aplikasi mobile dokumentasi potensi risiko dan …

45
APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN EDUKASI MITIGASI BENCANA BERBASIS ANDROID TUGAS AKHIR Disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan Untuk menyelesaikan program Strata-1 Prodi Informatika Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar DISUSUN OLEH: A.MABERUR ABULKHAER ISHAK D42113024 DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN

EDUKASI MITIGASI BENCANA BERBASIS ANDROID

TUGAS AKHIR

Disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan

Untuk menyelesaikan program Strata-1 Prodi Informatika Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin

Makassar

DISUSUN OLEH:

A.MABERUR ABULKHAER ISHAK

D42113024

DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

“APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN EDUKASI

MITIGASI BENCANA BERBASIS ANDROID”

OLEH:

A.MABERUR ABULKHAER ISHAK

NIM. D42113024

Skripsi ini telah dipertahankan pada Ujian Akhir Sarjana tanggal 02 Agustus 2017

Diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST.)

pada Program Studi S1 Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Makassar, 02 Agustus 2017

Disetujui oleh:

Pembimbing I,

Dr­Eng. Muhammad Niswar, S.T., M.IT.

NIP. 19730922 199903 1 001

Pembimbing II,

Adnan, S.T., M.T., P.hD.

NIP. 19740426 200501 1 002

Diterima dan disahkan oleh:

Ketua Program Studi S1 Teknik Informatika

Dr. Amil Ahmad Ilham, S.T., M.IT.

NIP. 19731010 199802 1 001

Page 3: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

iii

ABSTRAK

Koordinasi antar instansi atau lembaga pemerintahan pada suatu daerah

adalah salah satu kunci suksesnya pelayanan kepada masyarakat, contohnya pada

pelayanan mitigasi bencana. Pelayanan pengaduan masyarakat di kota Makassar

masih menggunakan sistem konvensional, yaitu dengan menelpon Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Makassar untuk melapor yang menyita waktu

cukup lama, sehingga membuat masyarakat susah dalam menyampaikan informasi

tentang keadaan disekitarnya langsung ke instansi pemerintah terkait. Akibatnya hal

ini membuat Masyarakat yang resah dengan keadaan sekitarnya tidak dapat

menyampaikan sebuah informasi penting sehingga muncul opini ditengah-tengah

masyarakat bahwa pemerintah tidak memperhatikan mereka. Aplikasi mobile ini

memudahkan masyarakat untuk melaporkan dan mendokumentasikan keadaan yang

dianggap dapat menimbulkan sebuah bencana kepada pemerintah secara realtime,

agar dapat ditangani secara cepat dan tepat. Pengguna aplikasi ini cukup mendaftar

dan melaporkan keresahannya serta mendokumentasikan hal-hal yang dianggap

berpotensi menimbulkan sebuah bencana, baik itu berupa foto, keterangan dan

lokasi kejadian.

Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah aplikasi yang dapat

membantu masyarakat dalam mendokumentasikan potensi terjadinya sebuah

bencana yang ada disekitarnya melalui smartphone mereka masing-masing. Metode

pengembangan sistem yang digunakan untuk membangun aplikasi ialah metode

waterfall sebagai perancangan sistem.

Penelitian ini menghasilkan aplikasi layanan pelaporan mitigasi bencana

yang berisi dokumentasi potensi bencana yang terdiri dari dokumentasi foto,

keterangan dan lokasi yang berbasis android dalam lingkup Kota Makassar.

Berdasarkan kuisioner yang telah dibagikan kepada 10 responden sebanyak 80%

diantara mereka belum mengetahui tentang mitigasi bencana, baik itu pengertian

mitigasi bencana, cara melakukan mitigasi bencana dan kurangnya sosialisasi

simulasi mitigasi bencana. Dari aspek menu edukasi, sebanyak 80% diantaranya

menjawab aplikasi Disaster Mitigation memiliki fitur edukasi yang mudah untuk

digunakan dan dipahami, 2 orang (20%) diantaranya menjawab aplikasi Disaster

Mitigation memiliki fitur edukasi yang susah untuk digunakan dan dipahami.Dari

aspek pemahaman tentang mitigasi bencana, sebanyak 80% diantaranya menjawab

setelah menggunakan aplikasi Disaster Mitigation mereka tahu tentang cara

mitigasi bencana, 2 orang (20%) diantaranya menjawab tidak.

Kata Kunci: Mitigasi Bencana, Dokumentasi Potensi Risiko Bencana, Android,

Aplikasi Mobile, waterfall.

Page 4: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha

Esa dengan limpahan rahmat, ilham, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat

menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan judul Aplikasi Mobile Dokumentasi

Potensi Risiko dan Edukasi Mitigasi Bencana Berbasis Android diselesaikan

dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata Satu Program Studi Informatika

Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, saya banyak

mendapatkan sumbangan pikiran serta bimbingan baik moral maupun materil dari

berbagai pihak. Sehingga pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima

kasih sedalam-dalamnya kepada:

Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkah dan karunia-Nya yang

telah diberikan kepada saya di setiap langkah dalam pembuatan Sistem hingga

penulisan Laporan Skripsi ini.

Kedua orang tua penulis, Ir. H. A. Muh Ishak AP M.P dan Ir. Hj. A. Syafaah

Latief M.P serta keluarga yang senantiasa memberikan motivasi, bimbingan

moral dan materil bagi penulis.

Bapak Dr­Eng. Muhammad Niswar, S.T., M.IT. dan Bapak Adnan S.T,. M.T,.

P.hD. sebagai dosen pembimbing yang telah banyak memberi bimbingan dan

masukan yang bermanfaat.

Bapak Amil Ahmad Ilham S.T., M.IT., P.hD. bapak Dr. Eng. Zulkifli Tahir S.T.,

M.Sc. dan ibu Elly Warni S.T,. M.T. sebagai dosen penguji yang telah

memberikan saran sehingga Laporan Skripsi ini menjadi lebih baik.

Bapak Dr. Amil Ahmad Ilham S.T., M.IT. sebagai Ketua Program Studi Teknik

Informatika Universitas Hasanuddin.

Staf Program Studi Teknik Informatika Universitas Hasanuddin.

Page 5: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

v

Teman-teman Bukan Eciee yang telah membantu untuk menyelesaikan tugas

akhir.

Teman-teman Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika 2013 Universitas

Hasanuddin.

A Dwi Wahyu Batari yang telah mensupport serta membantu menyelesaikan

skripsi ini.

Serta seluruh pihak yang tidak sempat saya sebutkan satu persatu yang telah

banyak meluangkan tenaga, waktu, dan pikiran selama penyusunan Laporan

Skripsi ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penyusun menyadari masih

terdapat kekurangan dalam penyusunan Laporan Skripsi ini baik isi maupun cara

penyajian. Oleh karena itu penyusun mengharapkan adanya saran dan kritik yang

bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Penyusun berharap semoga

Laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan

manfaat bagi penyusun pada khususnya.

