aplikasi-teknologi-pasteurisasi-120115134708
DESCRIPTION
Aplikasi teknologiTRANSCRIPT
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
APLIKASI TEKNOLOGI PASTEURISASI UNTUK BISNIS
MINUMAN NIRA AREN DALAM KEMASAN
BIDANG KEGIATAN
PKM Gagasan Tertulis
Diusulkan oleh :
Rian Aditiana (13007087) angkatan 2007
Agung Satriyadi Wibowo (13007001) angkatan 2007
Zelmi Ilham (13008068) angkatan 2008
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2011
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Aplikasi Teknologi Pasteurisasi untuk Bisnis Minuman
Nira Aren dalam Kemasan
2. Bidang Kegiatan : PKMGT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Rian Aditiana
b. NIM : 130 07 087
c. Program Studi/Fakultas : Teknik Kimia/Fakultas Teknologi Industri
d. Institut : Institut Teknologi Bandung
e. Alamat Rumah dan No.Telp : Jln. Cisitu Lama VIII
No.12/087822850045
f. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Yazid Bindar
b. NIP : 131660119
c. Alamat Rumah dan No HP : 08122330903
Bandung, Februari 2011
Menyetujui :
Ketua Progam Studi Ketua Pelaksana Kegiatan
(Dr. IGBN Makertihartha) (Rian Aditiana)
NIP. 131 835 241 NIM. 130 07 087
Ketua Lembaga Kemahasiswaan Dosen Pendamping
(Brian Yuliarto Ph.D) (Dr. Yazid Bindar)
NIP. NIP. 131660119
APLIKASI TEKNOLOGI PASTEURISASI UNTUK BISNIS MINUMAN
NIRA AREN DALAM KEMASAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Aren atau enau (Arrenga Pinnata Merr) adalah salah satu keluarga palma
yang memiliki potensi nilai ekonomi yang tinggi karena hampir semua bagiannya
dapat memberikan keuntungan finansial. Bagian pohon aren yang paling besar
nilai ekonominya adalah nira aren yang berasal dari lengan bunga jantan. Nira
aren ini banyak digunakan sebagai bahan baku gula aren. Selain itu, nira aren juga
dapat diolah langsung menjadi minuman yang biasa disebut dengan lahang
(Sunda) atau legen (Jawa). Kandungan gula dalam nira aren sekitar 12-15%.
Angka ini cukup untuk memberikan rasa manis dan pelepas dahaga bagi yang
mengonsumsinya.
Luas area pohon aren yang diusahakan di Indonesia adalah 62.120 ha
dengan jumlah produksi 36.991 ton dalam bentuk gula merah. Potensi ini akan
menjadi semakin besar jika nira aren yang dihasilkan dibuat menjadi minuman
lahang atau legen. Hal ini dapat dipahami karena pembuatan minuman ini tidak
menguapkan air yang terkandung dalam nira aren. Namun, potensi besar ini
terancam sia-sia karena sifat nira aren yang cepat basi. Hal ini membuat minuman
lahang atau legen tidak tahan lama sehingga distribusinya pun terbatas di daerah
penghasil aren karena nira aren akan basi dalam perjalanan yang cukup lama.
Untuk itu, diperlukan teknologi untuk mengolah nira aren supaya menjadi tidak
cepat basi. Teknologi yang ditawarkan dalam karya tulis ini adalah teknologi
pasteurisasi.
Melalui teknologi pasteurisasi, diharapkan minuman nira aren dapat
dikemas dalam kemasan yang menarik dan bersih, dijual dan didistribusikan ke
daerah yang lebih luas sehingga menjadi prospek bisnis yang cerah. Namun,
pengalaman petani aren dalam berbisnis minuman yang kurang dapat
menghambat potensi ini. Untuk itu, dalam karya tulis ini juga akan disajikan suatu
gagasan analisis keekonomian mengenai bisinis minuman nira aren dalam
kemasan.
