arah pembangunan kehutanan ke depan - forda · peningkatan kapasitas sdm penyusun rencana...

15
29/08/2013 1 ARAH PEMBANGUNAN KEHUTANAN KE DEPAN Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Peningkatan Kapasitas SDM Penyusun Rencana Program/Anggaran dan Laporan Badan Litbang Kementerian Kehutanan 29 Agustus 2013 KEHUTANAN DALAM RPJM DAN RKP

Upload: trinhkhuong

Post on 16-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

29/08/2013

1

ARAH PEMBANGUNAN KEHUTANAN KE DEPAN

Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air

Kementerian PPN/Bappenas

Disampaikan pada Peningkatan Kapasitas SDM Penyusun Rencana Program/Anggaran dan Laporan

Badan Litbang Kementerian Kehutanan 29 Agustus 2013

KEHUTANAN DALAM RPJM DAN RKP

29/08/2013

2

Sasaran RPJMN 2010-2014

URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009

Pertumbuhan Ekonomi

5,7 5,5 6,3 6,0 4,6

Pengangguran 11,2 10,3 9,1 8,4 7,9

Kemiskinan 16,0 17,8 16,6 15,4 14,2

URAIAN Realisasi Proyeksi

2010 2011 2012 2013 2014

Pertumbuhan Ekonomi

6,2 6,5 6,5 6,7-7,4 7,0-7,7

Pengangguran 7,1 6,5 6,4-6,6 6,0-6,6 5,0-6,0

Kemiskinan 13,3 12,4 10,5-11,5 9,5-10,5 8,0-10,0

REALISASI 2004-2009

RPJM NASIONAL 2010-2014

(%)

(%)

Alur Perencanaan dan Penganggaran

RPJM

Daerah

RPJP

Daerah

RKP RPJM

Nasional

RPJP

Nasional

RKP

Daerah

Renstra KL Renja - KL

Renstra

SKPD

Renja -

SKPD

RAPBN

RAPBD

RKA-KL

RKA - SKPD

APBN

Rincian APBN

APBD

Rincian APBD

Diacu

Pedoman Dijabar

kan Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Diperhatikan

Dijabarkan

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Diacu

Diacu

Diserasikan melalui Musrenbang

UU SPPN

Pem

erintah

Pusat

Pem

erintah

Daerah

UU KN

20 Tahunan 5 Tahunan Tahunan

29/08/2013

3

Tema dan Prioritas Nasional RKP

1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 2. Pendidikan 3. Kesehatan 4. Penanggulangan Kemiskinan 5. Ketahanan Pangan 6. Infrastruktur 7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha

8. Energi 9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana 10. Daerah Tertinggal, Terdepan, terluar dan Pasca Konflik 11. Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi 12. Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan 13. Bidang Perekonomian 14. Bidang Kesejahteraan Rakyat

RPJMN 2010-2014

RKP 2010

PEMULIHAN PEREKONOMIAN NASIONAL DAN PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN

RAKYAT

RKP 2011

PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKEADILAN

DIDUKUNG PEMANTAPAN TATA

KELOLA DAN SINERGI PUSAT DAERAH

RKP 2012

PERCEPATAN DAN PERLUASAN

PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS, INKLUSIF DAN

BERKEADILAN BAGI PENINGKATAN

KESEJAHTERAAN RAKYAT

RKP 2013

MEMPERKUAT PEREKONOMIAN DOMESTIK BAGI

PENINGKATAN DAN PERLUASAN

KESEJAHTERAAN RAKYAT

RKP 2014

MEMANTAPKAN PEREKONOMIAN NASIONAL BAGI PENINGKATAN

KESEJAHTERAAN RAKYAT YANG BERKEADILAN

KERANGKA ISU STRATEGIS RKP 2014

PENCAPAIAN TARGET RPJMN

Tahun 2014 merupakan tahun terakhir pelaksanaan RPJMN II

DIREKTIF PRESIDEN

Isu strategis dan direktif Presiden yang belum selesai dan tercukupi

pendanaannya

TEMA DAN DIREKTIF PRESIDEN RKP 2014

Jika terdapat isu nasional dan global terkini yang sangat mendesak juga dipertimbangkan

29/08/2013

4

Arah Kebijakan Sektor Kehutanan: (1) Peningkatan Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan,

dan Kehutanan

• Terbitnya Inpres No. 10 Tahun 2011 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam primer dan Lahan Gambut, maka arah kebijakan untuk peningkatan produksi di bidang kehutanan adalah • perbaikan tata kelola hutan produksi melalui operasionalisasi Kesatuan Pengelolaan

Hutan Produksi (KPHP),

• penerapan multi sistem silvikultur dan silvikultur intensif,

• pemanfaatan hutan produksi berbasis Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB),

• prioritas penanaman pada lahan kosong, serta

• pengembangan hutan kemasyarakatan dan hutan desa.

