apakah anda psikopat

Upload: wheiinhy

Post on 19-Jul-2015

44 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Apakah Anda Psikopat ???Bila kata psikopat disebut, pikiran mungkin langsung melayang pada Sosok rian, pembunuh berantai sosok sempurna dan normal yang jauh lebih jahat dari penampilannya. Seperti Ryan, seorang psikopat memang kerap menipu lewat penampilan.seorang psikopat profesional di bidangnya. Ada yang pejabat, dokter, pimpinan perusahaan, karyawan, psikiater, psikolog, penegak hukum, wartawan, pemuka agama, politikus, penggiat LSM, pendidik/pengajar/trainer, ibu rumah tangga. Tak ketinggalan, mereka juga punya banyak julukan. Mulai dari yang keren sampai menyeramkan, seperti a white collar crime, the best actor, atau serigala berbulu domba. Dalam kasus kriminal, psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa, dan koruptor. Namun, ini hanyalah 15-20 persen dari total psikopat. Selebihnya adalah pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, mempesona, mempunyai daya tarik luar biasa dan menyenangka Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Pengidapnya juga sering disebut sebagai Sosiopat karena prilakunya yang antisosial dan merugikan orangorang terdekatnya. Psikopat adalah bentuk kekacauan mental ditandai tidak adanya integrasi pribadi; orangnya tidak pernah bisa bertanggung jawab secara moral, selalu konflik dengan norma sosial dan hukum (karena sepanjang hayatnya dia hidup dalam lingkungan sosial yang abnormal dan immoral)

Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Psikopat tak sama dengan gila (skizofrenia/ psikosis) karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut orang gila tanpa gangguan mental. Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau dirumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan

[1].adakah cara mengenali para psikopat yang berkeliaran itu? Secara klinis, jelas tak mudah, karena untuk sampai pada kesimpulan seseorang tergolong psikopat atau bukan. Harus melalui proses panjang dan sulit. Diagnostik sahih mesti disimpulkan setelah usia orang yang dicurigai lebih dari 18 tahun, papar dr. Suryantha Chandra, Sp.KJ, kepala Sanatorium Dharmawangsa, Jakarta.

Sampai saat ini, pasien yang ditangani Sanatorium Dharmawangsa, yang akhirnya disimpulkan sebagai psikopat, rata-rata berusia antara 25 35 tahun. Sebuah rentang usia produktif. Sedangkan jumlahnya kurang dari 10% dari seluruh pasien yang datang. Psikopat berbeda dengan orang normal dan berbeda dari pelaku kriminal yang normal. Tidak hanya berbeda karena tindakannya tetapi berbeda secara emosi, motivasi, dan proses berpikir. Pertama, perilaku mereka bukan sekedar perilaku impulsif, tetapi hampir tanpa motivasi atau dimotivasi oleh tujuan yang tidak dimengerti. Kedua, psikopat mempunyai emosi yang dangkal.

Pada dasarnya, psikopat adalah sebutan singkat untuk gangguan kejiwaan, yang awalnya dikenali sebagai kenakalan remaja dan gangguan kepribadian antisosial (emosi dangkal, gampang meledak-ledak, tak bertanggungjawab, berpusat pada diri sendiri, serta kekurangan empati dan rasa sesal). Bila anda atau orang terdekat anda sedikitnya melakukan tiga dari tujuh ciri khas berikut ini: (1) gagal mengikuti norma sosial dan hukum, hingga berkali-kali ditahan pihak berwajib, (2) berulang-ulang berbohong, menggunakan berbagai alasan, lihai bicara, menipu untuk keuntungan pribadi atau sekadar bersenang-senang, suka bersikap baik dan manis di depan orang lain tetap menusuk di belakang. (3) meledak-ledak dan tak punya perencanaan, kalau ingin sesuatu, harus saat itu juga dilakukan, (4) mudah tersinggung dan berangasan, sehingga sering terlibat penyerangan atau adu jotos, (5) tak peduli keselamatan diri sendiri atau orang lain, termasuk tidak perduli apakah orang terluka atau tidak (6) tak bertanggungjawab, misalnya kerja sering tak beres dan ngemplang utang, (7) nyaris tak punya rasa sesal dan bersalah setelah menyakiti, menganiaya bahkan mencuri. anda harus waspada karena ini merupakan gejala anda atau orang terdekat anda terkena psikopat.

