakat Desa Tinggi Raja memiliki hubungan

yang lebih mendalam dan erat atas dasar kekeluargaan. Kerjasama ibu-ibu

Desa Tinggi Raja seperti bergotong-royong dan saling tolong-menolong

dalam arisan pesta merupakan wujud dari solidaritas dalam membantu

memenuhi kebutuhan-kebutuhan secara material dalam acara hajatan. Adapun

yang menumbuhkan rasa solidaritas mereka yaitu karena adanya pengaruh

faktor lingkungan dan faktor keluarga. Faktor lingkungan yaitu di dalam

masyarakat Desa Tinggi Raja mengikuti kegiatan arisan umumnya sudah

menjadi kebudayaan dalam bekerjasama untuk bergotong-royong dan saling

tolong-menolong. Faktor keluarga yaitu hampir sebagian besar ibu-ibu

masyarakat Desa Tinggi Raja pekerjaannya sebagai Ibu Rumah Tangga.

Penghasilan hanya didapatkan dari suami yang bekerja sebagai Petani,

Pedagang, Pengusaha, dll sehingga ada kepentingan bersama untuk

meringankan biaya acara hajatan dengan mengikuti kegiatan arisan pesta.

8. Fungsi arisan pesta pada acara khitanan dan pernikahan bagi anggota arisan

pesta di Desa Tinggi Raja yaitu berjalan dengan seimbang. Dapat dilihat dari

pelaksanaan arisan pesta di Desa Tinggi Raja yang berjalan dengan baik dan

lancar. Dimana arisan pesta ini bersifat memberi, menerima dan

mengembalikan kembali pemberian iuran uang arisan dengan nominal yang

sama oleh anggota arisan pesta. Kemudian pertukaran dilihat sebagai gejala

kebudayaan yang keberadaannya berdimensi luas, tidak sekedar berdimensi

ekonomi, tetapi juga agama, ekologi, teknologi, politik, dan organisasi sosial

Universitas Sumatera Utara

Page 115: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

97 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

seperti yang terlihat dari manfaat arisan pesta pada acara khitanan dan

pernikahan di Desa Tinggi Raja.

9. Pelaksanaan dalam arisan pesta dapat dilaksanakan jika ada orang-orang yang

terlibat di antaranya yaitu ketua arisan pesta, wakil ketua arisan pesta,

sekretaris arisan pesta dan anggota arisan pesta. Anggota arisan pesta dibagi

menjadi dua macam yaitu anggota arisan pesta yang belum menarik dan

anggota arisan pesta yang sudah menarik.

10. Manfaat dari arisan pesta khitanan dan perkawinan bagi anggota arisan pesta

di Desa Tinggi Raja yaitu menjalin tali silaturahmi, memperluas jaringan,

menjadi sarana menabung dan sumber pinjaman tanpa bunga, menjadi

sumber penghasilan bagi pengurus arisan pesta, pastinya pemberian yang

dikembalikan dan sebagai jaminan. Sehingga dalam antropologi ekonomi

arisan disebut dengan resiprositas. Resiprositas berlangsung dari masyarakat

kuno sampai masyarakat modern hanya saja dengan bentuk yang berbeda-

beda misalnya arisan pesta di Desa Tinggi Raja, dengan begitu kajian

antropologi ini tidak akan pernah basi seiring dengan berjalannya waktu.

5.2 Saran

1. Dalam masyarakat Desa Tinggi Raja mengikuti kegiatan arisan umumnya

sudah menjadi kebudayaan dalam bekerjasama untuk bergotong-royong dan

saling tolong-menolong, termasuk diantaranya yaitu arisan pesta. Untuk itu

masyarakat Desa Tinggi Raja harus menjaga interaksi sosial yang baik antara

anggota arisan pesta agar arisan pesta dapat bermanfaat membantu

Universitas Sumatera Utara

Page 116: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

98 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

masyarakat Desa Tinggi Raja dalam menggelar hajatan seperti pada acara

khitanan dan perkawinan di Desa Tinggi Raja.

2. Manfaat arisan pesta pada khitanan dan perkawinan bagi anggota arisan pesta

di Desa Tinggi Raja bermacam-macam. Untuk itu masyarakat harus dapat

mengambil manfaat yang baik dalam arisan dengan mematuhi syarat dan

peraturan yang berlaku dalam arisan pesta agar tetap dapat seimbang dan

bermanfaat.

Universitas Sumatera Utara

Page 117: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

99 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdulsyani. 2012. Sosiologi Skematika Teori dan Terapan, Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Bashir, Ahmad Asyhar. 2000. Asas-Asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata

Islam), Ed. Revisi, Yogyakarta: UII Press.

Bintarto, R. 1989. Interaksi Desa dan Kota Beserta Permasalahnnya, Jakarta:

Ghalia Indonesia.

Bungin Burhan. 2009. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursi

Teknologi di Masyarakat, Jakarta: Kencana.

