aplikasi sistem pengadaan secara elektronik

Upload: adhipram

Post on 11-Feb-2018

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik

    1/12

    Kerangka Peraturan

    Tools: E-billing

    E-procure etc

    Standard

    & security

    Service: Authentic

    Public Key etc

    Intranet

    E- doc& data

    mgmt

    Kemen-terian

    Kepresi-

    denanPemda Lain-lain

    Kemen-terian &lembaga

    UtilitasPublik

    Pendidikan Kesehatan Kepen-dudukan

    Perpajakan Lain-lain

    Jaringan Telekomunikasi Internet Akses Lain-lain

    ManajemenPerubahan

    KebutuhanMasyarakat

    Kebijakan

    Infrastruktur

    dan aplikasi dasar

    Akses

    Organisasi

    pengelolaan dan

    pengolahan

    Informasi

    Portal

    Pelayanan Publik

    PRODUK TEKNOLOGI INFORMASI :APLIKASI SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

    Author :

    Ir. Adhi Pramono(Perekayasa Madya)

    I. LATAR BELAKANG

    Pemerintah sedang melakukan perubahan sistem menuju terbentuknya

    kepemerintahan yang bersih dan transparan. Kehidupan masyarakat juga menuntutpelayanan publik yang mampu memenuhi kepentingan masyarakat luas, dapatdiandalkan dan terpercaya serta mudah dijangkau secara interaktif. Untuk itu perludilakukan upaya untuk mengembangkan e-government, yaitu penyelenggaraankepemerintahan yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layananpublik secara efektif dan efisien.

    Proses transformasi menuju e-government membutuhkan pengembangan sistemmanajemen dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang merupakankombinasi dari teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Melalui e-governmentdapat dibentuk jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik serta hubunganinteraktif dengan dunia usaha. Pengembangan e-governmentberorientasi pada kerangka

    arsitektur di bawah ini.

    Gambar 1 : Kerangka arsitekture-government.

    E-procurementmerupakan tools yang digunakan dalam infrastrukture-government padabidang pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah.

    E-procurement dapat diterjemahkan menjadi pengadaan secara elektronik yangsaat ini sudah berbasis internet, sehingga dapat memperluas akses pasar dan membantumenciptakan persaingan usaha yang sehat. Penggunaan produk teknologi e-procurementini harus memperhatikan kondisi organisasi, volume pengadaan, situasi pasar dankesiapan pasar. Implementasi e-procurement menunjukkan bahwa teknologi dapatmembantu membenahi berbagai persoalan dalam proses pengadaan barang/jasapemerintah.

    1 / 12

  • 7/23/2019 Aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik

    2/12

    II. ARSITEKTUR SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

    E-procurement (pengadaan secara elektronik) merupakan otomatisasi prosespengadaan yang berbasis internet, mulai dari proses permintaan, persetujuan, pembelian,persediaan, penerimaan dan perjanjian/kontrak hingga pembayaran. Salah satu programaplikasi e-procurementyang banyak digunakan di lingkungan instansi pemerintah saat iniadalah aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE). Aplikasi SPSE inidikembangkan secara kolaborasi oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/JasaPemerintah (LKPP), Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), Badan Pengawasan Keuangandan Pembangunan (BPKP) dan beberapa perguruan tinggi nasional. Lemsanegmengembangkan Aplikasi Pengaman Dokumen (APENDO) untuk fungsi enkripsidokumen, sedangkan BPKP ikut mengembangkan sub sistem e-audit.

    Aplikasi SPSE mengacu pada business process yang tertuang dalam KeputusanPresiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/JasaPemerintah beserta perubahannya. Aplikasi yang ada sekarang memang belum

    maksimal, karena baru meliputi proses pembelian dan persetujuan, sedangkan proseslainnya masih tetap dilakukan secara konvensional (tidak secara elektronik).

