aplikasi diagnosa penyakit infeksi gigi …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal uning nur...

10
APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI GIGI BERBASIS ANDROID (Studi Kasus : DRG. Budi Hartawan Kota Bogor) Uning Nur Agis Tiani, Sri Setyaningsih, Sufiatul Maryana, Program Studi Ilmu Komputer-FMIPA Universitas Pakuan Jl. Pakuan PO BOX 452, Bogor Telp/Fax (0251) 8375 547 Email : [email protected] Abstrak Penggunaan perangkat komputer pada saat ini juga sangat berkembang pesat dari sekedar pengolahan data maupun penyajian informasi, menjadi sarana yang mampu untuk menyediakan pilihan- pilihan sebagai pendukung pengambilan keputusan. . Penyakit infeksi (Infectious disease) pada gigi atau karises merupakan suatu proses kronis regresif yang dimulai dengan larutnya mineral email sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dari substrat sehingga timbul destruksi komponen-komponen organik yang akhirnya terjadi kavitas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat di simpulkan bahwa penggunaan metode Certainty Factor dapat di implementasikan ke dalam aplikasi Diagnosis Penyakit Infeksi Gigi. Serta penerapannya ke dalam aplikasi guna membantu dalam proses pembuatan aplikasi Dignosis Penyakit Infeksi Gigi. Implementasi pada aplikasi ini berupa perhitungan manual yang hasilnya sama atau valid. Metode Certainty Factor memiliki tingkat akurasi sampai 86%. Kata Kunci : Aplikasi, Infeksi Gigi, Android. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi saat ini telah memungkinkan untuk pengambilan keputusan yang dapat dilakukan dengan lebih cepat dan cermat. Penggunaan perangkat komputer pada saat ini juga sangat berkembang pesat dari sekedar pengolahan data maupun penyajian informasi, menjadi sarana yang mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung pengambilan keputusan. . Kesehatan merupakan salah satu hal penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Namun semakin berkembangnya zaman. Penyakit semakin mudah menghampiri manusia. Serta semakin meningkatnya aktifitas manusia, terkadang membuat manusia itu sendiri lupa akan kesehatan tubuhnya. Misalnya kesehatan gigi, karna mulut ataupun gigi merupakan jalan masuk utama makanan atau proses utama makanan masuk ke dalam tubuh manusia. Seperti contoh junk food (makanan siap saji) yang banyak mengandung banyak kadar gula, garam, lemak yang tinggi tetapi rendah vitamin, mineral dan juga serat. Sehingga timbulah penyakit pada gigi, yang menyebabkan gigi berlubang atau pengeroposan gigi. Penyakit gigi berlubang merupakan penyakit pada gigi yang dapat menyebabkan penyakit kronis lainnya. Seperti, infeksi lambung, kelainan jantung, infeksi ginjal, dan memperberat penyakit diabetes. (Soniawibisonono, 2009) DASAR TEORI Pengertian Aplikasi Aplikasi merupakan perangkat lunak atau software yang berisikan sekelompok atribut yang terdiri dari beberapa form. Aplikasi itu sendiri merupakan program yang telah di buat yang berisikan perintah-perintah untuk melakuakan pengolahan data serta mengerjakan tugas-tugas. Secara umum aplikasi juga merupakan suatu proses secara manual yang di transformasikan ke dalam komputer dengan membuat sistem atau program agar data yang diolah lebih berdaya guna secara optimal.( Jogiyanto, 2004). Pengertian Diagnosa Diagnosa merupakan langkah awal penentuan jenis penyakit dengan cara melakuakan penelitian terlebih dahulu ataupun melakukan pemeriksaan berdasarkan gejala-

Upload: haminh

Post on 06-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI GIGI BERBASIS ANDROID

(Studi Kasus : DRG. Budi Hartawan Kota Bogor)

Uning Nur Agis Tiani, Sri Setyaningsih, Sufiatul Maryana,

Program Studi Ilmu Komputer-FMIPA Universitas Pakuan

Jl. Pakuan PO BOX 452, Bogor

Telp/Fax (0251) 8375 547

Email : [email protected]