Dwi Narwoko, J., dan Suyanto Bagong. 2007. Sosiologi Teks Pengantar dan

Terapan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Hanafi, Syafiq. 2001. Sistem Ekonomi Islam dan Kapitalisme, cet 1, Yogyakarta:

Cakrawala.

Husain, Muchdar M. 2011. Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Idi, Abdullah, 2013. Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Koentjaraningrat, 2007. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Jakarta:

Djambatan.

Mauss, Marcel. 1992. Pemberian: Bentuk dan Fungsi Pertukaran di Masyarakat

Kuno, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Mauss, Marcel. 1992. Pemberian: Bentuk dan Fungsi Pertukaran di Masyarakat

Kuno, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Universitas Sumatera Utara

Page 118: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

100 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Moeleong, Lexy. 1990. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Nasution, Harun. 1992. Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta: Djambatan.

Poerdawadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN

Balai Pustaka.

Puspa, Yan Pramadya. 2008. Kamus Hukum - Belanda - Indonesia - Inggris,

Semarang: Aneka Ilmu.

Ritzer, George dan Goodman, Dauglas J. (Terjemahan Nurhadi). 2010. Teori

Sosiologi: Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir

Teori Sosial Postmoder, Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Roesma, Joy dan Mulya, Nadya. 2013. KOCOK! The Untold Stories of Arisan

Ladies and Socialites. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sairin, S., Pujo Semedi, Bambang Hudayana. 2002. Pengantar Antropologi

Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Soekanto, Soerjono. 2013. Sosiologi, Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Grafindo

Persada.

Spardley, James P. 1997. Metode Etnografi Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.

Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, Bandung: CV.

Sinar Baru.

Usman Syaikhu, dkk. 2004. Keuangan Mikro untuk Masyarakat Miskin, Jakarta:

Semeru.

Skripsi, Ringkasan Disertasi

Maryuni, Yupri. “Pelaksanaan Arisan di Kelurahan Muara Lembu Kecamatan

Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi Ditinjau Menurut Hukum Islam”.

Universitas Sumatera Utara

Page 119: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

101 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Skripsi. Fakultas Syari’ah dan Hukukm UIN Sultan Syarif Kasim, Riau,

2015.

Pratama, Angga Putra. “Arisan Minangkabau (Studi Etnografi di Kota Medan)”.

Skripsi. Program Sarjana Antropologi Sosial Universitas Sumatera Utara,

Medan, 2018.

Rendra, Krisna. “Tradisi Petekan di Masyarakat Tengger, Studi Etnografi di Desa

Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang”. Ringkasan

Disertasi. Malang: Universitas Merdeka, 2015.

Rusli Agus. “Kontribusi Arisan Dalam Menambah Kesejahteraan Keluarga

Menurut Perspektif Ekonomi Islam”. Skripsi Univeristas Islam Negeri

Suska, Riau, 2011.

Sulianto, Peris. “Arisan Desa Untuk Biaya Pernikahan Perspektif ‘Urf (Studi Desa

Purwokerto Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan)”. Skripsi.

Program Sarjana Hukum Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim, Malang, 2017.

Tiffany Aprimadhany, Natasha. “Wedding Center di Yogyakarta”. Skripsi.

Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya,

Yogyakarta, 2010.

Internet

ML,V. 2018. Diakses dalam

http://www.google.com/amp/s/www.futuready.com/artikel/all - about-

money/macam-macam-arisan-yang-menguntungkan/amp/pada 21

Agustus 2020.

Universitas Sumatera Utara

Page 120: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

102 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAMPIRAN

Data Informan

1. Nama : Ibu Ani

Umur : 55 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (Anggota Arisan Pesta yang Belum

Menarik)

2. Nama : Ibu Suparmi

Umur : 55 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (Ketua Arisan Pesta)

3. Nama : Ibu Nurul

Umur : 27 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (Anggota Arisan Pesta yang Belum

Menarik)

4. Nama : Ibu Ami

Umur : 26 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (Anggota Arisan Pesta yang Sudah

Menarik)

5. Nama : Ibu Dewi

Umur : 32 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (Anggota Arisan Pesta yang Belum

Menarik)

6. Nama : Ibu Irma

Umur : 34 tahun

Pekerjaan : Guru Honorer (Anggota Arisan Pesta yang Belum Menarik)

7. Nama : Ibu Tuminem

Umur : 54 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (Anggota Arisan Pesta yang Sudah

Menarik)

Universitas Sumatera Utara

Page 121: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

103 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

8. Nama : Pak Men

Umur : 56 tahun

Pekerjaan : Wiraswasta (Masyarakat Desa Tinggi Raja)

9. Nama : Pak Nanang

Umur : 30 tahun

Pekerjaan : Pedagang

Kisaran Harga Paket Khitanan dan Pernikahan Tata Rias dan Baju

Farhan

1. Kisaran Harga Paket Khitanan

Nama Paket Perlengkapan/ Peralatan Biaya

Paket (Rumahan

& Gedung)