    A. SPESIFIKASI TEKNIS APLIKASI SPSE

    Aplikasi SPSE tidak membutuhkan lisensi, karena dikembangkan dengansemangat Indonesia Goes Open Source (IGOS), sehingga cukup menggunakan sistemoperasi Linux atau Solaris yang tidak memerlukan lisensi. Aplikasi SPSE memilikispesifikasi teknis sebagai berikut :

    Hardware Server berbasis Unix atau Linux

    Hardisk space Minimal 200 GB (tidak termasuk untuk sistem operasi)Memory Minimal 1 GB

    Java runtime JRE1.6+ (java.sun.com)

    Database PostgreSQL 8.2+ (www.postgresql.org)

    Web server Apache 2 (httpd.apache.org)

    Java container Tomcat 6.0+ (tomcat.apache.org)

    SMTP server Unix/Linux based

    Secara logic, aplikasi SPSE terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu application serverdandatabase server. Sebaiknya kedua server tersebut dipasang pada komputer yangberbeda. Pada web serverdapat dipasang 2 (dua) instance, yaitu untuk production danlatihan, yang keduanya tidak terhubung satu sama lain. Database server juga terdiri daridatabase production dan database latihan, dimana kedua database ini terpisah satu samalain.

    Gambar 2 : Arsitektur aplikasi SPSE secara logic.

    2 / 12

    Apache 2 Web Server

    Database Server (PostgreSQL)

    Apache 2 Static Content

    Application Server

    Database Server

    Firewall SMTP Server

  • 7/23/2019 Aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik

    3/12

    Aplikasi SPSE menggunakan Tomcat 6 yang dikombinasikan dengan Apache 2.Tomcat 6 menangani dynamic content (servlet), sedangkan Apache 2 menangani staticcontent (html, image, CSS, binary file). Pada konfigurasi 2 instance, Apache 2 akanmeneruskan request ke instance Tomcat yang berisi aplikasi untuk production(www.lpse.go.id/eproc) atau latihan (www.lpse.go.id/latihan). Instance aplikasi SPSEuntuk latihan dapat dimatikan jika tidak digunakan.

    Untuk keperluan pengiriman e-mail, aplikasi SPSE menggunakan Simple MailTransfer Protocol (SMTP) server.

    B. DATABASEAPLIKASI SPSE

    Kedua instance aplikasi SPSE (production dan latihan) cukup menggunakan1 (satu) Data Base Management System (DBMS). Database membutuhkan resourcesyang besar seiring perkembangan jumlah lelang yang berjalan. Resources yang besar inidapat berupaprocessoryang cepat, memoryyang besar atau data storage yang besar.

    Gambar 3 : Instance aplikasi SPSE.

    Aplikasi SPSE membutuhkan 3 (tiga) database, yaitu epns_xxx, secman_xxx danjbpm_xxx. Masing-masing database diakses oleh 3 (tiga) useryang berbeda, yaitu epns,secman dan jbpm. Ketiga database ini mempunyai fungsi sebagai berikut :

    DATABASE USER FUNGSI

    epns_xxx epns Database utama, berisi data lelang.

    secman_xxx secman Database berisi daftaruser, group dan hak aksesnya.

    jbpm_xxx jbpm Database untuk frameworkjbpm yang digunakan oleh aplikasiSPSE.

    Database epns merupakan database utama yang berisi data lelang dan data perusahaan

    penyedia barang/jasa, sehingga mempunyai pertumbuhan data (data growth) yang palingbesar. Ketiga database tersebut dapat diletakkan pada 1 (satu) tablespace.

    3 / 12

    Apache 2

    www.lpse.go.id/eproc www.lpse.go.id/latihan

    PostgreSQL DBMS

  • 7/23/2019 Aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik

    4/12

    Koneksi aplikasi SPSE ke database ditentukan oleh konfigurasi pada isi fileWEB-INF\classes\application properties di bawah ini.