Abstrak

Penggunaan perangkat komputer pada saat ini juga sangat berkembang pesat dari sekedar

pengolahan data maupun penyajian informasi, menjadi sarana yang mampu untuk menyediakan pilihan-

pilihan sebagai pendukung pengambilan keputusan.. Penyakit infeksi (Infectious disease) pada gigi atau

karises merupakan suatu proses kronis regresif yang dimulai dengan larutnya mineral email sebagai

akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan

asam mikrobial dari substrat sehingga timbul destruksi komponen-komponen organik yang akhirnya

terjadi kavitas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat di simpulkan bahwa penggunaan

metode Certainty Factor dapat di implementasikan ke dalam aplikasi Diagnosis Penyakit Infeksi Gigi.

Serta penerapannya ke dalam aplikasi guna membantu dalam proses pembuatan aplikasi Dignosis

Penyakit Infeksi Gigi. Implementasi pada aplikasi ini berupa perhitungan manual yang hasilnya sama

atau valid. Metode Certainty Factor memiliki tingkat akurasi sampai 86%.

Kata Kunci : Aplikasi, Infeksi Gigi, Android.

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi saat ini

telah memungkinkan untuk pengambilan

keputusan yang dapat dilakukan dengan lebih

cepat dan cermat. Penggunaan perangkat

komputer pada saat ini juga sangat berkembang

pesat dari sekedar pengolahan data maupun

penyajian informasi, menjadi sarana yang

mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan

sebagai pendukung pengambilan keputusan..

Kesehatan merupakan salah satu hal penting

bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Namun semakin berkembangnya zaman.

Penyakit semakin mudah menghampiri manusia.

Serta semakin meningkatnya aktifitas manusia,

terkadang membuat manusia itu sendiri lupa

akan kesehatan tubuhnya. Misalnya kesehatan

gigi, karna mulut ataupun gigi merupakan jalan

masuk utama makanan atau proses utama

makanan masuk ke dalam tubuh manusia.

Seperti contoh junk food (makanan siap saji)

yang banyak mengandung banyak kadar gula,

garam, lemak yang tinggi tetapi rendah vitamin,

mineral dan juga serat. Sehingga timbulah

penyakit pada gigi, yang menyebabkan gigi

berlubang atau pengeroposan gigi. Penyakit gigi

berlubang merupakan penyakit pada gigi yang

dapat menyebabkan penyakit kronis lainnya.

Seperti, infeksi lambung, kelainan jantung,

infeksi ginjal, dan memperberat penyakit

diabetes. (Soniawibisonono, 2009)

DASAR TEORI

Pengertian Aplikasi

Aplikasi merupakan perangkat lunak atau

software yang berisikan sekelompok atribut

yang terdiri dari beberapa form. Aplikasi itu

sendiri merupakan program yang telah di buat

yang berisikan perintah-perintah untuk

melakuakan pengolahan data serta mengerjakan

tugas-tugas. Secara umum aplikasi juga

merupakan suatu proses secara manual yang di

transformasikan ke dalam komputer dengan

membuat sistem atau program agar data yang

diolah lebih berdaya guna secara optimal.(

Jogiyanto, 2004).

Pengertian Diagnosa

Diagnosa merupakan langkah awal

penentuan jenis penyakit dengan cara

melakuakan penelitian terlebih dahulu ataupun

melakukan pemeriksaan berdasarkan gejala-

gejalanya. Pemeriksaan tersebut dilakukan

terhadap suatu hal ataupun pemeriksaan medis

sebagai penentuan jenis penyakit berdasarkan

tanda atau gejala dengan menggunakan cara atau

alat labolatorium, foto, uji klinik pembanding

diagnosis yang mebanding-bandingkan tanda

klinis dari suatu penyakit dengan tanda penyakit

klinis lain. (KMBB, 2014)

Pengertian Penyakit Infeksi Gigi

Penyakit infeksi (Infectious disease) yang

juga di kenal communicable disease merupakan

penyakit yang berbentuk nyata secara klinik

yakni adanya tanda-tanda atau gejala medis dari

suatu sifat atau karakteristik penyakit akibat

adanya infeksi, keberadaan dan pertumbuhan

agn biologic potegenik pada organisme host

individu. Di dalam kasus tertentu, penyakit yang

di akibatkan infeksi dapat berlangsung

sepanjang waktu. Patogen penginfeksian

meliputi virus, bakteri, jamur, parasite,

multiseluler dan protein yang menyimpang yang

di kenal sebagai prion. Dan istilah infeksi berarti

kemampuan organisme untuk masuk dan

bertahan hidup dan perkembangbiakannya di

dalam tubuh (Anonim, 2011).

