aplikasi isalop don radiasi, j ...ansn.bapeten.go.id/files/41101/0054.pdf · penyepuhan terdiri...

8
Aplikasi I salop don Radiasi, J996 PENGARUHPENYEPUHANPERMUKAANLUMPURTERHADAP SIFAT FISIK LUMPUR ALAM Nita Suhartini, Suwirma, Taryono, daD Darman Pusat Aplikasi Isotop daD Radiasi, BAT AN ABSTRAK PENGARUH PENYEPUHAN PERMUKAAN LUMPUR TERHADAP SIFAT FISIK LUMPUR ALAM. Telah dilakukan penelitian tentang penyepuhan permukaan lumpur menggunakan larutan AgNO3 5% (silverinll). Proses penyepuhan terdiri dari pencucian, pengasaran, reduksi, penyepuhan awal, dan penyepuhan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendapatkan suatu kondisi di mana lumpur yang telah disepuh masih dapat mewakili sifat-sifat lumpur slam dalam studi transpor endapan. Melalui hasil penelitian dapat diketahui bahwa butiran-butiran lumpur yang telah disepuh mudah terurai dan densitas lumpur berubah sekitar 3-10%. Lumpur bersepuh yang masih dapat mewakili sifat-sifat lumpur alam adalah pads kondisi penggunaan asam pencuci HCI 10% sebanyak 50 ml, HP 2-6% sebanyak 38 ml, dan larutan AgNO3 5% sebanyak 10-30 ml. ABSTRACT THE INFLUENCE OF SURFACE LABELLING ON THE PHYSICAL PROPERTIES OF NATURAL SILT, Study on silt surface silvering using AgNO) 5% solution had been done. This process consisted of cleaning, etching, reducing, presilvering and silvering. This study was aimed to find the best condition of silvering process onto silt to produce silvered silt with properties which could represent the natural silt. The study showed that the grain of silvered silt was easier to loosen each other and the density of silt changed around 3-10%. The silvering process that could be used to produce the silvered silt expected was the use of 50 ml of HCIIO%, 38 ml of HF 2-6%, and 10-30 ml of AgNO) 5% solution. PENDABULUAN Metode surface labelling (penandaan permukaan) adalah suatu teknik penandaan dengan proses kimia-fisi- ka. sehingga clemen radioaktif teradsorpsi pada permukaan butiran sedimen. Teknik penandaan ini dapat digunakait untuk menandai pasir atau material seperti polistiren, bakelite, benang, nilan, kaolin, dan bahan lainnya. Selain itu, juga sangat dibutuhkan dalam penandaan sedimen pelitic, seperti lumpur dan tanah liat. yang mempunyai sifat fisika-kimia yang khusus (I). Pada proses penandaan permukaan, sifat fisik lum- pur tidak boleh berubah, karena dengan adanya perubah- an maka lumpur bertanda tidak dapat mewakili sifat fisik lumpur aIam yang digunakan. Dalam kasus sedimentasi, penggunaan lumpur bertanda ini lebih baik dibandingkan dengan pasir buatan yang telah diaktifkan, karena pada pasir buatan, sifat fisik (densitas dan distribusi okuran) tidak tepat sarna dengan sedimen yang akan dipelajari, sedangkan pada lumpur bertanda, sifat fisik lumpur terse- but tidak berubah. Pada kenyataannya, penggunaan lum- pur bertanda ini solit untuk diaplikasikan, karena bahan radioaktif yang telah menempel pada permukaan lumpur mudah terlepas oleh adanya gaya gesekan yang terjadi antara butiran-butiran lumpur dan air laut atau sungai yang tak terhingga jumlahnya, sehingga metode ini kurang se- suai untuk penelitian yang agak panjang. Melalui penelitian ini akan dig1,1llakansuatu me- tode penandaan permukaan yang dapat melekatkan isotop pada permukaan lumpur lebih kuat dengan kelunturan sekecil mungkin. Metode yang digunakan adalah proses penyepuhan (silvering) permukaan lumpur sebelum dila- bel dengan isotop. Dalam proses ini, sifat fisis lumpur akan berubah karena adanya proses pencucian menggunakan HCI daD proses pelekatan ion Ag pada permukaan lumpur. Proses penyepuhan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : 1. Pencucian menggunakan HCI. Ini bertujuan untuk menghilangkan karbonat yang melekat pada permukaan lumpur melalui reaksi: CaCO) + 2 HCI -> CaCI2+ ~O + CO2 2. Pengasaran permukaan menggunakan HF. Peren- daman lumpur menggunakan HF bertujuan untuk mengasarkan permukaan lumpur, sehingga proses pele- katan ion Ag akan lebih baik. 3. Pereduksian. Pereduksian logam-Iogam yang terdapat pada permukaan lumpur menggunakan SnCI2,menjadi- kan permukaan lumpur terbebas dari logam-Iogam alkali, alkali tanah dan logam lainnya, sehingga per- mukaan lumpur akan mudah mengadsorpsi Ag. 4. Penyepuhan awal. Bertujuan untuk mengkondisikan silt-clay (Iumpur) sehingga siap disepuh dengan peTak (Ag). 5. Penyepuhan. Pada proses ini permukaan lumpur benar-benar tersepuh sempurna oleh ion Ag. Dalam proses ini digunakan 2 jenis larutan yang dimasukkan