• Untuk mendukung peningkatan produksi di bidang kehutanan, kebijakan akan difokuskan pula pada pengembangan penyuluhan, peningkatan pelayanan penyuluhan serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan untuk sumber daya manusia kehutanan

Peningkatan Ketahanan Pangan, Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan

Kehutanan

Sasaran : 1. tertatanya areal hutan produksi ke dalam

unit-unit pengelolaan berupa KPHP di 18 provinsi,

2.meningkatnya produksi hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu/jasa lingkungan sebesar masing-masing 1 persen,

3.terbitnya IUPHHK-HA/RE pada areal bekas tebangan (logged over area) seluas 650.000 ha,

4.meningkatnya luas areal pencadangan ijin usaha pemanfaatan hutan tanaman sebesar 750.000 ha dan areal tanaman sebesar 600.000 ha,

5.terpenuhinya bahan baku dari hutan tanaman dan limbah meningkat sebesar 2 persen,

6.terbangunnya hutan kemasyarakatan dan hutan desa seluas 500.000 ha,

7.terbangunnya hutan rakyat kemitraan untuk bahan baku kayu industri pertukangan seluas 50.000 ha,

8.sertifikasi penyuluh kehutanan sebesar 500 orang, dan

9.terselenggaranya pendidikan dan pelatihan aparatur Kementerian Kehutanan dan SDM kehutanan lainnya sebanyak 3.000 orang.

Peningkatan Produksi dan

Produktivitas untuk Menjamin

Ketersediaan Pangan dan Bahan Baku Industri dari

Dalam Negeri

Peningkatan Kapasitas

Masyarakat Pertanian,

Perikanan, dan Kehutanan

• Peningkatan usaha hutan tanaman • Peningkatan usaha hutan alam • Perencanaan Pemanfaatan dan

Peningkatan Usaha Kawasan Hutan • Peningkatan Usaha Industri Primer

Kehutanan • Pemantauan Usaha Kehutanan dan

Pembinaan Ganis Wasganis PHPL • Pengembangan Perhutanan Sosial

• Peningkatan Tertib Peredaran Hasil Hutan dan Iuran Hasil Hutan

• Pengembangan Penyuluhan Kehutanan

• Peningkatan Pelayanan Penyuluh Kehutanan

• Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kemenhut dan SDM Kehutanan lainnya

Peningkatan Nilai Tambah, Daya

Saing, dan Pemasaran Produk

Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan

Fokus Prioritas Kegiatan

• Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Hutan dan Pengelolaan Hasil Hutan

• Penelitian dan Pengembangan Produktifitas Hutan

29/08/2013

5

Arah Kebijakan Sektor Kehutanan: (2) Peningkatan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Hutan

(i) Percepatan penyelesaian persoalan dalam pengelolaan hutan

konservasi

percepatan pengukuhan dan pemantapan kawasan hutan,

percepatan beroperasinya Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan penyediaan sumber daya manusia pengelola KPH yang profesional,

penyediaan sarana dan prasarana yang memadai serta

peningkatan kualitas dan ketersediaan data dan informasi potensi sumber daya hutan.

(ii) Peningkatan upaya konservasi dan penyelamatan hutan konservasi serta rehabilitasi sumber daya hutan

peningkatan konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan,

peningkatan fungsi dan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) serta

pengembangan penelitian dan iptek sektor kehutanan

Peningkatan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Hutan

Sasaran: 1. terselesaikannya tata batas kawasan

hutan (batas luar dan fungsi) sepanjang 19.000 km,

2. beroperasinya Kesatuan Pengelolaan Hutan sebanyak 30 unit,

3. meningkatnya hasil rehabilitasi hutan dan lahan seluas 500.000 ha,

4. penyusunan Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu di 11 DAS prioritas,

5. menurunnya konflik dan tekanan terhadap kawasan Taman Nasional dan kawasan konservasi lainnya (cagar alam, suaka margasatwa, taman buru, hutan lindung) sebesar 1 persen,

6. meningkatnya populasi spesies prioritas utama yang terancam punah sebesar 0,5 persen, dan

7. menurunnya hotspot di Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, dan Pulau Sulawesi sebesar 59,20 persen dan luas kebakaran hutan sebesar 40 persen dari rerata tahun 2005-2008.

