aplikasi kayu terhadap estetika bangunan

20
Kelompok 4 aplikasi kayu terhadap estetika bangunan Pengertian dan definisi dari estetika Estetika adalah salah satu cabang filsafat . Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan , bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni . Pada dasarnya kayu memang sangat mudah di jumpai di Indonesia ini, dari sejak jaman dahulu kayu telah di jadikan sebagai bahan material untuk di jadikan sebagai estetika bangunan, diantaranya adalah sebagai berikut 1. Lantai 2. Dinding 3. Ornament/Tempelan 4. Ukiran 1. Lantai Penggunaan lantai dengan bahan baku kayu atau parket 1. Kayu bersifat unik. Mengapa? Karena kayu berasal dari alam yang memiliki keindahan yang tidak bisa di duplikasi sempurna meskipun dengan menggunakan teknologi yang canggih dan modern. Adanya tanggapan bahwa kayu tidak ramah lingkungan, bagaimana ? Kayu bisa menjadi tidak ramah lingkungan apabila kita mengambilnya dari hutan liar, tetapi kayu bisa juga menjadi ramah limgkungan apabila kita mengambilnya dari hutan tanam yang memiliki sertifikat FSC (Forest Stewardship

Upload: clara-archita-dea-chrisanto

Post on 03-Dec-2015

249 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

memahami apa saja aplikasi kayu yang dapat digunakan pada estetika bangunan

TRANSCRIPT

Page 1: Aplikasi Kayu Terhadap Estetika Bangunan

Kelompok 4 aplikasi kayu terhadap estetika bangunan

Pengertian dan definisi dari estetika

Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.

Pada dasarnya kayu memang sangat mudah di jumpai di Indonesia ini, dari sejak jaman dahulu kayu telah di jadikan sebagai bahan material untuk di jadikan sebagai estetika bangunan, diantaranya adalah sebagai berikut

1. Lantai2. Dinding3. Ornament/Tempelan4. Ukiran

1. Lantai

Penggunaan lantai dengan bahan baku kayu atau parket

1. Kayu bersifat unik. Mengapa? Karena kayu berasal dari alam yang memiliki keindahan yang tidak bisa di duplikasi sempurna meskipun dengan menggunakan teknologi yang canggih dan modern. Adanya tanggapan bahwa kayu tidak ramah lingkungan, bagaimana ? Kayu bisa menjadi tidak ramah lingkungan apabila kita mengambilnya dari hutan liar, tetapi kayu bisa juga menjadi ramah limgkungan apabila kita mengambilnya dari hutan tanam yang memiliki sertifikat FSC (Forest Stewardship Council) dimana proses penebangannya menggunankan proses tebang pilih yang tidak akan merusak dan mengurangi kelestarian lingkungan.

2. Lantai kayu dapat meningkatkan nilai properti Semakin pesatnya pertumbuhan properti di Indonesia, maka developer berlomba-lomba untuk memberikan hunian yg eksklusif dan elegant dengan menggunakan lantai kayu sebagai pilihan. Karena suatu hunian/hotel akan semakin tinggi nilai jualnya apabila menggunakan lantai kayu

Page 2: Aplikasi Kayu Terhadap Estetika Bangunan

3. Lantai Kayu tidak mengganggu kesehatanLantai kayu bisa menjadi pilihan yang tepat untuk penderita alergi, karena lantai kayu bisa menjadi pilhan pengganti karpet. Dan juga dari sisi psikologis lantai kayu memberikan kesan hangat dan akrab, meskipun udara panas lantai kayu akan memberikan kesan sejuk sehingga membuat kita akan terasa nyaman di rumah.Bagaimana menurut anda?Disini kami menyediakan berbagai macam lantai kayu/parket sesuai dengan selera dan kebutuhan anda, beserta pemasangannya.

jenis - Jenis Lantai KayuLantai Kayu atau Parket berasal dari istilah berbahasa asing, yaitu: parquette. Parquette berarti menyusun potongan-potongan kayu untuk dijadikan penutup lantai. Berdasarkan bahan bakunya lantai kayu/parket dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Solid Parquet.Parket ini dibuat dari potongan-potongan kecil kayu. Seluruh body parket ini berasal dari satu jenis kayu saja, antara lain: jati, sonokeling, merbau, kempas dan lain-lain. Keunggulan parket dari jenis solid adalah kualitas yg lebih baik dari jenis laminated atau solid engineered. Dikarenakan parket solid menggunakan kayu utuh yg diproses dgn teknologi tinggi sehingga kuat dan tahan lama.