Upload: vanhuong

Post on 05-Mar-2018

234 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aplikasi Isalop don Radiasi, J ...ansn.bapeten.go.id/files/41101/0054.pdf · penyepuhan terdiri dari pencucian, pengasaran, reduksi, penyepuhan awal, dan penyepuhan. Tujuan penelitian

Aplikasi I salop don Radiasi, J996

PENGARUHPENYEPUHANPERMUKAANLUMPURTERHADAPSIFAT FISIK LUMPUR ALAM

Nita Suhartini, Suwirma, Taryono, daDDarman

Pusat Aplikasi Isotop daD Radiasi, BAT AN

ABSTRAK

PENGARUH PENYEPUHAN PERMUKAAN LUMPUR TERHADAP SIFAT FISIK LUMPUR ALAM.

Telah dilakukan penelitian tentang penyepuhan permukaan lumpur menggunakan larutan AgNO3 5% (silverinll). Prosespenyepuhan terdiri dari pencucian, pengasaran, reduksi, penyepuhan awal, dan penyepuhan. Tujuan penelitian ini ialah untukmendapatkan suatu kondisi di mana lumpur yang telah disepuh masih dapat mewakili sifat-sifat lumpur slam dalam studitranspor endapan. Melalui hasil penelitian dapat diketahui bahwa butiran-butiran lumpur yang telah disepuh mudah teruraidan densitas lumpur berubah sekitar 3-10%. Lumpur bersepuh yang masih dapat mewakili sifat-sifat lumpur alam adalahpads kondisi penggunaan asam pencuci HCI 10% sebanyak 50 ml, HP 2-6% sebanyak 38 ml, dan larutan AgNO3 5%sebanyak 10-30 ml.

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF SURFACE LABELLING ON THE PHYSICAL PROPERTIES OF NATURAL SILT,

Study on silt surface silvering using AgNO) 5% solution had been done. This process consisted of cleaning, etching, reducing,presilvering and silvering. This study was aimed to find the best condition of silvering process onto silt to produce silvered siltwith properties which could represent the natural silt. The study showed that the grain of silvered silt was easier to looseneach other and the density of silt changed around 3-10%. The silvering process that could be used to produce the silvered silt

expected was the use of 50 ml of HCIIO%, 38 ml of HF 2-6%, and 10-30 ml of AgNO) 5% solution.

PENDABULUAN

Metode surface labelling (penandaan permukaan)adalah suatu teknik penandaan dengan proses kimia-fisi-ka. sehingga clemen radioaktif teradsorpsi pada permukaanbutiran sedimen. Teknik penandaan ini dapat digunakaituntuk menandai pasir atau material seperti polistiren,bakelite, benang, nilan, kaolin, dan bahan lainnya. Selainitu, juga sangat dibutuhkan dalam penandaan sedimenpelitic, seperti lumpur dan tanah liat. yang mempunyai sifatfisika-kimia yang khusus (I).