Karies berasal dari bahasa Latin yaitu

caries yang artinya kebusukan. Karies gigi

adalah suatu proses kronis regresif yang dimulai

dengan larutnya mineral email sebagai akibat

terganggunya keseimbangan antara email dan

sekelilingnya yang disebabkan oleh

pembentukan asam mikrobial dari substrat

sehingga timbul destruksi komponen-komponen

organik yang akhirnya terjadi kavitas .(Depkes,

2004)

Pengertian Android

Android merupakan sebuah sistem operasi

pada perangkat mobile atau handphone yang

bersifat terbuka dan berbasis pada sistem operasi

Linux. Android bisa digunakan oleh setiap orang

yang ingin menggunakannya pada perangkat

mereka. Android menyediakan platform terbuka

bagi para pengembang untuk menciptakan

aplikasi mereka sendiri yang akan digunakan

untuk bermacam peranti bergerak. (Safaat H,

2012).

Android memiliki Android Market yang

menyediakan ribuan aplikasi baik yg gratis

maupun berbayar, serta memiliki aplikasi native

Google yang terintegrasi, seperti push email

GMail, Google Maps, dan Google Calendar.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan untuk perancangan

aplikasi sistem informasi ini adalah

menggunakan metode System Development Life

Cycle (SDLC). Di dalam melakukan penelitian

digunakan beberapa proses / tahap yaitu tahap

perencanaan, analisis, perancangan,

implementasi, uji coba dan penggunaan. Tahap-

tahap pendekatan SDLC secara lengkap

disajikan pada Gambar Tahap

Perencanaan

Tahap Analisis

Tahap

Perancangan

Tahap

Implementasi

Uji Coba

Sistem

Sistem

Diterima

Tahap

Penggunaan

Ya

Tidak

Gambar 1. Bagan Alur SDLC

Perencanaan Sistem

Tahap ini menentukan tujuan penelitian atau

penentuan aplikasi yang akan dikembangkan

setelah melakukan studi literatur dan studi

lapangan atau observasi secara langsung. Secara

garis besar penelitian ini akan membahas

mengenai pengembangan sebuah aplikasi untuk

diagnosis penyakit infeksi gigi pada perangkat

android

Analisis Sistem Tahap analisis sistem merupakan tahap

setelah perencanaan sebelum perancangan.

Analisis sistem sangat menentukan keberhasilan

pengembangan sistem basis data, karena

kesalahan dalam tahap ini akan mempengaruhi

langkah pengembangan selanjutnya. Bagan alir

sistem akan digambarkan dalam tahap ini

sebagai alat komunikasi antara analisis sistem

dan pemakai. Itu pula yang digunakan pada

sistem yang berjudul Aplikasi Sistem Diagnosa

Penyakit Infeksi Gigi Berbasis Android.

Analisis Yang Berjalan

Analisis sistem merupakan gambaran

tentang sistem yang saat ini sedang berjalan

pada bagian persedian aset tetap, sistem yang

digunakan semuanya masih dilakukan secara

manual. Analisis sistem ini bertujuan untuk

mengetahui lebih jelas dari cara kerja sistem

tersebut, sehingga dapat diketahui kelebihan dan

kekurangannya.

Dalam prosesnya analisi yang sedang

berjalan DRG. Budi Hartawan masih

menggunakan sistem secara manual. Sistem

manual adalah sistem medis atau pengecekan

secara medis oleh dokter gigi itu sendiri.

Gambar 2. Analasis yang sedang berjalan

Analisis Yang Akan Dikembangkan

Pada analisis sistem yang dikembangkan

ini terdapat beberapa perubahan-perubahan yang

dilakukan dalam proses pembuatan berbagai

laporan, dan perubahan dari proses yang

dilakukan secara manual menjadi proses yang

dilakukan secara komputerisasi.