Tujuan
Karya tulis ini bertujuan merumuskan konsep pengolahan nira aren
menjadi minuman lahang atau legen yang tahan lama beserta aspek
keekonomiannya. Aspek keekonomian ini digunakan terkait bisnis minuman nira
aren dalam kemasan yang dapat diusahakan oleh petani dalam rangka
pengembangan potensi nira aren yang ada.
Manfaat
Manfaat karya tulis ini adalah memperkaya pengetahuan masyarakat
tentang pengolahan nira aren yang benar agar tidak cepat basi serta menjadi
rekomendasi bagi petani yang ingin mengembangkan bisnis minuman nira aren
dalam kemasan. Konsep community development petani aren ini diharapkan dapat
menghasilkan usaha-usaha baru sehingga dapat meningkatkan taraf hidup petani
aren dan tentunya membuka lapangan kerja baru bagi masayarakat secara umum.
GAGASAN
Nira aren segar sebelum menjadi basi diolah menjadi beberapa jenis
produk pangan. Pengolahan nira aren menjadi beberapa produk pangan dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Gula Aren
Gula aren sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu
pemanis makanan dan minuman yang bisa menjadi substitusi gula pasir (gula
tebu). Gula aren diperoleh dari proses penyadapan nira aren yang kemudian
dikurangi kadar airnya hingga menjadi padat. Produk gula aren ini adalah berupa
gula cetak dan gula semut. Gula cetak diperoleh dengan memasak nira
aren hingga menjadi kental seperti gulali kemudian mencetaknya dalam cetakan
berbentuk setengah lingkaran. Untuk gula semut, proses memasaknya lebih
panjang yaitu hingga gula aren mengkristal, kemudian dikeringkan (dijemur atau
dioven) hingga kadar airnya di bawah 3%. Jenis
yang terakhir ini memiliki keunggulan yaitu berdaya tahan yang lebih lama, lebih
higienis dan praktis dalam penggunaannya.
Cuka Aren
Pembuatan cuka aren dari nira aren ini di sunting dari buku Bertanam
Aren karya Slamet Soesono. Untuk membuat cuka aren, lahang harus dibiarkan
begitu saja di udara terbuka. Kurang lebih 8 hari seluruh nira sudah berubah
menjadi cuka. Sayang, kadar asam asetat (zat yang memberi rasa asam pada cuka
itu) hanya 3% saja. Karena itu ia tidak tahan lama disimpan, lalu basi. Walaupun
demikian, cuka aren tetap laku keras di pasar, karena tidak membuat sakit perut
seperti cuka sintetik yang lebih pekat itu (25% asam cukanya). Mungkin itulah
sebab, selain dipertahankan sebagai bumbu dalam dapur masakan Jawa, perajin
asinan bogor dan pembuat kue Bika Ambon lebih suka memakai Cuka Jawa
ketimbang cuka-cuka lain.
Tuak Cap Tikus
Cap Tikus adalah jenis cairan berkadar alkohol rata-rata 40 persen yang
dihasilkan melalui penyulingan saguer (cairan putih yang keluar dari mayang
pohon enau atau seho dalam bahasa daerah Minahasa). Tinggi rendahnya kadar
alkohol pada Cap Tikus tergantung pada kualitas penyulingan. Semakin bagus
sistem penyulingannya, semakin tinggi pula kadar alkoholnya.
Aren Bioetanol
Ethanol (Ethyl Alkohol-C2H5-OH) sudah dikategorikan sebagai energi
komersial atau energi teknis karena telah mencapai kematangan teknis dan
kematangan komersial dengan Brasil sebagai produsen ethanol terbesar di dunia.
Bioethanol merupakan bahan bakar alternatif pengganti premium dan pertamax,
sehingga pemakaiannya akan menghemat devisa. Bioethanol dapat dihasilkan dari
tetes tebu, singkong, jagung, sorghum maupun aren, sehingga merupakan energi
yang dapat diperbaharui. Selain itu gas buang dari mesin yang menggunakan
bioethanol mempunyai emisi yang lebih rendah disbanding dengan minyak
premium maupun pertamax.