Makassar,02 Agustus 2017

Penyusun

Page 6: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

vi

Daftar Isi LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................... ii

ABSTRAK ............................................................................................................................iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iv

Daftar Isi ................................................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................................x

BAB I .................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 3

1.4. Batasan Penelitian ............................................................................................... 3

1.5. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 3

1.6. Metode Penulisan ................................................................................................. 4

1.7. Sistematika Penulisan.......................................................................................... 6

BAB II ................................................................................................................................... 8

LANDASAN TEORI ........................................................................................................... 8

2.1 Bencana ................................................................................................................ 8

2.1.1 Pengertian Bencana ....................................................................................... 8

2.1.2 Jenis-jenis Bencana........................................................................................ 9

2.1.3 Pandangan-pandangan Bencana .................................................................... 9

2.2 Mitigasi Bencana ................................................................................................ 11

2.2.1 Definisi Mitigasi Bencana ........................................................................... 11

2.2.2 Kebijakan Mitigasi Bencana ........................................................................ 12

2.2.3 Strategi Mitigasi Bencana ............................................................................ 12

2.3 Android ............................................................................................................... 15

2.3.1 Defenisi Android ......................................................................................... 15

2.3.2 Arsitektur Android ....................................................................................... 16

2.3.3 Versi Android .............................................................................................. 19

2.3.4 Android SDK ............................................................................................... 24

Page 7: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

vii

2.3.5 Fundamental Aplikasi .................................................................................. 24

2.4 Database ............................................................................................................. 26

2.4.1 Pengertian Database .................................................................................... 26

2.4.2 Struktur File Database: ............................................................................... 27

2.4.3 Tipe File Database: ..................................................................................... 29

2.5 Bahasa Pemrograman Java .............................................................................. 30

2.6 Layanan Berbasis Lokasi .................................................................................. 31

2.6.1 Komponen Location Based Service (LBS) .................................................. 32

2.7 Global Positioning System (GPS) ..................................................................... 34

2.8 Perangkat Bergerak .......................................................................................... 36

BAB III ............................................................................................................................... 37

METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................................... 37

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................................... 37

3.2. Metodologi Pengumpulan Data ........................................................................ 37

3.2.1. Studi Literatur .............................................................................................. 37

3.2.2. Diskusi dan Konsultasi ................................................................................ 37

3.3. Metode Pengembangan Sistem ......................................................................... 37

3.3.1. Perencanaan Sistem ..................................................................................... 38

3.3.2. Analisis kebutuhan Sistem (Sistem Engineering) ........................................ 39

3.3.3. Desain Sistem (System Design) .................................................................. 41

3.3.4. Implementasi Sistem (System Coding) ....................................................... 64

3.3.5. Pengujian Perangkat Lunak (System Testing) ............................................. 64

3.3.6. Pemeliharaan Sistem (Maintenance) ........................................................... 65

BAB IV ................................................................................................................................ 66

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................... 66

4.1 Hasil Kuisioner 1 ................................................................................................. 66

4.2 Hasil Kuisioner 2 ................................................................................................. 69

4.3 Hasil Pengujian Sistem ........................................................................................ 72

4.4 Hasil Tampilan Aplikasi Android ........................................................................ 74

BAB V ................................................................................................................................. 80

PENUTUP ........................................................................................................................... 80

Page 8: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

viii

V.I Kesimpulan .......................................................................................................... 80

V.2 Saran .................................................................................................................... 81

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Arsitektur Android ................................................................... 17

Gambar 2.2. Struktur Database .................................................................... 28

Gambar 2.3. Komponen pendukung utama teknologi LBS ........................... 34

Gambar 3.1. Bagan Proses Diagram Waterfall Model ................................ 38

Gambar 3.2. Bagan Gambaran Umum Sistem............................................... 38

Gambar 3.3. Use-case diagram sistem ......................................................... 41

Gambar 3.4. Relasi antar Tabel pada Database .......................................... 52

Gambar 3.5. Activity Diagram Login User .................................................. 48

Gambar 3.6. Activity Diagram Signup User. ................................................ 49

Gambar 3.7. Activity Diagram Pelaporan User ........................................... 50

Gambar 3.8. Activity Diagram Edukasi User ................................................ 51

Gambar 3.9. Activity Diagram Profil User .................................................. 52

Gambar 3.10. Activity Diagram Timeline User .............................................. 52

Gambar 3.11. Activity Diagram Logout User ................................................ 53

Gambar 3.12. Activity Diagram Exit User ..................................................... 54

Gambar 3.13. Mockup Splash Screen ............................................................. 54

Gambar 3.14. Mockup Sign in dan Sign up .................................................... 55

Gambar 3.15. Mockup Menu Utama dan Dashboard .................................... 56

Gambar 3.16. Mockup Menu Pelaporan. ....................................................... 57

Gambar 3.17. Mockup Menu Edukasi ............................................................ 57

Gambar 3.18. Mockup Menu Profile ............................................................... 58

Gambar 3.19. Mockup Menu Timeline ........................................................... 59

Gambar 4.1. Diagram pertanyaan 1 ............................................................. 61

Gambar 4.2. Diagram pertanyaan 2 ............................................................. 62

Page 9: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

ix

Gambar 4.3. Diagram pertanyaan 3 ............................................................. 62

Gambar 4.4. Diagram pertanyaan 4 ............................................................. 63

Gambar 4.5. Diagram pertanyaan 5 ............................................................. 63

Gambar 4.6. Diagram pertanyaan 6 ............................................................. 64

Gambar 4.7. Diagram pertanyaan 7 ............................................................. 64

Gambar 4.8. Splash Screen............................................................................ 66

Gambar 4.9. Menu Utama ............................................................................. 66

Gambar 4.10. Halaman Sign in ....................................................................... 66

Gambar 4.11. Halaman Sign up ...................................................................... 67

Gambar 4.12. Halaman Dashboard ................................................................ 67

Gambar 4.13. Halaman Pelaporan ................................................................. 68

Gambar 4.14. Halaman Edukasi ..................................................................... 69

Gambar 4.15. Halaman Profile ....................................................................... 70

Gambar 4.16. Halaman Timeline .................................................................... 71

Page 10: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Use-case Fungsional Sistem ..................................................... 40

Tabel 3.2. Hardware Pengembangan Sistem ............................................ 40

Tabel 3.3 Software Pengembangan Sistem............................................... 40

Tabel 3.4. Use-case login - Admin ............................................................ 42

Tabel 3.5. Use-case logout - Admin .......................................................... 42

Tabel 3.6. Use-case Verifikasi Laporan User - Admin.............................. 43

Tabel 3.7. Use-case Hapus user - Admin .................................................. 43

Tabel 3.8. Use-case Edit Profile User - Admin ......................................... 43

Tabel 3.9. Use-case Tambah User / Register - Admin ............................. 44

Tabel 3.10. Use-case Lihat Daftar User - Admin ........................................ 44

Tabel 3.11. Use-case Lihat Daftar Pelaporan - Admin ............................... 45

Tabel 3.12 Use-case Login - User .............................................................. 45

Tabel 3.13. Use-case Logout - User ............................................................ 46

Tabel 3.14. Use-case Edit Profile User - User ............................................ 46

Tabel 3.15. Use-case Lihat Timeline - User ................................................ 46

Tabel 3.16. Use-cae Pelaporan - User ........................................................ 47

Tabel 3.17. Use-case Input Foto Lapor - User............................................ 47

Tabel 3.18. Use-case Input Lokasi Pelaporan - User ................................. 47

Tabel 3.19. Use-case Input Catatan Pelaporan - User ............................... 48

Tabel 3.20. Use-case Input Jenis Bencana - User ....................................... 48

Tabel 3.21. Use-case Lihat Edukasi - User ................................................. 49

Tabel 3.22. Tabel User ................................................................................ 49

Tabel 3.23. Tabel Jenis Bencana ................................................................. 50

Tabel 3.24. Tabel Lapor .............................................................................. 51

Tabel 3.25. Tabel Komentar ........................................................................ 52

Tabel 4.1. Hasil Pengujian Black Box ....................................................... 66

Page 11: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada

pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia,

lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Pada bagian selatan dan timur

Indonesia terdapat sabuk vulkanik (Volcanic arc) yang memanjang dari Pulau

Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, yang sisinya berupa pegunungan

vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian didominasi oleh rawa – rawa. Kondisi

tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi,

gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor. Data menunjukkan bahwa Indonesia

adalah salah satu negara yang memiliki tingkat kegempaan yang tinggi di dunia, lebih

dari sepuluh kali lipat tingkat kegempaan di Amerika Serikat (Arnold, 1986).