Gambar 3. Analisis yang di kembangkan

Analisis Kebutuhan Sistem

Dalam proses untuk memperoleh sebuah

informasi dapat dilakukan dengan berbagai cara

yakni melalui pakar, buku, jurnal, laporan dan

sebagainya. Untuk dapat memperoleh informasi

terhadap penyakit gigi itu sendiri yaitu dari hasil

pemeriksaan secara medis dari gejala dan

keluhan yang di alami pasien. Maka hasi dari

pemeriksaan medis yang di lakukan oleh dokter

atau pakar tersebut di olah sebagai sumber

pengetahuan yang di presentasikan ke dalam

basis pengetahuan pada komputer yang

menggunakan kaidah JIKA-MAKA (IF- THEN)

Data yang berupa hasil dari diagnose dan

pemeriksaan medis tersebut di gunakan untuk

penerapan pada sistem aplikasi yang

menggunakan metode Cetainty Factor, metode

tersebut di pilih karna sesuai dengan sistem

pakar untuk mengukur apakah hasil pemeriksaan

medis tersebut sudah pasti akurat atau tidak pasti

dalam mendiagnosis penyakit gigi.

Tabel 1. Kode Penyakit

Kode Nama Penyakit

P01 Ginggivitis Ulseratif Nekrosis Akut

P02 Trench Mouth

P03 Candidiasis Oral

P04 Abses Periodental

P05 Glossitis

P06 Abses Periapikal

P07 Herpes Labialis

P08 Herpes Zoster

P09 Stomatitis Angularis

P10 Gingivostomatitis

Tabel 2. Diagnosa

Kode Diagnosa

DG01 Bau mulut

DG02 Gusi bengkak merah dan berdarah

DG03 Gelisah

DG04 Kelelahan

DG05

Gingival berkaratin, gaung luka diantara

gigi dan gusi

DG06

Pembesaran Limfonodi di kepala, leher

atau rahang

DG07 Demam

DG08 Gusi mudah berdarah

DG09

Kelenjar getah bening di bawah rahang

sering kali membengkak

DG10

Mengunyah dan menelan makanan

menyebabkan rasa nyeri

DG11 Kehilangan selera makan

DG12 Pembekakan pada gusi

DG13 Sakit saat menelan

DG14

Pecah-pecah dan kemerahan pada sudut

mulut

DG15 Peradangan pada lidah

DG16

Pembekalan kelenjar getah bening di

leher

DG17 Permukaan ludah yang halus

DG18

Mengunyah akan menimbulkan rasa

sakit

DG19 Lidah berwarna merah dan putih

DG20 Alergi pada pasta gigi dan obat kumur

DG21 Gigi terasa sakit

DG22

Kesulitan mengunyah, menelan dan

berbicara

DG23

Ujung-ujung gusi yang terletak di antara

dua gigi mengalami pengikisan

DG24

Muncul bintik kuning , putih atau krem

di dalam mulut

DG25 Kulit terkelupas

DG26 Sedikit pendarahan apabila lesi tergores

DG27 Timbulnya kerak yang berlebihan

DG28

Tubuh merasa meriang. Pening, dan

pegal-pegal

DG29 Merintis kecil

DG30 Bibir terasa kering

DG31 Luka kecil sekitar (- milimeter diameter)

DG32 Gusi membuka mulut

DG33 Perih sekitar di luka di mulut

DG34

Sakit dan bercak gatal di kulit

trigeminal, vesikel unilateral, dan ulser

mulut.

DG35

fisur eritemotosis simetris pada kulit

commisura

DG36 Kesemutan pada wilayah bibir

DG37 Lesi menyerupai keju

DG38 Di dalam mulut seperti terdapat kapas

DG39

Rasa gatal dan iritasi pada daerah bibir

dan mulut

DG40

Rasa sakit dan nyeri pada bibir dan

mulut

DG41 Munculnya nanah

DG42 Susah mengunyah makanan

Bila ditelesuri maka akan ditemukan

penyakitnya berdasarkan gejala yang diderita

maka nilai kemungkinan terkena penyakit akan

dihitung dengan menggunakan teorema

Certainty Factor. Keuntungan dari Certainty

Factor adalah bisa memprediksikan inferensi

algoritma dalam menangani data yang hilang

dan lazim dalam sistem klinis.