Saat ini di Indonesia telah dibangun beberapa pabrik bioethanol plant
dengan kapasitas mulai dari 300 liter/hari dengan system batch sampai dengan
600 ton/hari dengan system kontinyu sebagai langkah awal untuk pengembangan
selanjutnya ke skala komersial. Keputusan kebijakan untuk menentukan
kelayakan penggunaan bioethanol secara umum perlu dilandasi suatu kajian yang
mendalam dengan mempertimbangkan penguasaan teknologi, nilai ekonomis,
kontinyuitas suplai dan manfaat lain dari penggunaan bioethanol tersebut.
Nata Pinnata
Bumbung yang sudah dibersihkan dipasang pada masing-masing tandan
bunga aren yang telah dipotong untuk menampung niranya. Bumbung penampung
nira dipasang pada sore hari dan besok paginya nira dipungut. Untuk
menghasilkan produk nata yang berkualitas perlu dilakukan penyaringan terhadap
nira yang telah dipungut tersebut untuk membersihkan dari kotoran yang
tercampur didalamnya. Ada dua macam larutan yang dipergunakan disini, yaitu
larutan pertama adalah pembuatan mother liquor (starter) yang merupakan larutan
nira yang difermentasi dalam botol setelah diinokulasi dengan Acetobacter
xylinum yang akan dijadikan bibit. Larutan kedua adalah larutan utama yang akan
difermentasikan pada baki fermentasi menjadi nata.
Minuman Ringan (Lahang atau Legen)
Pengolahan nira aren menjadi minuman ringan (lahang atau legen) dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Pengolahan Menjadi Minuman Ringan
1. Penyaringan
Nira yang baru disadap dituangkan ke wadah penampungan yang terbuat
dari logam tahan karat secara pelan-pelan melalui kain saring berlapis 3
secara pelan-pelan.
2. Penambahan bahan tambahan makanan.
Nira ditambah dengan asam benzoat dan asam sitrat, masing-masing
sebnyak 1 gram per liter nira.
3. Pasteurisasi
Nira tersebut dipanaskan sambil diaduk pada suhu 850C selama 5 menit.
4. Penyiapan botol
Botol kaca disikat bagian dalamnya dengan detergen.
Seluruh permukaan botol dicuci sampai bersih dengan menggunakan
detergen. Botol dibilas sampai bersih. Kemudian bagian dalam botol dibilas
dengan air panas. Setelah itu botol direbus di dalam air mendidih selama 30
menit.
5. Pembotolan dan pasteurisasi
Botol diangkat dari air panas dan dibalikkan agar airnya keluar dari botol.
Ketika botol masih panas, nira yang masih panas dimasukkan ke dalam botol
dengan bantuan corong sampai permukaan nira 2 cm dari bibir botol paling
atas, kemudian botol segera ditutup dengan penutup botol. Setelah itu botol
yang berisi nira direbus di dalam air mendidih selama 30 menit.
6. Penyimpanan.
Nira aren di dalam botol ini dapat disimpan sampai 4 bulan pada suhu
kamar.
Solusi yang Pernah Ditawarkan
Banyak upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan cepat basi
nya nira aren. Upaya tersebut adalah dengan mengolah langsung nira aren menjadi
produk pangan dan nonpangan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Khusus
untuk pengolahan nira aren menjadi minuman ringan, nira aren dipasterurisasi
dengan suhu 850C selama 5 menit. Perlakuan pasteurisasi ini akan merusak rasa
nira aren sehingga tidak segar lagi. Tentu diperlukan cara pasteurisasi lain agar
rasa nira aren hasil pasteurisasi tetap segar sehingga tetap diminati masyarakat
sebagai konsumen.
Sementara itu, belum ada solusi yang ditawarkan untuk community
development petani aren. Pengembangan petani aren yang dimaksud disini adalah
petani yang tidak hanya menjual nira aren saja atau mengolahnya menjadi gula
aren saja tapi juga mampu mengolah nira aren menjadi produk lain. Produk lain
yang dimaksud adalah nira aren dalam kemasan yang telah dipasteurisasi sehingga
tahan lama. Dalam karya tulis ini akan dijelaskan pembentukan community
develpoment petani aren yang mampu terjun dalam bisnis minuman dalam
kemasan.