Kondisi geografis Indonesia yang rentan terhadap berbagai bencana maka

dibutuhkan koordinasi serta komunikasi yang cepat dan efektif pada berbagai sektor

pemerintahan, khususnya pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

dalam menanggulangi serta melakukan pencegahan terhadap terjadinya bencana.

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana,

baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan

menghadapi ancaman bencana. Mitigasi bencana merupakan suatu aktivitas yang

berperan sebagai tindakan pengurangan dampak bencana, atau usaha – usaha yang

dilakukan untuk mengurangi korban ketika bencana terjadi, baik korban jiwa maupun

harta. Dalam melakukan tindakan mitigasi bencana, langkah awal yang kita harus

lakukan ialah melakukan kajian risiko bencana daerah tersebut. Dalam menghitung

Page 12: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

2

risiko bencana sebuah daerah kita harus mengetahui Bahaya (hazard), Kerentanan

(vulnerability) dan Kapasitas (capacity) suatu wilayah yang berdasarkan pada

karakteristik kondisi fisik dan wilayahnya.

Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini dibuat bertujuan untuk membuat

sebuah aplikasi mobile yang dapat mendokumentasikan potensi sebuah bencana agar

penanggulangannya lebih cepat dan efektif. Aplikasi ini memberikan kemudahan

bagi Masyarakat untuk melaporkan keadaan disekitarnya yang berpotensi terjadinya

bencana, selain itu aplikasi ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur kinerja pemerintah

dalam menanggulangi sebuah bencana yang terjadi di daerahnya.

Selain itu, aplikasi mobile ini akan terintegrasi secara otomatis dengan sebuah

website yang dapat digunakan oleh pemerintah terkait dalam menampung semua

laporan masyarkat yang ada di daerahnya masing – masing. Website ini juga akan

memberitahukan daerah – daerah yang rentan terjadinya sebuah bencana dengan

menampilkan statistik daerah – daerah yang banyak dilaporkan oleh Masyarakat

sekitar.

Dengan adanya aplikasi mobile ini Masyarakat dapat dengan mudah untuk

melaporkan sebuah potensi bencana hanya dengan menggunakan smartphone yang

telah mereka miliki serta mendapatkan edukasi seputar mitigatsi bencana dengan

mudah, serta membantu pemerintah dalam melakukan sosialisasi mitigasi bencana

kepada Masyarakat..

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah seperti berikut:

Page 13: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

3

1. Bagaimana membuat aplikasi dokumentasi potensi risiko mitigasi bencana

berbasis android?

2. Bagaimana membuat aplikasi android yang dapat memberikan edukasi

mitigasi bencana kepada Masyarakat?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Membuat aplikasi mobile berbasis android untuk mendokumentasikan

potensi risiko sebuah peristiwa yang dapat menimbulkan sebuah bencana.

2. Membuat aplikasi mobile berbasis android untuk mengedukasi Masyarakat

tentang mitigasi bencana.

3. Membantu serta mempermudah instansi pemerintah dalam mengedukasi

serta mensosialisasikan mitigasi bencana kepada Masyarakat.

1.4. Batasan Penelitian

Yang menjadi batasan penelitian ini adalah:

1. Perangkat lunak yang dapat berjalan pada sistem operasi android.

2. Foto dan lokasi tempat kejadian berada dalam lingkup kota Makassar.

3. Aplikasi ini dapat berjalan pada smartphone android dengan sistem operasi

android minimal versi 4.1 (Jelly Bean).

4. Perangkat mobile yang didukung dengan GPS, kamera dan memiliki

koneksi internet.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan studi atau referensi peneliti yang lain di bidang yang sama.

Page 14: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

4

2. Diharapkan mampu menjadi sumbangan pemikiran bagi Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Makassar dalam hal pencegahan

terjadinya bencana serta edukasi mitigasi bencana kepada Masyarakat.

3. Diharapkan dapat membuat Masyarakat terhindar dari bencana yang ada

disekitarnya, lebih teredukasi dalam melakukan mitigasi bencana, serta

pemerintah dan Masyarakat setempat dapat saling berkoordinasi dengan

efektif menggunakan aplikasi mobile berbasis android ini untuk mencegah

terjadinya bencana demi menciptakan kondisi aman dan tentram

4. Menambah wawasan penulis dengan menyesuaikan teori dan realita

perancangan dan pembuatan aplikasi.

1.6. Metode Penulisan

Adapun metodologi penelitian pada pengerjaan proyek tugas akhir ini adalah:

1. Metodologi pengumpulan data

a. Studi literatur

Pada tahap ini dilakukan kajian terhadap berbagai literatur yang dapat

menunjang perancangan proyek tugas akhir ini.

b. Diskusi dan Konsultasi

Pada tahap ini dilakukan proses diskusi dan konsultasi dengan dosen

pembimbing serta pihak yang kompeten dalam bidang ini.

2. Metodologi pengembangan sistem

Metode pengembangan sistem dan aplikasi android menggunakan Software

Development Life Cycle (SDLC) Waterfall. Berikut beberapa tahap proses

diagram waterfall :

Page 15: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

5

a. Perencanaan Sistem

Perencanaan Sistem merupakan tahap awal pembuatan sebuah sistem

yang dilakukan sebelum menganilisis kebutuhan sistem dengan metode

waterfall, pada tahap ini berisi gambaran umum sistem secara

keseluruhan yang akan dibuat.

b. Analisis Kebutuhan Sistem (Sistem Engineering)

Perangkat lunak adalah bagian dari sistem yang lebih besar, pekerjaan

dimulai dari pembentukan kebutuhan-kebutuhan untuk seluruh elemen

sistem dan kemudian memilah mana yang untuk pengembangan

perangkat lunak.

c. Desain Sistem (System Design)

Desain Sistem merupakan tahapan menerjemahkan dari keperluan atau

data yang dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh

masyarakat atau pemakai. Proses ini mengubah kebutuhan-kebutuhan

menjadi bentuk karakteristik yang dimengerti perangkat lunak sebelum

dimulai penulisan program.

d. Implementasi Sistem (System Coding)

Implementasi perangkat lunak yaitu kegiatan yang

mengimplementasikan hasil dari perancangan perangkat lunak ke

dalam kode program yang dimengerti oleh bahasa mesin.

e. Pengujian Perangkat Lunak (System Testing)

