aplikasi sistem pendukung keputusan pemberian kredit usaha rakyat menggunakan metode simple additive...

72
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini permintaan kredit melalui Bank sudah berkembang dengan sangat pesat. Kredit bukan hanya digunakan bagi masyarakat golongan menengah ke bawah saja melainkan oleh semua lapisan masyarakat. Salah satu jenis kredit yang cukup banyak peminatnya saat ini adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR adalah jenis kredit yang diberikan oleh pemerintah bagi pelaku Usaha, Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKM-K). Kredit Usaha Rakyat (KUR) masyarakat bahwa agunan pokok kredit adalah proyek dibiayai. Namun karena agunan tambahan yang dimiliki oleh UMKM-K pada umumnya kurang, maka sebagian di cover dengan program peminjaman sember dana KUR sepenuhnya berasal dari dana komersial Bank. Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah salah satu Bank yang dipercaya oleh pemerintah untuk memberikan fasilitas KUR kepada masyarakat. Semakin tingginya minat masyarakat untuk mendapatkan KUR, membuat pihak Bank kesulitan dalam menentukan siapa yang layak menerima KUR atau tidak. Proses penentuan siapa yang layak menerima KUR masih dilakukan secara manual, dengan cara meminta kelengkapan nasabah untuk memenuhi syarat Kredi Usaha Rakyat (KUR).

Upload: anton-lrs

Post on 13-Sep-2015

45 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar Belakang MasalahDewasa ini permintaan kredit melalui Bank sudah berkembang dengansangat pesat.Kredit bukan hanya digunakan bagi masyarakat golongan menengah ke bawah saja melainkan oleh semua lapisan masyarakat. Salah satu jenis kredit yang cukup banyak peminatnya saat ini adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR adalah jenis kredit yang diberikan oleh pemerintah bagi pelaku Usaha, Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKM-K).Kredit Usaha Rakyat (KUR) masyarakat bahwa agunan pokok kredit adalah proyek dibiayai. Namun karena agunan tambahan yang dimiliki oleh UMKM-K pada umumnya kurang, maka sebagian di cover dengan program peminjaman sember dana KUR sepenuhnya berasal dari dana komersial Bank.Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah salah satu Bank yang dipercaya oleh pemerintah untuk memberikan fasilitas KUR kepada masyarakat. Semakin tingginya minat masyarakat untuk mendapatkan KUR, membuat pihak Bank kesulitan dalam menentukan siapa yang layak menerima KUR atau tidak. Proses penentuan siapa yang layak menerima KUR masih dilakukan secara manual, dengan cara meminta kelengkapan nasabah untuk memenuhi syarat Kredi Usaha Rakyat (KUR).Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.MetodeSimple Additive Weighting(SAW)adalah metode mencaripenjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. MetodeSimple Additive Weighting(SAW)membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.Ada beberapa model yang dapat digunakan untuk membangun sebuah SPK salah satunya adalahAnalytical Hierarchy Process(AHP). Dalam penelitian Dewi (2009) disebutkan bahwa AHP dapat digunakan dalam pengambilan keputusan yang multikriteria dan cukup baik dalam menyelesaikan permasalahan identifikasicustomer fundingyang membutuhkan banyak kriteria.Di dalam penelitian Saaty (2008) disebutkan bahwa metode AHP telah banyak diterapkan oleh banyak pihak seperti perusahaan-perusahaan besar dunia, pemerintah, lembaga pendidikan, dan lainnya dalam mencari keputusan yang tepat dalam setiap permasalahan. Sebagai contoh salah satu perusahaan komputer terbesar di dunia IBM menggunakan AHP dalam merancang kesuksesan bisnis komputer kelas menengah pada tahun 1991.British Airway:1998 juga menggunakan AHP untuk memilih perusahaan sistem hiburan untuk seluruh pesawat miliknya.Berdasarkan hal-hal ini, maka MetodeSimple Additive Weighting (SAW)digunakan dalam penelitian ini yaitu untuk menentukan calon debitur mana yang layak menerima KUR dari BSM dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh pihak Bank tersebut. Adapun kriteria-kriteria yang menjadi dasar pengambilan keputusan oleh pihak Bank dalam menentukan calon debiturnya adalah status kredit, produktivitas usaha, kondisi usaha, jaminan, dan kolektibilitas. Walaupun pemilihan calon nasabah yang akan menerima KUR tetap ditentukan sepenuhnya oleh pihak Bank, namun Sistem Pendukung Keputusan ini akan menampilkan nilai prioritas global dari yang tertinggi hingga terendah dari calon nasabah tersebut, sehingga akan memudahkan dan membantu pihak Bank dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, penulis berinisiatif untuk merancang suatu sistem yang dapat membantu pihak Bank dalam menentukan siapa yang layak menerima KUR, sehingga dapat lebih efisien dalam pelaksanaannya. Berdasarkan masalah tersebut di atas maka penulis mengangkat judulAplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan).1.2Perumusan MasalahAdapun yang menjadi perumusan masalah adalah sebagai berikut :1.Bagaimana proses pengambilan keputusanpemberian Kredit Usaha Rakyat Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan?2.BagaimanamenerapkanmetodeSimple Additive Weighting(SAW)dalam sistem pengambilan keputusan?3.Bagaimana merancang Aplikasi Sistem PendukungKeputusanuntukpemberian Kredit Usaha Rakyat pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan dengan metodeSimple Additive Weighting(SAW)?

1.3Batasan MasalahAdapun yang menjadi batasan masalah sistem pendukung keputusan pemberian Kredit Usaha Rakyatantara lain adalah sebagai berikut :1.Kriteriayang digunakan sebagai dasar penelitian diperoleh dari Bank Syariah Mandiri Cabang Medan yaitu penghasilan, usia, jenis usaha, jumlah tanggungan dan status kependudukan, Rek listrik dan Rek Bank.2.Metode yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah metodeSimple Additive Weighting(SAW).3.Bahasa Pemrograman yang digunakanadalahVisual Basic 2008.4.AplikasiDatabaseyang digunakan adalahMySQL.

1.4Tujuan PenelitianAdapun yang menjadi tujuan penelitian sistem pendukung keputusan pemberian Kredit Usaha Rakyatantara lain adalah sebagai berikut :1.Untuk mengetahui proses pengambilan keputusan pemberian Kredit Usaha Rakyat Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.2.Untuk Menerapkan metodeSimple Additive Weighting (SAW)dalam sistem pengambilan keputusan.3.Untuk Merancang Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan untuk pemberian Kredit Usaha Rakyat pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.1.5Manfaat PenelitianAdapun yang menjadi manfaat penelitian adalah sebagai berikut :1.Untukmempermudah menentukan calon debitur dalampemberian Kredit Usaha Rakyat pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.2.Untukmeningkatkankualitas keputusan dalampemberian Kredit Usaha Rakyat pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.3.Untuk mengetahui siapa saja yangberhakmenerimapemberian Kredit Usaha Rakyat pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.

1.6Metode PenelitianAdapun yang menjadi metode penelitian ini adalah sebagai berikut :1.Pengumpulan Dataa.ObservasiPenulis melakukan (Observasi) pengamatan langsung untuk melihat secaralangsung proses penentuan penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada masyarakat. Melalui pengamatan yang secara jelas dan lengkap penulis dapat menentukan faktor faktor awal dalam pengumpulan data secara sistematis dan akurat dalam proses pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR)b.WawancaraPenulis melakukan wawancara langsung kepada staf kepala bagian pemberian kredit usaha rakyat (KUR) untuk melakukan Tanya jawab untuk memproleh data atau mendapatkan informasi yang tepat dan jelas sebagai laporan penelitian yang dibutuhkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.c.LiteraturStudi literatur dilakukan untuk mendapatkan informasi dan teori penunjang yang diberkenaan dengan permasalahan yang teliti. Hal ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data informasi dari berbagai sumber pustaka, baik berupa buku, artikel maupun jurnal.2.Analisa data dengan penelitian ke lapanganPada tahap ini dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh dari secara langsung dari perusahaan khususnya bank melalui riset lapangan.3.PerancanganDesain yang dirancang adalah desainuser interfacedan struktur program aplikasi sistem pendukung keputusan penentuan pemberian kredit usaha rakyat.4.PengujianPada tahap ini akan dilakukan pengujian sistem untuk mencari kesalahan-kesalahan sehingga dapat diperbaiki. Kemudian akan dilakukan analisa terhadap fokus permasalahan penelitian, apakah sudah sesuai seperti yang diinginkan.5.ImplementasiSistem diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak menggunakan bahasa PemrogramanVisual Basic Net.2008.