Fokus Prioritas

Kegiatan

Perencanaan Makro Bidang

Kehutanan dan Pemantapan

Kawasan Hutan

• Pengukuhan Kawasan hutan • Pembangunan Kesatuan Pengelolaan

Hutan • Penyusunan Rencana Makro

Kawasan Hutan • Inventarisasi dan Pemantauan

Sumberdaya Hutan • Pengendalian penggunaan kawasan

hutan untuk pembangunan di luar kegiatan kehutanan

• Penyiapan Pemantapan Kawasan Hutan

• Pengembangan Kawasan Konservasi, Ekosistem Esensial dan Pembinaan Hutan Lindung

• Penyidikan dan Pengamanan Hutan • Pengembangan Konservasi Spesies

dan Genetik • Pengendalian Kebakaran Hutan • Pengembangan Pemanfaatan Jasa

Lingkungan • Pengembangan dan Pengelolaan

Taman Nasional • Pengembangan Pengelolaan

Konservasi Sumberdaya Alam

Konservasi Keanekaragaman

Hayati dan Perlindungan

Hutan

29/08/2013

6

Peningkatan Fungsi dan Daya

Dukung DAS Berbasis

Pemberdayaan Masyarakat

• Penyelenggaraan RHL, dan Reklamasi Hutan di DAS Prioritas

• Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan

• Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan DAS

• Perencanaan, penyelenggaraan RHL, pengembangan kelembagaan dan evaluasi DAS

• Perencanaan, pengembangan kelembagaan dan ebaluasi hutan mangrove

• Penyelenggaraan Perbeniihan tanaman hutan

• Pengembangan persuteraan alam

Penelitian dan Pengembangan

Kementerian Kehutanan

• Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan Kehutanan

• Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi

Peningkatan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Hutan

Sasaran: 1. terselesaikannya tata batas kawasan

hutan (batas luar dan fungsi) sepanjang 19.000 km,

2. beroperasinya Kesatuan Pengelolaan Hutan sebanyak 30 unit,

3. meningkatnya hasil rehabilitasi hutan dan lahan seluas 500.000 ha,

4. penyusunan Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu di 11 DAS prioritas.

5. menurunnya konflik dan tekanan terhadap kawasan Taman Nasional dan kawasan konservasi lainnya (cagar alam, suaka margasatwa, taman buru, hutan lindung) sebesar 1 persen,

6. meningkatnya populasi spesies prioritas utama yang terancam punah sebesar 0,5 persen, dan

7. menurunnya hotspot di Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, dan Pulau Sulawesi sebesar 59,20 persen dan luas kebakaran hutan sebesar 40 persen dari rerata tahun 2005-2008.

Fokus Prioritas

Kegiatan

LITBANG KEDEPAN

29/08/2013

7

Russian

Brazil Canada USA China DR

Congo Austral

ia Indone

sia Sudan India Peru Mexico

Colombia

Angola Bolivia

luas hutan 809,090 519,522 310,134 304,022 206,861 154,135 149,300 94,432 69,949 68,434 67,992 64,802 60,499 58,480 57,196

% luas negara 49 62 34 33 22 68 19 52 29 23 53 33 55 47 53

0

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

700,000

800,000

900,000

1.0

00

ha

Negara-negara dengan luas hutan > 50 juta ha

Negara-Negara dengan Luas Hutan Lebih Besar dari 50 juta hektar

Sumber: State of the World’s Forest 2011, FAO

Lima Besar Negara Hutan Hujan Tropis

Brazil, 519.522.000 ha

Democratic Republic of the Congo, 154.135.000 ha

Indonesia, 94.432.000 ha

Peru, 67.922.00 ha

Columbia, 60.499.000 ha

Sumber: State of the World’s Forest 2011, FAO

29/08/2013

8

Indonesia Myanmar Malaysia Thailand Lao Vietnam Cambodia Philippine

s Timor-Leste

Brunei Darussala

m Singapore

luas hutan 94,432 31,773 20,456 18,972 15,751 13,797 10,094 7,665 742 380 2

% luas negara 52 48 62 37 68 44 57 26 50 72 3

0

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

90,000

100,000

1.0

00

ha

Luas Hutan di Negara-Negara Asean, 2010

Luas Hutan Negara-Negara Anggota Asean

Sumber: State of the World’s Forest 2011, FAO

Lima Besar Negara Produsen

Apakah Indonesia masuk lima besar negara produsen?

29/08/2013

9

Lima Besar Negara Produsen Apakah Indonesia masuk lima besar negara produsen?