Pada proses penandaan permukaan, sifat fisik lum-pur tidak boleh berubah, karena dengan adanya perubah-an maka lumpur bertanda tidak dapat mewakili sifat fisiklumpur aIam yang digunakan. Dalam kasus sedimentasi,penggunaan lumpur bertanda ini lebih baik dibandingkandengan pasir buatan yang telah diaktifkan, karena padapasir buatan, sifat fisik (densitas dan distribusi okuran)tidak tepat sarna dengan sedimen yang akan dipelajari,sedangkan pada lumpur bertanda, sifat fisik lumpur terse-but tidak berubah. Pada kenyataannya, penggunaan lum-pur bertanda ini solit untuk diaplikasikan, karena bahanradioaktif yang telah menempel pada permukaan lumpurmudah terlepas oleh adanya gaya gesekan yang terjadiantara butiran-butiran lumpur dan air laut atau sungai yangtak terhingga jumlahnya, sehingga metode ini kurang se-suai untuk penelitian yang agak panjang.

Melalui penelitian ini akan dig1,1llakansuatu me-tode penandaan permukaan yang dapat melekatkan isotop

pada permukaan lumpur lebih kuat dengan kelunturansekecil mungkin. Metode yang digunakan adalah prosespenyepuhan (silvering) permukaan lumpur sebelum dila-bel dengan isotop. Dalam proses ini, sifat fisis lumpur akanberubah karena adanya proses pencucian menggunakanHCI daD proses pelekatan ion Ag pada permukaanlumpur. Proses penyepuhan terdiri dari beberapa tahapan,yaitu :1. Pencucian menggunakan HCI. Ini bertujuan untuk

menghilangkan karbonat yang melekat pada permukaanlumpur melalui reaksi:

CaCO) + 2 HCI -> CaCI2+ ~O + CO2

2. Pengasaran permukaan menggunakan HF. Peren-daman lumpur menggunakan HF bertujuan untukmengasarkan permukaan lumpur, sehingga proses pele-katan ion Ag akan lebih baik.

3. Pereduksian. Pereduksian logam-Iogam yang terdapatpada permukaan lumpur menggunakan SnCI2,menjadi-kan permukaan lumpur terbebas dari logam-Iogamalkali, alkali tanah dan logam lainnya, sehingga per-mukaan lumpur akan mudah mengadsorpsi Ag.

4. Penyepuhan awal. Bertujuan untuk mengkondisikansilt-clay (Iumpur) sehingga siap disepuh dengan peTak(Ag).

5. Penyepuhan. Pada proses ini permukaan lumpurbenar-benar tersepuh sempurna oleh ion Ag. Dalamproses ini digunakan 2 jenis larutan yang dimasukkan

Page 2: Aplikasi Isalop don Radiasi, J ...ansn.bapeten.go.id/files/41101/0054.pdf · penyepuhan terdiri dari pencucian, pengasaran, reduksi, penyepuhan awal, dan penyepuhan. Tujuan penelitian

ApUkasi [sotop dan Radiasi. J996

ke dalam lumpur berlapis Ag. Larotan tersebut ber-fungsi melarutkan kelebihan Ag yang tidak melekatpada permukaan dan juga berfungsi mereduksi ion Ag.sehingga dapat melekat pada permukaan lumpur.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari suatukondisi di mana perlakuan kimia pada proses penyepuhantidak akan mengubah sifat fisis lumpur terlalu besar, se-hingga lumpur yang telah tersepuh masih dapat mewakililumpur alam. Parameter yang divariasi adalah jenis lum-pur, konsentrasi HCI, konsentrasi HF, daD konsentrasiAgN°3' Keuntungan dari proses penyepuhan terhadap lum-pur ialah adanya logam Ag pada permukaan lumpur akanmemperkuat pelekatan isotop Au pada permukaan lumpur.

lsotop Au yang dalam larutan berbentuk Au. akanberobah menjadi logam Au jika telah bersentuhan denganpermukaan lumpur (2).

BAHAN DAN METODE

Bahan. Lumpur yang digunakan diambil daTiPeIabuhan Marunda, Tanjung Priok, Jakarta; Sungai Musi,Palembang; Pelabuhan Balongan, Indramayu; SungaiCisadane, Tangerang; daD Kali Sonier, Tanjung Priok,Jakarta.

