appendix 17b

17
Appendix 17B Akuntansi untuk Istrumen Derivatif Instrumen derivatif merupakan instrumen yang dikembangkan untuk mengelola resiko. Perusahaan menggunakan nilai wajar atau arus kas dari instrumen ini untuk mengoffset perubahan nilai wajar atau arus kas aktiva yang terkait dengan resiko tersebut. Kontrak Forward: merupakan kontrak yang dibuat perusahaan untuk membeli atau menjual aktiva tertentu di masa mendatang dalam harga tertentu. Karena kontrak ini, perusahaan memiliki hak untuk membeli atau menjual aktiva tersebut dengan harga yang di tetapkan meskipun nanti harganya akan naik, begitupun sebaliknya jika harganya turun, perusahaan juga mempunyai kewajiban untuk tetap membeli atau menjual aktiva tersebut pada harga yang telah ditetapkan. Kontrak Opsi: merupakan kontrak yang dibuat perusahaan untuk membeli atau menjual aktiva dengan harga sekarang dalam kurun waktu yang telah di tentukan. Jadi, perusahaan dapat memilih untuk membeli atau tidak selama kurun waktu tersebut. Namun, karena tidak ada kepastian untuk membeli, biasanya kontrak ini akan di bebani sejumlah biaya untuk menahan kontrak tersebut tetap terbuka selama waktu yang telah di tetapkan. Kontrak forward maupun kontrak opsi, keduanya melibatkan penyerahan aktiva di masa depan dan nilai kontrak itu di dasarkan atas aktiva yang mendasarinya. Kedua instrument keuangan ini disebut derivative karena nilainya diturunkan atau diperoleh dari nilai aktiva lainnya (misalnya saham, obligasi atau komoditif)

Upload: amma

Post on 17-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Appendix kieso

TRANSCRIPT

Page 1: Appendix 17B

Appendix 17B

Akuntansi untuk Istrumen Derivatif

Instrumen derivatif merupakan instrumen yang dikembangkan untuk mengelola resiko. Perusahaan

menggunakan nilai wajar atau arus kas dari instrumen ini untuk mengoffset perubahan nilai wajar atau

arus kas aktiva yang terkait dengan resiko tersebut.

Kontrak Forward: merupakan kontrak yang dibuat perusahaan untuk membeli atau menjual aktiva

tertentu di masa mendatang dalam harga tertentu. Karena kontrak ini, perusahaan memiliki hak untuk

membeli atau menjual aktiva tersebut dengan harga yang di tetapkan meskipun nanti harganya akan naik,

begitupun sebaliknya jika harganya turun, perusahaan juga mempunyai kewajiban untuk tetap membeli

atau menjual aktiva tersebut pada harga yang telah ditetapkan.

Kontrak Opsi: merupakan kontrak yang dibuat perusahaan untuk membeli atau menjual aktiva dengan

harga sekarang dalam kurun waktu yang telah di tentukan. Jadi, perusahaan dapat memilih untuk membeli

atau tidak selama kurun waktu tersebut. Namun, karena tidak ada kepastian untuk membeli, biasanya

kontrak ini akan di bebani sejumlah biaya untuk menahan kontrak tersebut tetap terbuka selama waktu

yang telah di tetapkan.

Kontrak forward maupun kontrak opsi, keduanya melibatkan penyerahan aktiva di masa depan dan nilai

kontrak itu di dasarkan atas aktiva yang mendasarinya. Kedua instrument keuangan ini disebut derivative

karena nilainya diturunkan atau diperoleh dari nilai aktiva lainnya (misalnya saham, obligasi atau

komoditif)

Selanjutnya, kita akan membahas tiga jenis derivatif yang berbeda, yaitu:

1. Forward

2. Opsi

3. Swap

Pengguna Derivatif dan Alasan Penggunaannya

Produsen dan Konsumen

Untuk produsen yang memprediksi penurunan harga dari produknya di masa yang akan datang, ia dapat

menandatangani kontrak forward untuk menjual produknya dengan harga saat ini dimasa yang akan

datang. Kemudian, konsumen yang memprediksi kenaikan harga produk tersebut di masa depan, akan

membeli kontrak tersebut. Jika harga benar-benar turun seperti yang diprediksikan produsen, maka