Analisis Kebutuhan Pengguna

Informasi yang akan diberikan kepada

pengguna harus sesuai dengan data dan hasil

diagnosa dari sumber yang dapat dipastikan

keakuratannya. Selain itu juga, informasi yang

akan diberikan harus sesuai dengan kebutuhan

dari pengguna aplikasi, seperti halnya informasi

mengenai macam-macam penyakit yang dapat

ditimbulkan, bagaimana cara menanggulangi

penyakit yang diderita, dan informasi

pendukung lainnya dalam sistem pakar itu

sendiri.

Analisis Sistem Operasi

Penggunaan suatu sistem operasi

sangatlah penting, aplikasi yang dibuat harus

sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan tersebut

harus disesuaikan dengan banyaknya pengguna

dari sistem operasi itu sendiri. Android dijadikan

acuan dalam pembuatan aplikasi ini karena

banyaknya pengguna smartphone dengan sistem

operasi ini, sehingga penggunaan sistem pakar

yang dibuat dapat memenuhi akan keadaan dari

pengguna.

Metode perhitungan menggunakan metode

Certainty Factor

Mencari nilai kepercayaan dan ketidakpercayaan

Rumus :

CF (H, E) = MB (H, E) – MD (H, E)

Keterangan :

CF (H, E) : Certainty Factor dari hipotesis

H yang dipengaruhi oleh gejala (evidence) E.

Besarnya CF berkisar antara -1 sampai 1. Nilai -

1 menunjukkan ketidakpercayaan mutlak

sedangkan nilai 1 menunjukkan kepercayaan

mutlak.

MB (H, E) : Ukuran kenaikan kepercayaan

(measure of increased belief) terhadap hipotesis

H yang dipengaruhi oleh gejala E.

MD (H, E) :Ukuran kenaikan

ketidakpercayaan (measure of increased

disbelief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi

oleh gejala E.

Tahap Proses Perancangan

Tahap ini bertujuan untuk memberikan

gambaran mengenai rancangan sistem yang akan

dibangun meliputi perancangan secara umum

dan perancangan secara rinci, perancangan ini

lebih dekat dengan perancangan antarmuka

(User Interface) sesuai dengan tujuan dan

kebutuhannya. Pada tahap ini dilakukan

penggambaran rancangan sistem yang akan

dibuat.

Dalam proses perancangan pebuatan

aplikasi untuk mendiagnosis penyakit infeksi

pada gigi menggunakan metode Certainty

Factor dan pengenalan masalah adalah langkah

pertama yang harus dilakukan. Adapun tahapan

pada perancangan sistem tersebut adalah:

Perancangan Sistem Secara Umum

Tahap perancangan secara umum yakni

membuat perancangan antar muka (user

interface) secara keseluruhan atau gambaran

lengkap pada aplikasi seperti flowchart sistem,

stuktur navigasi, bagan alir, dll.

Perancangan Flowcart Sistem

Perancangan flowchart sistem pada

Sistem Diagnosa Penyakit Infeksi Gigi ini

bertujuan untuk menggambarkan alur program

pada aplikasi. Flowchart dimulai dengan

menampilkan menu utama serta di ikuti dengan

sub-sub menu.

Start

1. Diagnosa Penyakit

2. Pustaka

3. Panduan

4. Tentang Aplikasi

IF solusi =0

Baca pilihan

gejala sesuai

aturan

Tampilkan Pertanyaan

dan Pilihan GejalaTampilkan Pustaka Tampilkan Panduan

Tampilkan Tentang

Aplikasi

1.Diagnosa

PenyakitAplikasiPanduanPustaka

Solusi = KdPenyakit

Tampilkan hasil diagnosa

penyakit

End

Keluar

Penyimpan

A

A

Informasi Form

Data Panduan

Informasi Form

Data Tentang

Aplikasi

Informasi Form

Data Pustaka

Informasi Hasil

Diagnosa

Penyakit

Tampilan

Intro

Menu utama

Gambar 4. Flowchart Sistem

Flowchart Metode Certainty Factor

Flowchart Certainty Factor pada Sistem

Diagnosa Penyakit Infeksi Gigi yaitu sebagai

berikut: Mulai

Input

Gejala

Pemisahan gejala

sesuai klasifikasi

penyakit

CFs[h,e]=MB[h,e]-MD[h,e]

