arbitrase

17
KONSEP PENYELESAIAN KONSEP PENYELESAIAN KONTRAK MELALUI KONTRAK MELALUI ARBITRASE ARBITRASE

Upload: marya-erdem

Post on 07-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

arbitrase

TRANSCRIPT

  • KONSEP PENYELESAIAN KONTRAK MELALUI ARBITRASE

  • Pengertian ArbitraseArbitase adalah cara penyelesaian sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa. (Ps. 1 butir 1 UU No. 30/99).Dasar dari arbitrase adalah perjanjian di antara para pihak sendiri yang didasarkan pada asas kebebasan berkontrak. Hal ini sesuai dengan Ps. 1338 KUHPerdata bahwa apa yang telah diperjanjikan oleh para pihak mengikat mereka sebagai undang-undang.

  • Jenis ArbritraseArbitrase Ad-hoc (sementara) yaitu arbritase yang bersifat sementara dan berahkir pada saat dijatuhkannya putusan atas suatu sengketa. Mengenai bagaimana prosedurnya dan penunjukan arbriter didasarkan pada kesepakatan para pihak yang dituangkan dalam suatu klausul arbitrase.Arbitrase intitusi yaitu suatu lembaga permanen yang dikelola oleh berbagai badan arbitrase berdasarkan aturan-aturan yang mereka tentukan sendiri, baik yang bersifat nasional (BANI),maupun internasional ( The Rules of Arbrtration dari International Chamber of Commerce (ICC) di Paris, atau dari The International Centre for Setlement Investment Dispute (ICSID) di Washinton,atau dari Singapore International Arbritrasion Centre (SIAC), atau Dari American Arbitration Assosiation (AAA) dan lain-lain)Ps. 1 angka 8 UU no.30 th 1999, Lembaga arbitrase adh badan yg dipilih oleh pr pihak yg bersengketa untuk memberikan ptsn mengenai sengketa ttt, lembaga tsb juga dpt memberikan pendapat yg mengikat mengenai suatu hub hukum ttt dlm hal blm timbul sengketa.

  • Lanjut...jenis ArbitrasePs. 34 UU No. 30/1999,(1). Penyelesaian sengketa melalui arbitrase dapat dilakukan dengan menggunakan lembaga arbitrase nasional atau internasional berdasarkan kesepakatan para pihak.(2) Penyelesaian sengketa melalui lembaga arbitrase sebagaimana yang dimaksud ayat (1) dilakukan menurut peraturan dan acara dari lembaga yang dipilih kecuali ditetapkan oleh para pihak.

  • Syarat lembaga arbitrase dikategorikan Internasional Keorganisasian, yitu suatu organisasi yang para anggotanya adalah negara-negara ( mis, Arbitrase ICSID dibentuk berdasar The Convention on Settlement of Invesment Disputes between and on Nationals of Other States)Proses Beracaranya, yaitu cara atau prosedur persidangannya menurut ketentuan atau peraturan , yang bebas /lepas dari sistem hukum negara di tempat keberadaan arbitrase tersebut.Tempatnya, yaitu bila tempat arbitrase itu berhubungan dengan lebih adri satu yurisdiksi/ terdapat yurisdiksi asing:Para pihak pd saat membuat perjan. Arbitrase mempunyai tempat usaha di beberapa negaraDitentukan dalam perjan. Arbitrase/ menunjuk pada Arbitrase Asing diluar tempat para pihak menjalankan usahanya.

  • Lant.. Syarat lembaga arbitrase Int.Berdasar UCITRAL Model Law 1985, Ps. 1 ay (3) suatu lembaga arbitrase dikatakan Int. Jika memenuhi syarat sbb:Para pihak mempunyai tempat kegiatan bisnis di beberapa negara pada saat perjan. Arbitrase ditandatanganiSatu tempat yg berada di luar negara dr pr pihak mempunyai tempat kegiatan bisnisnya, yaitu:Tempat arbitrase yg ditentukan dlm perjan. ArbitraseSetiap tempat dimana kewajiban terbesar dr hub komersial akan dilaksanakan, atau tempat dimana masalah yang disengketakan memiliki hub terdekat3. Pr pihak secara tegas setuju bahwa ruang lingkup dr perjan. Arbitrase berhubungan dg lebih dr satu negara

