apa masalah kesehatan masyarakat pada kasus tersebut

7
1. Apa masalah kesehatan masyarakat pada kasus tersebut? Transisi Epidemiologi: Triple Burden for Indonesia Transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya. Omran membuat revisi model transisi epidemiologis untuk negara berkembang dengan mengganti fase ketiganya menjadi “The age of triple health burden” yang ditandai dengan 3 hal yaitu: a) masalah kesehatan klasik yang belum terselesaikan (infeksi penyakit menular), b) munculnya problem kesehatan baru dan c) pelayanan kesehatan yang tertinggal (Lagging), Namun ketika itu dikaitkan dengan jenis penyakit beberapa pakar menggati beban ketiga itu dengan “New Emerging Infectious Disease”. Penyakit menular baru/penyakit lama muncul kembali. Indonesia sebagai negara berkembang dekade saat ini dan kedepan diperkirakan akan berada pada fase ketiga ini yaitu “The age of triple health burden”. Beban pertama yang dihadapi Indonesia adalah masih tingginya angka kesakitan penyakit menular “klasik”. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan yang besar di hampir semua Negara berkembang apalagi negara tersebut berada pada daerah tropis dan sub-tropis. Angka kesakitan dan kematian relatif cukup tinggi dan berlangsung sangat cepat menjadi masalahnya. Penyakit menular ini merupakan hasil perpaduan berbagai faktor yang saling mempengaruhi. Secara garis besar, biasa kita sebut Segitiga Epidemiologi (Epidemiological Triangle) yaitu lingkungan, Agent penyebab penyakit, dan pejamu. Ketidakseimbangan ketiga faktor inilah yang bisa menimbulkan penyakit tersebut. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular secara konsep sebenarnya bisa kita lakukan dengan memutus mata rantai penularan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghentikan kontak agen penyebab penyakit dengan pejamu.

Upload: leo-rinaldi

Post on 30-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

senior, bahan

TRANSCRIPT

Page 1: Apa Masalah Kesehatan Masyarakat Pada Kasus Tersebut

1. Apa masalah kesehatan masyarakat pada kasus tersebut?Transisi Epidemiologi: Triple Burden for Indonesia

Transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan lain sebagainya.

Omran membuat revisi model transisi epidemiologis untuk negara berkembang dengan mengganti fase ketiganya menjadi “The age of triple health burden” yang ditandai dengan 3 hal yaitu: a) masalah kesehatan klasik yang belum terselesaikan (infeksi penyakit menular), b) munculnya problem kesehatan baru dan c) pelayanan kesehatan yang tertinggal (Lagging), Namun ketika itu dikaitkan dengan jenis penyakit beberapa pakar menggati beban ketiga itu dengan “New Emerging Infectious Disease”. Penyakit menular baru/penyakit lama muncul kembali.

Indonesia sebagai negara berkembang dekade saat ini dan kedepan diperkirakan akan berada pada fase ketiga ini yaitu “The age of triple health burden”.

Beban pertama yang dihadapi Indonesia adalah masih tingginya angka kesakitan penyakit menular “klasik”. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan yang besar di hampir semua Negara berkembang apalagi negara tersebut berada pada daerah tropis dan sub-tropis. Angka kesakitan dan kematian relatif cukup tinggi dan berlangsung sangat cepat menjadi masalahnya.

Penyakit menular ini merupakan hasil perpaduan berbagai faktor yang saling mempengaruhi. Secara garis besar, biasa kita sebut Segitiga Epidemiologi (Epidemiological Triangle) yaitu lingkungan, Agent penyebab penyakit, dan pejamu. Ketidakseimbangan ketiga faktor inilah yang bisa menimbulkan penyakit tersebut.

Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular secara konsep sebenarnya bisa kita lakukan dengan memutus mata rantai penularan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghentikan kontak agen penyebab penyakit dengan pejamu. Mengintervensi faktor risiko utama yaitu Modifikasi lingkungan (menciptakan lingkungan yang sehat) dan mengubah perilaku menjadi hidup bersih dan sehat. Namun kedua faktor utama inilah yang sampai sekarang tidak mampu dimodifikasi. Masalahnya cukup kompleks, bisa disebabkan karena kebijakan pemerintah yang belum berpihak pada upaya preventif (pencegahan), Sektor kesehatan merasa bekerja sendiri menyelesaikan masalah kesehatan, Keadaan politik,sosial dan ekonomi menjadi akar masalah kita

Beban Kedua yang dihadapi Indonesia adalah tingginya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular (Non-Communicable Disease). Sebut saja Hipertensi, Diabetes Mellitus, Penyakit Cardiovaskuler (CVD), Ischemic Heart Disese, PPOK, Kanker dan teman-temannya. Masalah utamanya adalah angka kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia sudah lebih tinggi daripada kematian akibat penyakit menular. Pada tahun 1995 kematian akibat penyakit tidak menular sebesar 41,7 persen dan tahun 2007 meningkat menjadi 59,5 persen, ini yang tercatat di pelayanan kesehatan bagaimana dengan yang tidak tercatat ? Ini juga menjadi salah satu masalah PTM sekarang ini, pencatatan yang hampir tidak ada sama sekali di pelayanan kesehatan, sehingga sulit menentukan besaran masalahnya dan menentukan kebijakan di daerah maupun pusat.

Penyakit tidak menular merupakan penyakit kronik atau bersifat menahun (degeneratif). PTM ini bisa disebut penyakit non-Infeksi  karena penyebabnya bukan mikroorganisme. Namun tidak berarti peranan mikroorganime dalam terjadinya penyakit

Page 2: Apa Masalah Kesehatan Masyarakat Pada Kasus Tersebut

tidak menular ini dapat dikesampingkan karena jika PTM tidak ditangani dengan baik maka bisa saja menjadi komplikasi dengan penyakit infeksi. Karakteristik penyakit tidak menular ini adalah penyebaran penyakitnya tidak melalui suatu rantai penularan tertentu, masa inkubasi penyakit yang panjang, dan dalam diagnosisnya lebih sulit daripada penyakit menular, serta variasinya luas.

Beban ketiga yang dihadapi Indonesia adalah munculnya penyakit baru (new emerging Infectious Disease). Sebut saja HIV (1983), SARS (2003), Avian Influenza (2004), H1N1 (2009). Penyakit ini rata-rata disebabkan oleh virus lama yang berganti baju (baca:bermutasi) itulah yang menyebabkan tubuh manusia sering tidak mengenalnya dengan cepat. Akibatnya angka kesakitan dan kematian pada penyakit ini sangat tinggi dan berlangsung sangat cepat.

Adanya penyakit infeksi yang baru ataupun penyakit infeksi lama yang muncul kembali merupakan konskuensi logis dari sebuah proses evolusi alam, selain itu kemampuan mikroba pathogen untuk mengubah dirinya, manusia dengan perubahan teknologi dan perilakunya juga memberikan peluang kepada mikroba untuk secara alamiah merekayasa dirinya secara genetik, perubahan iklim global juga turut campur dalam timbul dan berkembangnya penyakit baru ini.

Pengendalian penyakit infeksi baru bermacam-macam pendekatan namun diperlukan pemahaman teradap 2 hal yakni epidemiologi global penyakit atau dinamika penyebaran penyakit secara global dan pemahaman terhadap cara-cara penularan lokal. (Achmadi,2009)

Pengertiana. Penyakit tidak menular kurang lebih mempunyai kesamaan dengan sebutan :

Penyakit kronik Penyakit non-infeksi New communicable disease Penyakit degeneratif

b. Penyakit kronik Karena PTM biasanya bersifat kronik, tapi ada juga yang kelangsungannya mendadak misal : keracunanc. Penyakit Non-Infeksi Karena penyebab PTM bukan mikroorganisme, namun tidak berarti tidak ada peranan mikroorganime dalam terjadinya PTM.d. DegeneratifBerhububungan dengan proses degenerasi/ketuaan.e. New comminicable diseaseDianggap dpt menular mlalui gaya hidup, gaya hidup dpt menyangkut pola makan, kehidupan seksual dan komunikasi global.

Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Keadaan dimana penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan dalam waktu bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkat merupakan beban ganda dalam pelayanan kesehatan, tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di Indonesia.

Data Riskesdas 2007 menunjukkan di perkotaan, kematian akibat stroke pada kelompok usia 45-54 tahun sebesar 15,9%, sedangkan di perdesaan sebesar 11,5%. Hal tersebut menunjukkan PTM (utamanya stroke) menyerang usia produktif. Sementara itu prevalensi

Page 3: Apa Masalah Kesehatan Masyarakat Pada Kasus Tersebut

PTM lainnya cukup tinggi, yaitu: hipertensi (31,7%), arthritis (30.3%), penyakit jantung (7.2%), dan cedera (7,5%).

Menurut WHO, dari 57 juta kematian diseluruh dunia pada tahun 2008, 36 juta atau 63% disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM) terutama penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker dan penyakit saluran pernafasan kronis. Hampir 80% dari kematian akibat Penyakit tidak menular terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, kecuali di Afrika.Kematian akibat penyakit tidak menular diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia, dan peningkatan terbesar akan terjadi di negara-negara miskin dan menengah bahkan di negara-negara Afrika. Penyakit tidak menular akan terus meningkat cepat dan diproyeksikan akan melebihi penyakit menular, maternal, perinatal dan gangguan gizi sebagai penyebab paling umum kematian pada tahun 2030.

Terjadinya perubahan pola penyakit ini dapat berkaitan dengan beberapa hal, yaitu: Perubahan struktur masyarakat yaitu dari agraris ke industri Perubahan struktur penduduk yaitu penurunan anak usia muda dan peningkatan

jumlah penduduk usia lanjut karena keberhasilan KB. Perbaikan dalam sanitasi lingkungan untuk menurunkan penyebaran penyakit menular Peningkatan tenaga kerja wanita karena emansipasi Peningkatan pelayanan kesehatan dalam memberantas penyakit infeksi dan

meningkatkan life expectancy (umur harapan hidup)

Karakteristik penyakit tidak menular : Penularan penyakit tidak melalui suatu rantai penularan tertentu Masa inkubasi yang panjang Perlangsungan penyakit kronik Banyak menghadapi kesulitan diagnosis Mempunyai Variasi yang luas Memerlukan biaya yang tinggi dalam upaya pencegahan maupun penanggulangannya.

Apa yang menjadi penyebab PTM?Terjadinya perubahan pola penyakit dengan peningkatan PTM ini dapat didorong dengan beberapa hal, yaitu: perubahan struktur masyarakat yaitu dari agraris ke industri,  dan perubahan struktur penduduk yaitu penurunan anak usia muda dan peningkatan jumlah penduduk usia lanjut karena keberhasilan KB.PTM yang berkembang di masyarakat pada umumnya disebabkan bawaan/keturunan, kecacatan akibat kesalahan proses kelahiran, maupun akibat pola hidup yang tidak sehat, seperti dampak dari konsumsi makanan serta minuman termasuk merokok, mengonsumsi alkohol, narkoba, obat-obat perangsang ataupun penenang, kurangnya olah raga, tipe pekerjaan yang banyak duduk, dan pola makanan berkolesterol tinggi serta kurang serat mulai banyak dilakukan oleh angkatan muda, terutama di perkotaan.Faktor-faktor tersebut ditambah lagi dengan perilaku yang serba kompetitif akan meningkatkan stres dan menaikkan tekanan darah. Dipengaruhi juga faktor lingkungan yang tidak sehat dan udara yang tercemar asap rokok, asap knalpot, dan asap industri, membuat angka kematian akibat penyakit tidak menular itu meningkat.Angka penyakit tidak menular di Indonesia terus meningkat, pada tahun 1995 kematian akibat penyakit tidak menular sebesar 41,7 persen dan tahun 2007 meningkat menjadi 59,5 persen. Contohnya adalah kematian akibat rokok. Dalam hal ini, WHO memperkirakan bahwa jika di tahun 2000 terdapat 4 juta kematian yang berkaitan dengan rokok di seluruh