Page 16: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

6

Pengujian perangkat lunak merupakan tahapan menguji hasil perangkat

lunak yang dihasilkan. Pengujian meliputi uji fungsional dari fitur yang

telah dirancang sebelumnya, dari segi input, proses maupun output.

f. Pemeliharaan Sistem (Maintenance)

Penerapan secara keseluruhan disertai pemeliharaan jika terjadi

perubahan struktur software. Perbaikan dilakukan jika pada pengujian

sistem belum sesuai seperti yang telah di rancang.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi dalam lima bab yang tersusun secara

sistematis, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang pengambilan topik Aplikasi Mobile

Dokumentasi Potensi Risiko dan Edukasi Mitigasi Bencana Berbasis Androidsebagai

skripsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian,

metode penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan membahas mengenai penjelasan-penjelasan umum mengenai teori-

teori yang berkaitan dengan pengembangan dan implementasi pembuatan Aplikasi

Mobile Dokumentasi Potensi Risiko dan Edukasi Mitigasi Bencana berbasis

Android.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai metode pengembangan sistem dan penjelasan pada

setiap tahap dalam pengembangan sistem pada penelitian ini.

Page 17: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil dari pengembangan sistem pada penelitian ini dan

pembahasannya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan untuk

pengembangan lebih lanjut.

Page 18: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Bencana

2.1.1 Pengertian Bencana

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bencana mempunyai arti sesuatu

yang menyebabkan atau menimbulkan kesusahan, kerugian atau penderitaan.

Sedangkan bencana alam artinya adalah bencana yang disebabkan oleh alam.

Bencana menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 pasal 1

Tahun 2007 adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan dan penghidupan Masyarakat yang disebabkan, baik oleh

faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga

mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian

harta benda dan dampak psikologis[14].

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, antara lain berupa gempa bumi,

tsunami, gunung meletus, gempa, kekeringan, angin topan dan tanah longsor.

Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian

peristiwa non alam antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi

dan wabah penyakit. Sedangkan bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan

oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang

meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas Masyarakat dan teror

[4] .

Page 19: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

9

Menurut Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulandan Bencana No.4

tahun 2008,Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam

dan mengganggu kehidupan dan penghidupan Masyarakat yang disebabkan, baik

oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga

mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian

harta benda, dan dampak psikologis[10].

2.1.2 Jenis-jenis Bencana

Menurut Undang-Undang NO.24 Tahun 2007 membagi ke dalam tiga jenis

bencana, yaitu :

1. Bencana Alam

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, antara lain berupa gempa

bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah

longsor.

2. Bencana Nonalam

Bencana Nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa

atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi,

gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.

3. Bencana Sosial

Bencana Sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia, meliputi konflik sosial

antar kelompok atau antar komunitas Masyarakat dan teror[14].

2.1.3 Pandangan-pandangan Bencana

Page 20: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

10

Secara umum, pandangan-pandangan tentang bencana dapat dibedakan

menjadi lima kelompok, yaitu:

1. Pandangan Konvensional

Pandangan ini menganggap bahwa rencana merupakan “perbuatan

Tuhan” atau kekuatan alam yang sama sekali di luar kendali manusia.

Manusia bersikap pasrah dan menerima bencana sebagai bagian dari

kehidupan. Akibatnya, bencana datang berulang-ulang tanpa tindakan yang

berarti untuk mencegah atau mengurangi kerusakannya.

2. Pandangan Ilmu pengetahuan Alam

Pandangan ini menilai bahwa bencana dapat merupakan gejala alam yang

menyebabkan kerusakan. Faktor manusia tidak diperhitungkan sebagai

penyebab bencana. Karena bisa diamati, maka bencan dapat diprediksi.

Manusia melakukan upaya-upaya kesiagaan dan tingkat kerusakan bencana

dapat dikurangi.

3. Pandangan Ilmu Terapan

Berlandaskan ilmu-ilmu teknik, pandangan ini menekankan kurangnya

infrastruktur dan prasarana yang memadai sebagai penyebab bencana.

Berarti, faktor manusia sudah diperhitungkan namun lebih pada aspek

perangkat keras. Manusia membangun infrastruktur dan bangunan yang

mengurangi dampak kerusakan dari bencana.

4. Pandangan Ilmu Sosial

Pandangan ini menganggap bahwa bencana disebabkan oleh

ketidakmampuan manusia dalam melakukan kesiapsiagaan dan merespon

Page 21: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

11

terhadap ancaman alam. Kerentanan Masyarakat, baik sosial, ekonomi, dan

politik, menjadi kunci bagi besar kecilnya bencana. Penguatan Masyarakat

dilakukan, sehingga dampak bencan bisa dikurangi.

5. Pandangan Holistik

Pandangan ini melihat bencana sebagai fenomena kompleks antara

fenomena alam dan perilaku manusia. Ancaman alam dipandang memiliki

karakteristik yang berbeda-beda, begitu juga perilaku manusia yang

mengingkatkan kerentanan berbeda-beda, tergantung dari ancamannya.

Manusia melakukan analisis terhadap ancaman alam dan upaya-upaya untuk

mencegah dan memitigasi ancaman, mengurangi kerentanan, dan

meningkatkan kapasitas Masyarakat[14].

2.2 Mitigasi Bencana

2.2.1 Definisi Mitigasi Bencana

Menurut Undang-Undang No.24 Tahun 2007, Mitigasi bencana adalah

serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan

fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman

bencana[14].

Mitigasi bencana merupakan bagian dari manajemen penanganan bencana,

menjadi salah satu tugas pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam rangka

pemberian rasa aman dan perlindungan dari ancaman bencana yang mungkin dapat

terjadi. Ada empat hal penting dalam mitigasi bencana, yaitu:

1. Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis

bencana.

Page 22: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

12

2. Sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran Masyarakat

dalam menghadapi bencana, karena bermukim di daerah bencana.

3. Mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari, serta mengetahui cara

penyelamatan diri jika bencana timbul.

4. Pengaturan dan penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi

ancaman bencana[14].

2.2.2 Kebijakan Mitigasi Bencana

Berbagai kebijakan yang perlu ditempuh dalam mitigasi bencana antara lain:

1. Dalam setiap upaya mitigasi bencana perlu membangun persepsi

yang sama bagi semua pihak baik jajaran aparat pemerintah maupun

segenap unsur masyarakat yang ketentuan langkahnya diatur dalam

pedoman umum, petunjuk pelaksanaan dan prosedur tetap yang

dikeluarkan oleh instansi yang bersangkutan sesuai dengan bidang

tugas masing-masing.

2. Pelaksanaan mitigasi bencana dilaksanakan secara terpadu

terkoordinir yang melibatkan seluruh potensi pemerintah dan

masyarakat.

3. Upaya preventif harus diutamakan agar kerusakan dan korban jiwa

dapat diminimalkan.

4. Penggalangan kekuatan melalui kerjasama dengan semua pihak,

melalui pemberdayaan masyarakat serta kampanye[11].

2.2.3 Strategi Mitigasi Bencana

Untuk melaksanakan kebijakan dikembangkan beberapa strategi berikut:

Page 23: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

13

1. Pemetaan

Langkah pertama dalam strategi mitigasi ialah melakukan pemetaan

daerah rawan bencana. Pada saat ini berbagai sektor telah

mengembangkan peta rawan bencana. Peta rawan bencana tersebut sangat

berguna bagi pengambil keputusan terutama dalam antisipasi kejadian

bencana alam.

