arin lbm1 mp
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
1/20
1. Definisi masalah?
MASALAH
Dirumuskan oleh Hulley dan Cummings sebagai
FINER(Feasible, Interesting, Novel, Ethical, Relevant) :
a. F- Feasible
i. Tersedia subyek penelitian
ii. Tersedia dana
iii. Tersedia waktu
b. I- Interestingi. Masalah hendaknya menarik bagi peneliti
c. N-Novel
i. Mengemukakan sesuatu yang baru
ii. Membantah atau mengkomfirmasi
penemuan terdahulu
iii. Melengkapi atau mengembangkan hasil
penelitianterdahulu
Nilai baru dalam penelitian seringkali dihubungkan
dengan orisinalitas suatu penelitian, hal ini sering
membuat gamang peneliti. Penelitian yang sama sekali
baru disebut orisinil, sedangkan yang mengulang
penelitian terdahulu disebut replikatif.
Penelitian ulangan dibenarkan bila:
a) Peneliti ingin menguji konsistensi hasil
penelitian terdahulu, apakah hal yang
sama terjadi bila diterapkan pada
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
2/20
kondisi atau populasi yang berbeda
(perbedaan ras, usia, kondisi klinis, dan
sebagainya)
b) Peneliti melihat kekurangan pada
metodelogi, pelaksanaan, analisis,
ataupun simpulan penelitian sejenis
yang dipublikasi sebelumnya. Ini implicit
berarti bahwa penelitian ulang yang
validitasnya lebih rendah daripada
penelitian terdahulu tidak seyogyanyadilaksankan.
Alasan pengulangan penelitian harus dijelaskan
secara spesifik dan emplisist dalam latar belakang
usulana penelitian.
d. E-Ethical
i. Tidak bertentangan dengan etika
e. R-Relevant
i. Relevan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan
ii. Relevan untuk tata laksana pasien atau
kebijakan kesehatan
iii. Relevan sebagai dasar untuk penelitian
selanjutnya
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
3/20
(Sumber: Sastroasmoro, S. & Ismail, S. 2008. Dasar-
Dasar Metodelogi Penelitian Klinis, Sagung Seto, Jakarta)
1. Sumber2 masalah penelitian
Kepustakaan
Dengan menekuni kepustakaan mutakhir, akan dengan
mudah mengetahui research gap. Research gap ini menjadi
sumber masalah.
Forum Pertemuan Ilmiah
Sumber masalah : pertanyaan yang belum terpecahkan
dalam diskusi, rekomendasi dari hasil pembahasan tentang
apa saja yang perlu diteliti.
Observasi atau Pengalaman Langsung dalam Praktek
pengalaman seorang peneliti
Observasi baik di klinik, laboratorium, maupun di lapangan
dengan menangkap fenomena yang tidak sesuai dengan
teori yang ada.
(Watik Pratiknya. 2003. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
Kedokteran & Kesehatan)
a. Kepustakaan (buku ajar, karangan asli dalam
jurnal, sari pustaka, abstrak)
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
4/20
b. Bahan Diskusi dan hasil konferensi, seminar,
simposium, lokakarya, dsb.
c. Pengalaman sehari-hari.
d. Pendapat Pakar (yang masih bersifat spekulatif
sering dapat dicari landasan teorinya untuk
dikembangkan menjadi masalah penelitian).
e. Sumber non-ilmiah. (contoh : surat kabar)
(Sastroasmoro Sudigdo & Ismael S. 2002. Dasar-dasar
Metodologi Penelitian Klinis ed.2 )
2. Definisi rumusan masalah beserta kriterianya?
Rumusan masalah
Identifikasi masalah yang telah diuraikan dalam latar
belakang masalah dirumuskan lebih spesifik, sehingga
masalah menjadi jelas dan terlokalisasi.
Rumusan masalah penelitian mempunyai syarat:
f. Dikemukakan dalam kalimat tanya(interogatif)
g. Substansi yang dimaksud hendaknya bersifat
khas, tidak bermakna ganda
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
5/20
h. Bila terdpat banyak pertanyaan penelitian, maka
harus dipertanyakan secara terpisah, agar setiap
pertanyaan dapat dijawab secara terpisah.