Page 4: Apa Masalah Kesehatan Masyarakat Pada Kasus Tersebut

dunia, maka di tahun 2030 angka itu akan mencapai 10 juta. Sebesar 7 juta di antaranya akan terjadi di negara-negara berkembang dan yang 3 juta terjadi di negara-negara maju. Jumlah kematian sebesar itu tentu akan membebani ekonomi negara-negara berkembang.

Apa saja PTM itu?Seperti yang telah dijelaskan di atas, PTM merupakan penyakit degeneratif, saat ini yang banyak berkembang di masyarakat seperti penyakit hipertensi atau darah tinggi, diabetes melitus, hiperkolesterolemia, asam urat, penyakit jantung, paru-paru kronis, bahkan kanker. PTM dapat juga disebabkan karena kecelakaan termasuk cedera, luka dan benturan akibat kecelakaan

Bagaimana menanggulanginya?Upaya pencegahan PTM dengan menggunakan prinsip: upaya pencegahan penyakit lebih baik dari mengobati juga tetap berlaku. Upaya pencegahan ini ditujukan kepada faktor resiko yang telah diidentifikasi. Ada empat tingkat pencegahan dalam epidemiologi, antara lain

1. Pencegahan primordial dimaksudkan untuk memberikan kondisi pada masyarakat yang memungkinkan PTM ini tidak didukung dari kebiasaan, gaya hidup dan faktor resiko lainnya. Upaya ini cukup kompleks, karena tidak hanya membutuhkan kesadaran pribadi dari individu tetapi juga dukungan sosial masyarakat.

2. Pencegahan tingkat pertama, meliputi  Promosi  kesehatan masyarakat, seperti: kampanye kesadaran masyarakat, promosi kesehatan, pendidikan kesehatan masyarakat. Selain itu juga berupa pencegahan khusus, yaitu pencegahan keterpaparan.

3. Pencegahan tingkat kedua meliputi diagnosis dini, misalnya dengan melakukan screening. Pencegahan tingkat dua lainya adalah pengobatan, kemoterapi atau tindakan pembedahan.

4. Pencegahan tingkat ketiga meliputi rehabilitasi, misalnya perawatan rumah sakit.

Referensi:Luberto L., 2011,  Penyakit Tidak Menular Masih Tinggi di Indonesia. Radio Republik Indonesia (www2.rri.co.id), diakses tanggal 01/07/2011Mohamad K (Mantan Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia), 11 September 2010, Epidemi Penyakit Tidak Menular, Kolom Metrro TV News, http://www.metrotvnews.com diakses tanggal 01/07/2011Rahim Ali, A., 6 Maret 2010, Faktor Resiko dan Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, pada kolom kesehatan Arali 2008http://www.who.or.id/ind/ourworks.asp?id=ow2 mengenai Penyakit Tidak Menular, diakses tanggal 01/07/2011http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2010/09/30/penanggulangan-penyakit-degeneratif-274011.html

Pengertian Double Burden of DiseaseDouble Burden of Disease atau beban ganda penyakit adalah disatu pihak masih banykannya penyakit infelso yang haris ditangani, dilain pihak semakin meningkatnya penyakit tidak menular terutama penyakit jantung dan pembulah darah. Angka kematian penyakit tidak menular meningkat dari 41,7% pada tahun 1995 menjadi 59,5% pada tahun 2007(Riskesdas, 2007).