2. Pemantauan

Dengan mengetahui tingkat kerawanan secara dini, maka dapat

dilakukan antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana, sehingga akan

mudah melakukan penyelamatan. Pemantauan di daerah vital dan

strategis secara jasa dan ekonomi dilakukan di beberapa kawasan rawan

bencana.

3. Penyebaran Informasi

Penyebaran informasi dilakukan antara lain dengan cara: memberikan

poster dan leaflet kepada pemerintah Kabupaten/ Kota dan Propinsi

selurh Indonesia yang rawan bencana, tentang tata cara mengenali,

mencegah dan penanganan bencana.

Memberikan informasi ke media cetak dan elektronik tentang

kebencanaan adalah salah satu cara penyebaran informasi dengan tujuan

meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana geologi di suatu kawasan

Page 24: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

14

tertentu. Koordinasi pemerintah daerah dalam hal penyebaran informasi

diperlukan mengingat Indonesia sangat luas.

4. Sosialisasi dan Penyuluhan

Sosialisasi dan penyuluhan tentang segala aspek kebencanaan kepada

SATKOR-LAK PB, SATLAK PB, dan masyarakat bertujuan

meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan menghadapi bencana jika

sewaktu-waktu terjadi.

Hal penting yang perlu diketahui masyarakat dan pemerintah daerah

ialah mengenai hidup harmonis dengan alam di daerah bencana, apa yang

perlu ditakutkan dan dihindarkan di daerah rawan bencana dan

mengetahui cara menyelamatkan diri jika terjadi bencana.

5. Pelatihan / Pendidikan

Pelatihan difokuskan kepada tata cara pengungsian dan penyelamatan

jika terjadi bencana.

Tujuan latihan lebih ditekankan pada alur informasi dari petugas

lapangan, pejabat teknis, SATRKORLAK PB, SATLAK PB dan

masyarakat sampai ke tingkat pengungsian dan penyelamatan korban

bencana. Dengan pelatihan ini terbentuk kesiagaan tinggi menghadapi

bencana akan terbentuk.

6. Peringatan Dini

Page 25: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

15

Peringatan dini dimaksudkan untuk memberitahukan tingkat kegiatan

hasil pengamatan secara kontinyu di suatu daerah rawan dengan tujuan

agar persiapan secara dini dapat dilakukan guna mengantisipasi jika

sewaktu-waktu terjadi bencana.

Peringtan dini tersebut disosialisasikan kepada masyarakat melalui

pemerintah daerah dengan tujuan memberikan kesadaran masyarakat

dalam menghindarkan diri dari bencana. Peringatan dini dan hasil

pemantauan daerah rawan bencana berupa saran teknis dapat berupa

antara lain pengalihan jalur jalan (sementara atau seterusnya),

pengungsian atau relokasi dan saran penanganan lainnya[11].

2.3 Android

2.3.1 Defenisi Android

Android adalah sistem operasi untuk telepon genggam yang berbasis Linux.

Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan

aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam piranti bergerak seperti

smartphone [5].

Pemrograman perangkat ini menggunakan bahasa pemrograman Extensible

Markup Language (XML) dan Java yang dikhususkan untuk platform ini, sehingga

aplikasi yang dibuat tidak dapat dijalankan pada perangkat mobile lain seperti:

Symbian OS dan Blackberry OS yang juga mendukung aplikasi berbasis java (Sari,

2012).

Pada awalnya sistem operasi ini dikembangkan oleh sebuah perusahaan

bernama Android, Inc. Dari sinilah awal mula nama Android muncul. Android Inc.

Page 26: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

16

adalah sebuah perusahaan start-up kecil yang berlokasi di Palo Alto, California,

Amerika Serikat yang didirikan oleh Andy Rubin bersama Rich Miner, Nick Sears,

dan Chris White. Pada bulan juli 2005, perusahaan tersebut diakuisisi oleh Google

dan para pendirinya bergabung ke Google. Andy Rubin sendiri kemudian diangkat

menjadi Wakil Presiden divisi Mobile dari Google.

Tujuan pembuatan sistem operasi ini adalah untuk menyediakan platform yang

terbuka, yang memudahkan orang mengakses Internet menggunakan telepon seluler.

Android juga dirancang untuk memudahkan pengembang membuat aplikasi dengan

batasan yang minim sehingga kreativitas pengembang menjadi lebih berkembang [1].

2.3.2 Arsitektur Android

Arsitektur Android dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.7 dan secara

garis besar Arsitektur Android dapat dijelaskan sebagai berikut [5]

A. Application dan Widgets

Application dan Widgets ini adalah layer dimana kita berhubungan dengan

aplikasi saja, dimana biasanya kita download aplikasi kemudian kita lakukan

instalasi dan jalankan aplikasi tersebut. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk klien

email, program SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Hampir semua

aplikasi ditulis menggunakan Bahasa pemrograman Java.

Page 27: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

17

Gambar 2.1 Arsitektur Android (Sumber : Andry, 2011).

B. Application Frameworks

Android adalah Open Development Platform yang berarti menawarkan

kepada pengembang atau memberi kemampuan kepada pengembang untuk

membangun aplikasi yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas untuk

mengakses perangkat keras, akses informasi resource, menjalankan service

background, mengatur alarm, dan menambah status notifications, dan

sebagainya. Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework seperti

yang dilakukan oleh aplikasi kategori inti. Arsitektur aplikasi dirancang supaya

kita dengan mudah dapat menggunakan kembali komponen yang sudah

digunakan (reuse). Komponen-komponen yang termasuk di dalam Application

Frameworks adalah sebagai berikut :

Page 28: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

18

1. Views

2. Content Provider

3. Resource Manager

4. Notification Manager

5. Activity Manager

C. Libraries

Libraries ini adalah layer dimana fitur-fitur Android berada, biasanya para

pembuat aplikasi mengakses Libraries untuk menjalankan aplikasinya.

Berjalan di atas Kernel, layer ini meliputi berbagai library C/C++ inti seperti

Libc SSL, serta :

1. Libraries media untuk pemutaran media audio dan video

2. Libraries untuk manajemen tampilan

3. Libraries Graphics mencakup SGL dan OpenGL untuk grafis 2D dan

3D

4. Libraries SQLite untuk dukungan database

5. Libraries SSL dan WebKit terintegrasi dengan web browser dan

security

6. Libraries LiveWebcore mencakup modern web browser dengan

engine embedded web view

7. Libraries 3D yang mencakup implementasi OpenGL ES1.0 API’s.

D. Android Run Time

Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan dimana dalam

prosesnya menggunakan Implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine (DVM)

Page 29: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

19

merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android. Di

dalam Android Run Time dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Core Libraries: Aplikasi Android dibangun dalam bahasa Java,

sementara Dalvik sebagai virtual mesinnya bukan Virtual Machine Java,

sehingga diperlukan sebuah Libraries yang berfungsi untuk

menterjemahkan bahasa Java/C yang ditangani oleh Core Libraries.

2. Dalvik Virtual Machine: Virtual mesin berbasis register yang

dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien, dimana

merupakan pengembangan yang mampu membuat Linux Kernel untuk

melakukan threading dan manajemen tingkat rendah.