-
Langkah-langkah melakukan penelitian ilmiah
Perumusan masalah dan tujuannya
Suatu masalah dapat timbul dalam pikiran seseorang melalui
pengamatan, pembacaan, pembicaraan atau diskusi sehingga
menimbulkan pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya. Hal-
hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. apakah kegunaan memecahkan masalah
itu
2. apakah hasil penelitian masalah itu
merupakan hal baru sehingga akan
memberi sumbangan kepada
perkembangan ilmu pengetahuan
3. apakah saya memiliki pengetahuan dasar
dan ketrampilan cukup untuk
memecahkan masalah itu
4. apakah dapat diperoleh data-data
(misalnya dari kepustakaan) mengenai
pokok masalah itu
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
6/20
5. apakah tersedia fasilitas, peralatan, bahan,
keuangan dan waktu untuk pemecahan
masalah itu
6. apakah masalah itu cukup terbatas, tidak
terlalu luas dan umum sifatnya, sebab
pembatasan akan memudahkan dan
menyederhanakan penelitian
7. apakah masalah itu betul-betul menarik
dan menimbulkan motivasi yang kuat,
supaya saya tidak lekas menyerah dan
berputus asa apabila mengalami kesulitan
dalam penelitian
jika masalah telah ditetapkan dengan memperhatikan hal
tersebut di atas, maka sekarang masalah itu dicoba dirumuskan
dengan baik dan jelas. Perumusan masalah yang baik akanmemberi arah dan pembatasan kepada jalan mencari
pemecahannya. Jadi, tujuan penelitiannya yaitu mencoba
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam
masalah.
Perumusan suatu hipotesis
Dalam menyusun suatu keterangan sementara atau hipotesis
terhadap masalah yang akan diselidiki diperlukan pengetahuan,
baik berupa teori, hukum dan dalil serta data-data lain yang
berhubungan dengan masalah itu.
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
7/20
Fungsi hipotesis ialah menjelaskan hubungan-hubungan khusus
yang logis dan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki,
sehingga dapat merupakan penjelasan atau jawaban terhadap
masalah.
Hipotesis yang baik adalah bilamana perumusannya sederhana,
faktor-faktor atau variabel-veriabel yang berperan dan berkaitan
dengan masalah terlihat dengan terang, sehingga dapat
dipikirkan pembuktian kebenaran atau kesalahan hipotesis itu
secara empiris.
Penetapan metode kerja dan bahan penelitian
Pada waktu orang memilih dan merumuskan masalah dan
hipotesis, sesungguhnya orang telah mempunyai gambaran atau
pemikiran tentang metode dan teknik yang akan dipakainya.
Metode penelitian haruslah sesuai dengan sifat dan bidang
penelitian.
Bahan penelitian haruslah diberi keterangan atau batasan yang
jelas, baik tentang macam, umur, jenis kelamin dan jumlah,
maupun tentang sifat-sifat lain yang dianggap penting. Tanpa
keterangan yang baik, maka kemungkinan hasilnya akan berbeda
banyak jika penelitian tersebut diulang lagi baik oleh peneliti
sendiri maupun orang lain, karena metode dan bahan yang
dipakai tidak sama. Mengenai jumlah bahan dan penelitian yang
direncanakan perlu mendapat perhatian khusus, karena jumlah
itu berarti sekali dalam perhitungan statistik dan pengambilan
kesimpulan.
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
8/20
Pengumpulan data sebagai hasil penelitian
Pengolahan data dan diskusinya
Penyimpanan hasil-hasil penelitian
Publikasi hasil-hasil penelitian
Tjokronegoro, Arjatmo dan Sumed
KRITERIA :
1. Dikemukakan dalam kalimat tanya (interogetif), hal inisangat diwajibkan karena dapat lebih bersifat khas dan
tajam. Oleh karena itu rumusan masalah disebut juga
Pertanyaan Penelitian.
2. Substansi yang dimaksud hendaknya bersifat Khas,
tidak bermakna ganda.
