aplikasi lisrel

2
dikenal dalam pengoperasian data dengan menggunakan LISREL. Atau mengkin juga le bih dikenal dengan analisis Structural Equation Modelling (SEM). Adapun uji vali ditas adalah salah satu cara untuk mengetahui kemampuan instrumen penelitian (at au juga dikenal dengan item pertanyaan kuesioner) mengukur dengan tepat atau ben ar apa yang hendak diukur. Dan metode yang sering digunakan adalah korelasi item  total. Definisi terse but juga bisa dipakai untuk mendefin isikan CFA. Trus beda nya apa kalau gitu? Yang membedakan antara keduanya adalah tingkat keakuratan dalam menguji valid at au tidaknya. Sebagaimana disebutkan oleh Long (1983) dalam bukunya yang berjudul  Confirmatory Factor Analysis A Preface to LISREL  halaman 79 mengatakan bahwa : The confirmatory factor model is a powerful statistical model. Its ability to test structures suggested by substantive theory .. Apakah ada perbedaan yang lain? Ya tentu masih ada. Sama sebagaimana disebutkan oleh Long (1983) di atas, bahwa CFA digunakan untuk menguji hipotesa dengan dasa r teori yang sudah ada. Sedangkan uji validitas kebanyakan adalah untuk menguji hipotesa yang belum diketahui teori yang melatarbelakanginya. Contoh, kriteria isteri idaman laki-laki itu seperti apa sih? He..he..he. saya akan ambil salah s atu contoh kriteria seperti yang disebutkan oleh Rasulullah saja ya. Nih dia teo rinya. Rasulullah Shallalahualaihi wa sallam bersabda : Maukah aku beritakan kepadamu ten tang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila d ipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia per gi si istri ini akan menjaga dirinya.  (HR. Abu Dawud no. 1417) Nah ternyata ada 3 indikator yang disebutkan di atas yaitu BILA DIPANDANG MENYEN ANGKAN, BILA DIPERINTAH MENTAATINYA dan BILA SUAMI PERGI SI ISTERI MENJAGA KEHOR MATAN DIRINYA dan HARTA SUAMI. Hipotesanya adalah : Bagaimana pandangan para sua mi terhadap isterinya apak ah sudah menjadi isteri idamannya selam a ini? Hmm.jadi analisa apa yang akan kita pakai? Yup contoh di atas lebih cocok kalau k ita pakai CFA untuk menguji valid tidaknya ketiga indikator Langsung ke praktek! Kita buat kuesionernya dengan ketiga indikator di atas, kem udian kita lempar ke 195 responden yakni para suami di daerah Surabaya. Dengan ska la pengukuran Likert 1  7. Kodingnya sebagai berikut : X1 = BILA DIPANDANG MENYENANGKAN X2 = BILA DIPERINTAH MENTAATINYA X3 = BILA SUAMI PERGI SI ISTERI MENJAGA KEHORMATAN DIRINYA dan HARTA SUAMI. Sebelum mencoba contoh kasus di bawah ini, silahkan unduh datanya (contoh.xls) dulu di sini i. Bu ka aplikasi LISR EL ve rsi student edition. Silahkan download aplikasiny a di sini bagi yang belum ada. ii. Klik File > Import External Data in Other Format. Pilih pada files of ty pe Excel 97/2000. Kemudian cari file dimana anda simpan file dengan nama contoh. xls. kemudian akan mucul kotak dialog lainnya kemudian klik OK saja dan OK lagi.

Upload: badrussamish

Post on 27-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: aplikasi lisrel

7/25/2019 aplikasi lisrel

http://slidepdf.com/reader/full/aplikasi-lisrel 1/1

dikenal dalam pengoperasian data dengan menggunakan LISREL. Atau mengkin juga lebih dikenal dengan analisis Structural Equation Modelling (SEM). Adapun uji validitas adalah salah satu cara untuk mengetahui kemampuan instrumen penelitian (atau juga dikenal dengan item pertanyaan kuesioner) mengukur dengan tepat atau benar apa yang hendak diukur. Dan metode yang sering digunakan adalah korelasi item total. Definisi tersebut juga bisa dipakai untuk mendefinisikan CFA. Trus bedanya apa kalau gitu?Yang membedakan antara keduanya adalah tingkat keakuratan dalam menguji valid atau tidaknya. Sebagaimana disebutkan oleh Long (1983) dalam bukunya yang berjudul Confirmatory Factor Analysis A Preface to LISREL halaman 79 mengatakan bahwa :Theconfirmatory factor model is a powerful statistical model. Its ability to teststructures suggested by substantive theory..Apakah ada perbedaan yang lain? Ya tentu masih ada. Sama sebagaimana disebutkanoleh Long (1983) di atas, bahwa CFA digunakan untuk menguji hipotesa dengan dasar teori yang sudah ada. Sedangkan uji validitas kebanyakan adalah untuk mengujihipotesa yang belum diketahui teori yang melatarbelakanginya. Contoh, kriteriaisteri idaman laki-laki itu seperti apa sih? He..he..he. saya akan ambil salah satu contoh kriteria seperti yang disebutkan oleh Rasulullah saja ya. Nih dia teorinya.Rasulullah Shallalahualaihi wa sallam bersabda : Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya. (HR. Abu Dawud no. 1417)Nah ternyata ada 3 indikator yang disebutkan di atas yaitu BILA DIPANDANG MENYEN

ANGKAN, BILA DIPERINTAH MENTAATINYA dan BILA SUAMI PERGI SI ISTERI MENJAGA KEHORMATAN DIRINYA dan HARTA SUAMI. Hipotesanya adalah : Bagaimana pandangan para suami terhadap isterinya apakah sudah menjadi isteri idamannya selama ini?Hmm.jadi analisa apa yang akan kita pakai? Yup contoh di atas lebih cocok kalau kita pakai CFA untuk menguji valid tidaknya ketiga indikatorLangsung ke praktek! Kita buat kuesionernya dengan ketiga indikator di atas, kemudian kita lempar ke 195 responden yakni para suami di daerah Surabaya. Dengan skala pengukuran Likert 1  7. Kodingnya sebagai berikut :X1 = BILA DIPANDANG MENYENANGKANX2 = BILA DIPERINTAH MENTAATINYAX3 = BILA SUAMI PERGI SI ISTERI MENJAGA KEHORMATAN DIRINYA dan HARTA SUAMI.Sebelum mencoba contoh kasus di bawah ini, silahkan unduh datanya (contoh.xls)dulu di sini

i. Buka aplikasi LISREL versi student edition. Silahkan download aplikasinya di sini bagi yang belum ada.ii. Klik File > Import External Data in Other Format. Pilih pada files of type Excel 97/2000. Kemudian cari file dimana anda simpan file dengan nama contoh.xls. kemudian akan mucul kotak dialog lainnya kemudian klik OK saja dan OK lagi.