E. Linux Kernel

Linux Kernel adalah layer dimana inti dari sistem operasi Android itu

berada. Berisi file-file sistem yang mengatur sistem processing, memory,

resource, drivers, dan sistem-sistem operasi Android lainnya. Linux Kernel

yang digunakan Android adalah Linux Kernel release 2.6 [5].

2.3.3 Versi Android

Sejak pertama kali muncul sampai sekarang, Android telah memiliki sejumlah

pembaharuan. Pembaharuan ini dilakukan untuk memperbaiki bug dan menambah

fitur-fitur yang baru. Versi-versi yang ada pada android yaitu [5]:

i. Android versi 1.1

Pada tanggal 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android ini

dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search,

pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

Page 30: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

20

ii. Android versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan

menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit). Terdapat

beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler

versi ini, yaitu kemampuan merekam dan menonton video dengan kamera,

mengunggah video ke youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon,

dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset

Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan

sistem.

iii. Android versi 1.6 (Donut)

Donut (versi 1.6) dirilis pada September 2009 dengan menampilkan proses

pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator

dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan

pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri

yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-

speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech. (tidak

tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.

iv. Android versi 2.0/2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi

2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware,

peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan

dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2

MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.

Page 31: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

21

v. Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-

perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan

Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat,

intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang

mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam

SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan pembaruan

secara otomatis dalam aplikasi Android Market.

vi. Android versi 2.3 (Gingerbread)

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan.

Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain

peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste,

desain ulang layar antar muka (Masyarakat Interface), dukungan format video

VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone

virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field

Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

vii. Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini

mendukung ukuran layar yang lebih besar. Masyarakat Interface pada

Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga

mendukung multiprocessor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware)

untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb

adalah Motorola Xoom. Perangkat tablet dengan platform Android 3.0 telah

Page 32: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

22

banyak hadir di Indonesia. Perangkat yang pertama muncul bernama Eee Pad

Transformer produksi dari Asus yang masuk pasar Indonesia pada Mei 2011.

viii. Android versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)

Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Ice Cream

Sandwich untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka

kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan

kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari

email secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC. Ponsel

pertama yang menggunakan sistem operasi ini adalah Samsung Galaxy Nexus

(Nazruddin, 2012).

ix. Android versi 4.1 (Jelly Bean)

Android Jelly Bean yang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa

sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya

meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, masyarakat interface

yang baru dan pencarian melalui voice search yang lebih cepat.

x. Android Versi 5.0 (Lollipop)

Pembaruan utama terbaru versi Android adalah Lollipop 5.0, yang dirilis pada

3 November 2014. Lollipop adalah update Android paling besar dan ambisius

dengan lebih dari 5.000 API baru untuk para developer. Perangkat yang

menggunakan OS Android L ini akan mampu berintegrasi antar perangkat

seperti smartphone, tablet dan smartwatch berbasis Android (Developers, 2014).

xi. Android Versi 6.0 (Marshmallow)

Page 33: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

23

Android Marshmallow terakhir dirilis pada tanggal 17 Agustus 2015. Pertama

diperkenalkan di Google I/O pada tanggal 28 Mei 2015, Marshmallow terutama

akan berfokus pada perbaikan inkremental dan penambahan fitur lainnya.

Marshmallow juga memiliki skema manajemen daya baru bernama Doze yang

mengurangi tingkat aktivitas aplikasi latar belakang saat perangkat menentukan

bahwa itu tidak sedang aktif ditangani oleh pengguna, yang, menurut Google,

menggandakan pemakaian baterai perangkat [3]. Android Marshmallow

memberikan dukungan asli untuk pengenalan sidik jari, memungkinkan

penggunaan sidik jari untuk membuka perangkat dan otentikasi Play Store dan

pembelian Android Pay, API standar juga tersedia untuk melaksanakan

otentikasi berbasis sidik jari dalam aplikasi lain. Android Marshmallow

mendukung USB Type-C, termasuk kemampuan untuk menginstruksikan

perangkat untuk mengisi daya perangkat lain melalui USB. Marshmallow juga

memperkenalkan "pranala yang diverifikasi" yang dapat dikonfigurasi untuk

membuka langsung dalam aplikasi tertentu mereka tanpa petunjuk pengguna

lanjut. Versi API Android yang disediakan oleh Marshmallow adalah 23.

xii. Android Versi 7.0 (Nougat)

Android Nougat 7.0 adalah pengganti dari pengolahan citra, dan merupakan

versi Android terbaru yang telah dirilis. Versi ini diumumkan pada tanggal 1 Juli

2016, dan diluncurkan pada 23 Agustus 2016. Android Nougat memiliki ditur

dan spesifikasi berupa vulkan, pemberitahuan yang bentuknya telah diperbarui

dengan beberapa aplikasi Google dan layar pisah serta mendukung beberapa

bahasa dan Doze on the Go,

Page 34: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

24

2.3.4 Android SDK

Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface) yang

diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android

menggunakan bahasa pemrograman Java. Android merupakan subset perangkat

lunak untuk ponsel yang meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang

di release oleh Google. Saat ini disediakan Android SDK (Software Development

Kit) sebagai alat bantu dan API untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform

Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Sebagai platform aplikasi-netral,

android member anda kesempatan untuk membuat aplikasi yang kita butuhkan yang

bukan merupakan aplikasi bawaan Handphone atau Smartphone [1].

2.3.5 Fundamental Aplikasi

Aplikasi Android ditulis dalam bahasa pemrograman Java, kode Java

dikompilasi bersama dengan data file resource yang dibutuhkan oleh aplikasi dimana

prosesnya di-package oleh tools yang dinamakan “apt tools” ke dalam paket Android

sehingga menghasilkan file dengan ekstensi apk (Android Package). File apk itulah

yang sebenarnya kita sebut dengan aplikasi yang dapat diinstal di perangkat mobile

nantinya. Ada empat jenis komponen pada aplikasi Android yaitu [5].

i) Activites

Suatu activity akan menyajikan Masyarakat Interface (UI) kepada

pengguna, sehingga pengguna dapat melakukan interaksi. Sebuah aplikasi

Android bisa jadi hanya memiliki satu activity, tetapi umumnya aplikasi

memiliki banyak activity tergantung pada tujuan aplikasi dan desain dari

aplikasi tersebut. Satu activity biasanya akan dipakai untuk menampilkan

Page 35: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

25

aplikasi atau yang bertindak sebagai masyarakat interface saat aplikasi

diperlihatkan kepada masyarakat. Untuk pindah dari satu activity ke

activity yang lain kita dapat melakukan dengan satu event misalnya klik

tombol, memilih opsi atau menggunakan triggers tertentu. Secara hirarki

sebuah windows activity dinyatakan dengan method

Activity.setContentView(). ContentView adalah objek yang berada pada

root hirarki.

ii) Service

Service tidak memiliki visual masyarakat interface (UI), tetapi service

berjalan secara background, sebagai contoh dalam memainkan musik,

service mungkin memainkan musik atau mengambil data dari jaringan,

tetapi setiap service haruslah berada dalam kelas induknya. Misalnya

media player sedang memutar lagu dari list yang ada, aplikasi ini akan

memiliki dua atau lebih activity yang memungkinkan masyarakat untuk

memilih lagu atau menulis SMS sambil player sedang jalan. Untuk

menjaga musik tetap dijalankan, activity player dapat menjalankan service

untuk membuat aplikasi tetap berjalan. Service dijalankan pada thread

utama daari proses aplikasi.

iii) Broadcast Recevier

Broadcast Recevier berfungsi menerima dan bereaksi untuk

menyampaikan notifikasi. Broadcast Recevier tidak memiliki masyarakat

interface (UI), tetapi memiliki sebuah activity untuk merespon informasi

yang mereka terima, atau menggunakan Notification Manager untuk

Page 36: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

26

memberitahu kepada pengguna, seperti lampu latar atau vibrating

(getaran) perangkat, dan lain sebagainya.

iv) Content Provider

Content provider membuat kumpulan aplikasi data secara spesifik

sehingga bisa digunakan oleh aplikasi lain. Data disimpan dalam file

system seperti database SQLite. Content Provider menyediakan cara untuk

mengakses data yang dibutuhkan oleh suatu activity.