3. Bila terdapat banyak pertanyaan penelitian, maka harus
dipertanyakan secara terpisah, agar setiap pertanyaan
dapat terjawab secara terpisah.
4. Biasanya rumusan masalah diawali dengan kalimat
pengantar, misal :
a. Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalahdiatas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian
sebagai berikut :
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
9/20
b. Uraian singkat dalam latar belakang masalah diatas
memberikan dasar bagi peneliti untuk merumuskan
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
(Buku Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Ed-2, Prof.DR. Dr.
Sudigdo Sastroasmoro, Sp.A(K))
a. dalam kalimat tanya
b. mempunyai hubungan 2 variabel
atau lebih
c. dihubungkan dengan kerangka
teoritik tertentu
d. mempunyai arti spesifik (tidak
ganda)
e. memberi petunjuk pengumpulan
data
f. ruang lingkup harus jelas
METODOLOGI PENELITIAN.FK UNDIP.2007
1. permasalahan hendaknya dinyatakan dalam
hubungan 2 variabel atau lebih.
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
10/20
2. permasalahan hendaknya dinyatakan secara jelas
dalam bentuk kalimat pertanyaan bukan kalimat
pernyataan/statement.
3. permasalahan hendaknya mempunyai implikasi atau
kemungkinan untuk di uji secara empiris ,artinya
dapat di uji dilapangan dan variabel-variabel dapat
diukur,dimanipulasi atau dikendalikan serta datanya
dapat dikumpulkan.
Penelitian Farmasi Komunikasi dan Klinik.Ika Puspitasari,M.Si.,Apt
3. Mengapa dilakukan suatu penelitian? latar belakang,
tujuan, manfaat,?
Latar belakang
Butir-butir uraian dalam latar belakang masalah:
Uraian dalam Latar Belakang Masalah mencakup hal-hal
berikut:
1. Pembenaran (justification) mengapa suatu
masalah kesehatan perlu diangkat menjadi masalah
penelitian. Dalam studi klinis maupun epidemiologis,
hal ini mencakup:
Besaran masalah (magnitude of the problem).
Insidens atau prevalens penyakit yang tinggi
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
11/20
merupakan masalah kesehatan apabila
menyebabkan kesakitan atau kematian yang
tinggi. Insidens yang rendah, bila menyebabkan
kematian atau kecacatan yang bermakna juga
merupakan masalah yang perlu diteliti
Waktu. Apakah masalah tersebut sekarang
masih berlangsung
Area geografik atau demografik. Pada kelompok
umur atau pada segmen populasi manamasalah tersebut terdapat
Karakteristik masyarakat yang terkena
Penyebab masalah, pemecahan yang masih
perlu dilakukan
2. Pernyataan alternative pemecahan masalah
3.Alternatif yang dipilih untuk memecahkan
masalah, dengan menyebut alas an mengapa
alternative tersebut dipilih.
4. Sikap2 apa saja yg harus dimiliki seorang peneliti?
Kualifikasi peneliti harus didasarkan kepada intelegensia,
kekuatan bekerja serta sifat jujur dan rajin. Whitney (1960)
memberikan beberapa kriteria yang harus dipunyai oleh
peneliti, yaitu :
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
12/20
a. Daya nalar. seorang peneliti harus mempunyai daya
nalar yang tinggi, yaitu adanya kemampuan untuk
memberi alasan dalam memecahkan masalah, baik
secara induktif maupun secara deduktif.
b. Originalitas. Peneliti harus mempunyai daya khayal
ilmiah dan harus kreatif. Peneliti harus brilian, mempunyai
inisiatif yang berencana serta harus subur dengan ide-ide
yang rasional dan menghindarkan jiplakan.
c. Daya ingat. Seorang peneliti harus mempunyai daya
ingat yang kuat, selalu ekstensif dan logis. Dapat dengan
sigap melayani masalah serta menguasai fakta-fakta.
d. Kewaspadaan. Seorang peneliti harus secara cepat
dalam melakukan pengamatan terhadap perubahan yang
terjadi atas sesuatu variabel atau atas sesuatu sifat
fenomena. Ia harus sigap dan mempunyai intaian yangtajam, serta responsif terhadap perubahan atau kelainan.