    ####### Konfigurasi untuk database epns ############jdbc.driverClassName=org.postgresql.Driver

    jdbc.url=jdbc:postgresql://dbserver/epns_xxxxjdbc.username=epnsjdbc.password=********jdbc.validationQuery=SELECT 1

    ####### Konfigurasi untuk database secman ############secman.jdbc.driverClassName=org.postgresql.Driversecman.jdbc.url=jdbc:postgresql://dbserver/secman_xxxxsecman.jdbc.username=epnssecman.jdbc.password=********secman.jdbc.validationQuery=SELECT 1

    ####### Konfigurasi untuk database jbpm ############

    workflow.jdbc.driverClassName=org.postgresql.Driverworkflow.jdbc.url=jdbc:postgresql://dbserver/jbpm_xxxxworkflow.jdbc.dialect=org.hibernate.dialect.PostgreSQLDialectworkflow.jdbc.username=jbpm

    C. BACKUPPADA APLIKASI SPSE

    Backup pada aplikasi SPSE harus dilakukan terhadap :1. Aplikasi SPSE, termasuk konfigurasi database, konfigurasi Tomcat dan

    konfigurasi Apache Web Server.2. Database SPSE, dengan menggunakan utilitypgdump dari PostgreSQL.

    3. Uploaded document, di-backup ke media (tape, harddisk, dll).

    Uploaded documentmerupakan dokumen yang telah di-uploadke aplikasi SPSEoleh Administrator, Panitia Pengadaan dan perusahaan penyedia barang/jasa, dan dapatdi-download kembali. Dokumen ini dapat berupa dokumen lelang/dokumen pemilihan,dokumen penawaran, pengumuman, berita acara, dll.

    D. SECURITYUNTUK APLIKASI SPSE

    Aplikasi SPSE tidak memerlukan pengamanan khusus, kecuali folder yang berisi

    uploaded documentyang pengamanannya mengikuti securitydimana dokumen tersebutdiletakkan. Jika diletakkan di DBMS, maka pengamanannya mengikuti security database.Begitu pula jika diletakkan di file system, maka pengamanannya mengikuti securitysistemoperasi.

    Metoda pengamanan yang dapat diterapkan adalah :1. Penggunaan Secure Software Layer (SSL), untuk meningkatkan keamanan

    transmisi.2. Penggunaan firewall, dapat menggunakan shorewall yang berbasis Linux, yang

    diletakkan di depan serverSPSE.3. Pemisahan application server dan database server, yakni dengan

    menempatkannya pada mesin komputer yang berbeda sehingga database

    serverhanya bisa diakses melalui application serveryang dihubungkan dengankabel UTP cross.

    4 / 12

  • 7/23/2019 Aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik

    5/12

    III. IMPLEMENTASI PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

    Aplikasi SPSE dapat diakses melalui 2 (dua) cara, yaitu melalui internet dan LocalArea Network (LAN) / Wide Area Network (WAN). Akses melalui internet digunakan untukpenyedia dan publik, sedangkan akses melalui LAN/WAN digunakan untuk PejabatPembuat Komitmen (PPK) dan Panitia Pengadaan. Bidding room dan training room jugamenggunakan akses melalui LAN/WAN.

    Unit kerja yang menyediakan fasilitas aplikasi SPSE pada proses pengadaanbarang/jasa secara elektronik dinamakan Unit Layanan Pengadaan Secara Elektronik(LPSE). Unit LPSE bertugas memasang (installing), mengoperasikan (operating), danmemelihara (maintaining) aplikasi SPSE untuk melayani kebutuhan Pejabat PembuatKomitmen (PPK), Panitia Pengadaan dan Penyedia barang/jasa (perusahaanpenjual/kontraktor) dalam proses pengadaan barang/jasa di instansi pemerintah.

    Dalam proses pengadaan barang/jasa secara elektronik, unit LPSE bertindak

    sebagai operator aplikasi SPSE, sedangkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), PanitiaPengadaan dan Penyedia barang/jasa adalah pengguna aplikasi SPSE.

    Gambar 4 : Implementasi pengadaan secara elektronik.