Gagasan Baru yang Ditawarkan
Berdasarkan fakta empiris yang ada dan solusi yang pernah ditwarakan,
maka upaya untuk mencegah cepat basinya nira aren serta membuka peluang
usaha minuman dalam kemasan oleh petani aren dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Metode pasteurisai
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pasteurisasi nira aren
pada suhu 850C selama 5 menit akan merusak rasa nira aren. Gagasan baru yang
ditawarkan adalah pasteuriasi nira aren pada suhu 75-800C selama 20-30 menit
dengan penambahan natrium benzoat sebanyak 0.05% untuk meningkatkan
efektifitas pasteurisasi (Baliga, B. P.; Ivy, A. C. 1961). Metode ini memang sudah
cukup lama ditemukan namun penggunaannya di Indonesia masih kurang dan
cenderung untuk tidak diaplikasikan. Hal ini dapat dipahami karena petani
cenderung memilih cara yang lebih mudah dalam mengolah nira aren dengan
menjadikannya gula aren, tuak, cuka, dll. Hal ini sangat disayangkan karena
potensi pengembangan nira aren terpasteurisasi ini sangat besar dan cukup
menguntungkan.
2. Bisnis minuman nira aren dalam kemasan
Dalam karya tulis ini terlampir proposal rencana bisnis pembuatan
minuman nira aren dalam kemasan. Teknologi yang digunakan untuk
mengolahnya adalah teknologi pasteuriasi yang telah dijelaskan pada poin
gagasan nomor 1. Lampiran ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa usaha ini
cukup menguntungkan dan akan mendatangkan pendapatan lebih bagi petani. Hal
ini juga menjadi salah satu usaha dalam community development petani aren yang
mampu terjun dalam bisnis miuman dalam kemasan. Usaha ini dapat dikelola oleh
5-10 orang petani dalam satu kelompok tani. Jika 5 orang petani bergabung untuk
mengembangkan bisinis ini dengan 1 orang petani mempunyai atau menggarap 10
pohon nira aren per hari maka akan didapat nira aren sebanyak 1.000 liter per hari
dengan asumsi 1 pohon dapat menghasilkan 20 liter nira aren per hari. Pabrik
pasteurisasi kapasitas 1.000 liter per hari akan mendatangkan keuntungan minimal
Rp120.000.000 per tahun atau Rp10.000.000 per bulan. Jika satu pabrik didirikan
oleh lima petani saja, maka keuntungan petani minimal per bulan adalah
Rp2.000.000. Nilai yang tentunya cukup tinggi bagi petani karena di sisi lain
petani masih menghasilkan uang dari hasil penjualan nira aren yang didapatnya
untuk dijadikan bahan baku pabrik. Artinya angka Rp2.000.000 ini adalah nilai
lebih yang didapat petani murni berasal dari bisnis minuman nira aren
terpasteurisasi.
Pihak-pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan
Untuk mengimplementasikan gagasan tersebut di atas, diperlukan pihak-
pihak yang mampu memegang peranannya masing-masing dengan baik. Pihak-
pihak beserta peranannya tersebut tersadi dalam tabel di bawah ini :
Tabel 1. Pihak-pihak Pengimplementasi Gagasan dan Peranannya
No. Lembaga Peranan
1 Lembaga penelitian
Melakukan riset lebih lanjut tentang teknologi
pasteurisasi nira aren yang cocok bagi nira aren
di Indonesia.
2 Universitas/Institut
Melakukan pendekatan kepada masyarakat
petani aren, memberikan penyuluhan tentang
teknologi pasteuriasi dan aplikasi bisnisnya yang
cukup menguntungkan.
No. Lembaga Peranan
3 Pemerintah Daerah dan
Dinas Perindustrian
Mendukung upaya bisnis yang akan dilakukan
dengan mempermudah perizinan, mempermudah
akses jalan, pembelian peralatan industri dan
jika perlu memberikan insentif khusus dalam
tahap awal pengembangan bisnis supaya lebih
menguntungkan dan petani menjadi tertarik
menggeluti bisnis ini
4 Bank
Memberikan kredit murah untuk memulai usaha
minuman nira aren terpasteurisasi dalam
kemasan
5 Petani
Berusaha untuk kooperatif, mau belajar dan
menerima teknologi yang diberikan karena hal
ini juga dapat menguntungkan mereka sendiri.