e. Akurat. Seorang peneliti harus mempunyai tingkat
pengamatan serta tingkat perhitungan yang akurat, tajam
serta beraturan.
f. Konsentrasi. Seorang peneliti harus mempunyai
kekuatan konsentrasi yang tinggi, kemajuan yang keras,
serta tidak cepat muak.
g. Dapat bekerja sama. Peneliti harus mempunyai sifat
kooperatif, dapat bekerja sama dengan siapapun. Harus
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
13/20
mempunyai keinginan untuk berteman secara intelektual,
dan dapat bekerja secara team-work. Ini menjurus kepada
adanya sifat leadership dari si peneliti.
h. Kesehatan. Seorang peneliti harus sehat, baik jiwa
maupun fisik. Peneliti harus stabil, sabar, dan penuh
vitalitas.
i. Semangat. Kesehatan si peneliti harus ditunjang pula
oleh adnaya semangat untuk meneliti. Peneliti harus
mempunyai kreatifitas serta hasrat yang tinggi.
j. Pandangan moral. Seorang peneliti harus mempunyai
kejujuran intelektual, mempunyai moral yang tinggi,
beriman, dapat dipercaya.
Tingkat ketrampilan dalam melaksanakan penelitian dapat
dikategorikan atas 4 tingkat (Boyce dan Evenson, 1975),
yaitu :
a. Ketrampilan inventif(inventive skill)
Ketrampilan inventif merupakan sifat umum dari manusia.
Seorang petani yang sederhana dapat dapat menemukan
sesuatu dengan pengalaman. Ketrampilannya dinamakan
ketrampilan inventif. Ketrampilan jenis ini tidak memerlukan
penataran atau training secara formal.
b. Ketrampilan teknis (engineering)
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
14/20
Ketrampilan ini adalah hasil dari terapan dari text book
untuk memecahkan masalah-masalah teknis yang dihadapi.
Secara umum, peneliti-peneliti di negara berkembang
mempunyai ketrampilan jenis ini.
c. Ketrampilan teknis ilmiah
Ketrampilan teknis ilmiah biasanya diperoleh sesudah
menamatkan program magister pada perguruan tinggi.
Ketrampilan ini berjenis-jenis tingkatnya dan ketrampilan
yang diperoleh dapat menguasai teknis dan cukup
kemampuan ilmiah serta background teori dalam
mengadakan analisa.
d. Ketrampilan ilmiah-konseptual
Skill ini dipunyai oleh peneliti yang cukup berpengalaman
dan oleh doktor-doktor filosofi.
(Sumber : Nazir, Mohammad. Metode Penelitian. Penerbit
Ghalia Indonesia. Jakarta. 1999 )
5. Apa bedanya masalah penelitian dan masalah
kesehatan?
6. Apa yg dimaksud dan Bagaimana kronologispenelitian itu?
7. Apa saja tipe dari penelitian kedokteran sendiri?
Penggolongan jenis penelitian sangat tergantung pada segi
peninjauannya.
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
15/20
1. Berdasarkan Hasil yang Diperoleh
Berdasar hasilnya, secara umum penelitian dapat dibagi atasdua jenis yang dapat saling mengisi:
1.1. Penelitian Dasar
Jenis penelitian ini disebut juga sebagai basic research, dan
diselenggarakan dalam rangka memperluas danmemperdalam pengetahuan secara teoretis.
1.2. Penelitian Terapan
jenis ini disebut sebagai applied research, dan
diselenggarakan dalam rangka mengatasi masalah nyatadalam kehidupan, untuk mencari sesuatu yang lebih bak
2. Berdasarkan Bidang yang Diteliti
Berdasarkan bidangnya, penelitian dibedakan antara:
2.1. Penelitian Bidang Sosial
Penelitian ini secara khusus berbentuk penelitian
pendidikan, ekonomi, hukum, psikologi, dan lain-lain.