2. Engineering Parquet.lapisan atasnya hanya berupa lapisan tipis (veneer) sedangkan bagian bawahnya dapat berupa jenis Multiplek atau ply wood atau sering juga disebut kayu lapis. Dengan proses engineering, Veneer ini di tempelkan pada salah satu permukaan multiplek. Proses penempelan ini menggunakan mesin industrial khusus dan bahan lem yang berkualitas tinggi sehingga mendapatkan daya rekat yang sangat kuat dan tahan terhadap air. Hasilnya parket Engineer ini bisa dijual dengan harga yang lebih murah untuk jenis tampilan kayu yang sangat mahal atau kayu langka diantaranya: Kayu Oak, Ebony, Maple, Afroomosia, Figured dll.

3. Laminate Parquet.Laminate Parquet dibuat dari serbuk kayu, atau potongan-potongan kayu berkualitas yang kemudian digiling menjadi serbuk. Setelah menjadi serbuk, kemudian di press menggunakan mesin hot press dengan kekuatan diatas 1 ton, dan menggunakan campuran bahan kimia untuk menyatukan serbuk kayu hingga menjadi lembaran papan yang selanjutnya disebut HDF (High Density Fiber).Setelah menjadi HDF, kemudian salah satu permukaannya di tempel plastik yang bermotif kayu yang nantinya akan diporsikan untuk bagian atas parket. Setelah ditempel Plastik bermotif, kemudian di Laminating dengan menggunakan mesin Hot Press, dan dengan menggunakan plastik laminate. Ini adalah teknologi flooring baru dari Jerman.

Page 3: Aplikasi Kayu Terhadap Estetika Bangunan

Cara Memasang Parket Kayu

Tidak seperti pemasangan vinyl, proses pemasangan parket jauh lebih rumit dan cenderung memakan waktu yang lama. Oleh karena itu, lebih baik apabila proses pemasangan dilakukan oleh tenaga yang ahli di bidangnya. Berikut adalah sekilas tentang proses pemasangan parket kayu solid.

Persiapan, permukaan lantai yang akan dipasang parket harus diratakan terlebih

dahulu. Hal ini dapat dilakukan dengan meratakan acian sebagai bahan penopang parket.

Pemasangan, lantai yang telah diratakan dilumuri lem hingga merata. Kemudian, parket disusun satu per satu sehingga menutup seluruh permukaan yang ingin dipasang. Setelah terpasang parket diamplas menggunakan peralatan khusus untuk meratakan permukaan parket secara menyeluruh.

Finishing, parket yang sudah diratakan kemudian akan disemprot menggunakan bahan finishing agar warna akhir dari parket kayu dapat tampak dengan maksimal. Warna akhir dari proses finishing ini dapat berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan pemasangan.

2. Dinding panel kayu

DINDING yang dilapisi oleh panel kayu akan memberi kesan atraktif pada suasana interior. Warna-warna alami terpancar dari pantulan kayu itu sendiri. Kayu yang dipasang sebagai finishing dinding eksterior menampilkan kesan alami dan lebih elegan. Warna cokelat yang gelap membuat nuansa lebih terasa. Kayu menjadi material yang perlu perhatian khusus. Sifatnya yang rentan terhadap air dan rayap menuntut pemeliharaan ekstra. Apalagi iklim Indonesia yang tropis, yang mempunyai tingkat kelembapan tinggi.

Material kayu biasanya digunakan pada rumah tinggal di tepi pantai atau di gunung. Dinding kayu pada bagian rumah tinggal, selain sebagai penutup ruangan di sebelahnya. Pada saat pintu jalusi dibuka, kondisi yang terlihat hanya dinding kayu.

Cara pemasangan dinding panel kayu

1. instalasi bahan semeninstalasi atau teknik pemasangan cukup menggunakan semen seperti pemasangan keramik

Page 5: Aplikasi Kayu Terhadap Estetika Bangunan

dengan cara dan teknik di atas dekorasi rumah dengan kayu menjadi sangat terjangkau dari harga maupun pemasangan.