2.4 Database

2.4.1 Pengertian Database

Database adalah kumpulan data, umumnya mendeskripsikan aktivitas sebuah

organisasi yang saling berhubungan. Database sendiri merupakan suatu jalan untuk

menyimpan berbagai informasi dengan membaginya berdasarkan kategori-kategori

tertentu. Dimana informasi-informasi tersebut saling berkaitan, satu dengan yang

lainnya. Database digunakan untuk menyimpan informasi atau data yang terintegrasi

dengan baik di dalam komputer [7].

Konsep dasar database adalah kumpulan dari catatan, atau potongan dari

pengetahuan. Sebuah database memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang

tersimpan di dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Ada banyak cara untuk

mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur database ini dikenal sebagai

database model atau mode data. Model yang umum digunakan sekarang adalah

model rasional, yang menurut istilah yaitu mewakili semua informasi dalam bentuk

tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom [7].

Page 37: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

27

Perangkat untuk membuat database dapat dibuat dan diolah dengan

menggunakan suatu program komputer, yaitu yang biasa disebut software. Software

yang digunakan untuk mengelola query database disebut Database Management

System (DBMS). DBMS adalah perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan

ke database. DBMS terdiri dari dua komponen, yaitu Relational Database

Management System (RDBMS) dan Overview of Database Management System

(ODBMS), RDMBS meliputi Interface Drivers, SQL Engine, Transaction Engine,

Relational Engine, dan Storage Engine, sedangkan ODBMS meliputi Langunge

Drivers, Query Engine, Transaction Engine dan Storgae Engine [7].

2.4.2 Struktur File Database:

a) CHARACTER adalah bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter

numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special characters) yang

membentuk suatu item data/field [2].

b) DATA adalah satu satuan informasi yang akan diolah, dimana sebelum diolah

dikumpulkan di dalam suatu file database.

Page 38: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

28

Gambar 2.2 : Struktur Database

c) RECORD adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan dan setiap

keterangan yang mencakupnya seperti nama, alamat, dan nomor telepon.

Ukuran suatu file database ditentukan oleh jumlah record yang tersimpan di

dalamnya.

d) FIELD adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record diatas maka

terdiri dari 3 field, yaitu field nama, field alamat, dan field nomor telepon.

e) DATABASE adalah kumpulan dari file/tabel membentuk suatu database [2].

Untuk membuat definisi database yang kita maksud lebih jelas dan tepat,

maka beberapa karakteristik dari database adalah:

a) Pengelolaan melalui dengan suatu Database Management System

(DBMS).

b) Ada lapisan-lapisan abstraksi data.

c) Data fisik yang independen.

Page 39: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

29

d) Data logis yang independen.

Kegunaan dari database sebagai berikut [2]:

Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan

dasar dalam menyediakan informasi.

Menentukan kualitas informasi: akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Mengurangi duplikasi data (data redudancy).

Hubungan data dapat ditingkatkan (data relatability).

Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.

2.4.3 Tipe File Database:

Dalam database dikenal 5 (lima) jenis tipe file dengan definisi sebagai berikut

[30] :

1. File Induk (master File).

a. File induk acuan (reference master file): file induk yang recordnya relatif

statis, jarang berubah nilainya. Misalnya file daftar gaji, file mata pelajaran.

b. File induk dinamik (dynamic master file): file induk yang nilai dari record-

recordnya sering berubah atau sering dimutakhirkan (update) sebagai hasil

dari suatu transaksi. Misalnya file induk data barang, yang setiap saat harus

di up-date bila terjadi transaksi.

2. File Transaksi (transaction file), file ini bisa disebut file input; digunakan

untuk merekam data hasil dari transaksi yang terjadi. Misalnya file penjualan

yang berisi data hasil transaksi penjualan.

Page 40: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

30

3. File Laporan (Report file) : file ini bisa disebut output file, yaitu file yang

berisi informasi yang akan ditampilkan.

4. File Sejarah (history file) : file ini bisa disebut file arsip (archival file),

merupakan file yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi

masih disimpan sebagai arsip.

5. File Pelindung (backup file) : file ini merupakan salinan dari file-file yang

masih aktif di dalam database pada suatu saat tertentu. File ini digunakan

sebagai pelindung atau cadangan bila file database yang aktif mengalami

kerusakan atau hilang.

2.5 Bahasa Pemrograman Java

Java adalah bahasa pemrograman yang disusun oleh James Gosling yang

dibantu oleh rekan-rekannya seperti Patrick Naughton, Crhis Warth, Ed Frank dan

Mike Sheridan di suatu perusahaan perangkat lunak yang bernama Sun Microstyem,

pada tahun 1991. Bahasa pemrograman ini mula-mula diinisialisasi dengan nama

“Oak” namun pada tahun 1995 diganti menjadi “Java”.

Alasan utama pembentukan bahasa Java adalah untuk membuat aplikasi-

aplikasi yang dapat diletakkan di berbagai macam perangkat elektronik, seperti

microwave, oven dan remote control, sehingga Java harus bersifat portable atau yang

sering disebut platform independen (tidak tergantung pada platform). Itulah yang

menyebabkan dalam pemrograman Java, dikenal adanya istilah “write one, run

everywhere”, yang berarti kode program hanya ditulis sekali, namun dapat

dijalankan dibawah platform manapun, tanpa harus melakukan perubahan kode

program.[11]

Page 41: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

31

2.6 Layanan Berbasis Lokasi

Layanan Berbasis Lokasi atau Location-Based Services merupakan sebuah

layanan pada sebuah telepon genggam atau mobile device lain yang bergantung pada

lokasi dari device. Dengan menggunakan location-based service, perangkat akan

menentukan lokasinya, dan informasi ini digunakan untuk mendapatkan informasi

berguna lainnya untuk masyarakat [15].

Integrasi teknologi mobile GPS dan internet memungkinkan dikembangkan

aplikasi mobile berbasis lokasi (location based service) yang interaktif. Location

based service adalah sistem yang menyebarkan suatu informasi yang dapat diakses

menggunakan suatu mobile devices menggunakan internet. Cara mengaksesnya

dengan menggunakan GPS yang ada pada mobile device tersebut [12].