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
16/20
2.2. Penelitian Bidang Eksakta
Penelitian ini secara khusus berbentuk penelitian ilmupengetahuan alam, penelitian Kedokteran, dan sebagainya.
3. Berdasarkan Tempat Penelitian
Dari sudut tempat dilakukannya suatu penelitian, terutarna
dalam rangka pengumpulan data, penelitian dibedakan
menjadi:
3.1. Penelitian Laboratorium
Kegiatan penelitian ini dilakukan dalam laboratorium.
3.2. Penelitian Kepustakaan
Kegiatannya dilakukan dengan mengumpulkan data dari
berbagal literatur, baik dari perpustakaan maupun tempat
lain.
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
17/20
3.3. Penelitian Lapangan
Kegiatan Penelitian ini dilakukan di lingkungan masyarakat
tertentu.
4. Atas Dasar Cara dan Taraf Pembahasan Masalahnya
Atas dasar ini penelitian dapat dibedakan menjadi:
4.1. Penelitian Deskiptif
Penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu
masalah dan keadaan sebagaimana adanya, sehingga hanya
merupakan penyinglcapan fakta.
4.2. Penelitian Inferensial
Jenis penelitian ini bermaksud mengungkapkan suatu
masalah, keadaan atau peristiwa dengan memberikan
penilaian secara menyeluruh, luas dan mendalam dari sudut
pandangan ilmu yang relevan.
5. Atas Dasar Tujuannya.
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
18/20
Pernbedaan penelitian atas dasar ini menghasilkan beberapa
jenis.
5.1. Penelitian Penjajagan
Tujuan penelitian eksploratif adalah menemukan masalah-
masalah baru.
5.2. Penelitian Pengujian
Penelitian verifikatif bertujuan untuk menguji kebenaran
atau pengetahuan.
5.3. Penelitian Pengembangan
Penelitian developmental bertujuan untuk mengembangkan
pengetahuan yang sudah ada.
Kecuali yang disebutkan di atas, masih ada beberapa jenis
penggolongan lainnya. Perlu dikemukakan bahwa dasar
penggolongan tersebut tidak selalu sama.
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
19/20
Sumber : Singarimbun, M., Effendi, S., 1995, Metode
Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta
8. Bagaimana cara menemukan masalah?
9. Syarat untuk melakukan suatu penelitian?
10. Kriteria masalah untuk penelitian beserta syarat
bilamana disebut masalah?
11. Bagaimana cara berfikir secara sistematis?
a) Merasakan adanya suatu masalah atau kesulitan danmasalah atau kesulitan ini mendoring perlunya pemecahan.
b) Merumusakan dan atau membatasi masalah atau kesulitan
tersebut. Di dalam hali ini diperlukan observasi untuk
mengumpulkan fakta fakta yang berhubungan dengan
dengan masalah itu.
c) Mencoba mengajukan pemecahan masalah/kesulitan
tersebut dalam bentuk hipotesis hipotesis. Hipotesis
hipotesis ini adalah merupakan pernyataan yang didasarkan
pada suatu pemikiran atau generalisasi untuk menjelaksan
fakta tentang penyebab ,asalah tersebut.
d) Menemukan alasan alasan dan akibat dari hipotesis yang
dirumuskan secara deduktif.
e) Menguji hipotesis hipotesis yang di ajukan dengan
berdasarkan fakta fakta yang di kumpulkan melalui
penyelidikan atau penelitian. Hasil pembuktian hipotesis ini
-
7/30/2019 Arin Lbm1 Mp
20/20
bisa menguatkan hipotesis dalam arti hipotesis di terima,dan
dapat pula memperlemah hipotesis dalam arti hipotesis di
tolak. Dari langkah terakhir ini selanjutnya akan dirumuskan
pemecahan ,asalah yang telah di rumuskan.
Sumber : Metodelogi Penelitian
Kesehatan;dr.Soekidjo Notoatmodjo
12. Bagaimana sistematis dari penulisan penelitian?
13. Apa persyaratan untuk membuat latar belakangsuatu penelitian?
14. Apa yg dimaksud dengan pendekatan berpikir
ilmiah?