Proses Penveouhan LumDur. Teknik penyepuhanterdiri dari 5 tahap seperti telah diuraikan terdahuIu. Se-belum disepuh dengan logam Ag, lumpur-Iumpur tersebutterlebih dahuIu dibersihkan dari sampah-sampah dan di-keringkan pada subu mangan. Langkah-langkah penyepuh-an (3) adalah sebagai berikut:I. Pencucian dengan HCIIO%. Sebanyak 100 g lumpur

kering dimasukkan dalam gelas piala 1000 ml dan di-tambah air kran sebanyak 200 mI, kemudian diadukhingga menjadi bubur silt. Ditambahkan larutan HCI10% sebanyak 50 ml daD didiamkan selama saiDmalam. Setelah satu malam kelebihan HCI dihilangkandengan eara membilas dengan air suIing secara ber-uIang-uIang.

2. Pengasaran permukaan lumpur. Lumpur yang telahdicuei dengan HCI 10%, kemudian ditambah denganlarutan HF 4% sebanyak 38 mI dan diaduk selama 30meDit.Kelebihan HF ini dihilangkan dengan dibilas airsuIing secara beruIang-uIang.

3. Pereduksian. Lumpur yang telah mengalami prosespengasaran, kemudian ditambah larutan SnCI210% se-banyak 20 mI dan diaduk selama 30 meDit. KelebihanSoCII ini juga dihilangkan dengan cara pembilasan ber-uIang-uIang,

4. Penyepuban swat. Lumpur yang telah diplOseShing-ga butir 3, kemudian ditambah larutan AgN°3 5% se-banyak 20 mI dan diaduk selama 30 meDit. KelebihanAgN°3 iDijuga dihilangkan dengan eara pembilasanberuIang-uIang.

5. Penyepuhan. Dilakukan dengan menggunakan larutanpereduksi yang terdiri dari: Larotan A: (a) Piridin = 2,0mI; (b) Hidrazin suIfat 1,25% = 3,2 mI; dan (e) SetilpiridiDium bromida 0,005% = 4,0 mI dan Larutan B:AgNO) 1% = 14,0 mI dan Ammonia = 10,0 mi.

Kedna larutan A dan B dicampur secara cepat dandimasukkan ke dalam lumpur, diaduk selama 5 meDit,dankelebihan tarutao dihilangkan dengan eara pembilasansecara beruIang-uIang. Tahap ini dilakukan lagi sebanyak2 atau 3 kali.

Pada penelitian iDi,perlakuan yang divariasi ialah:(a) Pencueian, yaitu menggunakan HCIIO% sebanyak 15,50, daD 75 mI; (b) Pengasaran, yaitu menggunakan HFdengan konsentrasi 2, 4, dan 6% sebanyak 38 mI; dan (e)Penyepuhan awal, yaitu menggunakan AgN°3 5% seba-nyak 10, 20, dan 30 mi.

Setelah mengalami proses penyepuhan, lumpur-lumpur tersebut ditentukan densitas dan distribusi ukuran-ora.

Penentuan Densitas Lumpur. Densitas lumpurdiukurdenganalai piknometersebagaiberlkut:(a)Piknom-eterkosongditimbang= W gram; (b) Piknometer diisi airditimbang = WI gram; (e) Piknometer diisi lumpurkering ditimbang =W2 gram; dan (d) Piknometer diisi airdan lumpur =W3 gram.

Berat jenis atau densitas lumpur ditentukan meng-gunakan persamaan WESLEY (4), yaitu:

Berat Tanah W2 -WBerat jeDis = =

Volume Tanah (WI -W) -(W3 -W2)

Penentuan Distribusi Ukuran Butiran Lumpur.Analisis dilakukan dengan menggunakan perala tanhidrometri yang terdiri dari pipet adreasen yang ditandaiuntuk tinggi 20 em dan dihubungkan dengan pompa peri-staItik, gelas ukur 1000 mI, dan tabung fiber~ass berka-pasitas 5 liter.

Sebanyak 20 g sedimen kering dimasukkan kedalam gelas ukur 000 mI, Ialu gelas diisi air hingga tandabatas, kemudian direndam dalam tabung fiber(dass yangtelah diisi air sebanyak 3/4 bagian. Fungsi perendamanadalah agar subu percobaan konstan. sehingga viskositasdispersi sedimen tetap. Sebanyak 11 buab gelas piala 50mI yang bersih dan kering ditimbang dan diberi nomor.Dispersi sedimen kemudian diaduk sampai homogen, laIDdipipet sebanyak 10 mI dengan pipet adreasen seda1am20em dari permukaan air dan dituangkan ke dalam gelas piala50 mI nomor 1. Sedimen tersebut dikeringkan dalam ovenpada subu I05-110°C selama semalam.