6 Masyarakat
umum.konsumen
Membeli produk nira aren terpasturisasi dalam
kemasan tanpa harus gengsi karena minuman ini
tergolong minuman tradisional dan belum begitu
dikenal oleh masyarakat luas.
(Sumber : berbagai sumber dan analisis, 2010)
Langkah-langkah Strategis Implemnetasi Gagasan
Gagasan bisnis minuman nira aren dalam kemasan dengan teknologi
pasteurisasi ini dapat diimplementasikan dengan baik melalui langkah-langkah
strategis di bawah ini :
1. Lembaga penelitian melakukan riset lebih lanjut mengenai teknologi
pasteurisasi nira aren untuk menghindari ketidakcocokan teknologi
pasteurisasi dengan kondisi nira aren yang ada di Indonesia.
2. Hasil penelitian yang ada dipublikasikan, pihak universitas melalui
mahasiswanya melakukan penyuluhan hasil penelitian dan potensi bisnis
nira aren dalam kemasan kepada masyarakat petani aren.
3. Pemerintah dan dinas perindustrian mulai mengkaji insentif yang akan
diberikan agar industri nira aren dalam kemasan ini dapat berjalan
dengan baik, misalnya dengan pengurangan pajak atau bahkan mungkin
pemberian subsidi untuk tahap awal produksi.
4. Masyarakat petani aren yang dibimbing pihak lembaga penelitian dan
universitas mencoba mengaplikasikan teknologi pasteurisasi tersebut
5. Pemerintah daerah dan dinas perindustrian meyakinkan pihak Bank
untuk mau memberikan kredit murah kepada masyarakat petani aren
yang akan mengembangkan bisnis ini.
6. Bank memberikan kredit murah kepada industri nira aren dalam kemasan
yang diusahakan sendiri oleh petani arennya
7. Tahap awal produksi dan monitoring serta bimbingan lanjut dari pihak
lembaga penelitian dan universitas untuk mendampingin petani aren
hingga mandiri.
KESIMPULAN
Inti Gagasan
Gagasan yang diajukan yaitu menerapkan teknologi pasteurisasi nira aren
untuk membuat nira aren menjadi tahan lama. Selain itu, gagasan lain yang
diajukan adalah pengembangan bisnis atau usaha kecil menengah masyarakat
petani berbasis nira aren. Nira aren yang telah dipasteurisasi menjadi tahan lama
sehingga dapat dikemas dan dijual menjadi produk minuman dalam kemasan.
Teknik Implementasi Gagasan
Langkah-langkah implementasi untuk mewujudkan gagasan penerapan
teknologi pasteurisasi untuk membentuk komunitas petani yang bergerak dalam
usaha minuman nira aren dalam kemasan adalah :
1. Identifikasi potensi nira aren di beberapa daerah di Indonesia
2. Melakukan pendekatan secara gradual (bertahap) kepada tokoh
masyarakat sebagai awal pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat
3. Konsultasi permasalahan petani nira aren serta sosialisasi keseluruhan
teknologi pasteurisasi dan proposal bisnisnya
4. Melakukan pendekatan kepada perusahaan agar mau menerapkan program
corporate social responsibility (CSR) untuk pengembangan teknologi dan
bisnis nira aren dalam kemasan oleh petani.
5. Penanaman kepercayaan kepada masyarakat bahwa dengan teknologi
pasteurisasi ini akan membuat kehidupan mereka menjadi lebih baik
6. Membentuk satu keompok tani yang terdiri dari 5-10 petani aren untuk
melaksanankan program yang diajukan sebagai proyek percontohan.