Psikopat berbeda dengan orang normal dan berbeda dari pelaku kriminal yangnormal. Tidak hanya berbeda karena tindakannya tetapi berbeda secara emosi, motivasi, dan proses berpikir. Pertama, perilaku mereka bukan sekedar perilaku impulsif, tetapi hampir tanpa motivasi atau dimotivasi oleh tujuan yang tidak dimengerti. Kedua, psikopat mempunyai emosi yang dangkal. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi.

Mereka kekurangan cinta, kesetiaan, kekurangan empati, dan rasa tidak bersalah. mereka tidak bisa melakukan penilaian dan tidak bisa belajar dari kesalahan dalam pengalaman hidup. Psikopat tidak memikirkan konsekuensi dari perilakunya. Misalnya orang normal, ketika mendapat hukuman dari tindakannya, akan berhenti untuk melakukan tindakan tersebut atau akan mengulangnya tapi dalam cara agar tidak ketahuan oleh orang lain. Sedangkan orang psikopat, akan terus mengulang lagi dan lagi, dengan cara yang sama, meskipun mereka telah dihukum karena melakukan tindakan itu. Jadi, mungkin jika Ryan atau siapapun adalah seorang psikopat, penjara tidak akan membuatnya jera (tapi sepertinya kemungkinan dieksekusi lebih besar dibandingkan ia dipenjara 20 tahun) Terakhir, para psikopat terlihat meyakinkan dari luar. Maksudnya, karena mereka tidak memiliki perasaan cemas dan perasaan bersalah, mereka bisa berbohong, mencuri, berbuat curang, dan lainnya. Ini mendukung pernyataan seorang psikolog yang pernah diwawancara (itu lho psikolog yang duduk di kursi roda) bahwa Ryan membunuh karena dia cemburu dengan pasangan homoseksualnya itu bohong besar. Itu hanya alibi untuk menutupi perilakunya atau trigger dari perilakunya. Dan jangan percaya dengan tampilan kalem dan lemah lembutnya karena orang psikopat mampu mengontrol sikapnya.

Psikopat percaya bahwa seluruh dunia melawannya. Ada juga pembunuh psikopat yang membunuh korbannya bukan untuk memuaskan keinginannya membunuh, tapi mereka membutuhkan seorang teman. Seperti Dennis Nilsen pelaku psikopat - yang berkata bahwa ia merasa nyaman tinggal dengan mayat daripada hidup dengan orang lain karena mayat tidak akan mengacuhkannya. Ini menjelaskan kalau ia merasa kesepian dan mengalami isolasi sosial sebagai hal yang sangat menyakitkan, namun diekspresikan dengan kekerasan.

Psikopat tidak hanya ada di penjara, di ruang sidang pengadilan, atau pada kisah pembunuhan , Penelitian menyatakan bahwa satu persen populasi orang dewasa yang bekerja adalah psikopat di tempat kerjanya dan disekeliling tempat kita berada. lewat berbohong, mencurangi, mencuri, mememanipulasi, mengorbankan dan menghancurkan para rekan kerja, serta kesemuanya tanpa rasa salah maupun penyesalan. Mereka yang disebut organisasional psikopat, berkembang pesat di dunia bisnis, di mana kezaliman dan nafsu mereka tidak saja mereka salah-artikan sebagai ambisi dan keterampilan memimpin, namun juga sebagai sesuatu yang dihargai melalui promosi, bonus dan kenaikan upah.

psikopat di tempat kerja berpikir layaknya psikopat kriminal. Mereka berusaha sekeras-kerasnya demi mereka sendiri. Perbedaan keduanya adalah, psikopat kriminal menghancurkan korban secara fisik, sedangkan psikopat tempat kerja menghancurkan korbannya secara psikologis, Mereka tidak peduli. Mereka tidak berpikir dirinya adalah psikopat. Mereka tidak berpikir apa yang sedang dilakukan adalah salah. Mereka hanya berpikir dirinya pintar, dan jika semua orang secerdas mereka, semuanya pun akan melakukanhal serupa, katanya.