Page 2: Appendix 17B

produsen yang akan diuntungkan dengan kontrak ini. Namun jika harga naik seperti yang diprediksikan

konsumen, maka konsumen yang akan untung. Meskipun demikian, berdasarkan kontrak atas harga yang

telah ditetapkan tersebut, baik produsen maupun konsumen sama-sama disebut sebagai pembendung

resiko (hedger) karena mereka telah membendung resiko penurunan harga (untuk produsen) dan resiko

kenaikan harga (untuk konsumen) dan melindungi posisi mereka guna memastikan hasil keuangan yang

menguntungkan.

Spekulator dan Arbitrajur

Spekulator (speculator) merupakan orang-orang yang membeli kontrak dan mempercayai bahwa harga

aktiva yang ada dalam kontrak tersebut akan naik dan karena itu, nilai kontrak itu akan naik. Spekulator

ini, yang mungkin hanya berada di pasar selama beberapa waktu, kemudian akan menjual kontrak itu ke

spekulator lain atau perusahaan lain yang tertarik dengan aktiva yang ditawarkan dalam kontrak tersebut.

Arbitrajur (arbitrageur). Pemaian pasar ini berusaha untuk memanfaatkan inefisiensi dalam berbagai

pasar derivatif. Mereka berusaha untuk mengunci laba dengan secara serentak memasuki suatu transaksi

dalam dua pasar atau lebih.

Sebagian besar perusahaan terlibat dalam beberapa bentuk transaksi derivatif. Perusahaan seperti Exxon

Mobil (USA), Caterpillar, maupun Johnson & Johnson mengaku menggunakan instrument derivatif

terutama untuk tujuan membendung resiko terhadap naik turunnya suku bunga, kurs tukar valuta asing,

dan harga komudoti atas laba dan arus kas perusahaan. Banyak perusahaan yang menggunakan derivatif

secara ekstensif dan berhasil. Namun, penggunaan instrument derivatif dapat menjadi sangat berbahaya,

dan sangat penting untuk perusahaan terlebih dahulu memahami risiko serta imbalan yang berkaitan

dengan kontrak-kontrak derivatif.

Prinsip Dasar Akuntansi Derivatif

IASB telah mengatur pedoman akuntansi untuk instrument derivatif, yang secara ringkas adalah sebagai

berikut:

1. Derivatif harus diakui dalam laporan keuangan sebagai aktiva dan juga kewajiban

2. Derivatif harus dilaporkan pada nilai wajar

3. Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari spekulasi dalam derivatif harus segera diakui

dalam laba

Page 3: Appendix 17B

4. Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari transaksi hedging dilaporkan dengan cara yang

berbeda, tergantung pada jenis hedging.

Contoh: Instrumen Keuangan Derivatif (Spekulasi)

Sebuah perusahaan dapat merealisasikan keuntungan dari kenaikan nilai saham Laredo Inc. dengan

menggunakan instrument keuangan derivatif, seperti opsi beli (call option). Opsi beli memberikan

pemiliknya hak, tetapi bukan keawajiban untuk membeli saham pada harga yang telah ditentukan (sering

disebut sebagai harga strike (strike price) atau harga penggunaan (exercise price).

Sebagai contoh, asumsikan bahwa sebuah perusahaan mengadakan kontrak opsi beli dengan Baird

Investement Co., yang memiliki opsi untuk membeli saham Laredo Inc seharga $100 per saham. Jika

harga saham Laredo naik di atas $100, maka perusahaan dapat menggunakan opsi ini opsi ini dan

membeli saham itu seharga $100 per saham. Jika saham Laredo tidak mengalami kenaikan, maka opsi

yang dibeli ini menjadi tidak berharga.