Pengadukan diulang terhadap dispersi sedimenyang tersisa dalam gelas ukur 1000 mI, kemudian dipipetkembali dan dikeringkan. Pemipetan kedna ini dianggapsebagai perlakukan 0 meDit.Tanpa dilakukan pengadukan,dipipet kembali masing-masing 10 mI pada meDiike-I; 2,5;5; 10; 20; 30; 60; 180; 300; dan 420.

Analisis distribusi ukuran berdasarkan pada ke-eepatan pengendapan. Makin besar ukuran butiran, makineepat pengendapan. Ukuran butiran dihitung menggunaanpersamaan (5):

18 n I

D = -------

t g (PI-P2)

Page 3: Aplikasi Isalop don Radiasi, J ...ansn.bapeten.go.id/files/41101/0054.pdf · penyepuhan terdiri dari pencucian, pengasaran, reduksi, penyepuhan awal, dan penyepuhan. Tujuan penelitian

Aplikasi Isorop dan Radiasi. 1996

di mana:D = diameter butiran (em)n = Viskositas dispersi (poise)I = tinggi pipet (em)t = waktu pengendapan (detik)g = gravitasi bumi (980 em/det2)PI = Berat jenis butiran (glem3)P2 = Berat jenis air (glem3)

BASIL DAN PEMBAHASAN

Dari pengamatan seeara visual dapat diketahuibahwa lumpur-Iumpur yang telah mengalami penyepuhanberwarna abu-abu mengkilat, dan jika dikeringkan makabutiran-butiran lumpur mudah terlepas satu dengan yanglain. Sifat inilah yang menyebabkan butiran-butiranlumpur bersepuh tersebut lebih cepat mengendap diban-dingkan dengan lumpur alam (tanpa perlakuan). Densitaslumpur juga mengalami perubahan. Perubahan densitaslumpur setelah berbagai perlakuan dapat dilihat padaTabel 1.

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa densitaslumpur yang telah disepuh tidak jauh berbeda dengan den-sitas lumpur alam (tanpa perlakuan). Lumpur-Iumpur terse-but mengandung karbonat cukup tinggi. Hal ini terlihatpada saat direndam dengan HCI 10% mengeluarkan ba-nyak gas daD lumpur berbusa. Butiran lumpur dengankarbonat tinggi akan mengecil ketika ditambah HCI. daDsetelah disepuh dengan logam Ag akan membesar kemba-Ii. Perubahan densitas lumpur-Iumpur tersebut tidak terla-lu besar, yaitu berkisar antara 2,5 dan 6%. Lumpur darisungai Musi Palembang terlihat agak besar perubahan den-sitasnya, karena lumpur ini mengandung karbonat keeil se-hingga penyepuhan akan memperbesar densitas dan uku-ran butiran. Perubahan densitas lumpur dari Sungai Musiini berkisar antara 3 dan 10%. Jika dilihat dari perubahandensitas lumpur-lumpur tersebut, maka lumpur yang telahdisepuh masih dapat mewakili lumpur alamo Akan tetapi,adanya lapisan logam pada permukaan lumpur menyebab-kan daya tarik antara butiran-butiran lumpur menjadiberkurang, sehingga butiran-butiran lumpur bersepuh een-derung terlepas satu dengan lainnya. Hal ini yang menye-babkan pada uji pengendapan lumpur-Iumpur bersepuhtersebut lebih eepat mengendap dibandingkan denganlumpur alamo

Berdasarkan pada kurva distribusi ukuran (Gam-bar 1-5) dapat dilihat bahwa adanya pencucian denganHCI yang bervariasi akan menghasilkan distribusi yangberbeda-beda. Peneucian menggunakan HCl 10% seba-nyak 15 mI dan 75 mI memberikan kurva yang berbedacukup besar dengan kurva lumpur alam, sehingga lumpurbersepuh yang dieuci menggunakan HCIIO% sebanyak 15mI dan 75 mI tidak dapat mewakili sifat fisik lumpur alamolni dapat dilihat pada semua jenis lumpur.