1.7Sistematika PenulisanAdapun yang menjadi Sistematika Penulisan adalah sebagai berikut :BAB I: PENDAHULUANBab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul penelitian Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Menggunakan MetodeSimple Additive Weighting(SAW).Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.BAB II: GAMBARANUMUM PERUSAHAANDalam bab inipenulis menjelaskan tentang Gambaran Umum Perusahaan, Sejarah Singkat Perusahaan, Visi dan Misi, nilai nilai perusahaan, logo bank syariah mandiri, struktur organisasi, manajemen dan tanggung jawab,dan Lokasi Penelitian.BAB III:LANDASANTEORIBab ini penulis menjelaskan tentangteori-teori yang berkaitandengan sistem pendukung keputusan, metodeSimple AdditiveWeighting (SAW),Kredit Usaha Rakyat (KUR).BAB IV:ANALISADANPERANCANGANBab ini penulismenjelaskan tentang analisis data yang akandiolah dalam sistem serta membuat perancangan sistem yang akan dibangun.BAB V: ALGORITMA DAN IMPLEMENTASIPada Bab ini penulismenjelaskan tentang bentuk implementasi dan perancanganSistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Menggunakan MetodeSimple Additive Weighting(SAW).BAB VI: KESIMPULAN DAN SARANDalam Bab terakhir ini penulisakan menjelaskan kesimpulan isi dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan saran-saran dari hasil yang diperoleh yang diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan selanjutnya.

BAB IIGAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI

2.1 Sejarah Bank Syariah MandiriNilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya.Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upayamergerdengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan(merger)empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB. Sebagai tindak lanjut dari keputusanmerger,Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah(dual banking system).Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

2.2 Visi dan Misi Bank Syariah MandiriAdapun yang misi Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut :Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra UsahaAdapunyang menjadi visi Bank Syariah mandiri adalah sebagai berikut:1.Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yangberkesinambungan.2.Mengutamakanpenghimpunandanakonsumerdanpenyaluranpembiayaanpada segmen UMKM-K.3.Merekrutdanmengembangkanpegawaiprofessionaldalamlingkungan kerja yang sehat.4.Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.5.Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankanyang sehat.

2.3Nilai Nilai PerusahaanAdapun yang menjadi nilai-nilai perusahaan pada bank syariah mandiri adalah sebagai berikut :1.Excellence, berupa mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan.2.Teamwork, mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.3.Humanity, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan religious.4.Integrity, menaati kode etik profesi dan berfikir serta berprilaku terpuji.5.Customer Focus, memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menjadikan bank syariah mandiri sebagai yang terpecaya dan menguntungkan.

2.4 Logo Bank Syariah MandiriAdapun Logo Bank Syariah adalah sebagai berikut :

Gambar : 2.1 Logo Bank Syariah MandiriSumber : www syariahmandiri.co.id = 21 April 2013

KeteranganLogo BankSyariah MandiriAdapunmakna logo Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut :1.Hijau melambangkan pertumbuhan2.Gelombag Emas Cair Simbol dari kekayaan Financial di Asia3.Mandiri melambangkan sikap ramah dan rendah hati.4.Syariah makna Tauhid Allah SWT sebagai pemilik harta yang hakiki visi global dan jangka panjang keadilan akhlak mulia.

2.5Struktur OrganisasiStruktur Organisasi bsm struktur organisasi adalah suatu susunan dan hitungan antara tiap bagian serta posisi yanga ada pada suatu organisasi atau dalam menjalankan kegiatan operasional untuk kinerja tujuan yang telah ditetapkanBagan Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Medan

KANTOR CABANG

MantriFungsi TellerFungsiTellerAss Mantri KurFungsi CSFungsi CSGambar 2.1 : Struktur Organisasi PT. Bank Syariah MnadiriSumber : Bank Syariah mandiri

2.6Manajemen Dan Tanggung JawabBSM Unit dipimpin oleh Kepala Unit Pengisian bersifat optimal tergantung beban kinerja Fungsi Operasional unit dilaksanakan olehSupervisorunit PPU adalah PPD dengan penambahan 1 (satu) formasi Mantri Struktur Oranisasi BSM Unit dengan mempertimbangkan potensi bisnis dan kondisi dari wilayah kerja masing-masing BSM Unit, maka terdapat pola struktur organisasi BSM sebagai berikut :1.Fungsi Operasional UnitFungsi Operasional Unit dikoordinasikan oleh supervisor unit yang membawahi fungsi customer services dan fungsi teller.2.Pos pelayanan unitPada PPU / PPD terdapat Fungsi Customer Service dan fungsi teller yang pelaksanaan tugas operasionalnya bertanggung jawab kepada Ka Unit.a.Kepala BSM UnitMelaksanakan fungsi manajemen di BSM Unit dalam mengimplementasikan strategi pengembangan kinerja bisnis mikro dengan menciptakan dan memanfaatkan peluang untuk mencapai PKA dan meningkatkan pertumbuhan bisnis mikro.Tugas :1.Mengembangkan, memenuhi dan mengevaluasi bisnis BSM Unit di wilayah kerjanya untuk mencapai target.2.Melaksanakan pembinaan nasabah BSM Unit baik pinjaman.b.Asisten mantri KUR1.Meremcanakan dan melaksanakan aktivitas pemawaran dan penjualan KUR Mikro kepada calon debitur dalam rangka mencapai target jumlah debitur yang ditetapkan.2.Melaksanakan debitur KUR Mikro yang bermasalah atau yang memiliki indikasi akan bermasalah.c.Customer serviceTugas :1.Memberikan pelayanan administrasi kepada masal;ah atau calon nasabah yang akan menggunakan perbankan di BSM.2.Memberikan informasi kepada nasabah atau calon nasabah mengenai produk BSM Unit.3.Melaksanakan pemeriksaan dan registrasi permohonan pinjaman BSM Unit dan simpanan serta jasa bank.d.TellerTugas :1.Memberikan pelayanan transaksi kas ataupun over booking serta memberikan pelayanan pembayaran darinasabah untuk kepentingan bisnis BSM sesuai dengan sistem yang jelas dan prosedur operasional BSM.2.Memberikan pelayanan transaksi kas penerimaan setoran pengambilan maupun dari dank e nasabah atau calon nasabah.3.Melakukan pengurusankas BSM Unit bersama Kepala Unit untuk mengamankan asset bank.4.Melakukan kegiatan pemeriksaan fisik uang untuk memastikan keaslian uang yang diterima.

2.7Lokasi PenelitianBerikut merupakan denah dari Bank Syariah Mandiri (BSM).

Gambar 2.2 Denah Lokasi PenelitianSumber : Bank Syariah Mandiri (BSM)BAB IIILANDASAN TEORI

3.1AplikasiAplikasi merupakan suatu istilah yang tidak asing lagi bagi dunia usaha, bahkan istilah ini banyak dipakai pada lembaga lembaga, bidang ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi.Aplikasi merupakan penyimpanan sesuatu hal data, permasalahan, pekerjaan ke dalam suatu sarana atau media yang dapat digunakan untuk menetapkan atau mengimplementasikan hal atau permasalahan yang ada sehingga menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai nilai dasar hal data, permasalahan, pekerjaan itu sendiri(Jogiyanto H.M 2001 : 473).

3.2Sistem Pendukung KeputusanDecision Support Systematau Sistem Pendukung Keputusan yang selanjutnya kita singkat dalam skripsi ini menjadi SPK, secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pemgkomunikasian untuk masalah semi-terstruktur. Secara khusus, Sistem Pendukung Keputusan (SPK) didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu. Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengidentifikasian masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi dari alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang manajer dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan manajer dalam pembuatan keputusan diharapkan dapat ditingkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, dan hal ini tentu akan meningkatkan efisiensi kerja manajer yang bersangkutan(Hermawan, 2005 : 70)AplikasiDecision Support System (DSS)menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan pemikiran pengambil keputusan.Decision Support System (DSS)lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas.Adapun tujuan dariDecision Support System (DSS)adalah sebagai berikut(turban, 2005):1.Membantu manager dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.2.Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.3.Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih dari pada perbaikan efesiensinya.4.Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.5.Peningkatan produktivitas. Membangun satu kelompok pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yang berbedabeda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas staf pendukung (misalnya analisa keuangan dan hokum) bisa ditingkatkan. Produktivitas juga bisa ditingkatkan menggunakan peralatan optimalisasi yang menentukan cara terbaik untuk mrnjalankan sebuah bisnis.6.Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat. Sebagai contoh, semakin banyak data yang diakses, makin banyak juga alternative yang bisa dievaluasi. Analisa resiko bisa dilakukan dengan cepat dan pandangan dari para pakar(kusrini, 2007,16-17).

3.2.1Konsep Dasar Sistem Pendukung KeputusanPada awalnya Turban dan Aronson (1998), mendefinisikan sistem penunjang keputusan(Decision Support Systems DSS)sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran manajer.KonsepDecision Support System(DSS) pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael Scott Morton, yang selanjutnya dikenal dengan istilah Management Decision System. KonsepDecision Support System(DSS) merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur.Decision Support System(DSS) dirancang untuk menunjang seluruh tahapan pembuatan keputusan, yang dimulai dari tahapan mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pembuatan keputusan sampai pada kegiatan mengevaluasi pemilihan alternatif(Kusrini, 2007 : 84 ).