Jurnal Akuntansi. Untuk mengilustrasikan pencatatan akuntansi untuk opsi beli tersebut, mari kita

asumsikan bahwa perusahaan membeli sebuah kontrak opsi beli pada tanggal 2 Januari 2011, ketika

saham Laredo diperdagangkan pada harga $100 per saham. Ketentuan kontrak tersebut memberikan hak

untuk membeli 1.000 lembar saham (jumlah national) saham Laredo pada harga opsi sebesar $100 per

saham. Kontrak Opsi beli tersebut akan berakhir pada tanggal 30 April 2011. Perusahaan membeli opsi

beli dengan harga $400. Ayat jurnal perusahaan sebagai berikut:

2 Januari 2011

Opsi Beli 400

Kas 400

Jumlah $400 yang dibayarkan merupakan premi opsi yang umumnya jauh lebih kecil dari biaya untuk

membeli saham itu secara keseluruhan. Premi Opsi terdiri dari dua nilai, yaitu:

Nilai intristik (instrinsic value) adalah perbedaan harga pasar dan harga strike yang telah ditentukan.

Nilai waktu (time value) mengacu pada nilai opsi yang berada di atas nilai intrinsiknya.

Page 4: Appendix 17B

Asumsikan bahwa pada tanggal 31 Maret 2011, harga saham Laredo telah naik menjadi $120 per saham dan nilai intrinsik dari kontrak beli sekarang adalah $20.000. Sehingga perusahaan dapat menggunakan opsi beli dan membeli 1.000 saham dari Baird Co, seharga $100 per saham dan menjual saham tersebut di pasar pada harga $120 per saham. Sehingga perusahaan memperoleh keuntungan sebesar $20.000. atas kontrak Opsi. Ayat jurnal yang dibuat perusahaan adalah sebagai berikut:

31 Maret 2011

Call Option 20,000

Unrealized Holding Gain or Loss—Income 20,000

Penilaian pasar kemudian menunjukkan nilai waktu dari opsi tersebut pada tanggal 31 Maret 2011 adalah $100. Ayat jurnal yang dibuat perusahaan adalah sebagai berikut:

31 Maret 2011

Unrealized Holding Gain or Loss—Income 300

Call Option ($400 - $100) 300

Pada tanggal 31 Maret 2011, perusahaan melaporkan opsi beli pada Laporan Posisi Keuangan pada nilai wajar $20,100. Keuntungan atau kerugian atas kepemilikan yang belum direalisasi meningkatkan laba bersih . Pada tanggal 16 April 2011, perusahaan menyelesaikan opsi tersebut sebelum kadaluarsa. Untuk mencatat penyelesaian tersebut dengan tepat, kita perlu memperbaharui nilai dari Opsi tersebut dari penurunan pada nilai intrinsiknya. Sebesar $5,000 (($20-$15) x 1,000) sebagai berikut:

16 April, 2011

Unrealized Holding Gain or Loss—Income 5,000

Call option 5,000

Penurunan pada nilai waktu dari opsi tersebut adalah $40 ($100 – 60 ) akan diacatat sebagai berikut:

16 April, 2011

Unrealized Holding Gain or Loss—Income 40

Call Option 40

Maka, pada saat penyelesaian, nilai buku dari Opsi tersebut adalah sebagai berikut:

Call Option

January 2, 2011 400 March 31, 2011 300March 31, 2011 20,000 April 16, 2011 5,000

April 16, 2011 40Balance, April 16, 2011 15,060

Page 5: Appendix 17B

Perusahaan mencatat penyelesaian atas kontrak Opsi dengan Baird sebagai berikut:

16 April, 2011

Cash 15,000

Loss on Settlement of Call Option 60

Call Option 15,060

Ringkasan pengaruh kontrak opsi beli terhadap laba bersih

Date Transaction Income (Loss) EffectMarch 31, 2011 Net Incrase in value of call option ($20,000 - $300 ) $19,700April 16. 2011 Decrease in value of call option ($5,000 + $40) (5040)April 16, 2011 Settle net Income (60)

Total Net Income $14,600

Perbedaan antara Instrumen Keuangan Tradisional dengan Derivatif

Instrumen derivatif mempunyai tiga karakteristik dasar, yaitu:

1. Instrumen tersebut mempunyai (1) satu atau lebih dasar (underlyings) dan (2) provisi pembayaran yang teridentifikasi.

2. Instrumen tersebut memerlukan investasi kecil atau bahkan tanpa investasi sama sekali pada awal kontrak.

3. Instrumen tersebut mengharuskan atau memperbolehkan penyelesaian bersih.

Berikut ini merupakan ringkasan perbedaan antara instrument keuangan tradisonal dengan derivatif