Persentase

Penyakit

CFCombine * 100%

Informasi

Penyakit

Selesai

Pilih gejala

Daftar gejala

Ya

Tidak

Gambar 5. Flowchart Certainty Factor

Struktur Navigasi

Menu Utama

Menu Utama

Gejala

Pertanyaan

Penyakit

Solusi

Pustaka

Data Pustaka

Panduan

Data Panduan

Tentang Aplikasi

Gambar 6. Struktur Navigasi

Bagan Pohon

Gambar 7. Bagan Pohon

Perancangan Sistem Secara Detail

Perancangan sistem yang dilakukan pada

tahapan ini adalah membuat perancangan form-

form yang digunakan sebagai media komunikasi

dengan pengguna sistem yang ada.

Perancangan Antar Muka

Perancangan antar muka merupakan

bentuk dari desain program yang akan di bangun

pada sistem. Pada rancangan antar muka

terdapat rancangan yang berisikan tampilan

desain sistem yang akan di buat seperti berikut :

Rancangan Halaman Menu Utama

Halaman menu utama merupakan

tampilan utama ketika user menggunakan

aplikasi dan terlihat menu apa saja yang tersedia

dalam sistem di dalamnya. Dapat di lihat pada

Gambar

Diagnosa Info Penyakit

Tentang

PenyakitPanduan

Exit

Gambar 8. Rancangan Form Menu Utama

Rancangan Halaman Diagnosa

Halaman diagnosa berfungsi untuk

menampilkan halaman diagnose penyakit

dimana user dapat memilih diagnose sesuai

dengan keluhan yang di derita oleh user.

TidakYa

HomeBack

Logo

DIAGNOSA

PERTANYAAN ?

Gambar 9. Rancangan Halaman Diagnosa

Rancangan Hasil Diagnosa

Halaman ini merupakan rancangan yang

menampilkan dari hasil diagnosa berdasarkan

pada gejala-gejala yang tela di pilih sebelumnya

. Berisikan tentang penyakit yang kemungkinan

di derita oleh user.

HomeBack

Gambar Penyakit

DIAGNOSA

Hasil Diagnosa

Gambar 10. Rancangan Hasil Diagnosa

Tahap Proses Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahap

pembangunan sistem yang telah dirancang

sehingga menjadi sebuah aplikasi yang

kemudian dapat digunakan. Implementasi sistem

dilakukan melalui dua tahapan, yaitu

implementasi basis data menggunakan database

Sqlite dan implementasi sistem menggunakan

Android.

Implementasi Sistem Menggunakan Intel

XDK

Implementasi sistem menggunakan Intel

XDK. Tahap pembuatannya sebagai berikut:

1. Bukalah Intel XDK, buatlah project untuk

memulai membuat rancangan aplikasi yang

ingin di buat dengan pilih Project klik

New Project. Dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Tampilan Intel XDK New

Projects

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Implementasi

Implementasi sistem merupakan tahap

yang berisikan hasil pembuatan aplikasi dengan

kata lain hasil realisasi dari perancangan sistem

yang sebelumnya telah di lakukan kedalam

bentuk sebenarnya. Pada tahap tahapan ini

menampilkan hasil dan pembahasan yang

meliputi tampilan home, menu utama, diagnosis,

info penyakit, panduan dan tentang aplikasi.

Aplikasi ini dapat berjalan di android versi 4.0

(Ice Cream Sandwich) sampai android terbaru

versi 5.0 (Lollipop).

Halaman Menu Utama

Tampilan ini menampilkan keseluruhan

menu yang terdapat pada aplikasi ini yang

merupakan halaman utama dari aplikasi Infeksi

Gigi itu sendiri. Pada halaman utama memiliki 4

menu yaitu : Menu Diagnosa, Menu Info

Penyakit, Menu Panduan dan Menu Tentang

Aplikasi. Berikut tampilan gambar :

Gambar 12. Halaman Menu Utama

Halaman Diagnosis

Halaman Diagnosis berisikan gejala-

gejala yang fungsinya sebagai acuan untuk user

atau pengguana aplikasi untuk memilih gejala

yang di alami berdasarkan keluhan yang di

rasakan oleh pasien penderita sakit gigi

Gambar 13. Halaman Diagnosis

Halaman Hasil Diagnosis

Halaman ini berisikan diagnosis dari

gejala-gejala penyakit yang berfungsi untuk

menampilkan hasil dari diagnosis yang telah di

pilih oleh user . Dalam kasus ini persentase

penyakit yang paling besar adalah penyakit yang

di derita user.