    Unit LPSE tidak ikut dalam proses pengadaan barang/jasa, tetapi hanya sebagaifasilitator. Pelaksanaan proses pengadaan barang/jasa sepenuhnya dilakukan olehPejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Panitia Pengadaan.

    A. UNIT LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)

    Unit LPSE menyelenggarakan layanan e-procurement menggunakan aplikasiSPSE. Secara umum fungsi unit LPSE adalah :

    1. Mengelola aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE).2. Menyediakan pelatihan kepada PPK, Panitia Pengadaan dan penyedia

    barang/jasa.3. Menyediakan sarana akses internet bagi PPK, Panitia Pengadaan dan

    penyedia barang/jasa.4. Menyediakan bantuan teknis untuk mengoperasikan aplikasi SPSE kepada

    PPK, Panitia Pengadaan dan penyedia barang/jasa.

    5. Melakukan pendaftaran dan verifikasi terhadap PPK, Panitia Pengadaan danpenyedia barang/jasa.

    5 / 12

    PENYEDIA PANITIAPENGADAAN

    PPK UNIT

    LPSE

    BERSIH

    TRANSPARAN

    Keppres No. 80/2003

  • 7/23/2019 Aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik

    6/12

    Untuk menjalankan fungsinya, unit LPSE memiliki struktur organisasi yangsekurang-kurangnya terdiri dari :

    1. Penanggungjawab.2. Ketua.3. Bidang Pelatihan dan Sosialisasi.4. Bidang Administrasi Sistem Informasi.5. Bidang Registrasi dan Verifikasi.6. Bidang Layanan Pengguna.

    Gambar 5 : Struktur organisasi unit LPSE.

    Tugas dan tanggungjawab masing-masing jabatan/bidang di unit LPSE adalah sepertitercantum dalam tabel di bawah ini.

    NO JABATAN/BIDANG TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB

    1 Penanggungjawab - Penanggungjawab seluruh program kegiatan unit LPSE.

    - Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan unit LPSE.2 Ketua - Memimpin operasional unit LPSE.

    - Melakukan koordinasi, pelaksanaan dan pengendalian seluruhprogram kegiatan unit LPSE.

    3 Bidang Pelatihandan Sosialisasi

    - Memberikan pelatihan kepada PPK, Panitia Pengadaan danpenyedia barang/jasa.

    - Melakukan sosialisasi mengenai layanan pengadaan secaraelektronik.

    4 Bidang AdministrasiSistem Informasi

    - Menyiapkan dan mengelola perangkat keras sistem informasi.- Memelihara server LPSE dan perangkat lainnya.- Menangani permasalahan teknis pada sistem informasi.- Memberikan informasi dan masukan tentang kendala-kendala

    teknis yang terjadi.

    5 Bidang Registrasidan Verifikasi

    - Menangani pendaftaran penyedia barang/jasa.- Melakukan verifikasi seluruh data dan dokumen persyaratan

    pendaftaran.- Menyetujui/menolak permohonan pendaftaran berdasarkan hasil

    verifikasi.- Memberikan konfirmasi tentang persetujuan/penolakan pendaftaran

    berdasarkan hasil verifikasi.- Mengelola arsip dan dokumen penyedia barang/jasa.

    6 Bidang LayananPengguna

    - Memberikan layanan konsultasi mengenai proses pengadaansecara elektronik, baik melalui internet, telepon maupun datanglangsung di unit LPSE.

    - Menjawab pertanyaan tentang fasilitas dan fitur aplikas SPSE.- Menangani pengaduan/keluhan tentang pelayanan unit LPSE.