3.2.2Langkah-Langkah Pemodelan Dalam Sistem Pendukung KeputusanSaat melakukan pemodelan dalam pembangunanDecision Support SystemDSS dilakukan langkah-langkah yaitu sebagai berikut :a.Studi Kelayakan(Intelligence)Pada langkah ini, sasaran ditentukan dan dilakukan pencarian prosedur, pengumpulan data, identifikasi masalah, identifikasi kepemilikan masalah, klasifikasi masalah, hingga akhirnya terbentuk sebuah pernyataan masalah.b.Perancangan(Design)Pada tahapan ini akan diformulasikan model yang akan digunakan dan kriteria-kriteria yang ditentukan. Setelah itu, dicari alternatif model yang bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. Langkah selanjutnya adalah memprediksi keluaran yang mungkin. Kemudian ditentukan variabel-variabel model.c.Pemilihan(Choice)Setelah pada tahap perancangan ditentukan berbagai alternatif model berserta variable-variabelnya. Pada tahapan ini akan dilakukan pemilihan modelnya. (Kusrini. 2007 : 30),3.2.3Konsep Pengambilan Keputusana.KeputusanBeberapa definisi keputusan yang dikemukakan para ahli dijelaskan sebagai berikut(Hasan, 2004)1.Menurut Ralph C. DavisKeputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusan dapat pula berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula.2.Menurut Mary FolletKeputusan adalah suatu atau sebagai hukum situasi. Apabila semua fakta dari situasi itu dapat diperolehnya dan semua yang terlibat, baik pengawas maupun pelaksana mau mentaati hukumnya atau ketentuannya, maka tidak sama dengan mentaati perintah. Wewenang tinggal dijalankan, tetapi itu merupakan wewenang dari hukum situasi.3.Menurut James A.F.StonerKeputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu:a.Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan.b.Ada beberapa alternatif yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik.c.Ada tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tertentu.4.Prajudi AtmosudirjoKeputusan adalah suatu pengakhiran dari pada proses pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.Dari pengertian-pengertian keputusan di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif.

b.Pengambilan KeputusanBeberapa definisi pengambilan keputusan yang dikemukakan para ahli dijelaskan sebagai berikut1.Menurut George R. Terry.2.Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.3.Menurut S.P. SiagianPengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat(Hasan : 2004 : 97).

3.2.4Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung KeputusanAdapun Karakteristik dan kemampuan ideal dari suatu SPK adalah sebagaiberikut :

Gambar 3.1 Karakteristik dan Kemampuan SPKSumber :Turban, Efraim,Decision Support and Expert Systems,1995

Menurut Turban (1996), ada beberapa karakteristik dari SPK, diantaranya adalah sebagai berikut:1.Mendukung seluruh kegiatan organisasi2.Mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi3.Dapat digunakan berulang kali dan bersifat konstan4.Terdapat dua komponen utama, yaitu data dan model5.Menggunakan baik data ekternal maupuninternal6.Memiliki kemampuanwhat-if analysisdangoal seeking analysis7.Menggunakan beberapa model kuantitatifSelain itu, Turban juga memiliki kemampuan yang harus dimiliki oleh sebuah sistem pendukung keputusan, diantaranya adalah sebagai berikut:1.Menunjang pembuatan keputusan manajemen dalam menangani masalah semiterstruktur dan tidak terstruktur.2.Membantu manajer pada berbagai tingkatan manajemen, mulai dari manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah.3.Menunjang pembuatan keputusan secara kelompok dan perorangan.4.Menunjang pembuatan keputusan yang saling bergantungan dan berurutan.5.Menunjang tahap-tahap pembuatan keputusan antara lainintelligence,design,choicedanimplementation.6.Menunjang berbagai bentuk proses pembuatan keputusan dan jenis keputusan.7.Kemampuan untuk melakukan adaptasi setiap saat dan bersifatfleksibel.8.Kemudahan melakukan interaksi sistem.9.Meningkatkan efektivitas dalam pembuatan keputusan dari pada efisiensi.10.Mudah dikembangkan oleh pemakai akhir.Disamping berbagai kemampuan dan karakteristik seperti dikemukakan diatas, sistem pendukung keputusan memiliki juga keterbatasan, antara lain:1.Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapatdimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan yang sebenarnya.2.Kemampuan suatu sistem pendukung keputusan terbatas pada pengetahuan dasar serta model dasar yang dimilikinya.3.Proses-proses yang dapat dilakukan oleh sistem pendukung keputusan biasanya tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang digunakannya.4.Sistem pendukung keputusan tidak memiliki intuisi seperti yang dimiliki oleh manusia. Karena sistem pendukung keputusan hanya suatu kumpulan perangkat keras, perangkat lunak dan sistem operasi yang tidak dilengkapi oleh kemampuan berpikir.Secara implisit, Sistem Pendukung Keputusan berlandaskan pada kemampuan dari sebuah sistem berbasis komputer dan dapat melayani penyelesaian masalah(Turban: 1990 : 137).

3.2.5Kriteria Sistem Pendukung KeputusanSistem pendukung keputusan dirancang secara khusus untuk mendukung seseorang yang harus mengambil keputusan-keputusan tertentu. Adapunkriteria sistem pendukung keputusan adalah sebagai berikut (Surbakti, 2002).a.InteraktifSPK memilikiuser interfaceyang komunikatif sehingga pemakai dapat melakukan akses secara cepat ke data dan memperoleh informasi yang dibutuhkan.b.FkeksibelSPK memiliki sebanyak mungkin variabel masukkan, kemampuan untuk mengolah dan memberikan keluaran yang menyajikan alternatif-alternatif keputusan kepada pemakai.c.Data kualitasSistem pendukung keputusanSPK memiliki kemampuan menerima data kualitas yang dikuantitaskan yang sifatnya subyektif dari pemakainya, sebagai data masukkan untuk pengolahandata.d.Prosedur PakarSistem pendukung keputusanSPK mengandung suatu prosedur yang dirancang berdasarkan rumusan formal atau juga beberapa prosedur kepakaran seseorang atau kelompok dalam menyelesaikan suatu bidang masalah dengan fenomena tertentu.

3.2.6Keuntungan Sistem Pendukung KeputusanBeberapa keusntungan penggunaan SPK antara lain adalah sebagai berikut (Surbakti, 2002).1.Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai permasalahan yang kompleks2.Dapat merespobn dengan cepat pada situasi yang tidak diharapkan dalam konsisi yang berubah-ubah3.Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada konfigurasi berbeda secara cepat dan tepat4.Pandangan dan pembelajaran baru5.Sebagai fasilitator dalam komunikasi6.Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja7.Menghemat biaya dan sumber daya manusia (SDM)8.Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil dengan cepat9.Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja lebih singkat dan dengan sedikit usaha(Kusrini, 2007 : 65).

3.2.7Kelamahan Sistem Pendukung KeputusanAdapun kelemahan yang dimiliki sistem pendukung keputusan adalah :1.Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.2.Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).3.Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.4.SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia.5.Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakantugasnya(Surbakti, 2002).

3.2.8Komponen Sistem Pendukung KeputusanAdapun komponen-komponen darisistem pendukung keputusanSPK adalah sebagai berikut (Turban:2005)1.DataManagementTermasukdatabase, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur olehsoftwareyang disebutDatabase Management System(DBMS).2.ModelManagementMelibatkan model finansial,statistikal,managementscience, atau berbagai model kualitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemensoftwareyang dibutuhkan.3.CommunicationUser dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.4.Knowledge ManagementSubsistem optional ini dapat mendukungsubsistemlain atau bertindak atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.

3.3Fuzzy Multi Attribute Decision Making(FMADM)Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencarialternativeoptimal dari sejumlahalternativedengan kriteria tersebut. Inti dariFuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan.Pada dasarnya, ada tiga pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan obyektif, pendekatan obyektif dan pendekatanintegritasantara subyektif dan obyektif. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasrkan subyektifitas dari para pengambilan keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perangkingan alternatif dan ditentukan secara bebas, sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambilan keputusan(Kusumadewi, 2007 : 88).Metode yang dapat digunakan untuk menyeleksikan masalahFuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM),antara lain sebagai berikut :1.Simple Additive Weighting(SAW)2.Weighted Product(WP)3.Electre4.Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution(TOPSIS)5.Analytic Hierarchy Process(AHP)

3.3.1AlgoritmaFuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM)AlgoritmaFuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADN)adalah :1.Memberikan nilai setiapalternative(Ai) pada setiap kriteria (Cj) yang sudah ditentukan dimana nilai tersebut diperoleh berdasarkan nilaicrips; i=1,2,m dan j=1,2,n.2.Memberikan nilai bobot (W) yang juga didapatkan berdasrkan nilaicrips.3.Melakukan normalisasi (rij) dari alternatif (Ai) pada atribut (Cj) berdasarkan persamaan yang disesuaikan yang disesuaikan dengan jenis atrribut (atributkeuntungan /Benefit= Maksimum atau atribut biaya /Cost= Minimum). Apabila berupa atribut keuntungan maka nilaicrips(Xij) dari setiap kolom atribut dibagi dengan nilaicripsMAX (MAX Xij) dari tiap kolom, sedangkan untuk atribut biaya, nilaicripsMIN (MIN Xij) dari tiap kolom atribut dibagi dengan nilaicrips( Xij) setiap kolom.4.Melakukan proses perangkingan denagn cara mengalihkanmatriksternormalisasi dengan nilai bobot (W).5.Melakukan nilaipreferensiuntuk setiap alternatif (Vi) dengan cara menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W), nilai Viyang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatiflebih terpilih(Kusumadewi, 2007 : 88).