Penanganan dan pengobatan penyandang psikopat minimal memakan waktu tiga tahun. Sanatorium Dharmawangsa menegaskan, pengobatan pasien dengan gangguan jiwa ini tak ada penyelesaiannya. Artinya, penanganan dan pengobatan harus dilakukan terus-menerus, dengan kerja sama banyak pihak, karena masalahnya tak selalu mudah. Sistem pendidikan yang hanya mengejar prestasi, juga bisa memicu tumbuhnya pribadi psikopat. Bila tiap anak dituntut menjadi nomor satu, sementara ia sadar kemampuannya terbatas, apa yang terpikir olehnya untuk mencapai tujuan itu? Bisa saja dia mencari jalan pintas, dan hal ini dapat mengundang anak menjadi seornag yang psikopat. Memang, gelar psikopat kadang nemplok tanpa pilih tempat. Apalagi sering tanpa sadar masyarakat modern sendiri ikut andil melahirkan psikopat. Karena beratnya tekanan hidup, berbagai hal yang menyimpang dari norma dan hukum, justru menjadi aktivitas sehari-hari . Jadi apakah anda psikopat Saya berharap bukan ya coba instropeksi diri deh . (dari berbagai sumber) Semoga bermanfaat.

Have a positive day!

"Membaca Suk

Kreatif" Menggapai

ses

Membaca kreatif tidak berhenti setelah bacaan atau buku tuntas dibaca. Masih ada proses tindak lanjut yang tujuan akhirnya berupa peningkatan kualitas hidup.

Mungkin Anda seorang kutu buku. Namun, apakah isi setiap bacaan atau buku yang baru selesai Anda baca lewat begitu saja? Ataukah justru mempengaruhi pikiran? Bagaimana upayanya agar segala pengetahuan yang Anda baca benar-benar berguna untuk meningkatkan kualitas hidup Anda? Apa yang terjadi pada seseorang usai mencermati kata demi kata dalam sebuah bacaan atau buku tidaklah sama. Hasil kegiatan membaca sangat tergantung pada cara membaca yang dipilih. Nah, berdasarkan kedalaman pemahaman terhadap teks bacaan atau berdasarkan tingkatannya, cara membaca dibedakan atas membaca literal, membaca kritis, serta membaca kreatif. Membaca literal bertujuan hanya mengenal arti yang tertera secara tersurat dalam teks bacaan. Pembaca cukup menangkap informasi yang tertera secara literal (reading the lines) dalam teks bacaan. Ia tidak berusaha mendalami atau menangkap lebih jauh. Membaca kritis adalah membaca untuk memahami isi bacaan secara rasional, kritis, mendalam, disertai keterlibatan pikiran untuk menganalisis bacaan. Di sini pembaca akan mencamkan lebih dalam materi yang dibacanya. Seorang pembaca kritis menggunakan empat cara secara aktif. Keempat hal itu meliputi bertanya (seolah-olah berdialog dengan teks bacaan), menyimpulkan, menghubungkan satu keterangan dengan keterangan lain, serta menilai ide-ide dalam bacaan

Tingkatkan kualitas hidupYang paling bermakna dalam kegiatan membaca adalah membaca kreatif. Pada jenis ini kegiatan membaca menjadi sebuah proses untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan baru yang terdapat dalam bacaan. Caranya, dengan mengindentifikasikan ide-ide yang menonjol atau mengombinasikan dengan pengetahuan yang pernah diperoleh sebelumnya. Dalam membaca kreatif, pembaca dituntut mencermati ide-ide yang dikemukakan penulis, kemu-dian membanding-bandingkannya. Proses lebih penting dari kegiatan membaca kreatif itu tidak sekadar menangkap makna dan maksud bahan bacaan, tetapi juga menerapkan ide-ide atau informasi yang tertuang dalam bacaan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kualitas hidupnya. Pembaca juga diharapkan dapat melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidupnya berdasarkan informasi dari bacaannya. Dengan menerapkan informasi diharapkan, kualitas hidup pembaca akan lebih terarah dan meningkat. Kalau ternyata begitu selesai membaca tidak ada tindak lanjutnya, berarti ia bukan pembaca kreatif.

Dalam diri seorang pembaca kreatif secara otomatis akan tampak sejumlah kemajuan, baik dalam kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Dengan kata lain, tingkatan membaca kreatif lebih tinggi daripada membaca literal atau kritis.