    6 / 12

    Penanggungjawab

    Ketua

    Bidang

    Pelatihandan Sosialisasi

    Bidang

    AdministrasiSistem Informasi

    Bidang

    Registrasidan Verifikasi

    Bidang

    LayananPengguna

    TRAINER ADMIN VERIFIKATOR HELPDESK

  • 7/23/2019 Aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik

    7/12

    Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh unit LPSE untuk menjalankan fungsinyameliputi ruangan, perangkat jaringan dan server.Sarana ruangan terdiri dari :

    1. Ruang training.2. Ruang bidding.3. Ruang server.4. Ruang verifikasi.5. Ruang helpdesk.

    Perangkat jaringan dan server terdiri dari :1. Line internet, minimal 128 kbps.2. Router.3. Switch.4. Server, dengan spesifikasi minimal :

    - Processor : 1,5 GHz- Memory : 1 GB- Harddisk : 50 GB- Sistem operasi : Linux / Solaris

    Diagram jaringan unit LPSE dapat digambarkan seperti di bawah ini.

    Gambar 6 : Diagram jaringan unit LPSE.

    Unit LPSE menyediakan fasilitas pelatihan (training) mengenai pengoperasianaplikasi SPSE untuk para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Panitia Pengadaan danPenyedia barang/jasa, karena mereka memiliki akun di aplikasi SPSE. Pelatihan inimenggunakan situs LPSE www.lpse.go.id/latihan, dan dilaksanakan di training room.

    Kendala yang sering dihadapi oleh para penyedia barang/jasa adalah kegagalanuploaddokumen penawaran. Kegagalan ini banyak disebabkan oleh akses internet yangdimiliki penyedia barang/jasa tidak cukup besar dan juga kebiasaan penyedia barang/jasamengirimkan/meng-upload dokumen penawaran di saat-saat terakhir jadwal uploaddokumen penawaran yang tentunya memperbesar kemungkinan terjadinya kegagalanupload dokumen penawaran. Untuk mengatasi hal-hal seperti ini, penyedia barang/jasa

    dapat mendatangi kantor LPSE untuk melakukan upload dokumen penawaran darijaringan LAN/WAN yang dimiliki oleh unit LPSE. Fasilitas uploadini disediakan di biddingroom.

    7 / 12

    Server Room

  • 7/23/2019 Aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik

    8/12

    B. PROSES PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

    Peraturan yang digunakan sebagai acuan dalam proses pengadaan barang/jasapemerintah adalah Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang PedomanPelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yang telah beberapa kali diubah, diantaranya dengan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006 tentang Perubahan Keempatatas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman PelaksanaanPengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Proses pengadaan barang/jasa pemerintahdilaksanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Panitia Pengadaan.

    Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006, tugas pokok PejabatPembuat Komitmen (PPK) dalam pengadaan barang/jasa adalah :

    1. Menyusun perencanaan pengadaan barang/jasa.2. Menetapkan paket pekerjaan.3. Menetapkan dan mengesahkan harga perkiraan sendiri, jadwal, tata cara

    pelaksanaan dan lokasi pengadaan.4. Menetapkan dan mengesahkan hasil pengadaan.

    5. Menetapkan besaran uang muka.6. Menyiapkan dan melaksanakan kontrak.7. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan kepada pimpinan instansi.8. Mengendalikan pelaksanaan kontrak.9. Menyerahkan aset hasil pengadaan barang/jasa kepada pimpinan instansi.

    10. Menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan dimulai.

    Sedangkan tugas, wewenang dan tanggungjawab Panitia Pengadaan berdasarkanPeraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006 meliputi :

    1. Menyusun jadwal dan menetapkan cara pelaksanaan serta lokasi pengadaan.2. Menyusun dan menyiapkan harga perkiraan sendiri.3. Menyiapkan dokumen pengadaan.

    4. Mengumumkan pengadaan barang/jasa.5. Menilai kualifikasi penyedia barang/jasa.6. Melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk.7. Mengusulkan calon pemenang.8. Melaporkan proses/hasil pengadaan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.9. Menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan dimulai.

