apresiasi dan revitalisasi budaya lokal
DESCRIPTION
TUGAS ISBDTRANSCRIPT
APRESIASI DAN REVITALISASI BUDAYA LOKAL
Kelompok 1
Apresiasi
• Apresiasi merupakan bentuk penghormatan terhadap keberadaan pihak lain di luar diri kita sendiri.
• Apresiasi dapat berupa banyak bentuk, yaitu lewat pelestarian, rasa cinta, simpati, atau empati.
Revitalisasi
• Revitalisasi kebudayaan dapat didefinisikan sebagai upaya yang terencana, berkesinambungan, dan diniati agar nilai-nilai budaya itu bukan hanya dipahami oleh para pemiliknya, melainkan juga membangkitkan segala wujud kreativitas dalam kehidupan sehari-hari dan dalam menghadapi berbagai tantangan.
Revitalisasi
• Menurut Prof. A. Chaedar Alwasilah, ada tiga langkah dalam revitalisasi budaya, yaitu:– Pemahaman untuk menimbulkan kesadaran– Perencanaan secara kolektif– Pembangkitan kreativitas kebudayaan
Budaya Lokal
• Budaya: Sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat. Pengalaman hidup masyarakat sangatlah banyak dan variatif, termasuk di dalamnya perilaku dan keyakinan/kepercayaan masyarakat itu sendiri. (Lehmann, Himstreet, Batty)
• Lokal: Kawasan/daerah tertentu
Budaya Lokal
• Jadi, budaya lokal dapat diartikan sebagai suatu cara hidup masyarakat (termasuk di dalamnya perilaku, keyakinan, kepercayaan, dan seni) pada daerah tertentu yang memiliki kecirikhasan yang berdasarkan kehidupan masyarakat dari zaman ke zaman.
• Berbicara mengenai budaya lokal, kita tak bisa lepas dari upaya pelestarian budaya lokal. Pelestarian norma lama bangsa (budaya lokal) adalah mempertahankan nilai-nilai seni budaya, nilai tradisional dengan mengembangkan perwujudan yang bersifat dinamis, luwes, dan selektif, serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah dan berkembang. (Jacobus Ranjabar)
Masalah Budaya di Indonesia
• Globalisasi• Ketahanan budaya yang tidak kuat• Budaya lokal dianggap kurang komersial• Sikap apatis
Budaya yang diduga diklaim / dipatenkan oleh korporasi asing / oknum warga negara asing /
negara lain• Lagu Rasa Sayange diklaim oleh Pemerintah Malaysia• Alat musik angklung oleh Malaysia• Tari Reog Ponorogo dengan Tari Barongan Malaysia• Tempe yang diklaim oleh WN Jepang• Batik dari Jawa oleh Adidas• Naskah Kuno dari Sumatra Barat oleh Pemerintah Malaysia• Rendang dari Sumatra Barat oleh Oknum WN Malaysia• Sambal Bajak dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Belanda• Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia• Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia• Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia• Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
• Setelah segala pengakuan dan klaim dari pihak luar, kita seringkali tidak berpikir jernih dan mengambil apa inti sari dan pembelajaran yang bisa diambil. Sehingga klaim dari pihak luar terus terjadi dan pihak kita terus saja meradang. Seharusnya pihak kita lebih bisa sadar diri akan kondisi kita, dengan melakukan pencegahan sebelum semua hal itu terjadi.
Solusi• Masyarakat harus lebih mencintai budayanya sendiri agar tidak
diakui oleh bangsa lain.• Masuknya budaya asing harus dapat disaring agar tidak merusak
kebudayaan daerah itu sendiri.• Pemerintah harus lebih aktif dalam menjaga kebudayaan yang kita
punya.• Adanya program bantuan dari pemerintah untuk pelestarian budaya
daerah.• Pemerintah harus lebih memperhatikan perkembangan budaya kita.• Pemerintah harus segera membuatkan UU perlindungan untuk
semua budaya kita.• Melestarikan budaya Indonesia kepada generasi muda.• Pemerintah seharusnya segera menjadikan hak paten semua budaya
di Indonesia.
Peran Mahasiswa dalam Pelestarian Kebudayaan
• IntrakurikulerMenjadikan seni dan budaya daerah sebagai substansi mata kuliah.
• EkstrakurikulerMemanfaatkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kesenian dan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan oleh berbagai pihak untuk pelestarian seni dan budaya daerah.