  • Klausul ArbitrasePerjanjian arbitrase adh suatu kesepakatan berupa klausul arbitrase yg tercantum dlm suatu perjanjian tertulis yg dibuat pr. Pihak sebelum timbul sengketa, atau suatu perjan. Arbitrase tersendiri yg dibuat pr pihak setelah timbulnya sengketa. (Ps. 1 angka 3 UU No. 30/1999)Klausul arbitrase ada 2 macam:Clouse Compromissoire (Pactum de Compromitendo/klausul arbitrase) yai, merupakan suatu ketentuan yg tercantum di dlm perjanjian/kontrak yg menyebutkan bahwa setiap perselisihan yg timbul dikemudian hari sehubungan dg perjanjian/kontrak tsb akan diserahkan pd arbitrase.Akta kompromis yi suatu kesepakatan antara para pihak yg telah terlibat dalam suatu sengketa, untuk mengajukan sengketa mereka agar diputuskan oleh arbitrase ( pd umumnya adh arbitrase ad-hoc) (Ps 9 ay (1 s/d 4) UU no. 30/1999 menyaratkan tertulis & ditanda tangani pr pihak, jika pr pihak tdk dpt menadatangani maka perjanjian hrs dibuat dlm bentuk akta notaris)

  • Lanjut.. klausulISI dari perjanjian tertulis dalam akta kompromis meliputi:Masalah yg disengketakanNama lengkap dan tempat tinggal pr pihakNama lengkap dan tempat tinggal pr arbiter atau majelis arbitraseTempat arbiter/majelis arbritase mengambil suatu ptsnNama lengkap sekertarisJangka waktu penyelesaian sengketaPernyataan kesediaan pr arbiterPernyataan kesediaan dr pr pihak yg bersengketa untuk menanggung segala biaya yg diperlukan bg penyelesaian sengketa melalui arbitrase.

  • Lanj. Klausul arbitraseKlausul arbitrase dalam sebuah perjanjian pd umumnya secara spesifik memberi para pihak kekuasaan yg besar berkaitan dengan beberapa aspek. Klausul arbitrase mungkin menunjuk sebuah badan arbitrase ttt,lokasi arbitrase berlangsung, hukum dan aturan yg akan digunakan, kualifikasi pr arbiter, dan bahasa yg akan dipakai dlm proses arbitrase.

  • Isi KLausul ArbritraseUmumnya para pihak dalam perjanjian hanya menyatakan/ merumuskan secara sederhana ...akan menggunakan arbitrase atas semua sengketa yg timbul dari perjanjian..Ini mengandung kelemahan yi tdk diaturnya secara terperinci ttg bagaimana arbitrase dilaksanakan, , kapan ,dimana, dan berapa lama akan berlangsung, serta siapa yg akan memimpin.Klausul arbitrase yang sederhana dan kabur akan kurang bermanfaat karena tidak mengatur hal-hal yang mungkin dibutuhkan untuk diselesaikan kemudian jika sengketa berlanjut di pengadilan.

  • Lanjut...BANI menyarankan kpd pr pihak untuk selalu menggunakan klausul arbitrase standar dari BANI yi; Semua sengketa yang timbul dari perjanjian ini, akan diselesaiakan dan diputus oleh BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA (BANI) menurut peraturan-peraturan administrasi dan peraturan-peraturan prosedur arbitrase BANI, yang keputusannya mengikat kedua bulah pihak yang bersengketa sebagai keputusan dalam tingkat pertama dan terakhir atau Any dispute arising from this contract shall be binding and the finnaly settled under the administrative and procedural Rules of Arbritation of Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) by arbiters appointed in accordance with said rules

  • Lanjut...Klausul standar BANI tidak menyediakan mediasi dan konsiliasi sebagai cara menyelesaikan sengketa sebelum memasuki arbitrase resmi.Oleh karena itu ada baiknya jika para pihak di dalam konraknya perlu membuat kalusul arbitrase berdasar konsep Med-Arb (Mediasi- arbitrase) hal ini setidaknya karena alasan sbb:Mediasi terbukti sangat sukses dan cepat utk menyelesaiakan sengketa & memelihara solidaritas untuk hubungan jangka panjang. jika mediasi tdk berhasil, pr pihak telah mendapatkan pemahaman yg lebih baik tentang persoalan yg disengketakan , sehingga akan membawa pd arbitrase yg lebih efisien.