7. Melakaukan evaluasi secara periodik, profesional, dan tranparan
8. Membimbing kelompom tani lain yang ingin menjalankan program yang
tleah berhasil dilakukan
Prediksi Keberhasilan Gagasan
Gagasan aplikasi teknologi pasteurisasi untuk pengawetan nira aren secara
ekonomis dangat menguntungkan bagi petani aren. Petani aren dapat menjual nira
aren kapanpun dan dimanapun tanpa khawatir niranya menjadi basi. Selain itu,
jika proposal bisnisnya dijalankan akan mendatangkan keuntungan yang berlipat.
Seorang petani aren akan mendapatkan penghasilan sekitar Rp2.000.000 per bulan
hanya dari bisnis ini saja. Angka tersebut di luar hasil penjualan nira aren nya
sendiri yang dijadikan bahan baku pabriknya tersebut. Jika melihat potensi
keuntungan yang akan didapat oleh petani, kemungkinan besar gagasan ini dapat
diterima oleh petani aren. Keberhasilan keseluruhan gagasan ini bergantung pada
banyak pihak, masyarkat petani aren, mahasiswa/universitas, perusahaan, serta
pemerintah daerah. Jika gagasan ini diterapkan secara berkelanjutan dan
menyeluruh, bukan tidak mungkin petani aren di seluruh Indonesia akan
merasakan kesejahteraan yang sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Tuak Cap Tikus. http://www.theminahasa.net
Anonim. 2010. Aren Bioetanol. http://www.qmimit.com
Anonim. 2008. Nata Pinnata. http://www.xenoks.wordpress.com
Anonim. 2008. Minuman Ringan (Lahang atau Legen).
http://www.gulasemutaren.blogspot.com
Baliga, B. P.; Ivy, A. C. 1961. Beverage preservation. pasteurization of palm sap
(neera). Journal of Agricultural and Food Chemistry 9:149
Soesono, Slamet. 2000. Bertanam Aren. Jakarta : Penebar Swadaya
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Ketua Kelompok
Nama : Rian Aditiana
NIM : 13007087
Jurusan / Fakultas : Teknik Kimia / Fakultas Tenologi Industri
Tempat, tanggal lahir : Garut, 15 September 1989
Institut : Institut Teknologi Bandung
HP : 087822850045
Alamat : Jalan Cisitu Lama VIII No. 12 Kamar F1
Email : [email protected]
Anggota Kelompok
Nama : Agung Satriyadi Wibowo
NIM : 13007001
Jurusan / Fakultas : Teknik Kimia / Fakultas Tenologi Industri
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 6 Maret 1989
Institut : Institut Teknologi Bandung
HP : 08562216667
Alamat : Jl. Pesantren no. 91 Cibabat - Cimahi, 40513
Email : [email protected]
Nama : Zelmi Ilham
NIM : 130070
Jurusan / Fakultas : Teknik Kimia / Fakultas Tenologi Industri
Tempat, tanggal lahir :
Institut : Institut Teknologi Bandung
HP : 085722532116
Alamat : Jln. Siliwangi Dalam III No.3
Email : [email protected]
LAMPIRAN
Proposal Bisnis Minuman Nira Aren Dalam Kemasan
(Versi Mahasiswa)
PASTEURISASI NIRA AREN MENJADI MINUMAN DALAM KEMASAN
"LAHANG, READY TO DRINK”
Executive Summary
Bisnis ini bergerak di bidang kuliner, yaitu minuman yang berasal dari
pohon aren sesuai dengan visi perusahan ini yaitu memaksimalkan potensi aren
dalam memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia. Produk yang akan dijual adalah
nira aren yang telah dipasteurisasi, dikemas dalam kemasan gelas plastik 220 mL
dan dijual dengan harga Rp1000/pcs. Target pasar adalah pelajar dan masyarakat
luas dengan strategi penjualan melalui direct selling dan penawaran kerjasama.
Bisnis yang belum ada pesaingnya ini memiliki prospek yang cukup cerah dengan
keuntungan bersih mencapai Rp120.000.000 per tahun dengan profit margin
9.5%. Kendala modal investasi yang cukup besar menjadi tantangan utama. Rasa
lahang yang manis, unik, dan khas disertai pengemasan yang baik dan menarik
serta bahan baku yang melimpah diharapkan dapat mengatasi masalah dan
menjadi kekuatan dari bisnis ini ke depan.