3.3.2.MetodeSimple Additive Weighting(SAW)MetodeSimple Additive WeightingSAW sering juga dikenal istilah metodepenjumlahan terbobot. Konsep dasar metodeSimple Additive WeightingSAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metodesimple additive weightingSAW membutuhkan prosesnormalisasi matrikskeputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatifyangada. MetodeSimple Additive WeightingSAW merupakan metode yang melakukan penghitugan bobot pada setiap nilai kriteria.Adapun langkah MetodeSimple Additive WeightingSAW adalah sebagai berikut :1.Menentukan nilai bobotpada setiap kriteria.2.Melakukannormalisasi/ merubahmatriksM ke R dengan menggunakan dua ketentuan yaitu :a.Keuntungan (Benefit)b.Biaya (Cost)3.Menetukan prangkingana.RumusNormalisasi

Dimana :rij: Rating kinerja ternormalisasiMaxi: Nilai maksimum dari setiap baris dan kolomMini: Nilai minimum dari setiap baris dan kolom.Xij: Baris dan kolom dari matrikssbenefit: jika nilai terbesar adalah terbaikcost: jika nilai terkecil adalah terbaikrij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n.Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai:b.Rumus Prangkingan

Dimana :Vi: Nilai akhir darialternativeWi: Bobot yang telah ditentukanrij: NormalisasimatriksNilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.MenurutKusumadewi2007Langkah langkah penelitian dalam menggunakan metodesimple additive weighting(SAW), adalah:1.Menentukan kriterian-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci.2.Menentukanratingkecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.3.Membuatmatrikskeputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan normalisasimatriksberdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan maupun atribut biaya) sehingga diperolehmatriksternormalisasi R.Hasil akhir diperoleh dari setiap proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R denganvectorbobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi(Kusumadewi 2007 : 90).Beriku ini merupakan Contoh pada metodesimple additive weighting(SAW).Suatu institusi perguruan tinggi akan memilih seorang karyawannya untuk dipromosikan sebagai kepala unit sistem informasi.Ada empat kriteria yang digunakan untuk melakukan penilaian yaitu :a.C1 = Tes Pengetahuan (Wawasan) Sistem Informasi.b.C2 = Praktek Instalasi Computerc.C3 = Tes Kepribadiand.C4=TesPengetahuanAgamaPengambilan keputusan memberikan bobot (weighting) untuk setiap kriteria sebagai berikut : C1 = 35 %, C2 = 25 %, C3 = 25 %, C4 = 15 %.1.Langkah pertama menentukan nilai bobot pada setiap kriteriaTabel 3.1 Tabel Nilai Alternatif di setiap kriteriaAlternatifKriteria

C1C2C3C4

A185725075

A275277880

A380507575

Tabel 3.2 TabelRatingPembobotanNilai

Sangat penting5

Penting4

Cukup penting3

Kurang2

Sangat kurang1

Tabel 3.3 Tabel NilaiTestPembobotanNilai

Sangat penting80 100

Penting60 79

Cukup penting40 59

Kurang20 39

Sangat kurang0 19

2.Langkah kedua melakukanNormalisasi/ merubah matriks M ke R dengan menggunakan dua ketentuan yaitu :a.Keuntungan (benefit)b.Cost(biaya)Normalisasi : menggunukan keuntungan (benefit)Kriteria C1R1.1== 1R1.2== 0,88R1.3== 0,94Kriteria C2R2.1== 0,96R2.2== 1R2.3== 0,66Kriteria C3R3.1== 0,64R3.2== 1R3.3== 0,96Kriteria C4R4.1== 0,93R4.1== 1R4.1== 0,933.Langkah ketiga menentukanMatriksdan Perankingan

Weigting:C1 = 35 %, C2 = 25 %, C3 = 25 %, C4 = 15 %.V1 = (35.1) + (25.0,96) + (25.0,64) + (15.0,93)= 35 + 26,04 + 39,06 + 13,95= 114,05V2 = (35.0,88) + (25.1) + (25.1) + (15.1)= 30,8 + 25 + 25 + 15= 103,8V3 = (35.0,94) + (25.0,66) + (25.0,96) + (15.0,96)= 32.9 + 16,5 + 23,25 + 14,4= 87,05

3.4Kredit Usaha Rakyat (KUR)Sejak diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 5 november 2007, jumlah KUR (Kredit Usaha Rakyat) telah mencapai Rp6,8 triliun dengan 672 ribu debitor. Jika dibandingkan dengan jenis kredit lain, maka pertumbuhan KUR yang hampir Rp.1 triliun per bulan merupakan prestasi yang luar biasa. KUR adalah Kredit Modal Kerja (KMK) dan atau Kredit Investasi (KI) denganplafonkredit sampai dengan Rp500 juta yang diberikan kepada usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKM-K) yang memiliki usaha produktif yang akan mendapat penjaminan dari Perusahaan Penjamin. UMK & K harus merupakan usaha produktif yang layak (feasible), namun belumbankable. KUR mensyaratkan bahwa agunan pokok kredit adalah proyek yang dibiayai. Namun karena agunan tambahan yang dimiliki oleh UMKM-K pada umumnya kurang, maka sebagian di tanggulangi dengan program penjaminan. Besarnya cakupan penjaminan maksimal 70 % dariplafondkredit. Sumber dana KUR sepenuhnya berasal dari dana komersial Bank.Pada saat awal diluncurkan pada tanggal 5 november 2007, skim KUR hanya satu jenis yaitu kredit untuk UMKM denganplatfonkredit sampai dengan Rp.500 juta. Namun setelah berjalan beberapa waktu, Presiden R.I mengarahkan agar penyaluran KUR lebih banyak untuk nasabah mikro dengan plafon kredit maksimal Rp. 5 juta.Dalam penelitian ini, kriteria-kriteria yang menjadi dasar pihak BSM dalam mengambil keputusan penerima KUR ada 5 macam, yaitu sebagai berikut:1.Status KreditMaksud dari kriteria tersebut adalah calon penerima KUR tidak sedang menerima kredit dalam bentuk apapun baik pada Bank BSM maupun Bank lainnya. Hal ini sangat penting untuk melihat beban atau tanggungan yang harus dibayar oleh calon penerima KUR. Semakin banyak ia menerima kredit dari bank semakin banyak tanggungannya.2.Produktivitas UsahaProduktivitas suatu usaha dilihat dari beberapa faktor diantara lokasi usaha, jenis usaha dan pendapatan calon penerima KUR per bulan. Semakin baik nilai faktor-faktor ini, maka semakin produktif pula usaha calon penerima KUR tersebut.3.Kondisi UsahaBaik atau tidaknya kondisi usaha calon penerima KUR dapat dilihat pula dari beberapa faktor seperti sumber daya manusia (SDM) baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, peralatan dan perlengkapan usaha maupun dari faktor manajemen usaha.4.JaminanJaminan merupakan salah satu faktor penting dalam mempertimbangkan seseorang layak atau tidak menerima KUR di BSM. Beberapa hal yang dapat dijadikan jaminan adalah rumah/ruko, tanah maupun bpkb kendaraan.5.KolektibilitasKolektibilitas merupakan kelancaran nasabah dalam membayar cicilan kredit tiap bulannya. Bank BSM mengklasifikasikan kolektibilitas ini ke dalam 5 kategori, diantaranya adalah sebagai berikut:1.Lancar2.Dalam Perhatian Khusus3.Kurang Lancar4.Diragukan5.Macet(Sumber : www syariahmandiri.co.id = 21 April 2013)

3.5Alat BantuPerancanganAlat bantu perancangan sistem yang digunakandalam perancangan sistem atau pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian umumnya merupakan gambaran atau diagram, sehingga akan mempermudah dalam melakukan langkah langkah pengembangan sistem tersebut dan sesuai dengan metodologi pengembangan sistem tersebut.