  • Prinsip pemisahan ( separability principle)Prinsip pemisahan pd dasarnya suatu doktrin otonomi dari klausul arbitrase.Prinsip pemisahan menempatkan klausul arbitrase berdiri sendiri dan terpisah dari peristiwa-peristiwa lainnya. Misalnya, prinsip ini memisahkan klausul arbitrase dari perjanjian pokok dimana klausul arbitrase berada di dalamnya. Artinya jika perjanjian tersebut berakhir atau batal, klausul atau pasal mengenai arbitrase masih tetap eksis. ( Ps 16 ay 1 UNCITRAL Model Law 1985) atau Ps 10 Huruf f dan h UU No. 30/1999.

  • Lanjut prinsip..Berdasar Ps 10 huruf f & h UU No. 30 / 1999 menyatakan suatu perjanjian arbitrase tidak menjadi batal oleh keadaan di bawah ini:Meninggalnya salah satu pihakBangkrutnya salah satu pihakNovasi (pembaharuan utang)Insolvensi (tdk mampu membayar) salah satu pihakPewarisanBerlakunya syarat-syarat hapusnya perikatan pokokBilamana pelaksanaan perjanjian tersebut dialihtugaskan pada pihak ketiga dengan persetujuan pihak yg melakukan perjanjian arbitrase tersebutBerakhirnya atau batalnya perjanjian pokok.

  • Contoh Variasi klausul ArbitrasePerjanjian Joint Venture Agreement Any disputes arising from this Agreement or the breach thereof which cannot be resolved by mutual agreement shall be finnaly sttled under the rules of the INDONESIAN NATIONAL BOARD OF ARBRITRASION (BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA /BANI), by arbiters appointed in accordance with said Rules and the decision of such arbitration shall be accepted as final and binding by the PARTIES. The place of arbitration will be JakartaCatatan: Dalam klausul ini para pihak jelas telah memilih BANI dan pengangkatan arbiter juga menggunakan ketentuan BANI yang putusannya akan diterima oleh para pihak sebagai final dan mengikat serta tempat penyelenggaraan arbitrase adalah Jakarta

  • Lanjut contohContoh klausul arbitrase mengenai kontrak penjualan antara sebuah BUMN dengan perusahaan Asing: All dispute arising between any buyers on the one hand and the seller on the other hand, relating to this contract or the interpretation or performance hereof, shall be finally settled by arbitration conducted in accordance with the rules of arbitration of the Internasional Chamber of Commerce, effective at the time, by three arbiters appointed with such rules. Arbitration shall be held at Paris, France, unless another location is selected by mutual agreement of parties concerned. The award rendered by arbiters shall be final and binding upon the parties concerned

    Catatan: Dalam klausul ini jelas para pihak memilih ICC dengan tiga arbiter yg dipilih sesuai hukum acara ICC. Tempat pelaksanaan arbitase ditentukan Paris, Pracis, kecuali para pihak memilih tempat lainnya dengan persetujuan bersama, demikian pula putusan para arbiter adalah final dan mengikat.

  • Lanjut...contohContoh klausul arbitrase dalam perjanjian lisensi antara perusahaan farmasi asing dengan Perusahaan Nasional: Dispute arising under this Agreement shall be setleed amicably between the parties. If they cannot be settled amicably between the parties, they finaly be settled under the Rules of Consiliation and Arbitration of the International Chamber of Commerce by one or more arbiter appointed with Rules. The arbitration to be held with the International Chamber of Commerce in Jakarta.Catatan: Yang menarik dari klausul ini adalah dipilihnya tempat arbitrase di Jakarta, tetapi dengan menggunakan ketentuan-ketentuan dari ICC. Hal ini akan membawa konsekwensi sbb; dengan dipilihnya Jakarta sebagai tempat arbitrase, peradilan di Indonesia merupakan yurisdiksi utama, sehingga ia (pengadilan Ind) dapat membatalkan putusan arbitrase, (meskipun :ketiga arbitrator,hukum acara (ICC), hukum subtantife (Choice of law), dan bahasa yang dipilih semuanya asing.