Rencana Bisnis
1. Penjelasan Singkat Tentang Bisnis
Bisnis yang akan diajukan bergerak di bidang kuliner, yaitu minuman
dalam kemasan. Minuman yang dimaksud adalah nira aren atau biasa disebut
lahang atau legen. Melalui teknologi pasteurisasi dan pengemasan yang baik
diharapkan minuman ini dapat dinikmati setiap saat dan tersebar ke daerah lain
selain penghasil nira aren. Manfaat dari bisnis ini adalah memenuhi kebutuhan
pangan masyarakat dan meningkatkan pendapatan petani aren. Melalui bisnis ini
terjadi simbiosis mutualisme antara petani dan pelaku bisnis serta dapat
mengangkat potensi kekayaan alam Indonesia.
2. Latar Belakang Singkat Bisnis
Berawal dari keprihatinan terhadap industri pangan di Indonesia,
khususnya pohon aren. Nira aren sebenarnya banyak diminati oleh masyarakat,
namun karena sifat nira aren yang mudah basi membuat minuman ini tidak dapat
dinikmati setiap saat dan oleh orang banyak. Untuk itulah, melalui pasteurisasi
dan pengemasan diharapkan membuat minuman nira aren dapat dinikmati setiap
saat dan tersebar luas produknya, tidak hanya ada di sekitar daerah penghasil aren
saja.
3. Visi Misi Perusahaan
Visi
Memaksimalkan potensi aren dalam memenuhi kebutuhan pangan di
Indonesia
Misi
• Menjalin kerja sama dengan petani aren sebagai pemasok bahan baku
perusahaan.
• Mengembangkan produk berbahan dasar aren melalui research and
development yang berkelanjutan.
Direktur
Manager Bidang
Research and
Development
Manager Bidang
Produksi
Manager Bidang
Pemasaran
• Mengembangkan potensi masyarakat sekitar tempat produksi dengan
menghasilkan lapangan kerja baru.
• Menghasilkan produk yang aman dan memuaskan selera konsumen.
4. Analisis SWOT bisnis
Strength Weakness Opportunity Threats
Lahang memiliki
rasa yang unik
Investasi awal
tergolong mahal bagi
mahasiswa
Belum memiliki
banyak pesaing
Pendapat
masyarakat tentang
produk tradisional
Pengemasan produk
cair mudah dikreasikan
Kurangnya
pengalaman kerja nyata dari mahasiswa
dikhawatirkan
berdampak pada keberlangsungan
perusahaan
Aren banyak
terdapat di Jawa
Barat
Fluktuasi
ketersediaan dan
harga bahan baku Nira aren terpasteurisasi akan
lebih tahan lama
5. Struktur Organisasi
Analisis Pasar (Market Analysis)
Permintaan
Lahang sangat disukai oleh masyarakat karena rasanya yang manis, enak,
dan unik. Namun, masyarakat yang dapat menikmati lahang adalah masyarakat di
sekitar daerah yang memiliki aren karena nira aren cepat terfermentasi dan
menjadi tuak.
Penawaran
Produksi lahang di Indonesia sangatlah sedikit karena penikmat lahang
sendiri kebanyakan konsumen yang berada disekitar perkebunan aren. Produksi
minuman lahang berpeluang besar untuk dapat ditingkatkan dengan diimbangi
oleh permintaan masyarakat yang meningkat dengan cara pemasaran yang baik.
Produk dan Harga
Produk dijual dengan tagline “Lahang, Ready to Drink” dan dikemas
dalam kemasan gelas plastik 220 mL dengan harga jual Rp1000. Kelebihan
produk ini yaitu : praktis, mudah, bisa langsung diminum setiap saat tanpa
khawatir basi, rasanya khas, kemasan menarik, bersih, dan dapat didaur ulang.
Kekurangannya yaitu produk ini belum dikenal masyarakat luas sehingga
dibutuhkan usaha pemasaran yang maksimal.