3.5.1Flow ChartBagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) didalam program atau prosedur sistem secara logika. Gnagan alir digunakan terutama alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Masih menurut Jogiyanto, bagan alir program (program flowchart) adalah bagian yang menjelaskan secara rinci langkah langkah dari proses program.Adapun bagan alir program terdiri dari dua macam, yaitu :1.BaganAlirLogikaProgram(ProgramLogic)Bagan alir logika digunakan untuk menggambarkan tiap tiap langkah didalam program komputer secara logika. Bagan alir logika dipersiapkan oleh sistem analis.2.Bagan Alir Program Komputer Terinci (Detailed Computer Program)Bagan ini digunakan untuk menggambarkan instruksi instruksi program komputer secara rinci

3.5.2SimbolFlowchartMenurut Jogiyanto H.M (Andi Diagram Aliran Data (DAD) : 2001) merupakan diagram yang menggunakan notasi notasi untuk menggambarkan arus data sistem. Simbol simbol DAD adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 daftar SimbolFlowchar

NoGambarKeterangan

1

Terminal, untuk memulai dan mengakhiri suatu program

2

Proses, suatu bersimbol yang menunjukkan setiap pengolahan yang dilakukan oleh komputer.

3

Input outputuntuk memasukkan data maupun menunjukkan hasil dari suatu proses.

4

Decision, suatu kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban atau pilihan.

5

Preddifinedproses, suatu symbol untuk menyediakan tempat-tempat pengolahan data dalamstorage.

6

Connector, suatu prosedur akan masuk dan keluar melalui symbol ini dalam lembar yang sama.

7Document merupakan simbol untuk data yang berbentuk informasi.

8Untuk menyatak sekumpulan langkah proses yang ditulis sebagai prosedur

9Simbol untuk sekumpulan yang ditunjukkan suatudevice seperti printer, plotter

10

Untuk menyimpan data

11

Off line connector, merupakan tombol untuk masuk dan keluarnya suatu prosedur pada lembar

12Arus atauflow, prosedur yang dapat dilakukan dari atas kebawah, bawah, atas, dari kekanan atau dari kanan kekiri

Sumber : (http://stanlysk.blogspot.com/2012/04/flowchat.html=03,Mei 20133.5.3Unified Modeling Language(UML)

Unified Modeling Language(UML)adalah metode pemodelan secaravisualsebagai sarana untuk merancang atau membuatsoftwareberorientasi objek. KarenaUnified Modeling Language(UML)ini merupakan bahasavisualuntuk pemodelan bahasa berorientasiobject oriented.Unified Modeling Language(UML)adalah salah satutool/ model untuk merancang pengembangansoftwareyang berbasisobject oriented.Unified Modeling Language(UML)sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistemblue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yangspesifik, skemadatabase, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistemsoftware.Unified Modeling Language(UML)sendiri terdiriatas pengelompokkan diagram adalah yang menggambarkan permasalahn maupun solusi dari permasalah suatu model.Unified Modeling Language(UML)mempunyai 8 diagram yaitu :1.DiagramUse Case2.DiagramClass3.DiagramPackage4.DiagramSeduence5.DiagramCollaboration6.DiagramStatechart7.DiagramActivity8.DiagramDeploymentSemakin kompleks bentukan sistem yang akan dibuat, maka semakin sulit komunikasi antara orang-orang saling terkait dalam pembuatan dan komunikasi pengembangan software yang akan dibuat. Pada masa lalu,Unified Modeling Language(UML)mempunyai peranan sebagaiblueprint(gambaran) language untuk analisis sistem,designer, danprogrammer. Sedangkan pada saat ini, merupakan bagian darisoftware trade(bisnissoftware).Unified Modeling Language(UML)memberikan jalur komunikasi dari sistem analis kemudian designer, laluprogrammermengenai rancangansoftwareyang akan dikerjakan. Salah satu pemecahan masalahObject Orientedadalah dengan menggunakanUnified Modeling Language(UML),oleh karena itu orang-orang yang berminat dalam mempelajariUnified Modeling Language(UML)harus mengetahui dasar-dasar mengenaiObject Oriented Solving(pemecahan masalah OO).Tahap pertama, pembentukan model. Model adalah gambaran abstrak dari suatu masalah. Dan dunia nyata atau tempat dimana masalah itu timbul bisa disebut denganDomain.Model mengandung obyek-obyek yang beraktifitas dengan saling mengirimkan message (pesan-pesan). Obyek mempunyai sesuatu yang diketahui (atribut / attributes) dan sesuatu yang dilakukan (behaviorsatauoperations).Attributeshanya berlaku dalam ruang lingkup obyek itu sendiri (state). Lalu blue print) dari suatu obyek adalah classes(kelas). Obyek merupakan bagian-bagian dari kelas.(Rosa A.S, M. Shalahuddin, 2011 : 118).3.5.4Use CaseDiagramUse caseadalah abstraksi dari interaksi antara sistem danactor.Use casebekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antarausersebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai.Use casemerupakan konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana sistem akan terlihat di mata user. Sedangkanuse casediagram memfasilitasi komunikasi diantara analis dan pengguna serta antara analis dan client.Tabel 3.3 SimbolUse CaseDiagramGambarNamaKeterangan

UsecaseFungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atauaktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawalfrasenamause case.

sActorOrang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri.

Tabel 3.3 SimbolDalamUse CaseDiagram LanjutanGambar

NamaKeterangan

AssociationKomunikasi antara aktor danuse caseyang berparsitipasi padause caseatauuse casememiliki interaksi dengan aktor.

Relasiuse casetambahan kesebuahuse casedimanause caseyang ditambahkan memerlukanuse caseini untuk menjalankan fungsinya

Relasiuse casetambahan kesebuahuse casedimanause caseyang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpause casetambahan.

SumberNugroho Adi Rekayasa perangkat lunak menggunakan UML dan Java, penerbit andi, Yogyakarta , 2009

3.5.5DiagramActivityMenggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya sepertiuse caseatau interaksi.

Tabel 3.4DaftarSimbolActivity DiagramGambarNamaKeterangan

ActifityMemperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain

ActionState dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

StartKondisi AwalMenunjukkan awal dari suatu diagram aktivitas

Tabel 3.4DaftarSimbol DalamActivity DiagramLanjutanGambarNamaKeterangan

EndKondisi AkhirMenunjukkan akhir dari suatu diagram aktivitas

Undirectional AssociationKondisi transisi Menunjukkan kondisi transisi antar aktivitas

ss

Penggabungan joinAsosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu

SumberNugroho Adi Rekayasa perangkat lunak menggunakan UML dan Java, penserbit andi, Yogyakarta , 2009

3.6Microsoft Visual Basic NetMicrosoftVisual Basic .NETadalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasaBASIC. Dengan menggunakan alat ini, paraprogrammerdapat membangunaplikasi Windows Forms, AplikasiwebberbasisASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (sepertiMicrosoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#),atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalamMicrosoft Visual Studio.NET. BahasaVisual Basic .NETsendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dariMicrosoft Visual Basicversi sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang kontroversi, mengingat banyak sekali perubahanyang dilakukanolehMicrosoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.Microsoft Visual Basic atau dikenal dengan VB, merupakan salah satu perangkat lunak (software) yang digunakan untuk pengembangan software (software development), dimana dengannya kita dapat membuat aplikasi-aplikasi sederhana bahkan profesional.

Gambar 3.2 tampilan IDE Visual Basic 2008Sumber : Cybertron dan SmitDev. 2010. Membangun Aplikasi Database Dengan Visual Basic 2008 dan SQL Server 2008Keterangan tampilanIDE Visual Basic2008

1.Object Form Visual Basic2008Formadalah bahan untuk pembuatanwindow. Kita meletakkan kontrol padaform. Kontrol ini misalnya tombol,check box, radio button, memo label, paneldan sebagainya. Padaformtersedia tombol minimize/restoredanclose, ketiganya terletak di pojok kanan atas.2.ToolBoxToolboxadalah tempat penyimpanan kontrol yang akan kita gunakan pada program yang dipasangkan padaform.Toolboxadalahkotak alat yang berisiicon-iconuntuk menentukan objek tertentu kedalam jendelaform. Saat memulai sebuahproject, visuaql basicsecara otomatis menyediakanicon-icon objectyang sering dipakai sesuai kategori aplikasi yang dibuat. Misalnya :vb enterprise edition, exe activedan lain-lain.3.Properties WindowsProperties berisi atributobject controlyang digunakan padaform. Objectini akan ada jika kita memilihtemplate windows Form Application. Propertiesdigunakan untuk menentukan suatuobject. Sebuahobjectmemiliki beberapapropertiesyang dapat dibuat melalui jendelapropertiesatau melalui kode program. Property akan menentukan cara kerja dariobjectyang bersangkutan saat program apilikasi dijalankan. Misalnya menetukan warnaobject, bingkaiobject, dan lain-lain