Manfaat

membaca kreatif

Membaca kreatif akan memberikan banyak manfaat dalam berbagai bidang. Misalnya, wacana tentang siraman rohani, pemikiran para budayawan, informasi cara merawat kesehatan tubuh, informasi soal cara membuat makanan atau barang. Ada juga yang memberikan informasi soal cara memanfaatkan lahan milik kita, misalnya membudidayakan tanaman hias, tanaman obat, dan lain-lain. Apabila Anda tertarik untuk memelihara ternak atau tanaman, dari buku pun Anda dapat belajar cara merawatnya, memilih pupuk atau pakan yang diperlukan, dan sebagainya. Pilihan lain untuk menambah pengetahuan antara lain, cara membuat bangunan dan menata ruangan secara artistik, termasuk cara merenovasi suatu bangunan agar terkesan lebih nyaman dan indah. Sekarang pun banyak buku yang mengajarkan cara mengatur keuangan keluarga serta cara berinvestasi untuk masa depan. Tak sedikit pula buku psikologi yang dapat memberi masukan tentang cara mendidik dan mengarahkan perkembangan jiwa anak. Ada juga buku tentang hobi atau keterampilan yang mungkin bisa memberikan ide untuk memproduksi sesuatu. Dengan membaca, kita dapat menerapkan pengetahuan baru yang kita peroleh untuk mengembangkan karier atau meningkatkan kemampuan dalam berbagai bidang sesuai kebutuhan masing-masing. Jadi, bermacam-macam manfaat dapat dipetik dari membaca kreatif.

Ciri

pembaca kreatif

Banyak hal akan terjadi pada seorang pembaca kreatif. Beberapa di antaranya adalah: Kegiatan membaca yang dilakukan tidak berhenti sampai pada saat ia selesai membaca buku. Ia mampu menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan seharihari. Muncul perubahan sikap serta tingkah laku setelah proses membaca dilakukan. Hasil membaca akan berlaku dan diingat sepanjang masa. Mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaannya. Mampu memilih atau menentukan bahan bacaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan atau minatnya. Mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari yang sedang dihadapi dengan menggunakan bacaan sebagai pegangan. Tampak kemajuan dalam cara berpikir atau cara pandang terhadap suatu masalah. Terbentuk kematangan dalam cara pandang, sikap, dan cara berpikir. Tampak wawasan semakin jauh ke depan dan mampu membuat analisis sederhana terhadap suatu persoalan. Ada peningkatan dalam prestasi atau profesionalisme kerja. Semakin berpikir praktis dan pragmatis dalam segala persoalan. Semakin kaya ide baik dalam meningkatan mutu maupun membuat terobosan baru dalam memecahkan persoalan. Semakin kuat dorongan untuk membaca dan mencari

terus sumber-sumber baru. Semakin enak diajak bertukar pikiran atau pengalaman karena ia semakin kaya wawasan. Tentu saja, gambaran di atas tidak seluruhnya bisa dialami seseorang. Pada prinsipnya, gambaran itu dapat menjadi bahan refleksi, apakah Anda tergolong seorang pembaca kreatif atau tidak.* Semoga bermanfaat !!! Have a positive day!

Salam, Mohamad Bear YunusSr. HRD Manager of Pharmaceutical Company Certified Hypnosis and Hypnotherapy Sertifikasi Pengurus Dana Pensiun Certified Professional Human Resources Certified Coaching and Mentoring Licensed Practitioner of Neuro-Linguistic Programming (from co-creator NLP, Dr. Richard Bandler) Licensed Master Practitioner of Neuro-Linguistic Programming (from co-creator NLP, Dr. Richard Bandler) Licensed Hypnotic Practitioner (from co-creator NLP, Dr. Richard Bandler) As a Hypnotherapist Certified Communication Expert Certified Life Coach

"Kita-lah yang menciptakan realita kita sendiri"

Buat Apa Berjanji Jika tidak Bisa MenepatinyaSetiap kita tentu tak luput dari janji dan hutang dalam kehidupan keseharian. Berapa banyak janji yang sudah kita berikan kepada orang lain ? siapapun ia, apapun profesi pekerjaannya, apapun status hubungannya dengan Anda, dalam

bentuk apakah yang Anda janjikan, dan seterusnya.

Rasanya memang tidak aneh, disadari atau tidak hampir dikatakan kita memberikan Janji-janji kepada orang lain dengan jutaan tujuan di balik manisnya janji., dilaksanakan tidak dilaksanakan, dipenuhi atau tidak dipenuhi, menepati atau mengingkarinya, mengingat atau melupakannya, begitu mewarnai kristal-kristal janji yang berkilau ketika ditepati dan meredupnya cahaya ketika diingkari.

Mungkisn saja sebagian orang sangat meremehkan sebuah janji. Jika kita pahami dengan baik janji adalah utang yang harus kita bayar dan ditepati.

Bila menengok kehidupan komunikasi dan interaksi kita sehari-hari dengan berbagai macam orang dengan berbeda status, Lingkungan, keadaan, profesi, dan sebagainya, Bisa jadi kita banyak melihat diri dan orang lain menggunakan janji dengan dengan Berbagai tujuan dari sekedar menyenangkan hati orang lain, perbaikan kinerja dan perilaku, Bahkan sampai dengan berupaya menyelamatkan diri dari sesuatu yang mengancam Jiwa.