Gambar 14. Halaman Hasil Diagnosis

Berikut ini adalah coding dari metode certainty

factor yang digunakan untuk mendiagnosis suatu

penyakit sehingga menghasilkan data seperti

pada gambar :

var MB = 1;

var a = 0.52;

var b = 0;

MD = a + (b *(1 - a));

CF = (1 - MD).toFixed(2);

persentase = (CF * 100).toFixed(2);

document.write("Dengan Nilai Certainty Factor

(CF) sebesar : :" + CF);

document.write("<br>");

document.write("Dengan Persentase

kemungkinan sebesar : " + persentase + "%");

Pembahasan

Pembahasan merupakan tahap uji coba

sistem. Aplikasi ini dijalankan pada emulator

android yang terdapat pada Intel XDK. Uji coba

ini dapat dilakukan untuk mengetahui

kekurangan atau kelemahan dari aplikasi, yaitu

menu tidak berjalan, tombol tidak berfungsi dan

kesesuaian aplikasi. Aplikasi telah diuji

langsung pada perangkat handphone Samsung

Grand 1 dan Asus Zenfone 5

Tahapan Uji Coba Sistem

Tahapan uji coba sistem merupakan

tahapan pengujian pada sistem yang berfungsi

untuk mengetahuai apakah sistem yang telah di

buat sesuai dengan perancangan.

Tahapan Uji Coba Struktural

Uji coba ini dilakukan untuk

memastikan apakah sistem telah terstruktur pada

setiap tampilan seluruh aplikasi, yang telah

dibuat dengan baik sesuai dengan rancangan

yang telah dibuat. Uji coba struktural

ditunjukkan pada Tabel 6.

Tabel 3. Uji Coba Struktural

Tahapan Uji Coba Fungsional

Setelah melakukan uji coba struktural

selanjutnya dilakukan uji coba fungsional, uji

coba fungsional dilakukan dengan cara mengklik

setiap link dan melihat halaman yang akan

terbuka untuk memastikan yang terdapat pada

sistem yang terkoneksi bejalan sesuai dengan

benar fungsinya. Hasil uji coba fungsional ini

dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 4. Uji Coba Fungsional

Uji Coba Validasi

Uji coba validasi dilakukan untuk

mengetahui apakah sistem yang telah di buat

dapat bekerja dengan benar dan sudah sesuai

dengan sistem perhitungan manual. Pada fitur

diagnosis menggunakan metode Naïve Bayes

untuk menentukan penyakit Infeksi Gigi.

Berikut pengujian validasinya dengan

memandingkan perhitungan manual dengan

perhitungan :

Rumus :

CF (H, E) = MB (H, E) – MD (H, E)

1. Penyakit Ginggivitis Ulseratif Nekrosis

Akut

Ginggivitis Ulseratif Nekrosis Akut atau

Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis

(ANUG) atau gingivitis ulseratif akut yang

ternekrotisasi merupakan keadaan ynag ditandai

dengan timbulnya ulserasi yang cepat dan terasa

sakit pada tepi gingiva dan papila interdental.

Penderita biasanya memiliki bau mulut yang

tidak sedap (halitosis) (Lewis & Lamey ,

1998).Penyebab ANUG belum diketahui tetapi

organisme anaerob terutama spirochaeta dan

spesise Fusobacterium umumnya terlibat.

Pericoronitis, margin restorasi berlebih,

merokok, malnutrisi, kelelahan dan stress

dianggap sebagai faktor predisposisi (Lynch et

al., 1994; Lewis & Lamey , 1998.