Bahan baku yang di gunakan untuk dinding panel kayu

Panel kayu ini sering disebut juga lumberseering. Terbuat dari bahan kayu solid, umumnya memiliki lebar 6.5 - 8.5 cm atau sesuai pesanan (selama kami sanggup memproduksi). Cara pemasangannya dipasang berjajar, saling overlapping, sehingga menyembunyikan paku, adapun antara satu lumberseering dengan yang lain terdapat celah / alur sebesar 1 cm, sedalam 0.5 cm. Ruangan tampak lebih hangat dan natural dengan penggunaan lumberseering dari kayu ini.Ukuran dan spesifikasi

Tebal :Lebar : Panjang :

1.2 CM 6.5 CM menurut pesanan

Tebal :Lebar : Panjang :

1.5 CM 8.5 CM menurut pesanan

Jenis Kayu untuk Panel Kayu

Kayu Jati Kayu Merbau Kayu Bangkirai

Kayu Kamper Kayu Meranti Kayu Sungkai

Page 6: Aplikasi Kayu Terhadap Estetika Bangunan

3. Ornament & tempelan kayu

Ornamen baru ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dan diterapkan di berbagai seni arsitektur maupun hasil produk seni lainnya, Dalam perkembangan seni ukir , penerapan ornamen tidak saja pada bangunan perumahan pribadi saja, tetapi juga banyak diterapkan pada bangunan hotel, perkantoran, Pura, maupun bangunan lainnya. Ini menandakan bahwa ornamen ini sudah menjadi milik masyarakat dan dianggap seni tradisi.

Pengertian Ornamen

Dalam seni rupa, ragam hias sering disebut dengan “ornament”. Ditinjau dari pengertian bahasa, “Ornamen” berasal dari kata “Ornare” (bahasa latin) yang berarti menghiasi. Dalam Ensiklopedia Indonesia dijelaskan sebagai hiasan bergaya giometrik atau bergaya lain. Ornamen dibuat pada suatu bentuk dasar dari hasil kerajinan tangan (perabot, pakaian dan sebagainya) dan arsitektur. Ornamen dibuat untuk tujuan menghias suatu benda dengan harapan barang yang dihias tersebut mempunyai nilai tambah baik dari segi finansial maupun spiritual. Tidak jarang suatu ornamen mengandung makna simbolis yang berhubungan dengan pandangan hidup masyarakat tertentu pada waktu tertentu pula (Sukarman, 1983: 3). Ornamen setidaknya ternilai sebagai sebuah bentuk hasrat sang seniman untuk mengekplorasi kenyataan dalam bentuk abstrak dan giometris, seperti lekukan sederhana berbentuk meander, atau abstraksi pohon-pohon, juga binatang, yang banyak ditemui dalam karya seni atau produk lainnya. Sebagai fungsi universal ornamen dapat memperindah dan memperkaya serta sebagai alat yang paling mudah untuk mewujudkan keindahan. Hal ini disebabkan karena ornamen dimunculkan dengan artistik, bentuk yang gemah-gemulai, komposisi yang harmonis, warna-warna yang menyenangkan dengan bentuknya yang agung dan beragam (Susanto, 2003: 230).

Cara pembuatan ukiran / ornament

TEHNIK-TEHNIK UKIR

Mengukir : membentuk hiasan/motif dengan pahat ukir.

A. Bahan : O . Medang

O . Meranti

O . Mahoni

O . Sarian

O . Jati

Page 7: Aplikasi Kayu Terhadap Estetika Bangunan

B. Alat : Satu set pahat ukir terdiri dari :

O . 20 buah pahat penuku + 10 buah pahat datar.

Tambahannya : 5 buah pahat kol + 3 buah pahat coret

(kecil,sedang,besar).

C. Di dukung oleh alat bantu al : O . palu kayu

O . coping saw

O . scrol saw

O . Jing saw

O . batu asah

O . gerinda batu asah

Langkah mengukir :

1. NGGETA’KI : Proses memindahkan motif/garis ke benda kerja.

2. NDASARI : proses mencongkel bagian dasar di luar motif agar lebih dalam.

Page 8: Aplikasi Kayu Terhadap Estetika Bangunan

3. MBUKAKI : proses membentuk pahatan pada motif batang,daun,dan bunganya.

4. MBENANGI ; proses membentuk benangan/garis pada motif batang,daun,dan bunga,.

membentuk garis pada sekukan daun dan bunga.

Page 9: Aplikasi Kayu Terhadap Estetika Bangunan

5. CAWEN : bentuk garis pada lekukan daun dan bunga.

6. MBABARI : proses terahir, merapikan/membersihkan bagian ukiran yang belum sempurna.

Jenis jenis kayu yang di pakai untuk kerajinan ukiran dan pembuatan ornament

JENIS-JENIS KAYU UNTUK KERAJINAN