Pada penggunaan asam HF yang bervariasi, yaituantara 2% sampai dengan 6%, lumpur-Iumpur yang telah

disepuh tersebut memberikan kurva distribusi yang salingberdekatan, dan jika dibandingkan dengan kurva distribu-si lumpur alam akan memperlihatkan perbedaan yang tidakterlalu besar. Dengan demikian penggunaan HF antara 2%sampai dengan 6% menghasilkan lumpur bersepuh yangmasih dapat mewakili sifat-sifat lumpur alamo

Pada penggunaan larutan AgN°3 5% yang ber-variasi, yaitu sebanyak 10 mI sampai dengan 30 mI, meng-hasilkan lumpur-lumpur dengan kurva distribusi yangmasih berdekatan. Akan tetapi, ada beberapa kurva yangmemberikan basil kurang baik seperti pada lumpur Pela-buhan Marunda (Gambar I), di mana terdapat perbedaanyang eukup besar. Hal ini kemungkinan karena pada saatproses penyepuhan dilakukan kondisinya berbeda. Padaumumnya variasi penggunaan larutan AgN°3 5% mem-berikan kurva distribusi yang hampir sama, daD masihdapat mewakili sifat fisik lumpur alamo

KESIMPULAN

Dari basil penelitian dapat disimpulkan bahwa:1. Setelah mengalami penyepuhan butiran-butiran lumpur

mudah terpisah daD mengendap lebih eepat dibanding-kan dengan lumpur alamo

2. Lumpur-Iumpur yang bersepuh tidak banyak mengala-mi perubahan densitas, yaitu hanya berkisar antara 3-10%.

3. Penggunaan asam peneuci HCl 10% lebih dari 50 mlakan menimbulkan perubahan ukuran butiran yang be-rarti .

4. Lumpur-Iumpur bersepuh Ag yang masih dapat mewa-kili sifat fisis lumpur alam adalah pada penggunaanasam pencuci HCI 10% sebanyak 50 mI, HF dengan kon-sentrasi 2% sampai dengan 6%, dan larutan AgN°3 5%sebanyak 10 mI sampai dengan 30 mI.

DAFTAR PUSTAKA

1. FRANCOIS, T., The use of radioactive tracers in dy-namic sedimentology (CEA-N-2261), Mars (1982).

2. CAILLOT, A., The use of artificial radioactive tracersfor measuring dilution and sedimentation of solidpollutants particulates released in the sea, Commis-sariat a l'Energie Atomique, France (1990).

3. ANONYMOUS, Sediment labelling methods, Unit Ten-aga Nuklear, Malaysia, (1994).

4. WESLEY, L.D., Mekanika Tanah, Cel. VI, Badan Pen-erbit Pekerjaan Umum, Jakarta (1977).

5. ANONYMOUS. Radiation studies conducted in India tofollow movement of materials on sea and rivers bed,Bhabha Atomic Research Centre, Bombay (1969) 3.

Page 4: Aplikasi Isalop don Radiasi, J ...ansn.bapeten.go.id/files/41101/0054.pdf · penyepuhan terdiri dari pencucian, pengasaran, reduksi, penyepuhan awal, dan penyepuhan. Tujuan penelitian

Aplikasi Isotop dan Radiasi, J 996

~~

]~ 40...8=~If

Tabel I. Densitas (g/ml) lumpur setelah berbagai tahap perlakuan

PerlakuanAsal sam pel

Marunda Cisadane-----

Indramayu Palembang SundaKelapa--------------

II II

80

60

20

0

+ HCI 75 ml

-- +AgNO310ml

-0-- +AgNO320ml

- +AgNO330ml

10

Diameter butiran (mikron)