Tabel 5. Gejala yang dipilih penyakit

Ginggivitis Ulseratif Nekrosis Akut

Perhitungan MD

1 = 0 + (0 *( 1*0 )) = 0

2 = 0 (0.1 * ( 1-0.1)) = 0.1

5 = 0.1+( 0.1* (1 – 0.1)) = 0.24

6 = 0.24+( 0 * (1 – 0.24)) = 0.24

7 = 0.24+( 0 * (1 –0.24)) = 0.24

27 = 0.24+( 0 * (1 –0.24)) = 0.24

35 = 0.24+( 0 * (1 –0.24)) = 0.24

CF = MB – MD

= 1 – 0.24 = 0.76

Maka presentase hasil penyakit = 0.76 x 100 %

= 76 %

Gambar 15. Penyakit Ginggivitis Ulseratif

Nekrosis Akut

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Proses Aplikasi Sistem Diagnosa

Penyakit Gigi di rancang berdasarkan kebutuhan

pengguna akan sistem. Dalam kasus ini

penderita penyakit gigi yang memiliki gangguan

pada gigi . Sehingga untuk memudahkan

pendeteksian awal di buatlah sistem demi

membantu penderita penyakit gigi mengetahui

penyakit yang di derita berdasarkan gejala-gejala

yang di alami. Dalam prosesnya pembuatan

aplikasi ini menggunakan metode Certainty

Factor.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan,

maka dapat di simpulkan bahwa penggunaan

metode Certainty Factor dapat di

implementasikan ke dalam aplikasi Diagnosis

Penyakit Infeksi Gigi. Serta penerapannya ke

dalam aplikasi guna membantu dalam proses

pembuatan aplikasi Dignosis Penyakit Infeksi

Gigi. Implementasi pada aplikasi ini berupa

perhitungan manual yang hasilnya sama atau

valid. Metode Certainty Factor memiliki tingkat

akurasi sampai 86%. Maka dapat disimpulkan

bahwa metode Certainty factors memiliki

tingkat kepercayaan yang tinggi .Berdasarkan

hasil pengujian yang telah dilakukan pada

perangkat android versi 4.0 atau Ice Cream

Sandwich sampai android versi 5.0 atau

Lollipop, semua fitur yang ada pada aplikasi

dapat berjalan dengan sangat optimal. Aplikasi

ini akan sangat membantu kedua belah pihak,

antara penderita dan dokter gigi.

Hasil uji coba pada aplikasi ini yaitu

melalui dua tahap yakni uji coba secara

structural dan fungsional . Apakah aplikasi yang

telah di bagun sesuai dengan tujuan pembuatan

aplikasi sehingga dapat berguna bagi masyarakat

khususnya para penderita sakit gigi yang di

sebabka oleh infeksi.

Saran Dari penelitian ini masih terdapat

banyak kemungkinan untuk mengembangkan

dan meningkatkan kemampuan serta menutupi

kekurangan-kekurangan yang telah dipaparkan

diatas. Saran yang dapat diberikan untuk

mengembangkan aplikasi diagnosis penyakit

gigi selanjutnya yaitu dilakukan pengembangan

mengenai metode yang digunakan, sehingga

dapat terlihat perbedaannya. Selain itu penyakit

dapat diperbanyak sehingga aplikasi mampu

mendeteksi lebih banyak penyakit serta

penambahan diagnosis melalui citra gambar.

Dilakukan juga pengembangan untuk beberapa

mobile OS lain yaitu Windows Phone dan iOS.

DAFTAR PUSTAKA

Program Studi Ilmu Komputer FMIPA

UNPAK. 2014. Buku Panduan Skripsi dan

Tugas Akhir. Program Studi Imu Komputer

FMIPA Universitas Pakuan, Bogor.

Narrudin, Safaat. 2012. Pemograman aplikasi

mobile smartphone berbasis android.

Informatika Bandung, Bandung

Sariningsih, Endang. 2014. Gigi Busuk dan

Poket Periodental Sebagai Fokus Infeksi. PT.

Elex Media Komputindo, Jakarta

Sembiring. 2012. Metode Certainty Factor.

www. Paustayugianus.com Akses 01 Juli 2015.

Daniel. 2010. Naskah Publikasi Implementasi

Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit

Dengan Gejala Demam Menggunakan Metode

Certainty Factor.

Suyanto. 2014. Artifical Intellegence .

Informatika, Bandung.