Karakteristik Instrumen keuangan tradisional (Sekuritas Perdagangan)

Instrumen keuangan derivatif (Opsi Beli)

Provisi Pembayaran Harga saham dikalikan jumlah saham

Perubahan harga saham (yang menjadi dasar) dikalikan jumlah saham (jumlah national)

Investasi awal Investor membayar biaya penuh Investasi awal jauh lebih kecil dari biaya penuh

Penyelesaian Menyerahkan saham untuk menerima uang kas

Menerima ekuivalen kas, ber-dasarkan perubahan harga saham dikalikan jumlah saham

DERIVATIF YANG DIGUNAKAN UNTUK HEDGING

Penggunaan yang fleksibel dan karakteristik biaya derivatif yang relative rendah terhadap instrument keuangan tradisonal, menjelaskan mengapa penggunaan derivatif dalam manajemen resiko semakin

Page 6: Appendix 17B

meningkat. Beberapa perusahaan multinasional menghadapi resiko yang besar bahwa nilai wajar atau arus kas aktiva atau kewajiban yang sensitif dengan bunga akan berubah jika suku bunga naik atau turun. Perusahaan perusahaan ini juga mempunyai operasi internasional yang signifikan dan terkena resiko nilai tukar (exchange rate risk) yaitu resiko bahwa fluktuasi kurs tukar valuta asing akan mempunyai dampak yang negatif terhadap profitabilitas bisnis internasional.

Instrumen derivatif dapat digunakan untuk mengoffset dampak negatif dari perubahan suku bunga atau kurs tukar mata uang asing. Penggunaan derivatif ini dikenal sebagai hedging (pembendung atau penangkal resiko). IASB menetapkan standar akuntansi dan pelaporan untuk instrument keuangan derivatif yang digunakan dalam aktivitas hedging. Akuntansi khusus diperkenankan untuk dua jenis hedging, yaitu hedging nilai wajar dan arus kas.

Hedging Nilai Wajar

Dalam Hedging nilai wajar (fair value hedge), suatu derivatif digunakan untuk membendung atau mengoffset exposure terhadap perubahan nilai wajar aktiva atau kewajiban yang diakui atau komitmen perusahaan yang belum diakui. Dalam posisi hedging yang sempurna, keuntungan atau kerugian atas nilai wajar derivatif dan aktiva atau kewajiban yang hedging harus sama dan saling mengoffset. Perusahaan biasanya menggunakan beberapa jenis hedging nilai wajar. Sebagai contoh, perusahaan menggunakan swap suku bunga yang akan berdampak buruk terhadap nilai wajar kewajiban hutang. Atau opsi jual untuk membendung risiko bahwa suatu investasi ekuitas akan menurun nilainya.

Untuk mengilustrasikan Hedging Nilai wajar, asumsikan bahwa pada tanggal 1 April 2011, Hayward Co. membeli 100 lembar saham Sonoma pada harga pasar $100 per saham. Hayward tidak bermaksud untuk memperdagangkan secara aktif investasi ini dan karenanya mengklasifikasikan investasi Sonoma sebagai “non-trading equity investment”. Hayward membuat ayat jurnal berikut untuk mencatat investasi yang tersedia-untuk dijual ini.

1 April 2011

Equity Investments 10,000

Cash 10,000

Hayword mencatat sekuritas yang tersedia-untuk-dijual ini pada nilai wajarnya di laporan atas posisi keuangan. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dilaporkan dalam ekuitas sebagai bagian dari laba komprehensif lainnya. Selama tahun 2011, nilai saham dari Sonoma naik menjadi $125 per saham. Hayward membuat ayat jurnal berikut untuk mencatata keuntungan tersebut:

31 Desember 2011

Security Fair Value Adjustment 2,500

Unrealized Holding Gain or Loss—Equity 2,500

Page 7: Appendix 17B

Ilustrasi berikut menunjukkan bagaimana investasi Sonoma dilaporkan dalam Laporan Posisi Keuangan:

HAYWARD CO.STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (PARTIAL)

DECEMBER 31, 2011

AssetsEquity Investment $12,500

EquityAccumulated other comprehensive income Unrealized holding gain $2,500

Hayward mengadakan kontrak opsi jual pada tanggal 2 Januari 2012, dari menetapkan opsi tersebut sebagai hedging nilai wajar dari investasi Sonoma. Opsi jual ini (yang kadaluarsa dalam dua tahun) member Haywars opsi untuk menjual saham Sonoma pada harga $125. Karena harga penggunaan sama dengan harga pasar saat ini, maka tidak diperlukan ayat jurnal pada opsi jual.