Lima Besar Negara Peng-Export

Apakah Indonesia lima besar negara Exporter

29/08/2013

10

Lima Besar Negara Peng-Export

Apakah Indonesia lima besar negara

exporter

Bagaimana dengan HASIL HUTAN BUKAN KAYU??

In Asia, three countries accounted for 96 percent of the value of all NWFP removals: China (67 percent),

Republic of Korea (26 percent) and Japan (3 percent).

Apakah

Indonesia

memiliki

competitive-

ness?

Sumber: Global Forest Resources Assesment 2010, FAO

Dimana Indonesia?

29/08/2013

11

VISI PENGELOLAAN

HUTAN

STRATEGI YANG PERLU DILAKUKAN

HHK •PLYWOOD

•PULP AND PAPER

•KAYU GERGAJIAN

HHBK

•Pangan dan produksi tanaman lain

•Madu

•Bahan baku untuk obat dan kosmetik

•Bahan baku utk kerajinan

•Fauna dan flora exotics

JASLING

•AIR

•KARBON

BIO-PRODUC

TS

•BIO-DIESEL

•BIO-ETHANOL

•PLASTICS (dr lignin)

DITINGKATKAN

PRODUKTIVITASNYA

DIKEMBANGKAN DAN

DIOPTIMALKAN

29/08/2013

12

KENAPA KPH??

Produksi

KPH

Lindung Konservasi

• Wisata

• Obat-obatan

• Kosmetik

• Jasa

Lingkungan

• HHBK

• Karbon

• Wisata

• Obat-obatan

• Kosmetik

• Jasa

Lingkungan

• Karbon

• HHBK

• Energi

• Plywood

• Pulp and paper

• Gergajian

• Papan partikel

• Panel

• Pellet

• Biodiesel

• Bioetanol

• Plastik

kab/kota kab/kota pusat

CLUSTER FOREST INDUSTRY

POTENSI YANG BELUM

DIKEMBANGKAN

HARAPAN TERHADAP PERAN RISET

Asset Management

Hidden Potency – Non raw

material asset

Explore and exploit non raw material asset

• PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN KOLABORATIF

• PENELITIAN HIGH VALUE TIMBER

• PENELITIAN TANAMAN OBAT, PANGAN, DAN ENERGI

• PENELITIAN PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN

• PENELITIAN LANJUT INDUSTRI BERBAHAN BAKU KAYU

(PLASTIK, DLL)

29/08/2013

13

Inovasi IPTEK Kehutanan

Inovasi pada produk kehutanan

Inovasi pada jasa lingkungan

hutan

• Penyediaan produk terbarukan

• Pengganti plastik

• Penyedia obat-obatan dan

makanan sehat

• Penyedia alternatif untuk serat

sintetik

• Ekowisata

• Karbon

• Air

• Keanekaragaman Hayati

KPH sebagai wadah litbang dan pemanfaatan hasil litbang

•Hingga akhir tahun 2013 ditargetkan 90 unit KPH beroperasi

•Berapa banyak KPH yang menjadi mitra penelitian?

•Seberapa jauh hasil litbang dapat diterapkan pada tingkat KPH?

29/08/2013

14

Inovasi Kehutanan

Empat inovasi yang dapat dilakukan dalam sektor kehutanan:

Inovasi produk

service inovation : biodiversity conservation and forest recreation

inovasi teknologi : teknologi yang lebih baik untuk machinery, pemanen, serta proses produksi

inovasi organisasi : perbaikan struktur organisasi dari perusahaan dalam proses produksi

Kehutanan Pasca 2014

Potensi sumber daya hutan Indonesia sangat tinggi namun belum kelola

dengan baik.

Eksploitasi hasil hutan kayu sudah berjalan besar-besaran laju deforestasi

tinggi tapi Indonesia bahkan tidak masuk dalam 5 besar negara peng-

ekspor dan peng-impor.

Pada RPJMN 2015-2019, seluruh kegiatan kehutanan akan diintegrasikan ke

dalam KPH potensi yang besar diharapkan dapat dikelola melalui prinsip-

prinsip SFM.

Riset diharapkan dapat membuka wawasan pengembangan produk turunan

(derivative product) dari kayu untuk memenuhi kebutuhan terhadap food,

energy, and medicine (misalnya biofuel, biodegradable plastic)

Hasil riset tersebut akan menjadi basis dalam pengembangan business plan

KPH sesuai dengan potensi SDH yang ada di tiap-tiap KPH.

29/08/2013

15

TERIMA KASIH