Place
Tahap awal produksi, lahang akan coba dititipkan di kantin – kantin
sekolah dan kampus sekaligus sebagai pengenalan produk. Jika produk diminati,
maka akan coba ditawarkan di minimarket dan membuka stand penjualan di pusat
keramaian seperti mall.
Promotion
Strategi promosi yang digunakan adalah direct selling dan partnership.
Direct selling dilakukan dengan penjualan langsung lewat kantin – kantin sekolah
dan kampus, minimarket, dan membuka stand di pusat keramaian. Partnership
awalnya dilakukan dengan penawaran produk lahang kemasan ini sebagai
konsumsi dalam acara – acara yang diadakan oleh mahasiswa maupun dosen. Jika
produk lahang kemasan ini memuaskan, maka akan coba ditawarkan kepada event
organizer untuk acara dengan skala yang lebih besar.
Segmenting
Selama ini penjualan minuman lahang menggunakan pengemasan yang
kurang menarik bagi masyarakat yaitu menggunakan bambu sehingga lahang
masih terkesan sangat tradisional. Untuk mengatasi hal ini kami membuat satu
solusi yaitu mengemas minuman lahang menjadi produk minuman yang sangat
menarik untuk masyarakat. Untuk memenuhi hal tersebut, kami membagi pasar ke
beberapa segmen yaitu :
1. Kantin-kantin di sekitar lembaga pendidikan seperti SD, SMP, SMA, dan
universitas untuk memenuhi segmen pasar berupa pelajar, pengajar, dan
masyarakat di sekitar lembaga tersebut.
2. Minimarket atau supermarket untuk memenuhi segmen pasar masyarakat yang
lebih luas.
3. Ekspor untuk memenuhi segmen pasar internasional.
Targetting
Target pertama pemasaran untuk saat ini adalah penjualan dari toko-toko
atau kantin-kantin di sekitar lembaga pendidikan seperti SD, SMP, SMA, dan
universitas dengan tujuan utama adalah siswa ataupun mahasiswa. Siswa ataupun
mahasiswa mempunyai rasa keingintahuan yang lebih tinggi terhadap produk baru
yang diperkuat dengan isu minuman lahang dengan rasa enak dan dapat
mengembalikan energi tubuh sebagai pelepas dahaga. Dengan target awal ini akan
menjadi langkah awal agar lahang dapat dikenal oleh masyarakat lebih luas.
Untuk pengembangan berikutnya dapat dilakukan secara bertahap yaitu
dikenalkan ke masyarakat luas di Indonesia bahkan sampai ke pemasaran diluar
negeri.
Positioning
Saat ini belum ada perusahaan skala menengah ataupun besar yang
menawarkan produk minuman lahang yang dikemas dengan bagus dan menarik.
Bahkan saat sekarang ini lahang hanya dijual disekitar masyarakat yang dekat
dengan perkebunan aren dengan kemasan bambu. Oleh karena itu produk kami
berpeluang besar dipasaran karena perusahaan kami adalah starter dari produk ini
nantinya.
SWOT : sesuai dengan SWOT bisnis
Analisa Kompetitor
Sampai saat ini, belum diketahui ada suatu badan usaha yang bergerak di
bidang minuman kemasan lahang. Oleh karena itu, usaha minuman kemasan
lahang ini dapat dikatakan belum memiliki pesaing.
Analisis Produksi
Diagram alir produksi minuman lahang yang dikemas dalam kemasan dari
bahan mentah nira aren dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Analisis Resiko Bisnis Resiko bisnis ini
adalah dapat berpengaruh
terhadap produksi gula aren
karena bahan baku yang
digunakan sama, nira aren.
Hal ini tentu berdampak
negatif terhadap
meningkatnya harga gula aren
karena bahan baku langka.
Namun positifnya, kondisi ini
dapat menyejahterakan
petani. Harga nira aren tidak
mungkin jatuh karena
pasarnya bermacam-macam.
Strategi Bisnis : Strategi
bisnis ini sudah dijabarkan di
bagian analisis pasar
Proyeksi Keuangan dan Sumber Pendanaan
Proyeksi keuangan dan sumber pendanaan untuk bisnis ini tertera pada
tebel-tabel berikut ini :