2 Januari 2012

No Entry.

Pada tanggal 31 Desember 2012, harga saham Sonoma telah menurun menjadi $120 per saham. Hayward mencatat ayat jurnal berikut untuk investasi Sonoma:

31 Desember 2012

Unrealized Holding Gain or Loss—Income 500

Security Fair Value Adjusment 500

Harus dicatat bahwa setelah penetapan hedging, akuntansi untuk sekuritas yang tersedia untuk dijual berubah dari IFRS yang biasa. Dimana kerugian kepemilikan yang belum direalisasi dicatat dalam laba, bukan dalam ekuitas. Jika Hayward tidak mengikuti standar akuntansi ini, maka ketidaksesuaian keuntungan dan kerugian dalam laporan rugi-laba akan terjadi. Jadi, akuntansi khusus untuk Hedging (dalam kasus ini) diperlukan dalam hedging nilai wajar. Ayat jurnal berikut mencatat kenaikan nilai opsi jual atas saham Sonoma:

31 Desember 2012

Put Option 500

Unrealized Holding Gain or Loss—Income 500

Penurunan harga saham Sonoma ini mengakibatkan kenaikan nilai wajar opsi jual. Yaitu, Hayward dapat merealisasikan keuntungan atas opsi jual dengan membeli 100 saham di pasar terbuka seharga $120 dan kemudian menggunakan opsi jual itu, dengan menjual saham seharga $125. Ini menghasilakan keuntungan bagi Hayward sebesar $500 ($100 saham x ($125 - $120))

Page 8: Appendix 17B

Berikut ini merupakan ilustrasi bagaimana jumlah-jumlah yang berkaitan dengan investasi Sonoma dan opsi jual dilaporkan.

HAYWARD CO.STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (PARTIAL)

DECEMBER 31, 2011

AssetsEquity Investment $12,000

Put option 500

Berikut ini merupakan ilustrasi yang memperlihatkan pelaporan pengaruh transaksi hedging terhadap laba untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012

HAYWARD CO.INCOME STATEMENT (PARTIAL)

FOR YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011

Other Income and ExpenseUnrealized holding gain—put option $500

Unrealized holding loss—equity investment ( 500)

Hedging Arus Kas

Hedging arus kas (cash flow hedges) digunakan untuk membendung exposure terhadap resiko arus kas yang merupakan hasil dari variabilitas arus kas. Di sini akuntansi khusus diperbolehkan untuk hedging arus kas. Pada umumnya, derivatif diukur dan dilaporkan pada nilai wajarnya di neraca, dan keuntungan maupun kerugian dilaporkan secara langsung dalam laba bersih. Namun, derivatif yang digunakan dalam hedging arus kas diperhitungkan sebesar nilai wajarnya di neraca, meskipun keuntungan atau kerugian dicatat dalam ekuitas sebagai bagian dari laba komprehensif lainnya.

Untuk mengilustrasikannya, mari asumsikan bahwa pada bulan September 2011, Allied Can Co. mengantisipasi pembelian 1.000 metrik ton aluminium dalam bulan Januari 2012. Allied khawatir bahwa harga aluminium akan naik dalam beberapa bulan mendatang. Maka untuk mengotrol biaya produksi persediaan, Allied ingin berlindung dari resiko bahwa perusahaan mungkin akan membayar harga yang lebih tinggi atas persediaan pada bulan Januari 2012. Untuk itu, Allied mengadakan kontrak future untuk aluminium. Kontrak Future (future Contract) memberi hak dan kewajiban kepada pemegangnya untuk membeli aktiva pada harga yang telah ditentukan pada periode waktu tertentu. Dalam kasus ini, kontrak future aluminium memberikan Allied hak dan kewajiban untuk membeli 1.000 metrik ton aluminium seharga $1.550 per Januari 2012. Yang mendasari harga Derivatif ini adalah harga aluminium, jika harganya naik, maka nilai kontrak tersebut juga akan naik.