LBS merupakan layanan yang mengidentifikasikan lokasi atau objek, seperti

lokasi keberadaan seseorang, lokasi bank, rumah sakit atau SPBU terdekat. Dengan

teknologi LBS (Location Based Service) yang dapat digunakan untuk mengetahui

posisi berdasarkan titik geografis dari lokasi kita dan lokasi lain yang diinginkan hal

tersebut dapat dilakukan [13].

Selain itu teknologi LBS ini dapat diaplikasikan untuk GIS (Geographical

Information System). Perbedaan LBS dengan GIS adalah LBS hanya akan

mendapatkan titik geografis dari lokasi saja, sedangkan dengan GIS kita akan

mendapatkan informasi keruangan secara geografis dengan bantuan LBS sebagai

layanan untuk mendapatkan titik geografisnya. Untuk mengaplikasikan GIS dengan

LBS paling tidak kita harus mengetahui titik koordinat lokasi yang diinginkan dan

Page 42: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

32

bank data (database) yang menyimpan titik koordinat dan informasi lain yang

berguna mengenai lokasi tersebut.

Location Based Service (LBS) atau Layanan Berbasis Lokasi merupakan layanan

informasi yang dapat diakses melalui perangkat mobile melalui jaringan seluler dan

memiliki kemampuan untuk memanfaatkan lokasi posisi perangkat mobile.

Pengertian yang sama juga diberikan oleh Steiniger mengenai LBS yaitu layanan

informasi yang mengutilisasi kemampuan untuk menggunakan informasi lokasi dari

perangkat bergerak dan dapat diakses dengan perangkat bergerak melalui jaringan

telekomunikasi bergerak.

LBS memberikan kemungkinan komunikasi dan interaksi dua arah. Oleh karena

itu pengguna memberitahu penyedia layanan untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan, dengan referensi posisi pengguna tersebut. Layanan berbasis lokasi

dapat digambarkan sebagai suatu layanan yang berada pada pertemuan tiga

teknologi, yaitu: Geographic Information System, Internet Service dan Mobile

Devices[12].

2.6.1 Komponen Location Based Service (LBS)

Empat komponen pendukung utama dalam teknologi Layanan Berbasis

Lokasi adalah:

1. Mobile Devices

Perangkat yang digunakan pengguna untuk mengakses informasi yang

dibutuhkan. Hasil kalkulasi tersebut bisa berupa suara, gambar, teks dan

lainnya. Piranti Mobile adalah salah satu komponen penting dalam LBS.

Piranti ini berfungsi sebagai alat bantu (tools) bagi pengguna untuk meminta

Page 43: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

33

informasi. Hasil dari informasi yang diminta dapat berupa teks, suara, gambar

dan lain sebagainya. Piranti mobile yang dapat digunakan bisa berupa PDA,

smartphone dan laptop. Selain itu, piranti mobile dapat juga berfungsi sebagai

alat navigasi di kendaraan seperti halnya alat navigasi berbasis GPS.

2. Communication Network

Komponen ini berupa jaringan telekomunikasi bergerak yang

memindahkan data pengguna dan permintaan terhadap layanan dari

perangkat bergerak ke penyedia layanan dan kemudian informasi yang

diminta ke pengguna.

3. Positioning Component

Dalam pemrosesan layanan, posisi pengguna harus ditentukan. Posisi

pengguna bisa didapatkan dengan menggunakan jaringan telekomunikasi

bergerak, jaringan LAN nirkabel atau dengan GPS. Setiap layanan yang

diberikan oleh penyedia layanan biasanya akan berdasarkan pada posisi

pengguna yang meminta layanan tersebut. Oleh karena itu diperlukan

komponen yang berfungsi sebagai pengolah/pemroses yang akan

menentukan posisi pengguna layanan saat itu. Posisi pengguna tersebut bisa

didapatkan melalui jaringan komunikasi mobile atau juga menggunakan

Global Positioning System (GPS).

4. Service dan Content Provider

Penyedia layanan menyediakan sejumlah layanan berbeda kepada

pengguna dan bertanggung jawab terhadap pemrosesan permintaan layanan.

Contoh layanannya adalah kalkulasi posisi, pencarian rute dan lainnya.

Page 44: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

34

Penyedia layanan merupakan komponen LBS yang memberikan berbagai

macam layanan yang bisa digunakan oleh pengguna. Penyedia layanan tidak

selalu menyimpan seluruh data dan informasi yang diolahnya. Karena bisa

jadi berbagai macam data dan informasi yang diolah tersebut berasal dari

pengembang/pihak ketiga yang memang memiliki otoritas untuk

menyimpannya. Sebagai contoh ketika pengguna meminta layanan agar bisa

tahu posisinya saat itu, maka aplikasi dan penyedia layanan langsung

memproses permintaan tersebut, mulai dari menghitung dan menentukan

posisi pengguna, menemukan rute jalan, mencari data di Yellow Pages sesuai

dengan permintaan, dan masih banyak lagi yang lainnya [12].

Gambar 2.3 Komponen pendukung utama teknologi LBS [12]

2.7 Global Positioning System (GPS)

Global positioning system (GPS) atau sistem pemosisi global merupakan sistem

yang digunakan untuk menentukan posisi di permukaan bumi dengan sinkronisasi

sinyal satelit.

Page 45: APLIKASI MOBILE DOKUMENTASI POTENSI RISIKO DAN …

35

Dengan bantuan GPS seseorang dapat mengetahui posisi objek yang

diinginkannya dengan bantuan perangkat yang memiliki sensor GPS di dalamnya.

GPS bekerja ketika sejumlah satelit yang berada di orbit Bumi memancarkan

sinyalnya ke Bumi, kemudian sinyal tersebut ditangkap oleh sebuah alat penerima

yang nantinya diubah menjadi informasi berupa titik lokasi dari alat penerima

tersebut. Karena alat ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit

merupakan hal yang penting untuk mendapatkan informasi posisi objek yang berupa

titik koordinat. Untuk itu perlu diperhatikan hal yang dapat mengganggu sinyal satelit

antara lain adalah kondisi geografis, alat yang mengeluarkan gelombang

elektromagnetik, gedung, dan sinyal yang memantul.

Untuk dapat menjangkau wilayah yang luas dan memberikan posisi yang akurat,

otomatis operator Global System for Mobile Communication (GSM) harus menyebar

Base Transceiver Station (BTS) yang cukup, baik jangkauan maupun densitasnya.

Perbedaan antara LBS dan GPS adalah pemrosesan posisi. Pada peralatan GPS,

penggunalah yang mengukur dan mengolah suatu posisi. Sistem back-end satelit

hanya memberikan informasi posisi satelit, kecepatan dan waktu. Sedangkan pada

sistem LBS, yang melakukan kalkulasi posisi adalah back-end sistem GSM, bukan

handset pengguna. Informasi akan dicatat oleh BTS yang terdekat kemudian data

dikirim ke sistem LBS untuk dikalkulasi dan dikirimkan ke channel yang dituju

(SMS, MMS, email atau yang lain). Perbedaan ini dimungkinkan karena pengguna

GSM tercatat sebagai pelanggan yang seluruh aktifitasnya terekam oleh sistem back-

end. Metode ini memberikan fleksibilitas bagi operator GSM atas layanan LBS apa

yang ingin diluncurkan, tanpa perlu takut handset tidak mengakomodasinya. Pada