3.7MySQLMsSQLadalah sebuah perangkat lunak pembuatan database yang bersifatopen source(terbuka).MySQLmerupakan program database yang bersifatnetworksehingga dapat digunakan untuk aplikasi MultiUser.MySQLbisa dibilang lebih unggul dariserverlainnya dalamquerydata. Hal ini dapat dibuktikan denganinterbase,MySQLlima kali lebih cepat dan dengan PostgeSQL, MySQL sepuluh kali lebih cepat.Kelebihan-kelebihanMySQL:1.PortabilityDiatabaseMySQLberfungsi lebih stabil tanpa kendala, bearti MySQL berlaku pada berbagai sistem operasi sepertiwindows, linux FreeBSD, Mac OS X Server, Solaris, Amiga, HP-Unix, dan lain-lain.2.Open SourceMySQLmerupakan databaseopen source(gratis), dibawahlisensiGPLsehingga dapat memperoleh dan menggunakannya secara Cuma-Cuma tanpa membayar sepeser pun.3.MultiuserMySQLmerupakandatabaseyang dapat digunakan untuk menangani beberapa user dalam waktu bersamaan tanpa mengalami masalah. Dan memungkinkan sebuahdatabaseServer Database MySQLdapat diaksesclientsecara bersamaan pula.4.Performace TuningMySQLmempunyai kecepatan yang cukup baik dalam menanganiquery-querysederhana serta mampu memproses lebih banyakSQLper satuan waktu.5.Coloum typeDatabaseMySQLdidukung dengan tipe data yang sangat kompleks, sepertisigned unsigned integer, float, double, char, varchar, text, blob, data, time, datatime, timestamp, year, set serta emum.6.Command dan functionsMySQL servermemiliki operator dan fungsi secara penuh mendukung perintahSELECTdanWHEREdalamquery.7.SecuritySistem security padaMySQLmempunyai beberapan lapisan sekuritas seperti tingkatansubnetmask, hostname, dan ixin aksesuserdengan sistem perizinan yang mendetil sertapasswordterenkripsi.8.Scalability dan LimitriMySQLmempuyai kemampuan menangani database dalam skala cukup besar, dengan jumlahrecordlebih dari 50 juta dan 60 ribuindekspada tiaptableserta 5 miliar baris. Selain itu dapatmenampung indeks sampai 32indekspada tiap tabelnya.9.ConnectivityAdanya kemampuanMySQLmelakukan koneksi denganclientmenggunakanProtocol TCP/IP, Unix socket(Unix),atauPipes (NT).10.LocalizationAdanya kemapuan dalam mendeteksi kesalahan (error code) padaclientmenggunakan lebih dari dua puluh bahasa.11.InterfaceMySQLmemilikiinterfaceterhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman menggunakan fungsiAPI (Application Programming Interface)12.Client dan ToolsDatabase MySQLdilengkapi bebagaitoolsyang dapat digunakan untukAdministrasiDatabase.(sumber.http:/blograkata.blogspot.com/2012/2/04/pengertian-mysql.html=28 April 2013 Tsanggal Akses).

BAB IVANALISA DAN PERANCANGAN

4.1 AnalisaAnalisadapat didefenisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasiyang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesemapatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.Salah satu bentuk analisa adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau pemisahan dari komponen-komponen atau bagian-bagian yang relevan dari seperangkat data juga merupakan bentuk analisa untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua bentuk analisis berusaha menggambarkan pola-pola secara konsisten dalam data sehingga hasilnya dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuh arti.

4.1.2Analisa Sistem Yang Sedang BerjalanAnalisa terhadap suatu sistem yang lama merupakan peninjauan terhadap apa yang digunakan pada bank syariah mandiri dalam pemberian dana. Selain itu juga dapat diketahui mengenai tata cara dari instansi tersebut dalam mengatasi kendala-kendala yang terjadi mengenai pemberian kredit untuk mempermudah dalam perancang sistem yang baru.Berdasarkan hasil pengamatan langsung yang dilakukan pada bank syariah mandiri ternyata diketahui bahwa dalam pengambilan keputusan pemberian kredit usaha rakyat (KUR) dan atau kredit investasi (KI) yang diberikan kepada suatu mikro kecil menengahdan koperasi (UMKM-K) yang memiliki usaha produktif yang akan mendapat penjaminan dari perusahaan penjamin. UMK & K harus merupakan usaha produktif yang layak (Feasible).Kredit usaha rakyat KUR mensyaratkan agunan pokok kredit adalah proyek yang dibiayai. Namum karena agunan tambahan yang dimiliki oleh UMKM-K pada umumnya kurang, maka sebagian di-cover dengan peminjaman. Sumber dana kredit usaha rakyat (KUR) sepenuhnya berasal dari dana komersial bank.Dengan demikian perlu adanya pembaharuan terhadap sistem yang lama, yaitu dengan merancang suatu sistem dalam pengambilan keputusan pemberian kredit usaha tersebut, agar dapat lebih baik dalam memberikan keputusan dan membantu pihak kelurahan untuk memberikan keputusan dengan cepat.Sebelum dilakukannya perancangan terhadap suatu sistem yang baru maka ada baiknya untuk mengetahui prosedur kredit dan metode yang dipergunakan dalam pembangunan sistem ini. Hal ini dilakukan agar nantinya juga dapat membantu dalam proses perancangan. Selain dari pada itu juga untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan metode yang dipergunakan.

4.2 PenerapanMetodesimple Additive Weigthing(SAW)MetodeMetode simple Additive WeigthingSAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.Metode ini merupakan metode yang paling dikenal dan paling banyak digunakan orang dalam menghadapi situasi MADM(multiple attribute decisionmaking). Metode ini mengharuskan pembuat keputusan menentukan bobot bagi setiap atribut. Skor total untuk sebuah alternatif diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian antara rating (yang dapat dibandingkan lintas atribut) dan bobot tiap atribut. Rating tiap atribut haruslah bebas dimensi yang artinya telah melewati proses normalisasi sebelumnya.Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. MetodeSimple Additive Weighting(SAW)membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

2. Menentukan Pembobotan Setiap KriteriaAdapun yang menjadi pembobotan setiap kriteria adalah sebagai berikut :Tabel 4.2 Tabel PembobotanPembobotanNilai

Sangat rendah1

Rendah2

Cukup3

Tinggi4

Sangat tinggi5

Tabel 4.3 Tabel Pembobotan Penghasilan (ST)

Kriteria PenghasilanPembobotanNilai

Rp.5000.000Sangat Tinggi5

Rp.3000.000Tinggi4

Rp.1500.000Cukup3

Rp.2000.000Rendah2

Rp. 1000.000Rendah2

Tabel 4.4 Tabel pembobotan Kriteria usia (R)

Kriteria usiaPembobotanNilai

38-40Sangat rendah1

40-45Tinggi4

46-48Cukup3

36-38Rendah2

47-50Sangat Tinggi5

Tabel 4.5 Tabel Pembobotan Jenis Usaha (ST)Jenis UsahaPembobotanNilai

Usaha Mikro UtamaSangat tinggi5

Usaha Mikro MadyaCukup3

Uasaha Mikro TunasTinggi4

Usaha Mikro MadyaRendah2

Usaha Mikro MadyaRendah2

Tabel 4.6 Tabel Kriteria Jumlah Tanggungan (R)

Jumlah TanggunganPembobotanNilai

3Cukup3

4Tinggi4

2Rendah2

4Tinggi4

5Sangat Tinggi5

Tabel 4.7 Tabel Pembobotan Rek. Listrik (T)

Kriteria Rek. ListrikPembobotanNilai

Rp. 300.000Sangat tinggi5

Rp. 200.000Tinggi4

Rp. 150.000Cukup3

Rp. 140.000Cukup3

Rp.120.000Rendah2

Adapun tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8 Rating kecocokan dari setiapNilaiAlternatif pada setiapKriteria

AlternativeKriteria

C1(ST)C2(R)C3(ST)C4(R)C5(T)

A151535

A244344

A333423

A422243

A525252

3.Penentuan Normalisasi / Merubah Matriks M ke R dengan menggunakan dua ketentuan yaitu :

X =

c.Keuntungan (Benefit)d.Biaya (Cost)

Kriteria C1 : Menggunakan Rumus Biaya (Cost)R1.1==0,4R1.2==2R1.3==0,6R1.4==1R1.5==1Kriteria C2 : Menggunakan Keuntungan (Benefit)R2.1==0,2R2.2==0,4R2.3==0,6R2.4==0,8R2.5==1Kriteria C3 Menggunakan Keuntungan (Benefit)R3.1==1R3.2==0,6R3.3==0,8R3.4==0,4R3.5==0,4Kriteria C4 Menggunakan Keuntungan (Benefit)R4.1==0,6R4.2==0,8R4.3==0,4R4.4==0,8R4.5==1Kriteria C5 Menggunakan Biaya (Cost)R5.1==0,4R5.2==2R5.3==0,66R5.4==0,66R5.4==23.Hasil Normalisasi