Page 9: Appendix 17B

Pada tanggal pengadaan kontrak (September 2011) tidak ada jurnal yang dicatat karena harga kontrak tersebut masih sama dengan harga spot.

Pada tanggal 31 Desember 2011, harga untuk penyerahan aluminum pada bulan Januari telah meningkat menjadi $1.575 per metric ton. Allied akan membuat ayat jurnal berikut:

31 Desember, 2011

Futures Contract 25,000

Unrealized Holding Gain or Loss—Equity 25,000

(($1,575 - $1.550) x 1.000 tons)

Pada bulan Januari 2012, Allied membeli dan 1.000 metrik ton aluminium seharga $1.575 dan membuat ayat jurnal berikut:

Januari 2012

Aluminium inventory 1,575,000

Cash 1,575,000

Pada saat yang sama, Allied melakukan penyelasain dari future kontrak tersebut dan membuat ayat jurnal sebagai berikut:

Januari 2012

Cash 25,000

Futures Contrac 25,000

Melalui penggunaan derivatif, Allied telah mampu membuat biaya persediaannya menjadi tetap. Namun tidak terdapat pengaruh laba pada saat ini. Keuntungan atas kontrak future diakumulasikan dalam laba komprehensif lainnya sampai periode dimana persedian itu dijual dan laba dipengaruhi melalui harga pokok penjualan. Asumsikan bahwa barang jadi atas aluminum tersebut kemudian dijual dengan harga $2.000.000 dengan harga pokok penjualan sebesar $1.700.000. Ayat jurnal dari penjualan tersebut adalah sebagai berikut:

July 2012

Cash 2.000.000

Sales Revenue 2.000.000

Cost of Goods Sold 1.700.000

Inventory 1.700.000

Karena pengaruh kontrak sekarang telah memengaruhi laba, maka Allied membuat ayat jurnal berikut untuk megurangi Harga pokok penjualan.:

Page 10: Appendix 17B

Juli 2012

Unrealized Holding Gain or Loss—Equity 25.000

Cost of Goods Sold 25.000

MASALAH PELAPORAN LAINNYA

Masalah tambahan lain yang penting untuk akuntansi derivatif antara lain yaitu:

Derivatif yang Tertanam

Guna memberikan konsistensi dalam akuntansi untuk instrument derivatif yang serupa, derivatif tertanam harus diperhitungkan serupa dengan instrument derivatif lainnya. Karena itu, untuk menghitung derivatif yang tertanam dalam sekuritas hybrid harus dipisahkan dari sekuritas tuan rumah dan diperhitungkan dengan menggunakan akuntansi untuk derivatif. Proses pemisahan ini biasa dikenal dengan instilah pemotongan (bifurcation).

Mengkualifikasikan Kriteria Hedging

IASB mengidentifikasi beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh transaksi hedging sebelum akuntansi khusus untuk hedging diperlukan. Kriteria ini digunakan untuk memastikan bahwa akuntansi hedging telah digunakan dengan cara yang konsisten di seluruh transaksi hedging yang berbeda. Adapun kriterianya adalah sebagaiberikut:

1. Penunjukan, manajemen resiko, dan dokumentasi2. Efektivitas hubungan hedging3. Pengaruh perubahan nilai wajar atau arus kas terhadap laba yang dilaporkan.

CONTOH AKUNTANSI HEDGING KOMPREHENSIF

Untuk menggambarkan bagaiaman akuntansi hedging komperhensif, digunakan suku bunga swap. Swap adalah transaksi diantara dua pihak dimana pihak pertama berjanji untuk melakukan pembayaran kepada pihak kedua. Demikian pula pihak kedua berjanji akan melakukan pembayaran secara simultan kepada pihak pertama. Jenis swap yang paling umum adala swap suku bunga (interest swap rate) dimana satu pihak melakukan pembayaran berdasarkan suku bunga yang tetap atau mengambang dan pihak kedua melakukan hal yang berlawanan.