1 set rias + busana penganten

sunat

1 pasang rias + pendamping

orang tua

4 set rias + busana penerima tamu

2 set rias + busana

keluarga/pelayan prasmanan

Dekorasi pelaminan pilihan 3 m

s/d 5 m

50 m² tenda plafon tirai dekorasi

model serut/centris

100 buah kursi tamu + cover

1 set meja prasmanan + 2 set

meja terima tamu

1 set piring sendok garpu

5 buah pemanas segi

2 set gubuk jajanan

Kisaran harga

Rp10.000.000,00

Universitas Sumatera Utara

Page 122: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

104 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2 buah kipas blower/kipas air

2 buah tempat uang

2 buah janur umbul-umbul jalan

1 set panggung hiburan untuk

orgen tunggal (hanya panggung)

1 paket dokumentasi foto dan

video album 15 sheet + foto

perbesaran dan frame 40 × 50 cm.

Sumber: Hasil Wawancara dengan Ibu Nurul

2. Kisaran Harga Paket Pernikahan

Nama Paket Perlengkapan/ Peralatan Biaya

Paket Sederhana

(Rumahan)

Rias + busana sepasang pengantin

(3 kali ganti)

Rias + kain 1 orang ibu pengantin

mempelai wanita

4 orang penjaga buku tamu (rias

+ busana)

2 orang penjaga buku tamu ( rias

+ busana)

Pelaminan 1 set (bunga imitasi)

dekorasi pelaminan bunga dan

background

1 bh tempat uang + tempat

souvenir (dipinjamkan)

1 set tempat hidangan makanan

(stainless)/prasmanan

Pelaminan dengan bunga hidup

tambah biaya Rp1.500.000,00

Kisaran harga

Rp5.500.000,00

(Adat & Muslim)

Universitas Sumatera Utara

Page 123: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

105 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Luar daerah tambah biaya

minimal Rp500.000,00.

Paket Silver Rias pengantin akad + resepsi (di

gedung)

Rias pendamping orang tua 2

pasang

Rias peger ayu + bagus 6 pasang

Busana dan acessories lengkap.

Kisaran harga

Rp4.500.000,00

Paket Gold Pelaminan gebyok (Jawa, Sunda,

Sumatra, dll)

Bunga pelaminan full (Jawa,

Sunda & Nasional)

Taman pelaminan + air mancur

Standing flower di pelaminan 2

buah

Palm background pelaminan

(sesuai gedung)

Standing flower 3 pasang

Pergola jalan kaki 4 orang

Rias pagar ayu + bagus 6 pasang

Busana & acessories lengkap +

MC.

Kisaran harga

Rp14.500.000,00

Paket Platinum Pelaminan gebyok (Jawa, Sunda,

Sumatra, dll)

Bunga pelaminan full (Jawa,

Sunda & Nasional)

Taman pelaminan + air mancur

Standing flower di pelaminan 2

buah

Palm background pelaminan

Kisaran harga

Rp16.000.000,00

Universitas Sumatera Utara

Page 124: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

106 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(sesuai gedung)

Standing flower 3 pasang

Pergola jalan kaki 4 orang

Panggung + karpet jalan

Rias pengantin untuk akad +

resepsi (di gedung)

Rias pendamping orang tua 2

pasang

Rias penerima tamu 4 orang

Rias pagar ayu + bagus 6 pasang

Busana dan acessories lengkap +

MC

Bonus:

Janur/umbul-umbul jalan 1

pasang + tempat angpaw + tempat

souvenir dipinjamkan.

Paket Exclusive Pelaminan

1 set pelaminan adat (Jawa,

Sunda, Padang, Betawi, Sumatra,

Kalimantan dll)

Bunga pelaminan full (Jawa,

Sunda & Nasional)

Standing flower di pelaminan 2

buah

Standing flower 3 pasang

Pergola jalan kaki 4 orang

Palm background pelaminan

(sesuai gedung)

Tata rias & busana

Rias pengantin untuk akad +

Kisaran harga

Rp25.000.000,00

Universitas Sumatera Utara

Page 125: ARISAN PESTA PADA ACARA KHITANAN DAN PERNIKAHAN

107 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

resepsi (di gedung)

Rias pendamping orang tua 2

pasang

Rias penerima tamu 4 orang

Rias pagar ayu + bagus 6 pasang

Busana & acessories lengkap +

MC

Photo & Video

Poto liputan 1 album kolase @ 15

set

Video shooting 2x acara (di

gedung)

Transfer DVD

Pelengkap

Tarian pengiring pengantin (pakai

kaset)

Organ tunggal + penyanyi

Bonus:

Buku tamu + spidol

Tempat angpaw + tempat

souvenir (dipinjamkan)

Bunga meja penerima tamu.

Sumber: Hasil Wawancara dengan Ibu Nurul

Universitas Sumatera Utara