    Pada prinsipnya pengadaan barang/jasa dilakukan dengan metoda pelelanganumum. Pelelangan umum adalah metoda pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukansecara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa sehinggamasyarakat luas dunia usaha dapat mengikutinya. Proses pelelangan meliputi :

    1. Penyusunan dokumen pelelangan oleh Panitia Pengadaan (disahkan PPK).

    2. Pengumuman pelelangan oleh Panitia Pengadaan.3. Pendaftaran/pengambilan dokumen pelelangan oleh penyedia barang/jasa.4. Penjelasan pelelangan oleh Panitia Pengadaan kepada penyedia barang/jasa.5. Pemasukan dokumen penawaran oleh penyedia barang/jasa.6. Pembukaan dokumen penawaran oleh Panitia Pengadaan.7. Evaluasi dokumen penawaran oleh Panitia Pengadaan.8. Penilaian dan pembuktian kualifikasi oleh Panitia Pengadaan.9. Usulan calon pemenang pelelangan oleh Panitia Pengadaan kepada PPK.

    10. Penetapan pemenang pelelangan oleh PPK.11. Pengumuman pemenang pelelangan oleh Panitia Pengadaan.12. Sanggahan (jika ada) dari penyedia barang/jasa kepada PPK.13. Penunjukan penyedia barang/jasa (pelaksana pengadaan) oleh PPK.14. Penandatanganan kontrak antara PPK dan penyedia barang/jasa (pelaksana

    pengadaan).

    8 / 12

  • 7/23/2019 Aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik

    9/12

    Aplikasi SPSE belum dapat melakukan seluruh tahapan proses pelelangan secaraelektronik. Proses pelelangan yang sudah dilakukan secara elektronik adalah :

    1. Uploaddokumen pelelangan oleh Panitia Pengadaan.2. Pengumuman pelelangan oleh Panitia Pengadaan.3. Pendaftaran dan download(pengambilan) dokumen pelelangan oleh penyedia

    barang/jasa.4. Penjelasan dokumen pelelangan oleh Panitia Pengadaan kepada penyedia

    barang/jasa.5. Upload(pemasukan) dokumen penawaran oleh penyedia barang/jasa.6. Download(pembukaan) file dokumen penawaran oleh Panitia Pengadaan.7. Pengumuman pemenang oleh Panitia Pengadaan kepada penyedia

    barang/jasa.8. Sanggahan (jika ada) dari penyedia barang/jasa kepada PPK.

    Untuk dapat mengikuti pengadaan secara elektronik, penyedia barang/jasa harusmendaftarkan perusahaannya di unit LPSE. Pendaftaran ini cukup dilakukan 1 (satu) kaliuntuk 1 (satu) unit LPSE. Dengan demikian maka unit LPSE akan memiliki bank data

    perusahaan penyedia barang/jasa.

    Rangkaian proses pengadaan barang/jasa secara elektronik mulai daripendaftaran penyedia barang/jasa di unit LPSE hingga penandatanganan kontrak dapatdigambarkan pada diagram di bawah ini.

    UNITLPSE

    P P KPANITIA

    PENGADAANPENYEDIA

    BARANG/JASA

    Gambar 7 : Proses pengadaan secara elektronik.

    9 / 12

    Pelatihan

    untuk pengguna

    Verifikasi

    dokumen pendaftaran

    penyedia di LPSE

    Berminat dan

    mendaftar online

    di situs LPSE

    Mengisi

    data penyedia

    Bantuan

    teknis

    untuk

    pengguna

    Membuat draft

    paket lelang

    Mengisi kualifikasi/jadwal

    & uploaddok.lelang

    Persetujuan draft

    paket lelang

    Pengumuman lelang

    Mendaftar lelang &

    downloaddok.lelang

    Penjelasan lelang

    Mengirim kualifikasi &

    uploaddok.penawaranDownload& pembukaan file

    dok.penawaran

    Evaluasipenawaran & kualifikasi

    Klarifikasi& verifikasi

    Upload

    BA Evaluasi Penawaran

    & BA Hasil Pelelangan

    Usulan pemenangPenetapan

    pemenang

    Pengumuman pemenangSanggahan

    (jika ada)Jawab sanggahan

    (jika ada)

    Penunjukan

    penyedia

    Penandatanganan

    kontrak

    Penandatanganan

    kontrak

  • 7/23/2019 Aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik

    10/12

    Pengadaan secara elektronik mempermudah pelaksanaan pelelangan danmemberi manfaat positif bagi para pelaksananya. Manfaat pengadaan secara elektronikbagi Panitia Pengadaan adalah :

    1. Mendapatkan penawaran yang lebih banyak.2. Mempermudah proses administrasi.3. Mempermudah dalam mempertanggungjawabkan proses pengadaan.