Hedging Nilai Wajar

Asumsikan bahwa Jones Company menerbitkan obligasi dengan suku bunga tetap 8%, 5 tahun, senilai $1,000,000 pada tanggal 2 Januari 2012. Jones mencatat transaksi ini sebagai berikut:

2 Januari 2011

Cash 1.000.000

Page 11: Appendix 17B

Bond Payable 1.000.000

Suku bunga tetap ditawarkan Jones untuk menarik investor, tetapi Jones khawatir jika suku bunga pasar menurun, maka nilai wajar kewajiban itu akan naik dan perusahaan akan mengalami kerugian ekonomi. Untuk melindungi diri dari resiko kerugian ini, Jones memutuskan untuk membendung resiko penurunan suku bunga dengan memasuki kontrak swap suku bunga 5 tahun. Syarat kontrak swap untuk Jones adalah sebagai berikut:

1. Jones akan menerima pembayaran tetap pada 8% (berdasarkan jumlah $1,000,000)2. Jones akan membayarkan suku bunga variabel, berdasarkan suku bunga pasar yang berlaku

sepanjang umur kontrak swap. Suku bunga variabel pada awal kontrak adalah 6,8%

Dengan mengasumsikan bahwa swap itu dilakukan pada tanggal 2 Januari 2011, (tanggal yang sama seperti penerbitan hutang), swap pada saat itu tidak mempunyai nilai sehingga tidak ada pencatatan pada tanggal 2 Januari 2011.

Pada Akhir Tahun 2012, pembayaran bunga atas obligasi tersebut dilakukan. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai berikut:

31 Desember 2011

Interest Expense 80.000

Cash (8% x $1.000.000) 80.000

Pada akhir tahun 2011, suku bunga pasar menurun cukup besar dank arena itu nilai kontrak swap akan naik. Dalam Swap, Jones akan menerima suku bunga tetap 8% atau $80.000 dan membayar suku bunga variabel 6,8% atau $68.000. Karena itu, Jones menerima selisih $12.000 sebagai penyelesaian pembayaran atas kontrak swap pada tanggal pembayaran bunga pertama. Jones mencatat transaksi tersebut sebagai berikut:

31 Desember 2011

Cash 12.000

Interset Expense 12.000

Selain itu, suatu penilaian pasar menunjukan bahwa nilai swap suku bunga telah naik sebesar $40.000. Kenaikan nilai ini dicatat sebagai berikut:

31 Desember 2011

Swap Contract 40.000

Unrealized Holding Gain or Loss—Income 40.000

Kontrak swap ini dilaporkan pada neraca, dan keuntungan atas transaksi hedging dilaporkan pada laporan laba rugi. Karena suku bunga menurun, maka perusahaan mencatat kerugian dan kenaikan yang berkaitan dengan kewajibannya sebagai berikut:

Page 12: Appendix 17B

31 Desember 2011

Unrealized Holding Gain or Loss—Income 40.000

Bonds Payable 40.000

Kerugian atas aktivitas hedging dilaporkan pada laba bersih, dan hutang obligasi di neraca di sesuaikan ke nilai wajarnya.

Penyajian Laporan Keuangan atas Suku Bunga Swap

Ilustrasi berikut akan menunjukkan bagaimana aktiva tdan kewajiban yang berkaitan dengan transaksi hedging di laporan posisi keuangan:

JONES COMPANYSTATEMENT OF FINANCIAL POSITION (PARTIAL)

DECEMBER 31, 2011

Current Assets Swap Contract €40.000

Non-Current LiabilitiesBonds Payable €1.040.000

Pengaruhnya terhadap laporan posisi keuangan Jones Company adalah penambahan aktiva swap dan kenaikan nilai tercatat dari hutang obligasi. Ilustrasi berikut menunjukkan bagaimana pengaruh transaksi swap ini dalam laporan laba-rugi.

JONES COMPANYINCOME STATEMENT (PARTIAL)FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011

Interset Expense (€80.000 - € 12,000 ) €68.000Other Income and ExpenseUnrealized holding gain—swap contract €40.000Unrealized holding loss—bonds payable (40.000) Net gain (loss)