100

Gambar 1. Kurva distribusi ukuran butiran lumpur daTi Pelabuhan Marunda, Jakarta

II

Tanpa 1.986 2.123 1.978

+HCI 10%15 ml 2,221 2,09950 ml 2.178 2,06475 ml 2,196 2.059

+HF2% 1,9534% 1,9346% 1,936

+AgN°3 5%10 ml 2,122 2,06320 ml 2,178 2,06430 ml 2,200 2,075

--------------1.933 2,038 2,003 2,225 1,850

2,217 2,138 2,3682,160 2,160 2,3522,197 2.196 2,325

2,016 2,101 2,1011,996 2,160 2,1601,995 2,005 2,165

2,080 2,043 1,9852,160 2,160 1,9422,166 2,143 2,029

--0-- Lumpur 818mI

- +HF2%-0- +HF4%

- +HF6%--6-- Lumpur alam II

---- + HCI 15 ml

Page 5: Aplikasi Isalop don Radiasi, J ...ansn.bapeten.go.id/files/41101/0054.pdf · penyepuhan terdiri dari pencucian, pengasaran, reduksi, penyepuhan awal, dan penyepuhan. Tujuan penelitian

Aplikasi Isotop danRadiasi. 1996

100

0

80

0

10

Diameter butiran (mikron)100

--<>- Lumpur alam I

-+- +HCI 15ml

-0- +HCISOml

-- +HCI75ml

0.- + AgNO3 10 ml

--- +AgNO330ml

-"I-- Lumpur alam II

-1'- + HF 2%

~ +HF 4%

-+- +HF 6%

Gambar 2. Kurva distribusi ukuran butiran lumpur dari Sungai Cisadane, Tangerang

10

Diameter butiran (mikron)

--<>- Lumpuralam

-+- + HCI15 ml

-0- +HC175ml

- +HF2%-4- +HF6%

~ + AgNO310 ml

--.,- + AgNO320ml

-1'- + AgNO330ml

100

Gambar 3. Kurva distribusi ukuran butiran lumpur dari Pelabuhan Balongan, In-dramayu

ono

60

]

e 40

.8CI

0j:I.,

20

80

]

60

e.8CI 40

5j:I.,

20

Page 6: Aplikasi Isalop don Radiasi, J ...ansn.bapeten.go.id/files/41101/0054.pdf · penyepuhan terdiri dari pencucian, pengasaran, reduksi, penyepuhan awal, dan penyepuhan. Tujuan penelitian

Aplika,fi /sotop don Radiasi. /996

100

0

10

Diameter butiran (mikron)

100

Gambar 4. Kurva distribusi ukuran butiran lumpur daTiSungai Musi, Palembang

100

0

10

Diameter butiran (mikron)

100

-0-- Lumpuralam

- + AgNO3 10 ml

~ + AgNO3 20 ml

-- +AgNO330ml

Gambar 5. Kurva distribusi ukuran butiran lumpur daTi Pelabuhan Sunda Kela-pa, Jakarta

80

(!j

] 60

]

<I),J::I= 40..<I)p.,

20

80

(!j:; 60

].8= 40<I)

<I)p.,

20

-<J-- Lumpuralam

--- + HCI15ml

--<J- + HCI50ml

-4- + HCI75mt

-- +HF2%

--6-- + HF 6 %

-'V-- + AgNO310ml

-- +AgNO330mf

Page 7: Aplikasi Isalop don Radiasi, J ...ansn.bapeten.go.id/files/41101/0054.pdf · penyepuhan terdiri dari pencucian, pengasaran, reduksi, penyepuhan awal, dan penyepuhan. Tujuan penelitian

ApJikasi [sotop dan Radiasi. J996

NENENG L. RITONGA

Berapa mesh ukuran lumpur yang dipergunakanpada penelitian ini?

NIT A SUHAR TINI

Ukuran dari siit yang kami gunakan adalah < 40 m

SRI WAHYUNI

I. Mengapa lumpur yang tersepuh berwarna hitam keabu-abuan dan berkilap ?

2. Apa pengaruh konsentrasi HCI jika diperbesar alandiperkecil ? (Anda hanya memvariasi volume HCI 10%saja. ).

NITA SUHARTINI

1. Karena adanya logam Ag yang melekat pada permukaanlumpur. Logam Ag yang melekat pada permukaan lum-pur tersebut berwama hitam keabu-abuan daDberkilat.

2. Jika konsentrasi HCI diubah-ubah, akan mempengaru-hi ukuran butiran-butiran lumpur. Kemungkinan buti-ran tesebut akan menjadi lebih ked I daD butiran-butiran yang halos akan habis jika konsentrasi HCIterlalu besar.