    Bagi penyedia barang/jasa, manfaat pengadaan secara elektronik adalah :1. Menciptakan persaingan usaha yang sehat.2. Memperluas peluang usaha.3. Membuka kesempatan pelaku usaha untuk mengikuti pelelangan.4. Mengurangi biaya transportasi untuk mengikuti pelelangan.

    Sedangkan bagi masyarakat, pengadaan secara elektronik memberi kesempatanmasyarakat luas untuk mengetahui proses pengadaan.

    10 / 12

  • 7/23/2019 Aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik

    11/12

    IV. PENUTUP

    E-procurement adalah salah satu tools dalam pengembangan e-government.Aplikasi e-procurement yang banyak digunakan di instansi pemerintah adalah aplikasiSistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE). Pengadaan secara elektronik merupakansistem pengadaan barang/jasa yang proses pelaksanaannya dilakukan secara elektronikdengan memanfaatkan fasilitas teknologi informasi dan sistem aplikasi serta layananpengadaan secara elektronik.

    Pengadaan secara elektronik akan meningkatkan transparansi dan keterbukaandalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah, sehingga juga akan meningkatkanpersaingan sehat antar pelaku usaha. Meningkatnya keterbukaan dalam prosespengadaan barang/jasa pemerintah akan meningkatkan pengawasan oleh masyarakatpada proses pengadaan barang/jasa sehingga dapat memperkecil peluang terjadinyapenyimpangan. Hambatan-hambatan yang sering dihadapi pelaku usaha juga dapatdiperkecil, sehingga seluruh pelaku usaha dapat memperoleh akses/kesempatan yang

    sama untuk mengikuti pelelangan.

    Penerapan pengadaan secara elektronik juga akan meningkatkan efektifitas danefisiensi dalam pengelolaan pengadaan barang/jasa pemerintah. Sistem pengadaanbarang/jasa secara elektronik mempermudah proses pelaksanaan pengadaanbarang/jasa, karena proses dilakukan secara elektronik melalui aplikasi SPSE sehinggapara pelaksana pengadaan barang/jasa tidak perlu harus berhadapan dengan pelakuusaha yang tidak profesional.

    11 / 12

  • 7/23/2019 Aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik

    12/12

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, "Layanan PengadaanSecara Elektronik (LPSE)", http://www.lkpp.go.id, Jakarta, 2010.

    2. "Layanan Pengadaan Secara Elektronik", http://id.wikipedia.org, Jakarta, 2010.

    3. Kementerian Komunikasi dan Informatika, "E-Government", Jakarta, 2010.

    4. Yudho Giri Sucahyo & Yova Ruldeviyani, "Inovasi Layanan Publik Melaluie-Procurement", LPSE Nasional, Jakarta, 2009.

    5. Richardus Eko Indrajit & Richardus Djokopranoto, "Dasar, Prinsip, Teknik, danPotensi Pengembangan e-Procurement", Badan Perencanaan danPembangunan Nasional (http://portal.pengadaannasional-bappenas.go.id), Jakarta,2009.

    6. Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Publik Bappenas,"Dokumentasi Sistem Aplikasi LPSE", Jakarta, 2008.

    7. Ikak G. Patriastomo, "Th. 2008 : Dimulai e-Procurement", Pusat PengembanganKebijakan Pengadaan Barang/Jasa Publik Bappenas, Jakarta, 2008.

    8. "Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentangPerubahan Keempat atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentangPedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah", SekretariatKabinet, Jakarta, 2006.

    9. "Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentangPedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah", CV. Eko Jaya,

    Jakarta, 2004.

    12 / 12