R =

4.Penentuanproses Prangkingan dengan menggunakan bobot yang telah diberikan oleh pengambil keputusan: weigthing (5,2,5,2,4)

V1 = (5.0,4) + (2.0,2) + (5.1) + (2.0,6) + ( 4.0,4 )= 2 + 0,4 + 5 + 1,2 + 1,6= 10,2V2 = (5.2) + (2.0,4) + (5.0,6) + (2.0,8) + (4.2)= 10 + 0,8 + 3 + 1,6 + 8= 23,4V3 = (5.0,6) + (2.0,6) + (5.0,8) + (2.0,4) + (4.0,66)= 3 + 1,2 + 4 + 0,8 + 2,64= 11.64V4 = (5.1) + (2.0,8) + (5.0,4) + (2.0,8) + (4.0,66 )= 5 + 1,6 + 2 + 1,6 + 2,64= 12.84V5 = (5.1) + (2.1) + (5.0,4) + (2.1) + ( 4.2 )= 5 + 2 + 2 + 2+ 8= 19

Jadi Nilai terbesar ada pada V2dengan nilai 23,4 sehingga alternatif A2adalah alternatif yang terpilih sebagai alternative terbaik. Dengan kata lain, Hermanto akan terpilih untuk mendapatkan pinjaman Kredit.

4.3.Unified Modeling Language(UML)4.3.1Use Case DiagramUse Case Diagramdigunakan untuk memodelkan proses berdasarkan perspektif pengguna sistem.Use case diagramterdiri atas diagram untukuse casedanactor.Actormerepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi.Use casemerupakan fungsionalitas dari suatu sistem, sehinggacustomeratau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.Use caseproses pencarian nasabah kata di dalam kriteria dapat dilihat dalam gambar 4.1 dibawah ini :

Gambar 4.1Use CaseMenu Utama

4.3.2ActivityDiagram

Activitydiagram merupakan salah satu cara memodelkanevent-eventyang terjadi dalamuse case. Pada diagram ini secara esensial mirip dengan diagram alir (flowchart), memperlibatkan aliran kendali dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya. Activity diagram diagram berfungsi untuk menvisualisasikan, menspesifikasi, menkonstruksi serta mendokumentasikan sifat dari objek. Selain itu juga dapat digunakan untuk memodelkan aliran kendali dar suatu operasi.Pada diagram di bawah ini ditunjukkan aliran sistem secara global dimana dapat dilihat aliran-aliran atau proses di dlam sistem tersebut, seperti gambar berikut ini :

Gambar 4.2ActivityDiagram secara umum

Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa diagram tersebut menjelaskan objek-objek pada kelas yang lebih detail dan keterkaitan antar objek yang berada pada kelas yang berbeda. Pada gambar 4.3 di bawah ini menunjukan rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh sistem dalam proses penentuan kriterian nasabah.

UserSistem

Start

Gambar 4.3ActivityDiagramFormCari Kriteria

Rangkaian aktivitas cari kriteriadimulai pada saatusermemilih menu cari nasabahdan kemudian tampilformuntuk mencari kriteria.Pada gambar 4.4di bawah ini menunjukan rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh sistem untuk mengakhiri atau keluar dari program aplikasi penentuan pemberian kredit

User : UserSistem

Start

Gambar 4.4Activity DiagramKeluar dari Pencarian kriteria nasabah

4.3.3SequenceDiagram

Sequencediagram merupakan menggambarkan interaksi sebagai diagram dua matra (dimensi). Matra vertikal adalah sumbu waktu, waktu bertumbuh dari atas ke bawah. Matra horizontal memperlihatkan peran pengklasifikasi yang mempresentasikan objek-objek mandiri yang terlibat dalam kolaborasi. Panah-panah yang menggambarkan aliran pesan antar peran pengklasifikasi digambarkan dalam urutan waktu kejadiannya dari atas ke bawah

Gambar 4.5SequenceDiagram aplikasi pencarian nasabah

4.4 PerancanganBerikut adalah desain manualaplikasisistem pendukung keputusan spemberian pinjaman dana pada Bank Syariah Mandiri Medan, yang berdiri dari halaman utama, halamanlogin registernasabah, halaman input matriks criteria dan halaman nilai keputusan.

4.4.1 Halaman UtamaHalaman utama yang dimaksud adalah halaman atau jendela utama sistem yang menampilkan menu utama sistem. Menu utama pada aplikasi ini terdiri dari 4 bagian yaitu menu sistem, menuregisterdata, menu inputmatriks, dan menu tentang sistem. Masing-masing menu akan terdiri dari beberapa sub menu. Tampilan rancangan halaman utama dapat dilihat pada gambar 4.6

Gambar 4.6 Halaman UtamaKeterangan :1.Menu pada halaman pertama utama yang terdiri dari sistem,registerdata,inputmatriks, dan tentang sistem.2.Tanggal akses yang ditampilkan pada starusbar3.Nama pengguna yang melakukanloginpada sistem

4.4.2 HalamanLoginHalaman login ini berfungsi menerima masukan berupauser namedanpassword untuk kemudian akan dicek apakahusernamedanpasswordtersebut telahvalid. Jika ya, maka pengguna dapat menggunakan aplikasi ini. Namun jika sssstidak, aplikasi ini akan menolakusernamedanpasswordterseebut dan aplikasi ini tidak dapat digunakan. Karena itu, jendela ini didesain dengan tampilan yang cukup sederhana. Tampilan rancangan menu login ini dapat dilihat pada gambar 4.7

Gambar 4.7 HalamanLoginKeterangan :1.Kotakinputuntuk masukkanusername2.Kotakinputuntuk masukkanpassword3.Tombol ok untuk mengeksekusiusernamedanpasswordyang diinput4.Tombol batal untuk keluar dari halaman.

4.4.3HalamanRegisterData NasabahHalaman register nasabah merupakan menu yang berisi semua data-data nasabah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pada menu ini, kita dapat memanipulasi data nasabah yang ada, seperti menambah dta anasabah baru, mengedit data nasabah dan menghapus data nasabah. Tampilan rancangan menu data nasabah dapat dilihat pada gambar 4.8

Gambar 4.8 HalamanRegisterData NasabahKeterangan :1.Kotak input nomor register nasbah2.Kotak input nama nasabah3.Kotak input tanggal lahir nasabah4.Kotak input usia nasabah berdasarkan tanggal lahir5.Kotak input pendapatan atau gaji nasabah perbulan6.Kotak input jumlah tanggungan / anak nasabah7.Kotak input jenis usaha nasabah8.Kotak input alamat nasabah sesuai KTP yang masih berlaku.4.4.4Halaman Matriks KriteriaHalaman matriks kriteria ini adalah tempat untuk menginputkan nilai masukan awal untuk mencari perioritas kriteria. Nilai masukan yang dapat digunakan hanya dari 1-9 sesuai dengan nilai yang terdapat pada tebel saaty. Tampilan rancangan menu matriks kriteria dapat dilihat pada gambar 4.9

Gambar 4.9 Halaman Matriks KriteriaKeterangan :1.Tabel matriks kriteria untuk nasabah2.Tombol proses penentuan kriteria pernasabah3.Tombol proses ulang penentu kriteria nasabah selanjutnya4.Tombol keluar halaman

4.4.5Halaman Nilai KeputusanSetelah mendapat nilai prioritas masing-masing nasabah tiap kriteria, maka langkah trakhir yang harus dilakukan untuk mendapatkan nilai keputusan adalah dengan menentukan tombol nilai keputusan. Nilai keputusan ini merupakan nilai prioritas global dari masing-masing nasabah yang telah diurutkan dari nilai tertinggi hingga terendah. Selain itu, pada menu ini pengguna juga dapat melihat hasil akhir dalam bentuk diagram sehingga memudahkan pengguna untuk membandingkan nilai antar nasabah. Tampilan rancangan menu penentuan nilai keputusan dapat dilihat pada gambar 4.10.