Ada seorang karyawan yang telah berjanji untuk mengajak buah hatinya minggu ini berjalan-jalan Ke luar kota atau sekedar ke pusat perbelanjaan sebagai balasan atas habis waktunya yang telah dipergunakan untuk kerja lembur dan seringnya bertugas ke luar kota. Ada Seorang ayah berjanji membelikan sebuah sepeda mini yang bagus atau hadiah yang diinginkan sebagai

hadiah kenaikan kelas putranya esok hari. Atau seorang Ibu berjanji menemani putrinya untuk mengerjakan PR sekolahnya atau sekedar menyanyikan lagu pengantar tidur malam ini setelah pulang dari kantor.

Apa yang terjadi dan kita bayangkan, saat sang anak mengetahui janji-janji yang telah Diterima dari ayah ibunya berkali-kali tidak ditepatinya, mungkin bagi sang ayah dan ibu, kejadian itu dianggap sepele dan dapat dilakukannya di lain waktu. Tapi bagi si anak, hatinya luka dan kecewa. Apa arti sebuah janji kalau tidak bisa dipercaya? Kalau lain kali ibunya berjanji seperti itu lagi, apakah anaknya masih bisa mempercayainya?

Bagaimana dengan istri atau suami ataupun pasangan kita, tentu saja kita pernah satu kali, dua kali Sepuluh kali, bahkan ratusan kali memberikan janji, entah berjanji merubah kebiasaan buruk kita, Merubah perangai yang kurang layak, kembali kepada komitmen bersama, senantiasa menyadari Dan menjaga sebuah keharmonisan yang tulus, atau sekedar selalu mengingat akan menjaga Kesehatan diri dan ribuan janji-janji lainnya. Pertanyaannya : sudah seberapa banyak janji yang Telah ditepati dan berapa banyak janji yang diingkari ?

Lalu bagaimana kita berjanji dengan teman, sahabat atau bahkan kepada rekan kerja, atasan,

Perusahaan bahkan kepada pelanggan kita ? coba renungkan sejenak, apa saja janji yang telah Kita ucapkan dan berikan, apa saja kata-kata manis yang akan kita realisasikan dan buktikan nanti Kepada mereka, seberapa banyak dari mereka yang berterima kasih untuk janji yang telah kita tepati, Seberapa banyak dari mereka yang mengingatkan kita kembali akan janji yang telah kita sebarkan, Seberapa banyak kecewa bahkan kecewa dari mereka atas pengingkaran yang telah kita lakukan.

Sebaliknya bisa jadi kita pun pernah mengalami mendapatkan pengingkaran janji dari orang lain entah Pasangan hidup, orang-orang yang terdekat, rekan-rekan kerja di kantor, atasan atau pimpinan di kantor tempat kita berkarya, ataupun dari para pelanggan entah apapun bentuknya dari sekedar bertemu semata, materi, promosi jabatan, fasilitas, sampai dengan perubahan perilaku atau kebiasaan yang lebih baik. Mungkin saja membuat kita gundah, kecewa, sedih, marah, dan sebagainya.

Itulah realitas kehidupan yang kita alami dan hadapi. Janji memang kadang bahkan seringkali mudah terucap. Kita kadang mudah tergoda untuk mengucapkan janji pada orang lain bahkan dengan sumpah atas nama Tuhan untuk berupaya menyakinkan orang lain agar yakin atas janji yang kita berikan atau hanya sekedar untuk menunjukkan pada orang lain bahwa kita baik. Kemarin berjanji hari ini diingkari.

Janji tetaplah janji, janji adalah hutang yang harus ditepati dan dimintakan pertanggungjawabnya kelak. Tak perlulah kita mudah berjanji jika kita tidak begitu yakin ditepati dan hanya tuk mendapatkan decak kagum dan pujian orang lain, karena menepati janji yang pernah diucapkan jauh lebih penting dan berharga ketimbang Janji indah cuma pepesan kosong.

Pertanyaannya adalah apa yang kita pikirkan di saat kita telah berjanji kepada Sang Pencipta untuk menjadi manusia yang lebih berkualitas, menjadi manusia yang memiliki ber-akhlak terpuji, menjadi manusia yang selalu bersyukur dan menjalankan segala perintah dan menjauhi laranganNYA ? (MY) Have a positive day! Salam Inspirasi, Mohamad YunusYou Create Your Own Reality