ROSALINA

1. Apakah tujuan penyepuhan permukaan lumpur ?2. Apakah ada standar bahwa lumpur bersepuh masih me-

wakili sifat-sifat lumpur alamo

NITA SUHARTINI

I. Tujuan dari penyepuhan ini adalah untuk melekatkanlogam Ag pada permukaan lumpur.

2. Dengan melihat kurva distribusi ukuran butiran darilumpur yang telah disepuh dan dibandingkan dengandistribusi ukuran butiran dari lumpur yang tidak disepuh(lumpur alam).

MADE SUMATRA

I. Apakah proses silvering ini untuk selanjutnya dipakaiuntuk penandaaD emas (Au) pada lumpur? kalau ya,saya sarankan untuk menuntaskan prosesnya sampaipenandaan dengan Au.

2. Saran: Agar kadar Ag pada lumpur diukur meng-gunakan alai XRF ( X Ray Fluoresence ).

DISKUSI

NIT A SUHARTINI

I. YA, Kami memang akan melanjutkan proses ini sam-pai pada tahap penandaan menggunakkan Isotop Au.

2. Kami akan melakukan anaIisis tersebut pada penelitianlanjutan.

BAROKAH.A

I. Dalam anaIisis distribusi ukuran umumnya digunakannilai dsountuk representatifnya. Berapa dsosebelum di-sepuh dan setelah disepuh ?

2. Bagaimana kemungkinannya jika diterapkan dalamstudi sedimen suspensi sehubungan dengan faktor floku-lasi antara lumpur yang tidak disepuh dengan yangdisepuh ?

NIT A SUHAR TINI

I. dsosebelum disepuh = 20 m.dso sesudah disepuh = 19 - 15 m.dsountuk HCI 10% 75 ml memang menjadi besar danjauh berbeda dengan lumpur yang tidak disepuh.

2. Untuk sturn sedimen sospensi memang agak solit meng-gunakan metode ini, karena sifat lumpur lebih mudahmengendap jika dibandingkan dengan lumpur yangtidak disepuh, Akan tetapi, ada beberapa jenis lumpuryang masih dapat digunakan. yaitu seperti lumpur yangdiambil dari Pelabuhan Balongan Indramayu.

SIMON MANURUNG

I. Proses penyepuhandapat dikatakan sebagaiproses kimiafisika. Apakah proses ini hetul-betul tidak mempengaru-hi sifat-sifat aslilalami butiran yang disepuh ?

2. Kalau ya, seberapa jauh ?3. Apakah ukuran butiran penting ?

NITA SUHARTTINI

I. Proses ini akan mengubah sifat fisik lumpur asli, kare-na adanya proses pencucian dan pelekatan logam Au.

2. Untuk densitas yang herkisar antara (3 - 10) %. Se-dangkan untuk distribusi ukuran butiran dapat dilihatpada kurva distribusi ukuran, tetapi perbedaan tersebutmasih cukup representatif untuk mewakili lumpuraslinya.

3. Ya, karena dengan melihat pola distribusi ukuran buti-ran, kita dapat melihat jenis dan komposisi lumpur alamyang akan diamati.

Page 8: Aplikasi Isalop don Radiasi, J ...ansn.bapeten.go.id/files/41101/0054.pdf · penyepuhan terdiri dari pencucian, pengasaran, reduksi, penyepuhan awal, dan penyepuhan. Tujuan penelitian

Aplikasi [salop don Radiasi, 1996

ALl ARMAN LUBIS

I. Mengapa dalam uji fisika (penentuan densitas) tidakdilaksanakan perlakuan yang sama terhadap semua sam-ple menggunakan HF, HCI AgNO] pada masing-masing sample?

2. Dalam uji fisik lumpur, apakah ada metode lain selainpengukuran diameter butiran ?

3. Dalam proses silverine:yang telah Anda lakukkan, apa-kah hasilnya dapat dipakai untuk studi pergerakansedimen ?

NITA SUHARTINI

I. Karena kami kekurangan persediaan lumpur alamo2. Selama ini kami belum mendapatkan metode lain se-

lain uji densitas dan distribusi ukuran butiran.3. Ya, karena perubahan sifat fisik lumpur yang tersepuh

masih dapat mewakili sifat-sifat fisik lumpur alam, ke-cuali untuk lumpur bersepuh yang dicuci dengan HCI10% sebanyak 75%. .