Gambar 4.10Halaman Nilai KeputusanKeterangan :1.Tabel nasabah yang telah diregistrasi dan berdasarkan nomorregisternasabah2.Grafik nilai keputusan pernasabah3.Tombol proses untuk mengeksekusi perhitungan nilai keputusan4.Tombol untuk mengulang perhitungan nilai keputusan.4.4.6PerancanganDatabaseDatabase merupakan tempat penyimpanan data, dalam melakukan operasi pengolahan data dimana tempat penyimpanan data merupakan hal yang sangat penting, hal ini bukan hanya untuk melakukan penelusuran data, kemampuan untuk menyimpqan data dalam jumlah besar dan kemudahan dalam mengupdate. Data perancangan ini database yang digunakan adalahMySQL.Melalui proses di atas dapat dirancang berisikan tabel-tabel dari masing-masing relasi. Untuk merancang aplikasi sistem pendukung keputusan ini secara umum harus memilki rancangan database untuk keperluan sistem. Kebutuhan tabel pada sistem ini meliputi : tabel nasabah, tabel criteria, tabel nilai criteria. Pada perancangan basis data ini penulis hanya menggunakan basisdata dan seluruhrecorddta, tabel-tabel ditempatkan pada sebuah basis data tersebut.Tabel-tabel yang dilibatkan dalam basis data sistem ini yang dijelaskan di atas diuraikan menjadi tabel-tabel sebagai berikut :AdapunPerancanganDatabaseadalah sebagai berikut :Pada tabel nasabah berguna untuk menyimpan data-data nasabah.Namadatabase: SPKNama tabel: T_kriteriaKata kunci: Id_nasabah

Tabel 4.9 Tabel NasabahNama NasabahTipe DataSize

NipVarchar12

Nama nasabahVarchar20

Tanggal lahirDate8

AlamatVarchar25

Pada tabel kriteria berguna untuk menyimpan data-data kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :Nama database: SPKNama tabel: T_kriteriaKata kunci: Kode_kriteriaTabel 4.10 Tabel Kriteria

Nama FieldType DataSize

Kode_kriteriaVarchar9

Nama_kriteriaVarchar10

Nilai_kriteriaVarchar6

BAB VALGORITAMA DAN IMPLEMENTASI

5.1 AlgoritmaAlgoritma dapat didefenisikan sebagai urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis. Langkah-langkah tersebut harus logis, berarti nilai kebenarannya harus dapat ditentukan benar atau salah. Algoritma berasal dari kataalgorism, yaitu nama penulis buku Arab yang terkenal, Abu Jafar Muhammad Ibnu Musa Al-Khowarizmi. Dibidang pemrograman, algoritma didefenisikan sebagai kumpulan instruksi, perintah/langkah yang berhingga jumlahnya, dituliskan secara sistematis dan digunakan untuk menyelesaikan masalah/persoalan logika dan matematika dengan bantuan komputer.

5.1.1 Algoritma Metode Simple Additive Weighting (SAW)Adapun algoritma Simple Additive Weighting (SAW) dalam menentukan pendukung keputusan pemberian kredit usaha rakyat adalah sebagai berikut:a.AlgoritmaInput: gaji, usia, usaha, anak, PekerjaanOutput: bobotProses:X = bobot(gaji) + bobot(usia) + bobot(anak) + bobot(pekerjaan)max ij, xi j (X=nilai)rijifX 5 > X1 > X5 > X3 > X5 thenMax = X5IFX 4 > X4 > X3 > X4 > X4thenMax = X4IFX 3 > X3 > X4 > X2 > X3thenMax = X3IFX 2 > X2 > X2 > X4 > X3thenMax = X2IFX 2 > X5 > X2 > X5 > X2thenMax = X2b.Algoritma PreferensiInput : ri j ; WOutput : viProses :V1 = (W1 x 5) + (W2 X 4) + (W3 x 3) + (W4 x 2) + (W5 x 2)V2 = (W1 x 4) + (W2 X 4) + (W3 x 3) + (W4 x 4) + (W5 x 4)V3 = (W1 x 3) + (W2 X 3) + (W3 x 4) + (W4 x 2) + (W5 x 3)V4 = (W1 x 2) + (W2 X 2) + (W3 x 2) + (W4 x 4) + (W5 x 3)V5 = (W1 x 2) + (W2 X 5) + (W3 x 2) + (W4 x 5) + (W5 x 2)

Berdasarkan hasil perhitungan preferensi di atas maka yang lebih tinggi nilainya adalah alternatif yang terbaik.

5.2 ImplementasiImplementasi merupakan percobaan suatu sistem yang telah terjadi atau bagaimana cara untuk menjalankan program yang telah dibuat, sehingga user atau pengguna dapat mengakses dan mengoperasikadengan baik dan benar.Dalam implemenntasi sistem pendukung keputusan untuk penerimaan kredit usaha rakyat pada bank syariah mandiri dengan menggunakan metode simple additive weighting (SAW) mencakup spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware) dan spesifikasi perangkat lunak (software).5.2.1 Persiapan Perangkat KerasPersiapan perangkat keras (hardware) yang dibutuhkan agar aplikasi berjalan dengan baik, harus memiliki spesifikasi minimal sebagai:1.AMD Dual-Core Processor C60 With Turbo Core Tehnology Up To 1.333 GHz.2.Memory 2 GB DDR33.Hardisk 320 GB HDD4.VGA Card 64 MB5.Monitor, Keyboard dan Mouse

5.2.2Persiapan Halaman AplikasiHalaman login berfungsi untuk memasukkan data pengguna yang ingin menggunakan sistem. Jika data tersebut benar, maka pengguna akan masuk ke dalam sistem, namun jika data tersebut salah, maka sistem akan menberi peringatan.1.Halaman LoginBerikut ini merupakan tampilan form halaman loginpada sistem ini adalah sebagai berikut :

Gambar5.1 Halaman Login2.Halaman UtamaHalaman utama merupakan halaman yang pertama kali muncul pada saat kita menjalankan program ini. Halaman utama ini terdiri dari berbagai menu yaitu register data nasabah, menu input matrik, tentang sistem dan menu keluar

Gambar 5.2 Halaman Utama

3.Halaman Register Data NasabahMenu data nasabah adalah menu yang berisi semua data data nasabah untuk penerima KUR. Pada menu ini, kita dapat memanipulasi data nasabah seperti menambahkan data nasabah baru, mengedit data nasabah dan mengganti nasabah.Berikut ini merupakan tampilan form halamanRegister Data Nasabah pada sistem ini adalah sebagai berikut :

Gambar 5.3 HalamanRegister Data Nasabah4.Halaman Matriks KriteriaMenu matriks kriteria ini adalah tempat untuk mengimputkan nilai masukan awal untuk mencari prioritas kriterianya.Berikut ini merupakan tampilan form halaman matriks kriteria pada sistem ini adalah sebagai berikut :

Gambar 5.4 Form Halaman Matriks Kriteria5.Halaman Nilai KeputusanSetelah mendapat nilai perioritas masing-masing nasabah tiap kriteria, maka langkah terakhir yang harus dilakukan untuk mendapatkan nilai keputusan adalah dengan menekan tombol proses nilai keputusan.Nilai keputusan ini merupakan nilai prioritas global dari masing masing nasabah yang telah diurutkan dari nilai tertinggi hingga terendah.Berikut ini merupakan tampilan form Halaman Nilai Keputusanpada sistem ini adalah sebagai berikut :

Gambar 5.5 form Halaman Nilai KeputusanBAB VIKESIMPULAN DAN SARAN

6.1KesimpulanBerdasarkan hasil analisa pada bab bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik sebuah kesimpulan, dimana kesimpulan tersebut dapat berguna bagi pembaca sehingga penulisan skripsi ini dapat lebih berguna dan bermanfaat. Adapun yang menjadi kesimpulan-kesimpulan ini adalah sebgai berikut :1.Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah salah satu Bank yang dipercaya oleh pemerintah untuk memberikan fasilitas KUR kepada masyarakat.2.Sistem pendukung keputusan ini diharapkan dapat membantu pihak manajemen untuk mengambil keputusan untuk menentukan penerimaan kredit usaha rakyat pada Bank syariah mandiri yang optimal berdasarkan kriteria yang ditentukan dan memberikan hasil yang lebih cepat dan akurat.3.MetodeSimple Additive Weighting(SAW)adalah metode mencaripenjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. MetodeSimple Additive Weighting(SAW)membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

6.2 SaranAdapun yangsaran saran yang dapat penulis berikan bagi mahasiswa, pembaca dan pengguna antara lain sebagai berikut :1.Aplikasi sistem pendukung keputusan penerima kredit usaha rakyat pada bank syariah mandiri yang telah dibuat memiliki banyak kelemahan, maka disarankan bagi disarankan bagi pengguna dan pembaca agar dapat dipelajari dengan baik.2.Dengan adanya sistem pendukung keputusan ini, maka dapat memberikan kemudahan bagi pengguna untuk menentukan penerima kerdit usaha rakyat (KUR) Pada Bank Syariah Mandiri.DAFTAR PUSTAKA

[1]Kusumadewi Sri Dkk FuzzyMulti-Attribute Decision Making (FuzzyMADN),Penerbit graha ilmu, Yogyakarta , 2006[2]Nugroho AdiRekayasa perangkat lunak menggunakan UML dan Java, Penerbit Andi, Yogyakarta , 2009:[3]Cybertron dan SmitDev. 2010Membangun Aplikasi Database Dengan Visual Basic 2008 dan SQL Server 2008,penerbit PT.Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010.[4]KusriniKonsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung KeputusanPenerbit Andi, Yogyakarta, 2007.[5]http://stanlysk.blogspot.com/2012/04/flowchat.html